• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI HIDUP TENANG DENGAN KEJUJURAN, AMANAH DAN ISTIQOMAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 SURUH TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI HIDUP TENANG DENGAN KEJUJURAN, AMANAH DAN ISTIQOMAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 SURUH TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI HIDUP

TENANG DENGAN KEJUJURAN, AMANAH DAN

ISTIQOMAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

CARD

SORT

PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 SURUH

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

NOVIA ANANDA PUTRI

NIM. 111 14 063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI

MATERI HIDUP TENANG DENGAN KEJUJURAN, AMANAH

DAN ISTIQOMAH DENGAN MENGGUNAKAN

METODE

CARD SORT

PADA SISWA KELAS VII A

SMP NEGERI 2 SURUH TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

NOVIA ANANDA PUTRI

NIM. 111 14 063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah

setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta

pergauilah manusia dengan akhlak yang baik."

(HR. Tirmidzi)

(8)

Atas rahmat dan ridho Allah SWT, skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1.

Kedua orang tuaku tercinta (Bapak

Ma’aleh

dan Ibu Siti Khoiriyah) yang

selalu membimbingku, memberikan doa, memberi uang saku, nasihat, kasih

sayang, pengorbanan dan motivasi dalam kehidupanku.

2.

Adikku tercinta (Muhammad Yoga Ari Saputra) dan pakde budeku yang

selalu memberikan semangat dan dukungan kepadaku.

3.

Sahabat-sahabatku (Fina

, Ami, Ardhi, Maun, Ma’rifatul, Zum,

Muza,

Fauziah, Nuryani ) yang selalu menyemangatiku dan mendukungku.

4.

Teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2014 terutama PAI B.

5.

PPL SMK N 3 Salatiga 2017 (Hanik, Putri, Prasetyo, Alif, Umi, Rizka,

Novi, Kunti) yang selalu menemaniku berjuang.

6.

Teman-teman KKN 2018 Posko 118 yang selalu memberikan doa dan

dukungan.

7.

Kepala SMP N 2 Suruh yang telah mengijinkan penulis melakukan

penelitian di sekolah tersebut.

8.

Pak Bahroni yang telah banyak membantu penelitian ini.

9.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak

membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini.

(9)

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur

alhamdulillahi

rabbil’alamin

, penulis panjatkan kepada Allah

SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peningkatan Hasil

Belajar PAI Materi Hidup Tenang Dengan Kejujuran, Amanah dan Iatiqomah

dengan menggunakan Metode

card sort

Pada Kelas VII A SMP N 2 Suruh Tahun

Pelajaran 2018/2019.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. oleh

karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1.

Rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

2.

Bapak Suwardi M.Pd. Ketua Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga.

3.

Ketua Program Studi PAI IAIN Salatiga, Ibu Siti Rukhayati, M.Ag.

4.

Bapak Dr. Winarno, S.Si. M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah

membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya

untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

5.

Bapak Drs. A. Bahrudin M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik

yang telah membantu penulis selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

6.

Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan,

(10)
(11)

ABSTRAK

Putri, Novia Ananda

. 2018.

Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Hidup

Tenang Dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah dengan Menggunakan

Metode Card Sort pada Siswa Kelas VII A SMP Negeri 2 Suruh Tahun

Pelajaran 2018/2019

. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing: Dr. Winarno, S.Si., M.Pd.

Kata Kunci:

Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam, Metode

card sort.

Keberhasilan suatu proses pendidikan sangat ditentukan oleh guru, siswa

dan lingkungan. Walaupun guru sudah menerangkan suatu materi, mamun belum

tentu siswa dapat menerima dengan baik. Realitas yang terjadi pada proses

pembelajaran di SMP N 2 Suruh lebih mengarah pada pembelajaran yang pasif

dengan guru lebih banyak ceramah dan diakhiri dengan tanya jawab, hal tersebut

menyebabkan hasil belajar siswa belum memenuhi standar KKM yang

ditetapkan. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti mencari metode

pembelajaran yang tepat dan sesuai yaitu menggunakan metode

cardsort.

Maka

penelitian ini mengkaji tentang: Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Hidup

Tenang Dengan Kejujuran, Amanah, dan Istiqomah Dengan Menggunakan

Metode

Card Sort

pada Siswa Kelas VII A Smp N 2 Suruh Tahun Pelajaran

2018/2019.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (

action research

).

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki

dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru, sehingga mampu

menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi. Alasan peneliti menggunakan

penelitian tindakan kelas, supaya permasalahan- permasalahan yang ada didalam

proses pembelajaran dapat terselesaikan. Terdapat empat tahapan yang dilalui

dalam penelitian tindakan kelas yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi dalam setiap siklusnya. Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas

VII A SMP N 2 Suruh, dimana populasinya adalah kelas VII A yang berjumlah 32

siswa dan sampelnya adalah seluruh siswa kelas VII A. Dalam penelitian ini

pengumpulan datanya menggunakan tes dan dokumentasi. Penulis menganalisis

data dengan cara: membandingkan pencapaian nilai dengan KKM yaitu 75,

pencapaian meteri, dan pencapaian kriteria klasikal 85%.

(12)

DAFTAR ISI

SAMPUL ...

i

LOGO ...

ii

HALAMAN JUDUL ...

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...

iv

PENGESAHAN ...

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...

vi

MOTTO ...

vii

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ...

1

B.

Rumusan Masalah ...

4

C.

Tujuan Penelitian ...

4

D.

Kegunaan Penelitian ...

5

E.

Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...

6

F.

Metode Penelitian ...

7

G.

Sistematika Penulisan ...

14

(13)

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A.

Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas ...

39

B.

Setting Penelitian ...

40

C.

Pelaksanaan Penelitian ...

40

1. Siklus I ...

41

2. Siklus II ...

45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus ...

50

1.

Pra siklus ...

50

2.

Siklus I ...

52

3.

Siklus II ...

58

B.

Pembahasan ...

64

BAB V PENUTUP

A.

Kesimpulan ...

68

B.

Saran ...

68

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Prasiklus ...

50

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ...

53

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ...

54

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ...

56

Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ...

59

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ...

61

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ...

62

Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ...

