• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, M oeleong (2005 : 35), menyatakan bahwa analisa data kualitatif adalah proses pengorganisasian dan pengurutan data kedalam pola dan kategori serta satuan uraian dasar, sehingga dapat dikemukakan tema seperti yang disarankan oleh data. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti ingin memahami, mengkaji secara mendalam serta memaparkannya dalam tulisan ini mengenai kinerja anggota serta masalah-masalah yang ditemukan serta jalan keluarnya dalam rangka tercipta kinerja anggota Komisi B Bidang Perekonomian Dan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota M agelang yang baik yang berdaya guna dan berhasil guna. Karena tujuan tersebut, maka relevan jika penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. (Bambang, 2007 : 38-39)

B. Definisi Operasional

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau oleh sekelompok orang dalam suatu organisasi, yang sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang mereka miliki masing-masing, dalam upaya untuk mencapai tujuan dari pada organisasi yang bersangkutan, yang dilakukan atau laksanakan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika yang

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

berlaku pada organisasi tersebut. Sedangkan variabel kinerjanya dalam penelitian ini menurut teori Robbins, (2010), ditinjau dari kualitas, ketepatan waktu, efektifitas, kemandirian karyawan, komitmen anggota Bapemperda Kota M agelang.

C. Objek dan S ubjek Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang dimaksud subjek penelitian adalah informan yang memberikan data penelitian melalui wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah 7 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota M agelang yang terdiri dari:

1. Narasumber 1 : Ketua DPRD Kota M agelang 2. Narasumber 2 : Wakil Ketua DPRD Kota M agelang 3. Narasumber 3 : Badan Kehormatan DPRD Kota M agelang 4. Narasumber 4 : Ketua Komisi B DPRD Kota M agelang 5. Narasumber 5 : Anggota Komisi B Kota M agelang. 6. Narasumber 6 : Anggota Komisi B Kota M agelang. 7. Narasumber 7 : Anggota Komisi B Kota M agelang.

Sementara objek penelitian adalah peningkatan kinerja anggota Komisi B Bidang Perekonomian Keuangan Dan Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota M agelang.

D. Jenis dan S umber Data

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

1. Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, yaitu jawaban atas wawancara dan observasi dari anggota Komisi B Bidang Perekonomian Dan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota M agelang.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung namun melalui media perantara. Peneliti memperoleh data sekunder dari arsip data atau dokumen anggota Komisi B Bidang Perekonomian, Keuangan Dan Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota M agelang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang penulis dapatkan nantinya adalah dari hasil : 1. Dokumentasi

Data yang didapat merupakan hasil penelitian yang bersumber dari arsip data atau dokumen yang berkaitan dengan kinerja Komisi B DPRD Kota M agelang.

2. Diskusi Kelompok Terarah atau Focus Group Discussion

Diskusi Kelompok Terarah atau Focus Group Discussion merupakan suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu masalah tertentu yang sangat spesifik (Irwanto, 2007). M enurut Prastowo (2008) Diskusi Kelompok Terarah merupakan suatu bentuk penelitian kualitatif dimana sekelompok

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

orang dimintai pendapatnya mengenai suatu produk, konsep, layanan, ide, iklan, kemasan / situasi kondisi tertentu.

Tujuan dari Diskusi Kelompok Terarah itu sendiri adalah untuk memperoleh masukan atau informasi mengenai permasalahan yang bersifat lokal dan spesifik. Penyelesaian masalah ini ditentukan oleh pihak lain setelah informasi berhasil dikumpulkan dan dianalisis. FGD dilakukan kepada 7 orang narasumber yaitu 1 orang Ketua DPRD, 1 orang Wakil Ketua DPRD, 1 orang Ketua Badan Kehormatan (BK), 1 orang Ketua Komisi B dan 3 orang anggota.

E. Metode Analisis Data

Analisis data model interaktif ini digunakan untuk menganalisis data kualitatif seperti yang dikemukakan oleh M iles dan Huberman (1992) dalam Sugiyono (2008) yang meliputi empat komponen, diantaranya :

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan upaya untuk mengumpulkan data dengan berbagai macam cara, seperti: observasi, wawancara, dokumentasi dan sebagainya.

