• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.3 Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka peneliti memberikan saran bagi pihak manajemen, investor dan peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Bagi pihak manajemen untuk dapat mengoptimalkan struktur modalnya

melalui penggunaan yang tepat pada variabel yang secara signifikan mempengaruhi struktur modalnya.

2. Bagi investor dapat dijadikan sebagai alat referensi penilaian resiko

3. Bagi peneliti dengan topik sejenis diharapkan untuk melanjutkan penelitian ini dengan menambahkan variabel independen lainnya sehingga mencakup lebih luas lagi dalam penelitiannya.

4. Penelitian selanjutnya diharapkan memperluas sampel perusahaanyang

tidak hanya pada perusahaan industri otomotif untuk memperkuat hasil penelitian.

5. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah periode yang lebih

panjang lagi dalam melakukan penelitian sehingga dapat diperoleh gambaran lebih baik dalam jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Agus Sartono, 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:

BPFE

Djarwanto, 2004. Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Badan Penerbit

Fakultas Ekonomi-Yogyakarta, Yogyakarta.

Erlina dan Sri Mulyani, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen.Edisi Kedua,Penerbit USU PRESS,Medan

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Horne, James C.Van dan John M.Machowicz, 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen

Keuangan, alih bahasa Dewi Fitriasari dan Deny A.Kwary, Buku satu, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Husein, Umar. 2001. Metode Penelitian Bisnis untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Indrawati, Titik dan Suhendro (2006) “Determinasi Capital Structure pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2004“, Jurnal Akuntansidan Keuangan Indonesia

Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Rajawali pers, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta :

Erlangga Kodoatie, J. Robert.

Mardiyanto, Handono, 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Penerbit Grasindo,

Mas’ud, Masdar. 2008 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal dan Hubungannya Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal manajemen dan Bisnis, vol. 7 No.1.

Prabansari, Yuke & Hadri kusuma. 2005. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Go Publick yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sinergi, Edisi Khusus On Finace: hlm. 1-15.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4.

Jogjakarta : Bagian Penerbitan FE

Suad, Husnan. 2000. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, Edisi Ketiga,

Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Suharsimi, Arikunto, 2006. Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Bandung; PT Gramedia

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Syamsuddin, Lukman, 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep

Aplikasi dalam : Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan, Edisi Baru, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Skripsi :

Hafitz Azlan, 2011. Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Liquidity, dan

Profitability terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar Di BEI, Medan, Program Sarjana Universitas Sumatera Utara

Simanjuntak, Lidia, 2012, Pengaruh Struktur Aset, Pertumbuhan Perusahaan,

Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufakttur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Program Sarjana Universitas Sumatera Utara.

Bursa Efek Indonesia, 2012, Laporan Keuangan Tahunan dan Ringkasan Kinerja Keuangan. http://www.idx.co.id.

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Populasi dan Sampel

Populasi Penelitian

NO. KODE NAMA PERUSAHAAN KRITERIA SAMPEL

1 2 3 4

1 SQMI PT Allbond Makmur Usaha Tbk × × × √

2 ACAP PT Andhi Chandra Automotive

Prod. Tbk

× × × √

3 ASII PT Astra International Tbk √ √ √ √ 1

4 AUTO PT Astra Otoparts Tbk √ √ √ √ 2

5 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk √ √ √ √ 3

6 GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk √ √ √ √ 4

7 BRAM PT Indo Kordsa Tbk √ √ √ √ 5

8 IMAS PT Indomobil Sukses Internasional

Tbk

√ √ √ √ 6

9 INDS PT Indospring Tbk √ √ √ √ 7

10 LPIN PT Multi Prima Sejahtera Tbk √ √ √ √ 8

11 MASA PT Multistrada Arah Sarana Tbk √ √ √ √ 9

12 NIPS PT Nipress Tbk √ √ √ √ 10

13 PRAS PT Prima Alloy Steel Tbk √ √ √ √ 11

14 SMSN PT Selamat Sempurna Tbk √ √ √ × 12

Sampel Penelitian

NO KODE Nama Perusahaan

1 ASII PT Astra Internasional Tbk

2 AUTO PT Astra Otoparts Tbk

3 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk

4 GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk

5 BRAM PT Indo Kordsa Tbk

6 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk

7 INDS PT Indospring Tbk

8 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk

9 MASA PT Multistarada Arah Sarana Tbk

10 NIPS PT Nipress Tbk

11 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk.

