• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Jomblang Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, diperoleh data sebagai berikut.

1. Pengetahuan Kognitif Petani Hutan terhadap Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).

Pengetahuan Kognitif dalam penelitian ini mempunyai 5 sub variabel yaitu (1) Pengetahuan/C1, (2) Pemahaman/C2, (3) Penerapan/C3, (4) Analisa/C4, (5) Evaluasi/C6. Sub variabel tersebut dilakukan pengukuran, dan dari pengukuran tersebut didapatkan gambaran pengetahuan kognitif yang diikuti responden seluruh anggota LMDH Jati Bagus di Desa Jomblang Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Distribusi tabulasi data pengetahuan kognitif dapat dilihat pada tabel 4.8. (Pada lampiran halaman 90).

Tabel 4.6 Tingkat Kognitif Petani Hutan

Interval Kriteria Frekuensi %

66% - 90% Baik 21 17

41% - 65% Cukup 74 59

15% - 40% Kurang 30 24

Jumlah 125 100

Sumber: Data Penelitian Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa separuh lebih petani berada pada kategori cukup yaitu 74 responden (59%). Rata-rata persentase sebesar 51,1% termasuk kategori cukup, ini menunjukan bahwa tingkat kognitif petani hutan belum baik, disamping itu terdapat juga jarak yang cukup jauh antara nilai tertinggi dan nilai terendah. Hal ini menunjukan tidak meratanya pengetahuan petani hutan akan tingkat kognitif tentang program PHBM itu sendiri. Nilai tertinggi sebesar 90% dan nilai terendahnya sebesar 15%. Secara lebih detailnya mengenai pengetahuan kognitif dapat dilihat pada tabel 4.7 (Pada lampiran halaman 84).

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa dalam analisis pengetahuan kognitif masyarakat desa hutan yang tergabung dalam LMDH

Jati Bagus Desa Jomblang Kecamatan Jepon Kabupaten Blora dilihat dari persentase tingkat pengetahuan terbesar berada pada level evaluasi (C6) yaitu sebesar 62%. Sedangkan tingkat pengetahuan terkecil berada pada level analisa (C4). Nilai Indeks Prestasi Tingkat Kognitif petani hutan sebesar 1,27. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat desa hutan yang tergabung dalam LMDH Jati Bagus Desa Jomblang belum mengerti sepenuhnya apa itu program PHBM, hal ini juga dipengaruhi juga tentang faktor tingkat pendidikan masyarakat yang rendah, dimana sebagian besar masyarakat berada pada jenjang Sekolah Dasar (SD).

2. Pelaksanaan Program PHBM Petani Hutan anggota LMDH Jati Bagus di Desa Jomblang Kecamatan Jepon Kabupaten Blora.

Partisipasi masyarakat dalam melaksanaan program PHBM meliputi bidang perencanaan, bidang pembinaan sumberdaya hutan, bidang pemasaran, bidang keruangan, dan bidang produksi. Secara keseluruhan gambaran tentang partisipasi pelaksanaan program PHBM masyarakat berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut.

Tabel 4.9 Partisipasi Pelaksanaan Program PHBM

Interval Kriteria Frekuensi %

61% - 95% Baik 29 23

46% - 60% Cukup 54 43

15% - 45% Kurang 42 34

Jumlah 125 100

Sumber: Data Analisis Penelitian 2016

Berdasarkan tabel 4.9 diketahui hampir separuh partisipasi pelaksanaan program PHBM berada pada kategori cukup sejumlah 54 responden (43%). Sedangkan rata-rata persentasenya sebesar 52% termasuk

kategori cukup sehingga menunjukkan bahwa tingkat pasrtisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program PHBM belum baik. Hal ini disebabkan karena masyarakat belum optimal dalam berpartisipasi melaksanakan kegiatan program PHBM, salah satunya adalah hanya aktif ketika ada kegiatan tertentu. Padahal kegiatan pengelolaan hutan harus dilakukan secara berkelanjutan agar terciptanya alam yang lestari, sehingga nantinya nantinya produksi hutan dapat terkelola dengan baik dan terjaga. Tingkat partisipasi yang belum maksimal menunjukkan bahwa masyarakat atau anggota LMDH Jati Bagus kurang aktif dalam berbagai kegiatan PHBM, baik kegiatan LMDH maupun kegiatan yang diselenggararakan bersama Perhutani. Secara lebih detailnya mengenai partisipasi pelaksanaan program PHBM dapat dilihat pada tabel 4.10 (Pada lampiran halaman 85).

Berdasarakan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa dalam analisis partisipasi pelaksanaan program PHBM masyarakat desa hutan yang tergabung dalam LMDH Jati Bagus Desa Jomblang Kecamatan Jepon Kabupaten Blora dilihat dari tingkat partisipasi pelaksanaan terbesar berada pada program Pemasaran yaitu sebesar 58%. Sedangkan untuk partisipasi pelaksanaan terkecil berada pada program produksi yaitu 44%. Kemudian untuk tingkat keberhasilan partisipasi pelaksanaan program PHBM ialah sebesar 50% atau termasuk kategori cukup. Hal ini menunjukan bahwa partisipasi masyarakat desa hutan yang tergabung dalam anggota LMDH Jati Bagus belum baik. Partisipasi dalam hal ini menunjukan kurangnya peran aktif petani hutan dalam melaksanakan kegiatan baik yang diberikan

LMDH ataupun Perhutani. Secara detail dapat dilihat pada hasil tabulasi data pada tabel 4.11 (pada lampiran halaman 97).