2. Reduksi data

Reduksi data adalah proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan dan membuat abstraksi, mengubah data mentah yang dikumpulkan dari penelitian kedalam catatan yang telah disortir atau diperiksa. Tahap ini merupakan tahap

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

analisis data yang mempertajam atau memusatkan, membuat dan sekaligus dapat dibuktikan.

3. Penyajian data

Penyajian data yaitu sebagai kumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan atau pengambilan tindakan. Pengambilan data ini membantu penulis memahami peristiwa yang terjadi dan mengarah pada analisa atau tindakan lebih lanjut berdasarkan pemahaman.

4. Penarikan kesimpulan atau verifikasi

Penarikan kesimpulan adalah merupakan langkah terakhir meliputi makna yang telah disederhanakan, disajikan dalam pengujian data dengan cara mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan secara logis dan metodelogis, konfigurasi yang memungkinkan diprediksikan hubungan, sebab akibat melalui hukum-hukum empiris.

Hal di atas menunjukkan langkah analisanya yaitu dengan melakukan upaya mereduksi data, berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. M elakukan upaya penyajian data-data penelitian, yang dilakukan dalam bentuk uraian-uraian singkat, bagan hubungan antar kategori serta melakukan penarikan kesimpulan dan melakukan verifikasi. Untuk data primer dan data sekunder yang diperoleh dari hasil wawancara dengan responden dan informan kunci, maka akan diorganisir dan disusun. Setelah tersusun dilakukan penafsiran dan pembahasan terhadap data. Dalam analisis deskriptif kualitatif, tidak mengunakan peralatan mathematis atau

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

tehnik statistik sebagai alat bantu analisis, tetapi hanya mengunakan penjelasan deskriptif tentang apa yang ditanyakan pada responden.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

BAB IV

HAS IL DAN PEMBAHAS AN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota M agelang beralamat di jalan Jendral Sarwo Edhie Wibowo, Desa Banyurojo, Kecamatan M ertoyudan, Kabupaten M agelang, Propinsi Jawa Tengah 59214. Jumlah anggota DPRD Kota M agelang adalah sebanyak 25 (dua puluh lima) anggota yang berasal dari partai pemenang Pemilu Legislatif tahun 2014 dengan komposisi sebagai berikut :

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan: 7 (Tujuh) Kursi Partai Golongan Karya : 4 (empat) Kursi Partai Keadilan Sejahtera : 3 (Tiga) Kursi Partai Demokrat : 3 (Tiga) Kursi Partai Kebangkitan Bangsa : 2 (Dua) Kursi

Partai Gerakan Indonesia Raya : 2 (Dua) Kursi Partai Hati Nurani Rakyat : 2 (Dua) Kursi Partai Amanat Nasional : 1 (Satu) Kursi Partai Nasional Demokrat : 1 (Satu) Kursi

Sebagai Lembaga Legislatif Daerah DPRD Kota M agelang mempunyai Visi dan M isi :

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

Visi : M ewujudkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang Kredibel, Kapabel dan akseptabel yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi serta keadilan maupun kesejahteraan rakyat dalam wadah NKRI

Misi :

a. M enampung dan memperjuangkan aspirasi rakyat dalam pembuatan kebijakan pemerintah;

b. M eningkatkan kualitas sumber daya DPRD;

c. M eningkatkan pelaksanaan fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan; d. M eningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembuatan peraturan daerah

serta peran Visi - M isi DPRD;

e. M eningkatkan transparansi penyelenggaraan pemerintah daerah

Kedudukan DPRD kota Magelang:

DPRD Kota M agelang merupakan Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah dengan tiga fungsi utama yaitu Fungsi Pembentukan Perda (Fungsi Legislasi), Fungsi Anggaran dan Fungsi Pengawasan

Fungsi DPRD Kota Magelang:

Sebagai reprensentasi dari rakyat, DPRD Kota M agelang mempunyai 3 fungsi utama fungsi yaitu :

a. Fungsi Pembentukan Peraturan Daerah (Fungsi Legislasi) adalah fungsi DPRD untuk membentuk Peraturan Daerah (Perda) bersama dengan Walikota

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Fungsi DPRD ini dilaksanakan dengan cara :

1) M embahas bersama Walikota dan menyetujui atau tidak menyetujui rancangan peraturan daerah

