• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Fiqh

Dalam dokumen BAB II INSTRUMEN TES DAN PENDIDIKAN FIQH (Halaman 28-43)

1. Pengertian Pendidikan Fiqh

Dalam konteks kurikulum madrasah, Pendidikan Fiqh yaitu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman. Dengan demikian Pendidikan Fiqh tidak hanya memperkenalkan siswa tentang hukum sesuatu, tidak hanya membekali ketrampilan melaksanakan hukum pada siswa melainkan juga mendorong siswa untuk mentaati hukum.83

Mata pelajaran fiqh meliputi : fiqh ibadah, fiqh muamalah, hukum keluarga, fiqh jinayah dan fiqh siyasah yang menggambarkan bahwa ruang lingkup fiqh mencakup perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Alloh SWT., dengan diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya, maupun lingkungannya (hablun minallah

wa hablun minannas).84

2. Kurikulum Fiqh

Yang dimaksud kurikulum disini adalah Kurikulum 2004 atau sering disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kompetensi itu

82 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1991), hlm. 245.

83 Nasirudin, Jurnal Pendidikan Islami, Volume 14, Nomor 1, Mei 2005, (Jakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2005), hlm. 35.

84 Departemen Agama RI Direktorat Jenderal kelembagaan Agama Islam, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta: 2005), hlm. 46.

sendiri adalah perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Kompetensi seperti ini bisa diterapkan dalam Pendidikan Fiqh, karena dalam Pendidikan Fiqh juga mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap.85

a. Tujuan Pendidikan Fiqh

Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), tujuan Pendidikan Fiqh harus mencakup kompetensi yang mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Dengan demikian tujuan Pendidikan Fiqh yaitu mengetahui hukum Islam (kognitif), mentaati hukum (afektif), dan terampil melaksanakan hukum (psikomotor). Mengetahui hukum berarti siswa mengetahui hukum sesuatu, misalnya hukum mensholati jenazah, syarat dan rukun sholat dan sebagainya. Mentaati hukum berarti siswa mau menerima dan mematuhi ketentuan hukum yang telah ditetapkan oleh Alloh SWT. Terampil dan melaksanakan hukum berarti siswa mahir melaksanakan hukum yang dibebankan kepadanya, misalnya terampil malaksanakan sholat baik rukun perbuatan maupun rukun perkataan.86

b. Materi Mata Pelajaran Fiqh

Adapun materi dalam mata pelajaran fiqh meliputi beberapa aspek kajian, yaitu:87

1) Ibadah

Ibadah yaitu bentuk amaliah sebagai penghambaan seorang mukallaf kepada Alloh, seperti sholat, puasa, zakat, haji dan jihad. 2) Muamalah

Muamalah yaitu aktifitas memperoleh, memanfaatkan, menjaga dan mengembangkan harta benda, kaitannya dengan interaksi seseorang dengan seseorang, seseorang dengan badan hukum atau badan hukum dengan badan hukum.

85 Nasirudin, Loc. Cit., hlm. 33.

3) Hukum Keluarga

Hukum keluarga yaitu ikatan kekeluargaan dari awal terbentuknya sampai pada berbagai implikasinya. Hukum keluarga ini membahas tentang pernikahan beserta kaitannya seperti khitbah,

mahar, nafakah, thalaq, khadlanah, iddah, ruju’ dan sebagainya.

4) Jinayah

Jinayah yaitu perbuatan-perbuatan kriminal yang dilakukan orang-orang mukallaf. Melalui fiqh jinayah diharapkan siswa mengetahui sanksi-sanksi yang dikenakan pada para pelaku kejahatan, seperti mencuri, merampok,melukai, membunuh dan sebagainya. Dan dengan mengetahui sanksi-sanksi tersebut diharapkan siswa menghindari perbuatan kejahatan.

