• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut Muhamad Murni dan Yudha. M (2000), pendidikan dan rekreasi merupakan dua istilah yang memiliki makna berbeda. Namun, banyak orang yang mengklaim bahwa apabila definisi pendidikan dalam arti luas maka pendidikan itu dapat mencakup rekreasi. Dengan interpretasi semacam ini, perbedaan antara rekreasi dan pendidikan menjadi tidak jelas.

Suatu pandangan kontemporer, seperti yang diekspresikan oleh Hutchinson menjelaskan bahwa rekreasi merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Pandangan semacam ini di dasarkan pada asumsi bahwa proses belajar terdiri dari komponen-komponen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi rekreasi. Sementara situasi belajar tidak tergantung pada situasi rekreasi.

Hutchinson memaparkan bahwa prinsip-prinsip pendidikan aktual dapat diterapkan dalam berbagai situasi rekreasi. Elemen-elemen ini mencakup hubungan individu dengan motivasi, pemahaman, prestasi, dan transfer belajar pada situasi lainnya. Oleh karena rekreasi memiliki karakter informal, maka rekreasi dianggap sebagai sebuah metode untuk mencapai tujuan pendidikan. 2.6.1 Pengertian Pendidikan Rekreasi

Dengan melihat potensi yang ada pada kegiatan rekreasi, maka rekreasi melalui kegiatan-kegiatanya memberi kemungkinan untuk dijadikan mediasi untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan rekreasi merupakan salah satu

perwujudan dari kegiatan rekreasi yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Pendidikan rekreasi merupakan proses pendidikan. Karena tujuanya bersifat mendidik. Dalam pelaksanaanya, kegiatan rekreasi digunakan sebagai wahana atau pengalaman belajar. Melalui pengalaman belajar inilah, maka siswa sebagai peserta didik akan tumbuh dan berkembang guna mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain, pendidikan rekreasi adalah proses ajar melalui kegiatan rekreasi dan sekaligus pula sebagai proses ajar untuk menguasai aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Istilah lain dari pendidikan rekreasi adalah pendidikan waktu luang. Tujuannya adalah dalam upaya membimbing dan mengarahkan peserta didik supaya dapat memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang bersifat rekreatif dan positif. Cakupan dan arahan ini tertuju pada pemenuhan potensi rekreasi seperti aspek fisik, psikis, emosional, sosial, intelektual, dan spiritual.

2.6.2 Fungsi Pendidikan Rekreasi

Karena pendidikan rekreasi telah menjadi bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan, maka dalam pelaksanaanya pendidikan rekreasi memiliki fungsi yang mengacu pada tujuan pendidikan. Adapun fungsi pendidikan rekreasi adalah:

2.6.2.1 Memperkaya Wawasan dan Pengetahuan.

Dengan mengikuti kegiatan pendidikan rekreasi peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan wawasan yang akan melengkapi pengayaan terhadap mata pelajaran lainnya di sekolah. Beberapa kegiatan rekreasi yang dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan seperti mengunjungi peninggalan

sejarah, pengamatan flora dan fauna, kunjungan ke musium, mendaki gunung, pergi ke pantai, dan sebagainya.

2.6.2.2 Meningkatkan Skill

Banyak sekali kegiatan rekreasi yang dapat meningkatkan skill seperti permainan tradisional, melukis, pekerjaan tangan, dan sebagainya. Apabila kegiatan ini dilakukan secara teratur melalui pendidikan rekreasi, peserta didik tidak akan merasa terpaksa. Mereka cenderung suka rela mencari kegiatan yang sesuai dengan keinginan dan bakatnya.

2.6.2.3 Menambah Gairah Belajar

Agar peserta didik gairah belajarnya meningkat, maka harus diberi waktu luang. Waktu luang dapat dimanfaatkan mereka untuk memulihkan kondisi yang sudah jenuh. Alangkah baiknya pemanfaatan waktu luang ini sifatnya mendidik seperti bermain.

2.6.2.4 Menumbuhkan Sikap Hidup Yang Kreatif Dan Sosial

Untuk menumbuhkan sikap hidup yang kreatif dan sosial, peserta didik dapat diajak keluar kelas. Dengan disediakan peralatan seadanya, mereka diminta untuk membuat sesuatu yang mereka sukai.

2.6.2.5 Membentuk Personaliti

Membentuk kepribadian yang tangguh menjadi tujuan yang bisa dikembangkan dalam pendidikan rekreasi. Peserta didik dapat dibina untuk biasa hidup mandiri seperti kegiatan survival.

2.6.2.6 Mensyukuri Kebesaran Tuhan

Agar peserta didik lebih mensyukuri kebesaran tuhan, maka kegiatan pendidikan rekreasi yang dapat dikembangkan adalah mendaki gunung, pergi ke kebun binatang, melihat gerhana bulan atau matahari.

2.6.2.7 Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air

Dalam upaya menumbuhkan rasa cinta tanah air, pendidikan rekreasi dapat menfasilitasinya. Peserta didik dapat diajak dengan mendatangi taman mini Indonesia indah.

2.6.3 Ruang Lingkup Pendidikan rekreasi

Karena tujuan pendidikan rekreasi bersifat mendidik, maka dalam pelaksanaannya kegiatan rekreasi digunakan sebagai wahana untuk mencapai tujuan pendidikan. Agar tujuan ini dapat dipenuhi, maka disusun ruang lingkup pembelajaran yang serasi dengan karakteristik pendidikan rekreasi. Ruang lingkup pendidikan rekreasi yaitu yang bersifat aktif dan bersifat pasif.

2.6.3.1 Ruang lingkup bersifat aktif

Artinya yaitu kegiatan yang memberikan kesenangan dan kepuasan pada peserta didik melalui aktifitas yang mereka lakukan sendiri atau kelompok. Beberapa bentuk pendidikan rekreasi yang bersifat aktif sebagai berikut:

(1) Rekreasi melalui Olahraga

Kegiatan ini cenderung menggunakan aktifitas fisik, tujuannya adalah untuk memberikan pembinaan pada unsur fisik bagi peserta didik. (2) Rekreasi melalui Seni dan Budaya

Pendidikan rekreasi dapat dijadikan wahana bagi peserta didik dalam membina bakat seninya. Akhirnya peserta didik diharapkan terbentuk apresiasi budayanya melalui seni.

(3) Rekreasi di Alam Terbuka

Kegiatan di alam terbuka telah menjadi salah satu ciri dari pendidikan rekreasi. Peserta didik dapat menjadikan alam sebagai wahana untuk memperkaya wawasannya. Tanpa harus dikomando oleh guru biasanya

mereka dapat memposisikan dirinya dalam pencarian sesuatu yang dianggapnya baru dan disukainya. Karena alam menyimpan jutaan misteri, maka peserta didik akan dapat menemukan berbagai macam keunikan yang baru dilihatnya. Dalam pelaksanaannya kegiatan yang termasuk rekreasi di alam terbuka adalah kegiatan outbound, napak tilas, survivel, petualangan di darat atau di air, berkemah, dan pengamatan flora dan fauna.

(4) Rekreasi melalui Kegiatan Sosial

Disaat krisis multi dimensi sekarang ini menumbuhkan sikap sosial menjadi sesuatu hal yang sulit. Orang lebih cenderung mementingkan dirinya dan keluarganya. Kepentingan orang lain menjadi terabaikan. Pendidikan rekreasi dapat dipakai untuk menjembatani kesulitan itu. Contohnya dengan melalui kegiatan bakti sosial di lingkungan sekolah. (5) Rekreasi melalui Kegiatan Keterampilan

Pendidikan rekreasi merupakan proses pendidikan yang dilakukan pada waktu luang tanpa ada paksaan. Jadi pelakunya akan secara sukarela melakukan kegiatan apapun termasuk keterampilan.

2.6.3.2 Ruang Lingkup Pasif

Ruang lingkup pasif ini dapat pula diartikan sebagai kegiatan yang tidak terlalu melibatkan aktifitas fisik dan peserta didik tidak melakukan kegiatannya di lapangan. Bentuk pendidikan rekreasi pasif sebagai berikut:

(1) Rekreasi melalui Bacaan

Membaca termasuk kegiatan pasif, bisa dalam bentuk mendengarkan cerita yang dibacakan orang lain atau membaca sendiri. pengalaman

yang didapati dalam pendidikan rekreasi ini peserta didik mulai tumbuh dan berkembang kesenangan akan bacaan.

(2) Rekreasi melalui Pertunjukkan

Peserta didik dapat diarahkan melalui pendidikan rekreasi berupa pertunjukkan atau tontonan yang positif. Apabila guru dapat memilih tontonan yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya, maka dampaknya akan bersifat positif. Sebaliknya tontonan yang kurang mendidik akan berdampak negatif.

(3) Rekreasi melalui Musik

Mendengarkan musik melalui radio atau televisi menjadi salah satu kegiatan rekreasi. Karena pendidikan rekreasi merupakan proses pendidikan di sekolah pada waktu luang, maka peserta didik dapat mengembangkan apresiasi terhadap seni musik.

Dokumen terkait