• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.2 Pendekatan Tematik Integratif

2.1.2.1Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu

Depdiknas (2006: 5) menjelaskan bahwa istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengkaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

Menurut Trianto (2009: 78) pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran dalam satu kali pembelajaran. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar bermakna kepada peserta didik (Depdiknas dalam Trianto, 2009: 79).

Sejalan dengan pengertian ahli di atas, Majid (2013: 119) menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu adalah sebagai pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran terpadu anak akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan kosep yang telah mereka pahami.

Sedangkan Hadisubroto dalam Trianto (2010: 56) menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang dimulai dengan suatu pokok bahasan atau tema yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain, secara spontan atau direncana, dan dengan beragam pemgalaman belajar anak, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Berdasarkan pengertian para ahli maka penulis menyimpulkan bahwa

pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang

memadukan beberapa mata pelajaran menjadi satu dengan menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga pembelajaran lebih bermakna.

2.1.2.2Fungsi Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar, karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.

2.1.2.3Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu

Trianto (2010: 8-9) memaparkan bahwa pembelajaran tematik terpadu memiliki beberapa tujuan antara lain:

1) Memberikan wawasan bagi guru tentang apa, mengapa, dan bagaimana

pembelajaran terpadu pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.

2) Memberikan keterampilan kepada guru dalam menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran, silabus, dan penilaian.

3) Memberikan kepada guru memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran

terpadu

4) Memberikan wawasan, pengetahuan dan pemahaman bagi pihak terkait

(misalnya kepala sekolah, pengawas).

2.1.2.4Karakteristik Pembelajaran Tematik

Menurut Trianto (2011: 162-165) suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik antara lain: berpusat pada siswa; memberikan pengalaman langsung; pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas; menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran; bersifat fleksibel; menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

1) Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai

dengan pendekatan belajar modern guru atau pengajar lebih banyak berperan sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

2) Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Dalam pembelajaran tematik pemisah antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran. Dengan demikian siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

5) Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, bahkan mengaitkan dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.

6) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

Pembelajaran dapat dilangsungkan dengan berbagai cara diantaranya bermain tebak-tebakan, bermain peran, diskusi, dan lain-lain. Semua konsep pembelajaran dirancang bertujuan agar anak senang dalam belajar.

2.1.2.5Keuntungan dan kelemahan Pembelajaran Tematik

Dalam Panduan KTSP, 2007 : 253, menyatakan bahwa pembelajaran tematik yang merupakan bagian dari pembelajaran terpadu memiliki keuntungan yang dapat dicapai, antara lain:

1) Memudahkan pemusatan perhatian pada satu tema tertentu

2) Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai

kompetensi antara isi mata pelajaran dalam tema yang sama.

3) Pemahaman materi mata pelajaran lebih mendalam dan berkesan.

4) Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata

pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.

5) Lebih dapat dirasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan

dalam konteks tema yang jelas.

6) Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata,

untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam suatu mata pelajaran dan sekaligus dapat empelajari mata pelajaran lain.

7) Guru dapat menghemat waktu sebab mata pelajaran yang disajikan secara

tematik dapat dipersiapkan sekaligus, dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, dan waktu selebihnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan remedial, pemantapan atau pengayaan materi.

Pembelajaran tematik juga memiliki beberapa kelemahan. Menurut Majid (2014: 93) kelemahan dalam model pembelajaran tematik adalah dalam pelaksanaannya, yaitu pada perencanaan dan pelaksanaan evaluasi yang lebih menuntut guru untuk melakukan evaluasi proses, dan tidak hanya evaluasi dampak pembelajaran langsung saja. Guru dituntut untuk berwawasan luas,

memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, berani mengemas dan mengembangkan materi, serta guru dituntut untuk terus menggali informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaan bahan ajar tidak terfokus pada bidang kajian tertentu saja. Sedangkan keterbatasan pembelajaran tematik pada aspek peserta didik adalah pembelajaran tematik menuntut kemauan belajar peserta didik yang relatif baik, baik dalam dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya. Peserta didik dituntut hal tersebut karena pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuas asosiatif atau menghubung-hubungkan, kemampuan eksploratif atau menemukan dan kemampuan elaboratif atau menggali.

Dokumen terkait