4.1 HASIL PENELITIAN
4.1.1 DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Penelitian tentang gambaran status gizi ibu hamil berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) tahun 2018 ini dilakukan di RSU Sundari yang terletak di Jalan Jenderal T.B. Simatupang Nomor 31, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal. Kecamatan Medan Sunggal meliputi enam kelurahan yaitu Babura Sunggal, Lalang, Sei Sikambing B, Simpang Tanjung, Sunggal, dan Tanjung Rejo.
Kecamatan ini mempunyai penduduk sebanyak 103.803 jiwa dengan kepadatan penduduk 6.722,99 jiwa/km2 dan luas wilayah 15,44 km2 dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Helvetia.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Selayang.
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Baru.
4.1.2 DESKRIPSI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENELITIAN
Responden yang menjadi sampel penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melakukan antenatal care di RSU Sundari pada bulan April-Juni tahun 2018.
Penelitian ini menggunakan metode total sampling dengan sampel yang diteliti sebanyak 109 orang. Karakteristik yang dinilai adalah usia, usia kehamilan, tinggi badan, dan berat badan. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang akan dinilai.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Usia
No Usia Frekuensi (n) Persentase (%)
1. <20 tahun 2 1,83
2. 20-35 tahun 93 85,32
3. >35 tahun 14 12,84
Total 109 100
Dari hasil yang diperoleh, responden terbanyak berasal dari kelompok usia 20-35 tahun; yaitu berjumlah 93 orang (85,32%); diikuti kelompok usia diatas 20-35 tahun; dengan 14 orang (12,84%); dan yang paling sedikit berasal dari kelompok usia dibawah 20 tahun; berjumlah 2 orang (1,83%).
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Gizi
No Status Gizi
Berdasarkan IMT
Frekuensi (n) Persentase (%)
1. Kurang 6 5,5
2. Normal 39 35,78
3. Berlebih 15 13,76
4. Obesitas Kelas I 32 29,36
5. Obesitas Kelas II 17 15,6
Total 109 100
Dari hasil yang diperoleh, ibu hamil yang melakukan antenatal care di RSU Sundari pada bulan April-Juni 2018 paling banyak dengan status gizi normal;
sebanyak 39 orang (35,78%); dan yang paling sedikit dengan status gizi kurang;
sebanyak 6 orang (5,5%).
4.2 PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui status gizi ibu hamil berdasarkan indeks massa tubuh. Untuk mengidentifikasi hal tersebut, digunakan data sekunder dari rekam medis untuk melihat tinggi badan dan berat badan ibu hamil yang selanjutnya diolah menjadi indeks massa tubuh.
Ibu hamil dengan usia kehamilan 12-20 minggu yang melakukan antenatal care di RSU Sundari pada bulan April sampai dengan bulan Juni tahun 2018 sebanyak 109 orang, dimana didapatkan 93 orang diantaranya (85,32%) berasal dari kelompok usia 20-35 tahun, diikuti kelompok usia diatas 35 tahun; dengan 14 orang (12,84%); dan yang paling sedikit berasal dari kelompok usia dibawah 20 tahun;
berjumlah 2 orang (1,83%).
Pada penelitian ini didapatkan ibu hamil dengan status gizi normal paling banyak dengan 39 orang (35,78%), diikuti dengan obesitas kelas I sebanyak 32 orang (29,36%). Di urutan ketiga ada obesitas kelas II dengan 17 orang (15,6%), yang diikuti dengan status gizi berlebih sebanyak 15 orang (13,76%). Sedangkan ibu hamil dengan status gizi kurang paling sedikit; sebanyak 6 orang (5,5%).
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Viya Urdiyana di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta pada tahun 2017, dimana didapatkan ibu hamil dengan status gizi normal paling banyak, yaitu sebanyak 17 orang (47,2%). Namun, pada penelitian tersebut didapatkan ibu hamil dengan status gizi kurang pada urutan kedua, sebanyak 11 orang (30,6%), sedangkan pada penelitian ini status gizi kurang berada pada urutan terakhir, sebanyak 6 orang (5,5%).
Perbedaan hasil ini mungkin terjadi karena penelitian yang dilakukan oleh Viya Urdiyana dilaksanakan di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta yang mana merupakan puskesmas dengan angka kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) tertinggi se-Kota Yogyakarta. Berat badan lahir rendah (BBLR) itu sendiri dapat disebabkan oleh berbagai hal diantaranya merokok, polusi udara di dalam ruangan, dan infeksi seperti malaria. Meskipun demikian, buruknya status gizi baik sebelum 40
kehamilan maupun saat kehamilan merupakan faktor terpenting yang mencetuskan terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR). (Usha, 2004)
Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2014, persentase kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di Provinsi Sumatera Utara berada pada angka 7,2%. Angka ini merupakan yang terbaik dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, dan tentunya lebih baik apabila dibandingkan dengan persentase kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) nasional yang berada pada angka 10,2%, maupun dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan angka 9,4%.
Mengacu pada data di atas dan dengan pertimbangan bahwasannya Puskesmas Mergangsan Yogyakarta merupakan puskesmas dengan angka kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) tertinggi se-Kota Yogyakarta, dapat dimaklumi perbedaan hasil dimana pada penelitian yang dilakukan Viya Urdiyana ibu hamil dengan status gizi kurang pada urutan kedua, sedangkan pada penelitian ini ibu hamil dengan status gizi kurang ada pada urutan terakhir.
Perbedaan selanjutnya yang cukup mencolok adalah pada penelitian ini terdapat 32 orang (29,36%) ibu hamil dengan status gizi obesitas kelas I, dan 17 orang (15,6%) ibu hamil dengan obesitas kelas II. Pada penelitian yang dilakukan Viya Urdiyana hanya terdapat 5 orang (13,9%) dengan status gizi gemuk, yang mana itu berarti telah mencakup obesitas kelas I dan obesitas kelas II.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2010, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persentase angka kelahiran bayi makrosomia terendah di Indonesia dengan 1,7%, sedangkan Sumatera Utara sampai sekarang masih di angka 5-7%. Angka ini cukup tinggi meskipun masih dibawah persentase angka kelahiran bayi makrosomia nasional yang berada pada kisaran 6-8%. Makrosomia itu sendiri sangat berhubungan erat dengan obesitas ibu hamil, berdasarkan penelitian yang dilakukan Shaikh pada tahun 2009.
Berdasarkan data di atas dan dengan asumsi persentase angka kelahiran bayi makrosomia di RSU Sundari mirip dengan persentase angka kelahiran bayi makrosomia secara umum di Provinsi Sumatera Utara, dapat dimaklumi perbedaan persentase ibu hamil dengan status gizi obesitas yang cukup besar antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Viya Urdiyana.
42
BAB V