66

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 2

Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 3

Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 4

Surat Keterangan Setelah Penelitian

Lampiran 6

Profil Sekolah

Lampiran 7

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 8 Lembar Evaluasi Belajar Siswa Siklus I

Lampiran 9

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 10 Lembar Evaluasi Belajar Siswa Siklus II

Lampiran 11 Dokumentasi

Lampiran 12 SKK

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar mengajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan. Proses

belajar mengajar tidak hanya terbatas pada kegiatan penyampaian materi pelajaran

dikelas, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana agar materi pelajaran tersebut

dapat diterima oleh siswa dikelas dan dapat diterapkan serta diamalkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Dunia pendidikan mempunyai tantangan dalam mengembangkan

kemampuan dan membentuk manusia yang berkarakter, yang akan melahirkan

generasi yang berbudi pekerti yang luhur yang sesuai dengan fungsi dan tujuan

pendidikan nasional menurut uu no. 20 tahun 2003 “pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab” (Rohman, 2013:98).

Pendidikan agama islam merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang

diajarkan pada peserta didik. Pendidikan agama islam diajarkan tidak hanya untuk

menghantarkan siswa untuk dapat menguasai dan memahami berbagai macam kajian

islam, tetapi lebih menekankan pada pengalaman dalam kehidupan sehari-hari

(17)

Peranan pendidikan agama islam sangatlah penting dalam era globalisasi

seperti sekarang ini, dengan pembekalan moral kepada peserta didik sehingga

mampu memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik. mengingat kekhawatiran

akan pengaruh jangka panjang dari kemajuan tekhnologi yang mungkin melampaui

batas, pendidikan agama harus bertindak untuk mencegah dampak-dampak yang

mengimbangi kemajuan tersebut. pendidikan agama islam dituntut untuk mampu

menciptakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdasarkan pada

nilai-nilai islami.

Pendidikan agama islam merupakan pendidikan yang sangat penting, karena

harus mampu membentuk sikap dan perilaku peserta didik yang agamis. Sikap dan

perilaku harus dibentuk terutama sikap jujur, amanah, dan istiqomah, karena ketiga

sikap tersebut merupakan sikap yang menyatakan sesuai dengan kenyataan yang

terjadi, konsisten antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan, dapat

dipercaya, serta berpegang teguh pada prinsip yang dimiliki.

Metode card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan

untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek, atau

mengulangi informasi. Gerakan fisik yang diutamakan dapat membantu untuk

memberi energi kepada kelas yang telah letih. card sortartinya “sortir kartu” yang

dinamakan sortir kartu adalah mencocokkan atau menyamakan antar kartu yang

sudah ditentukan dan siswa mencari pasangannya masing (Mel Siberman, 2007:

157). Dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman

dalam pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa kelas VII A akan meningkat.

Metode card sort dalam pembelajaran PAI bisa dengan mencari pasangan tentang

materi yang sedang disampaikan. Ini diharapkan siswa mampu memahami materi

(18)

Realitas yang terjadi pada proses pembelajaran di kelas VII A SMP N 2

Suruh lebih mengarah pada proses pembelajaran yang pasif dengan guru lebih

banyak ceramah dan diakhiri dengan tanya jawab. Penulis mengamati, pendidikan

agama islam pada sekolah umum masih terdapat ketidakseimbangan antara alokasi

waktu yang tersedia dengan materi pembelajaran yang begitu luas yang

mengakibatkan hasil belajar siswa tidak sesuai dengan standar yang diinginkan.

Dari observasi pada tanggal 24 juli 2018 di SMP N 2 Suruh, peneliti

mengamati bahwa nilai yang diperoleh siswa masih belum memenuhi standar KKM

yang ditetapkan yaitu 75 dengan rentang nilai yang diperoleh antara 30- 80 dengan

rata-rata 57,18 dengan jumlah siswa yang tuntas hanya 9 siswa dan yang tidak tuntas

ada 23 siswa. Persentase hasil belajar yang tuntas pada materi hidup tenang dengan

kejujuran, amanah dan istiqomah adalah 28,12%, sedangkan yang tidak tuntas adalah

71,88%.

Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba untuk mencari metode

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang peneliti pilih untuk

penelitian yaitu materi hidup tenang dengan kejujuran, amanah, dan istiqomah. Maka

dari itu, peneliti akan menerapkan metode pembelajaran card sort untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A SMP N 2 Suruh, dengan harapan

metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Metode card sort dapat

(19)

Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah siswa KelaS VII A SMP

Negeri 2 Suruh tahun pelajaran 2018/2019?”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ditetapkan, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran PAI materi Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah dan

Istiqomah siswa KelaS VII A SMP Negeri 2 Suruh tahun pelajaran 2018/2019.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi semua

kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya. Adapun manfaat yang

diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini, dapat menjelaskan teori dan menambah

wawasan dalam kegiatan pembelajaan dengan menggunakan metode card sort.

Siswa dapat bersikap kreatif dan inovatif di dalam belajarnya sendiri dengan

cara yang menyenangkan, serta dapat meningkatkan motivasi belajar agar hasil

belajar siswa memuaskan dan maksimal.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak berikut:

(20)

Meningkatkan kemampuan siswa dalam menerima materi,

mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran, mendorong siswa untuk

lebih bersemangat dalam belajar, mampu untuk bekerja sama dan

memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar.

b. Bagi Guru

Sebagai sarana untuk mengevaluasi terhadap pembelajaran yang

sudah berlangsung serta sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk

memperkenalkan belajar Pendidikan Agama Islam melalui metode card

sort untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan siswa

sehingga dapat tercipta pembelajaran yang efektif dan efesien.

c. Bagi Sekolah

Meningkatkan proses pembelajaran yang berdampak pada

peningkatan prestasi sekolah dan mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Suruh.

d. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman dan pengetahuan untuk mengembangkan

ide kreatif dan inovatifnya dalam melakukan penelitian.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya

(Basrowi, 2008: 90). Adapun hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah metode

card sort dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI materi hidup tenang

dengan kejujuran, amanah dan istiqomah pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2

(21)

Penggunaan metode card sort dikatakan berhasil apabila indikator yang

diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah:

a. Siswa diharapkan dapat mencapai nilai ≥ 75.

b. Presentase sebanyak 85% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥75

(Triyanto, 2009:241).

F. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi

dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan

meningkatkan mutu pembelajaran dikelas. Penelitian tindakan kelas merupakan

kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru dilapangan. Singkatnya,

ptk merupakan penelitian praktis yang dilakukan dikelas dan bertujuan intuk

memperbaiki praktik pembelajaran yang ada (Basrowi dan Suwandi, 2008: 25).

Berdasarkan pemahaman terhadap penelitian tindakan sebagaimana

diuraikan diatas, secara sederhana ptk dapat diartikan sebagai penelitian tindakan

(action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas

proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Dalam hal ini pengertian

kelas tidak terbatas pada empat dinding kelas atau ruang kelas, tetapi lebih pada

adanya aktifitas belajar dua orang atau lebih pesrta didik (Mulyasa, 2011: 10).

