• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

PT Trakindo Utama Surabaya saat ini sedang mempersiapkan segala upaya untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan dalam setiap kegiatan operasionalnya. Setelah pengelolaan sistem manajemen lingkungan dilaksanakan dengan baik berdasarkan ISO 14001, PT Trakindo Utama Surabaya berniat untuk melaksanakan audit eksternal agar mendapatkan sertifikat ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan. Dalam pelaksanaan manajemen lingkungan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3), sistem pendokumentasian juga menjadi satu dengan dokumentasi K3 dalam SHE.SOP (Safety, Health and Environment).

Langkah-langkah awal dalam mempersiapkan penerapan sistem manajemen lingkungan antara lain dengan melakukan penilaian awal, menetapkan suatu kebijakan lingkungan diikuti dengan penempatan organisasi lingkungan pada posisinya dan mengaturnya dengan baik, mengidentifikasi aspek dan menilai dampak lingkungan, menilai persyaratan yang diwajibkan oleh peraturan perundangan, lalu menyusun tujuan-tujuan, sasaran dan program lingkungan serta memanfaatkan dokumen dan sumber daya yang tersedia.

Setelah semua unsur dalam langkah awal sudah tersedia, selanjutkan adalah mempersiapkan prosedur operasi dan rencana tindakan yang baru. Langkah

perpustakaan.uns.ac.id selanjutnya yaitu mengimplementasikan program, melaksanakan audit yang digilib.uns.ac.id

berkelanjutan, tinjauan manajemen, perbaikan dan tindak lanjut, lalu melakukan audit internal untuk standar ISO. Setelah semua langkah diatas telah dilaksanakan selanjutnya adalah audit yang dilakukan auditor luar. Apabila organisasi lulus sebagian besar komponen yang diaudit, maka sertifikasi akan didapatkan.

Berdasarkan hasil pengamatan, berikut ini adalah penjelasan dari langkah-langkah tersebut sesuai dengan apa yang ada di PT Trakindo Utama Surabaya: 1. Penilaian Awal

Penilaian awal telah direncanakan PT Trakindo Utama Surabaya untuk dilaksanakan oleh konsultan eksternal yang berkompeten. Keputusan untuk memilih konsultan eksternal ini bertujuan agar orang yang bertanggung jawab untuk penilaian melihat pekerjaan dan efek lingkungan yang dihasilkan oleh perusahaan dari sudut pandang yang netral atau independen. Karena apabila penilaian awal tidak dilakukan dengan benar, kebijakan yang benar-benar efektif tidak akan terbentuk. Program yang dijalankan tidak akan memperoleh hasil yang diharapkan dan sertifikasi akan tertunda atau bahkan tidak akan pernah diperoleh.

Penilaian awal akan disajikan dalam matrikulasi PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan). Dimana dalam PROPER tersebut terdapat kriteria yang dinilai seperti ada tidaknya dokumen sistem manajemen lingkungan yang meliputi kebijakan pengelolaan lingkungan, struktur organisasi fungsional, personil lingkungan, dan sistem dokumentasi operasional. Kemudian apakah perusahaan menyusun perencanaan yang mencakup tujuan,

perpustakaan.uns.ac.id sasaran dan program untuk pengelolaan lingkungan, sistem monitoring, digilib.uns.ac.id

evaluasi, perbaikan kinerja dan tindak lanjut perusahaan. Penilaian juga dilakukan terhadap pemanfaatan limbah dan sumber daya yang meliputi pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, pengelolaan limbah padat non B3, efisiensi dan konservasi penggunaan air, serta pengelolaan fugitive emission.

Selain itu kegiatan pengembangan masyarakat juga dilakukan penilaian.

Dari hasil penilaian awal tersebut perusahaan dapat mengetahui dan menentukan aspek-aspek mana yang sebenarnya membutuhkan sistem pengelolaan lingkungan yang baru, serta tindakan-tindakan untuk memperbaiki dan melengkapi unsur manajemen lingkungan yang belum sesuai.

