Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan cross sectional yang
bersifat analitik, menggambarkan kualitas susu kental manis secara bakteriologis
melalui pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui jumlah bakteri Escherichia coli
yang terdapat pada susu kental manis yang dijual pedagang jus alpokat dan roti bakar
di jalan Dr. Mansyur Padang Bulan Medan.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Pengambilan sampel dan observasi terhadap pedagang yang menjual jus
alpokat dan roti bakar di jalan Dr. Mansyur Padang Bulan Medan. Lokasi
pemeriksaan sampel dilakukan dilaboratorium BTKL & PPM Kelas I Medan.
Adapun alasan memilih lokasi penelitian tersebut adalah :
1. Jumlah konsumen dan pedagang cukup banyak
2. Letak pasar yang dipinggir jalan raya, dekat dengan selokan dan mudah
dijangkau
3. Belum pernah dilakukan penelitian susu kental manis di tempat tersebut
sedangkan waktu penelitian direncanakan pada Bulan Juli 2010 termasuk
Populasi dan Sampel Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang jus alpokat dan roti
bakar yang menambahkan susu kental manis di jalan Dr. Mansyur Padang Bulan
Medan sebanyak 20 pedagang.
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pedagang susu kental manis dengan objek
penelitian yaitu susu kental manis yang sudah digunakan sebelumnya yang berjumlah
20.
Metode Pengumpulan Data Data Primer
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap susu kental
manis yang ditambahkan pada makanan dan minuman yang dijual di jalan Dr.
Mansyur Padang Bulan Medan untuk mengetahui jumlah bakteri Escherichia coli.
Observasi dan wawancara juga dilakukan terhadap penjamah yang menambahkan
susu kental manis pada jus alpokat dan roti bakar.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari :
Data sekunder diperoleh dari literatur yang mendukung
Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan Sampel dan Pengiriman ke Laboratorium
2. Minta/pesan kepada pedagang agar susu kental manis tidak langsung
mencampurnya dengan Jus/roti bakar tetapi dituang saja kebotol yang
tersedia. Lakukan observasi pada lokasi penjualan dan wawancara.
3. Botol diberi kode dan tanggal pengambilan dengan menggunakan spidol
4. Sampel kemudian dimasukkan kedalam termos es
5. Dilakukan pemeriksaan secepat mungkin.
Peralatan dan Bahan a. Alat-alat yang diperlukan
1. Autoclave 2. Inkubator 3. Timbangan 4. Labu Erlemeyer 5. Rak tabung 6. Lampu Bunsen 7. Tabung reaksi 8. Cawan Petri 9. Pipet 10 ml 10.Kawat ose 11.Tabung durham 12.Blender 13.Spidol 14.Kapas
b. Media dan regensia yang diperlukan
1. Gram buffer phosphate pH 7,2
2. Lactose broth (LB)
3. Brilliant green lactose bile broth (BGLB) 2%
4. Endo agar
5. Alkohol
Cara Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Most Probable Number (MPN) dilakukan dengan tabung ganda
yang terdiri dari :
1. Test perkiraan (presumptive test)
2. Test penegasan (confirmative test)
Test Perkiraan (Presumptive test)
Media yang digunakan adalah Lactose Broth (LB), cara pemeriksaan :
a. Siapkan 7 tabung reaksi yang masing-masing berisi media lactose broth sebanyak
10 ml. Tabung disusun pada rak tabung reaksi dan diberi tanda
b. Ambil bahan pemeriksaan yang telah disiapkan dengan pipet kemudian masukkan
ke dalam :
1. Tabung 1 s/d 5 masing-masing sebanyak 10 ml
2. Tabung ke 6 sebanyak 1 ml
3. Tabung ke 7 sebanyak 0,1 ml
4. Masing-masing tabung tersebut digoyang-goyang agar specimen dan media
c. Inkubasikan pada suhu 350C-370C selama 24 jam. Setelah 24 jam diperiksa ada
tidaknya pembentukan gas pada tabung Durham.
Catat semua tabung yang menunjukkan peragian lactose (pembentukan gas)
1. Bila terbentuk gas pada tabung dinyatakan positif (+), dan dilanjutkan dengan
test penegasan
2. Apabila test dalam waktu 24 jam tidak membentuk gas, di masukkan kedalam
inkubator kembali pada suhu 370C selama 24 jam. Bila terbentuk gas pada
tabung Durham maka hasil menunjukkan positif (+) dan test dilanjutkan
dengan test penegasan
3. Bila test negatif (-), berarti coliform negatif (-) dan tidak perlu dilakukan test
penegasan.