Jadi PTK adalah penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru, sehingga mampu

menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi.

Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas, supaya

(22)

dapat terselesaikan. Dalam penelitian ini, kelas yang berisi murid dijadikan

objek penelitian, maka siswa yang berada dikelas tersebut adalah populasi yang

diteliti.

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan

dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan

yang dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun

model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut

(Suyadi, 2014:16).

Skema Siklus Penelitian

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2 suruh.

populasinya adalah kelas VII A yang berjumlah 32 siswa. peneliti mengambil

sampel 32 siswa karena dalam kelas tersebut masih banyak yang nilainya masih

dibawah KKM. Subjek ini perlu ditingkatkan hasil belajarnya karena nilai yang

diperoleh pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Hidup Tenang

(23)

3. Langkah-langkah Penelitian

Menurut arikunto (2007:20) mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam

penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri atas 4 tahapan penting meliputi planning

(rencana), action (tindakan), bservation (pengamatan) dan reflektion (refleksi).

Lebih jelasnya sebagai berikut:

a. Tahap perencanaan tindakan (planning)

Perencanaan pembelajaran dibuuat berdasarkan hasil diskusi dengan

guru. Penentuan materi yang akan dijadikan obyek penelitian dibahas

bersama guru mata pelajaran PAI. Perencanaan dalam penelitian tindakan

kelas pada siklus 1 adalah sebagai berikut:

1) Mempersiapkan perangkat pembelajaran dan menyusun perangkat

pembelajaran yang meliputi RPP dan memasukkan metode card sort.

2) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan

awal sampai akhir pembelajaran dengan metode card sort.

3) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang berhubungan dengan

materi jujur, amanah, istiqomah.

4) Menyiapakan instrumen berupa catatan lapangan, lembar observasi dan

tes pencapaian hasil belajar. Catatan lapangan digunakan untuk

mengamati pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi digunakan

untuk mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran serta

digunakan untuk mengukur kemampuan meteri yang telah disampaikan.

b. Tahap pelaksanaan tindakan (acting)

Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yaitu penerapan:

(24)

dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tigan kegiatan

yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.

c. Observasi

Dalam kegiatan ini observer melaksanakan pengamatan, pencatatan,

dan menginterpretasi terhadap berlangsungnya pembelajaran, terutama pada

peserta didik sambil mengerjakan lembar observasi yang telak disediakan.

Pada tahap ini ketelitian dan kecermatan dalam mencatat dan mengamati

sangat diperlukan, apalagi bila terjadi suatu perubahan mendadak dalam

pelaksanaan tindakan yang ditimbulkan akibat respon peserta didik yang

dikenai tindakan.

d. Refleksi

Pada tahap ini data-data yang diperoleh dari tiap siklus dikumpulkan

untuk dianalisis selanjutnya diadakan refleksi terhadap hasil analisis

sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar sebelum dan

sesudah tindakan. Hasil belajar inilah yang nantinya digunakan sebagai

bahan pertimbangan pelaksanaan siklus berikutnya.

4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan atau cara untuk mencari data di

lapangan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian.

Pengumpulan data data dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti

wawancara, observasi, kuesioner atau angket, tes serta dokumentasi (Arikunto,

2007: 203). Dalam hal ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data

berupa:

(25)

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

(Arikunto, 2007: 193). Tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar

siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan pada

siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Suruh. Pada setiap siklus guru memberikan

tes tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur kemampuan siswa dalam

pemahaman materi Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah Dan

Istiqomah. Tes akan dilaksanakan pada akhir tiap siklus.

b. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang

tertulis (Arikunto, 2007: 201). Dokumentasi pada penelitian ini bisa berupa

catatan hasil belajar, transkrip nilai, foto, laporan pengamatan, dan dokumen

lain yang mendukung penelitan.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam

penelitian, Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar

Kegiatan pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Silabus,

Materi, Soal Tes, Lembar Observasi Peserta Didik, Lembar Observasi Guru, dan

lain sebagainya.

(26)

Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis, ini untuk

memastikan bahwa dengan penerapan metode card sort dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik kelas VII A di SMP Negeri 2 Suruh.

Data yang dikumpulkan dari hasil observasi berupa angka untuk

mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar peserta didik seperti apa yang

diharapkan, dilakukan dengan cara menghitung prosentase kemudian

dideskripsikan.

Dalam penelitian ini penulis menganalisis dengan cara sebagai berikut:

a. Membandingkan Pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM).

b. Pencapaian pemahaman materi Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah

Dan Istiqomah.

c. Pencapaian Kriteria Klasikal.

Menurut Depdikbud (Trianto, 2009: 241) setiap siswa akan tuntas

belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban siswa lebih dari 85%

dan satu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam

kelas tersebut terdapat lebih dari 85% siswa yang telah tuntas belajarnya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka keberhasilan penelitian ini dapat

dilihat dari hasil belajar siswa, yaitu apabila peserta didik telah mencapai

kriteria ketuntasan klasikal 85% dari jumlah seluruh peserta didik dengan

nilai KKM 75. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik,

peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan mencari prosentase dari

hasil belajar peserta didik, sebagaimana dirumuskan:

P = 𝐹

(27)

Keterangan:

P= Prosentase

F= Jumlah siswa yang tuntas belajar

N= Jumlah semua siswa

G. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis menyusun sistematika

penulisan sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN, yang memuat Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian ,kegunaan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan

Indikator Keberhasilan, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

2. BAB II LANDASAN TEORI,

KAJIAN TEORI: dalam bab ini penulis sampaikan mengenai Kajian Teori

yang memuat tentang Pengertian Hasil Belajar, Pengertian Pendidikan Agama

Islam, dan Metode Card Sort. Kajian MateriPenelitian. Kajian Pustaka.

3. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, yang memuat tentang deskripsi

pelaksanaan siklus awal hingga deskripsi pelaksanaan siklus akhir.

4. BAB IV HASIL PENELITIAN, yang memuat tentang deskripsi persiklus dan

pembahasan siklus tiap siklus..

(28)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresisasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran

gagne, hasil belajar berupa:

a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapakan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara

spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak

memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan

aturan.

b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep

dan lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan

mengategorisasi, kemampuan analitis-sintetis fakta-konsep dan

mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Kemampuan intelektual

merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.

c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan

konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak

jasmani.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

(29)

menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan

kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.