2. Persiapan Kebijakan Lingkungan

PT Trakindo Utama Surabaya sebagai perusahaan penyalur (dealer) resmi di Indonesia untuk Produk Caterpillar, bertekad untuk mencapai standar kinerja setinggi mungkin dalam bidang manajemen keselamatan, kesehatan kerja dan pengelolaan lingkungan hidup di seluruh lokasi kerjanya. Oleh karena itu PT Trakindo Utama Surabaya menetapkan Kebijakan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan hidup) untuk memberikan pernyataan publik atas keinginan manajemen bagi semua karyawan, sub-kontraktor, klien serta pihak terkait mengenai hal-hal yang terkait dengan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan.

Dalam kebijakannya, PT Trakindo Utama Surabaya akan mengutamakan penerapan sistem K3L dalam peningkatan operasional dan senantiasa menciptakan, memberikan dan memelihara lingkungan kerja yang aman dan

perpustakaan.uns.ac.id sehat bagi seluruh karyawan, pelanggan serta mitra kerja. Selain itu juga digilib.uns.ac.id

memastikan seluruh kegiatan harus sesuai dan sejalan dengan apa yang telah ditetapkan agar memenuhi standar keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup serta mengambil tindakan yang perlu untuk menjamin semua pihak bekerja di tempat yang aman. Untuk itu, PT Trakindo Utama Surabaya akan : a. Memenuhi semua Peraturan Pemerintah dan persyaratan lainnya yang

berlaku.

b. Mengutamakan pelaksanaan serta mempertahankan kualitas sistem K3L di seluruh lokasi kerja.

c. Mengidentifikasi semua bahaya serta mengelola resiko terkait secara efektif. d. Menyakinkan seluruh karyawan untuk bertanggung jawab penuh terhadap

seluruh aspek K3L di lingkungan kerja masing-masing.

e. Berkomitmen mencegah terjadinya cedera dan penyakit akibat kerja. f. Selalu menciptakan dan meningkatkan ”Kepedulian Lingkungan Hidup”. g. Mengelola semua aspek dan dampak Lingkungan di area kerja secara

efektif.

h. Mencegah polusi yang berakibat Penurunan Daya Dukung Lingkungan. i. Memberikan Pelatihan dan Penyuluhan kepada seluruh karyawan untuk

mendukung tujuan Kebijakan ini dan persyaratan Sistem K3L.

j. Memastikan bahwa tujuan dari Kebijakan ini akan disosialisasikan kepada seluruh Karyawan, Pelanggan, Pemasok, Tamu serta Pihak lain yang terkait.

Kebijakan K3L yang ditetapkan dan diterapkan di PT Trakindo Utama Surabaya adalah kebijakan K3L yang disusun dan ditandatangani oleh Presiden

perpustakaan.uns.ac.id Direktur bersama Direktur Admin PT Trakindo Utama. Salinan kebijakan digilib.uns.ac.id

diperbesar, dibingkai dan dipajang di lobby, ruang-ruang kerja dan ruang-ruang rapat. Salinan kebijakan ini juga tersedia bagi karyawan maupun pihak vendor yang membutuhkan. Kebijakan dikomunikasikan secara lisan dalam weekly meeting secara periodik, dan juga disampaikan melalui buletin Trakindo. Kebijakan K3L ditinjau ulang secara berkala 1 (satu) tahun sekali atau bila terjadi perubahan internal dan eksternal yang mempunyai dampak terhadap K3 dan Lingkungan secara berarti. Kebijakan K3L PT Trakindo Utama Surabaya dapat dilihat pada lampiran 3.

