• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

4. Penelitian Lebih Lanjut

Model kursus keterampilan kreatif yang diteliti baru secara umum tentang penguatan komponen dalam penyelenggaraan kursusyang meliputi penguatan factor pendorong sebagai motivasi, penguatan instruktur yang memiliki

kepribadian kreatif, penguatan kurikulum baik materi maupun strategi untuk menghasilkan insan kreatif dan produk kreatif. Penelitian ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan selanjutnya. Peneliti selanjutnya dapat meneliti secara khusus tentang pengembangan kurikulum berdiverensiasi untuk kursus keterampilan kreatif, penggunaan strategi dan metode pembelajaran yang dipergunakan dalam kegiatan kursus keterampilan kreatif, atau model ini diujicobakan pada jenis keterampilan yang berbeda dengan karakteristik masyarakat yang berbeda sehingga hasil dan dampaknya berbeda.

Peneliti juga dapat mengkaji secara mendalam mengenai pengaruh dari faktor motivasi, faktor instruktur yang memiliki kepribadian kreatif, dan pengaruh strategi pembelajaran yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan kreativitas peserta didik, disamping pengembangan model kursus keterampilan kreatif secara umum sehingga faktor lain tersebut dapat dikaji secara mendalam oleh peneliti yang lain.

Dalam penelitian ini tentu masih perlu penempurnaan diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Instrumen yang digunakan untuk mengukur peningkatan kreativitas melalui strategi 4 P (Press, Process, Person, Product) dari Rhodes, belu ada. Peneliti mengembangkan sendiri, oleh karena itu sebelum penelitian, sebaiknya instrument dikaji dan disempurnakan lagi.

2. Terbatasnya dana penelitian dan kurang siapnya lembaga lain untuk menerapkan kursus keterampilan kreatif, maka dalam ujicoba skala luas peneliti tidak melakukan ujicoba di beberapa LKP, tetapi hanya membentuk beberapa kelompok di bawah pengelolaan lembaga LKP Mulia. Oleh karena itu disarankan kepada peneliti yang memiliki kebijakan agar melakukan ujicoba sekala luas di beberapa LKP atau lembaga kursus lainnya.

UPI Press.

Al-Rasyid, H. (1993). Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran.

Anwar, (2004). Pendidikan Kecakapan Hidup. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, S. (1996). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bandura, A. & Walters, R.H. (1963). Social Learning. United states of America: Holt, Rinehart and Winston, Inc,

Borg & Gall. (2003). Educational Research, New York: Pinancing. Washington: The Word Bank.

Brolin, D.E. (1989). Life Centered Career Education. A Competency, Based Approach Reston VA: The Council for Exeptional Children

Campbell, D. (1998). Mengembangkan Kreativitas. Yogyakarta: Kanisius

Davis, JR & Davis, AB. (1998). Effective Training Strategies: a comprehensive guide to mazimizing Learning in Organization. San Pransisco: berrett Koehler Publishers, Inc.

De Porter, B., Reardon, M., & Nourie, S. (2000). Quantum Teaching: Mempraktekkan Quantum Learning di ruang-ruang kelas. Bandung: PT Mizan Pustaka.

De Porter, B. & Hernacky, M. 2001. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Dewey, J. (1916). Democracy and Education An Introduction to The Philosophy of Education. New York. The Macmillan Company.

Guilford. (1971). The nature of human intelegence. London: Mc. Graw Hill.

Hatimah, I. dkk. (2008). Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan. Bandung: Universitas Terbuka

Hawadi, dkk. (2001). Keterbakatan intelektual. Jakarta: Grasindo.

Hikmat, H. (2010). Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora. Ismadi. DH. (2007). Pengembangan Model Pendidikan Keaksaraan, Prasarana

Pada Pelatihan Tutor Pendidikan Keaksaraan fungsional. Direktorat Pendidikan Masyarakat. Ditjen Pendidikan Luar Sekolah. Depdiknas.