Menurut bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowlage (pengetahuan,

ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh),

application (menerapakan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan),

synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru),

dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima),

responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi),

charakterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory,

pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif,

teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara, menurut lindgren

hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap.

Yang harus diingat hasil belajar adalah perubahan perilaku secara

keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.

Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh pakar pendidikan

sebagaimana tersebut diatas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah,

melainkan komprehensif (agus suprijono, 2009:5-7).

Hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila telah memenuhi kriteria

ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh masing-masing guru mata

pelajaran. Hasil belajar sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas

yakni untuk bermacam-macam aturan terdapat apa yang telah dicapai oleh

murid, misalnya ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang

(30)

Menurut Slameto (2003: 54-60) faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar siswa antara lain:

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua faktor,

yakni:

1) Faktor fisiologis

Aspek fisiologis merupakan faktor yang berasal dari kondisi

fisik atau jasmani siswa. Yang termasuk faktor fisik menurut

Chasiyah, dkk (2009: 99) diantaranya nutrisi atau gizi makanan,

kesehatan dan keberfungsian panca indera. Siswa yang kekurangan

nutrisi akan lesu, mudah mengantuk, cepat lelah, dan kurang

konsentrasi. Penyakit juga dapat mempengaruhi keberhasilan hasil

belajar, apalagi bila penyakit tersebut bersifat kronis. Panca indera

pun sangat berpengaruh bagi keberhasilan belajar, karena merupakan

pintu gerbang masuknya informasi dari luar. Oleh karena itu,

pemeliharaan panca indera terutama mata dan telinga sangat penting

bagi individu.

2) Faktor psikologi

a) Tingkat intelegensi

Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai

kemampuan psikofisik tubuh mereaksi rangsangan atau

menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.

Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja,

melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi

(31)

dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari pada peran

organ-organ tubuh lainnya lantaran otak merupakan menara

pengontrol hampir seluruh aktivitas manusia.

Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang

bersifat umum (general ability) untuk membuat atau

mengadakan analisis, memecahkan masalah, menyesuaikan diri

dan menarik generalisasi, serta merupakan kesanggupan berfikir

seseorang. Adapun tingkat integensi siswa dapat diklasifikasikan

sebagai berikut: (arikunto, 1995: 12)

Tingkat IQ Kelompok

130 ke atas Pandai sekali (Genius)

120-130 Sangat pandai

110-120 Pandai

90-110 Rata-rata (Normal)

80-90 Kurang pandai

70-80 Lemah ingatan (Dungu)

30-70 Luar biasa

Kurang dari 30 imbeciel-idiot

Intelegensi ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan

belajar. Apabila seseorang memiliki tingkat intelegensi yang

tinggi, maka seseorang tersebut dapat dengan mudah

mempelajari sesuatu dalam proses pembelajaran.

Namun meskipun demikian, intelegensi tidak mutlak

(32)

yang dapat mempengaruhi hal tersebut, sepert bakat siswa,

moivasi siswa, kematangan dan kesiapan.

b. Faktor ekstern (faktor dari luar diri siswa)

Faktor yang berasal dari luar diri siswa sendiri terdiri dari tiga faktor,

yakni:

1) Faktor keluarga

a) Cara orang tua mendidik

b) Relasi antar anggota keluarga

c) Suasana rumah

d) Keadaan ekonomi keluarga

2) Faktor sekolah

a) Metode mengajar

b) Kurikulum

c) Relasi guru dengan siswa

d) Relasi siswa dengan siswa

e) Disiplin sekolah

f) Alat pelajaran

g) Waktu sekolah

h) Standar pelajaran diatas ukuran

i) Keadaan gedung

j) Metode belajar

k) Tugas rumah

3) Faktor masyarakat

a) Kesiapan siswa dalam masyarakat

(33)

c) Teman bergaul

d) Bentuk kehidupan masyarakat.

2. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian pendidikan agama islam

Kata pendidikan (tarbiyah) menurut Suwaid (2004: xvii) yang

ditulis oleh (Zeni Luthfiah dan Muh Farhan Mujahidin, dkk, 2001: 218)

memiliki tiga kata dasar yaitu: dari kata rabaa- yarbuu (bertambah dan

berkembang), rabaa- yarbii (tumbuh dan mekar), rabaa- yurabbu

(memperbaiki dan mengurus suatu perkara). Kata tarbiyah menurut

Miqdad Yaljan (1987) yang dikutip oleh (Zeni Luthfiah dan Muh Farhan

Mujahidin, dkk, 2001: 218): bertambah, memberi makan, memelihara,

menjaga tumbuh. Juga digunakan secara majazi dengan arti mendidik

tingkah laku dan meninggikan pangkat. Makna lainnya yang senada

adalah berkembang, memberi makan, meninggikan dan mengangkat

posisi. Pengambilan kata tarbiyah ini juga dari kata rabb dan bukan dari

raba sehingga bisa dikatakan pula mendidik anak artinya

memperhatikannya dengan baik, mengajari sampai bisa dan akhirnya

menyapihnya.

Dalam bahasa indonesia kata agama identik (berpadan) dengan

kata din (arab dan semit), religion (inggris), la religion (perancis), de

religie (belanda), die religion (jerman). Secara bahasa, kata agama

berasal dari bahasa sansekerta yang berarti “tidak pergi, tetap ditempat,

diwarisi turun-temurun.” Adapun kata din mengandung arti “menguasai,

(34)

peraturan- peraturan yang berupa hukum yang harus dipatuhi. Din dapat

berbentuk perintah yang wajib dilaksanakan dan berbentuk larangan yang

harus ditinggalkan (Zeni luthfiah, dkk. 2011: 1).

Istilah agama digunakan dalam bahasa indonesia. Dalam bahasa

inggris digunakan istilah religion. Dalam bahasa arab digunakan istilah

ad-din (baca: addin). Berbeda lagi dalam bahasa-bahasa lainnya.

Tentunya, dalam setiap istilah yang berbeda memiliki makna yang

berbeda memiliki makna yang berbeda pula walaupun ada kesamaannya.

Terdapat tiga istilah yang akan dijelaskan yaitu:

1. Al-din al-haqq

Dalam al-qur’an, pengertian agama yaitu al-din al-haqq (baca:

addinul haq) artinya agama yang benar. Allah swt. Berfirman dalam

qs. Al-taubah [9]: 33;

Artinya:”Dialah yang telah mengutus rasul-nya (dengan membaca) petunjuk (al-qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai”.