3. Mendapatkan Sumber Daya Sejak Awal a. Sumber Daya Manusia (Personil)

Untuk melaksanakan program Sistem Manajemen Lingkungan ditetapkan suatu struktur dan penanggungjawab yang jelas agar pelaksanaan program tersebut lebih efektif dan terarah. Penetapan ini meliputi penyediaan sumber daya manusia yang cukup, membentuk SHE Committee

dan menunjuk seorang PIC SHE untuk mengkoordinasikan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan. Penetapan ini dirundingkan disepakati manajemen puncak berdasarkan data yang tersedia pada struktur organisasi perusahaan dan kebutuhan elemen sistem manajemen lingkungan. Hasilnya memuat penjabaran tanggung jawab setiap orang dan peraturan yang harus dijalankan.

PT Trakindo Utama mempunyai seorang ahli di bidang lingkungan yang mempunyai gelar magister lingkungan dan cukup berpengalaman yang

perpustakaan.uns.ac.id berada di head office, Perusahaan cabang seperti PT Trakindo Utama digilib.uns.ac.id

Surabaya dapat berkonsultasi apabila menemui masalah lingkungan.

Berikut ini adalah mekanisme organisasi manajemen lingkungan dan penjabaran tanggung jawab dari masing-masing personil:

Gambar 3. Mekanisme Organisasi Manajemen Lingkungan 1) Branch Manager

a) Bertanggung jawab menjamin pelaksanaan realisasi program manajemen lingkungan.

b) Menjamin tersedia dan dilaksanakannya Pedoman Sistem Manajemen Lingkungan (SML) dengan benar.

c) Menjabarkan Kebijakan K3L kedalam tujuan dan sasaran yang disusun dalam periode waktu tertentu, sesuai dengan kondisi dan tingkat penerapan yang sudah ada pada waktu itu.

d) Membentuk dan menjamin berjalannya kegiatan SHE Committee. e) Menjamin komitmen dari masing-masing departemen untuk

menjalankan ketentuan SML sesuai batasan tanggung jawab dan wewenangnya. Branch Manager SHE Committee Manager Supervisor PIC SHE Foreman Karyawan

perpustakaan.uns.ac.id f) Menjamin tersedianya peraturan dan ketentuan umum yang digilib.uns.ac.id

mendukung kebijakan K3L.

g) Menjamin tersedianya anggaran, sarana dan prasarana untuk mencapai kinerja lingkungan yang optimal, termasuk sumber daya manusia dan infrastruktur.

h) Melaksanakan Management Review secara berkala terhadap kinerja SML.

2) SHE Committee

a) Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak manajemen (Branch Manager) baik diminta atau tidak mengenai masalah K3L. b) Membantu pimpinan perusahaan dalam menyusun atau merumuskan

kebijakan K3L dalam rangka meningkatkan kinerja yang berkelanjutan.

c) Menghimpun dan mengolah data K3L serta melakukan analisa pencapaian kinerja terhadap tujuan dan sasaran yang telah disusun oleh Branch Manager.

d) Melaksanakan program SHE Committee Meeting secara berkala (minimal 1 kali/bulan) maupun insidental sesuai dengan kebutuhan. 3) Manager

a) Menjamin komitmen dan pelaksanaan K3L pada tingkat departemen. b) Melakukan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

perpustakaan.uns.ac.id c) Menjamin adanya identifikasi setiap proses dan kegiatan yang digilib.uns.ac.id

mengandung aspek dan dampak terhadap lingkungan.

d) Menjamin adanya tindakan pengendalian terhadap setiap dampak yang timbul dari karakter proses yang ada.

e) Menjamin tersedia dan dilaksanakannya prosedur dan instruksi kerja yang aman sesuai dengan pemenuhan elemen Sistem Manajemen Lingkungan.

f) Menjamin setiap tenaga kerja mendapatkan pelatihan sesuai kebutuhan akan kompetensi kerja dan karakter bahaya dari pekerjaannya.

g) Berperan serta aktif dalam investigasi kecelakaan dan pencemaran lingkungan khususnya pada kasus major.

h) Mengatur diselenggarakannya SHEmeetingsecara berkala.

i) Menjalankan fungsi sebagai Internal Auditor sebagaimana penunjukan oleh Branch Manager.

