PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI HIDUP
TENANG DENGAN KEJUJURAN, AMANAH DAN
ISTIQOMAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE
CARD
SORT
PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 SURUH
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
NOVIA ANANDA PUTRI
NIM. 111 14 063
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI
MATERI HIDUP TENANG DENGAN KEJUJURAN, AMANAH
DAN ISTIQOMAH DENGAN MENGGUNAKAN
METODE
CARD SORT
PADA SISWA KELAS VII A
SMP NEGERI 2 SURUH TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
NOVIA ANANDA PUTRI
NIM. 111 14 063
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
“
Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah
setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta
pergauilah manusia dengan akhlak yang baik."
(HR. Tirmidzi)
Atas rahmat dan ridho Allah SWT, skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1.
Kedua orang tuaku tercinta (Bapak
Ma’aleh
dan Ibu Siti Khoiriyah) yang
selalu membimbingku, memberikan doa, memberi uang saku, nasihat, kasih
sayang, pengorbanan dan motivasi dalam kehidupanku.
2.
Adikku tercinta (Muhammad Yoga Ari Saputra) dan pakde budeku yang
selalu memberikan semangat dan dukungan kepadaku.
3.
Sahabat-sahabatku (Fina
, Ami, Ardhi, Maun, Ma’rifatul, Zum,
Muza,
Fauziah, Nuryani ) yang selalu menyemangatiku dan mendukungku.
4.
Teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2014 terutama PAI B.
5.
PPL SMK N 3 Salatiga 2017 (Hanik, Putri, Prasetyo, Alif, Umi, Rizka,
Novi, Kunti) yang selalu menemaniku berjuang.
6.
Teman-teman KKN 2018 Posko 118 yang selalu memberikan doa dan
dukungan.
7.
Kepala SMP N 2 Suruh yang telah mengijinkan penulis melakukan
penelitian di sekolah tersebut.
8.
Pak Bahroni yang telah banyak membantu penelitian ini.
9.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak
membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini.
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur
alhamdulillahi
rabbil’alamin
, penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peningkatan Hasil
Belajar PAI Materi Hidup Tenang Dengan Kejujuran, Amanah dan Iatiqomah
dengan menggunakan Metode
card sort
Pada Kelas VII A SMP N 2 Suruh Tahun
Pelajaran 2018/2019.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. oleh
karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1.
Rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
2.
Bapak Suwardi M.Pd. Ketua Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3.
Ketua Program Studi PAI IAIN Salatiga, Ibu Siti Rukhayati, M.Ag.
4.
Bapak Dr. Winarno, S.Si. M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya
untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.
5.
Bapak Drs. A. Bahrudin M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik
yang telah membantu penulis selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.
6.
Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan,
ABSTRAK
Putri, Novia Ananda
. 2018.
Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Hidup
Tenang Dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah dengan Menggunakan
Metode Card Sort pada Siswa Kelas VII A SMP Negeri 2 Suruh Tahun
Pelajaran 2018/2019
. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Dr. Winarno, S.Si., M.Pd.
Kata Kunci:
Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam, Metode
card sort.
Keberhasilan suatu proses pendidikan sangat ditentukan oleh guru, siswa
dan lingkungan. Walaupun guru sudah menerangkan suatu materi, mamun belum
tentu siswa dapat menerima dengan baik. Realitas yang terjadi pada proses
pembelajaran di SMP N 2 Suruh lebih mengarah pada pembelajaran yang pasif
dengan guru lebih banyak ceramah dan diakhiri dengan tanya jawab, hal tersebut
menyebabkan hasil belajar siswa belum memenuhi standar KKM yang
ditetapkan. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti mencari metode
pembelajaran yang tepat dan sesuai yaitu menggunakan metode
cardsort.
Maka
penelitian ini mengkaji tentang: Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Hidup
Tenang Dengan Kejujuran, Amanah, dan Istiqomah Dengan Menggunakan
Metode
Card Sort
pada Siswa Kelas VII A Smp N 2 Suruh Tahun Pelajaran
2018/2019.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (
action research
).
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru, sehingga mampu
menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi. Alasan peneliti menggunakan
penelitian tindakan kelas, supaya permasalahan- permasalahan yang ada didalam
proses pembelajaran dapat terselesaikan. Terdapat empat tahapan yang dilalui
dalam penelitian tindakan kelas yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi dalam setiap siklusnya. Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas
VII A SMP N 2 Suruh, dimana populasinya adalah kelas VII A yang berjumlah 32
siswa dan sampelnya adalah seluruh siswa kelas VII A. Dalam penelitian ini
pengumpulan datanya menggunakan tes dan dokumentasi. Penulis menganalisis
data dengan cara: membandingkan pencapaian nilai dengan KKM yaitu 75,
pencapaian meteri, dan pencapaian kriteria klasikal 85%.
DAFTAR ISI
SAMPUL ...
i
LOGO ...
ii
HALAMAN JUDUL ...
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...
iv
PENGESAHAN ...
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...
vi
MOTTO ...
vii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ...
1
B.
Rumusan Masalah ...
4
C.
Tujuan Penelitian ...
4
D.
Kegunaan Penelitian ...
5
E.
Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...
6
F.
Metode Penelitian ...
7
G.
Sistematika Penulisan ...
14
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A.
Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas ...
39
B.
Setting Penelitian ...
40
C.
Pelaksanaan Penelitian ...
40
1. Siklus I ...
41
2. Siklus II ...
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus ...
50
1.
Pra siklus ...
50
2.
Siklus I ...
52
3.
Siklus II ...
58
B.
Pembahasan ...
64
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan ...
68
B.
Saran ...
68
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Prasiklus ...
50
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ...
53
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ...
54
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ...
56
Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ...
59
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ...
61
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ...
62
Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ...