2) M engajukan usul rancangan peraturan daerah dan

3) M enyusun program pembentukan peraturan daerah bersama Walikota b. Fungsi Anggaran

Adalah fungsi DPRD bersama-sama dengan pemerintah daerah untuk menyusun dan menetapkan Annggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Dalam melaksanakan fungsi Anggaran ini dilaksanakan dengan cara :

1) M embahas KUA dan PPAS yang disusun oleh Walikota berdasarkan RKPD

2) M embahas rancangan peraturan daerah tentang APBD

3) mambahas rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD, dan 4) M embahas rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD c. Fungsi Pengawasan

Adalah fungsi pengawasan diwujudkan dalam bentuk pengawasan terhadap : 1) pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan Walikota

2) Pelaksanaan ketentuan perraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan

3) Pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan laporan keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

DPRD Kota mempunyai tugas dan wewenang:

1) M embentuk Peraturan Daerah yang dibahas dengan Walikota untuk mendapat persetujuan bersama;

2) M embahas dan memberikan persetujuan Rancaangan Peraturan Daerah mengenai Anggaran Pendapatan dan Anggaran Belanja Daerah yang diajukan oleh Walikota;

3) M elaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan APBD

4) M engusulkan pengangkatan dan pemberhentian Walikota/Wakil Walikota kepada M enteri Dalam Negeri melalui Gubernur sebagai wakil Pemerintahan Pusat untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan.

B. Hasil Penelitian

Komisi merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD. Setiap anggota kecuali pimpinan, wajib menjadi anggota salah satu komisi. Komisi DPRD Kabupaten berjumlah 4 yaitu Komisi A, B, C, dan D.

Dalam penelitian ini akan membahas Komisi B di DPRD Kota M agelang yang merupakan komisi yang menangani bidang : Perekonomian, Keuangan dan kesehatan meliputi perindustrian, perdagangan, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan energi, ketahanan pangan, logistik, koperasi, keuangan daerah, perpajakan, retribusi, perbankan, perusahan daerah, perusahaan patungan, dunia usaha, penanaman modal, dan kesehatan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Komisi merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD. Setiap anggota DPRD kecuali pimpinan menjadi anggota salah satu komisi, dan komisi dibentuk atas dasar pertimbangan pencapaian efisiensi pelaksanaan tugas DPRD.

Kemudian apabila dikaji lebih lanjut mengenai indikator kinerja Anggota Komisi B DPRD Kota M agelang mendasarkan pada indikator kinerja menurut teori Robbins, (2010), ditinjau dari kualitas, ketepatan waktu, efektifitas, kemandirian karyawan, komitmen anggota Bapemperda Kota M agelang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kualitas Anggota Komisi B DPRD Kota Magelang

Kualitas anggota Komisi B DPRD Kota M agelang diukur dengan menggunakan tingkat capaian pelaksanaan kegiatan tugas jabatan digunakan setiap harinya dicatat dalam Buku Kerja Harian. Kualitas kerja anggota Komisi B DPRD Kota M agelang dalam menjalankan tugas sehari-hari dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Kualitas dalam menjalankan fungsi legislasi atau pembuatan peraturan perundangan

Pada pembuatan pearturan ini anggota Komisi B Bidang Perekonomian, Keuangan dan Kesehatan memberikan masukan yang terbatas pada proses pembahasan, penelaahan dan memberikan persetujuan terhadap usulan rancangan Peraturan Daerah (ranperda) yang diajukan oleh pihak Eksekutif. Dalam meningkatkan kualitas anggota Komisi B DPRD Kota M agelang maka upaya yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

tugasnya dalam fungsi legislasi adalah melalui upaya diklat dalam memahami materi substansi peraturan perundangan yang akan disusun yang dilandasi analisis aspek filosofis, yuridis dan sosiologis serta pengetahuan dan kekerampilan dewan di bidang legal-drafting.