5) Fiqh Siyasah

Fiqh siyasah berusaha memahami hukum aktivitas yang terkait dengan politik. Misalnya perlu tidaknya negara, syarat-syarat seorang kepala negara, mekanisme pemilihan kepala negara, tugas-tugas kepala negara dan sebagainya. Dalam aspek ini siswa perlu dikondisikan dalam bentuk kerja sama atau organisasi dimana di dalamnya terdapat pembelajaran tentang kepemimpinan, mekanisme pengangkatan seorang pemimpin, tugas dan wewenang seorang pemimpin dan cara serta mekanisme pengambilan keputusan.

c. Materi Mata Pelajaran Fiqh kelas VII MTs.

Pada bagian ini, materi diambil dari buku Standar Kompetensi Madarasah Tsanawiyah, yaitu:88

Standar Kompetensi: Menguasai tata cara thaharah, pelaksanaan shalat (shalat wajib, jama’ qashar, darurat, janazah, shalat sunnah) serta mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

87 Ibid., hlm. 37-41.

Tabel 1.

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Menjelaskan tata

cara bersuci dari hadats, najis dan kotoran

1. Menjelaskan macam - macam alat bersuci dari hadats, najis dan kotoran

2. Menjelaskan macam - macam air

3. Menjelaskan cara bersuci dari hadats, najis dan kotoran

Bersuci dari ha-dats, najis dan kotoran

Menjelaskan tata cara berwudlu dan mempraktekkannya

1. Menjelaskan syarat dan rukun wudlu

2. Menjelaskan sunnah wudlu 3. Menjelaskan hal - hal yang

membatalkan wudlu

4. Menghafal do’a setelah wudlu

5. Mempraktekkan cara ber-wudlu

6. Mampu melaksanakan wudlu dan do’anya

Wudlu

Menjelaskan tata cara mandi

1. Menjelaskan pengertian mandi dan dalilnya

2. Menjelaskan macam - macam mandi

3. Menjelaskan syarat, rukun dan sunnah mandi

4. Menjelaskan hal-hal yang me-wajibkan mandi

Mandi

Menjelaskan hal-hal 1. Menjelaskan pengertian haid Haid

88 Departemen Agama RI Direktorat Jenderal kelembagaan Agama Islam, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah., Loc Cit. hlm. 53-55.

yang berkaitan dengan haid

dan dalilnya

2. Menjelaskan siklus haid 3. Menjelaskan hal - hal yang

dilarang pada waktu haid

4. Mampu melaksanakan mandi

Menjelaskan tata cara tayamum dan mempraktekkannya

1. Menjelaskan pengertian ta-yamum dan dalilnya

2. Menjelaskan alat untuk ber-tayamum

3. Menyebutkan syarat dan ru-kun tayamum

4. Menyebutkan hal - hal yang membatalkan tayamum 5. Menjelaskan sebab - sebab

tayamum

6. Mempraktekkan tayamum

Tayamum

Menjelaskan tata cara shalat wajib

1. Menjelaskan macam-macam shalat wajib dan dalilnya 2. Menjelaskan waktu shalat

wajib

Shalat lima waktu

Menjelaskan tata cara shalat Jum’at

1. Menjelaskan macam - macam shalat wajib dan dalilnya

2. Menjelaskan waktu shalat wajib

3. Menjelaskan pengertian shalat Jum’at dan dalilnya

4. Menjelaskan syarat - rukun shalat Jum’at

Tata cara Shalat Jum’at

5. Menjelaskan sunnah shalat Jum’at

6. Mau melaksanakan shalat Jum’at

Menjelaskan tata cara pelaksanaan shalat berjama’ah

1. Menjelaskan pengertian shalat berjama’ah dan dalilnya

2. Menjelaskan hukum shalat ber jama’ah

3. Menjelaskan syarat imam dan makmum

4. Menjelaskan tata cara mem-buat shaf (baris) dalam ber-jama’ah

5. Mempraktekkan shalat ber-jama’ah

6. Menjelaskan pengertian mak-mum masbuq

7. Menjelaskan cara shalat mak-mum masbuq

8. Menjelaskan cara - cara meng-ingatkan imam yang lupa Shalat Jama’ah Menjelaskan tata cara pelaksanaan shalat jama’ 1. Menjelaskan pengertian shalat jama’ dan dalilnya

2. Menjelaskan macam - macam shalat jama’

3. Menjelaskan shalat yang boleh dijama’

4. Menjelaskan syarat shalat

jama’