66
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 2
Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 3
Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 4
Surat Keterangan Setelah Penelitian
Lampiran 6
Profil Sekolah
Lampiran 7
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 8 Lembar Evaluasi Belajar Siswa Siklus I
Lampiran 9
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 10 Lembar Evaluasi Belajar Siswa Siklus II
Lampiran 11 Dokumentasi
Lampiran 12 SKK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar mengajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan. Proses
belajar mengajar tidak hanya terbatas pada kegiatan penyampaian materi pelajaran
dikelas, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana agar materi pelajaran tersebut
dapat diterima oleh siswa dikelas dan dapat diterapkan serta diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dunia pendidikan mempunyai tantangan dalam mengembangkan
kemampuan dan membentuk manusia yang berkarakter, yang akan melahirkan
generasi yang berbudi pekerti yang luhur yang sesuai dengan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional menurut uu no. 20 tahun 2003 “pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab” (Rohman, 2013:98).
Pendidikan agama islam merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang
diajarkan pada peserta didik. Pendidikan agama islam diajarkan tidak hanya untuk
menghantarkan siswa untuk dapat menguasai dan memahami berbagai macam kajian
islam, tetapi lebih menekankan pada pengalaman dalam kehidupan sehari-hari
Peranan pendidikan agama islam sangatlah penting dalam era globalisasi
seperti sekarang ini, dengan pembekalan moral kepada peserta didik sehingga
mampu memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik. mengingat kekhawatiran
akan pengaruh jangka panjang dari kemajuan tekhnologi yang mungkin melampaui
batas, pendidikan agama harus bertindak untuk mencegah dampak-dampak yang
mengimbangi kemajuan tersebut. pendidikan agama islam dituntut untuk mampu
menciptakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdasarkan pada
nilai-nilai islami.
Pendidikan agama islam merupakan pendidikan yang sangat penting, karena
harus mampu membentuk sikap dan perilaku peserta didik yang agamis. Sikap dan
perilaku harus dibentuk terutama sikap jujur, amanah, dan istiqomah, karena ketiga
sikap tersebut merupakan sikap yang menyatakan sesuai dengan kenyataan yang
terjadi, konsisten antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan, dapat
dipercaya, serta berpegang teguh pada prinsip yang dimiliki.
Metode card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan
untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek, atau
mengulangi informasi. Gerakan fisik yang diutamakan dapat membantu untuk
memberi energi kepada kelas yang telah letih. card sortartinya “sortir kartu” yang
dinamakan sortir kartu adalah mencocokkan atau menyamakan antar kartu yang
sudah ditentukan dan siswa mencari pasangannya masing (Mel Siberman, 2007:
157). Dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
dalam pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa kelas VII A akan meningkat.
Metode card sort dalam pembelajaran PAI bisa dengan mencari pasangan tentang
materi yang sedang disampaikan. Ini diharapkan siswa mampu memahami materi
Realitas yang terjadi pada proses pembelajaran di kelas VII A SMP N 2
Suruh lebih mengarah pada proses pembelajaran yang pasif dengan guru lebih
banyak ceramah dan diakhiri dengan tanya jawab. Penulis mengamati, pendidikan
agama islam pada sekolah umum masih terdapat ketidakseimbangan antara alokasi
waktu yang tersedia dengan materi pembelajaran yang begitu luas yang
mengakibatkan hasil belajar siswa tidak sesuai dengan standar yang diinginkan.
Dari observasi pada tanggal 24 juli 2018 di SMP N 2 Suruh, peneliti
mengamati bahwa nilai yang diperoleh siswa masih belum memenuhi standar KKM
yang ditetapkan yaitu 75 dengan rentang nilai yang diperoleh antara 30- 80 dengan
rata-rata 57,18 dengan jumlah siswa yang tuntas hanya 9 siswa dan yang tidak tuntas
ada 23 siswa. Persentase hasil belajar yang tuntas pada materi hidup tenang dengan
kejujuran, amanah dan istiqomah adalah 28,12%, sedangkan yang tidak tuntas adalah
71,88%.
Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba untuk mencari metode
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang peneliti pilih untuk
penelitian yaitu materi hidup tenang dengan kejujuran, amanah, dan istiqomah. Maka
dari itu, peneliti akan menerapkan metode pembelajaran card sort untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A SMP N 2 Suruh, dengan harapan
metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Metode card sort dapat
Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah siswa KelaS VII A SMP
Negeri 2 Suruh tahun pelajaran 2018/2019?”.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ditetapkan, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran PAI materi Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah dan
Istiqomah siswa KelaS VII A SMP Negeri 2 Suruh tahun pelajaran 2018/2019.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi semua
kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya. Adapun manfaat yang
diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini, dapat menjelaskan teori dan menambah
wawasan dalam kegiatan pembelajaan dengan menggunakan metode card sort.
Siswa dapat bersikap kreatif dan inovatif di dalam belajarnya sendiri dengan
cara yang menyenangkan, serta dapat meningkatkan motivasi belajar agar hasil
belajar siswa memuaskan dan maksimal.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak berikut:
Meningkatkan kemampuan siswa dalam menerima materi,
mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran, mendorong siswa untuk
lebih bersemangat dalam belajar, mampu untuk bekerja sama dan
memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar.
b. Bagi Guru
Sebagai sarana untuk mengevaluasi terhadap pembelajaran yang
sudah berlangsung serta sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk
memperkenalkan belajar Pendidikan Agama Islam melalui metode card
sort untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan siswa
sehingga dapat tercipta pembelajaran yang efektif dan efesien.
c. Bagi Sekolah
Meningkatkan proses pembelajaran yang berdampak pada
peningkatan prestasi sekolah dan mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Suruh.
d. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman dan pengetahuan untuk mengembangkan
ide kreatif dan inovatifnya dalam melakukan penelitian.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya
(Basrowi, 2008: 90). Adapun hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah metode
card sort dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI materi hidup tenang
dengan kejujuran, amanah dan istiqomah pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2
Penggunaan metode card sort dikatakan berhasil apabila indikator yang
diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah:
a. Siswa diharapkan dapat mencapai nilai ≥ 75.
b. Presentase sebanyak 85% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥75
(Triyanto, 2009:241).
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi
dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan mutu pembelajaran dikelas. Penelitian tindakan kelas merupakan
kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru dilapangan. Singkatnya,
ptk merupakan penelitian praktis yang dilakukan dikelas dan bertujuan intuk
memperbaiki praktik pembelajaran yang ada (Basrowi dan Suwandi, 2008: 25).