2. Al-din al-qayyim

Dalam al-qur’an terdapat istilah al-din al-qayyim (baca: addinul

qayyim) yaitu agama yang tegak lurus.

(35)

Dalam al-qur’an, terdapat istilah al-dinul hanif yaitu agama yang

sejalan dengan fitrah manusia. Kebutuhan ibadah adalah kebutuhan

fitrah manusia, sebab manusia akan hampa tidak punya makna dalam

hidupnya jika tidak beribadah (Deden Makbuloh, 2013: 1).

Islam adalah agama samawi terakhir yang diwahyukan oleh

Allah swt kepada utusan-nya, Muhammad saw, untuk disampaikan

kepada seluruh umat manusia didunia. Agama islam bersifat universal

dan menjadi rahmat bagi seluruh alam (rahmah lil al-‘alamin). Islam

tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan tuhannya dan

kedudukan manusia dihadapan tuhan, tetapi juga memberikan tuntunan

bagaimana manusia berhubungan dengan sesamanya, dan bagaimana

kedudukan manusia ditengah- tengah alam semesta ini (QS. Ali imran

(3): 112). Kitab suci agama islam adalah Al-Qur’an yang merupakan

firman Allah swt yang diwahyukan kepada nabi Muhammad saw dengan

perantara malaikat Jibril (QS. As-syuraa) (Zeni Luthfiah, dkk, 2011: 5).

Kata islam yang berasal dari kata aslama-yuslimu-islam, mempunyai

beberapa arti sebagai berikut:

1. Melepaskan diri dari segala penyakit lahir dan batin;

2. Kedamaian dan keamanan;

3. Ketaatan dan kepatuhan.

Dalam Al-Qur’an kata islam disebut sebanyak 8 kali, yaitu dalam

surah Ali ‘Imran ayat 19 dan 85, surat Al-Maidah ayat 3, surah Al-

An’Am ayat 125, surah Az- Zumar ayat 22, surah As- Shaff ayat 7, surah

(36)

Islam diturunkan sebagai pedoman agar manusia dapat

menentukan pilihan yang baik atau buruk serta memilih yang hak (benar)

dan yang batil (sesat). Sejak awal penciptaan manusia, Allah swt telah

menurunkan agama pada umat manusia, yang dibawa oleh seorang rasul

pada setiap masa tertentu dan untuk bangsa tertentu. Hal itu terus

berlangsung samapai datang muhammad saw, nabi dan rasul terakhir

yang diutus membawa agama bagi seluruh umat manusia dan berlaku

untuk sepanjang zaman (Zeni Luthfiah, dkk, 2011: 7).

Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan

ajaran agama islam dari sumber pertamanya kitab suci al-qur’an dan

al-hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan

pengalaman (Abdul Majid, 2014: 11).

b. Fungsi pendidikan agama islam

Pendidikan agama islam untuk sekolah atau madrasah sebagai berikut:

1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

peserta didik kepada Allah swt. Yang telah ditanamkan dalam

lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban

menanamkan keimanan dan ketaqwaan dilakukan oleh setiap

orangtua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk

menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui

bimbingan, pengajaran, dan pelatihan agar keimanan dan ketaqwaan

tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat

(37)

2) Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan

hidup didunia maupun diakhirat.

3) Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan

dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama islam.

4) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik

dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam

kehidupan sehari-hari.

5) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari

lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan

dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia

indonesia seutuhnya.

6) Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam

nyata dan nirnyata), sistem dan fungsionalnya.

7) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat

khusus dibidang agama islam agar bakat tersebut dapat berkembang

secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri

dan bagi orang lain (Abdul Majid, 2014: 15).

c. Tujuan

Pendidikan agama islam disekolah/madrasah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman

peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim

(38)

dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan

yang lebih tinggi (Kurikulum PAI, 2002).

Tujuan pendidikan agama islam diatas merupakan turunan dari

tujuan pendidikan nasional, suatu rumusan dalam uuspn (UU no.20 tahun

2003), berbunyi: pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab (Abdul Majid, 2014:16).

3. METODE CARD SORT

a. Pengertian metode card sort

Metode ditinjau dari etimologisnya, metode berasal dari bahasa

yunani yaitu “methodos”. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang

dilalui untuk mencapai tujuan (Armai Arief, 2002:3). Menurut

faturrahman pupuh yang dikutip oleh harumni metode secara harfiah

adalah cara. Dalam pemakaian yang umum metode diartikan sebagai

suatu cara atau prosedur yang diapakai untuk tujuan tertentu (Harumni,

2009:6). Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan

bahwa metode adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang digunakan

oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar siswa mencapai tujuan

pembelajaran yang maksimal. metode yang dianggap baik adalah metode

yang dapat menumbuhkan gairah atau semangat siswa dalam mengikuti

(39)

Metode card sort merupakan metode yang menciptakan kondisi

pembelajaran yang bersifat kerjasama, saling menolong dan tanggung

jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan lewat permainan kartu.

Menurut hisyam zaini, dalam bukunya strategi pembelajaran aktif,

metode card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan

untuk mengerjakan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang objek

atau mereview informasi (Hisyam Zaini, dkk, 2008: 50). Metode ini juga

menekankan terhadap gerakan fisik, yang diutamakan dapat membantu

untuk memberi energi kepada suasana kelas yang mulai jenuh. Karena

aktifitas yang sangat padat.

b. Tujuan metode card sort

Dalam interaksi metode card sort, guru menciptakan suasana

belajar yang mendorong siswanya untuk saling membutuhkan, inilah

yang dimaksud positive interdependence atau saling ketergantungan

positif. Saling ketergantungan positif ini dapat dicapai melalui

ketergantungan tujuan, ketergantungan tugas, ketergantungan sumber

belajar, ketergantungan peranan dan ketergantungan hadiah (Mulyana

Abdurrahman, 2003: 122).

Guru adalah fasilitator dalam proses mengajar dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat keputusan sendiri

dan menyadari bahwa dia sedang belajar secara efektif dan terlibat secara

aktif dalam proses pembelajaran (Mulyana Abdurrahman 2003: 116).

Dalam proses pembelajaran, yang mana guru menjadi satu-satunya

sumber belajar bagi siswa, maka seorang guru akan menjadi sumber

(40)

pencapaian kurikulum, maka guru akan mencari jalan pintas yang mudah

yakni dengan menginformasikan fakta dengan metode ceramah semata.

