• Tidak ada hasil yang ditemukan

penggunaan pendekatan quantum learning tipe card sort

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penggunaan pendekatan quantum learning tipe card sort"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Copyright © Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Vokasi (JP2V)

211 PENGGUNAAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TIPE CARD SORT

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAHIRAN MENULIS BAHASA ARAB MATERI SISWA

KELAS XI-IPA 2 MAN 1 BANDA ACEH Fadhilah1

Guru Bahasa Arab / MAN 1 Banda Aceh

Diterima : 13 Juni 2021 Disetujui : 19 Juni 2021 Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar dan kemahiran menulis bahasa arab pada materi siswa kelas XI-IPA 2 MAN 1 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2018/2019. Pendekatan yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort. Metodologi penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Pada setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Prosedur penelitian terdiri dari pra penelitian, perencanaan siklus satu, pelaksanaan tindakan siklus satu, pengamatan siklus satu, refleksi siklus satu, perencanaan siklus dua, pelaksanaan tindakan siklus dua, pengamatan siklus dua dan refleksi siklus dua. Teknik pengumpulan data yaitu mengumpulkan nilai tes yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran pada setiap siklus dengan menggunakan instrument soal (tes tertulis). Data observasi dilakukan dengan melihat keaktifan siswa proses pembelajaran. Data dianalisis dengan cara statistik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari 42.85% pada pra penelitian meningkat menjadi 71.42% pada siklus I dan meningkat menjadi 88.57% pada siklus II. Penerapan Pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar dan kemahiran menulis bahasa arab pada materi siswa kelas XI-IPA 2 MAN 1 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2018/2019.

Kata kunci: Hasil belajar, Pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort, .

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi siswa melalui kegiatan pengajaran sehingga ia dapat berkembang secara sempurna. Ada dua buah konsep yang berkaitan dengan kependidikan, yaitu belajar (learning) dan pembelajaran (intruction). Konsep belajar berakar pada pihak siswa sedangkan konsep pembelajaran berakar pada pihak guru (Sapri, 2008).

Dalam pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa. Interaksi tersebut diperoleh dengan cara guru melakukan sebuah aktivitas yang membawa siswa ke arah tujuan, sementara siswa melakukan serangkaian kegiatan yang telah direncanakan oleh guru agar terarah pada tujuan yang ingin dicapai.

Pembelajaran substansinya adalah kegiatan mengajar yang dilakukan secara maksimal oleh seorang guru agar siswa yang ia ajari tertentu melakukan kegiatan belajar dengan baik. Dengan kata lain pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan kegiatan belajar materi tertentu yang kondusif untuk mencapai tujuan (Hermawan, 2011). Menurut RC Rifa'i dan Anni (2009) bila pembelajaran tersebut, ditinjau dari pendekatan sistem, maka dalam prosesnnya akan melibatkan berbagai komponen. Komponen-komponen tersebut adalah: tujuan, subjek belajar, materi pelajaran, strategi, model, pendekatan, metode, media, evaluasi dan penunjang.

Salah satu komponen pembelajaran adalah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam penerapan strategi pembelajaran guru perlu memilih model-model dan pendekatan yang tepat, metode mengajar yang sesuai dan teknik-teknik mengajar yang menunjang pelaksanaan mengajar. Untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat guru mempertimbangkan

(2)

akan tujuan, karakteristik siswa, materi pelajaran dan sebagainya agar strategi pembelajaran tersebut dapat berfungsi maksimal (RC Rifa'i dan Anni, 2009).

Berbicara mengenai pendekatan pembelajaran, para ahli memandang pendekatan (approach) dalam proses pembelajaran sebagai seperangkat asumsi yang paling berkaitan, yang bersangkutan dengan hakikat mengajar dan hakikat belajar. Lebih lanjut, pendekatan bisa diartikan sebagai cara pandang filosofis terhadap sebuah objek tertentu yang dipercayai dan diyakini kebenarannya tanpa harus dibuktikan lagi kebenarannya. Berdasarkan pengertian ini, pendekatan itu bersifat aksiomatis, artinya tidak perlu dibuktikan lagi kebenarannya yang fungsi utamanya adalah mendeskripsikan hakikat apa yang akan diajarkan (Abidin, 2012).

Penggunaan pendekatan secara arif dan bijaksana dalam suatu proses pembelajaran merupakan keharusan bagi setiap guru. Pandangan guru tentang pembelajaran dan proses belajar sangat menentukan sikap dan perbuatannya dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran (Abidin, 2012). Terdapat lima macam pendekatan pembelajaran yang biasa diterapkan dalam proses kegiatan pembelajaran yaitu pendekatan Quantum atau Quantum Learning (QL), pendekatan kooperatif atau Cooperative Learning (CL), PAIKEM, pendekatan berbasis masalah atau Problem Based Learning (PBL), dan pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) (Effendy 2009).

