• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di ruangan RB2 Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Tahun 2010” sebanyak 62 responden dan didapat hasil distribusi responden berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, suku bangsa, pekerjaan, penghasilan dan status perkawinan, biaya rumah sakit ditanggung dan biaya yang akan dijalani yang diuraikan pada Tabel 5.1.

5.1.1. Karakteristik Demografi

Pada tabel 5.1 dibawah ini diketahui bahwa bahwa sebagian besar responden berada pada usia 61-70 tahun yaitu sebanyak 20 orang (32,3%), sebagian responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 41 orang (66,1%). Tingkat pendidikan responden paling banyak SLTA yaitu sebanyak 29 orang (46,8%). Agama responden paling banyak Kristen Protestan yaitu 30 orang (48,4%).

Pekerjaan responden paling banyak petani yaitu 18 orang (29,0%), penghasilan responden paling banyak diatas Rp 1000.000,00 yaitu 46 orang (74,2%), status perkawinan paling banyak yang sudah menikah yaitu 42 orang (67,7%). Biaya rumah sakit paling banyak ditanggung oleh sebahagian yaitu 22 orang (35,5%).

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi dan persentase Karakteristik Responden Pasien Pre Operasi Di Ruangan RB2 Rumah Sakit Haji Adam Malik MedanTahun 2010

Karakteristik Responden Jumlah Persentase Usia 1. 30 – 40 tahun 5 8,0 2. 41 – 50 tahun 10 16,1 3. 51 – 60 tahun 12 19,4 4. 61 – 70 tahun 20 32,3 5. 71 – 80 tahun 15 24,2 Jumlah 62 100 Jenis Kelamin 1 Laki-laki 41 66,1 2 Perempuan 21 33,8 Jumlah 62 100 Pendidikan 1 SD 5 8,0 2 SMP 6 9,6 3 SMA 29 46,8 4. PT 22 35,5 Jumlah 62 100 Pekerjaan 1. Tidak bekerja 7 11,3 2. PNS 15 24,2 3. Pegawai swasta 5 8,0 4. Petani 18 29,0 5. Wiraswasta 2 3,2 6. IRT 15 24,2 Jumlah 62 100 Penghasilan 1. Rp.600.000 – 1.000.000 7 11,3 2. Rp.1.000.000 – 2.000.000 9 14,5 3. Rp. > 2.000.000 46 74,2 Jumlah 62 100 Status perkawinan 1. Tidak menikah 0 0,0 2. Menikah 42 67,7 3. Janda / duda 20 32,2 Jumlah 62 100

Biaya rumah sakit ditanggung

1. Asuransi 20 32,3

2. Sebagian 22 35,5

3. Biaya sendiri 20 32,3

Jumlah 62 100

5.1.2. Distribusi frekuensi dan persentase dukungan keluarga pada pasien pre operasi di Ruangan RB2 Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010

Dukungan keluarga pada pasien pre operasi di ruangan RB2 Rumah Sakit Haji Adam Malik dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.2. Distribusi frekuensi dan persentase dukungan keluarga pada pasien pre operasi di ruangan RB2 Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010.

No. Dukungan Keluarga Jumlah Persentase

1. Baik 33 53,2

2. Sedang 18 29,0

3. Kurang 11 17,7

Jumlah 62 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dukungan keluarga pada pasien pre operasi paling banyak mendapat dukungan yang baik yaitu 33 orang (53,2%) dan paling sedikit kurang dukungan keluarga yaitu 11 orang (17,7%). Penjelasan tabel diatas dapat dilihat pada grafik berikut ini :

5.1.2. Distribusi frekuensi dan persentase tingkat tecemasan pada pasien pre operasi di ruangan RB2 Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010

Tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di ruangan RB2 Rumah Sakit Haji Adam Malik dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di ruangan RB2 Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010

No. Tingkat Kecemasan Jumlah Persentase

1. Berat 15 24,2

2. Sedang 18 29,0

3. Ringan 29 46,8

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tingkat kecemasan pada pasien pre operasi paling banyak mengalami kecemasan ringan yaitu 29 orang (46,8%) dan paling sedikit pasien mengalami cemas sedang yaitu 18 orang (29,0%). Penjelasan tabel diatas dapat dilihat pada grafik berikut ini :

5.1.3. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Di Ruangan RB2 Rumah sakit Umum Haji Adam Malik Medan.

Sebaran data dukungan keluarga dan tingkat kecemasan yang diuji dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05). Hal ini menyatakan sebaran data tidak normal. Oleh karena itu analisa yang digunakan untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi adalah uji Spearman”s, dimana didapatkan nilai p = 0.01.