Akibatnya siswa akan memiliki banyak pengetahuan, akan tetapi tidak

terlatih untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

Metode card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bertujuan

untuk mengerjakan konsep karakteristik, klasifikasi serta fakta tentang

objek atau mereview informasi.

c. Prinsip-prinsip metode card sort

Secara umum prinsip-prinsip yang harus diperhatian dalam card

sort yang diturunkan dari prinsip belajar:

1. Interaktif

Prinsip interaktif mengandung makana bahwa mengajar bukan hanya

sekedar menyampaikan pengetahuan dari guru ke peserta didik, akan

tetapi mengajar dianggap proses mengatur lingkungan yang dapat

merangsang peserta didik untuk belajar.

2. Inspiratif

Proses pembelajaran adalah proses yang memungkinkan peserta

didik untuk mencoba dan melakukan sesuatu.

3. Menyenangkan

Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan

seluruh potensi peserta didik. Seluruh potensi itu hanya mungkin

dapat berkembang manakala mereka terbebas dari rasa takut dan

menegangkan.

(41)

Prose pembelajaran adalah proses yang menantang siswa untuk

mengembangkan kemampuan berfikir, yakni merangsang kerja otak

secara maksimal.

5. Memberi motivasi

Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk membelajarkan

peserta didik. Tanpa adanya motivasi, tidak mungkin mereka

memiliki kemauan untuk belajar (Harumni, dkk, 2008: 23).

d. Langkah-langkah metode card sort

Metode card sort ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa

digunakan untuk mengajarkan konsep penggolongan sifat, fakta tentang

suatu obyek, atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang diutamakan

dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas yang telah letih.

Adapun prosedur dari metode tersebut:

1. Berilah masing-masing peserta didik kartu indeks yang berisi

informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih kategori.

2. Mintalah peserta didik untuk berusaha mencari temannya diruang

kelas dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan kategori

sama (anda bisa mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau

biarkan peserta mencarinya).

3. Biarkan peserta didik dengan kartu kategorinya yang sama

menyajikan sendiri kepada orang lain.

4. Selagi masing-masing kategori dipresentasikan, buatlah beberapa

poin mengajar yang anda rasa penting.

Gerakan fisik yang diutamakan dapat membantu untuk memberi

(42)

1. Mintalah setiap kelompok untuk membuat presentasi mengajar

tentang kategori tersebut.

2. Pada kegiatan awal, bentuklah tim. Berilah masing-masing tim satu

set kartu yang lengkap. Pastikan kartu tersebut dikocok, sehingga

kartu kategori yang mereka sortir tidak jelas. Mintalah setiap tim

untuk menyortir kartu kedalam kategori. Setiap tim bisa memperoleh

nilai untuk nomor kartu yang disortir dengan benar (Melvin L.

Silberman, 2009: 157).

e. Kelemahan dan kelebihan metode card sort

Setiap metode pasti memeiliki kelamahan dan kelebihan. Metode card

sort ini memeiliki kelemahan dan kelebihan yaitu:

1) Kelemahan

a) Peserta didik yang kurang pintar atau kurang cerdas sukar sekali

menyesuaikan diri dengan dengan kelompoknya.

b) Keadaan kelas cenderung gaduh bila guru kurang sigap dalam

penguasaan kelas.

c) Banyak menyita waktu/sering kekurangan waktu karena dalam

penyesuaian dengan siswa yang masil kebingungan.

d) Sesuatu yang harus dipelajari dan dipahami belum seluruhnya

dicapai peserta didik.

2) Kelebihan

a) Mengurangi perasaan terisolasi dan panik.

b) Menggantikan bentuk persaingan dengan saling kerjasama

(43)

d) Siswa dapat berdiskusi, berdebat, atau gagasan, konsep dan

keahlian sampai benar-benar memahaminya.

e) Siswa memiliki rasa peduli, tasa tanggung jawab terhadap teman

lain dalam proses belajarnya.

f) Siswa dapat belajar menghargai perbedaan etnik, perbedaan

tingkat kemampuan, dan cacat fisik.

B. KAJIAN MATERI PENELITIAN

1. Kejujuran

a. Pengertian jujur

Jujur merupakan terjemahan dari kata sidiq yang artinya benar,

dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan

sesuai dengan kebenaran. Jujur merupakan induk sifat terpuji atau

mahmudah. Allah swt. berfirman dalam Q.S. Al-baqarah (2) ayat 42

sebagai berikut (Agustin Dan Dewi Sri, Dkk, 2017: 17).



bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu[43], sedang kamu mengetahui.

b.

Manfaat berperilaku jujur

Beberapa manfaat apabila kalian dapat bersifat jujur

sebagai berikut:

(44)

3)

Bersikap jujur dalam kehidupan masyarakat akan banyak

membawa dampak positif.

4)

Membuat anggota dalam keluarga menjadi nyaman

(Agustin Dan

Dewi Sri, Dkk, 2017: 17)

.

c.

Penerapan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari

yaitu sebagai berikut:

1)

Bertanya kepada guru jika ada yang belum diketahui.

2)

Tidak menyontek saat ujian.

3)

Meminta izin jika akan keluar kelas.

4)

Tidak berbohong kepada guru

(Agustin Dan Dewi Sri, Dkk, 2017:

17)

.

d.

Macam-macam sifat jujur

Imam Al-ghazali (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2014:34) membagi sifat jujur atau benar (

siddiq

) sebagai berikut:

1)

Jujur dalam niat atau berkehendak, tiada dorongan bagi

seseorang dalam segala tindakan dan gerakannya selain

dorongan karena Allah swt.

(45)

jujur. Barang siapa yang menjaga lidahnya dengan cara selalu

menyampaikan berita yang sesuai dengan fakta yang

sebanarnya, ia termasuk jujur jenis ini.

3)

Jujur dalam perbuatan/amaliah, yaitu beramal dengan sungguh

sehingga perbuatan zahirnya tidak menunjukkan sesuatu yang

ada dalam batinnya dan menjadi tabiat bagi dirinya.

2.

Amanah

Amanah artinya dapat dipercaya. Amanah berarti pesan yang

dititipkan dapat disampaikan kepada orang yang berhak. Sebagai mana

firman Allah swt. Dalam Q.S. Al-anfaal (8) ayat 27.



mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah

kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu,

sedang kamu mengetahui”

Sifat amanah memiliki dampak positif/ hikmah bagi diri

sendiri, antara lain sebagai berikut:

a.

Dapat dipercaya orang lain.

b.

Mendapatkan simpati dari semua pihak, baik kawan maupun lawan.

c.