12 SMSN PT Selamat Sempurna Tbk

Sumber : Diolah penulis, 2013

Lampiran 2 : DataHasil Penelitian (DER, ASV, ROA, Pertumbuhan Penjualan, DAR)

NO KODE EMITEN

DER

2008 2009 2010 2011

1 ASII PT Astra Internasional Tbk 1.21 1 1.1 1.02

2 AUTO PT Astra Otoparts Tbk 0.45 0.39 0.38 0.47

3 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk 4.28 2.32 1.94 1.61

4 GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk 2.45 1.71 1.76 1.77

5 BRAM PT Indo Kordsa Tbk 0.48 0.23 0.26 0.38

6

IMAS Indomobil Sukses Internasional

Tbk 17.78 11.71 4.99 1.54

8 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 1.21 0.49 0.41 0.33

9 MASA PT Multistarada Arah Sarana Tbk 0.85 0.74 0.87 1.68

10 NIPS PT Nipress Tbk 1.64 1.21 1.28 1.69

11 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk. 3.84 4.36 2.33 2.45

12 SMSN PT Selamat Sempurna Tbk 0.63 0.8 0.96 0.7

NO KODE EMITEN

ASV

2008 2009 2010 2011

1 ASII PT Astra Internasional Tbk 0.560 0.587 0.585 0.5702

2 AUTO PT Astra Otoparts Tbk 0.532 0.541 0.606 0.6318

3 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk 0.651 0.620 0.567 0.5609

4 GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk 0.564 0.647 0.544 0.4998

5 BRAM PT Indo Kordsa Tbk 0.415 0.514 0.514 0.4908

6

IMAS Indomobil Sukses Internasional

Tbk 0.442 0.438 0.435 0.427

7 INDS PT Indospring Tbk 0.256 0.335 0.310 0.3034

8 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 0.307 0.311 0.330 0.3541

9 MASA PT Multistarada Arah Sarana Tbk 0.741 0.710 0.781 0.7336

10 NIPS PT Nipress Tbk 0.443 0.464 0.471 0.404

11 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk. 0.329 0.427 0.532 0.4883

12 SMSN PT Selamat Sempurna Tbk 0.389 0.389 0.380 0.3676

NO KODE EMITEN

ROA

2008 2009 2010 2011

1 ASII PT Astra Internasional Tbk 0.114 0.113 0.127 0.139

3 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk 0.072 0.102 0.08 0.082

4 GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk 0.001 0.107 0.058 0.031

5 BRAM PT Indo Kordsa Tbk 0.057 0.053 0.09 0.033

6

IMAS Indomobil Sukses Internasional

Tbk 0.004 0.026 0.056 0.083

7 INDS PT Indospring Tbk 0.035 0.095 0.092 0.105

8 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 0.027 0.072 0.093 0.07

9

MASA PT Multistarada Arah Sarana

Tbk 0.001 0.069 0.058 0.03

10 NIPS PT Nipress Tbk 0.006 0.021 0.038 0.04

11

PRAS Prima Alloy Steel Universal

Tbk. -0.027 -0.086 0.002 0.01

12 SMSN PT Selamat Sempurna Tbk 0.098 0.141 0.141 0.193

NO KODE EMITEN

Pertumbuhan Penjualan

2008 2009 2010 2011

1 ASII PT Astra Internasional Tbk 0.277 0.015 0.242 0.200

2 AUTO PT Astra Otoparts Tbk 0.212 -0.014 0.158 0.151

3 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk 0.164 -0.003 0.195 0.168