Berdasarkan pemahaman terhadap penelitian tindakan sebagaimana
diuraikan diatas, secara sederhana ptk dapat diartikan sebagai penelitian tindakan
(action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas
proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Dalam hal ini pengertian
kelas tidak terbatas pada empat dinding kelas atau ruang kelas, tetapi lebih pada
adanya aktifitas belajar dua orang atau lebih pesrta didik (Mulyasa, 2011: 10).
Jadi PTK adalah penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru, sehingga mampu
menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi.
Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas, supaya
dapat terselesaikan. Dalam penelitian ini, kelas yang berisi murid dijadikan
objek penelitian, maka siswa yang berada dikelas tersebut adalah populasi yang
diteliti.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan
dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan
yang dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun
model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut
(Suyadi, 2014:16).
Skema Siklus Penelitian
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2 suruh.
populasinya adalah kelas VII A yang berjumlah 32 siswa. peneliti mengambil
sampel 32 siswa karena dalam kelas tersebut masih banyak yang nilainya masih
dibawah KKM. Subjek ini perlu ditingkatkan hasil belajarnya karena nilai yang
diperoleh pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Hidup Tenang
3. Langkah-langkah Penelitian
Menurut arikunto (2007:20) mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam
penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri atas 4 tahapan penting meliputi planning
(rencana), action (tindakan), bservation (pengamatan) dan reflektion (refleksi).
Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan tindakan (planning)
Perencanaan pembelajaran dibuuat berdasarkan hasil diskusi dengan
guru. Penentuan materi yang akan dijadikan obyek penelitian dibahas
bersama guru mata pelajaran PAI. Perencanaan dalam penelitian tindakan
kelas pada siklus 1 adalah sebagai berikut:
1) Mempersiapkan perangkat pembelajaran dan menyusun perangkat
pembelajaran yang meliputi RPP dan memasukkan metode card sort.
2) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan
awal sampai akhir pembelajaran dengan metode card sort.
3) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang berhubungan dengan
materi jujur, amanah, istiqomah.
4) Menyiapakan instrumen berupa catatan lapangan, lembar observasi dan
tes pencapaian hasil belajar. Catatan lapangan digunakan untuk
mengamati pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi digunakan
untuk mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran serta
digunakan untuk mengukur kemampuan meteri yang telah disampaikan.
b. Tahap pelaksanaan tindakan (acting)
Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yaitu penerapan:
dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tigan kegiatan
yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
c. Observasi
Dalam kegiatan ini observer melaksanakan pengamatan, pencatatan,
dan menginterpretasi terhadap berlangsungnya pembelajaran, terutama pada
peserta didik sambil mengerjakan lembar observasi yang telak disediakan.
Pada tahap ini ketelitian dan kecermatan dalam mencatat dan mengamati
sangat diperlukan, apalagi bila terjadi suatu perubahan mendadak dalam
pelaksanaan tindakan yang ditimbulkan akibat respon peserta didik yang
dikenai tindakan.
d. Refleksi
Pada tahap ini data-data yang diperoleh dari tiap siklus dikumpulkan
untuk dianalisis selanjutnya diadakan refleksi terhadap hasil analisis
sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar sebelum dan
sesudah tindakan. Hasil belajar inilah yang nantinya digunakan sebagai
bahan pertimbangan pelaksanaan siklus berikutnya.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan atau cara untuk mencari data di
lapangan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian.
Pengumpulan data data dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti
wawancara, observasi, kuesioner atau angket, tes serta dokumentasi (Arikunto,
2007: 203). Dalam hal ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data
berupa:
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto, 2007: 193). Tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar
siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan pada
siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Suruh. Pada setiap siklus guru memberikan
tes tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur kemampuan siswa dalam
pemahaman materi Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah Dan
Istiqomah. Tes akan dilaksanakan pada akhir tiap siklus.
b. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang
tertulis (Arikunto, 2007: 201). Dokumentasi pada penelitian ini bisa berupa
catatan hasil belajar, transkrip nilai, foto, laporan pengamatan, dan dokumen
lain yang mendukung penelitan.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam
penelitian, Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar
Kegiatan pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Silabus,
Materi, Soal Tes, Lembar Observasi Peserta Didik, Lembar Observasi Guru, dan
lain sebagainya.
Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis, ini untuk
memastikan bahwa dengan penerapan metode card sort dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik kelas VII A di SMP Negeri 2 Suruh.
Data yang dikumpulkan dari hasil observasi berupa angka untuk
mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar peserta didik seperti apa yang
diharapkan, dilakukan dengan cara menghitung prosentase kemudian
dideskripsikan.
Dalam penelitian ini penulis menganalisis dengan cara sebagai berikut:
a. Membandingkan Pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
b. Pencapaian pemahaman materi Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah
Dan Istiqomah.
c. Pencapaian Kriteria Klasikal.
Menurut Depdikbud (Trianto, 2009: 241) setiap siswa akan tuntas
belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban siswa lebih dari 85%
dan satu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam
kelas tersebut terdapat lebih dari 85% siswa yang telah tuntas belajarnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka keberhasilan penelitian ini dapat
dilihat dari hasil belajar siswa, yaitu apabila peserta didik telah mencapai
kriteria ketuntasan klasikal 85% dari jumlah seluruh peserta didik dengan
nilai KKM 75. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik,
peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan mencari prosentase dari
hasil belajar peserta didik, sebagaimana dirumuskan:
P = 𝐹
Keterangan:
P= Prosentase
F= Jumlah siswa yang tuntas belajar
N= Jumlah semua siswa
G. Sistematika Penulisan
Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis menyusun sistematika
penulisan sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN, yang memuat Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian ,kegunaan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan
Indikator Keberhasilan, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
2. BAB II LANDASAN TEORI,
KAJIAN TEORI: dalam bab ini penulis sampaikan mengenai Kajian Teori
yang memuat tentang Pengertian Hasil Belajar, Pengertian Pendidikan Agama
Islam, dan Metode Card Sort. Kajian MateriPenelitian. Kajian Pustaka.
3. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, yang memuat tentang deskripsi
pelaksanaan siklus awal hingga deskripsi pelaksanaan siklus akhir.
4. BAB IV HASIL PENELITIAN, yang memuat tentang deskripsi persiklus dan
pembahasan siklus tiap siklus..