Hidupnya akan sukses dan dimudahkan oleh Allah swt..

(46)

a.

Menjaga titipan dan mengembalikannya seperti semula.

b.

Menjaga rahasia.

c.

Tidak menyalahgunakan jabatan.

d.

Memelihara semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah swt.

Berupa umur, kesehatan, harta benda, ilmu, dan sebagainya.

Amanah dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

a.

Amanah terhadap Allah. Amanah ini berupa ketaatan akan segala

perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

b.

Amanah terhadap sesama manusia. Amanah ini meliputi hak-hak

antar sesama manusia. Misalnya, ketika dititipi pesan atau barang,

maka kita harus menyampaikannya kepada yang berhak.

c.

Amanah terhadap diri sendiri. Amanah ini dijalani dengan

memelihara dan menggunakan segenap kemampuannya demi

menjaga kelangsungan hidup, kesejahteraan, dan kebahaiaan diri.

3.

Istiqomah

Istiqomah artinya sikap teguh dalam mempertahankan

keimanan dan islaman sekalipun menghadapi berbagai macam

rintangan dan godaan. Sebagaimana firman Allah swt. Dalam Q.S.

Al-Ahqaaf (46) ayat 13 berikut.

(47)



Artinya: “ sesungguhnya orang

-orang yang mengatakan:

Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqomah maka

tidak ada kekahawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula)

berduka cita.”

Adapun keutamaan istiqomah adalah sebagai berikut:

a.

Istiqomah merupakan jalan menuju surga

b.

Istiqomah merupakan satu bentuk sifat atau perbuatan yang dapat

mendatangkan motivasi dan pertolongan Allah swt.

c.

Istiqomah merupakan amalan yang paling dicintai Allah swt.

Adapun perilaku istiqomah yang dapat dilakukan dalam

kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut:

a.

Melaksanakan solat tepat waktu.

b.

Belajar terus menerus hingga paham.

c.

Selalu menaati peraturan, baik yang ada dirumah, disekolah,

maupun masyarakat.

d.

Selalu menjalankan kewajiban dengan rasa senang dan nyaman,

tidak merasa dipaksa atau dibebani.

e.

Selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

C. KAJIAN PUSTAKA

Penelitian terdahulu dibutuhkan untuk memperjelas, menegaskan,

melihat kelebihan dan kelemahan berbagai teori yang digunakan penulis lain

(48)

terdahulu perlu disebutkan dalam sebuah penelitian untuk memudahkan pembaca

melihat dan membandingkan perbedaan teori yang digunakan dari hasil

kesimpulan oleh penulis dengan peneliti yang lain dalam melakukan pembahasan

tema yang hampir serupa. Berikut ini penelitian yang mempunyai topik atau tema

yang hampir serupa dengan skripsi yang penulis buat:

1. Skripsi yang ditulis oleh Nur Fatoni, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI), Fakutas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Walisongo Semarang tahun 2016 dengan judul “Peningkatan Hasil

Belajar Aspek Kognitif Mata Pelajaran Fiqih Materi Haji Melalui Metode

Card Sort Pada Siswa Kelas V MI NU 34 Rowobranten Ringinarum Kendal

Tahun Pelajaran 2015/2016”. Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang

penulis tulis yaitu terletak pada materi pembelajarannya. Sedangkan

persamaannya terletak pada metode penelitiannya yaitu sama-sama

menggunakan penelitian tindakan kelas.

2. Skripsi yang ditulis oleh mutiah Yuni Lestari, Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Agama Islam Universitan Muhammadiyah Surakarta 2016

dengan judul “ Studi Komparasi Strategi Card Sort Terhadap Hasil Belajar

Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIII Smp N 3 Sawit Boyolali Tahun

2015/2016”. Perbedaan antara skripsi ini dengan skripsi yang penulis tulis

yaitu terletak pada metode penelitiannya yaitu dengan menggunakan

penelitian eksperimen sedangkan skripsi yang penulis tulis yaitu penelitian

tindakan kelas. Sedangkan persamaannya yaitu terletak pada strategi yang

(49)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian tindakan kelas

(PTK). Penelitian ini disusun untuk memecahkan suatu masalah serta melakukan

suatu perubahan yang berfungsi sebagai peningkatan. Upaya perbaikan ini

dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas

permasalahan yang diangkat dari kegiatan sehari-hari di kelas.

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilaksanakan

untuk memecahkan masalah faktual yang dihadapi oleh guru sebagai suatu

pencermatan terhadap kegiatan pengelola pembelajaran (Arikunto, 2006:3).

Dengan melakukan penelitian tindakan kelas, pendidik dapat memperbaiki

praktik pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif, misalnya bagi guru

penelitian tindakan kelas ini dapat bermanfaat meningkatkan profesionalitasnya

serta dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

Dalam implementasinya penelitian tindakan kelas ini dapat mendudkung

suasana pembelajaran aktif dan menyenangkan. Metode ini memicu siswa untuk

berani mengemukakan pendapat serta menumbuhkahn rasa percaya diri siswa.

Maka dari itu siswa dituntut untuk selalu siap dalam kegiatan belajar mengajar

agar dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan baik dan benar.

B. Setting dan Subyek Penelitian

(50)

Penelitian ini dilaksanakan menurut prosedur yang telah dirancang oleh guru

dan peneliti, yaitu penelitian bertahap dengan siklus sebagai akhir tahapnya

baik siklus pertama, kedua, dan ketiga. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal

04 juni 2018 sampai dengan 28 agustus 2018 di smp negeri 2 suruh. Sebelum

pelaksanaan tiap siklus dilakukan observasi awal yang dimulai pada tanggal

04 juni 2018. Prasiklus dilaksanakan pada tanggal 24 juli 2018, siklus I

dilaksanakan pada hari selasa tanggal 31 juli 2018, dan siklus II dilaksanakan

pada hari selasa tanggal 7 agustus 2018.

2. Subyek penelitian

Subyek penelitian dalan penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik

kelas VII A semester ganjil SMP Negeri 2 Suruh tahun pelajaran 2018/2019

yang berjumlah 32 siswa yaitu dengan siswa putra berjumlah 18 orang dan

siswa putri berjumlah 14 orang. Selain peserta didik, subyek lainnya yang

diteliti yaitu guru PAI, karena guru merupakan salah satu faktor penentu dari

keberhasilan pembelajaran.

C. Pelaksanaan Penelitian

Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun model dan

penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut (suyadi, 2014:16).