b. Fungsi perekonomian dan keuangan telah dilaksanakan terutama dalam memberikan pertimbangan yang berkaitan dengan penyusunan Rencana Strategis baik itu bagi legislatif maupun eksekutif dan RAPBD, peningkatan potensi keuangan dan ekonomi Kota M agelang. Pelaksanaan fungsi anggaran dan pembahasan anggaran yang dilakukan anggota Komisi B Bidang Perekonomian, Keuangan dan Kesehatan, masih belum mampu dilakukan sampai pada taraf analisis mendalam, terlebih analisis dampak ekonomi yang dapat ditimbulkan dari anggaran yang ditetapkan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatan fungsi ini adalah melalui diklat peningkatan dalam pemahaman dan penguasaan prinsip dasar akuntansi, anggaran kinerja, teknik penyusunan dan manfaat anggaran dan prinsip akuntabilitas dalam penyusunan anggaran. c. Fungsi pengawasan, anggota Komisi B telah melakukan kegiatan

pengawasan dalam bidang perekonomian, keuangan dan kesehatan yang meliputi kegiatan perindustrian, perdagangan, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan energi, ketahanan pangan, logistik, koperasi, keuangan daerah, perpajakan, retribusi, perbankan, perusahan daerah, perusahaan patungan, dunia usaha, penanaman modal, dan kesehatan di wilayah kerja Kota

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

M agelang. Pelaksanaan fungsi pengawasan, pengawasan yang dilakukan anggota dewan Komisi B Bidang Perekonomian, Keuangan dan Kesehatan, sampai pada laporan keuangan kegiatan. Pengendalian yang dijalankan anggota Komisi B Bidang Perekonomian, Keuangan dan Kesehatan semestinya kontrol terhadap kebijakan, artinya anggota Komisi B Bidang Perekonomian, Keuangan dan Kesehatan mengawasi kebijakan yang dijalankan oleh Pemerintah Daerah. Pengawasan yang dijalankan anggota Komisi B Bidang Perekonomian, Keuangan dan Kesehatan antara lain ikut menyertakan mitra kerja komisi-komisi lainnya yang ada di DPRD, ini bentuknya melalui rapat dengar pendapat, bila diperlukan dapat dilakukan kunjungan ke lapangan. Dalam meningkatkan fungsi ini telah dilakukan diklat penyusunan rencana kerja pengawasan dan lainnya. Tujuan dengan adanya pemberian program diklat tersebut, untuk meningkatkan kemampuan kerja dan memperdalam bidang tugas masing-masing anggota Komisi B.

Anggota Komisi B terlihat dalam menjalankan fungsi legislatif, fungsi perekonomian dan fungsi pengawasan dengan pertimbangan prioritas program pembangunan untuk menjadi perhatian kita bersama dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota M agelang tahun 2018 yaitu :

a. M emprioritaskan pembangunan infrastruktur dasar (jalan, jembatan, air bersih, listrik, irigasi, tanggul) pendidikan, kesehatan, perhubungan, pertanian, kelautan perikanan dan lainnya .

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

b. Tetap komitmen terhadap pencapaian swasembada pangan daerah. c. Fokus pada target capaian kinerja RPJMD Kota M agelang Tahun

2016-2021 yang belum tercapai sampai dengan tahun 2017 dan kegiatan yang tertunda pelaksanaannya karena adanya rasionalisasi terkait defisit anggaran.

M enurut hasil wawancara dengan narasumber disampaikan bahwa program dan kegiatan yang ditetapkan pada setiap staf pelaksana dapat dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan. Bahwa semua narasumber yang diwawancarai mengungkapkan bahwa program dan kegiatan pada tiap-tiap unit kegiatan dalam menyelenggarakan pelayanan Perekonomian, Keuangan dan kesehatan meliputi perindustrian, perdagangan, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan energi, ketahanan pangan, logistik, koperasi, keuangan daerah, perpajakan, retribusi, perbankan, perusahan daerah, perusahaan patungan, dunia usaha, penanaman modal, dan kesehatan di Komisi B DPRD Kota M agelang telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah ditetapkan, seperti pernyataan mereka dibawah ini :

Ketua DPRD : Kinerja anggota Komisi B DPRD Kota Magelang menurut saya sudah baik, walaupun satu dua masih ada yang kurang memahami tugas dan fungsinya (tupoksi), masih adanya anggota yang sering menunda-nunda pekerjaan, kemampuan anggota untuk melaksanakan kegiatan yang dilandasi oleh sikap mental yang mempunyai semangat untuk bekerja keras dan berusaha memiliki kebiasaan untuk melakukan peningkatan perbaikan,