4) PIC SHE

a) Melakukan fungsi koordinasi dalam pelaksanaan teknis program manajemen lingkungan yang telah disusun dan ditentukan baik oleh

Branch Manager, SHE Committee, maupun masing-masing departemen.

b) Melakukan pelaporan dan pertanggungjawaban atas koordinasi pelaksanaan manajemen lingkungan kepada Branch Manager.

perpustakaan.uns.ac.id c) Memberikan insitiatif dan masukan dalam mengembangkan Sistem digilib.uns.ac.id

Manajemen Lingkungan.

d) Membantu memberikan solusi tindakan perbaikan atas setiap masukan, pelaporan aspek dan dampak penting lingkungan, kasus insiden dan temuan Inspeksi lingkungan.

e) Mengkomunikasikan perkembangan dan masukan manajemen lingkungan dari manajemen kepada pekerja, maupun dari pekerja kepada manajemen.

f) Melakukan inspeksi berkala terhadap seluruh area PT Trakindo Utama Surabaya.

g) Berperan aktif dalam pelaksanakan investigasi pada setiap kasus kecelakaan.

h) Menjalankan pelatihan internal K3L sesuai dengan identifikasi kebutuhan.

i) Menyediakan konsultasi K3L bagi setiap pekerja di PT Trakindo Utama Surabaya.

j) Mengkoordinasi pelaksanaan SHEmeetingdi setiap departemen. k) Membantu membuat Identifikasi aspek dan dampak penting

lingkungan terhadap pekerjaan, serta tindakan pengendaliannya. l) Menjadi Internal Auditor dan mengkoordinasi kegiatan Audit Sistem

Manajemen Lingkungan.

m) PIC SHE sebagai ahli K3 umum, terlibat secara aktif sebagai sekretaris dalam SHE CommitteePT Trakindo Utama Surabaya dan

perpustakaan.uns.ac.id menjadi pusat kendali dokumen dan data Sistem Manajemen digilib.uns.ac.id

Lingkungan. 5) Supervisor

a) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan K3L di area kerjanya kepada Departement Head.

b) Melakukan inisiatif pengembangan kegiatan K3L untuk menggairahkan kesadaran pekerja yang diawasi.

c) Menjamin komitmen K3L bagi seluruh pekerja yang berada pada area kerja dibawah pengawasannya.

d) Melakukan Identifikasi aspek dan dampak penting lingkungan berdasarkan karakter proses pekerjaannya.

e) Membuat intruksi kerja berdasarkan hasil identifikasi, dengan masukan dari PIC SHE.

f) Menampung dan melaporkan masukan K3L dan pelaporan aspek lingkungan sesuai prosedur yang berlaku.

g) Melaksanakan Inspeksi K3L bulanan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada Department Headdan PIC SHE.

h) Melaksanakan SHE meeting berkala sesuai periode waktu yang ditetapkan.

i) Menghentikan setiap praktek kerja yang tidak aman dan mengisolir setiap kondisi berbahaya agar tidak terjadi kontak yang bisa membahayakan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, proses dan lingkungan.

perpustakaan.uns.ac.id 6) Foreman digilib.uns.ac.id

a) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan K3L di area kerjanya kepada Supervisor.

b) Membuat Instruksi kerja yang aman berdasarkan karakter bahaya dan resiko pekerjaannya dengan masukan dari PIC SHE.

c) Menampung dan melaporkan setiap aspek dan dampak penting lingkungan.

d) Melaporkan dan melakukan investigasi terhadap setiap pencemaran lingkungan yang terjadi.

e) Melaksanakan Inspeksi harian K3L dan melakukan tindakan perbaikan atas setiap temuan. Mengkomunikasikan hasilnya kepada Supervisor dan PIC SHE.

f) Berperan aktif dalam setiap weekly SHE meeting yang diselenggarakan.

g) Menghentikan setiap praktek kerja yang tidak aman dan mengisolir setiap kondisi berbahaya agar tidak terjadi kontak yang bisa membahayakan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, proses dan lingkungan.