(51)

Langkah-langkah yang dilakukan untuk setiap siklus pembelajarannya dalam

prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

Siklus I penelitian ini dilaksankan pada hari selasa tanggal 31 juli 2018.

Materi pelajarannya adalah sikap jujur. Pembelajaran ini dilaksanakan

dengan menggunakan metode card sort.

a. Tahap perencanaan tindakan (planning)

Perencanaan pembelajaran dibuat berdasarkan hasil diskusi peneliti

dengan guru PAI. Penentuan materi yang akan dijadikan obyek penelitian

dibahas bersama dengan guru mata pelajaran PAI. Perencanaan dalam

penelitian tindakan kelas pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Mempersiapkan perangkat pembelajaran dan menyusun perangkat

pembelajaran yang meliputi rpp dan memasukkan metode card sort.

2) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari

(52)

3) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang berhubungan

dengan materi.

4) Menyiapkan instrumen berupa catatan lapangan, lembar observasi

dan tes pencapaian hasil belajar. Catatan lapangan digunakan untuk

mengamati pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi

digunakan untuk mengamati keaktifan siswa selama proses belajar

mengajar serta tes digunakan untuk mengukur kemampuan

pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.

b. Tahap pelaksanaan tindakan (acting)

Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Pendahuluan

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama

dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh hikmad.

b) Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat

duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

c) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara

komunikatif berkaitan dengan materi pelajaran.

d) Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar serta

tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.

(53)

f) Guru mengulas materi sebelumnya.

2) Kegiatan Inti

a) Mengamati

Mengamati gambar yang berkaitan dengan perilaku jujur.

b) Menanya

Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan

tentang hal-hal yang terkait dengan tayangan yang telah

dicermatinya.

c) Mengeksplorasi

Secara kelompok menggali informasi tentang:

• Pengertian perilaku jujur.

• Manfaat perilaku jujur.

• Penerapan/ contoh perilaku jujur.

d) Mengasosiasi

• Mencari pasangan materi tentang perilaku jujur dari bahan

(card sort/ kartu sortir) yang telah disediakan guru,

kemudian berkelompok sesuai materi yang didapat.

• Mendiskusikan materi dengan kelompok.

• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.

• Peserta didik menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.

3) Penutup

a) Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

b) Guru mengagendakan materi yang akan dipelajari pada

(54)

c) Guru mengagendakan evaluasi mandiri / posttest.

d) Guru dan peserta didik bersama-sama menutup pembelajaran

dengan berdoa.

c. Pengamatan (observasi)

Dalam penelitian ini observer melaksanakan pengamatan,

pencatatan, dan meninterpretasi terhadap berlangsungnya pembelajaran,

terutama kepada peserta didik sambil mengerjakan lembar observasi

yang telah disediakan. Pada tahap ini observer juga melakukan

pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung

untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan

metode card sort, serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam

menerapkan pembelajaran yang sedang berlangsung.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh dari hasil observasi dikumpulkan untuk

dianalisis selanjutnya diadakan refleksi terhadap hasil analisis sehingga

dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar sebelum dan

sesudah tindakan. Hasil inilah yang menjadi bahan pertimbangan untuk

pelaksanaan siklus berikutnya.

2. Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 7 agustus 2018 dengan materi amanah

dan istiqomah dengan menggunakan metode card sort. Siklus II merupakan

berbaikan dari siklus I. Siklus II merupakan klimaks dari penelitian tindakan

kelas ini, karena menurut perkiraan peneliti, pada siklus II ini hasil belajar

peserta didik sudah memenuhi target pembelajaran. Langkah-langkahnya

(55)

a. Tahap perencanaan tindakan (planning)

Perencanaan pembelajaran dibuat berdasarkan hasil diskusi peneliti

dengan guru PAI. Penentuan materi yang akan dijadikan obyek penelitian

dibahas bersama dengan guru mata pelajaran PAI. Perencanaan dalam

penelitian tindakan kelas pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Mempersiapkan perangkat pembelajaran dan menyusun perangkat

pembelajaran yang meliputi RPP dan memasukkan metode card sort.

2) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari

kegiatan awal sampai akhir pembelajaran dengan metode card sort.

3) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang berhubungan

dengan materi.

4) Menyiapkan instrumen berupa catatan lapangan, lembar observasi

dan tes pencapaian hasil belajar. Catatan lapangan digunakan untuk

mengamati pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi

digunakan untuk mengamati keaktifan siswa selama proses belajar

mengajar serta tes digunakan untuk mengukur kemampuan

pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.

b. Tahap pelaksanaan tindakan (acting)

Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

(56)

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama

dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh hikmad.

b) Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat

duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

c) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara

komunikatif berkaitan dengan materi pelajaran.

d) Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar serta

tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.

e) Guru memberikan soal pre-test.

f) Guru mengulas materi sebelumnya.

2) Kegiatan inti

a) Mengamati

Mengamati gambar yang berkaitan dengan perilaku amanah dan

istiqomah.

b) Menanya

Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan

tentang hal-hal yang terkait dengan tayangan yang telah

dicermatinya.

c) Mengeksplorasi

Secara kelompok menggali informasi tentang:

• pengertian perilaku amanah dan istiqomah.

• manfaat perilaku amanah dan istiqomah.

Gambar

Tabel 4.1 Daftar Nilai Pra Siklus
Tabel 4.1 menunjukkan hasil belajar pra-siklus dari 32 siswa. Nilai tertinggi
Tabel 4.2 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
Tabel 4.2 menunjukkan hasil belajar siklus I dari 32 siswa. nilai tertinggi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan pembelajaran metode card sort dengan media kartu indeks dapat meningkatkan proses belajar siswa kelas III dalam pembelajaran matematika materi bangun datar di SD

Berdasarkan hasil penlitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran menggunakan strategi Card Sort dapat meningatkan hasil belajar mata pelajaran Sejarah

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi card sort dapat meningkatkan keaktifan belajar Matematika pada kelas IV B SD Negeri 01 Tawangmangu

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan strategi card sort dengan kelas yang menggunakan strategi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Pada Siswa Kelas VII tentang Hidup tenang

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Tajwid dengan Metode Card Sort pada Siswa Kelas XII Mekatronika 2 SMK Negeri 3 Salatiga Tahun

Peneliti juga menyarankan bagi guru sebaiknya dapat menerapkan pembelajaran PAI melalui metode card sort karena dapat meningkatkan keterampilan guru dan aktivitas

Jika peserta didik dapat menuliskan tentang alasan memiliki sifat jujur tidak lengkap, skor 10.. Jika peserta didik dapat menuliskan lima ciri orang jujur,