Quantum Learning merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang sering digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur (DePorter 2007:15). Langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep Quantum Learning dengan cara: (1) kekuatan Ambak yaitu motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan, (2) penataan lingkungan belajar, (3) memupuk sikap juara, (4) bebaskan gaya belajarnya, 5) membiasakan mencatat, (6) membiasakan membaca, (7) jadikan anak lebih kreatif, dan (8) melatih kekuatan memori (Hidayat, 2010).

Salah satu tipe atau macam dari pendekatan ini adalah Card Sort.

Card Sort merupakan teknik pembelajaran aktif yang digunakan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui pemberian tugas terkait dengan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta atau menilai informasi yang dilakukan dalam kelompok kecil siswa melalui cara yang menyenangkan dengan menggunakan fasilitas kartu. Gerakan fisik yang ada didalamnya dapat membantu menghilangkan kejenuhan siswa selama pembelajaran (Widiastuti, 2010).

Card Sort ini dapat diterapkan apabila guru hendak menyajikan materi atau topik pembelajaran yang memiliki bagian-bagian atau kategori yang luas. Caranya guru menuliskan materi dan bagian- bagiannya ke dalam kertas karton secara terpisah. Kertas diacak dan setiap siswa dipersilakan mengambil satu kertas kemudian mencari pasangan siswa lain dalam kelompok berdasarkan kategori yang tertulis.

Jika seluruh siswa sudah dapat menemukan pasangannya berdasarkan kategori yang tepat, mintalah mereka berjajar secara urut kemudian salah satu menjelaskan kategori kelompoknya (Marno dan Idris, 2009). Jika dilihat dari deskripsi singkat langkah-langkahnya, Card Sort sangat cocok diterapkan oleh guru pada saat menjelaskan materi di kelas karena dapat membantu meminimalisir adanya kesulitan dan kejenuhan saat kegiatan pembelajaran.

Mata pelajaran bahasa Arab selalu identik dengan sekolah-sekolah yang bernaung pada Kementerian Agama yang meliputi Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (selanjutnya disingkat MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). MAN 1 Banda Aceh merupakan lembaga pendidikan formal yang bercirikan Agama Islam di Kota Banda Aceh. Sebagaimana lembaga pendidikan formal lainnya, MAN 1 Banda Aceh juga menyelenggarakan sistem dan pola pembelajaran yang mengacu kepada undang-undang sistem pendidikan nasional, baik dalam hal mekanisme proses belajar mengajar, maupun dalam penggunaan model pembelajaran, materi pembelajaran dan lain-lain termasuk dalam penerapan dan pembentukan karakter pada siswa. Selain itu MAN 1 Banda Aceh sangat mengedepankan terwujudnya generasi islami, cerdas dan peduli.

Menurut hasil melalui uji coba soal yang telah dilakukan oleh peneliti memperlihatkan bahwa hasil uji coba yang dilakukan terhadap kelas XI-IPA 2 menunjukkan hasil yang kurang maksimal. Nilai rata-rata yang diperoleh hanya 42.85%, artinya masih jauh dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 75. Soal uji coba berupa lima soal uraian pembelajaran kemahiran menulis bahasa Arab berbentuk perintah untuk membuat kalimat yang sempurna dari mufrādat yang disediakan. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut baik dari sudut pandang guru maupun siswa, antara lain dari guru adanya ketidakvariatifan dan kurangnya khazanah akan pendekatan pembelajaran atau ketidaksesuaian penerapan pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

(3)

sehingga memungkinkan terjadinya kejenuhan siswa dalam belajar (kurangnya motivasi dan semangat belajar siswa). Salah satu buktinya adalah siswa kesulitan menyusun huruf menjadi sebuah kata dan menyusun kata yang telah dihafalkan menjadi kalimat. Adapun dari siswa sendiri antara lain background sekolah asal siswa yang hampir 70% berasal dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang notabene tidak ada mata pelajaran bahasa Arab.