7) Karyawan

a) Memenuhi dan mentaati segala ketentuan dan persyaratan K3L yang ada ditempat kerja.

b) Mentaati setiap Prosedur dan Instruksi kerja aman yang telah ditentukan.

perpustakaan.uns.ac.id c) Menggunakan alat pengaman yang harus ada pada alat kerja dan digilib.uns.ac.id

mengenakan serta memelihara Alat pelindung diri yang diwajibkan. d) Melaporkan aspek dan dampak penting lingkungan serta ketidak

sesuaian yang ditemukan.

e) Melaporkan setiap kejadian pencemaran lingkungan.

f) Membantu dalam memberikan keterangan yang benar pada kegiatan Inspeksi K3L, Audit Sistem Manajemen Lingkungan, maupun Investigasi pencemaran lingkungan.

g) Menjaga dan memelihara alat kerja dan tempat kerja yang bersih dan aman.

h) Berperan dalam pelatihan K3L yang didelegasikan kepadanya. i) Menghadiri setiap SHEmeetingyang diselenggarakan.

b. Sumber Daya Keuangan

Untuk mendukung pelaksanaan tujuan, sasaran dan program lingkungan sesuai dengan kebijakan, manajemen puncak memastikan adanya sumber daya keuangan yang cukup untuk mengelola lingkungan. Anggaran pengelolaan lingkungan ini diajukan oleh SHE departement pada rapat tahunan besama dengan jajaran staf dan branch manager.

c. Sumber Daya Informasi

Informasi-informasi yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan dapat diakses dengan mudah oleh karyawan, karena perusahaan telah menyediakan MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk penggunaan bahan kimia berbahaya dan beracun (B3), pemberian label pada wadah B3,

perpustakaan.uns.ac.id penyediaan akses internet untuk pencarian informasi, penyediaan digilib.uns.ac.id work intruction (WIN) dan standard operasional prosedur (SOP), serta penyediaan regulasi tentang lingkungan.

d. Pelatihan

Human Resources Department dengan dukungan SHE Committee

menyusun dan memelihara prosedur Training K3L guna memberikan pengembangan wawasan dan penyadaran kepada seluruh karyawan yang pekerjaannya menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan. Hasil identifikasi ini diajukan dan masuk ke dalam Annual Training Plan.

Pelatihan ini bertujuan agar setiap personel dari setiap fungsi dan tingkat, peduli akan:

1) Pentingnya kesesuaian implementasi di lapangan dengan kebijakan, prosedur dan dengan persyaratan lingkungan.

2) Dampak penting terhadap lingkungan yang terjadi dan atau berpotensi untuk terjadi, akibat kegiatan kerjanya serta manfaat pengelolaan lingkungan dari peningkatan kinerja seseorang.

3) Peran dan tanggung jawab dalam mencapai kesesuaian dengan kebijakan, prosedur dan persyaratan SML, termasuk persyaratan tanggap darurat.

4) Konsekuensi potensial dari penyimpangan terhadap prosedur operasi yang ditentukan.

5) Aturan dan tanggung jawab dalam mematuhi dan menjalankan Kebijakan K3L.

perpustakaan.uns.ac.id Branch head, Departemen head dan Supervisor bagian yang terkait digilib.uns.ac.id

menyiapkan dan mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan mensyaratkan bahwa setiap personel yang pekerjaannya dapat menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan, telah memperoleh pelatihan yang memadai. Program pelatihan ini disiapkan dengan memperhatikan perubahan, pengembangan dan penyempurnaan, baik untuk produk, proses maupun teknologi yang digunakan. (SHE.SOP.007.R00-TrainingSHE)

Macam-macam pelatihan yang akan dilaksanakan PT Trakindo Utama Surabaya pada tahun 2011 ini antara lain:

1) Enviromental training yang meliputi materi pengenalan lingkungan, pengenalan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001, dokumen lingkungan, pengelolaan limbah B3, toksikologi lingkungan, program penilaian peringkat kinerja perusahaan (PROPER), dan pengukuran lingkungan kerja yang diikuti oleh Branch Managerdan SHE personel. 2) Basic fire fightingdan first aid traininguntuk seluruh satgas TKTD. 3) Training prosedur pembuangan dan monitoring limbah bahan kimia

berbahaya dan beracun (B3).

