• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

2.6 Pendidikan Anak Usia Dini

Anggapan bahwa pendidikan baru dimulai setelah usia sekolah dasar (tujuh tahun) ternyata tidak benar. Menurut hasil penelitian di bidang neurology (Osborn, White, dan Bloom), pada usia empat tahun pertama, separuh kapasitas kecerdasan manusia telah terbentuk. Oleh karena itu, pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional membentuk direktorat baru yang bernama Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia (PADU) untuk memberikan layanan pendidikan dan kesehatan kepada anak mulai dari usia nol sampai enam tahun.

Salah satu prioritas utama dalam program anak usia dini yang bermutu adalah mengumpulkan data dasar untuk setiap anak dari setiap aspek perkembangan. Ada beberapa perkembangan yang perlu diamati pada anak yaitu perkembangan fisik, sosial, emosi, kognisi, adaptasi dan komunikasi.

Perkembangan komunikasi merupakan hubungan yang rumit antara kemampuan hasil ucapan dan bahasa. Bahasa adalah penggunaan tanda-tanda atau symbol, bisa ditulis atau diucapkan. Ucapan adalah salah satu cara mengekspresikan bahasa untuk tujuan komunikasi (Benner, 1992).

Myklebust membagi bahasa menjadi bahasa reseptif yaitu anak dapat mendengar, mengingat dan memahami apa yang dikatakan pada mereka serta bahasa ekspresif yakni dimulai dengan membuat suara dan belajar bagaimana bergantian kemudian berkembang ketika mulai berbicara, berkata apa yang mereka pikirkan dan menggunakan kata-kata untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Lundsteen membagi perkembangan bahasa dalam 3 tahap : 1. Tahap pralinguistik

• 0-3 bulan, bunyinya di dalam (meruku) dan berasal dari tenggorok.

• 3-12 bulan, meleter, banyak memakai bibir dan langit-langit, misalnya a, da, ba.

2. Tahap protolinguitik

• 2 bulan-2 tahun, anak sudah mengerti dan menunjukkan alat-alat tubuh. Ia mulai berbicara beberapa patah kata (kosa katanya dapat mencapai 200-300). 3. Tahap linguistic

• 2-6 tahun atau lebih, pada tahap ini ia mulai belajar tata bahasa dan perkembangan kosa katanya mencapai 3000 buah. Pada tahap linguistik, perkembangan pemrolehan sintaksis meningkat pesat. Lewat usia 3 tahun anak mulai menanyakan hal-hal yang abstrak dengan kata tanya “mengapa”,” kapan”. Pemakaian kalimat kompleks dimulai setelah anak menguasai kalimat empat kata sekitar 4 tahun dan terus berkembang hingga membentuk kalimat lengkap dari 5-10 kata bahkan lebih. Selain itu, pada usia 4-6 tahun, perkembangan bahasa anak mengalami peningkatan karena belajar berdialog dan berinteraksi dengan lingkungannya secara lebih baik. Lingkungan adalah faktor pendukung utama bagi anak untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya.

• Lev Vygotsky dalam penelitiannya tentang anak-anak usia 4-6 tahun menegaskan teori Jean Piaget tentang perkembangan anak yang langsung dipengaruhi oleh pengalaman dengan bahan-bahan (permainan) , anak-anak dan orang dewasa (melalui komunikasi)

Salah satu kebutuhan dasar anak dalam proses perkembangannya adalah proses belajar. Pada usia kanak-kanak, fungsi bermain memiliki pengaruh yang besar sekali dalam proses ini. Menurut Professor Kohnstamm yang mengembangkan teori fenomenologis dalam pedagogik teoritisnya menyatakan bahwa permainan merupakan satu fenomena/gejala yang nyata yang mengandung unsur suasana-permainan(spelsfeer), tujuan bermain adalah permainan itu sendiri. Dalam suasana-suasana itu terdapat faktor kebebasan, harapan, kegembiraan, unsur ikhtiar dan siasat untuk mengatasi hambatan serta perlawanan.

Permainan memiliki arti dan nilai bagi anak sebagai berikut:

• Permainan merupakan sarana penting untuk mensosialisasikan anak, yaitu sarana untuk mengintrodusir anak jadi anggota masyarakat, agar anak bisa mengenal dan menghargai masyarakatnya.

• Dalam permainan dan situasi bermain, anak bisa menguji dan mengukur kemampuan serta potensi sendiri. Ia belajar menguasai benda, juga belajar menguasai sifat-sifat benda dan peristiwa yang berlangsung dalam lingkungannya.