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

Wakil Ketua : Kualitas anggota disini ditunjukkan dengan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kinerjanya, bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari kemarin, kalaupun ada yang kurang produktif jumlah nya tidak banyak yang suka terlambat masuk kerja, pulang lebih awal, kurang memanfaatkan waktu kerja dengan baik, pada jam kerja tidak ada di kantor dengan alasan yang tidak jelas

Badan Kehormatan

: Sudah berupaya berkualitas dan berupaya bekerja dengan baik tapi memang masih ada teman yang beranggapan yang salah bahwa kerja sebagai aparatur pemerintah tidak perlu bekerja secara maksimal karena gaji sudah ditetapkan jumlahnya sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku, adanya pandangan bahwa "pintar bodoh pendapatan sama" sehingga para anggota tidak mau menunjukkan keahliannya karena itu akan menyusahkan diri sendiri sebab merekalah yang akan selalu ditugaskan menyelesaikan pekerjaan di kantor tersebut.

Ketua Komisi B : Sudah baik karena kami berupaya melaksanakan tugas dengan baik walaupun masih ada anggota yang kurang memahami lingkup bidan perekonomian, keuangan dan kesehatan sehingga kurang optimal dalam menjalankan pekerjaaanya.

Anggota : Rata-rata sudah baik, cuma sedikit yang masih kurang disiplin sama waktu kerja

Anggota : Sudah berkualitas kok walaupun harus tetap sosialisasi tupoksinya karena ada yang bekerja tidak sesuai tupoksi.

Anggota : Sudah berkualitas walapun masih harus dimotivasi untuk lebih produktif lagi karena masih ada Anggota yang kurang memahami tupoksinya sehingga kurang optimal dalam menjalankan pekerjaaanya

M enurut Narasumber diatas kualitas kerja anggota Komisi Bdalam

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

semangat untuk bekerja keras dan berusaha memiliki kebiasaan untuk melakukan peningkatan perbaikan, kemudian apabila dilakukan penilaian oleh Narasumber yaitu Ketua DPRD Kota M agelang secara kualitatif terhadap kinerja anggota Komisi B DPRD Kota M agelang hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1.

Penilaian Kinerja Anggota Komisi B DPRD Kota M agelang

No Indikator Kinerja Ang1 Ang2 Ang3 Ang3 Ang4 Ang5 Ang6 Ang7

1 Kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta

kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan anggota Komisi B DPRD Kota Magelang

B A A C B C B A

2 Kuantitas atau jumlah hasil kerja anggota Komisi B DPRD Kota Magelang sesuai dengan yang ditargetkan

B A A B B C B B

3 Ketepatan Waktu

anggota Komisi B DPRD Kota Magelang dalam penyelesaian pekerjaan B A A C A B C A 4 Efektivitas anggota Komisi B DPRD Kota Magelang dalam menjalankan tugas pembentukan perda B B B B A B B A 5 Kemandirian anggota Komisi B DPRD Kota Magelang dalam menjalankan fungsi kerjanya A A A B A B B A 6 Anggota Komisi B DPRD Kota Magelang mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab

karyawan

B A A B A A A A

Sumber : Data Primer Diolah, 2018

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Keterangan : Nilai A (Amat Baik), Nilai B (Baik), Nilai C (Cukup Baik)

Dari data di atas terlihat bahwa penilaian Ketua DPRD Kota M agelang kepada anggota Komisi B DPRD Kota M agelang adalah sebagian besar sudah dinilai baik namun masih ada beberapa yang dinilai cukup baik sehingga perlu ditingkatkan, kemudian apabila dinilai dari pendidikan bidang perekonomian, keuangan dan kesehatan.