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresisasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran
gagne, hasil belajar berupa:
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapakan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara
spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak
memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan
aturan.
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan
mengategorisasi, kemampuan analitis-sintetis fakta-konsep dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Kemampuan intelektual
merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Menurut bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowlage (pengetahuan,
ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh),
application (menerapakan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan),
synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru),
dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima),
responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi),
charakterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory,
pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif,
teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara, menurut lindgren
hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap.
Yang harus diingat hasil belajar adalah perubahan perilaku secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh pakar pendidikan
sebagaimana tersebut diatas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah,
melainkan komprehensif (agus suprijono, 2009:5-7).
Hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila telah memenuhi kriteria
ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh masing-masing guru mata
pelajaran. Hasil belajar sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas
yakni untuk bermacam-macam aturan terdapat apa yang telah dicapai oleh
murid, misalnya ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang
Menurut Slameto (2003: 54-60) faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar siswa antara lain:
a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua faktor,
yakni:
1) Faktor fisiologis
Aspek fisiologis merupakan faktor yang berasal dari kondisi
fisik atau jasmani siswa. Yang termasuk faktor fisik menurut
Chasiyah, dkk (2009: 99) diantaranya nutrisi atau gizi makanan,
kesehatan dan keberfungsian panca indera. Siswa yang kekurangan
nutrisi akan lesu, mudah mengantuk, cepat lelah, dan kurang
konsentrasi. Penyakit juga dapat mempengaruhi keberhasilan hasil
belajar, apalagi bila penyakit tersebut bersifat kronis. Panca indera
pun sangat berpengaruh bagi keberhasilan belajar, karena merupakan
pintu gerbang masuknya informasi dari luar. Oleh karena itu,
pemeliharaan panca indera terutama mata dan telinga sangat penting
bagi individu.
2) Faktor psikologi
a) Tingkat intelegensi
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai
kemampuan psikofisik tubuh mereaksi rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja,
melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi
dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari pada peran
organ-organ tubuh lainnya lantaran otak merupakan menara
pengontrol hampir seluruh aktivitas manusia.
Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang
bersifat umum (general ability) untuk membuat atau
mengadakan analisis, memecahkan masalah, menyesuaikan diri
dan menarik generalisasi, serta merupakan kesanggupan berfikir
seseorang. Adapun tingkat integensi siswa dapat diklasifikasikan
sebagai berikut: (arikunto, 1995: 12)
Tingkat IQ Kelompok
130 ke atas Pandai sekali (Genius)
120-130 Sangat pandai
110-120 Pandai
90-110 Rata-rata (Normal)
80-90 Kurang pandai
70-80 Lemah ingatan (Dungu)
30-70 Luar biasa
Kurang dari 30 imbeciel-idiot
Intelegensi ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
belajar. Apabila seseorang memiliki tingkat intelegensi yang
tinggi, maka seseorang tersebut dapat dengan mudah
mempelajari sesuatu dalam proses pembelajaran.
Namun meskipun demikian, intelegensi tidak mutlak
yang dapat mempengaruhi hal tersebut, sepert bakat siswa,
moivasi siswa, kematangan dan kesiapan.
b. Faktor ekstern (faktor dari luar diri siswa)
Faktor yang berasal dari luar diri siswa sendiri terdiri dari tiga faktor,
yakni:
1) Faktor keluarga
a) Cara orang tua mendidik
b) Relasi antar anggota keluarga
c) Suasana rumah
d) Keadaan ekonomi keluarga
2) Faktor sekolah
a) Metode mengajar
b) Kurikulum
c) Relasi guru dengan siswa
d) Relasi siswa dengan siswa
e) Disiplin sekolah
f) Alat pelajaran
g) Waktu sekolah
h) Standar pelajaran diatas ukuran
i) Keadaan gedung
j) Metode belajar
k) Tugas rumah
3) Faktor masyarakat
a) Kesiapan siswa dalam masyarakat
c) Teman bergaul
d) Bentuk kehidupan masyarakat.
2. Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian pendidikan agama islam
Kata pendidikan (tarbiyah) menurut Suwaid (2004: xvii) yang
ditulis oleh (Zeni Luthfiah dan Muh Farhan Mujahidin, dkk, 2001: 218)
memiliki tiga kata dasar yaitu: dari kata rabaa- yarbuu (bertambah dan
berkembang), rabaa- yarbii (tumbuh dan mekar), rabaa- yurabbu
(memperbaiki dan mengurus suatu perkara). Kata tarbiyah menurut
Miqdad Yaljan (1987) yang dikutip oleh (Zeni Luthfiah dan Muh Farhan
Mujahidin, dkk, 2001: 218): bertambah, memberi makan, memelihara,
menjaga tumbuh. Juga digunakan secara majazi dengan arti mendidik
tingkah laku dan meninggikan pangkat. Makna lainnya yang senada
adalah berkembang, memberi makan, meninggikan dan mengangkat
posisi. Pengambilan kata tarbiyah ini juga dari kata rabb dan bukan dari
raba sehingga bisa dikatakan pula mendidik anak artinya
memperhatikannya dengan baik, mengajari sampai bisa dan akhirnya
menyapihnya.
Dalam bahasa indonesia kata agama identik (berpadan) dengan
kata din (arab dan semit), religion (inggris), la religion (perancis), de
religie (belanda), die religion (jerman). Secara bahasa, kata agama
berasal dari bahasa sansekerta yang berarti “tidak pergi, tetap ditempat,
diwarisi turun-temurun.” Adapun kata din mengandung arti “menguasai,
peraturan- peraturan yang berupa hukum yang harus dipatuhi. Din dapat
berbentuk perintah yang wajib dilaksanakan dan berbentuk larangan yang
harus ditinggalkan (Zeni luthfiah, dkk. 2011: 1).
Istilah agama digunakan dalam bahasa indonesia. Dalam bahasa
inggris digunakan istilah religion. Dalam bahasa arab digunakan istilah
ad-din (baca: addin). Berbeda lagi dalam bahasa-bahasa lainnya.
Tentunya, dalam setiap istilah yang berbeda memiliki makna yang
berbeda memiliki makna yang berbeda pula walaupun ada kesamaannya.