• Dalam situasi bermain anak bisa menampilkan fantasi, bakat dan kecenderungannya.

• Di tengah permainan itu, setiap anak menghayati macam-macam emosi. Dia merasakan kegairahan dan kegembiraan dan tidak secara khusus mengharapkan prestasi-prestasi, dengan demikian permainan mempunyai nilai yang sama besarnya dengan nilai seni bagi orang dewasa.

• Permainan menjadi alat pendidikan karena permainan bisa memberikan kepuasan, kegembiraan dan kebahagiaan kepada diri anak.

• Permainan memberikan kesempatan pra-latihan untuk mengenal aturan-aturan permainan, mematuhi norma-norma dan larangan dan bertindak secara jujur serta

loyal. Semua ini untuk persiapan bagi penghayatan ”fairplay” dalam pertarungan hidup di kemudian harinya.

Tabel 2. 3 Menu pembelajaran anak usia dini (4-6 tahun) menurut acuan menu pembelajaran pada pendidikan anak usia dini (menu pembelajaran generik) oleh Direktorat

Pendidikan Anak Dini Usia. No Aspek

Pengembangan

> 4 tahun–5 tahun > 5tahun – 6 tahun

1 Moral dan Nilai-nilai

agama

• Menyanyikan lagu

keagamaan

• Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dengan sikap berdoa

• Dapat melakukan

gerakan beribadah • Membedakan ciptaan

Tuhan dan buatan menusia

• Menyayangi orang tua, orang disekeliling, teman, guru, pembantu, bintang dan

• Menyanyikan lagu

keagamaan

• Selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan

kegiatan yang dilakukan dengan sikap

yang benar.

• Dapat melakukan

ibadah

• Membedakan ciptaan Tuhan dan buatan menusia

• Menyayangi semua

ciptaan Tuhan dan menunjukkan perilaku memelihara ciptaan

tanaman

• Mengenal/memahami sifat-sifat Tuhan (Maha Pengasih, dsb)

• Merasakan/ditunjukkan rasa sayang cinta kasih nelalui belaian / rangkulan

• Selalu mengucapkan terima kasih setelah menerima sesuatu

• Mengucapkan salam • Mengucapkan

kata-kata santun (maaf, tolong, dll)

• Menghargai teman dan tidak memaksakan kehendak

• Membantu pekerjaan ringan orang dewasa

Tuhan.

• Menunjukkan perilaku atas dasar keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Tahu dan Mendengar, dsbnya

• Merasakan/ditunjukkan rasa sayang cinta kasih nelalui belaian / rangkulan

• Selalu mengucapkan terima kasih setelah menerima sesuatu

• Mengucapkan salam • Mengucapkan kata-kata

santun (maaf, tolong, dll)

• Menghargai teman dan tidak memaksakan kehendak

• Menolong teman dan orang dewasa

2 Fisik • Berjalan dengan

berbagai variasi (maju,

• Berjalan dengan

mundur, ke samping, di satu garis) • Naik-turun tangga tanpa berpegangan • Memanjat dan bergelantung/berayun • Berjalan di atas papan

titian (kesimbangan tubuh) 40 cm

• Berlari dengan stabil • Senam dengan gerakan

sendiri • Menendang,

menangkap dan melempar bola dengan jarak 3-4 meter

• Melompati parit atau guling • Merayap dan merangkap lurus ke depan • Berjingkat lancar. • Naik-turun tangga tanpa berpegangan • Memanjat dan berayun

• Berjalan di atas papan titian dengan membawa benda.

• Berlari lurus

• Senam dengan gerakan sendiri

• Menendang,menangkap dan melempar bola dengan jarak yang lebih jauh serta bermain bola keranjang

• Melompati dengan 1 dan 2 kaki secara bervariasi

• Merayap dan

merangkap dengan bervariasi

• Membedakan

permukaan tujuh jenis

benda melalui perabaan

• Menuang (air , biji-bijian) tanpa tumpah

• Memasukkan dan

mengeluarkan tali ke dalam lubang

• Menggunting lurus,

zig-zag

• Melipat kertas lebih dari satu lipatan

• Membuat garis lurus, vertical, melengkung

• Dikenalkan untuk

menulis (masa peralihan dari konkret

ke abstrak)

dan 2 kaki secara bervariasi

• Membedakan

permukaan benda melalui perabaan

• Menuang (air , biji-bijian) tanpa tumpah • Menganyam

• Menggunting mengikuti bentuk • Melipat kertas sampai

menjadi suatu bentuk (origami)