4 GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk 0.125 0.037 0.255 0.077

5 BRAM PT Indo Kordsa Tbk 0.056 -0.091 0.168 0.050

6

IMAS Indomobil Sukses Internasional

Tbk 0.380 -0.067 0.559 0.307

8 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 0.169 -0.017 0.033 0.048

9

MASA PT Multistarada Arah Sarana

Tbk 0.327 0.211 0.157 0.299

10 NIPS PT Nipress Tbk 0.154 -1.474 0.516 0.307

11 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk. -0.601 -1.553 -1.147 0.773

12 SMSN PT Selamat Sempurna Tbk 0.214 -6.216 87.836 0.136

NO KODE EMITEN

DAR

2008 2009 2010 2011

1 ASII PT Astra Internasional Tbk 0.497 0.450 0.480 0.506

2 AUTO PT Astra Otoparts Tbk 0.299 0.272 0.265 0.322

3 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk 0.811 0.699 0.660 0.616

4 GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk 0.710 0.631 0.638 0.639

5 BRAM PT Indo Kordsa Tbk 0.287 0.167 0.190 0.276

6

IMAS Indomobil Sukses Internasional

Tbk 0.914 0.881 0.799 0.606

7 INDS PT Indospring Tbk 0.881 0.733 0.704 0.445

8 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 0.546 0.326 0.291 0.248

9

MASA PT Multistarada Arah Sarana

Tbk 0.460 0.424 0.464 0.627

10 NIPS PT Nipress Tbk 0.622 0.545 0.559 0.629

11 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk. 0.795 0.812 0.699 0.710

12 SMSN PT Selamat Sempurna Tbk 0.368 0.423 0.468 0.410

KODE DER ASV ROA Pertumbuhan Penjualan DER ASII 1.210 0.560 0.114 0.277 0.497 AUTO 0.450 0.532 0.142 0.212 0.299 GJTL 4.280 0.651 0.072 0.164 0.811 GDYR 2.450 0.564 0.001 0.125 0.710 BRAM 0.480 0.415 0.057 0.056 0.287 IMAS 17.780 0.442 0.004 0.380 0.914 INDS 7.450 0.256 0.035 0.414 0.881 LPIN 1.210 0.307 0.027 0.169 0.546 MASA 0.850 0.741 0.001 0.327 0.460 NIPS 1.640 0.443 0.006 0.154 0.622 PRAS 3.840 0.329 -0.027 -0.601 0.795 SMSN 0.630 0.389 0.098 0.214 0.368 ASII 1.000 0.587 0.113 0.015 0.450 AUTO 0.390 0.541 0.165 -0.014 0.272 GJTL 2.320 0.620 0.102 -0.003 0.699 GDYR 1.710 0.647 0.107 0.037 0.631 BRAM 0.230 0.514 0.053 -0.091 0.167 IMAS 11.710 0.438 0.026 -0.067 0.881 INDS 2.750 0.335 0.095 -0.338 0.733 LPIN 0.490 0.311 0.072 -0.017 0.326 MASA 0.740 0.710 0.069 0.211 0.424 NIPS 1.210 0.464 0.021 -1.474 0.545 PRAS 4.360 0.427 -0.086 -1.553 0.812 SMSN 0.800 0.389 0.141 -6.216 0.423

ASII 1.100 0.585 0.127 0.242 0.480 AUTO 0.380 0.606 0.204 0.158 0.265 GJTL 1.940 0.567 0.080 0.195 0.660 GDYR 1.760 0.544 0.058 0.255 0.638 BRAM 0.260 0.514 0.090 0.168 0.190 IMAS 4.990 0.435 0.056 0.559 0.799 INDS 2.390 0.310 0.092 0.229 0.704 LPIN 0.410 0.330 0.093 0.033 0.291 MASA 0.870 0.781 0.058 0.157 0.464 NIPS 1.280 0.471 0.038 0.516 0.559 PRAS 2.330 0.532 0.002 -1.147 0.699 SMSN 0.960 0.380 0.141 87.836 0.468 ASII 1.020 0.570 0.139 0.200 0.506 AUTO 0.470 0.632 0.159 0.151 0.322 GJTL 1.610 0.561 0.082 0.168 0.616 GDYR 1.770 0.500 0.031 0.077 0.639 BRAM 0.380 0.491 0.033 0.050 0.276 IMAS 1.540 0.427 0.083 0.307 0.606 INDS 0.800 0.303 0.105 0.168 0.445 LPIN 0.330 0.354 0.070 0.048 0.248 MASA 1.680 0.734 0.030 0.299 0.627 NIPS 1.690 0.404 0.040 0.307 0.629 PRAS 2.450 0.488 0.010 0.773 0.710 SMSN 0.700 0.368 0.193 0.136 0.410