Melihat kenyataan tersebut, salah satu yang ditawarkan peneliti sebagai variasi alternatif pendekatan pembelajaran bahasa Arab adalah dengan menerapkan pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort untuk meningkatkan kemahiran menulis bahasa Arab siswa kelas XI-IPA 2 MAN 1 Banda Aceh. Melalui pendekatan pembelajaran ini, diharapkan guru dapat membiasakan siswa untuk belajar nyaman dan menyenangkan sehingga membantu menghilangkan kejenuhan siswa selama pembelajaran dan tujuan pembelajaran bahasa Arab, khususnya kemahiran menulis akan tercapai secara efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan. Untuk subjek penelitian, peneliti memilih siswa kelas XI-IPA 2 MAN 1 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2018/2019 berdasarkan diskusi antara peneliti dengan guru yang lebih mengetahui kompetensi siswa-siswanya. Tujuannya untuk membuktikan/mengetahui keefektivan pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort untuk meningkatkan kemahiran menulis bahasa Arab siswa.

Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti memilih judul “Penggunaan Pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemahiran Menulis Bahasa Arab Materi Siswa Kelas XI-IPA 2 MAN 1 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2018/2019”.

1.2. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ditetapkan maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Arab siswa kelas XI-IPA 2 MAN 1 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2018/2019.

2) Untuk mengetahui penerapan pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort dalam meningkatkan kemahiran menulis bahasa Arab siswa kelas XI-IPA 2 MAN 1 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2018/2019.

2. Metode Penelitian 2.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari dua Siklus dan setiap Siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Pada setiap Siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

2.2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah kelas XI-IPA 2 MAN 1 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 35 siswa dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 12 orang dan perempuan 23 orang.

2.3. Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI-IPA 2 MAN 1 Banda Aceh yang berada di Jalan Pocut Baren No.116 Desa Keuramat Kec. Kuta Alam Kota Banda Aceh. Dilaksanakan dilaksanakan mulai dari bulan Agustus 2018 s.d Oktober 2018 pada semester ganjil.

2.4. Analisis Data

Analisis data hasil belajar dilakukan dengan rumus persentase menurut Depdiknas (2003):

% 100 seluruhnya x siswa

jumlah

tuntas yang siswa jumlah P

2.5. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan penelitian tindakan kelas ini ditentukan oleh Indikator penelitian. Indikator penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(4)

Tabel 1. Indikator Penelitian

No. Ukuran indikator Capaian siklus 1 Capaian siklus 2 1 Siswa yang mencapai angka

KKM ( nilai ≥ 75) ≥ 70.00 % ≥ 85.00 %

2 Nilai rata-rata kelas ≥ 80.00 ≥ 85.00

3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum melakukan penelitian, guru memberikan pre tes kepada siswa. Pre test ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum penerapan pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort dalam pembelajaran. Hasil pre test siswa sebelum penerapan pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort dalam pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Hasil Pretest Siswa

No Jenis data yang diamati Hasil yang diperoleh

1 Nilai tertinggi 90

2 Nilai terendah 50

3 Rata-rata 72.00

4 Ketuntasan Klasikal 42.85%

Berdasarkan tabel 2 di atas, hasil pre test siswa yang dilakukan pada saat pra penelitian memperoleh persentase ketuntasan belajar sebesar 42.85%. Nilai terendah pada pre test adalah 50 dan nilai tertinggi adalah 90. Nilai rata-rata pada pre test adalah 71.42. Setelah melakukan pre test, maka peneliti akan melanjutkan penelitian pada siklus I.

3.2. Hasil Penelitian Siklus 1 a. Perencanaan

Kegiataan perencanaan yang dilakukan pada siklus I adalah mempersiapkan beberapa hal yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian yaitu: merancang silabus, merancang RPP, menyusun instrument tes, mendesain bahan ajar sesuai dengan materi, mendesain model pembelajaran yaitu pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort.

b. Pelaksanaan

Penelitian siklus I yang telah di jelaskan pada Bab III di laksanakan sesuai perencanaan dengan melakukan tes pada tanggal 13 Agustus 2018 yaitu pada pertemuan kedua. Setelah penerapan pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort pada siklus I, siswa telah mengalami peningkatan pemahaman terhadap materi yang sudah dipelajari, hal ini terlihat dari hasil tes belajar yang diperoleh oleh siswa.

