• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA LANGKAH–LANGKAH PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK MEMPEROLEH SERTIFIKASI ISO 14001 DI PT TRAKINDO UTAMA SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISA LANGKAH–LANGKAH PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK MEMPEROLEH SERTIFIKASI ISO 14001 DI PT TRAKINDO UTAMA SURABAYA"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK

MEMPEROLEH SERTIFIKASI ISO 14001 DI

PT TRAKINDO UTAMA SURABAYA

Meike Nur Hidayat R0008053

PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

di PT Trakindo Utama Surabaya

Meike Nur Hidayat, NIM : R0008053, Tahun : 2011

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan

Penguji Tugas Akhir

Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS Surakarta

Pada Hari ………….Tanggal ………….. 20 …….

Pembimbing I

Putu Suriyasa, dr., MS, PKK, Sp.Ok NIP. 19481105 198111 1 001

Pembimbing II

Tutug Bolet Atmojo, SKM

Ketua Program

D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja FK UNS

(3)

Meike Nur Hidayat, NIM : R0008053, Tahun : 2011

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan

Pembimbing Perusahaan

PT Trakindo Utama Surabaya Jawa Timur

Pada Hari ………….Tanggal ………….. 20 …….

Pembimbing I

Suwono SHE Supervisor

Pembimbing II

(4)

LINGKUNGAN UNTUKMEMPEROLEH SERTIFIKASI ISO 14001 DI PT TRAKINDO UTAMA SURABAYA

Meike Nur Hidayat¹, Putu Suriyasa², Tutug Bolet Atmojo³

Tujuan: Kegiatan operasional di PT Trakindo Utama Surabaya menimbulkan dampak

terhadap lingkungan seperti debu, gas, kebisingan, getaran, air limbah, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), pemakaian air tanah dan sumber daya yang berlebihan. Untuk itu PT Trakindo Utama Surabaya bertekad untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan untuk mengelola lingkungan serta untuk memperoleh Sertifikasi ISO 14001. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui langkah-langkah yang ditempuh PT Trakindo Utama Surabaya dalam melaksanakan sistem manajemen lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001.

Metode: Kerangka pemikiran penelitian ini adalah tempat kerja dimana di dalamnya terdapat kegiatan operasional, akan menghasilkan hasil samping berupa limbah. Limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Oleh karena itu perlu adanya tindakan pencegahan dan pengendalian dengan pengelolaan lingkungan melalui penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001. Langkah penerapan ini perlu dianalisa sehingga siap untuk melakukan sertifikasi ISO dan kerugian atau biaya tambahan akibat dampak lingkungan dapat dikendalikan.

Hasil: Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif yang memberikan gambaran tentang langkah-langkah persiapan penerapan sistem manajemen lingkungan. Pengambilan data dilakukan melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara kepada pihak terkait serta studi kepustakaan. Data yang diperoleh kemudian dibahas dengan membandingkannya dengan ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan.

Simpulan: Langkah-langkah pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan yang

diterapkan PT Trakindo Utama Surabaya meliputi: melakukan penilaian awal, penetapan kebijakan, tujuan, sasaran dan program lingkungan, identifikasi peraturan perundangan dan aspek lingkungan serta proses pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan persyaratan ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan. Saran yang diberikan adalah supaya ditanamkan rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan di tempat kerja kepada seluruh karyawan karena pengelolaan manajemen lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.

Kata kunci : Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan, ISO 14001

(5)

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, karunia, kesehatan dan kemudahan dalam pelaksanaan magang serta penyusunan laporan tugas akhir dengan judul “Analisa Langkah-Langkah Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan untuk Memperoleh Sertifikasi ISO 14001 di PT

Trakindo Utama Surabaya”.

Laporan penelitian ini disusun dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Di samping itu praktek kerja lapangan ini dilaksanakan untuk membina dan menambah wawasan guna mengenal, mengetahui dan memahami mekanisme serta mencoba mengaplikasikan pengetahuan penulis dan mengamati permasalahan dan hambatan yang ada mengenai pelaksanaan sistem manajemen lingkungan ISO 14001.

Dalam pelaksanaan magang dan penyusunan laporan ini, penulis telah dibantu dan dibimbing oleh berbagai pihak. Keberhasilan seseorang tidak terlepas dari budi baik dan bimbingan orang lain. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati perkenankan penulis menyampaikan terima kasih atas terselesaikannya laporan ini kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, kelancaran dan ridho-NYA, memberikan kesehatan dan keselamatan hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp. PD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Sumardiyono, SKM., M.Kes selaku Ketua Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak Putu Suriyasa, dr. MS, PKK, Sp.OK selaku Pembimbing I.

5. Bapak Tutug Bolet Atmojo, SKM, selaku Pembimbing II.

6. Bapak Basuki T Widodo, Bapak Rinaldi Sjukbar, Bapak Mega Slino yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan praktek kerja lapangan di PT Trakindo Utama Surabaya.

7. Bapak Suwono selaku SHE Supervisor dan Bapak Andri Riswanto selaku SHE officer yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu mengenai kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan.

8. Bapak Sarwono, Bapak Ahmad Khotib, Ibu Prastuti, Mbak agustina, Mbak Ida, Bapak Roso, Bapak Dwi Suhartanto, Bapak Eko, Bapak Yogi, Bapak Ma’ruf, Bapak Hendro Kelono yang telah membantu dan memberikan saran-saran selama kegiatan magang di PT Trakindo Utama Surabaya.

(6)

setelah saya magang.

12.Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Atas segala bantuan yang telah diberikan dari semua pihak, saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT memberi ridho dan balasan yang lebih baik. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, maka dari itu untuk mencapai hasil yang lebih baik penulis sangat mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun kemajuan kita bersama, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, April 2011 Penulis

(7)

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Tinjauan Pustaka ... 6

B. Kerangka Pemikiran... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Metode Penelitian ... 34

B. Lokasi Penelitian ... 34

(8)

F. Pelaksanaan Penelitian ... 36

G. Analisa Data ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Hasil Penelitian... 39

B. Pembahasan ... 84

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 105

A. Simpulan... 105

B. Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 111

(9)

Tabel 1. Identifikasi Aspek Lingkungan ... 55

Tabel 2. Pemenuhan Peraturan dan Persyaratan Lingkungan ... 58

Tabel 3. Emisi Gas di Lingkungan Kerja PT Trakindo Utama Surabaya ... 80

Tabel 4. Kadar Debu di Lingkungan Kerja PT Trakindo Utama Surabaya ... 81

Tabel 5. Intensitas Kebisingan di PT Trakindo Utama Surabaya ... 82

Tabel 6. Hasil Uji Kualitas Air Limbah ... 83

(10)

Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran ... 33

Gambar 3. Mekanisme Organisasi Manajemen Lingkungan... 44

(11)

Lampiran 1. Surat Keterangan Magang

Lampiran 2. Jadwal Kegiatan Magang

Lampiran 3. Kebijakan K3L PT Trakindo Utama Surabaya

Lampiran 4. Tujuan, Sasaran dan Program Manajemen Lingkungan PT Trakindo

Utama Surabaya

Lampiran 5. Prosedur Pengelolaan dan Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya

Lampiran 6. Form Daftar Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Lampiran 7. Form Inspeksi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Lampiran 8. Emergency Muster PointPT Trakindo Utama Surabaya

(12)

A. Latar Belakang Masalah

Semenjak revolusi industri di Eropa tahun 1800an, perkembangan

industrialisasi saat ini begitu pesat dan merupakan syarat mutlak dalam

pembangunan di setiap negara. Saat ini perkembangan industri selalu diikuti

dengan perkembangan teknologi yang semakin hari semakin berkembang.

Pergeseran teknologi dari tenaga manusia ke tenaga mesin sudah cukup dirasakan

dampak positifnya yaitu kemudahan-kemudahannya dalam upaya pencapaian

produktifitas yang setinggi-tingginya akan tetapi apabila dalam penggunaan

teknologi tersebut tidak memperhatikan aspek lingkungan maka akan timbul

dampak negatif yaitu adanya pencemaran lingkungan.

Namun dewasa ini semua perusahaan sudah mulai sadar pentingnya masalah

lingkungan dan mereka berusaha untuk mencapai dan menunjukkan kinerja

lingkungan yang baik dengan mengendalikan dampak dari kegiatan produk atau

jasanya pada lingkungan, dengan memperhitungkan kebijakan dan tujuan

lingkungannya. Sementara pertumbuhan industri yang cepat sangat

menguntungkan untuk perluasan lapangan kerja dan export, pola dan kecepatan

pertumbuhan sektor industri telah meningkatkan kekhawatiran akan masa depan

penggunaan sumber daya alam serta biaya sosial dan ekonomi akibat

(13)

perpustakaan.uns.ac.id penggunaan dan alokasi sumber daya utama, serta berlanjutnya degradasi dari digilib.uns.ac.id

ekosistem telah menimbulkan pertanyaan akan kesinambungan ataupun tingkat

kegiatan ekonomi pada beberapa sektor kegiatan ekonomi. Industri besar

merupakan sumber yang penting bagi pencemaran lokal dan merupakan sumber

yang harus diperhitungkan bagi pencemaran udara regional. Pencemaran industri

ini dikombinasikan dengan pencemaran sumber di perkotaan, merupakan ancaman

terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia.