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DER 48 .230 17.780 2.14771 3.069379 ASV 48 .256 .781 .48955 .128343 ROA 48 -.086 .204 .07129 .058087 PertumbuhanPenjualan 48 -6.216 87.836 1.75554 12.728664 DAR 48 .167 .914 .53758 .198677 Valid N (listwise) 48

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19 (2013)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

DAR

N 48

Normal Parametersa,b Mean .53758

Std. Deviation .198677

Most Extreme Differences Absolute .093

Positive .086

Negative -.093

Kolmogorov-Smirnov Z .645

Asymp. Sig. (2-tailed) .800

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19 (2013)

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 (Constant) .505 .089 5.692 .001 DER .038 .007 .582 5.291 .001 .833 1.201 ASV .055 .159 .036 .348 .730 .956 1.046 ROA -1.076 .378 -.315 -2.844 .007 .824 1.214 Pertumbuhan Penjualan .001 .002 .041 .394 .696 .953 1.050

a. Dependent Variable: DAR

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Hasil pengolahan SPSS 19 (2013)

Koefisien Regresi Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .505 .089 5.692 .001 DER .038 .007 .582 5.291 .001 ASV .055 .159 .036 .348 .730 ROA -1.076 .378 -.315 -2.844 .007 Pertumbuhan Penjualan .001 .002 .041 .394 .696

Hasil Uji Autokolerasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .605a .366 .307 16.5364 2.033

a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Penjualan, ROA, DER, ASV b. Dependent Variable: DAR

Koefisien Regresi Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .505 .089 5.692 .001 DER .038 .007 .582 5.291 .001 ASV .055 .159 .036 .348 .730 ROA -1.076 .378 -.315 -2.844 .007 Pertumbuhan Penjualan .001 .002 .041 .394 .696

a. Dependent Variable: DAR

Sumber: Hasil pengolahan SPSS 19 (2013)

Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .605a .366 .307 16.5364 2.033

a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Penjualan, ROA, DER, ASV b. Dependent Variable: DAR

Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficientsª Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig B Error Std. Beta 1. (Constant) .505 .089 5.692 .001 DER .038 .007 .582 5.291 .001 ASV .055 .159 .036 .348 .730 ROA -1.076 .378 -.315 -2.844 .007 Pertumbuhan Penjualan .001 .002 .041 .394 .696

a. Dependent Variable: DAR

PENGARUH LEVERAGE KEUANGAN, SRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP

STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Gunawan Huria Situmorang & Naleni Indra

The research will study the impact of Financial Leverage, Assets Structure, Profitability and sales growth toward capital structure automotive companies at Indonesian Stock Exchange.

The design of this research is associative casual research. Sample in this research took by using purposive sampling method; where the total population was used as many as 14 companies and the samples used this research is 12 companies. Data were secondary data consisted of financial statement and IDX Factbook that downloaded from IDX website. The dependent variable used is capital structure, while the independent variables used financial leverage, assets structure, profitability and sales growth. Multiple regression technique used to analyze the data regression models were tested first in the classical assumption test. SPSS computer program is used to test in this research.

The results show that only financial leverage and profitability it self may have significant effect on capital structure. Asset structure and sales growth did not effect to capital structure significantly. Simultaneously, Financial Leverage, Assets Structure, Profitability and sales growth may have significant effect on capital structure.