Terdapat tiga istilah yang akan dijelaskan yaitu:
1. Al-din al-haqq
Dalam al-qur’an, pengertian agama yaitu al-din al-haqq (baca:
addinul haq) artinya agama yang benar. Allah swt. Berfirman dalam
qs. Al-taubah [9]: 33;
Artinya:”Dialah yang telah mengutus rasul-nya (dengan membaca) petunjuk (al-qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai”.
2. Al-din al-qayyim
Dalam al-qur’an terdapat istilah al-din al-qayyim (baca: addinul
qayyim) yaitu agama yang tegak lurus.
Dalam al-qur’an, terdapat istilah al-dinul hanif yaitu agama yang
sejalan dengan fitrah manusia. Kebutuhan ibadah adalah kebutuhan
fitrah manusia, sebab manusia akan hampa tidak punya makna dalam
hidupnya jika tidak beribadah (Deden Makbuloh, 2013: 1).
Islam adalah agama samawi terakhir yang diwahyukan oleh
Allah swt kepada utusan-nya, Muhammad saw, untuk disampaikan
kepada seluruh umat manusia didunia. Agama islam bersifat universal
dan menjadi rahmat bagi seluruh alam (rahmah lil al-‘alamin). Islam
tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan tuhannya dan
kedudukan manusia dihadapan tuhan, tetapi juga memberikan tuntunan
bagaimana manusia berhubungan dengan sesamanya, dan bagaimana
kedudukan manusia ditengah- tengah alam semesta ini (QS. Ali imran
(3): 112). Kitab suci agama islam adalah Al-Qur’an yang merupakan
firman Allah swt yang diwahyukan kepada nabi Muhammad saw dengan
perantara malaikat Jibril (QS. As-syuraa) (Zeni Luthfiah, dkk, 2011: 5).
Kata islam yang berasal dari kata aslama-yuslimu-islam, mempunyai
beberapa arti sebagai berikut:
1. Melepaskan diri dari segala penyakit lahir dan batin;
2. Kedamaian dan keamanan;
3. Ketaatan dan kepatuhan.
Dalam Al-Qur’an kata islam disebut sebanyak 8 kali, yaitu dalam
surah Ali ‘Imran ayat 19 dan 85, surat Al-Maidah ayat 3, surah Al-
An’Am ayat 125, surah Az- Zumar ayat 22, surah As- Shaff ayat 7, surah
Islam diturunkan sebagai pedoman agar manusia dapat
menentukan pilihan yang baik atau buruk serta memilih yang hak (benar)
dan yang batil (sesat). Sejak awal penciptaan manusia, Allah swt telah
menurunkan agama pada umat manusia, yang dibawa oleh seorang rasul
pada setiap masa tertentu dan untuk bangsa tertentu. Hal itu terus
berlangsung samapai datang muhammad saw, nabi dan rasul terakhir
yang diutus membawa agama bagi seluruh umat manusia dan berlaku
untuk sepanjang zaman (Zeni Luthfiah, dkk, 2011: 7).
Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
hingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan
ajaran agama islam dari sumber pertamanya kitab suci al-qur’an dan
al-hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan
pengalaman (Abdul Majid, 2014: 11).
b. Fungsi pendidikan agama islam
Pendidikan agama islam untuk sekolah atau madrasah sebagai berikut:
1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
peserta didik kepada Allah swt. Yang telah ditanamkan dalam
lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban
menanamkan keimanan dan ketaqwaan dilakukan oleh setiap
orangtua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk
menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui
bimbingan, pengajaran, dan pelatihan agar keimanan dan ketaqwaan
tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat
2) Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan
hidup didunia maupun diakhirat.
3) Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan
dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama islam.
4) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik
dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam
kehidupan sehari-hari.
5) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari
lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan
dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia
indonesia seutuhnya.
6) Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam
nyata dan nirnyata), sistem dan fungsionalnya.
7) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat
khusus dibidang agama islam agar bakat tersebut dapat berkembang
secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri
dan bagi orang lain (Abdul Majid, 2014: 15).
c. Tujuan
Pendidikan agama islam disekolah/madrasah bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman
peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim
dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan
yang lebih tinggi (Kurikulum PAI, 2002).
Tujuan pendidikan agama islam diatas merupakan turunan dari
tujuan pendidikan nasional, suatu rumusan dalam uuspn (UU no.20 tahun
2003), berbunyi: pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Abdul Majid, 2014:16).
3. METODE CARD SORT
a. Pengertian metode card sort
Metode ditinjau dari etimologisnya, metode berasal dari bahasa
yunani yaitu “methodos”. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang
dilalui untuk mencapai tujuan (Armai Arief, 2002:3). Menurut
faturrahman pupuh yang dikutip oleh harumni metode secara harfiah
adalah cara. Dalam pemakaian yang umum metode diartikan sebagai
suatu cara atau prosedur yang diapakai untuk tujuan tertentu (Harumni,
2009:6). Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa metode adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang digunakan
oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar siswa mencapai tujuan
pembelajaran yang maksimal. metode yang dianggap baik adalah metode
yang dapat menumbuhkan gairah atau semangat siswa dalam mengikuti
Metode card sort merupakan metode yang menciptakan kondisi
pembelajaran yang bersifat kerjasama, saling menolong dan tanggung
jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan lewat permainan kartu.
Menurut hisyam zaini, dalam bukunya strategi pembelajaran aktif,
metode card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan
untuk mengerjakan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang objek
atau mereview informasi (Hisyam Zaini, dkk, 2008: 50). Metode ini juga
menekankan terhadap gerakan fisik, yang diutamakan dapat membantu
untuk memberi energi kepada suasana kelas yang mulai jenuh. Karena
aktifitas yang sangat padat.
b. Tujuan metode card sort
Dalam interaksi metode card sort, guru menciptakan suasana
belajar yang mendorong siswanya untuk saling membutuhkan, inilah
yang dimaksud positive interdependence atau saling ketergantungan
positif. Saling ketergantungan positif ini dapat dicapai melalui
ketergantungan tujuan, ketergantungan tugas, ketergantungan sumber
belajar, ketergantungan peranan dan ketergantungan hadiah (Mulyana
Abdurrahman, 2003: 122).
