• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian pendidikan agama islam

Kata pendidikan (tarbiyah) menurut Suwaid (2004: xvii) yang ditulis oleh (Zeni Luthfiah dan Muh Farhan Mujahidin, dkk, 2001: 218) memiliki tiga kata dasar yaitu: dari kata rabaa- yarbuu (bertambah dan berkembang), rabaa- yarbii (tumbuh dan mekar), rabaa- yurabbu (memperbaiki dan mengurus suatu perkara). Kata tarbiyah menurut Miqdad Yaljan (1987) yang dikutip oleh (Zeni Luthfiah dan Muh Farhan Mujahidin, dkk, 2001: 218): bertambah, memberi makan, memelihara, menjaga tumbuh. Juga digunakan secara majazi dengan arti mendidik tingkah laku dan meninggikan pangkat. Makna lainnya yang senada adalah berkembang, memberi makan, meninggikan dan mengangkat posisi. Pengambilan kata tarbiyah ini juga dari kata rabb dan bukan dari raba sehingga bisa dikatakan pula mendidik anak artinya memperhatikannya dengan baik, mengajari sampai bisa dan akhirnya menyapihnya.

Dalam bahasa indonesia kata agama identik (berpadan) dengan kata din (arab dan semit), religion (inggris), la religion (perancis), de religie (belanda), die religion (jerman). Secara bahasa, kata agama

berasal dari bahasa sansekerta yang berarti “tidak pergi, tetap ditempat,

diwarisi turun-temurun.” Adapun kata din mengandung arti “menguasai, mendudukkan, patuh, utang, balasan, atau kebiasaan”. Din merupakan

peraturan- peraturan yang berupa hukum yang harus dipatuhi. Din dapat berbentuk perintah yang wajib dilaksanakan dan berbentuk larangan yang harus ditinggalkan (Zeni luthfiah, dkk. 2011: 1).

Istilah agama digunakan dalam bahasa indonesia. Dalam bahasa inggris digunakan istilah religion. Dalam bahasa arab digunakan istilah ad-din (baca: addin). Berbeda lagi dalam bahasa-bahasa lainnya. Tentunya, dalam setiap istilah yang berbeda memiliki makna yang berbeda memiliki makna yang berbeda pula walaupun ada kesamaannya. Terdapat tiga istilah yang akan dijelaskan yaitu:

1. Al-din al-haqq

Dalam al-qur’an, pengertian agama yaitu al-din al-haqq (baca: addinul haq) artinya agama yang benar. Allah swt. Berfirman dalam qs. Al-taubah [9]: 33;



✓























☺



Artinya:”Dialah yang telah mengutus rasul-nya (dengan membaca) petunjuk (al-qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai”.

2. Al-din al-qayyim

Dalam al-qur’an terdapat istilah al-din al-qayyim (baca: addinul qayyim) yaitu agama yang tegak lurus.

Dalam al-qur’an, terdapat istilah al-dinul hanif yaitu agama yang sejalan dengan fitrah manusia. Kebutuhan ibadah adalah kebutuhan fitrah manusia, sebab manusia akan hampa tidak punya makna dalam hidupnya jika tidak beribadah (Deden Makbuloh, 2013: 1).

Islam adalah agama samawi terakhir yang diwahyukan oleh Allah swt kepada utusan-nya, Muhammad saw, untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia didunia. Agama islam bersifat universal dan menjadi rahmat bagi seluruh alam (rahmah lil al-‘alamin). Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan tuhannya dan kedudukan manusia dihadapan tuhan, tetapi juga memberikan tuntunan bagaimana manusia berhubungan dengan sesamanya, dan bagaimana kedudukan manusia ditengah- tengah alam semesta ini (QS. Ali imran (3): 112). Kitab suci agama islam adalah Al-Qur’an yang merupakan

firman Allah swt yang diwahyukan kepada nabi Muhammad saw dengan perantara malaikat Jibril (QS. As-syuraa) (Zeni Luthfiah, dkk, 2011: 5). Kata islam yang berasal dari kata aslama-yuslimu-islam, mempunyai beberapa arti sebagai berikut:

1. Melepaskan diri dari segala penyakit lahir dan batin; 2. Kedamaian dan keamanan;

3. Ketaatan dan kepatuhan.

Dalam Al-Qur’an kata islam disebut sebanyak 8 kali, yaitu dalam

surah Ali ‘Imran ayat 19 dan 85, surat Al-Maidah ayat 3, surah Al-

An’Am ayat 125, surah Az- Zumar ayat 22, surah As- Shaff ayat 7, surah Al-Hujurat ayat 17 dan surah At- Taubah ayat 74.

Islam diturunkan sebagai pedoman agar manusia dapat menentukan pilihan yang baik atau buruk serta memilih yang hak (benar) dan yang batil (sesat). Sejak awal penciptaan manusia, Allah swt telah menurunkan agama pada umat manusia, yang dibawa oleh seorang rasul pada setiap masa tertentu dan untuk bangsa tertentu. Hal itu terus berlangsung samapai datang muhammad saw, nabi dan rasul terakhir yang diutus membawa agama bagi seluruh umat manusia dan berlaku untuk sepanjang zaman (Zeni Luthfiah, dkk, 2011: 7).

Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama islam dari sumber pertamanya kitab suci al-qur’an dan al-hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman (Abdul Majid, 2014: 11).

b. Fungsi pendidikan agama islam

Pendidikan agama islam untuk sekolah atau madrasah sebagai berikut: 1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

peserta didik kepada Allah swt. Yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan keimanan dan ketaqwaan dilakukan oleh setiap orangtua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan agar keimanan dan ketaqwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

2) Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup didunia maupun diakhirat.

3) Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama islam. 4) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

5) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia indonesia seutuhnya.

6) Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dan nirnyata), sistem dan fungsionalnya.

7) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus dibidang agama islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain (Abdul Majid, 2014: 15).

c. Tujuan

Pendidikan agama islam disekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya, berbangsa

dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Kurikulum PAI, 2002).

Tujuan pendidikan agama islam diatas merupakan turunan dari tujuan pendidikan nasional, suatu rumusan dalam uuspn (UU no.20 tahun 2003), berbunyi: pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Abdul Majid, 2014:16).

Dokumen terkait