Setiap program pelatihan yang dibuat dievalusi oleh masing-masing fungsi organisasi dan departemen yang terkait untuk melihat efektivitas dari pelatihan yang dijalankan. Evaluasi ini meliputi materi, instruktur, cara penyampaian dan hasilnya dilapangan. Pelatihan yang telah dievaluasi dipelihara untuk menjamin hasil pelatihan dapat memenuhi kebutuhan operasi perusahaan yang aman. Setiap enam bulan sekali efektifitas

perpustakaan.uns.ac.id pelaksanaan pelatihan terkait dengan peningkatan kompetensi dan kinerja digilib.uns.ac.id

karyawan dilakukan oleh atasan yang bersangkutan dalam bentuk PMD (Performance Management Development)

e. Komunikasi

Sistem manajemen lingkungan adalah bidang yang relatif baru, untuk itu peran komunikasi untuk menyampaikan segala informasi mengenai hal tersebut sangat penting untuk menjamin dan mendukung sukses pelaksanaanya. Melalui komunikasi yang baik karyawan akan dapat mengikuti dan mengetahui pencapaian, manfaat dan peranannya dalam mendukung program perbaikan. Dalam kaitannya dengan aspek lingkungan serta sistem manajemen lingkungan, perusahaan membuat dan memelihara prosedur untuk :

1) Komunikasi Internal antara berbagai tingkatan dan fungsi dari perusahaan. Komunikasi internal ditujukan untuk memberikan informasi terbaru kepada karyawan tentang kinerja K3 dan Lingkungan, Aspek lingkungan serta sistem manajemen lingkungan. Disamping itu juga, komunikasi internal ditujukan untuk memperoleh atau memberikan masukan dari atau ke karyawan mengenai Kebijakan K3L, tujuan, sasaran dan program manajemen lingkungan di perusahaan. Komunikasi internal ini dilakukan melalui SHE induction pada karyawan baru ataupun tamu, weekly safety talk meeting setiap hari senin, tool box meeting setiap hari, safety flash/safety alert jika terjadi suatu insident,

perpustakaan.uns.ac.id email, kotak saran, poster, dan informasi yang ditempel pada papan digilib.uns.ac.id

pengumuman.

2) Komunikasi Eksternal untuk menerima, mendokumentasikan dan menanggapi masukan ataupun tanggapan dari pihak luar yang terkait. Komunikasi eksternal ditujukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap isu K3L perusahaan. Perusahaan menentukan materi yang dapat dikomunikasikan, yang menunjukkan seberapa jauh organisasi terbuka mengenai kinerja K3L, terutama mengenai dampak lingkungan yang ditimbulkan dan rencana dalam menghadapi keadaan darurat. Perusahaan memutuskan apakah aspek- aspek penting lingkungan dapat dikomunikasikan kepada pihak eksternal atau tidak. 4. Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan

Identifikasi, analisa dan evaluasi terhadap lingkungan dilakukan untuk mengatasi segala aspek lingkungan yang timbul dan berpotensi timbul akibat aktifitas perusahaan. Setiap benda, bahan, aktifitas rutin & non rutin, dan kondisi yang berpotensi mengandung aspek yang berdampak pada lingkungan harus dilakukan identifikasi. Aspek dan dampak yang dinilai meliputi yaitu terkait dengan setiap proses kerja, aktifitas baik itu terjadi di lingkungan kerja perusahaan maupun perusahaan tetangga, fasilitas lain terkait serta keadaan darurat. Setiap perencanaan pembangunan fasilitas atau infrastruktur baru harus dilengkapi dengan kajian lingkungan yaitu identifikasi aspek dan dampak penting untuk mengelola dampak terhadap lingkungan.