Penggunaan bahan kimia yang terus meningkat dan tersebar luas di semua

sektor telah diikuti oleh akumulasi efek negatifnya, termasuk pencemaran pada

tanah, air dan udara yang pada akhirnya bahan-bahan tersebut dapat masuk ke

dalam rantai makanan yang dapat mengancam kesehatan manusia dan lingkungan.

Untuk menjamin pengelolaan bahan kimia agar ramah lingkungan dan dicapainya

derajat keamanan yang tinggi, dengan berpijak pada prinsip-prinsip pembangunan

yang berwawasan lingkungan dan peningkatan kualitas hidup manusia, maka

diperlukan peningkatan upaya pengelolaan baik di tingkat nasional, regional,

maupun internasional. Apabila pengelolaan dan penggunaan bahan kimia

berbahaya dan beracun tidak benar atau terjadi penyalahgunaan maka zat-zat

tersebut dapat mengakibatkan dampak yang merugikan kesehatan manusia dan

kerusakan lingkungan. Yang paling penting dalam pembangunan industri adalah

bagaimana meningkatkan dampak positif dan menekan dampak negatif. Dampak

positif pembangunan industri adalah kesejahteraan rakyat dan dampak negatifnya

terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan dimana-mana. Hal ini disebabkan

(14)

perpustakaan.uns.ac.id industri dapat ditekan dengan berbagai macam peraturan perundangan yang digilib.uns.ac.id

sifatnya memaksa. Untuk memaksa kegiatan industri memperhatikan lingkungan,

perlu pengawasan yang ketat setiap waktu. Oleh karena itu yang paling baik

adalah dengan menyadarkan pihak industri bahwa fungsi lingkungan sangat

penting bagi kesejahteraan manusia. Dengan pelaksanaan sistem manajemen

lingkungan ISO 14001 industri dapat menjamin konsumennya dan masyarakat

luas bahwa mereka benar-benar melindungi lingkungan.

Standar ISO 14001 merupakan dokumen spesifikasi atau dokumen

persyaratan sistem manajemen lingkungan. Dokumen ini berisi unsur-unsur yang

harus dipenuhi perusahaan bila ingin menetapkan sistem manajemen lingkungan

menurut ISO 14001. Unsur-unsur yang dirinci dalam ISO 14001 harus diterapkan,

didokumentasikan dan dilaksanakan sehingga lembaga sertifikasi sistem

manajemen lingkungan, selaku pihak ketiga nantinya akan memberikan sertifikat

SML kepada perusahaan berdasarkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan,

bahwa perusahaan tersebut telah menetapkan sistem manajemen lingkungan

dengan baik.

ISO 14001 didesain pula untuk perusahaan yang ingin memberikan

pernyataan diri yang diberikan kepada pihak kedua tanpa keterlibatan pihak

ketiga, yang menyatakan bahwa perusahaan telah menjalankan dengan baik

ketentuan-ketentuan di dalam standard ISO 14001. Tantangan utama bagi

perusahaan yang menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 adalah

dalam melaksanakan kegiatan agar berkelanjutan, antara lain bagaimana

(15)

perpustakaan.uns.ac.id sehingga masalah tersebut bukan sebagai bagian yang terpisah dari kegiatan bisnis digilib.uns.ac.id

yang menimbulkan biaya tambahan.

PT Trakindo Utama Surabaya adalah salah satu perusahaan besar yang

berkembang dan bergerak di bidang industri penjualan, penyewaan dan service

alat berat. Dalam kegiatan operasionalnya digunakan teknologi tinggi berupa

mesin-mesin yang menimbulkan suara bising yang berpotensi menghasilkan

pencemaran suara. Alat-alat transportasi yang digunakannya dapat berpotensi

menghasilkan pencemaran getaran & debu. Pemakaian air tanah yang berlebihan,

air buangan yang belum memenuhi baku mutu, rembesan minyak/oli, tumpahan

bahan kimia berbahaya dan beracun (B3), kebocoran bahan bakar berpotensi

menghasilkan pencemaran air dan pencemaran tanah. Lalu gas-gas yang

dihasilkan dapat mengakibatkan pencemaran udara bila tidak diperhatikan.

Berdasarkan kondisi ini, maka PT Trakindo Utama Surabaya bertekad untuk

melaksanakan sistem pengelolaan lingkungan dalam segala kegiatan

operasionalnya seperti yang tercantum dalam kebijakan K3L (Keselamatan,

Kesehatan Kerja dan lingkungan Hidup). PT Trakindo Utama Surabaya saat ini

sedang mempersiapkan segala perencanaan untuk memenuhi peraturan Sistem

Manajemen Lingkungan seperti yang tercantum dalam ISO 14001. Langkah awal

yang di tempuh antara lain dengan melakukan penilaian awal, menetapkan

kebijakan lingkungan, mengidentifikasi aspek lingkungan, merumuskan tujuan,

sasaran dan program lingkungan, mengidentifikasi dan mengimplementasikan

peraturan perundangan. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan

(16)

langkah-perpustakaan.uns.ac.id langkah yang ditempuh dalam mempersiapkan pelaksanaan Sistem Manajemen digilib.uns.ac.id

Lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001 dan hasilnya akan ditulis

dalam bentuk laporan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka didapatkan

rumusan masalah yaitu “Apakah langkah-langkah yang ditempuh PT Trakindo

Utama Surabaya dalam melaksanakan Sistem Manajemen Lingkungan untuk

memperoleh sertifikasi ISO 14001?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pelaksanaan penilaian awal terhadap Sistem Manajemen

Lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya.

2. Menganalisa kebijakan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan)

PT Trakindo Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO

14001.

3. Mengetahui sumber daya yang dipersiapkan PT Trakindo Utama Surabaya.

4. Mengidentifikasi aspek, dan dampak lingkungan dari kegiatan operasional di

PT Trakindo Utama Surabaya.

5. Menganalisa pemenuhan persyaratan dan peraturan perundangan di PT

Trakindo Utama Surabaya

6. Mengetahui tujuan, sasaran dan program lingkungan di PT Trakindo Utama

(17)

perpustakaan.uns.ac.id 7. Mengetahui pemanfaatan dokumen dan sumber daya yang telah tersedia di PT digilib.uns.ac.id

Trakindo Utama Surabaya.

8. Menganalisa prosedur operasi dan rencana tindakan yang dilaksanakan PT

Trakindo Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO

14001.

9. Menganalisa implementasi program manajemen lingkungan di PT Trakindo

Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001 serta

peraturan perundangan.

10. Menganalisa hasil pemantauan dan pengukuran lingkungan di PT Trakindo

Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001 serta

peraturan perundangan.

11. Mengetahui pelaksanaan audit berkelanjutan, tinjauan manajemen, perbaikan

dan tindak lanjut di PT Trakindo Utama Surabaya.

12. Mengetahui pelaksanaan audit eksternal untuk mendapatkan sertifikasi ISO di

PT Trakindo Utama Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan di PT Trakindo Utama Surabaya ini diharapkan

dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi Perusahaan

a. Sebagai masukan berupa analisa pelaksanaan Sistem Manajemen

(18)

perpustakaan.uns.ac.id dapat menjadi acuan pertimbangan untuk melaksanakan Audit atau digilib.uns.ac.id

Sertifikasi ISO 14001.

b. Mendapatkan Informasi analisa program pengelolaan lingkungan dan

prosedur pengawasan operasional yang dijalankan di PT Trakindo Utama

Surabaya, sehingga dapat melakukan tindakan pengendalian dan tindakan

perbaikan.

c. Menciptakan kerja sama yang saling bermanfaat antara PT Trakindo

Utama Surabaya dengan program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja.

2. Bagi Mahasiswa

Meningkatkan wawasan, pengetahuan serta pengalaman mahasiswa

tentang langkah-langkah awal dalam mempersiapkan pelaksanaan Sistem

Manajemen Lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001, serta dapat

menentukan tindakan pencegahan dan pengendalian terhadap dampak

lingkungan yang efektif.