Keywords: Capital Structure, Financial Leverage, Assets Structure, Profitability And Sales Growth.

1. PENDAHULUAN

Dalam masa pembangunan seperti saat ini, persaingan di dunia usaha baik di sektor industri maupun jasa semakin tajam. Hal ini menyebabkan setiap perusahaan berupaya untuk dapat mempertahankan kelangsungan

hidup perusahaan. Usaha yang dilakukan oleh perusahaan antara lain : menyesuaikan diri terhadap perubahan – perubahan yang terjadi Di dalam maupun di luar perusahaan serta mengupayakan agar setiap sumber daya yang dimiliki perusahaan digunakan secara efektif dan efisien.

Perusahaan dituntut untuk dapat melakukan pengelolaan yang tepat terhadap fungi-fungsi penting yang ada di dalam perusahaan secara efektif dan efisien, serta kemampuan untuk melakukan penyesuaian terhadap keadaan yang terjadi demi memperoleh keunggulan dalam persaingan yang dihadapi di era globalisasi. Salah satu fungsi terpenting dalam perusahaan adalah manajemen keuangan. Dalam manajemen keuangan, salah satu unsur yang harus dapat diperhatikan adalah mengenai seberapa besar kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan operasional dan mengembangkan usahanya.

Perusahaan memerlukan modal sebagai salah satu aspek penting yang dibutuhkan untuk membiayai

kegiatan operasional dan untuk

mengembangkan usahanya. Pemenuhan modal usaha tersebut

dapat dilakukan dengan pendanaan. Kebutuhan pendanaan suatu perusahaan pada umumnya merupakan gabungan antara pendanaan jangka pendek dan jangka panjang. Kebutuhan dana jangka pendek berasal dari hutang lancar atau hutang jangka pendek, sedangkan kebutuhan dana jangka panjang misalnya dengan obligasi. Sumber dana perusahaan dapat dipenuhi melalui dua sumber pendanaan yaitu sumber dana internal dan sumber dana eksternal perusahaan. Dana intern adalah dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri dalam perusahaan yaitu laba yang ditahan dan akumulasi depresiasi. Dana ekstern adalah dana dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian dalam perusahaan (Riyanto, 2001). Dalam hal ini perusahaan harus mampu menghimpun dana secara efisien, dalam arti keputusan pendanaan tersebut merupakan keputusan pendanaan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Struktur modal memiliki peran penting bagi perusahaan secara keseluruhan, karena dengan struktur modal, perusahaan dapat menilai kinerja perusahaan dan mampu mengambil keputusan untuk mengembangkan usahanya. Struktur

modal perusahaan terdiri dari dua sisi, yaitu sisi hutang (liabilitas) dan sisi modal sendiri (ekuitas). Sisi hutang (liabilitas) merupakan sumber pendanaan perusahaan yang berasal dari pihak eksternal berupa pinjaman. Sedangkan sisi modal sendiri (ekuitas) merupakan sumber pendanaan perusahaan yang berasal dari pihak internal perusahaan.

Struktur modal secara langsung juga berpengaruh terhadap besarnya resiko yang ditanggung oleh pemegang saham serta besarnya tingkat pengembalian atau tingkat keuntungan yang diharapkan (Brigham dan Houston, 2001). Manajer harus mampu menghimpun modal baik yang bersumber dari dalam maupun dari luar perusahaan secara efisien, dalam arti keputusan pendanaan tersebut mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung perusahaan (Prabansari, 2005). Biaya modal yang timbul dari keputusan pendanaan tersebut merupakan konsekuensi yang secara langsung timbul dari keputusan yang diambil manajer. Ketika manajer menggunakan hutang, biaya modal yang timbul adalah sebesar biaya bunga yang dibebankan oleh kreditur. Sedangkan jika manajer menggunakan dana internal atau dana sendiri akan timbul opportunity cost dari dana atau modal sendiri yang digunakan. Keputusan pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat akan menimbulkan

biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi, yang selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya profitabilitas perusahaan.