Guru adalah fasilitator dalam proses mengajar dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat keputusan sendiri
dan menyadari bahwa dia sedang belajar secara efektif dan terlibat secara
aktif dalam proses pembelajaran (Mulyana Abdurrahman 2003: 116).
Dalam proses pembelajaran, yang mana guru menjadi satu-satunya
sumber belajar bagi siswa, maka seorang guru akan menjadi sumber
pencapaian kurikulum, maka guru akan mencari jalan pintas yang mudah
yakni dengan menginformasikan fakta dengan metode ceramah semata.
Akibatnya siswa akan memiliki banyak pengetahuan, akan tetapi tidak
terlatih untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Metode card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bertujuan
untuk mengerjakan konsep karakteristik, klasifikasi serta fakta tentang
objek atau mereview informasi.
c. Prinsip-prinsip metode card sort
Secara umum prinsip-prinsip yang harus diperhatian dalam card
sort yang diturunkan dari prinsip belajar:
1. Interaktif
Prinsip interaktif mengandung makana bahwa mengajar bukan hanya
sekedar menyampaikan pengetahuan dari guru ke peserta didik, akan
tetapi mengajar dianggap proses mengatur lingkungan yang dapat
merangsang peserta didik untuk belajar.
2. Inspiratif
Proses pembelajaran adalah proses yang memungkinkan peserta
didik untuk mencoba dan melakukan sesuatu.
3. Menyenangkan
Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan
seluruh potensi peserta didik. Seluruh potensi itu hanya mungkin
dapat berkembang manakala mereka terbebas dari rasa takut dan
menegangkan.
Prose pembelajaran adalah proses yang menantang siswa untuk
mengembangkan kemampuan berfikir, yakni merangsang kerja otak
secara maksimal.
5. Memberi motivasi
Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk membelajarkan
peserta didik. Tanpa adanya motivasi, tidak mungkin mereka
memiliki kemauan untuk belajar (Harumni, dkk, 2008: 23).
d. Langkah-langkah metode card sort
Metode card sort ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa
digunakan untuk mengajarkan konsep penggolongan sifat, fakta tentang
suatu obyek, atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang diutamakan
dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas yang telah letih.
Adapun prosedur dari metode tersebut:
1. Berilah masing-masing peserta didik kartu indeks yang berisi
informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih kategori.
2. Mintalah peserta didik untuk berusaha mencari temannya diruang
kelas dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan kategori
sama (anda bisa mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau
biarkan peserta mencarinya).
3. Biarkan peserta didik dengan kartu kategorinya yang sama
menyajikan sendiri kepada orang lain.
4. Selagi masing-masing kategori dipresentasikan, buatlah beberapa
poin mengajar yang anda rasa penting.
Gerakan fisik yang diutamakan dapat membantu untuk memberi
1. Mintalah setiap kelompok untuk membuat presentasi mengajar
tentang kategori tersebut.
2. Pada kegiatan awal, bentuklah tim. Berilah masing-masing tim satu
set kartu yang lengkap. Pastikan kartu tersebut dikocok, sehingga
kartu kategori yang mereka sortir tidak jelas. Mintalah setiap tim
untuk menyortir kartu kedalam kategori. Setiap tim bisa memperoleh
nilai untuk nomor kartu yang disortir dengan benar (Melvin L.
Silberman, 2009: 157).
e. Kelemahan dan kelebihan metode card sort
Setiap metode pasti memeiliki kelamahan dan kelebihan. Metode card
sort ini memeiliki kelemahan dan kelebihan yaitu:
1) Kelemahan
a) Peserta didik yang kurang pintar atau kurang cerdas sukar sekali
menyesuaikan diri dengan dengan kelompoknya.
b) Keadaan kelas cenderung gaduh bila guru kurang sigap dalam
penguasaan kelas.
c) Banyak menyita waktu/sering kekurangan waktu karena dalam
penyesuaian dengan siswa yang masil kebingungan.
d) Sesuatu yang harus dipelajari dan dipahami belum seluruhnya
dicapai peserta didik.
2) Kelebihan
a) Mengurangi perasaan terisolasi dan panik.
b) Menggantikan bentuk persaingan dengan saling kerjasama
d) Siswa dapat berdiskusi, berdebat, atau gagasan, konsep dan
keahlian sampai benar-benar memahaminya.
e) Siswa memiliki rasa peduli, tasa tanggung jawab terhadap teman
lain dalam proses belajarnya.
f) Siswa dapat belajar menghargai perbedaan etnik, perbedaan
tingkat kemampuan, dan cacat fisik.
B. KAJIAN MATERI PENELITIAN
1. Kejujuran
a. Pengertian jujur
Jujur merupakan terjemahan dari kata sidiq yang artinya benar,
dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan
sesuai dengan kebenaran. Jujur merupakan induk sifat terpuji atau
mahmudah. Allah swt. berfirman dalam Q.S. Al-baqarah (2) ayat 42
sebagai berikut (Agustin Dan Dewi Sri, Dkk, 2017: 17).
bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu[43], sedang kamu mengetahui.b.
Manfaat berperilaku jujur
Beberapa manfaat apabila kalian dapat bersifat jujur
sebagai berikut:
3)
Bersikap jujur dalam kehidupan masyarakat akan banyak
membawa dampak positif.
4)
Membuat anggota dalam keluarga menjadi nyaman
(Agustin DanDewi Sri, Dkk, 2017: 17)
.
c.
Penerapan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari
yaitu sebagai berikut:
1)
Bertanya kepada guru jika ada yang belum diketahui.
2)
Tidak menyontek saat ujian.
3)
Meminta izin jika akan keluar kelas.
4)
Tidak berbohong kepada guru
(Agustin Dan Dewi Sri, Dkk, 2017:17)
.
d.
Macam-macam sifat jujur
Imam Al-ghazali (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2014:34) membagi sifat jujur atau benar (
siddiq
) sebagai berikut:
1)
Jujur dalam niat atau berkehendak, tiada dorongan bagi
seseorang dalam segala tindakan dan gerakannya selain
dorongan karena Allah swt.
jujur. Barang siapa yang menjaga lidahnya dengan cara selalu
menyampaikan berita yang sesuai dengan fakta yang
sebanarnya, ia termasuk jujur jenis ini.