3. Bagi Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja

Dapat menambah kepustakaan tentang langkah-langkah pelaksanaan

Sistem Manajemen Lingkungan di tempat kerja untuk untuk mengelola

lingkungan serta memperoleh sertifikasi ISO 14001, sehingga dapat diambil

manfaatnya untuk perkembangan kurikulum dan keilmuan manajemen

(19)

A. Tinjauan Pustaka

1. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001

Pengertian sistem manajemen lingkungan menurut ISO 14001:2004

adalah suatu sistem manajemen pengelolaan lingkungan yang telah diakui

secara internasional dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Sertifikat

di bawah koordinasi Organisasi Standar Internasional (ISO : International

Organization For Standardization). Sistem Manajemen Lingkungan atau

Environment Management System (EMS) merupakan bagian dari keseluruhan

sistem manajemen yang meliputi struktur organisasi, rencana kegiatan,

tanggung jawab, latihan atau praktek, prosedur, proses dan sumber daya untuk

pengembangan, penerapan, evaluasi dan pemeliharaan kebijakan lingkungan.

(ISO 14001, 1996)

Pada prinsipnya, ISO 14001 berisi syarat atau aturan komprehensif bagi

suatu organisasi dalam mengembangkan sistem pengelolaan dampak

lingkungan yang baik dan menyeimbangkan dengan kepentingan bisnis,

sehingga upaya perbaikan kinerja yang dilakukan akan disesuaikan dengan

sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dalam penerapannya ISO 14001

bersifat sukarela (voluntary), tidak ada hukum yang mengikat yang

(20)

perpustakaan.uns.ac.id 2. Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan dan Sertifikasi ISO 14001digilib.uns.ac.id

Berbagai manfaat dapat diperoleh bila menerapkan Sistem Manajemen

Lingkungan ISO 14001, yang sekaligus dapat dianggap sebagai keuntungan

dari pengelolaan lingkungan. Manfaat yang paling besar adalah perlindungan

terhadap lingkungan. Dengan mengikuti persyaratan yang ada akan membantu

pula dalam mematuhi peraturan perundang-undangan dan sistem manajemen

yang efektif. Perbaikan lingkungan yang berkesinambungan mempunyai

kesamaan konsep dengan manajemen lingkungan total. Hal tersebut

menyajikan konsep bahwa sistem selalu bisa dikendalikan dan selalu ada cara

yang lebih efektif dari segi biaya untuk mengurangi dampak terhadap

lingkungan lebih jauh selama ada indikator-indikator yang kreatif dalam

perusahaan yang diperbolehkan menyatakan ide-ide mereka. (Kuhre, 1996)

a. Perlindungan terhadap lingkungan

Tujuan utama sertifikasi ISO 14001 adalah untuk menjaga

kelangsungan hidup tumbuhan dan binatang dalam kondisi terbaik yang

paling memungkinkan. Pengelolaan lingkungan mungkin hanya

merupakan satu langkah kecil, namun proses ini akan akan berkembang

dan meningkat sejalan dengan bertambahnya pengalaman, penciptaan,

pencatatan, dan pemeliharaan dari sitem yang diperlukan untuk sertifikasi

yang diharapkan dapat membantu kondisi lingkungan.

Dampak positif terbesar terhadap lingkungan adalah pengurangan

limbah berbahaya. ISO 14001 mensyaratkan program-program yang akan

(21)

perpustakaan.uns.ac.id berbahaya yang selanjutnya akan berdampak pada berkurangnya polusi air digilib.uns.ac.id

tanah dan tanah. Minimalisasi limbah juga akan berdampak positif

terhadap lingkungan yaitu pengurangan, penggunaan ulang atau daur ulang

yang kesemuanya akan memaksimalkan penggunaan sumber daya alami.

Program pengelolaan lingkungan yang baik akan membantu mengurangi

kebutuhan akan energi liatrik, gas, ruang, dan air yang selanjutnya akan

dapat melindungi sumber daya yang berharga ini.

b. Menunjukkan kesesuaian dengan peraturan

Dengan memiliki sertifikasi ISO untuk pengelolaan lingkungan, besar

kesempatannya untuk memperoleh dokumen tertulis yang diperlukan untuk

menunjukkan bahwa organisasi tersebut telah bertindak sesuai peraturan

yang berlaku.

c. Pembentukan sistem pengelolaan yang efektif

Pengelolaan yang efektif adalah bisnis yang baik, demikian juga

dengan perencanaan, dokumentasi, dan pelaksanaan dari sistem

pengelolaan lingkungan. Dengan begitu banyaknya variabel yang harus

dijaga untuk menjamin kelangsungan hidup organisasi, mutu dan kini

standard pengelolaan lingkungan akan memaksa pihak manajemen untuk

lebih efektif.

Standar yang harus dicapai agar bisa memperoleh sertifikasi ISO dalam

pengelolaan lingkungan berisi teknik-teknik pengelolaan yang baik.

(22)

perpustakaan.uns.ac.id pengawasan dokumen, dan banyak sistem lainnya sebenarnya adalah digilib.uns.ac.id

sistem pengelolaan umum dengan suatu arahan ke bidang lingkungan.

d. Penurunan biaya

Setelah sejumlah biaya dikeluarkan untuk membuat dan menerapkan

program-program yang belum ada dalam rangka memperoleh sertifikasi,

akan terjadi suatu penghematan biaya dalam jangka panjang terutama

dalam hal pembersihan dan pengawasan lingkungan. Sertifikasi tidak akan

menghilangkan biaya untuk pembersihan polusi, namun hal itu akan

mengurangi jumlah dan skala pembersihan yang harus dilakukan di masa

datang.

Apabila biaya awal dan pemeliharaan sertifikasi dikelola secara baik,

maka seharusnya akan terjadi penurunan biaya lingkungan dalam jangka

penjang dan peningkatan kemampuan bersaing. Biaya yang dikeluarkan

akan dapat ditutupi oleh peningkatan kepuasan pelanggan, kepercayaan

pada organisasi dan meningkatnya moral organisasi.

Setelah sertifikat diperoleh, waktu dan uang yang dikeluarkan yang

dikeluarkan untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan konsumen akan

berkurang. Pada awalnya sebagian besar konsumen memiliki daftar

pertanyaan yang panjang dan berbeda-beda mengenai lingkungan.

Penunujukan sertifikat ISO 14001 yang dimiliki leh organisasi mungkin

telah menjawab dan memuaskan sebagian konsumen.

Dasar utama dalam penghematan biaya adalah lebih sedikitnya bahan

(23)

perpustakaan.uns.ac.id bahan kimia berarti berkurang pula penggunaan penggunaan bahan kimia digilib.uns.ac.id

yang bernutu randah, berkurang pula tumpahan bahan kimia, dan berarti

mengurangi limbah berbahaya yang harus dilacak dan dibuang.

Pembersihan air tanah pun akan dapat diminimumkan. (Wortham, 1993)

e. Penurunan kecelakaan kerja

Sejalan dengan berkurangnya bahan kimia dan limbah berbahaya yang

ada di lokasi dengan diberlakukannya sistem ini, jumlah karyawan yang

cidera karena bahan-bahan ini juga akan menurun. Jelas terlihat bahwa

pencegahan dan kematian akan membawa manfaat yang besar. Biaya yang

berkaitan dengan kecelakaan kerja juga akan menurun. Ketika sistem

pengellaan diterapkan, tidak hanya membantu mengurangi tingkat

kematian, tetapi juga menurunkan biaya yang berkaitan dengan hilangnya

produktivitas dan semangat kerja, biaya penggantian peralatan kerja yang

rusak dan waktu yang hilang untuk memperbaiki dan mencegah hal yang

sama.

Karena pengelolaan lingkungan dan kesehatan serta keselamatan

pekerja sangat berkaitan, maka ketika yang satu memperoleh manfaat dari

perubahan yang ada, hal-hal lainnya juga akan memperoleh keuntungan

yang sama. Sistem yang melindungi atau meminimalisasi dampak terhadap

lingkungan pada kebanyakan kasus juga akan meminimalisasi dampak

terhadap pekerja. Hal ini terlihat pada penurunan tingkat kecelakaan kerja

dan jumlah pekerja yang sakit. Pada dasarnya, pekerja adalah bagian dari

(24)

perpustakaan.uns.ac.id akibat kerja akan terjadi bila organisasi memasukkan unsur kesehatan dan digilib.uns.ac.id

keselamatan kerja dalam rangkaian usaha untuk memperoleh sertifikasi

ISO 14001 sebagai pelengkap dari usaha pengelolaan lingkungan.

f. Peningkatan hubungan masyarakat

Sebagian besar masyarakat peduli terhadap lingkungan saat ini. Bila

suatu organisasi meningkatkan program pengelolaan lingkungan,

organisasi itu pasti memperoleh peningkatan dalam hubungan dengan

masyarakat, dengan atau tanpa memperoleh sertifikasi ISO 14001. Ada

beberapa kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan yang dapat dilakukan

untuk mempertahankan atau meningkatkan kredibilitas dan hubungan

dengan masyarakat, contohnya dengan tidak membuang limbah dalam

jumlah besar, meminimalisasi limbah.

g. Peningkatan kepercayaan dan kepuasan konsumen

Hal yang erat kaitannya dengan usaha meningkatkan hubungan baik

dengan masyarakat adalah kepercayaan da kepuasan konsumen. Dengan

melihat bahwa perusahaan memiliki sertifikat ISO 14001, knsumen akan

merasa bahwa lingkungan mereaka taelah terlindungi. Hal ini menunjukan

bahwa pihak produsen benar-benar peduli pada lingkungan. Perlindungan

dan keamanan lingkungan akan didasarkan pada sertifikasi ISO 14001

yang lebih dapat diukur dibanndingkan dengan janji-janji muluk yang

diberikan organisasi pada sebagian besar kasus selama ini.