perpustakaan.uns.ac.id Identifikasi aspek lingkungan didasarkan pada aspek langsung dan aspek digilib.uns.ac.id

tidak langsung. Aspek langsung berkaitan dengan kegiatan operasional, insiden dan kondisi darurat yang potensial dan kegiatan diwaktu lampau dan sedang dalam perencanaan. Aspek tidak langsung berkaitan dengan penggunaan air dan energi dari suplier, transportasi limbah oleh jasa pengangkut, pengelolaan dan pembuangan limbah serta dari produk yang dihasilkan.

Berdasarkan hasil pengamatan, proses identifikasi aspek lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya dilaksanakan bersamaan dengan proses identifikasi bahaya K3 menggunakan form JSA (Job Safety Analysis) dan form HIRA (Hazard Identification and Risk Assesment). Aspek lingkungan ditinjau dari setiap langkah kegiatan operasional. Aspek lingkungan yang diidentifikasi meliputi: emisi debu, emisi gas, kebisingan, air limbah, dan produk samping (limbah padat), Berikut adalah contoh hasil identifikasi aspek lingkungan yang dilakukan pada bulan april 2011:

Tabel 1. Identifikasi Aspek Lingkungan

No LingkunganAspek Sumber Kegiatan Lokasi Dampak 1 Emisi Debu Predelivery

inspectionLoading/unloading unitOverhoul machineTroubleshooting engineCleaning serviceCutting hosePDI AreaLoad/unloading areaMachine bayField engineAll areaHose room Pencemaran udara 2 Emisi Gas (CO, NO2, Start up engineWelding, cuttingWorkshop, PDIDisassembly area Pencemaran udara

perpustakaan.uns.ac.id SO2, Ox)Cutting hose digilib.uns.ac.id Pengetesan nozzle

/injector

Load bank engine

WarehouseFIP roomDyno room

3 Kebisingan Test load engineStart compresorStart genset Start up unitOverhoul machineLoad bank gensetRecondition cylinder headTest running machineService/ repair engineDyno roomCompresor roomPower house roomPDI areaMachine bayWorkshopCylinder head sectionField machineworkshop Pencemaran suara 4 Limbah padat B3 Servicekomponen Pengurasan sediment trapService/repairOperasional toolPainting Penggunaan B3 untuk servicePenyimpanan toolPrintingBinning & collecting Pemakaian forklift, mobil Cutting hoseWorkshopWashpad, cleaning componentWorkshopTool storePainting areaWorkshopTool storeOfficeWarehouseWarehouse Pencemaran tanah 5 Limbah cair B3 (Oli) Pencucian unit Pencucian komponen Injection fuelTest load engine

Washpad areaCleaning

componen area & solvent standFIP roomDyno room

Pencemaran air

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Identifikasi Persyaratan Peraturan Perundangan dan Persyaratan lainnya

Dalam melakukan pemantauan, pengawasan dan pengendalian dampak terhadap lingkungan harus mengacu kepada perundang-undangan, peraturan-peraturan serta pedoman-pedoman yang berlaku yang merupakan bagian dari kebijakan pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Sistem dokumentasi dan pemenuhan persyaratan terkait di PT Trakindo Utama Surabaya dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut:

a. SHE Committee mengidentifikasi Peraturan K3L dan Persyaratan lainnya yang relevan terhadap aktivitas bisnis perusahaan untuk diterapkan di PT Trakindo Utama Surabaya.

b. Up date dan pemenuhan terhadap peraturan K3L ini akan direview secara berkala atau bila terjadi perubahan kondisi yang mempunyai dampak berarti, adanya perubahan proses kerja ataupun dengan adanya peraturan K3L yang lebih baru.

c. Peraturan lingkungan dan Persyaratan lainnya yang relevan ini meliputi Konvensi Internasional, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, Lisensi, Perijinan, Standard Bisnis dan Industri, maupun standard

Dokumen terkait