5. Menjelaskan tata cara shalat jama’

6. Mempraktekkan shalat jama’ Menjelaskan tata

cara melaksanakan shalat qashar

1. Menjelaskan pengertian shalat qashar dan dalilnya

2. Menjelaskan shalat yang boleh diqashar

3. Menjelaskan syarat shalat qashar

4. Menjelaskan pengertian shalat jama’ qashar

Shalat Qashar

Menjelaskan tata cara shalat dalam keadaan darurat

1. Menjelaskan pengertian shalat dalam keadaan darurat dan dalilnya

2. Menjelaskan tata cara shalat dalam keadaan sakit

3. Menjelaskan tata cara shalat di dalam kendaraan

4. Mempraktekkan shalat dalam keadaan darurat

Shalat dalam keadaan darurat

Menjelaskan tata cara shalat janazah

1. Menjelaskan pengertian shalat janazah dan dalilnya

2. Menjelaskan hukum shalat janazah

3. Menjelaskan syarat dan rukun shalat janazah

4. Melafalkan bacaan shalat janazah

5. Menjelaskan pengertian

shalat ghaib

6. Mempraktekkan shalat janazah

7. Mau melaksanakan shalat janazah

Menjelaskan tata cara rawatib

1. Menjelaskan pengertian shalat rawatib dan dalilnya

2. Menjelaskan macam-macam shalat rawatib

3. Menjelaskan rukun shalat rawatib

4. Menjelaskan bilangan shalat rawatib

5. Mau melaksanakan shalat rawatib

Shalat sunnah rawatib

Menjelaskan tata cara shalat sunnah malam

1. Menjelaskan pengertian shalat sunnah malam dan dalilnya

2. Menjelaskan waktu shalat malam

3. Menjelasakn macam-macam shalat malam

4. Menjeaskan bilangan shalat malam

5. Mau melaksanakan shalat malam

Shalat sunnah malam

Menjelaskan tata cara shalat sunnah ‘Id

1. Menjelaskan pengertian shalat ‘Id dan dalilnya

2. Menjelaskan macam-macam shalat ‘Id

Shalat sunnah ‘Id

3. Menjelaskan waktu shalat ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha 4. Menjelaskan tata cara shalat

‘Id

5. Mau melaksanakan shalat ‘Id Menjelaskan tata

cara shalat dluha

1. Menjelaskan pengertian shalat dluha dan dalilnya

2. Menjelaskan rakaat dluha 3. Menjelaskan tata cara shalat

dluha

4. Melafalkan do’a shalat dluha 5. Mau melaksanakan shalat

dluha

Shalat dluha

Menjelaskan cara tahiyyatul masjid

1. Menjelaskan pengertian shalat tahiyyatul masjid dan dalilnya

2. Menjelaskan tata cara shalat tahiyyatul masjid

3. Melafalkan do’a masuk masjid

4. Menjelaskan pengertian dan tata cara i’tikaf

5. Mau melaksanakan shalat tahiyyatul masjid i’tikaf

Shalat tahiyyatul masjid

3. Pendekatan Pembelajaran Fiqh

Cakupan materi pada setiap aspek dikembangkan dalam suasana pembelajaran yang terpadu, meliputi:89

89 Ibid., hlm. 49.

a. Pendekatan Keimanan, yang mendorong peserta didik untuk menembangkan pemahaman dan keyakinan tentang adanya Alloh SWT. Sebagai sumber kehidupan.

b. Pengamalan, mengkondisikan peserta didik untuk mempraktekkan dan merasakan hasil-hasil pengamalan isi mata pelajaran fiqh dalam kehidupa sehari-hari.

c. Pembiasaan, melaksakan pembelajaran dengan membiasakan sikap dan perilaku yang baik, sesuai dengan ajaran Islam yang terkandung dalam Al Qur’an dan Hadits serta dicontohkan oleh para ulama.

d. Rasional, usaha meningkatkan kualitasproses dan hasil pembeljaran fiqh dengan pendekatan yang memfungsikan rasio peserta didik, sehingga isi dan nilai-nilai yang ditanamkan mudah dipahami dengan penalaran.

e. Emosional, upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik dalam menghayati pelaksanaan ibadah sehingga lebih terkesan dalam jiwa peserta didik.

f. Fungsional, menyajikan materi fiqh yang memberikan manfaat nyata bagi peserta didk dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas.

g. Keteladanan, yaitu pendidikan yang menmpatkan danmemerankan guru serta komponen madrasah lainnya sebagai teladan; sebagai cerminan individu yang mengamalkan materi pembelajaran fiqh.