Dengan ISO 14001, suatu organisasi dapat meyakinkan para konsumen

(25)

perpustakaan.uns.ac.id kegiatan perlindungan terhadap lingkungan dan mempunyai dokumen-digilib.uns.ac.id

dokumen yang cukup untuk mendukung pernyataan tersebut. (Kuhre,

1996)

3. Langkah-langkah Umum untuk Memperoleh Sertifikasi ISO 14001

Banyak organisasi telah memulai proses pengelolaan lingkungan karena itu

titik awal dari proses sertifikasi. Berikut ini adalah langkah-langkah yang

harus dilakukan organisasi untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001:

a. Penilaian awal dan definisi kegunaan

Sebelum organisasi memulai usaha desain dan implementasi secara

besar-besaran, suatu penilaian awal terlebih dahulu harus dilakukan. Hal

ini akan membantu menentukan hal mana yang sebenarnya membutuhkan

sistem pengelolaan lingkungan yang baru. Penilaian harus mengidentifikasi

dokumen-dokumen, tindakan-tindakan dan prosedur yang diperlukan untuk

memperoleh sertifikasi seperti pernyataan kebijakan, sistem pengelolaan,

perencanaan, kegiatan operasional, personil, pelatihan, dan tujuan yang

ingin dicapai.

Suatu definisi kegunaan harus dibuat sehubungan dengan penilaian

awal tersebut. Kegunaan dapat berupa menjaga lingkungan dengan lebih

baik, memperoleh sertifikasi ISO 14001, untuk lebih efektif dalam segi

biaya, untuk memperbaiki hubungan baik dengan masyarakat, dan lainnya.

Agar berhasil, keseluruhan usaha memperoleh sertifikasi harus diringkas

dan disajikan dalam penilaian awal dan disetujui oleh manajemen puncak

(26)

perpustakaan.uns.ac.id b. Persiapan kebijakan digilib.uns.ac.id

Persiapan kebijakan perlu dilakukan sejak awal dalam suatu proses

karena persetujuan manajemen puncak adalah kunci menuju sukses,

walaupun kebijakan yang disiapkan tersebut masih sangat kasar, hal ini

sekurangnya akan memberi arahan yang menyeluruh bagi suatu proses

pada saat sangat dibutuhkan.

c. Mendapatkan sumber daya sejak awal

Sumber daya tertentu perlu didapatkan sejak awal proses agar

keseluruhan usaha dapat dilakukan dengan tuntas. Sumber daya keuangan

adalah sumber daya yang harus ada, sumber daya organisasi seperti

personil, sumber daya pelatihan dapat diidentifikasi dan diberikan,

pembelian pasokan dan dukungan lainnya juga harus diusahakan.

d. Prosedur untuk identifikasi dampak dan persyaratan lainnya

Prosedur dan kebijakan untuk mengidentifikasi, menyusun, dan

menganalisis dampak ke dalam suatu sistem organisasi sangat diperlukan

untuk memperoleh peraturan-peraturan dan dampak-dampak serta

menyusunnya dalam satu atau dua bundel dokumen. Langkah ini sangat

penting dan memudahkan pembuatan suatu desain dari prosedur dan

pengawasan pengelolaan lingkungan yang sangat berarti.

e. Tujuan dan sasaran

Tujuan dan sasaran adalah hal berikutnya yang harus dipersiapkan.

(27)

perpustakaan.uns.ac.id penetapan program minimisasi limbah. Sasaran akan ditentukan secara digilib.uns.ac.id

khusus untuk setiap tujuan dan disajikan secara kuantitatif.

f. Pemanfaatan dokumen dan sumber daya yang tersedia

Bila sudah ada dokumen yang berkaitan dengan program ISO 14001,

maka hal tersebut harus dimanfaatkan. Hal ini dapat mencakup sebagian

besar prosedur pengelolaan lingkungan yang baik dan sistem kualitas yang

sudah digunakan.

g. Persiapan dari prosedur operasi dan recana tindakan

Setelah langkah-langkah diatas diselesaikan tiba saatnya untuk

mempersiapkan prosedur-prosedur baru yang belum lengkap. Sering kali

banyak sistem pengelolaan lingkungan terdiri dari prosedur dan standard

yang tidak tertulis yang akan menyebabkan kebingungan, kurangnya

petunjuk dari dampak lingkungan yang negatif. Petunjuk pengelolaan

lingkungan harus disusun bila belum ada, untuk mencakup keseluruhan

prosedur dan standard yang berbeda.

h. Implementasi program

Setelah kertas kerja dibuat, sistem pengelolaan lingkungan perlu

diimplementasikan untuk dapat secara nyata membantu lingkungan karena

sertifikasi memerlukan implementasi di samping persiapan prosedur dan

(28)

perpustakaan.uns.ac.id i. Pelaksanaan audit yang berkelanjutan, tinjuan manajemen, perbaikan dan digilib.uns.ac.id

tindak lanjut

Dengan melaksanakan audit atau meninjau kemajuan organisasi dalam

pengelolaan lingkungan terus menerus, dimungkinkan untuk mengusulkan

suatu tindakan perbaikan dan tindak lanjutnya. Segera setelah proses audit

selesai, tindakan perbaikan harus dilakukan secepat mungkin. Upaya untuk

memperbaiki kualitas dan pengawasan lingkungan dengan dampak yang

positif bagi organisasi dan makhluk hidup di dalam dan di sekitarnya,

selalu mungkin dilakukan.

j. Audit internal untuk standard ISO

Bila suatu organisasi merasa sudah hampir menyelesaikan hal-hal yang

disebut diatas perlu sekiranya mengadakan suatu audit internal. Jenis audit

seperti ini membantu mengidentifikasi perbaikan-perbaikan akhir yang

perlu dilakukan.

k. Audit yang dilakukan auditor luar

Audit yang dilakukan untuk memperoleh sertifikasi biasanya dilakukan

oleh auditor independen. Auditor dari pihak ketiga biasanya mendapat

kredibilitas lebih karena dianggap lebih obyektif. Namun di sisi lain pihak

auditor mungkin idak mengenal industri yang diauditnya dengan baik.

Maka perlu memberikan beberapa penjelasan tentang teknologi utama

yang digunakan. Secara keseluruhan, auditor harus cakap melakukan audit

atas pengelolaan lingkungan dan disetujui oleh ISO sebelum mereka dapat

(29)

perpustakaan.uns.ac.id l. Sertifikasi digilib.uns.ac.id

Apabila organisasi dapat lulus sebagian besar komponen yang diaudit

maka sertifikasi akan diberikan. Sertifikasi dapat diperoleh dengan tiga

cara. Bila hal ini dilakukan oleh konsultan audit independen yang telah

disetujui oleh ISO, maka sertifikasi yang diperoleh akan paling berbobot.

Sertifikasi dengan bobot kedua didapat ketika organisasi melibatkan

pemasok dibawah kontrak. Dalam hal ini audit dapat dilakukan oleh

organisasi yang menggunakan pemasok. Sertifikasi yang dilakukan sendiri

memiliki bobot yang paling rendah, namun hal ini masih lebih baik dari

tidak memiliki sertifikasi sama sekali.

m. Perbaikan berkelanjutan

Dengan melakukan audit internal dan pemantauan rutin, akan jelas

terlihat bahwa kebijakan, tujuan, target dan perencanaan harus dapat

dimodifikasi. Perbaikan keseluruhan sistem secara berkelanjutan akan

membuatnya efektif dari segi biaya dan akan menurunkan dampak sebesar

mungkin. Perbaikan berkelanjutan bukanlah langkah terakhir, hal ini

adalah langkah yang terpadu dari setiap langkah pengelolaan lingkungan.

(Kuhre, 1996)

4. Unsur-unsur di Dalam Standar ISO 14001

Standar ISO 14001 merupakan dokumen spesifikasi sistem manajemen

lingkungan. Standard ini memuat unsur-unsur yang harus dipenuhi oleh

perusahaan yang ingin memperoleh sertifikasi atas pelaksanaan standar ISO

(30)

perpustakaan.uns.ac.id didokumentasikan dan dilaksanakan sehingga lembaga sertifikasi Sistemdigilib.uns.ac.id

Manajemen Lingkungan, selaku pihak ketiga dapat memberikan sertifikat

Sistem Manajemen Lingkungan kepada perusahaan berdasarkan bukti yang

dapat dipertanggungjawabkan bahwa perusahaan tersebut telah menerapkan

Sistem Manajemen Lingkungan dengan baik. (ISO 14001, 2004)

Berikut penjabaran dari masing-masing unsur Sistem Manajemen

Lingkungan :

a. Kebijakan Lingkungan

Pernyataan kebijakan adalah suatu deklarasi yang ditandatangani oleh

pemimpin organisasi yang menyatakan bahwa perlindungan lingkungan

menjadi prioritas utama. Sekurangnya presiden dari perusahaan harus

menandatangani karena hubungan mereka yang penting. Tanpa penunjukan

komitmen dari manajemen puncak ini, aparat perusahaan lainnya tidak

akan peduli pada usaha pengelolaan lingkungan yang dilakukan.