Test Penegasan (Confirmative test)
Media yang digunakan adalah Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLB)
2%, test ini untuk menegaskan hasil positif dari test perkiraan.
a. Dari tiap-tiap tabung presumptive yang positif, dipindahkan 1-2 ose ke dalam
tabung confirmative yang berisi 10 ml BGLB 2%
b. Satu seri tabung BGLB 2% diinkubasikan pada suhu 350C-370C selama 24
jam-48 untuk memastikan adanya coliform dan satu seri yang lain
diinkubasikan pada suhu 440C selama 24 jam untuk memastikan adanya
coliform tinja.
c. BGLB yang positif ditanam kembali ke Endo agar untuk memastikan adanya
d. Pembacaan dilakukan setelah 24-48 jam dengan melihat jumlah tabung BGLB
2% yang menunjukkan positif gas.
Pembacaan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Pembacaan hasil dari test penegasan dilakukan dengan menghitung jumlah
tabung yang menunjukkan adanya gas baik pada seri tabung yang diinkubasi pada
suhu 370C maupun pada seri tabung yang diinkubasi pada suhu 440C.
Angka yang diperoleh dicocokkan dengan tabel MPN, maka akan diperoleh
indeks MPN coliform untuk tabel yang diinkubasi pada suhu 370C dan indeks MPN
Escherichia coli untuk tabung yang diinkubasi pada suhu 440C.
Defenisi Operasional
1. Kebersihan penjamah makanan/minuman adalah perilaku dalam mengolah
dan menyajikan makanan dan minuman yang menambahkan susu kental
manis
2. Penyakit penjamah makanan/minuman adalah penyakit yang diderita
penjamah dan mempunyai potensi untuk mengeluarkannya kepada orang lain
melalui makanan dan minuman tersebut
3. Penyimpanan susu kental manis adalah tempat untuk menyimpan susu kental
manis setelah digunakan
4. Vektor adalah binatang yang dapat memindahkan bibit penyakit
5. Suhu adalah temperatur untuk penyimpanan susu kental manis
7. Kandungan Escherichia coli dalam air susu kental manis adalah jumlah
Escherichia coli dalam air susu kental manis yang merupakan indikator
pencemaran dalam minuman tersebut. Memenuhi syarat bakeriologis, jika
Escherichia coli dalam minuman tersebut sesuai dengan syarat KepMenkes
No.907/Menkes/SK/VII/2002
8. Susu kental manis adalah susu yang sudah digunakan sebagian dan akan
dipergunakan lagi dalam waktu yang tidak ditentukan
9. Pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaannya dilakukan untuk
mengidentifikasi keberadaan bakteri Escherichia coli
10.Memenuhi syarat kesehatan adalah keadaan dimana hasil pemeriksaan di
laboratorium sesuai dengan standar yang telah ditetapkan KepMenkes
No.907/Menkes/SK/VII/2002.
11.Tidak memenuhi syarat kesehatan adalah keadaan dimana hasil pemeriksaan
laboratorium tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan KepMenkes
No.907/Menkes/SK/VII/2002
3.8. Aspek Pengukuran
1. Persyaratan lokasi usaha
Hal-hal yang perlu diobservasi adalah :
a. Lokasi usaha terhindar dari serangga
b. Lokasi usaha dilengkapi tempat pembuangan sampah yang tertutup
2. Kebersihan kaleng/wadah susu kental manis
a. Tempat penyimpanan susu
b. Kaleng susu terbuka atau tidak
3. Kebersihan penjamah minuman
Hal-hal yang perlu diobservasi adalah :
a. Penjamah mencuci tangan sebelum bekerja atau tidak
b. Penjamah menggunakan alat untuk kontak atau mengolah makanan/minuman
c. Kebersihan badan penjamah
d. Pakaian kerja.
4. Penyakit yang diderita penjamah
Hal yang perlu diobservasi adalah ada tidaknya penyakit kulit
Hal-hal yang perlu diwawancara adalah adanya keluhan penyakit-penyakit infeksi
seperti influenza, batuk, demam dan diare
5. Suhu
Suhu penyimpanan susu kental manis (wawancara)
6. Waktu
Lamanya susu kental manis disimpan (wawancara)
Wawancara dan observasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner berupa
pertanyaan yang mengacu pada dua kategori/jawaban yaitu “Ya dan Tidak”. Dengan
pengukuran bahwa :
1. Jika semua jawaban “Ya” dari setiap kriteria penilaian maka memenuhi syarat
2. Jika dari setiap kriteria penilaian jawaban “Tidak” maka tidak memenuhi
syarat kesehatan sesuai dengan Kepmenkes RI No. 942/Menkes/SK/VII/2003.
3.9. Analisa Data
Analisa data ini merupakan analisa data bivariat dengan menggunakan uji
statistik chi square untuk mencari hubungan kebersiahan penjamah dan sanitasi
dengan keberadaan bakteri Escherichia coli dalam susu kental manis. Selanjutnya
BAB 1V