3. Hubungan pengetahuan kognitif petani hutan terhadap pelaksanakan program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan kognitif terhadap partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program PHBM, digunakan analisis tabulasi silang dimana variabel terpengaruhnya disusun sebagai baris (vertikal) dan variabel pengaruh disusun sebagai kolom (horizontal). Analisis tabulasi silang dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16. Hasil tabulasi silang dapat dilihat pada lampiran halaman 103.

Berdasarkan dengan hasil yang diperoleh, diketahui bahwa nilai r=0,777. Artinya, yang berarti hubungan antara variabel adalah 0,777. Hal ini menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel Pengetahuan Kognitif dengan Partisipasi Pelaksanaan Program PHBM. Hasil korelasi diketahui variabel Pengetahuan Kognitif memberikan sumbangan sebesar 60,37% terhadap variabel Partisipasi Pelaksanaan Program PHBM. Sisanya sebesar 39,63% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam kasus atau pembahasan ini (Lebih jelasnya lihat pada lampiran halaman 104). Sedangkan dari hasil tabulasi silang diketahui seperti pada tabel 4.12

Tabel 4.12 Hubungan Pengetahuan Kognitif terhadap Partisipasi PHBM Partisipasi Pelaksanaan Program PHBM Pengetahuan Kognitif Kur ang C

ukup Baik Total

Kurang Freekuensi 15 14 1 30 Persentase 50 47 3 24 Cukup Freekuensi 22 33 19 74 Persentase 30 44 26 59 Baik Freekuensi 5 7 9 21 Persentase 24 33 43 17 Total Freekuensi 42 54 29 125 Persentase 34 43 23 100

Sumber: Data Penelitian Tahun 2016

Tampak bahwa dari 30 responden (24%) yang memiliki tingkat kognitif kurang, 15 responden memiliki partisipasi pelaksanaan program PHBM yang kurang pula. Begitupun pada pengetahuan kognitif baik, dari 21 responden (17%) yang memiliki tingkat kognitif baik, sejumlah 9 responden memiliki partisipasi pelaksanaan program PHBM yang baik pula. Kesimpulannya adalah apabila masyarakat memiliki pengetahuan kognitif yang kurang maka akan berpengaruh pada partisipasi pelaksanaan program PHBM yang kurang pula, begitupun sebaliknya. Lebih jelasnya lihat pada lampiran halaman 103.

Pada saat peninjauan langsung kelapangan diambil dari 10 responden yang terdiri dari 7 responden yang memiliki kognitif sangat kurang dang 3 responden yang memiliki kognitif sangat baik. Pada peninjauan lapangan

hanya diambil 10 responden karena jika diambil semua tidak memungkinkan satu per satu. Lebih jelasnya lihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Hasil Tinjauan Petakan Hutan No No. Resp. Pengetahuan Kognitif Partisipasi Program PHBM Petak Kondisi Lapangan

1 R-037 Kurang Kurang 6018 A Tidak Baik

2 R-039 Kurang Kurang 6018 A Tidak Baik

3 R-040 Kurang Kurang 6018 C Baik

4 R-041 Kurang Kurang 6018 B Tidak Baik

5 R-042 Kurang Kurang 6018 B Tidak Baik

6 R-081 Kurang Kurang 6018 B Tidak Baik

7 R-078 Kurang Kurang 6051 A Baik

8 R-006 Baik Baik 6051 A Baik

9 R-014 Baik Baik 6051 A Baik

10 R-032 Baik Cukup 6051 B Tidak Baik

Sumber: Data Penelitian Tahun 2016

Gambar 4.7 Petak Hutan 6051 A dengan Kondisi yang Baik. Sumber: Dokumentasi Penelitian 2016

Faktanya, menunjukan bahwa faktanya 2 dari 7 responden yang memiliki kognitif kurang setelah ditinjau petakan hutan garapan menunjukan bahwa hutan yang digarap dalam kondisi yang baik. Sedangkan untuk 3 responden yang memiliki kognitif baik, setelah ditinjau langsung

kelapangan bahwa 1 dari 3 responden yang memiliki kognitif yang baik, menunjukan bahwa fakta pada kondisi petak garapan hutan tidak dalam kondisi baik. Hal ini menunjukan bahwa tidak semua petani hutan yang memiliki pengetahuan kognitif yang kurang juga berdampak pada partisipasi pelaksanaan program yang kurang juga, faktanya terdapat petakan garapan petani yang memiliki pengetahuan kognitif yang kurang akan tetapi setelah ditinjau lapangan petak garapan petani hutan tersebut dalam kondisi baik. Hal ini dikarenakan responden tersebut lebih suka melakukan pekerjaan lapangan daripada mengikuti forum pertemuan rutin keanggotaan LMDH.

Gambar 4.8 Petak Hutan 6051 B dengan Kondisi yang Tidak Baik. Sumber: Dokumentasi Penelitian 2016

Begitu juga sebaliknya tidak semua petani hutan yang memiliki pengetahuan kognitif yang baik berdampak pada partisipasi pelaksanaan program yang baik juga. Faktanya, terdapat petakan garapan petani yang memiliki pengetahuan kognitif baik akan tetapi setelah ditinjau lapangan

petak garapan petani hutan tersebut tidak dalam kondisi baik. Hal ini dikarenakan responden tersebut lebih suka melakukan pertemuan rutin keanggotaan LMDH daripada melakukan pekerjaan lapangan.

Dokumen terkait