Manajemen puncak perlu memeperlihatkan dukungan sepenuhnya atas

kebijakan yang dibuat dengan beberapa cara. Disamping menandatangani

kebijakan menunjukan dukungan dengan menyediakan dana yang cukup

juga sangat penting. Bila kekurangan dana perusahaan makaa pengelolaan

lingkungan akan terhenti. Dukungan terhadap kebijakan yang dibuat dapat

ditunjukan oleh tindakan-tindakan. Misalnya jika direktur ingin mencatat

sesuatu menggunakan kertas yang sudah terpakai tetapi halaman

belakangnya masih kosong, itu berarti dia peduli lingkungan. (Kuhre,

(31)

perpustakaan.uns.ac.id Selain itu untuk dapat menerapkan Sistem Manajemen Lingkungandigilib.uns.ac.id

dengan baik bukan saja diperlukan adanya komitmen manajemen puncak

namun diperlukan pula adanya komitmen dari seluruh karyawan, meskipun

komitmen manajemen puncak merupakan unsur yang paling penting.

Selanjutnya, tentang kebijakan lingkungan di dalam standar ISO 14001

menyebutkan :

1) Sesuai dengan sifat, skala dan dampak lingkungan dari kegiatan,

produk atau jasanya.

2) Mencakup suatu komitmen untuk penyempurnaan berkelanjutan dan

pencegahan pencemaran.

3) Mencakup suatu komitmen untuk mematuhi perundang-undangan dan

peraturan lingkungan yang relevan dan dengan persyaratan lain yang

bisa dilakukan oleh organisasi.

4) Memberikan suatu kerangka untuk menyusun dan mengkaji tujuan dan

sasaran lingkungan.

5) Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara serta dikomunikasikan ke

semua karyawan.

6) Tersedia untuk umum. (ISO 14001, 2004)

b. Perencanaan

Tujuan dari perencanaan atau rencana tindakan adalah menciptakan

kondisi sedemikian sehingga perusahaan dapat melaksanakan kegiatannya

(32)

perpustakaan.uns.ac.id 1) Aspek Lingkungan digilib.uns.ac.id

Aspek lingkungan adalah unsur dari suatu kegiatan, produk atau

jasa dari organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan. Dalam

pengertian ini aspek lingkungan yang penting adalah aspek lingkungan

yang mempunyai atau dapat mempunyai dampak penting terhadap

lingkungan bagi operasi di perusahaan di sekeliling perusahaan.

Dengan kata lain, suatu perusahaan mengidentifikasi dampak

lingkungannya bila perusahaan tersebut mengakses apa yang dapat

menyebabkan perubahan pada lingkungan untuk setiap kegiatan, tugas

atau langkah dari prosesnya.

2) Persyaratan Perundangan dan Persyaratan Lainnya

Perusahaan harus mengidentifikasi dan mengerti semua

persyaratan yang diminta oleh perundang-undangan bila aspek

lingkungan telah diidentifikasi, maupun persyaratan lainnya yang

relevan dengan kegiatan perusahaan. Setiap peraturan yang diterapka

pada kegiatan operasional perusahaan harus diiidentifikasi. Hal ini

mencakup peraturan-peraturan di tingkat internasioal, federal, negara

bagian, regional dan lokal. Pada setiap tingkat pemerintahan ada

beberapa peraturan yang berbeda sehingga tambahan dari

peraturan-peraturan yag ada, pasal-pasal legislatif dan hukum juga harus

diidentifikasi. Selain peraturanperaturan yang ada, ada beberapa

persyaratan lainnya yang dituntut dari suatu perusahaan. Ini dapat

(33)

perpustakaan.uns.ac.id konsumen, keputusan pengadilan, perizinan dan hal-hal lainnya.digilib.uns.ac.id

Persyaratan-persyaratan ini juga penting dan harus dituliskan dalam

suatu standar. (Kuhre, 1996)

3) Tujuan dan Sasaran

Menurut standar ISO 14001, tujuan lingkungan adalah cita-cita

lingkungan secara menyeluruh, yang timbul dari kebijakan lingkungan

yang telah ditentukan oleh perusahaan itu sendiri untuk mencapainya,

dan yang dikuantifikasi bila memungkinkan. Sedangkan tentang

sasaran lingkungan, standar ISO 14001 mendefinisikan sasaran

lingkungan sebagai persyaratan kinerja secara rinci, dikuantifikasikan

bila dimungkinkan, berlaku untuk perusahaan atau bagian yang

diturunkan dari tujuan lingkungan dan yang perlu ditentukan dan

dipenuhi untuk mencapai tujuan lingkungan.

Tujuan dan sasaran lingkungan harus konsisten dan dimasukkan

dalam rencana strategis perusahaan. Keduanya harus sejalan dengan

rencana strategis perusahaan secara keseluruhan atau bila tidak akan

timbul konflik. Tujuan dan sasaran harus konsisten satu sama lain dan

tidak bertentangan. Tujuan dan sasaran juga harus mendukung

kesesuaian dengan peraturan yang berlaku, persyaratan bisnis,

penurunan dampak dan pandangan dari pihak-pihak berkepentingan.

Tujuan dan sasaran harus terintegrasi dengan keseluruhan organisasi.

Kedua hal tersebut tidak dapat saling silang atau keduanya tidak akan

(34)

perpustakaan.uns.ac.id 4) Program Manajemen Lingkungan digilib.uns.ac.id

Program Manajemen Lingkungan harus dinamis dan secara

berkala disempurnakan sesuai dengan perubahan tujuan dan sasaran

perusahaan. Pembuatan dan penggunaan satu program atau lebih

merupakan unsur kunci untuk penerapan sistem manajemen lingkungan

yang berhasil. Program tersebut sebaiknya menjelaskan bagaimana

tujuan dan sasaran perusahaan akan dicapai, termasuk jangka waktu

dan personil yang bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan

lingkungan perusahaan. (ISO 14001, 2004)

c. Penerapan dan Operasi

Suatu perusahaan dapat saja telah memiliki kebijakan lingkungan yang

sangat tepat dan telah memiliki pula tujuan dan sasaran lingkungan, serta

memiliki perencanaan sistem manajemen lingkungannya yang sangat

bagus dan rinci tanpa mereka menghadapi masalah lingkungan yang

disebabkan masalah penerapan dan operasi sistem manajemen lingkungan

belum memadai.

1) Struktur dan tanggung jawab

Unsur yang paling penting dalam menjalankan sistem manajemen

lingkungan adalah dukungan manajemen puncak, manajemen garis dan

karyawan perusahaan. Penerapan sistem manajemen lingkungan yang

berhasil memerlukan komitmen dari semua karyawan perusahaan. Oleh

sebab itu tanggung jawab lingkungan tidak dilihat sebatas fungsi

(35)

perpustakaan.uns.ac.id tertinggi. Perlu pula diperhatikan bahwa tanggung jawab kunci sistem digilib.uns.ac.id

manajemen lingkungan yang telah ditentukan dan dikominikasikan

dengan baik ke personil yang relevan. (ISO 14001, 2004)

2) Pelatihan, kepedulian dan kompetensi

Pelatihan adalah hal yang sangat penting bagi pengelolaan

ligkungan karena kompleksnya bidang tersebut. Pelatihan diperlukan

tidak hanya bagi staf di bidang lingkungan tetapi juga di seluruh bidang

pekerjaan lainnya dalam perusahaan dan beberapa kontraktor dan

seluruh pekerja harus dibuat sadar akan dampak yang mereka

timbulkan terhadap lingkungan melalui pekerjaan yang mereka lakukan

dan cara-cara meminimasi dampak tersebut. (Kuhre, 1996)

Dalam ISO 14001, dokumentasi pelatihan merupakan salah satu

kunci penting dalam penerapan sistem manajemen lingkungan.