Johnson, E.B. (2007). Contextual Teaching & Learning. Bandung: MLC. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, (1998). Balai Pustaka: Jakarta. Knowles, M. (1979). The Modern Practice of Adult Education. New York:

Association Press.

Miller, JP & Seller, W. (1985). Curriculum perspectives and practice. New York: Longman

Munandar, U. (1999). Kreativitas & Keberbakatan: Strategi mewujudkan potensi kreatif dan bakat. Jakarta: PT Rineka Cipta.

___________ (2002). Kreativitas & Keberbakatan: Strategi mewujudkan potensi kreatif dan bakat. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nasution. (1988). Asas-Asas Kurikulum. Bandung: Jemmars.

Ndraha, T. (1982). Metodologi Penelitian Pembangunan Desa. Jakarta: PT bina Aksara.

Piirto. J. (1992). Those Who Create. Dayton, Ohio: Ohio Psychology Press.

Rusyan, T. (1992). Pendidikan masa kini dan masa mendatang. Jakarta: Bina Mulia.

Rusyan, T. (1992). Strategi penerapan kurikulum di sekolah. Jakarta: Bina Mulia.

Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Soetomo. S. Et al. (1998). Pengembangan Kursus. Kerjasama Universitas terbuka dengan Direktorat Jenderal PLSPO.

Stein, MI. (1967). Creativity and Culture. Dalam RL Mooney & TA Razik (eds) Exploration in Creativity, New York, harper page 109-119.

Sudjana, D. (1987). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

____________. (2004). Pendidikan Non Formal (Non formal education). Wawasan, Sejarah Perkembangan, Filsafat, Teori Pendukung, dan Asas. Bandung: Falah Production.

____________. (2005). Metode dan Teknik Pembelajaran partisipatif. Bandung: Falah Production.

____________. (2005). Strategi Pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah, Bandung : Falah Production.

____________. (2006). Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah Production.

____________. (2007). Sistem & Manajemen Pelatihan Teori& Aplikasi. Bandung: Falah Production.

____________. (2007). Pendidikan Non Formal, dalam Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta.

____________. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Yayasan Kusuma Karya.

____________. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Supriadi, D. (1994). “Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembangan Iptek”. Bandung; ALFABETA.

Susilana, R. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Suyanto. (2008). Dialog Interaktif tentang Pendidikan (dari konseptual menggelitik sampai yang ringan dan ringan sekali. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Syafaruddin. (2005). Manajemen lembaga pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press

Toffler, A. (1980). Kejutan dan Gelombang. Jakarta: PT. Pantja Sakti.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka

____________. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Winardi, J. (2011). Motivasi Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: PT Rajagrafindo Perkasa.

Winardi. (2003). Entrepreuner and Entrepreneurship. Jakarta: Prenada Media Zimmerer, T.W and Scarborough, N.M. (1998). Esential of Entreprenuer and

Small Business Management 2th Prentice Hall.

Sumber Jurnal:

Amabile, TM. (1983). The social psychology of Creativity: a componential conceptualization”, Journal of personality and social psychology. 45,

hlm. 357-376.

Bakhtiar, dkk. (2009) Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Kreativitas Industri Kerajinan Batik. J@TI UNDIP, ISSN 1907 – 1434. IV (1). hlm. 27-41.

Hong, J. et al. (2005). Creative Teachers and Creative Teaching Strategies. International Journal of Consumer Studies, 29, 4, July 2005, hlm. 352-358.

Sumber Penelitian, Lembaga, dan Seminar.

Handayani, OP. (2011). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kreativitas di industri batik (studi kasus pada industri batik di kota pekalongan, lasem, solo, dan yogyakarta). Semarang. Universitas Diponegoro.

Mahmudi, A. (2010). Pengaruh Pembelajaran dengan Strategi MHM Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif, Kemampuan Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis, serta Persepsi terhadap Kreativitas. Disertasi pada Sekolah pascasarjana UPI. Tidak diterbitkan.

