• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Pendidikan Agama Islam dan Pembinaan Agama Islam

belum, atau evaluasi digunakan sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi yang ditetapkan.

C. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PEMBINAAN AGAMA ISLAM 1. Pendidikan Agama Islam

Arti dari Pendidikan Agama Islam adalah Usaha untuk hidup iman, sebab

pada dasarnya hidup merupakan penyerahan diri penuh kepada Tuhan27. Secara

umum Islam adalah Agama wahyu yang diterima langsung oleh Nabi Muhammad SAW. diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Dalam Al-Quran ditegaskan bahwa Allah SWT telah menganugerahkan kepada manusia suatu kelebihan dan keutamaan di atas makhluk lainnya yaitu fitrah, kebebasan, ruh yang kekal, dan akal.

ْمُهاَنْلَّضَف َو ِتاَبِّيَّطلا َنِم ْمُهاَنْقَزَر َو ِرْحَبْلا َو ِّرَبْلا يِف ْمُهاَنْلَمَح َو َمَدآ يِنَب اَنْمَّرَك ْدَقَل َو

ًلي ِضْفَت اَنْقَلَخ ْنَّمِم ٍريِثَك ٰىَلَع

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan dilautan, Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan

makhluk yang telah Kami ciptakan”28

. (Al-Isra: 70).29

Pendidikan Agama Islam, adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran

27

Darminta. Praksis Bimbingan Rohani, Yogyakarta: Konisius, 2006, 16.

28

Departemen Agama RI, Mushaf Al-qur’an Terjemah (Edisi Tahun 2002, Depok: Al Huda, 2002, 370.

18

agama Islam, dibarengi dengan tuntunan hukum syariat dan menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar ummat beragama hingga

terwujud kesatuan dan persatuan bangsa30.

Tujuan Pendidikan Agama Islam antara lain adalah:31

1) Mengembangkan wawasan spiritual yang semakin mendalam. 2) Membekali anak muda dengan berbagai pengetahuan dan kebaikan.

3) Membantu peserta didik yang sedang tumbuh untuk belajar berpikir secara logis dan membimbing proses pemikirannya.

4) Mengembangkan wawasan relasional dan lingkungan sebagaimana yang dicita-citakan dalam Islam, dengan melatih kebiasaan dengan baik.

Armai Arief mengutip pendapat Mohammad Al Toumy Al Syaibani (2002: 25-26) tentang tujuan pembinaan keagamaan mempunyai tahapan-tahapan sebagai berikut:

1) Tujuan individual

Tujuan ini berkaitan dengan masing-masing individu dalam mewujudkan perubahan yang dicapai pada tingkah laku dan aktifitasnya.

2) Tujuan sosial

Tujuan ini berkaitan dengan kehidupan masyarakat sebagai keseluruhan dan tingkah laku mereka secara umum.

30Abdul Majid dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.

31

Achmad Gholib, Studi Islam (Pengantar Memahami Agama, Al-Quran, Al-Hadis, Dan Sejarah Peradaban Islam), Jakarta: Faza Media, 2006, 29.

19 3) Tujuan profesional

Tujuan ini berkaitan dengan pembinaan dan pengajaran sebagai sebuah ilmu.

Pembinaan kerohanian islam dalam konteks keagamaan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan memelihara norma agama secara terus-menerus agar perilaku hidup manusia senantiasa berada pada tatanan. Namun secara garis besar, arah atau tujuan dari pembinaan keagamaan adalah meliputi dua hal, yaitu:

a) Tujuan yang berorientasi pada kehidupan akhirat, yaitu membentuk seorang hamba yang bertakwa kepada Allah Swt;

b) Tujuan yang berorientasi pada kehidupan dunia, yaitu membentuk manusia yang mampu menghadapi segala bentuk kebutuhan dan tantangan kehidupan agar hidupnya lebih layak dan bermanfaat bagi orang lain.