Pemeliharaan dokumentasi pelatihan yang baik termasuk siapa yang

sudah dilatih, isi pelatihan dan tanggal pelatihan. (ISO 14001, 2004)

3) Komunikasi

Aspek kunci lainnya dari manajemen lingkungan adalah

komunikasi dengan karyawan, perusahaan atau masyarakat sekitar dan

dengan pihak lainnya dari masyarakat yang terkait dan dengan

pelanggan. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 menentukan

perlu adanya prosedur untuk:

a) Mempertahankan komunikasi internal diantara berbagai bagian dan

(36)

perpustakaan.uns.ac.id b) Menerima, mendokumentasikan dan menanggapi komunikasi yang digilib.uns.ac.id

relevan dari pihak terkait dari luar sehubungan dengan aspek-aspek

lingkungan dan sistem manajemen lingkungan. (ISO 14001, 2004)

4) Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan

Organisasi harus membuat dan memelihara informasi dalam

media cetak atau elektronik, untuk:

a) Menerangkan unsur-unsur inti sistem manajemen dan interaksinya.

b) Memberikan petunjuk dokumentasi yang terkait.

Dokumentasi sistem manajemen lingkungan dapat berupa:

a) Informasi tentang proses.

b) Bagan organisasi atau organisasi.

c) Standar internal dan prosedur operasional.

Bagan lokasi keadaan darurat. (ISO 14001, 2004)

5) Pengendalian Dokumen

Maksud pengendalian dokumen adalah untuk menjamin bahwa

perusahaan menyusun dan memelihara dokumen dengan cara yang

memadai untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan. Organisasi

harus membuat dan memelihara prosedur untuk mengendalikan semua

dokumen yang diperlukan oleh standar internasional ini untuk

menjamin bahwa:

a) Adanya persetujuan dokumen sebelum diterbitkan.

b) Dokumen secara berkala dikaji, direvisi bila diperlukan dan

(37)

perpustakaan.uns.ac.id c) Perubahan dan status revisi dokumen harus diidentifikasi terlebih digilib.uns.ac.id

dahulu.

d) Dokumen harus dipastikan sah dan mudah diidentifikasi.

e) Dokumen mutakhir yang relevan tersedia di seluruh lokasi operasi

yang sangat penting bagi berfungsinya sistem manajemen

lingkungan yang efektif.

f) Dokumen kadaluarsa segera dimusnahkan dari semua titik

penerbitan dan penggunaan atau sebaliknya dijamin terhadap

penggunaan yang tidak sesuai dengan yang dimaksudkan.

g) Setiap dokumen kadaluarsa disimpan untuk keperluan

perundang-undangan dan atau keperluan pemeliharaan pengetahuan yang

didefinisikan secara tepat. Dokumentasi harus dapat dibaca, diberi

tanggal (tanggal revisi) dan mudah diidentifikasi, dipelihara

dengaan teratur dan disimpan untuk jangka waktu yang ditentukan.

Prosedur dan tanggung jawab atas pembuatan dan modifikasi

berbagai jenis dokumen harus dibuat dan dipelihara.

(ISO 14001, 2004 )

6) Pengendalian Operasional

Perusahaan harus mengidentifikasi operasi dan kegiatan yang

berkaitan dengan aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi

sejalan dengan kebijakan, tujuan dan sasarannya. Perusahaan harus

(38)

perpustakaan.uns.ac.id menjamin bahwa kegiatan ini dilaksanakan pada kondisi tertentu digilib.uns.ac.id

dengan :

a) Membuat dan memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk

mengatasi situasi ketiadaan prosedur yang dapat menyebabkan

penyimpangan dari kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan.

b) Menetapkan kriteria operasi di dalam prosedur.

c) Membuat dan memelihara prosedur yang berkaitan dengan aspek

lingkungan penting yang dapat diidentifikasi dari barang dan jasa

yang digunakan oleh perusahaan dan mengkomunikasikan prosedur

dan persyaratan yang releva kepada pemasok dan kontraktor.

(ISO 14001, 2004)

7) Kesiagaan dan Tanggap Darurat

Berapapun pengawasan yang diimplementasikan, tidak mungkin

untuk menghilangkan segala masalah atau keadaan darurat sama sekali.

Hal ini meliputi kecelakaan kerja, tumpahan baha kimia, cidera akibat

kerja dan rencana persiapan untuk menghadapi kejadian-kejadian yang

tidak dapat diduga ini. Prosedur gawat darurat yang terperinci harus

dituliskan sebelum keadaan gawat darurat terjadi. Rencana yang

dipersiapkan untuk mengatasi keadaan ini mempunyai beberapa nama,

namun demikian yang paling umum digunakan adalah rencana respon

gawat darurat dan rencana pemulihan bencana. (Kuhre, 1996)

Bila terjadi keadaan darurat, satu tanggapan yang terorganisir

(39)

perpustakaan.uns.ac.id meminimumkan kerusakan terhadap kesehatan dan keselamatan digilib.uns.ac.id

manusia atau lingkungan.

d. Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi

Kinerja lingkungan harus dipantau dan diperiksa sedemikian sehingga

bila terjadi ketidaksesuaian dapat segera diketahui, dan diambil

langkah-langkah perbaikan untuk mengkoreksinya.

1) Pemantauan dan Pengukuran

Program pemantauan dan pengukuran merupakan proses yang

kontinyu yang mencakup pengumpulan data mutakhir dan penelusuran

parameter tertentu secara kontinyu. Dengan menggunakan teknik

pemantauan dan pengukuran perusahaan dapat menilai kemajuannya

dalam memenuhi tujuan dan sasaran lingkungan yang sudah

digariskan. (ISO 14001, 2004)

2) Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi dan pencegahan

ISO 14001 mensyaratkan perusahaan untuk membuat dan

memelihara prosedur untuk menangani, menyelidiki dan memulai

tindakan koreksi dan pencegahan terhadap ketidaksesuaian. Selain itu,

tanggung jawab dan wewenang untuk semua kegiatan yang berkaitan

dengan ketidaksesuaian harus ditentukan. Ketidaksesuaian meliputi

segala sesuatu yang tidak sesuai dengan persyaratan, seperti yang

dipersyaratkan oleh sistem manajemen lingkungan. Hal ini dapat

meliputi ketidaksesuaian pada kebijakan lingkungan, tujuan dan

(40)

perpustakaan.uns.ac.id operasional, jadwal kalibrasi alat, perekaman dan pengarsiban, digilib.uns.ac.id

pengendalian dokumen, kesiapsiagaan dan tanggap darurat dan

prosedur tanggapan dan jadwal pelatihannya, rencana pemantauan dan

pengukuran, audit sistem manajemen lingkungan dan dokumentasi

pengkajian manajemen dan penerapan penyempurnaan sistem

manajemen lingkungan.

Dalam membuat dan mempertahankan prosedur untuk

penyelidikan dan mengoreksi ketidaksesuaian, perusahaan sebaiknya

memasukkan unsur-unsur dasar :

a) Identifikasi penyebab ketidaksesuaian.

b) Identifikasi pilihan tindakan koreksi dan pencegahan serta

pengendalian yang diperlukan.

c) Pelatihan personal.

d) Penerapan rencana untuk tindakan koreksi yang dipilih.

e) Merekam setiap perubahan pada prosedur tertulis yang dihasilkan

dari tindakan koreksi. (ISO 14001, 2004)

3) Evaluasi dari Tingkat Kesesuaian

Di dalam sistem manajemen lingkungan ISO 14001 perusahaan

harus bersikap konsisten dengan komitmen untuk mencapai kesesuaian.

Selain itu suatu organisasi juga harus menetapkan prosedur untuk

mengevaluasi secara periodik kesesuaian terhadap peraturan

perundangan dan peraturan lainnya yang terkait. Perusahaan harus

(41)

perpustakaan.uns.ac.id bisa dilakukan bersamaan dengan evaluasi kesesuaian peraturan digilib.uns.ac.id

perundangan atau dengan prosedur yang terpisah. (ISO 14001, 2004)

4) Rekaman

Sistem manajemen lingkungan menghendaki adanya rekaman

lingkungan yang cukup dan dipelihara sehingga dapat memperlihatkan

bahwa sistem dapat berfungsi dengan efektif. Bila tidak ada rekaman

lingkungan, maka hal ini memberikan petunjuk bahwa sistem

manajemen lingkungan perusahaan harus diperbaiki. Rekaman

lingkungan harus dipersiapkan, disimpan dan dipelihara oleh

perusahaan serta mudah ditelusur bila diperlukan. Rekaman ini

meliputi informasi antara lain tentang pembelian, audit, pengkajian dan

pelatihan. (ISO 14001, 2004)

5) Audit Sistem Manajemen Lingkungan

Di dalam ISO 14001, audit sistem manajemen lingkungan

didefinisikan sebagai suatu proses verifikasi tersistemasi dan

terdokumentasi untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara

obyektif untuk menentukan apakah sistem manajemen lingkungan dari

organisasi sesuai dengan kriteria audit sistem manajemen lingkungan

yang dibuat organisasi, dan untuk mengkomunikasikan hasil proses ini

kepada manajemen. Sistem manajemen lingkungan terintegrasi dengan

sistem manajemen lainnya. Dengan demikian diharapkan, bahwa

Sistem manajemen yang akan diaudit akan sesuai (compatible) dan

(42)

perpustakaan.uns.ac.id penerapan sistem manajemen K3 dan penerapan sistem manajemen digilib.uns.ac.id

kualitas produk ISO 9001. Untuk membantu memudahkan dan

membantu pemahaman, bahwa audit sistem manajemen lingkungan

merupakan suatu sistem manajemen yang terintegrasi dengan fungsi

manajemen lainnya, maka dapat diidentifikasi terhadap masing-masing

kriteria audit.

e. Tinjauan Manajemen

Manajemen puncak organisasi atau perusahaan harus mengkaji sistem

manajemen lingkungan sesuai jadwal yang ditentukan, untuk menjamin

kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya secara berkelanjutan. Proses

pengkajian manajemen harus menjamin bahwa informasi penting

dikumpulkan untuk memungkinkan manajemen melakukan evaluasi.