Hasil belajar siswa yang diperoleh setelah penerapan pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort pada Siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3. Hasil Belajar Siswa pada Siklus I

No Jenis data yang diamati Hasil yang diperoleh

1 Nilai tertinggi 100

2 Nilai terendah 60

3 Jumlah siswa dengan nilai

mencapai KKM 25

4 Jumlah siswa yang nilai belum

mencapai KKM 10

5 Rata-rata 82.00

6 Ketuntasan Klasikal 71.42%

(5)

Berdasarkan tabel 3 di atas, dari 35 siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort terdapat 25 siswa yang sudah mencapai ketuntasan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) dan 10 siswa belum mencapai ketuntasan nilai KKM. Nilai tertinggi siswa yang diperoleh pada siklus I yaitu 100 dan nilai terendah adalah 60. Persentase ketuntasan siswa hasil belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 71.42%, dengan nilai rata-rata 82.00. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh pada siklus I, maka peneliti ingin melanjutkan penelitian pada siklus II dengan menggunakan metode yang sama yaitu pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort. Pada siklus II, peneliti mengharapkan adanya peningkatan hasil belajar dan kemahiran menulis yang diperoleh oleh siswa, sehingga persentase ketuntasan siswa juga mengalami peningkatan sesuai dengan indikator siklus II yang telah ditetapkan oleh peneliti.

c. Refleksi

Setelah siklus I selesai dilaksanakan beserta penilaian terhadap hasil belajar siswa, maka peneliti ingin melakukan sebuah tindakan dalam proses pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dalam menjalankan perannya masing-masing dalam kelompok. Tindakan yang ingin dilakukan peneliti pada siklus II yaitu:

a) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada materi yang akan dipelajari pada siklus II

b) Memberikan motivasi kepada siswa yang tidak aktif dalam menjalankan perannya pada pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort.

c) Memberikan motivasi kepada siswa untuk menyelesaikan tugas individu yang diberikan kepadanya dengan baik

d) Pengelolaan waktu lebih efektif agar semua tujuan pembelajaran dapat tercapai.

3.3. Hasil Penelitian Siklus 2 a. Perencanaan

Kegiataan perencanaan yang dilakukan pada siklus II adalah:

1) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada materi yang akan dipelajari

2) Memberikan motivasi kepada siswa agar menyelesaikan tugas individu yang diberikan kepadanya dengan baik

3) Pengelolaan waktu lebih efektif agar semua tujuan pembelajaran dapat tercapai.

4) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk digunakan pada pembelajaran yang akan dilakukan

5) Menyiapkan instrument tes untuk penelitian pada akhir pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Penelitian siklus II yang telah di jelaskan pada Bab III di laksanakan sesuai perencanaan dengan melakukan tes pada tanggal 27 Agustus 2018 yaitu pada pertemuan kedua. Setelah penerapan pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort pada siklus II, siswa telah mengalami peningkatan pemahaman terhadap materi yang telah dipelajari, hal ini terlihat dari hasil tes belajar yang diperoleh oleh siswa. Hasil belajar siswa yang diperoleh setelah penerapan pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort pada siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4. Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

No Jenis data yang diamati Hasil yang diperoleh

1 Nilai tertinggi 100

2 Nilai terendah 70

3 Jumlah siswa dengan nilai

mencapai KKM 31

4 Jumlah siswa yang nilai belum

mencapai KKM 4

5 Rata-rata 90.28

6 Ketuntasan Klasikal 88.57%

(6)

Berdasarkan tabel 4 di atas, dari 35 siswa terdapat 31 siswa yang sudah mencapai ketuntasan nilai klasikal dan 4 siswa lagi belum mencapai ketuntasan klasikal. Nilai tertinggi siswa yang diperoleh pada siklus II yaitu 100 dan nilai terendah adalah 70. Persentase ketuntasan siswa hasil belajar siswa pada Siklus II adalah sebesar 88.57% dengan nilai rata-rata 90.28. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh pada Siklus II, maka peneliti mencukupkan penelitian sampai pada Siklus II, hal ini dilakukan karena siswa telah mencapai indikator ketuntasan yang harapkan oleh guru.

c. Refleksi

Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II, terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa menjadi lebih baik setelah penerapan pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort. Pada siklus II, siswa terlihat lebih memiliki keseriusan dalam memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru. Selain itu, siswa yang mengikuti pembelajaran melakukan dengan aktif dan tertib yang baik dan siswa terlihat telah aktif dalam melaksanakan perannya masing-masing pada kelompok Card Sort. Pada siklus II semua siswa terlihat antusias dalam melakukan pembelajaran.

3.4. Pembahasan Perbandingan Antar Siklus

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Siklus I dan II, penerapan pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort telah memberikan nilai yang positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa dan kemahiran menulis Bahasa Arab terutama pada materi yang telah dipelajari. Perbandingan persentase hasil belajar siswa pada prasiklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

Gambar 1. Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa pada pra siklus, Siklus I dan siklus II.

Berdasarkan Gambar 1, terlihat bahwa adanya peningkatan hasil belajar dan kemahiran menulis siswa dari Siklus I ke Siklus II. Pada Pra Siklus, persentase yang diperoleh sebesar 42.85%. Pada Siklus I, penerapan pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort telah mampu memberikan persentase hasil belajar siswa yaitu sebesar 71.42% dan telah mengalami peningkatan menjadi 88.57% pada Siklus II.