Dengan nilai p < 0,05, maka Ho pada penelitian ini ditolak, artinya terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di Ruangan RB2 Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Tabel 5.4 Hasil analisa hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi yang dirawat di RSUP HAM Medan.

Variabel Mean SD Nilai r Nilai p N

Dukungan Keluarga Kecemasan 8,26 9,45 2,541 3,805 0,398 0,01 62 5.2Pembahasan

5.2.1. Dukungan Keluarga Pada Pasien Pre Operasi Di Ruangan RB2 Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit (Friedman, 1998). Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dukungan keluarga pada pasien pre operasi paling banyak mendapat dukungan yang baik yaitu 33 orang (53,2%) dan paling sedikit kurang dukungan keluarga yaitu 11 orang (17,7%). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Zulfitri (2007), menyatakan dukungan keluarga sangat mempengaruhi tingkat kecemasan pasien, hasil penelitian yang ia peroleh adalah mayoritas pasien mendapat dukungan yang baik yaitu 21 orang (54,3%).

Hasil penelitian tersebut paling banyak menyatakan bahwa sebelum operasi pasien merasa kebingungan. Tetapi meskipun pasien merasa binggung tetapi keluarga mengerti/peduli terhadap perasaan pasien seperti sedih, cemas, mudah tersinggung.

Dukungan keluarga memang selalu diberikan keluarga pada pasien pre operasi, hal ini dilihat dari jawaban responden yang paling banyak menyatakan selalu mendengarkan nasehat keluarga seputar tentang kesehatannya. Nasehat dari keluarga dapat menumbuhkan semangat yang pasien untuk mempercepat proses penyembuhannya.

Dukungan yang diberikan keluarga untuk mengurangi kecemasan pasien itu sendiri adalah dukungan informasional, dimana keluarga memberikan nasehat, saran, dukungan jasmani maupun rohani.Dukungan emosional juga diberikan keluarga, yang meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan (Friedman, 1998).

5.1.4. Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Di Ruangan RB2 Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010

Kecemasan pasien pre operasi paling banyak mengalami kecemasan ringan. Kecemasan ringan merupakan kecemasan pasien yang merasa gelisah, sewaktu akan dilakukan operasi, selain itu pasien merasa bigung dan takut. Muncul tanda dan gerakan pada tubuh pasien seperti jantung berdebar, gelisah, dan tangan yang gemetar.

Hal ini disebabkan karena pasien takut dan gelisah serta mempunyai anggapan yang keliru karena pernah mendengar pengalaman orang lain yang tidak menyenangkan pasca operasi (Hawari, 2004).

Berdasarkan hasil penelitian tingkat kecemasan pada pasien pre operasi paling banyak mengalami kecemasan ringan yaitu 29 orang (46,8%) dan paling sedikit pasien mengalami cemas sedang yaitu 18 orang (29,0%).

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Norita (2008) tingkat kecemasan pasien pre operasi pada pasien sectio paling banyak adalah mengalami kecemasan sedang yaitu 76,6%, dimana pasien yang mengalami sulit tidur 23,3%, sulit konsentrasi 20,2%, gelisah 46,6%, keringat dingin 56,6%.

Kecemasan merupakan respon emosional dengan objek yang tidak spesifik atau tidak jelas yang secara subjektif dialami dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal (Stuart, 1998). Menurut Sundari (2000) kecemasan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Kecemasan adalah suatu keadaan yang menggoncangkan karena adanya ancaman terhadap kesehatan.

5.1.5. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Di Ruangan RB2 Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji Spearman di peroleh nilai probabilitas (p) = 0,01 < 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di ruangan RB2 Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Tahun 2010.

Dukungan yang diberikan keluarga untuk mengurangi kecemasan pasien itu sendiri adalah dukungan informasional, dimana keluarga memberikan nasehat, saran, dukungan jasmani maupun rohani. Dukungan emosional juga diberikan keluarga, yang meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan. Dukungan lainnya adalah dukungan penilaian dan dukungan instrumental (Friedman, 1998).

Hal ini sejalan dengan pendapat Brunner & Suddarth (1996) bahwa ansietas preoperasi merupakan suatu respons antisipasi terhadap suatu pengalaman yang dapat dianggap pasien sebagai suatu ancaman terhadap perannya dalam hidup, integritas tubuh, atau bahkan kehidupannya itu sendiri. Pasien yang menghadapi pembedahan dilingkupi oleh ketakutan akan ketidaktahuan, kematian, tentang anastesia, kekhawatiran mengenai kehilangan waktu kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga. Berdasarkan pendapat tersebut maka peran dukungan keluarga dapat menghilangkan rasa ketakutan yang berlebihan pada pasien pre operasi.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait