• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendorong Dan Penghambat Pertanian Indonesia

Dalam dokumen USAHA PERTANIAN DI INDONESIA (Halaman 36-43)

Faktor Pendorong Dan Penghambat Berkembangnya Sektor Pertanian Indonesia

Indonesia merupakan Negara kepulaun terbesar di Dunia yang berada pada kawasan tropis. Pertanian adalah hal yang sangat berpengaruh bagi bangsa ini. Sektor pertanian memberikan sumbangan lebih dari 50% pendapatan Negara. Pertanian juga menyerap banyak tenaga kerja, sebab pertanian adalah sebuah sektor kegiatan ekonomi yang padat karya yang membutuhkan banyak pekerja. Sehingga untuk

meningkatkan pendapatan nasional dan juga penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian dibutuhkan perhatian dan campur tangan dari pemerintah. Pemerintah memberikan perhatian kepada rakyat yang bekerja di sektor pertanian dengan memberikan bantuan yang beraneka ragam jenisnya. Hal ini

dilakukan untuk memajukan pertanian di Indonesia. Sebab, saat ini kondisi pertanian di Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan Negara tetangga seperti Thailand. Untuk jenis bantuan yang diberikan di dalam pertanian yang terbagi berdasarkan jangka waktunya yaitu:

Jangka Pendek

Usaha pemberian bantuan yang dilakukan oleh pemerintah dalam jangka pendek contohnya: 1. Pemberian bantuan bibit unggul, pupuk, pestisida, fungisida, dan lainnya secara gratis atau

disubsidi.

2. Pemberian pelatihan atau pendidikan kepada para petani untuk penangulangan serangan hama, pembuatan pupuk atau pestisida alami, cara meningkatkan mutu dan hasil panen, dll.

3. Mendorong dibuatnya kelompok tani, koperasi tani, dan badan usaha tani lainnya. Jangka Panjang

Untuk pemberian bantuan jangka panjang yang diberikan oleh pemerintah contohnya 1. Pembuatan waduk (bendungan) dan saluran irigasi.

2. Pendirian pabrik pupuk, pestisida, fungisida, dan bibit.

3. Pembukaan lahan baru, dan pemberian izin pembukaan lahan dll.

Usaha pemerintah untuk memajukan usaha pertanian juga mendapat dukungan dari kondisi alam Indonesia. Ada banyak sekali faktor yang mendukung Indonesia untuk menjadi negara agraris yang maju. Berikut ini beberapa faktor pendorong usaha pertanian Indonesia yang berasal dari alam yaitu Tanah

pertanian yang luas, subur. Sinar matahari yang ada sepanjang tahun, dan curah hujan yang baik untuk bercocok tanam. Keberagaman hewan dan tumbuhan. Dan masih banyak faktor dari alam yang

mendukung Indonesia untuk menjadi negara agraris yang Maju.

Namun, dengan berbagai kelebihan yang dapat menjadikan Indonesia sebagai Negara dengan Pertanian yang maju terdapat juga beberapa faktor yang menghambat berkembangnya pertanian.

Berikut faktor-faktor yang menghambat perkembangan pertanian di Indonesia: 1. Perubahan Iklim global

Perubahan iklim global dapat menyebabkan para petani gagal panen (puso) karena iklim yang tidak menentu. Petani juga dibuat bingung dengan cuaca yang tidak dapat diprediksi, sehingga menyebabkan masa tanam yang selalu berubah karena menunggu kondisi alam dan cuaca yang tepat.

2. Serangan Hama

Serangan hama merupakan faktor lain yang dapat menghambat usaha pertanian, bahkan serangan hama tanaman juga menjadi salah satu faktor gagal panen dalam usaha pertanian.

3. Kurangnya Pengetahuan Para Petani

Pendidikan dan pengetahuan yang kurang dari para petani dapat menghambat kemajuan dari usaha pertanian, sebab pengetahuan yang kurang membuat petani tertutup dengan teknologi dan sistem pertanian modern, hal ini juga menjadikan para petani kurang memiliki kemampuan untuk menerapkan sistem pertanian yang lebih modern.

http://pertanian-indonesia-asia.blogspot.co.id/2014/10/faktor-keberhasilan-usaha-pertanian.html Faktor Keberhasilan Usaha Pertanian

Keberhasilan sebuah usaha petani disektor pertanian bukanlah semata-mata karena faktor keberuntungan saja, tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut dibedakan menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal yang keduanya saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri petani dan lahan yang menjadi tempat usaha sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar petani yang sifatnya berbeda-beda bagi setiap petani.

A. Faktor Internal

Faktor internal bisa juga diartikan sebagai sifat alami petani/lahan yang keberadaanya menjiwai petani dalam melakukan usahanya. Ada beberapa hal yang menjadi faktor internal antara lain :

1. Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)

Faktor kompetensi SDM yang dimiliki setiap petani berbeda-beda antara satu sama yang lain. Jika dilihat dari jenjang pendidikannya rata-rata petani lulusan SD bahkan banyak yang tidak sekolah. Mereka bertani dengan pola yang sudah mereka kenal dari nenek moyang. Walaupun telah banyak sistem pertanian yang lebih maju dan modern seperti di negara tetangga tapi bagi petani di Indonesia mereka masih enggan untuk beralih pada sistem yang telah terbukti bisa meningkatkan produktivitasnya. Berbagai upaya dilakukan mulai pengenelan sistem, pengadaan demlot, penyuluhan dll tapi belum membuat para petani berbondong-bondong pada sistem yang diperkenalkan.

Petani tersebut bertanggung jawab tehadap pengelolaan usahatani yang ia lakukan, dengan sistem penelolaan yang baik maka produktivitas hasil usaha pun meningkat begitu pula sebaliknya. Petani dengan SDM yang cukup dapat memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada untuk digunakan secara efektif dan efisien agar mendapatkan keuntungan yang

maksimal. Jadi disini petani berperan penting sebagai pengambil keputusan dan kebijakan dari usahatani yang dilakukan.

2. Jiwa wirausaha tani

Sebagian besar petani menganggap bahwa kegiatannya merupakan sebuah pekerjaan. Tidak ada yang salah dengan anggapan tersebut namun tidak sepenuhnya benar juga. Bertani adalah kegiatan menanam untuk memperoleh hasil/panen dikemudian hari. Jiwa wirausahalah yang sebenarnya cocok menjiwai para petani. Jiwa wirausaha tani yang dimiliki setiap petanipun juga berbeda-beda. Dengan mengembangkan jiwa wirausaha para petani akan berpikir dan bertindak bagaimana produktivitasnya meningkat tapi dengan biaya yang rendah, orang jawa bilang (ragat e sitik wetonane okeh). Hal ini penting karena produktivitas tinggi dengan biaya produksi yang tinggi itu sama saja bohong.

3. Kepemilikan lahan

Kepemililkan lahan pertanian sangat mempengaruhi keberhasilan dalam usaha pertanian. Dengan lahan yang luas seorang petani bisa menanam berbagai macam tanaman pangan, kacang-kacangan, sayuran dll. Selain itu petani bisa melakukan penelian/uji coba sistem baru pada lahannya.

Kepemilikan lahan yang luas menentukan pendapatan, taraf hidup, dan derajat kesejahteraan rumah tangga petani. Tanah berkaitan erat dengan keberhasilan usaha tani dan teknologi modern yang dipergunakan. Untuk mencapai keuntungan usaha tani, kualitas tanah harus ditingkatkan. Hal ini dapat dicapai dengan cara pengelolaan yang hati-hati dan penggunaan metode terbaik.

4. Kesuburan tanah

Faktor internal yang terakhir adalah kesuburan tanah, kita sebagai petani indonesia wajib bersyukur pada Allah swt. karena negeri ini tanahnya sangatnya subur, apapun yang kita tanam

selalu tumbuh subur. Namun kesuburan negeri ini kian hari kian berkurang sejak revolusi hijau dengan pemakaian pupuk kimia yang berlebihan. Sampai saat ini tanah kita sudah mencapai titik kritis. Sudah saatnya bagi kita semua para petani berpikir bagaimana mengembalikan kesuburan tanah yang telah allah berikan pada kita.