4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort telah dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Arab siswa kelas XI-IPA 2 MAN 1 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2018/2019, hal ini dibuktikan dengan Hasil penelitian yang menunjukkan

42,85%

71,42%

88.57%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Persentase Ketuntasan (%)

Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dan Kemahiran Menulis Bahasa Arab pada Pra Siklus, Siklus I,

dan Siklus II

Pra Siklus Siklus I Siklus II

(7)

bahwa terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari 42.85% pada pra siklus, meningkat menjadi 71.42% pada siklus I dan meningkat menjadi 88.57% pada siklus II.

4.2. Saran

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian tersebut, saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah:

1) Guru hendaknya selalu kreatif dan inovatif dalam memilih, menggunakan dan memanfaatkan media serta strategi pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan materi untuk menambah minat dan ketertarikan siswa dalam pembelajaran kemahiran menulis bahasa Arab. Salah satu strategi pembelajaran variatif tersebut adalah dengan menerapkan pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort. Hal ini dikarenakan pendekatan quantum learning tipe card sort mengajarkan tentang belajar menyenangkan bersama kelompok, sehingga tidak membuat suasana kelas menjadi jenuh, memudahkan mereka dalam meningkatkan kemahiran menulis bahasa Arab dan tidak ada siswa yang terlihat lebih aktif atau siswa yang hanya diam saja. Dengan pendekatan pembelajaran ini, terbukti mampu meningkatkan kemahiran menulis bahasa Arab siswa.

2) Siswa ketika mengikuti pembelajaran bahasa Arab, hendaknya lebih serius memperhatikan penjelasan-penjelasan dari guru dan lebih berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang direncanakan guru karena keaktifan mereka dapat meningkatkan semangat belajar bahasa Arab. Salah satunya siswa hendaknya berpartisipasi aktif dalam pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort.

3) Praktisi atau peneliti di bidang pendidikan dan bahasa, khususnya di bidang pendidikan bahasa Arab dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian yang lain dengan teknik dan metode pembelajaran yang berbeda sehingga didapatkan berbagai alternatif teknik dan metode dalam pembelajaran kemahiran menulis bahasa Arab. Selain itu peneliti hendaknya lebih sering melakukan penelitian yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa Arab dan menciptakan inovasi baru yang nantinya akan diterapkan di sekolah. Peneliti juga hendaknya juga dituntut untuk kreatif demi pengembangan pembelajaran bahasa Arab.

Sebab, penelitian yang kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan, dapat mempermudah ketercapaian tujuan pembelajaran di sekolah yang diinginkan sesuai harapan. Salah satu penelitian yang kreatif, inovatif dan menyenangkan adalah penerapan pendekatan Quantum Learning Tipe Card Sort.

5. Daftar Pustaka

[1] Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.

[2] Anni, Catharina dan Achmad Rifa'i RC. 2010. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS.

[3] DePorter, Bobbi & Mark Reardom. 2005. Quantum Teaching, Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas; Terjemah, Ani Nilandari. Bandung: Kaifa.

[4] ________________________________. 2006. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Penerjemah Alawiyah Abdurrahman; Penyunting, Sari Meutia.

Bandung: Kaifa.

[5] ________________________________. 2007. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Penerjemah Alawiyah Abdurrahman; Penyunting, Sari Meutia.

Bandung: Kaifa.

[6] Effendy, Ahmad Fuad. 2009. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.

[7] Hermawan, Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

[8] Hidayat. 2010. “Keefektifan Pendekatan Quantum Learning dalam Peningkatan Nilai Mata Kuliah Nahwu I”. Jurnal Saung Guru. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Tidak Diterbitkan.

[9] Marno dan Muhammad Idris. 2009. Strategi & Metode Pengajaran. Yogyakarta: Ar-ruz Media.

[10] Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktif. Jakarta: Prestasi Pustaka.

(8)

[11] Usman, Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara.

[12] Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta Timur: PT Bumi Aksara.

[13] Widiastuti, Kartika. 2010. “Peningkatan Keaktifan Bertanya Siswa Melalui Penerapan Strategi Motivasi dalam Model Pembelajaran Aktif Tipe Card Sort di Kelas RSBI XI IPA 1 SMA N 1 Surakarta”. Skripsi. Surakarta. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tidak Diterbitkan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dan seluruh pembahasan tentang penerapan model Discovery Learning yang telah dilakukan selama 2 siklus di SMAN 1 Salam Babaris, dapat disimpulkan