• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Landasan Teoritik

3. Pendidikan Anak dalam Islam

sehari-hari pendidikan

3 TQA

membaca dengan tartil, menulis, menghafal, menerjemah, memahami dan mengamalkan kandungan al-Qur‟an melalui pembiasaan perilaku sehari-hari

4 RTQ

menghafal, memahami al-Qur‟an dan Ulumul Qur‟an serta mengamalkan kandungan al-Qur‟an melalui pembiasaan perilaku sehari-hari.

Kurikulum penunjang (pengembangan dan kemandirian) bermuatan materi pembelajaran sebagai berikut:

1) Materi pembelajaran dapat bermuatan aqidah akhlak, praktek ibadah, sejarah islam, do‟a harian, muatan lkal, dan lain-lain sesuai kebutuhan

2) Materi pembelajaran penunjang sebagaimana dimaksud di sesuaikan dengan satuan pendidikan, jenjang, kompetensi peserta didik, dan kearifan lokal.

jahat, maka jahatlah dia, dan jika potensinya dibiarkan begitu saja, maka akan tersia-siakan potensi itu.35

Berdasarkan pertumbuhan dan perkembangannnya, anak dalam tahap usia dini terbagi dalam empat tingkatan yakni: masa bayi lahir sampai 12 bulan, masa toddler (batita) usia 1-3 tahun, masa prasekolah usia 3-6 tahun, dan masa kelas awal usia 6-8 tahun.36

Pendidikan anak dalam Islam hendaklah dimulai sedini mungkin, begitu pula dengan pendidikan Al-Qur‟an. Pendidikan yang ditanamkan sejak dini akan menanamkan kebiasaan dalam diri anak yang akan mendukung kesadaran penuh jika anak telah mencapai tingkat balighnya.37 Menjadi orang tua dan pendidik merupakan suatu tanggungjawab yang besar, maka dengan ini sebagai orang tua maupun pendidik hendaknya memberikan pendidikan kepada anak-anak sesuai dengan apa yang telah di tuntunkan oleh Rasulullah SAW, diantara beberapa tuntunan tersebut diantaranya adalah Menanamkan Tauhid dan Aqidah yang benar kepada anak. Tauhid merupakan landasan dalam agama

35 Lalu Muhammad Nurul Wathoni, Pendidikan Islam Anak Usia Dini (Pendidikan Islam dalam Menyikap Kontroversi Belajar Membca Pada Anak Usia Dini), (Mataram: Sanabil, 2020). 7

36 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 88

37 Tri Andiyanto, “Pelaksanaan Pembelajaran Agama Islam di Taman Kanak-Kanak Mentari Desa Kalibalangan Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara”, Tesis MA (Lampung: IAIN Metro, 2018) 43

Islam serta puat segala usaha dan tujuan dalam setiap amal perbuatan, serta Mengajari anak untuk melaksanakan ibadah. 38

Bagi umat islam, memberikan pengajaran Al-Qur‟an kepada anak-anak sejak usia dini merupakan hal yang dirasa sangat penting. Lalu Muhammad menuliskan bahwa Ibnu Sina dalam bukunya yang berjudul As-siyasah menegaskan bahwa agar dalam mendidik seorang anak dimulai dengan mengajarkan al-Qur‟an, yang mana Al-Qur‟an merupakan persiapan fisik dan mental untuk belajar. Dan pada masa itu juga anak-anak belajar mengenal huruf-huruf hijaiyah, cara membaca, menulis serta dasar-dasar agama Islam.39

Dengan adanya beberapa pendapat diatas maka dapat difahami tentang pentingnya memberikan pendidikan kepada anak, terlebih lagi memberikan pendidikan keagamaan yang meliputi penanaman tauhid, akhlak, pembelajaran al-Qur‟an dan pendidikan-pendidikan lainnya yang dapat memberikan bekal keislaman dan kebaikan kepada seorang anak.