4. Obyek Penilaian Mata Pelajaran Fiqh

Adapun obyek penilaian pada mata pelajaran fiqh di MTs. mencakup tiga domain (tiga ranah), yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Masing-masing domain dapat dirinci sebagai berikut:90

90 Departemen Agama RI Direktorat Jenderal kelembagaan Agama Islam, Penilaian Berbasis Kelas ( Fiqh Madrasah Tsanawiyah), (Jakarta: 2003), hlm. 13-15.

a. Ranah Kognitif

1) Pengetahuan, yaitu mengetahui tentang hal-hal khusus, peristilahan, fakta-fakta khusus, prinsip-prinsip, dan kaidah-kaidah.

Contoh soal:

Janji untuk melakukan suatu perbuatan karena telah berhasil melakukan sesuatu, sehingga menghasilkan hukum wajib disebut….. a. Nazar

b. Hajat c. Janji d. Ikrar

Kunci jawaban ( a )

2) Pemahaman, yaitu mampu menerjemahkan, menafsirkan, menentukan, memperkirakan, dan mengartikan.

Contoh soal:

Seorang pelajar Brebes bepergian ke Jember untuk menuntut ilmu, berangkat dari rumah jam 11.00 menggunakan bus, di tengah perjalanan bus istirahat jam 16.00. Pelajar tersebut kemudian mengerjakan shalat dzuhur 2 rakaat dan ashar 2 rakaat, shalat tersebut dinamakan…….

a. Shalat jama’ taqdim b. Shalat jama’ takhir

c. Shalat qashar jama’ taqdim d. Shalat qashar jama’ takhir Kunci Jawaban ( d )

3) Penerapan, yaitu mampu memecahkan masalah, membuat bagan/grafik, menggunakan istilah atau konsep-konsep.

Contoh soal:

Jika seseorang hendak melaksanakan shalat maghrib berjamaah di Masjid, tetapi dia menemui shalat berjamaah sudah duduk tasyahud awal. Apa yang harus dilakukan oleh orang tersebut….

a. Tidak jadi shalat berjamaah b. Pulang dan shalat sendirian

c. Mencari teman untuk diajak shalat berjamaah d. Ikut shalat dan langsung duduk tasyahud awal Kunci Jawaban ( d )

4) Analisis, yaitu mampu mengenali kesalahan, membedakan, menganalisis unsur-unsur, hubungan-hubungan, dan prinsip-prinsip organisasi.

Contoh soal:

a. Di bawah ini adalah rukun wudlu secara berurutan…….

b. Niat, membasuh muka, mengusap sebagian kepala, membasuh kedua tangan, membasuh kedua kaki dan tertib.

c. Niat, membasuh muka, membasuh kedua tangan, membasuh muka, mengusap sebagian kepala, membasuh kedua kaki dan tertib

d. Membasuh muka, niat, membasuh kedua tangan, mengusap sebagian kepala, mengusap kedua kaki dan tertib

e. Membasuh muka, membasuh kedua tangan, mengusap sebagian kepala, membasuh kedua telinga, membasuk kedua kaki dan tertib Kunci Jawaban ( b )

5) Sintesis, yaitu mampu menghasilkan, menyusun kembali dan merumuskan.

Contoh soal:

Islam, Baligh, Berakal, laki-laki, merdeka, mukim dan tidak ada halangan. Ini termasuk…….

a. Syarat wajib shalat fardlu b. Syarat wajib shalat Jum’at c. Syarat sah shalat fardlu d. Syarat sah shalat Jum’at Kunci Jawaban ( b )

6) Penilaian, yaitu mampu menilai berdasarkan norma tertentu, mempertimbangkan dan memilih alternatif.