• Membuat lingkaran

• Dikenalkan untuk

menulis (masa peralihan dari konkret

ke abstrak)

3 Bahasa • Membedakan berbagai

jenis suara

• Mengenal

• Mengenal masing-masing jenis huruf , contoh : mampu • Menyatakan dengan 6-10 kata • Mengerti dan melaksanakan 3 perintah • Menjawab dengan kalimat lengkap • Menyebutkan nama

benda dan fungsi beserta sifatnya • Belajar membaca • Memecahkan masalah dengan berdialog (sebab-akibat) contoh : mampu • Berbicara lancar dengan menggunakan kalimat kompleks (lebih dari 10 kata)

• Mengerti dan melaksanakan lebih dari 3 perintah • Mengajukan dan menjawab dengan kalimat kompleks • Menyebutkan nama benda sifatnya, memperdalam dengan percakapan

• Dapat membaca bila anak sudah siap

• Memecahkan masalah dengan berdialog (sebab-akibat)

4 Kognitif • Mengelompokkan

benda yang sama dan

• Mengelompokkan benda yang sama dan

sejenis

• Menyebutkan 7 bentuk (lingkaran, bujur-sangkar, segitiga, segi panjang, segi enam,

belah ketupat, trapezium) • Membedakan besar-kecil, panjang-pendek, berat-ringan • Membedakan penyebab rasa • Membedakan sumber bau • Menyebutkan bilangan 1-10 tanpa mengenal konsep • Dikenalkan lambang bilangan. • Pengelompokkan warna dan sejenis • Menyebutkan semua jenis bentuk • Mencipta berbagai desain/gambar • Membedakan besar-kecil, panjang-pendek, berat-ringan, waktu, ruang dan deskripsinya • Membedakan penyebab rasa • Membedakan sumber bau • Menguasai konsep bilangan • Dikenalkan lambang bilangan. • Menggunakan alat-alat atau tanda untuk berhitung

membedakan warna benda-benda di sekitarnya.

5 Sosial-emosional

• Mematuhi etiket

makan dan jadwl makan teratur

• Tidak mengganggu

teman dengan sengaja

• Terbiasa menggunakan toilet (WC)

• Berani berangkat ke tempat belajar tanpa diantar

• Dapat memilih

kegiatan sendiri

• Menunjukkan ekspresi wajar saat marah, sedih, takut, dsb

• Menjadi pendengar dan pembicara yang baik • Mengembalikan

alat/benda pada tempatnya semula

• Mematuhi etiket makan dan jadwl makan teratur

• Bermain bersama dan bergantian menggunakan alat mainan. • Terbiasa menggunakan toilet (WC) • Berani berangkat ke tempat belajar tanpa diantar

• Dapat memilih

kegiatan sendiri

• Menunjukkan ekspresi wajar saat marah, sedih, takut, dsb

• Menjadi pendengar dan pembicara yang baik • Tertib menggunakan

alat/benda sesuai dengan fungsinya.

• Sabar menunggu giliran dan terbiasa antri

• Mulai mengerti aturan

main dalam game/permainan

• Mengerti akibat jika melakukan

kesalahan/melanggar aturan

• Memiliki kebiasaan

teratur

• Menjaga kerapian diri (dibantu) • Bisa memimpin kelompok kecil (2-5 anak) • Dapat memecahkan masalah sederhana • Sabar menunggu

giliran dan terbiasa antri

• Mengerti aturan main dalam game/permainan

• Mengerti akibat jika melakukan

kesalahan/melanggar aturan

• Memiliki kebiasaan

teratur

• Menjaga kerapian diri (berdandan sendiri) • Bisa memimpin kelompok kecil (5-10 anak) • Dapat memecahkan masalah sederhana • Mengetahui hak dan

kewajiban

6 Seni • Menggerakan tubuh

mengikuti irama

• Menyanyikan lagu

• Mengikuti gerakan tari sederhana sesuai irama

pendek sesuai irama

• Bertepuk tangan

mengikuti irama • Memainkan alat musik • Melukis dengan alat

bervariasi

diiringi musik

• Bertepuk tangan

mengikuti irama • Memainkan alat musik • Melukis dengan alat

bervariasi

Dokumen terkait