Munandar, U. (1977). Creativity and education: a study of the relationships between measures of creative thinking and a number of educational variables in Indonesian primary and junior secondary schools. Jakarta: Disertasi Universitas Indonesia.

Soedijarto, (1997). Beberapa Pokok Pikiran tentang Peranan PLS dalam Era Globalisasi. Makalah Seminar dan Temu Kolegal Nasional V PLS. Jogjakarta: Jurusan PLS-FIF. IKIP.

Departemen Perdagangan RI. (2008). Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015, Studi Industri Kreatif Indonesia. Jakarta: Kementrian Perdagangan Republik Indonesia.

Depdiknas, (2002). Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill) Melalui Pendekatan Broad-Based Education, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas. (2003). Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas Ditjen PNFI Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan. (2009). Buku Pedoman Kursus Keterampilan Kreatif (KKK) Jakarta: Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan.

Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Direktorat Jendral Pendidikan Non Formal dan Informal. (2010). Panduan Pelatihan Kewirausahaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Direktorat Jendral Pendidikan Non Formal dan Informal. (2010). Apa dan Bagaimana Pembinaan Kursus dan Kelembagaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Direktorat Jendral Pendidikan Non Formal dan Informal. (2011). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program dan Bantuan Soaial Kursus Keterampilan Kreatif. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Ditjen PLSP. (2004). Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup (Life Skills) Pendidikan Non Formal. Jakarta : Ditjen PLSP

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Intruksi Presiden Republik Indonesia No. 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif

Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Sumber Internet:

Advanced Technology Enviromental Education Centre (ATEEC). (2000). [Online]. Teaching for Contextual Learning. Tersedia di http://www.Ateec.Org/curric CTL info.Cfm. Diakses 13 Februari 2013 Adji.[Online] Tersedia: http://adzjiodoem.blogspot.com/ A'dzjio TARBIYAH

Model Pembelajaran Kreatif-Produktif (MPKP). Diakses tanggal: 21 Februari 2013.

Anonim. [Online]. Hasil Penilaian Kinerja LKP Tahun 2011 Kabupaten Bandung. Tersedia: http://wwwinfokursus.net/. Diakses 7 Februari 2013 Anonim. [Online] Tersedia:

http://www.news.indonesiakreatif.net/page/read/definisi-industri-kreatif/0. Diakses 7 Februari 2011.

Anonim. [Online]. http://www.sekolahdasar.net/ Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) - SekolahDasar.Net _ Portal Pendidikan Sekolah Dasar. Diakses 18 Januari 2013

BPS. [Online]. Tersedia: http://www.bps.go.id/releases/files/kemiskinan-02agustus08.pdf. Tingkat Kemiskinan di Indonesia Tahun 2008. Diakses 5 Desember 2009.

Depdiknas [Online]. Tersedia: http://www.depdiknas.go.id/renstra/ind/bag4.pdf. Renstra Depdiknas 2005-2009. Diakses 5 Desember 2009.

Erdi. [Online]. Tersedia: http://erdiasw.blogspot.com/wahyudwierdiastutik dea Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL). Diakses tanggal: 25 November 2013

Hanny. [Online]. Tersedia: http://hannypoeh.wordpress.com/STRATEGI

PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF _ Hannypoeh's Blog. Diakses tanggal: 18 Januari 2014

Idariana. [Online]. Tersedia:

http://idarianawaty.blogspot.com/IDARIANAWATYMODELPEMBELAJA RAN KREATIF PRODUKTIF. Diakses tanggal: 18 Januari 2014

Slamet, P.H. (2002). [Online]. Pendidikan Kecakapan Hidup: konsep dasar. Tersedia di: www.depdiknas.go.id/Jurnal/37/editorial 37.htm. Diakses 15 Februari 2013.

Dokumen terkait