• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Pengertian pendidikan agama Islam

Pendidikan berasal dari kata didik yang diberi awalan “pe” dan akhiran “kan” yang artinya perbuatan (hal, cara), istilah pendidikan diterjemahkan dari bahasa Yunani yaitu “paedagogie” yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Kemudian istilah ini diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata “tarbiyah” yang berarti pendidikan.29 Pendidikan sering dimaknai dengan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan, baik potensi-potensi jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan.30

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan diartikan sebagai proses dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan dan cara mendidik.31

Pendidikan adalah bimbingan secara sadar dari pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya manusia yang

28

Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan…, h. 253 29

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), cet 1, h. 1 30

Supriadi Dkk, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV Grafika Karya Utama, 2001), cet, ke-2, h. 1

31

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Depdikbud RI, 2006) h. 667

memiliki kepribadian yang utama dan ideal.32 Pendidikan merupakan suatu proses penyiapan generasi muda. Untuk menjalankan kehidupan dan memenuhui tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan penjelasan di atas maka pendidikan adalah proses bimbingan yang diberikan secara sengaja oleh pendidik melaui upaya pengajaran dan pelatihan terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju kedewasaan, sehingga terbentuklah kepribadian utama berguna bagi peranannya di masa yang akan datang.

Kata agama berasal dari bahasa sansekerta, a (tidak) dan gam (pergi), maksudnya adalah sesuatu yang diwariskan turun temurun. Pendapat lain menyatakan berasal dari kata religere yang berarti mengikat. Ajaran agama mempunyai sifat mengikat bagi manusia.33 Kata Islam merupakan bentuk dasar (mashdar) dari kata aslama-yuslimu yang berarti memelihara dan keadaan selamat, sentosa atau menyerahkan diri, tunduk patuh/taat, damai. Kata-kata tersebut berakar dari kata salima yang berarti selamat, sentosa. Jadi, Islam adalah ketentuan-ketentuan Allah, berupa takdir dan sunnah-Nya, demi untuk ketundukan semua makhluk kepada-Nya, agar senantiasa terpelihara dalam keadaan selamat sentosa.34

Agama Islam adalah agama Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad untuk diteruskan kepada seluruh manusia, yang mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (akidah), ibadah, mu’amalah (interaksi sosial) dan akhlak, yang menentukan proses berpikir, merasa berbuat dan terbentuknya kata hati.35

Agama Islam diturunkan Allah untuk seluruh umat manusia, tanpa memilih warna kulit, asal keturunan, dan sebagainya. Seperti firman Allah dalam surat Al-Anbiya, ayat 107.36

32

Supriadi Dkk, Pendidikan Agama Islam…, h. 17 33

Depag RI, Pendidikan Islam Dan Pendidikan Nasional, Paradigma Baru, (Jakarta: Dirjen Kelembagaan RI, 2006), h. 14

34

Supriadi dkk, pendidikan agama Islam…, h. 37 35

Supriadi dkk, pendidikan agama Islam…, h. 42 36

Hasan Langgulung, Pendidikan Dan Peradaban Islam Suatu Analisa Sosio-Psikologi (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1985), h. 12

Artinya:Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.

Menurut Zakiyah Darajat, bahwa pendidikan Islam adalah pembentukan kepribadian muslim. Pendidikan Islam itu lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain.37

Ahmad D. Marimaba menyebutkan dalam bukunya “Pengantar Filsafat Pendidikan Islam”, Pendidikan agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian Islam menurut ukuran-ukuran Islam.38 HM. Arifin berpendapat bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha orang dewasa muslim yang bertakwa dan secara sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan dan pengembangan fitrah melalui ajaran Islam ke arah titik maksimal pertumbuhan dan perkembangannya.39

Sedangkan menurut Muhaimin, pendidikan agama Islam adalah sebagai usaha sadar yakni suatu kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.40

Dari beberapa penjelasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha yang dilakukan orang dewasa muslim secara sadar, sistematis, membimbing serta mengasuh, mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik melalui pendidikan agama Islam agar kelak ia dapat memahami, menghayati dan menngamalkan ajaran agama Islam agar kelak menjadi manusia yang cakap dalam menyelesaikan tugas hidupnya yang diridhai Allah SWT sehingga terjalin kebahagiaan dunia dan akhirat.

37

Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), cet, ke-5, h.28 38

Ahmad D Marimba, Pengantar filsatat pendidikan…, h.24 39

HM Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara), cet, ke-3, h. 32 40

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004), cet, ke-3, h. 76

b. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam Di SMP

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi: keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara:

1. Hubungan manusia dengan Allah SWT. 2. Hubungan manusia dengan sesama manusia.

3. Hubungan manusia dengan alam (selain manusia) dan lingkungan.

Dengan demikian terlihat bahwa dalam Pendidikan Agama Islam adanya keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara kepentingan akhirat maupun kepentingan dunia. Oleh karena itu, ruang lingkup bahan pelajaran PAI meliputi lima unsur, yaitu: Al Qur’an, Aqidah, Syari’ah, Akhlak, dan Tarikh. 41

c. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Dari ruang lingkup PAI di atas, maka Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan siswa tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.42

Tujuan pendidikan agama Islam menurut Ahmad D. Marimba adalah membentuk suatu kepribadian yang utama, suatu kepribadian yang menganut hukum Islam atau suatu kepribadian muslim.43

Dari tujuan tersebut dapat ditarik beberapa dimensi yang hendak ditingkatkan dan dituju oleh kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam.

1. Dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agama Islam.

2. Dimensi pemahaman atau penalaran (intelektual) serta keilmuan peserta didik terhadap ajaran agama Islam.

41

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, (Badan Standar Nasional Pendidikan), h. 2 42

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan…,h. 75 43

3. Dimensi penghayatan atau pengalaman bathin yang dirasakan peserta didik dalam ajaran Islam.

4. Dimensi pengalamannya, dalam arti bagaimana ajaran Islam yang telah diimani, dipahami, dan dihayati atau diinternalisasi peserta didik.44

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan agama Islam adalah penyerahan diri secara total hanya kepada Allah SWT dan terbentuknya akhlak yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam yang disebut dengan kepribadian muslim sebagai tujuan akhir dari pendidikan Islam tersebut.

Dokumen terkait