Selain 4 (empat) faktor tersebut diatas ada lagi faktor penunjang keberhasilan usaha pertanian yang erat hubungannya dengan tanah sebagai faktor produksi. Faktor Topografi seperti tanah pesisir pantai, tanah dataran rendah dan dataran tinggi juga menentukan keberhasilan usaha pertanian.

Kualitas tanah di Indonesia secara mayoritas adalah subur sehingga ini menjadi potensi baik untuk usaha sektor pertanian. Namun kualitas kesuburan tanah di setiap daerah berbeda-beda, tingkat kualitas tanah yang baik untuk lahan pertanian dapat dinilai dengan dasar sebagai berikut :

a. Banyaknya jenis tanaman yang dapat ditanam di tanah tersebut

b. Tingkat produktivitas yang dihasilkan dari tanaman yang ditanam di tanah tersebut

B. Faktor Eksternal

1. Iklim/cuaca

Sebagai negara tropis Indonesia adalah negara yang paling cocok untuk usaha pertanian, hampir semua jenis tanaman dibumi dapat ditanam di Indonesia. Namun apakah selamanya iklim/cuaca selalu bersahabat dengan petani? Faktor iklim/cuaca ini memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan berhasil dan tidaknya usaha petani. Selama 3 tahun terkhir ini cuaca ekstrim telah membuat banyak petani gagal panen, kesulitan menentukan jadwal tanam yang tepat dll.

2. Sarana Transportasi dan Komunikasi

Tersediannya sarana transportasi tentunya menjadi faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah usaha tani. Dengan sarana transportasi yang lancar maka petani tidak

mengalami kesulitan dalam mengangkut saprodi, alat pertanian dll, begitu pula saat menyalurkan hasil panen ke wilayah tujuan.

Selain itu tersedianya sarana kumunikasi juga berperan serta dalam menentukan keberhasilan usaha tani. Dengan sarana tersebut para petani dapat bertukar pendapat, berbagi pengalaman, pengenalan sistem baru yang lebih efektif dan efisien dll sehingga secara tidak langsung sarana komunikasi dapat meningkatkan SDM para petani.

3. Pupuk dan Pestisida

Sejak revolusi hijau hingga sekarang ketergantungan petani terhadap pupuk dan pestisida kian meningkat. Walaupun efeknya kurang baik namun ketersediaannya sangat menentukan keberhasilan usaha tani. Tersedianya kebutuhan pupuk setiap saat mempermudah petani dalam memelihara tanamannya. Seperti tanaman padi misalnya, ketepatan waktu pemberian pupuk adalah hal yang tidak bisa ditawar. Bagaimana mungkin bisa tepat waktu pengaplikasian pupuk tersebut jika tidak ada pupuk di kelompok tani maupun di kios resmi?

Bisa saja petani menggunakan pupuk organik namun itu tidak bisa langsung begitu saja. Ada tahapan untuk menuju pertanian organik.

4. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah dalam menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah dan komuditas pertanian lainnya haruslah lebih tinggi dengan total biaya yang dikeluarkan petani dalam memproduksinya, sehingga petani bisa merasakan keuntungan dari usahanya. Selain itu pemberian subsidi pupuk yang tepat juga merupakan tugas pemerintah dalam membangun pertanian.

Itulah faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pertanian. Selain faktor tersebut diatas masih banyak lagi faktor yang lain. Penulis hanya memposting bagian-bagian pokok dan bagian yang paling sering terjadi saja. Mohon maaf jika postingan ini kurang berkenan di hati para pembaca.

http://www.bitobe.net/2016/10/peluang-usaha-pertanian-di-indonesia/

Peluang Usaha Pertanian di Indonesia

Dalam dokumen USAHA PERTANIAN DI INDONESIA (Halaman 36-43)

Dokumen terkait