b. Karakteristik Pembelajaran Anak

Dalam pelaksanaan pendidikan terdapat beberapa karakteristik atau ciri khas yang ada didalamnya, begitu pula perihal pendidikan kepada seorang anak yang berada pada fase usia 3 sampai 6/7 tahun. Sesuai fitrahnya, anak dalam rentan usia

38 Reza Farhan, Menjadi Orang Tua Pendidik, (Jakarta: Al-Huda, 2005) 56

39 Lalu, Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 10

3sampai 6 tahun merupakan usai dalam fase bermain. Menurut Suyadi pembelajaran pada anak usia dini dilakukan melalui kegiatan bermain, yang telah dipersiapkan oleh para pendidik dengan mempersiapkan materi serta prooses belajarnya.40

Sedangkan menurut Novan Ardy Wiyani dan Barnawi, Pembelajaran pada anak usia dini memiliki beberapa karakteristik yakni: anak belajar melalui bermain, anak belajar dengan cara membangun pengetahuannya, anak belajar secara ilmiah dan anak belajar balng baik jika apa yang di pelajarinya memprtimbangkan keseluruhan aspek pengembangan, bermakna, menarik dan fungsional.41

Dengan pendapat dari dua tokoh diatas dapat diketahui bahwa karakteristik dalam pembelajaran anak usai dini adalah pembelajaran yang dilaksanakan melalui bermain, namun dalam hal ini bermain juga harus memiliki konsep yang jelas sehingga pendidik haruslah telah memeprsiapkan materi serta proses pembelajarannya serta mempertimbangkan keseluruhan aspeknya.

c. Aspek-aspek dalam Pendidikan Anak 1) Pendidikan Moral

Pendidikan akhlak merupakan serangkaian prinsip-prinsip dasar moral dan keutamaan sifat serta watak yang harus dimiliki dan dijadikan sebagai suatu kebiasaan oleh

40 Suyadi, Perkembangan Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Pedagogia, 2010) 16

41 Novan Ardy Wiyani, Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Arruz Media, 2012) ,89

anak sejak masa pemula hingga ia menjadi seorang mukallaf.42

Agama Islam sangat memperhatikan pendidikan anak-anak dari aspek moral dan memberikan petunjuk yang jelas agar anak memiliki sifat-sifat terpuji, dengan ini pendidikan memiliki tugas yang besar dalam mendidik anak-amak dengan pendidikan moral. Para pendidik bertanggungjawab juga untuk mendidik anak-anak agar mereka berperilaku benar, jujur, meolong, menghormati dan hal-hal baik lainnya serta menjauhi hal-hal yang termasuk kedalam perbuatan dosa.

2) Pendidikan Fisik/Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan salah satu aspek pendidikan yang penting. Sistem pendidikan islam juga mengarahkan untuk selalu menjaga kesehatan. Para pendidik hendaknya juga menanamkan kesadaran kepada anak-anak untuk menjaga kesehatan dengan membebankan berbagai pengarahan tentang menjaga agar makanan serta minuman yang dikonsumsi tidak mengganggu kesehatan.43

42 Mahyudin, Kuliah Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Kalam Mulia, 1999). 5

43 Tri Andiyanto, “Pelaksanaan Pembelajaran Agama Islam di Taman Kanak-Kanak Mentari Desa Kalibalangan Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara”, Tesis MA (Lampung: IAIN Metro, 2018), 55-56

3) Pendidikan Rasio

Pendidikan rasio merupakan pembentukan dan pembinaan cara berpikir anak dengan segala sesuatu yang bermanfaat, sehingga ilmu, rasio dapat terbina dengan baik.

Tujuan dari pendidikan ini untuk membentuk, menyempurnakan serta menyeimbangkan kepribadian anak sehingga ketika mereka tumbuh dewasa mereka dapat melaksanakan kewajiban yang dibebankan kepada mereka dengan baik dan bertanggung jawab.44