Contoh soal:

Zakat wajib diberikan kepada delapan asnat, dan yang lebih di utamakan bagi mustahiq adalah………..

a. Ghorim c. Amil

b. Fakir Miskin d. Sabilillah Kunci Jawaban ( b )

b. Ranah Afektif

1) Penerimaan, yaitu mampu menunjukkan, mengakui, mendengarkan dengan sungguh-sungguh.

Contoh soal:

Jika khotib sedang berkhutbah, yang kamu lakukan? a. Mendengarkan khutbah dengan hidmat

b. Mendengarkan khutbah tanpa konsentrasi c. Mendengarkan khutbah dengan mengantuk d. Mendengarkan khotbah sambil membaca Qur’an Kunci Jawaban ( a )

2) Partisipasi, yaitu mematuhi ikut serta aktif. Contoh soal:

Bedug shalat Jum’at sudah ditabuh, mendengar itu kamu akan segera…..

a. Pergi ke Masjid

b. Pergi ke Masjid kalau sudah banyak orang c. Pergi ke Masjid jika khutbah selesai d. Pergi ke Masjid sedini mungkin Kunci Jawaban ( d )

3) Penilaian/penentuan sikap, yaitu mampu menerima suatu nilai, menyukai, menyepakati, menghargai, bersikap (positif/negatif), dan mengakui.

Contoh soal:

Bagaimana sikap anda ketika sedang mendengarkan khutbah teman di sebelah mengajak cerita kepada anda!

a. Menghiraukan cerita teman anda

b. Asyik mendengarkan khutbah dan cerita teman anda c. Menyuruh diam dengan ucapan “ceritanya nanti saja”

d. Memberi isyarat diam dengan menempelkan telunjuk ke bibir Kunci Jawaban ( d )

4) Organisasi, yaitu mampu membentuk sistem nilai, menangkap relasi antar nilai, bertanggung jawab dan menyatukan nilai.

Contoh soal:

Jika hari jam 07.00 WIB anda masih rapat penting di Tegal kira-kira selasai jam 11.15 WIB

5) Pembentukan pola hidup, yaitu menunjukkan, mempertimbangkan, dan melibatkan diri.

Contoh soal:

Di pagi yang dingin kamu masih nikmat-nikmatnya tidur. Kemudian terdengar azdan shubuh membangunkanmu. Yang akan kamu lakukan adalah…..

a. Tidur lagi tanpa menghiraukan azdan b. Merapatkan selimut dan melanjutkan tidur c. Menjawab seruan azdan, ambil wudlu dan shalat d. Menjawab seruan azdan dan tidur lagi

Kunci Jawaban ( c )

c. Ranah Psikomotor

1) Persepsi, yaitu mampu manafsirkan rangsangan, peka terhadap rangsangan, mendiskriminasikan.

Dalam penilaian ini seorang guru menilai siswa dari kemampuan menafsirkan perintah (siswa tanggap dengan perintah yang diberikan)

2) Kesiapan, yaitu mampu berkonsentrasi dan menyiapkan diri (fisik dan mental).

Dalam penilaian ini seorang guru menilai dari kesiapan siswa secara fisik dan mental ketika guru sedang memberikan penilaian tindakan (ujian praktek).

3) Gerakan terbimbing, yaitu mampu meniru contoh Contoh soal:

Coba kamu praktekkan shalat jenazah seperti yang sudah dicontohkan!

4) Gerakan terbiasa, yaitu mampu berketrampilan dan berpegang pada pola.

Dalam penilaian ini seorang guru menilai kemampuan siswa sesuai dengan pola (aturan) yang ada.

5) Gerakan komplek, yaitu mampu berketrampilan secara lancar, luwes, supel, gesit dan lincah.

Contoh soal:

Coba praktekkan tayamum!

6) Penyesuaian pola gerakan, yaitu mampu menyesuaikan diri dan berinisiatif.

Dalam dokumen BAB II INSTRUMEN TES DAN PENDIDIKAN FIQH (Halaman 28-43)

Dokumen terkait