Kinerja anggota Komisi B DPRD Kota M agelang dalam melaksanakan tugas apabila ditinjau dari kualitas kerja, beberapa narasumber menyatakan sudah bagus, walaupun masih perlu ditingkatkan lagi karena beberapa karyawan masih ada yang kurang memahami tugas dan fungsinya (tupoksi), masih ada Anggota yang kurang memahami lingkup bidang perekonomian, keuangan dan kesehatan sehingga kurang optimal dalam menjalankan pekerjaaanya, masih adanya Anggota yang sering menunda-nunda pekerjaan, masih ada Anggota yang beranggapan yang salah bahwa kerja sebagai aparatur pemerintah tidak perlu bekerja secara maksimal karena gaji sudah ditetapkan jumlahnya sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku, adanya pandangan bahwa "pintar bodoh pendapatan sama" sehingga para Anggota tidak mau menunjukkan keahliannya karena itu akan menyusahkan diri sendiri sebab merekalah yang akan selalu ditugaskan menyelesaikan pekerjaan di kantor tersebut, kemudian beberapa ada yang kurang produktif jumlahnya tidak banyak yang suka terlambat masuk kerja, pulang lebih awal, kurang memanfaatkan waktu kerja dengan baik, pada jam kerja tidak ada di kantor dengan alasan yang tidak jelas.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Upaya untuk meningkatkan kualitas kerja Anggota Komisi B DPRD Kota M agelang yang sudah dilakukan oleh Anggota Komisi B DPRD Kota M agelang adalah:

1) Diklat/Kursus : 2) Bimbingan Teknis :

3) Rapat Koordinasi dan Diskusi

Rapat (conference atau meeting) merupakan alat/media komunikasi Anggota Komisi B DPRD Kota M agelang yang bersifat tatap muka dan sangat penting, untuk mendapatkan mufakat melalui musyawarah untuk pengambilan keputusan. Jadi rapat merupakan bentuk komunikasi yang dihadiri oleh beberapa Anggota Komisi B DPRD Kota M agelang untuk membicarakan dan memecahkan permasalahan tertentu, dimana melalui rapat berbagai permasalahan dapat dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan organisasi dapat dirumuskan.

b. Kuantitas kerja

Kuantitas kerja adalah jumlah kerja yang dilaksanakan oleh anggota Komisi B DPRD Kota M agelang dalam suatu periode tertentu. Hal ini dapat dilihat dari hasil kerja anggota Komisi B dalam kerja penggunaan waktu tertentu dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.

Kuantitas kinerja anggota Komisi B terlihat dalam pembuatan Peraturan Daerah, dari 13 Peraturan Daerah (Perda) yang ditetapkan DPRD Kota M agelang, 9 Perda berdasarkan pertimbangan dari Komisi B Bidang

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Perekonomian, Keuangan dan Kesehatan dan usulan dari Pemerintah Daerah Kota M agelang. Perda tersebut adalah:

1) Perda No 2 Tahun 2017 Tentang Perubahan Perda No.16 Tahun 2011 Tentang Pajak daerah

2) Perda No.3 Tahun 2017 Tentang Perubahan Perda No.17 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum

3) Perda No. 4 Tahun 2017 Tentang Perbahan atas Perda No 19 tahun 2011 Tentang Retribusi Izin Tertentu

4) Perda No.6 Tahun 2017 Tentang Keuangan DPRDPerda No.7 Tahun 2017 Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD

5) Perda No. 8 Tahun 2017 Tentang Pembentukan Dana Cadangan Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota Tahun 2020

6) Perda No 9 Tahun 2017 Tentang Penyertaan M odal Daerah Pada PT BPD Jateng Tahun 2018

7) Perda No. 10 Tahun 2017 Tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2017

8) Perda No.12 Tahun 2017 Tentang Pengelolaan Barang M ilik Daerah 9) Perda No.13 Tahun 2017 Tentang APDB Tahun Anggaran 2018

Berdasarkan hasil wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada 7 orang Narasumber mengenai kuantitas kerja Komisi B DPRD Kota M agelang, dengan hasil sebagai berikut :

Ketua DPRD : Kuantitas kerja masih perlu ditingkatkan karena beberapa target pekerjaan belum dapat terselesaiakan dengan baik

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Wakil Ketua : Kuantitas kerja anggota sebaiknya ditingkatkan karena belum semua kegiatan yang berhubungan dengan bisang perkonomian, keuangan dan kesehatan dapat terselesaikan sesuai ketentuan.

Badan Kehormatan

: Kuantitas sesuai target belum mampu terpenuhi karena jumlah kita terbatas sementara kegiatannya banyak meliputi kegiatan perindustrian, perdagangan, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan energi, ketahanan pangan, logistik, koperasi, keuangan

Dokumen terkait