3)
Jujur dalam perbuatan/amaliah, yaitu beramal dengan sungguh
sehingga perbuatan zahirnya tidak menunjukkan sesuatu yang
ada dalam batinnya dan menjadi tabiat bagi dirinya.
2.
Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya. Amanah berarti pesan yang
dititipkan dapat disampaikan kepada orang yang berhak. Sebagai mana
firman Allah swt. Dalam Q.S. Al-anfaal (8) ayat 27.
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah
kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu,
sedang kamu mengetahui”
Sifat amanah memiliki dampak positif/ hikmah bagi diri
sendiri, antara lain sebagai berikut:
a.
Dapat dipercaya orang lain.
b.
Mendapatkan simpati dari semua pihak, baik kawan maupun lawan.
c.
Hidupnya akan sukses dan dimudahkan oleh Allah swt..
a.
Menjaga titipan dan mengembalikannya seperti semula.
b.
Menjaga rahasia.
c.
Tidak menyalahgunakan jabatan.
d.
Memelihara semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah swt.
Berupa umur, kesehatan, harta benda, ilmu, dan sebagainya.
Amanah dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a.
Amanah terhadap Allah. Amanah ini berupa ketaatan akan segala
perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
b.
Amanah terhadap sesama manusia. Amanah ini meliputi hak-hak
antar sesama manusia. Misalnya, ketika dititipi pesan atau barang,
maka kita harus menyampaikannya kepada yang berhak.
c.
Amanah terhadap diri sendiri. Amanah ini dijalani dengan
memelihara dan menggunakan segenap kemampuannya demi
menjaga kelangsungan hidup, kesejahteraan, dan kebahaiaan diri.
3.
Istiqomah
Istiqomah artinya sikap teguh dalam mempertahankan
keimanan dan islaman sekalipun menghadapi berbagai macam
rintangan dan godaan. Sebagaimana firman Allah swt. Dalam Q.S.
Al-Ahqaaf (46) ayat 13 berikut.
Artinya: “ sesungguhnya orang
-orang yang mengatakan:
”
Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqomah maka
tidak ada kekahawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula)
berduka cita.”
Adapun keutamaan istiqomah adalah sebagai berikut:
a.
Istiqomah merupakan jalan menuju surga
b.
Istiqomah merupakan satu bentuk sifat atau perbuatan yang dapat
mendatangkan motivasi dan pertolongan Allah swt.
c.
Istiqomah merupakan amalan yang paling dicintai Allah swt.
Adapun perilaku istiqomah yang dapat dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut:
a.
Melaksanakan solat tepat waktu.
b.
Belajar terus menerus hingga paham.
c.
Selalu menaati peraturan, baik yang ada dirumah, disekolah,
maupun masyarakat.
d.
Selalu menjalankan kewajiban dengan rasa senang dan nyaman,
tidak merasa dipaksa atau dibebani.
e.
Selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
C. KAJIAN PUSTAKA
Penelitian terdahulu dibutuhkan untuk memperjelas, menegaskan,
melihat kelebihan dan kelemahan berbagai teori yang digunakan penulis lain
terdahulu perlu disebutkan dalam sebuah penelitian untuk memudahkan pembaca
melihat dan membandingkan perbedaan teori yang digunakan dari hasil
kesimpulan oleh penulis dengan peneliti yang lain dalam melakukan pembahasan
tema yang hampir serupa. Berikut ini penelitian yang mempunyai topik atau tema
yang hampir serupa dengan skripsi yang penulis buat:
1. Skripsi yang ditulis oleh Nur Fatoni, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI), Fakutas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Walisongo Semarang tahun 2016 dengan judul “Peningkatan Hasil
Belajar Aspek Kognitif Mata Pelajaran Fiqih Materi Haji Melalui Metode
Card Sort Pada Siswa Kelas V MI NU 34 Rowobranten Ringinarum Kendal
Tahun Pelajaran 2015/2016”. Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang
penulis tulis yaitu terletak pada materi pembelajarannya. Sedangkan
persamaannya terletak pada metode penelitiannya yaitu sama-sama
menggunakan penelitian tindakan kelas.
2. Skripsi yang ditulis oleh mutiah Yuni Lestari, Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Agama Islam Universitan Muhammadiyah Surakarta 2016
dengan judul “ Studi Komparasi Strategi Card Sort Terhadap Hasil Belajar
Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIII Smp N 3 Sawit Boyolali Tahun
2015/2016”. Perbedaan antara skripsi ini dengan skripsi yang penulis tulis
yaitu terletak pada metode penelitiannya yaitu dengan menggunakan
penelitian eksperimen sedangkan skripsi yang penulis tulis yaitu penelitian
tindakan kelas. Sedangkan persamaannya yaitu terletak pada strategi yang
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian tindakan kelas
(PTK). Penelitian ini disusun untuk memecahkan suatu masalah serta melakukan
suatu perubahan yang berfungsi sebagai peningkatan. Upaya perbaikan ini
dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas
permasalahan yang diangkat dari kegiatan sehari-hari di kelas.
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilaksanakan
untuk memecahkan masalah faktual yang dihadapi oleh guru sebagai suatu
pencermatan terhadap kegiatan pengelola pembelajaran (Arikunto, 2006:3).
Dengan melakukan penelitian tindakan kelas, pendidik dapat memperbaiki
praktik pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif, misalnya bagi guru
penelitian tindakan kelas ini dapat bermanfaat meningkatkan profesionalitasnya
serta dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
Dalam implementasinya penelitian tindakan kelas ini dapat mendudkung
suasana pembelajaran aktif dan menyenangkan. Metode ini memicu siswa untuk
berani mengemukakan pendapat serta menumbuhkahn rasa percaya diri siswa.
Maka dari itu siswa dituntut untuk selalu siap dalam kegiatan belajar mengajar
agar dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan baik dan benar.