Besarnya struktur modal pada perusahaan tergantung dari banyaknya sumber daya yang diperoleh dari internal perusahaan maupun pihak eksternal berupa modal sendiri dan hutang. Keputusan pendanaan keuangan perusahaan akan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya dan juga akan berpengaruh terhadap resiko perusahaan itu sendiri. Ditinjau dari asalnya menurut Riyanto (2001:214), sumber dana dapat dibedakan menjadi sumber dana perusahaan intern dan sumber dana perusahaan ekstern. Dana intern adalah dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri dalam perusahaan yaitu laba yang ditahan dan akumulasi depresiasi. Dana ekstern adalah dana dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian dalam perusahaan.

Metode pemenuhan kebutuhan akan dana dengan cara ini disebut metode pembelanjaan dengan hutang (debt financing). Sedangkan dana dari pemilik, peserta pengambil bagian dalam perusahaan akan menjadi modal sendiri perusahaan tersebut. Metode pemenuhan dana dengan cara ini disebut metode pembelanjaan modal sendiri (equity financing).

Dalam keputusan manajemen untuk mendapatkan hutang dari

kreditur (debt financing) ada beberapa variabel yang diduga mempengaruhi kreditur untuk mengucurkan hutang terhadap debitur yaitu variabel pertumbuhan penjualan diduga mempengaruhi kreditur dalam memberikan pinjaman dimana perusahaan yang mengalami pertumbuhan penjualan dinilai mempunyai prospek baik dalam perkembangannya dan ini mengurangi resiko. Selanjutnya variabel struktur aktiva dimana semakin besar nilainya maka semakin mencukupi aset yang dapat digunakan sebagai jaminan hutang. Variabel profitabilitas dimana kreditur bisa menilai apakah perusahaan (debitur) mampu membayar hutang yang dilihat dari keuntungan perusahaan. Dan yang terakhir variabel leverage keuangan dimana semakin meningkatnya ketergantungan perusahaan terhadap perusahaan maka sangat dimungkinkan jumlah hutang akan semakin meningkat.

Leverage keuangan merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan. Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage yang tinggi berarti sangat tergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat leverage rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri. Dengan demikian, tingkat

leverage perusahaan,

menggambarkan risiko keuangan perusahaan. Dalam penelitian ini leverage yang digunakan adalah leverage keuangan yang diukur dengan struktur keuangan, yaitu penggunaan seluruh utang untuk mendanai aktiva perusahaan.

Pengertian leverage keuangan yang

dikemukakan oleh Besley dan Brigham (2005, 382) yaitu “Financial leverage, which exists when a firm uses fixed income securities, such as debt and preferred stock, to raise capital”. Leverage keuangan tersebut tidak membedakan utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Penelitian mengenai pengaruh leverage keuangan terhadap struktur modal sebelumnya pernah dilakukan oleh King dan Santor (2013) dan Rafique (2011).

Struktur aktiva menunjukkan

aktiva yang digunakan untuk

aktivitas operasional perusahaan. Semakin besar aktiva diharapkan semakin besar hasil operasional yang dihasilkan perusahaan. Peningkatan aktiva yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar (kreditor) terhadap perusahaan, maka proporsi hutang akan semakin lebih besar daripada modal sendiri. Hal ini didasarkan pada keyakinan kreditor atas dana yang ditanamkan ke dalam perusahaan dijamin oleh besarnya aktiva yang dimiliki perusahaan.

Penelitian mengenai pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal pernah dilakukan sebelumnya, antara lain Rina Walmiaty (2008), Endang Lestari (2010) dan Lidia Simanjuntak (2012).

Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi struktur perusahaan, Profitabilits suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan asset dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan lainya. Penelitian mengenai pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal pernah dilakukan sebelumnya, antara lain Mahira Rafique (2011), Azlan Hafitz (2011), dan Lidia Simanjuntak (2012).