Pengkajian ini harus didokumentasi. Pengkajian manajemen harus

membahas kemungkinan perlunya perubahan kebijakan tujuan dan

unsur-unsur lainnya dari sistem manajemen lingkungan, perubahan keadaan dan

komitmen untuk penyempurnaan berkelanjutan. (ISO 14001, 2004)

f. Perbaikan Lanjutan

Dengan melakukan audit internal dan pemantauan rutin, akan jelas

terlihat bahwa kebijakan, tujuan, target dan perencanaan harus dapat

dimodifikasi. Perbaikan keseluruhan sistem secara berkelanjutan akan

membuatnya efektif dari segi biaya dan akan menurunkan dampak sebesar

(43)

perpustakaan.uns.ac.id adalah langkah yang terpadu dari setiap langkah pengelolaan lingkungan. digilib.uns.ac.id

(Kuhre, 1996)

Gambar 1. Model Sistem Manajemen Lingkungan

KEBIJAKAN LINGKUNGAN

PERENCANAAN (PLAN)

PENERAPAN & OPERASI (DO) PEMERIKSAAN (CHECK)

TINJAUAN MANAJEMEN (ACT)

(44)

perpustakaan.uns.ac.id B. Kerangka Pemikiran digilib.uns.ac.id 3. Mendapatkan sumber daya sejak awal 4. Identifikasi dampak dan

persyaratan-persyaratan lainnya

5. Tujuan, sasaran dan program lingkungan 6. Pemanfaatan dokumen yang tersedia 7. Prosedur operasi dan rencana tindakan 8. Implementasi program

9. Audit yang berkelanjutan, tinjauan manajemen dan perbaikan

10. Audit Internal

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang diambil adalah penelitian deskriptif, dimana penulis memberikan gambaran dan analisa yang jelas terhadap langkah persiapan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya dan data yang diperoleh dipergunakan sebagai bahan penulisan laporan. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan mendiskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa kini dan lebih menekankan pada data factualdari pada penyimpulan (Arif M, 2003).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT Trakindo Utama Surabaya, Jl. Rungkut Industri Raya No.2 Surabaya 60292, Kelurahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kotamadya Surabaya, PO BOX 32/SBS Jawa Timur, Indonesia.

C. Obyek Penelitian

(46)

D. Sumber Data

Dalam melaksanakan penelitian, penulis menggunakan data-data sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer diperoleh melalui observasi langsung mengenai persiapan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan dan upaya pengelolaan lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya, pengukuran lingkungan fisik, pengukuran kualitas air dan udara, identifikasi tempat kerja, wawancara serta diskusi dengan karyawan PT Trakindo Utama Surabaya yang terkait dengan kegiatan magang.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui data-data yang ada pada dokumen, catatan perusahaan, literatur-literatur dan standar peraturan yang terkait dengan obyek penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

(47)

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada pihak yang berhubungan dengan obyek penelitian baik tenaga kerja, foreman/supervisor service departement maupun SHE department untuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan manajemen lingkungan.

3. Studi Kepustakaan

Dilakukan untuk memperoleh pengetahuan secara teoritis dengan membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan obyek penelitian.

F. Pelaksanaan Penelitian

1. Tahap Persiapan

Persiapan yang dilakukan sebelum magang adalah mengajukan proposal permohonan magang di bidang Kesehatan, Keselamatan Kerja dan lingkungan di PT. Trakindo Utama Surabaya, di samping itu persiapan yang dilakukan adalah mempelajari kepustakaan yang berhubungan dengan sistem manajemen lingkungan.

2. Tahap Pelaksanaan

(48)

b. Melakukan diskusi atau wawancara dengan tenaga kerja dan departemen SHE tentang pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan. c. Melakukan identifikasi tentang aspek lingkungan dan dampak

lingkungan dari kegiatan operasinal di lingkungan kerja.

d. Melakukan pengontrolan sistem pengelolaan limbah (padat, cair, gas) e. Melakukan pengukuran terhadap faktor fisik lingkungan kerja dan

mengikuti pengukuran kualitas udara dan kualitas air limbah dari pihak luar.

f. Melakukan analisa upaya pengendalian dampak lingkungannya. g. Mengikuti audit Contamination Controlsecara rutin seminggu sekali. h. Melakukan koordinasi dengan cleaning service tentang inspeksi

higiene dan sanitasi, pembersihan oil trap dan kebersihan lingkungan kerja.

i. Memeriksa dokumen pengangkutan limbah B3 kepada pihak vendor. j. Mengikuti program dan kegiatan yang dilakukan Departemen SHE

sesuai rekomendasi dari pembimbing perusahaan.

k. Pencarian data pelengkap melalui arsip-arsip atau dokumen perusahaan dan buku-buku referensi.

3. Tahap Pengolahan Data

(49)

G. Analisa Data

(50)

A. HASIL PENELITIAN

PT Trakindo Utama Surabaya saat ini sedang mempersiapkan segala upaya

untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan dalam setiap kegiatan

operasionalnya. Setelah pengelolaan sistem manajemen lingkungan dilaksanakan

dengan baik berdasarkan ISO 14001, PT Trakindo Utama Surabaya berniat untuk

melaksanakan audit eksternal agar mendapatkan sertifikat ISO 14001 Sistem

Manajemen Lingkungan. Dalam pelaksanaan manajemen lingkungan dilaksanakan

bersamaan dengan pelaksanaan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3),

sistem pendokumentasian juga menjadi satu dengan dokumentasi K3 dalam

SHE.SOP (Safety, Health and Environment).

Langkah-langkah awal dalam mempersiapkan penerapan sistem manajemen

lingkungan antara lain dengan melakukan penilaian awal, menetapkan suatu

kebijakan lingkungan diikuti dengan penempatan organisasi lingkungan pada

posisinya dan mengaturnya dengan baik, mengidentifikasi aspek dan menilai

dampak lingkungan, menilai persyaratan yang diwajibkan oleh peraturan

perundangan, lalu menyusun tujuan-tujuan, sasaran dan program lingkungan serta

memanfaatkan dokumen dan sumber daya yang tersedia.

Setelah semua unsur dalam langkah awal sudah tersedia, selanjutkan adalah

(51)

perpustakaan.uns.ac.id selanjutnya yaitu mengimplementasikan program, melaksanakan audit yang digilib.uns.ac.id

berkelanjutan, tinjauan manajemen, perbaikan dan tindak lanjut, lalu melakukan

audit internal untuk standar ISO. Setelah semua langkah diatas telah dilaksanakan

selanjutnya adalah audit yang dilakukan auditor luar. Apabila organisasi lulus

sebagian besar komponen yang diaudit, maka sertifikasi akan didapatkan.

Berdasarkan hasil pengamatan, berikut ini adalah penjelasan dari

langkah-langkah tersebut sesuai dengan apa yang ada di PT Trakindo Utama Surabaya:

1. Penilaian Awal

Penilaian awal telah direncanakan PT Trakindo Utama Surabaya untuk

dilaksanakan oleh konsultan eksternal yang berkompeten. Keputusan untuk

memilih konsultan eksternal ini bertujuan agar orang yang bertanggung jawab

untuk penilaian melihat pekerjaan dan efek lingkungan yang dihasilkan oleh

perusahaan dari sudut pandang yang netral atau independen. Karena apabila

penilaian awal tidak dilakukan dengan benar, kebijakan yang benar-benar

efektif tidak akan terbentuk. Program yang dijalankan tidak akan memperoleh

hasil yang diharapkan dan sertifikasi akan tertunda atau bahkan tidak akan

pernah diperoleh.

Penilaian awal akan disajikan dalam matrikulasi PROPER (Program

Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan). Dimana dalam PROPER tersebut

terdapat kriteria yang dinilai seperti ada tidaknya dokumen sistem manajemen

lingkungan yang meliputi kebijakan pengelolaan lingkungan, struktur organisasi

fungsional, personil lingkungan, dan sistem dokumentasi operasional.