B. Setting dan Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan menurut prosedur yang telah dirancang oleh guru
dan peneliti, yaitu penelitian bertahap dengan siklus sebagai akhir tahapnya
baik siklus pertama, kedua, dan ketiga. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal
04 juni 2018 sampai dengan 28 agustus 2018 di smp negeri 2 suruh. Sebelum
pelaksanaan tiap siklus dilakukan observasi awal yang dimulai pada tanggal
04 juni 2018. Prasiklus dilaksanakan pada tanggal 24 juli 2018, siklus I
dilaksanakan pada hari selasa tanggal 31 juli 2018, dan siklus II dilaksanakan
pada hari selasa tanggal 7 agustus 2018.
2. Subyek penelitian
Subyek penelitian dalan penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik
kelas VII A semester ganjil SMP Negeri 2 Suruh tahun pelajaran 2018/2019
yang berjumlah 32 siswa yaitu dengan siswa putra berjumlah 18 orang dan
siswa putri berjumlah 14 orang. Selain peserta didik, subyek lainnya yang
diteliti yaitu guru PAI, karena guru merupakan salah satu faktor penentu dari
keberhasilan pembelajaran.
C. Pelaksanaan Penelitian
Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun model dan
penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut (suyadi, 2014:16).
Langkah-langkah yang dilakukan untuk setiap siklus pembelajarannya dalam
prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Siklus I
Siklus I penelitian ini dilaksankan pada hari selasa tanggal 31 juli 2018.
Materi pelajarannya adalah sikap jujur. Pembelajaran ini dilaksanakan
dengan menggunakan metode card sort.
a. Tahap perencanaan tindakan (planning)
Perencanaan pembelajaran dibuat berdasarkan hasil diskusi peneliti
dengan guru PAI. Penentuan materi yang akan dijadikan obyek penelitian
dibahas bersama dengan guru mata pelajaran PAI. Perencanaan dalam
penelitian tindakan kelas pada siklus I adalah sebagai berikut:
1) Mempersiapkan perangkat pembelajaran dan menyusun perangkat
pembelajaran yang meliputi rpp dan memasukkan metode card sort.
2) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari
3) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang berhubungan
dengan materi.
4) Menyiapkan instrumen berupa catatan lapangan, lembar observasi
dan tes pencapaian hasil belajar. Catatan lapangan digunakan untuk
mengamati pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi
digunakan untuk mengamati keaktifan siswa selama proses belajar
mengajar serta tes digunakan untuk mengukur kemampuan
pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.
b. Tahap pelaksanaan tindakan (acting)
Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Pendahuluan
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh hikmad.
b) Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
c) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif berkaitan dengan materi pelajaran.
d) Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar serta
tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
f) Guru mengulas materi sebelumnya.
2) Kegiatan Inti
a) Mengamati
Mengamati gambar yang berkaitan dengan perilaku jujur.
b) Menanya
Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang terkait dengan tayangan yang telah
dicermatinya.
c) Mengeksplorasi
Secara kelompok menggali informasi tentang:
• Pengertian perilaku jujur.
• Manfaat perilaku jujur.
• Penerapan/ contoh perilaku jujur.
d) Mengasosiasi
• Mencari pasangan materi tentang perilaku jujur dari bahan
(card sort/ kartu sortir) yang telah disediakan guru,
kemudian berkelompok sesuai materi yang didapat.
• Mendiskusikan materi dengan kelompok.
• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
• Peserta didik menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.
3) Penutup
a) Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
b) Guru mengagendakan materi yang akan dipelajari pada
c) Guru mengagendakan evaluasi mandiri / posttest.
d) Guru dan peserta didik bersama-sama menutup pembelajaran
dengan berdoa.
c. Pengamatan (observasi)
Dalam penelitian ini observer melaksanakan pengamatan,
pencatatan, dan meninterpretasi terhadap berlangsungnya pembelajaran,
terutama kepada peserta didik sambil mengerjakan lembar observasi
yang telah disediakan. Pada tahap ini observer juga melakukan
pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung
untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan
metode card sort, serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam
menerapkan pembelajaran yang sedang berlangsung.
d. Refleksi
Data-data yang diperoleh dari hasil observasi dikumpulkan untuk
dianalisis selanjutnya diadakan refleksi terhadap hasil analisis sehingga
dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar sebelum dan
sesudah tindakan. Hasil inilah yang menjadi bahan pertimbangan untuk
pelaksanaan siklus berikutnya.
2. Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 7 agustus 2018 dengan materi amanah
dan istiqomah dengan menggunakan metode card sort. Siklus II merupakan
berbaikan dari siklus I. Siklus II merupakan klimaks dari penelitian tindakan
kelas ini, karena menurut perkiraan peneliti, pada siklus II ini hasil belajar
peserta didik sudah memenuhi target pembelajaran. Langkah-langkahnya
a. Tahap perencanaan tindakan (planning)
Perencanaan pembelajaran dibuat berdasarkan hasil diskusi peneliti
dengan guru PAI. Penentuan materi yang akan dijadikan obyek penelitian
dibahas bersama dengan guru mata pelajaran PAI. Perencanaan dalam
penelitian tindakan kelas pada siklus II adalah sebagai berikut:
1) Mempersiapkan perangkat pembelajaran dan menyusun perangkat
pembelajaran yang meliputi RPP dan memasukkan metode card sort.
2) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari
kegiatan awal sampai akhir pembelajaran dengan metode card sort.
3) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang berhubungan
dengan materi.
4) Menyiapkan instrumen berupa catatan lapangan, lembar observasi
dan tes pencapaian hasil belajar. Catatan lapangan digunakan untuk
mengamati pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi
digunakan untuk mengamati keaktifan siswa selama proses belajar
mengajar serta tes digunakan untuk mengukur kemampuan
pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.
b. Tahap pelaksanaan tindakan (acting)
Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh hikmad.
b) Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
c) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif berkaitan dengan materi pelajaran.
d) Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar serta
tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
e) Guru memberikan soal pre-test.
f) Guru mengulas materi sebelumnya.
2) Kegiatan inti
a) Mengamati
Mengamati gambar yang berkaitan dengan perilaku amanah dan
istiqomah.
b) Menanya
Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang terkait dengan tayangan yang telah
dicermatinya.
c) Mengeksplorasi
Secara kelompok menggali informasi tentang:
• pengertian perilaku amanah dan istiqomah.
• manfaat perilaku amanah dan istiqomah.