Pertumbuhan penjualan perusahaan mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Kinerja perusahaan yang semakin lama semakin baik ini tentu saja akan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan, baik untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Faktor ini sebelumnya pernah diteliti oleh Andika Lanang Pernanta (2011) dan Adi Putra Eman (2011).

Kebanyakan perusahaan industri dimana sebagian besar

modalnya tertanam dalam aktiva

tetap (Fixed Assets), akan

mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri, sedang hutang sifatnya sebagai pelengkap. Hal ini dapat dihubungkan dengan adanya aturan struktur finansial konservatif horisontal yang menyatakan bahwa besarnya modal sendiri hendaknya paling sedikit dapat menutup jumlah aktiva tetap dan aktiva lain yang sidatnya permanen. Perusahaan yang sebagian besar dari aktivanya terdiri dari aktiva lancar akan mengutamakan kebutuhan dananya dengan hutang. Jadi dapat dikatakan bahwa struktur aktiva mempunyai pengaruh terhadap struktur modal.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Leverage, Sruktur Aktiva, Profitabilitas Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh leverage

keuangan, struktur aktiva, profitabilitas dan pertumbuhan penjualan secara simultan dan parsial terhadap struktur modal perusahaan industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori

Pendekatan tradisional berpendapat bahwa dalam pasar modal yang sempurna dan tidak ada pajak, nilai perusahaan (atau biaya modal perusahaan) bisa dirubah dengan cara merubah struktur modalnya (Sartono, 2008). Pendekatan tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang optimal. Dengan kata lain struktur modal mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur modal bisa diubah-ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal.

Agency theory dikemukakan oleh Michael C. Jansen dan William H. Meckling pada tahun 1976 (Horne dan Wachowicz, 1998:482 dalam Saidi, 2001) dimana agency theory mengemukaakn hubungan antara agent (manajer) dengan principal (keditur dan investor). Manajemen merupakan agen dari pemegang saham, sebagai pemilik perusahaan. Para pedagang saham berharap agen akan bertindak atas kepentingan mereka sehingga mendelegasikan wewenang kepada agen. Untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajemen harus diberikan insentif dan pengawasan yang memadai.

Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan lebih menyukai internal financing yaitu perusahaan lebih cenderung menggunakan sumber pendanaan dari internal perusahaan yaitu hasil dari operasi berupa laba ditahan terlebih dahulu daripada

dana eksternal dala aktivitas pendanaan. Hanya jika perusahaan tidak memiliki dana internal yang memadai, maka dana eksternal akan dipilih sebagai alternatifnya.

The Trade Off Model menjelaskan adanya hubungan antara pajak, risiko kebangkrutan dan penggunan hutang yang disebabkan keputusan struktur modal yang diambil perusahaan. Model ini merupakan penjabaran dari teori Modigliani-Miller yang menyatakan bahwa dalam keadaan pasar sempurna maka nilai perusahaan dengan menggunakan hutang sama dengan perusahaan yang tidak menggunakan hutang. Namun, mereka merevisi kembali dalam teori Modigliani-Miller II yang menyatakan bahwa adanya pajak maka hutang akan menjadi relevan. Hal ini disebabkan bunga hutang yang dibayarkan akan mengurangi tingkat penghasilan yang terkena pajak, sehingga perusahaan akan mampu meningkatkan nilainya dengan menggnakan hutang.

Defenisi Operasional Variabel

Struktur modal merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa (Sartono,2008). Cara pengukurannya adalah dengan membandingkan hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto, 2010).

Pengertian leverage keuangan yang dikemukakan oleh Besley dan

Brigham (2005, 382) yaitu

“Financial leverage, which exists

when a firm uses fixed income securities, such as debt and preferred

stock, to raise capital”. Leverage

keuangan tersebut tidak membedakan utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Dalam

penelitian ini leverage yang

digunakan adalah leverage keuangan yang diukur dengan struktur keuangan, yaitu penggunaan seluruh utang untuk mendanai aktiva perusahaan.

Aktiva atau aset adalah segala sumber daya dan harta yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam operasinya. Suatu perusahaan pada

Dokumen terkait