(52)

perpustakaan.uns.ac.id sasaran dan program untuk pengelolaan lingkungan, sistem monitoring, digilib.uns.ac.id

evaluasi, perbaikan kinerja dan tindak lanjut perusahaan. Penilaian juga

dilakukan terhadap pemanfaatan limbah dan sumber daya yang meliputi

pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, pengelolaan limbah padat non B3,

efisiensi dan konservasi penggunaan air, serta pengelolaan fugitive emission.

Selain itu kegiatan pengembangan masyarakat juga dilakukan penilaian.

Dari hasil penilaian awal tersebut perusahaan dapat mengetahui dan

menentukan aspek-aspek mana yang sebenarnya membutuhkan sistem

pengelolaan lingkungan yang baru, serta tindakan-tindakan untuk memperbaiki

dan melengkapi unsur manajemen lingkungan yang belum sesuai.

2. Persiapan Kebijakan Lingkungan

PT Trakindo Utama Surabaya sebagai perusahaan penyalur (dealer) resmi

di Indonesia untuk Produk Caterpillar, bertekad untuk mencapai standar kinerja

setinggi mungkin dalam bidang manajemen keselamatan, kesehatan kerja dan

pengelolaan lingkungan hidup di seluruh lokasi kerjanya. Oleh karena itu PT

Trakindo Utama Surabaya menetapkan Kebijakan K3L (Keselamatan,

Kesehatan Kerja dan Lingkungan hidup) untuk memberikan pernyataan publik

atas keinginan manajemen bagi semua karyawan, sub-kontraktor, klien serta

pihak terkait mengenai hal-hal yang terkait dengan keselamatan, kesehatan kerja

dan lingkungan.

Dalam kebijakannya, PT Trakindo Utama Surabaya akan mengutamakan

penerapan sistem K3L dalam peningkatan operasional dan senantiasa

(53)

perpustakaan.uns.ac.id sehat bagi seluruh karyawan, pelanggan serta mitra kerja. Selain itu juga digilib.uns.ac.id

memastikan seluruh kegiatan harus sesuai dan sejalan dengan apa yang telah

ditetapkan agar memenuhi standar keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan

hidup serta mengambil tindakan yang perlu untuk menjamin semua pihak

bekerja di tempat yang aman. Untuk itu, PT Trakindo Utama Surabaya akan :

a. Memenuhi semua Peraturan Pemerintah dan persyaratan lainnya yang

berlaku.

b. Mengutamakan pelaksanaan serta mempertahankan kualitas sistem K3L di

seluruh lokasi kerja.

c. Mengidentifikasi semua bahaya serta mengelola resiko terkait secara efektif.

d. Menyakinkan seluruh karyawan untuk bertanggung jawab penuh terhadap

seluruh aspek K3L di lingkungan kerja masing-masing.

e. Berkomitmen mencegah terjadinya cedera dan penyakit akibat kerja.

f. Selalu menciptakan dan meningkatkan ”Kepedulian Lingkungan Hidup”.

g. Mengelola semua aspek dan dampak Lingkungan di area kerja secara

efektif.

h. Mencegah polusi yang berakibat Penurunan Daya Dukung Lingkungan.

i. Memberikan Pelatihan dan Penyuluhan kepada seluruh karyawan untuk

mendukung tujuan Kebijakan ini dan persyaratan Sistem K3L.

j. Memastikan bahwa tujuan dari Kebijakan ini akan disosialisasikan kepada

seluruh Karyawan, Pelanggan, Pemasok, Tamu serta Pihak lain yang terkait.

Kebijakan K3L yang ditetapkan dan diterapkan di PT Trakindo Utama

(54)

perpustakaan.uns.ac.id Direktur bersama Direktur Admin PT Trakindo Utama. Salinan kebijakan digilib.uns.ac.id

diperbesar, dibingkai dan dipajang di lobby, ruang-ruang kerja dan ruang-ruang

rapat. Salinan kebijakan ini juga tersedia bagi karyawan maupun pihak vendor

yang membutuhkan. Kebijakan dikomunikasikan secara lisan dalam weekly

meeting secara periodik, dan juga disampaikan melalui buletin Trakindo.

Kebijakan K3L ditinjau ulang secara berkala 1 (satu) tahun sekali atau bila

terjadi perubahan internal dan eksternal yang mempunyai dampak terhadap K3

dan Lingkungan secara berarti. Kebijakan K3L PT Trakindo Utama Surabaya

dapat dilihat pada lampiran 3.

3. Mendapatkan Sumber Daya Sejak Awal

a. Sumber Daya Manusia (Personil)

Untuk melaksanakan program Sistem Manajemen Lingkungan

ditetapkan suatu struktur dan penanggungjawab yang jelas agar pelaksanaan

program tersebut lebih efektif dan terarah. Penetapan ini meliputi

penyediaan sumber daya manusia yang cukup, membentuk SHE Committee

dan menunjuk seorang PIC SHE untuk mengkoordinasikan pelaksanaan

Sistem Manajemen Lingkungan. Penetapan ini dirundingkan disepakati

manajemen puncak berdasarkan data yang tersedia pada struktur organisasi

perusahaan dan kebutuhan elemen sistem manajemen lingkungan. Hasilnya

memuat penjabaran tanggung jawab setiap orang dan peraturan yang harus

dijalankan.

PT Trakindo Utama mempunyai seorang ahli di bidang lingkungan

(55)

perpustakaan.uns.ac.id berada di head office, Perusahaan cabang seperti PT Trakindo Utama digilib.uns.ac.id

Surabaya dapat berkonsultasi apabila menemui masalah lingkungan.

Berikut ini adalah mekanisme organisasi manajemen lingkungan dan

penjabaran tanggung jawab dari masing-masing personil:

Gambar 3. Mekanisme Organisasi Manajemen Lingkungan

1) Branch Manager

a) Bertanggung jawab menjamin pelaksanaan realisasi program

manajemen lingkungan.

b) Menjamin tersedia dan dilaksanakannya Pedoman Sistem

Manajemen Lingkungan (SML) dengan benar.

c) Menjabarkan Kebijakan K3L kedalam tujuan dan sasaran yang

disusun dalam periode waktu tertentu, sesuai dengan kondisi dan

tingkat penerapan yang sudah ada pada waktu itu.

d) Membentuk dan menjamin berjalannya kegiatan SHE Committee.

e) Menjamin komitmen dari masing-masing departemen untuk

menjalankan ketentuan SML sesuai batasan tanggung jawab dan

wewenangnya.

Branch Manager

SHE Committee

Manager

Supervisor PIC SHE

Foreman

(56)

perpustakaan.uns.ac.id f) Menjamin tersedianya peraturan dan ketentuan umum yang digilib.uns.ac.id

mendukung kebijakan K3L.

g) Menjamin tersedianya anggaran, sarana dan prasarana untuk

mencapai kinerja lingkungan yang optimal, termasuk sumber daya

manusia dan infrastruktur.

h) Melaksanakan Management Review secara berkala terhadap kinerja

SML.

2) SHE Committee

a) Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak manajemen

(Branch Manager) baik diminta atau tidak mengenai masalah K3L.

b) Membantu pimpinan perusahaan dalam menyusun atau merumuskan

kebijakan K3L dalam rangka meningkatkan kinerja yang

berkelanjutan.

c) Menghimpun dan mengolah data K3L serta melakukan analisa

pencapaian kinerja terhadap tujuan dan sasaran yang telah disusun

oleh Branch Manager.

d) Melaksanakan program SHE Committee Meeting secara berkala

(minimal 1 kali/bulan) maupun insidental sesuai dengan kebutuhan.

3) Manager

a) Menjamin komitmen dan pelaksanaan K3L pada tingkat departemen.

b) Melakukan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

Gambar

Tabel 7. Analisa Kualitas Air Limbah ...................................................................
Gambar 4. Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan ........................................
Gambar 1. Model Sistem Manajemen Lingkungan
Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Patra Raya Klayan Cipto Basuki Ekpl... Surat Penunjukan Perusahaan / WKP Alamat

Datafiles Control file Redo log files Memory structures Background processes Instance Physical database structure Logical database structure. Datafile 1 Datafile 2 Datafile 3 Datafile

 Melalui pengalaman dan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan beberapa contoh kegiatan yang dilakukan sehari-hari..  Untuk mengenal konsep waktu siswa

Deteksi pneumokokus secara molekuler diketahui memiliki keuntungan dibandingkan dengan metode konvensional (kultur) dimana metode molekuler dapat mendeteksi asam

Therefore, this research try to create an customer satisfaction control application that build base on website, so make the questionnaire from each department easy

HORTMAN COMPNY, sedangkan berusaha untuk menentukan beberapa banyak masing-masing dari kedua produk yang harus dihasilkan dengan jumlah tenaga kerjanya selama periode

Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Kabupaten Donggala Tahun 2013 ini bagi kami Pemerintah Donggala sebagai suatu kebijakan dalam memberikan