Allah Swt berfirman dalam Al Qur‟an surat Al Qashash: 77, yang berbunyi:

َكَبي ِصَن َسْنَت َلَ َو ۖ َة َر ِخ ْلْا َراَّدلا ُ َّاللَّ َكاَتآ اَميِف ِغَتْباَو

ُ َّاللَّ َنَسْحَأ اَمَك ْنِسْحَأ َو ۖ اَيْنُّدلا َنِم

َنيِدِسْفُمْلا ُّب ِحُي َلَ َ َّاللَّ َّنِإ ۖ ِض ْرَ ْلْا يِف َداَسَفْلا ِغْبَت َلََو ۖ َكْيَلِإ

Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

(QS. Al Qashash: 77)32

32

Departemen Agama RI, Mushaf Al-qur’an Terjemah (Edisi Tahun 2002), Depok : Al Huda, 2002.

20

Ayat di atas mengandung pengertian bahwa Allah Swt menyuruh kepada semua hamba-Nya agar mencari kebahagiaan akhirat dengan cara beribadah kepada Allah Swt. Tetapi manusia tidak boleh melupakan kebahagiaan dunia, oleh sebab itu manusia disuruh untuk bekerja guna memenuhi kehidupan selama masih hidup di dunia.

Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagaimana dimuat dalam Peraturan Menteri Agama (Permenag) Nomor 2 Tahun 2008 yang berjudul Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah terdiri dari enam bab dengan perincian sebagai berikut.

a. Bab I, berkenaan dengan Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah, yang terdiri dari33 :

1) Al-Qur’an-Hadis (memahami, menghafal, menulis dan memahami

surat-surat pendek dalam al-Qur’an:al-Fatihah, Naas, sampai dengan

al-Duha’ dan menghafal, memahami arti, dan mengamalkan hadis-hadis pilihan tentang akhlak dan amal salih.

2) Akidah-Akhlak (mengenal dan meyakini rukun iman mulai dari iman

kepada Allah sampai denga iman kepada qada dan qadar melalui pembiasaan dan mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah, pengenalan, pemahaman sederhana, dan penghayatan terhadap rukun iman dan

21

asma al-husna, serta pembiasaan dalam pengamalan akhlak terpuji dan ada Islami serta menjauhi akhlak tercela dalam perilaku sehari-hari.

3) Fikih (mengenal dan melaksanakan hukum Islam yang berkaitan dengan

ruun Islam mulai dari ketentuan dan tata cara pelaksanaan thaharah, shalat, puasa, zakat sampai dengan pelaksanaan ibadah haji, seerta ketentuan makanan dan minuman, khitan, kurban, dan cara pelaksanaan jual beli dalam pinjam meminjam).

4) Sejarah Kebudayaan Islam (mengenal, mengidentifikasi, meneladani dan

mengambil ibrah dari sejarah Arab pra-Islam, sejarah Rasulullah SAW, Khulafaurrasyidin, serta perjuangan tokoh-tokoh agama Islam di daerah masing-masing, dan

5) Bahasa Arab: (a) menyimak: (b) berbicara: (c) membaca: (d) menulis:

menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sederhana dengan ejaan dan tanda baca yang tepat.

b. Bab II, berkenaan dengan Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran

Pendidikan Agama dan Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah, yang terdiri dari :

1) Al-Qur’an-Hadis: memahami dan mencintai al-Qur’an dan hadis sebagai

pedoman hidup umat Islam, meningkatkan pemahaman al-Qur’an, al

-Fatihah dan surat pendek pilihan melalui upayapenerapan cara membacanya, menangkap maknanya dan memahami kandungan isinya

22

2) Akidah-Akhlak: meningkatkan pemahaman dan keyakinan terhadap

rukun iman melalui pembuktian dengan dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan penghayatan terhadap asma al-husna dengan menunukkan ciri-citi/tanda-tanda perilaku seseorang dalam fenomena kehidupan dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari, dan membiasakan akhlak terpuji seperti ikhla, taat, khauf, taubat, tawakal, ikhtiar, sabar,

3) Fikih: memahami ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan ibadah

mahdah dan mu’alah serta dapat mempraktikan dengan benar dalam

kehidupan sehari-hari

4) Sejarah Kebudayaan Islam: meningkatkan pengenalan dan kemampuan

mengambil ibrah terhadap peristiwa penting sejarah kebudayaan Ilam mulai perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi.

5) Bahasa Arab (a) menyimak, (b) berbicara, (c) membaca, (d)menulis

c. Bab III, berkenaan dengan Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran

Pendidikan Agama dan Bahasa Arab Madrasah34

34

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standarisasi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, Jakarta: Depag, 2008, 1 sd 447.

23 2. Pembinaan PAI

a. Pembinaan

Sebelum membahas tentang pembinaan PAI, maka perlu dikemukakan pengertian pembinaan itu sendiri, pengertian pembinaan antara lain:

1) Menurut Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor: M.02-PK.04.10

Pembinaan adalah usaha yang ditujukan untuk memperbaiki,

emningkatkan akhlak (budi pekerti).35

2) Menurut PP RI Nomor 31 Tahun 1999 pasal 1 ayat 1. Pembinaan adalah

kegiatan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Intelektual. Sikap dan Perilaku, Profesional, kesehatan jasmani dan rohani36.

3) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:152)

Pembinaan berasal dari kata dasar “bina” yang mendapatkan awalan “pe” dan akhiran “an” yang mempunyai arti perbuatan, cara. Pembinaan berarti kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik37.

4) Menurut Thoha (2003) Pembinaan adalah sebagai suatu tindakan, proses,

hasil, atau pernyataan menjadi lebih baik. Dalam hal ini menunjukan

35

Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor: M.02-PK.04.10

36

Peraturan Pemerintah RI Nomor 31 Tahun 1999 pasal 1 ayat 1.

37

Hasan Alwi Dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka. 2005, 45.

24

adanya kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, evolusi, atas berbagai kemungkinan, berkembangnya, atau meningkatnya sesuatu.

b. Pembinaan PAI

Landasan pembinaan PAI telah dijelaskan dalam ajaran-ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur‟an dan Hadits. Dalam buku M. Quraisy Syihab (2005: 63) Allah Swt menjelaskan hal tersebut dalam Surat Ali Imran: 104 yang berbunyi:

َنوُعْدَي ٌةَّمُأ ْمُكْنِم ْنُكَتْل َو

َكِئَٰلوُأ َو ۚ ِرَكْنُمْلا ِنَع َن ْوَهْنَي َو ِفوُرْعَمْلاِب َنوُرُمْأَي َو ِرْيَخْلا ىَلِإ

َنوُحِلْفُمْلا ُمُه

Artinya: “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyeru (berbuat) yang ma’ruf, dan mencegah dari yang

munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (QS. Ali

Imran:104)38.

Dalam firman-Nya dinyatakan bahwa Allah SWT. mengangkat derajat ummatnya yang berilmu, bahkan ayat pertama yang diturunkan oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. bukanlah ayat yang menerangkan tentang shalat, puasa, ataupun zakat, melainkan perintah “Iqra” yaitu membaca, menelaah, merenungkan, dan mengkaji yang merupakan salah satu upaya dalam mencerdaskan manusia melalui pembinaan atau pendidikan.

Adapun landasan Pembinaan PAI menurut M. Arifin dalam bukunya, yaitu:

38

Departemen Agama RI, Mushaf Al-qur’an Terjemah (Edisi Tahun 2002), Depok: Al Huda, 2002.

25

1). Al-Quran. Merupakan kalam Allah SWT yang telah diwahyukan- Nya kepada Nabi Muhammad SAW. bagi seluruh ummat manusia. Al-Quran merupakan petunjuk yang lengkap, pedoman bagi manusia yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia dan bersifat universal. 2) Hadits (As-Sunnah). Dasar yang kedua selain al-Quran adalah Sunnah Rasulullah SAW. Yaitu perbuatan, perkataan, dan taqrir yang pernah di contohkan Nabi Muhammad SAW. dalam perjalanan hidupnya

melaksanakan dakwah Islam.39

39

Nizar Samsul, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, Teoritis, dan Praktis, Jakarta: Ciputat Press, 2002.

26

Dokumen terkait