• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN LITERATUR

2.3 Penelitian-Penelitian yang Relevan

Penelitian pertama yaitu penelitian oleh Alwi (2002) yang berjudul “Penggunaan Peta dan Globe untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS di Sekolah Dasar”. Dalam penelitian ini, rancangan yang digunakan adalah eksperimen dengan kedua kelompok subjek. Selanjutnya, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Percobaan Padang bidang studi IPS, dengan instrumen tes yang digunakan berbentuk objektif dengan menggunakan 4 opsi. Validitas soal yang digunakan, diuji dengan rumus Product-moment dan hasilnya menunjukkan kolerasi r = 1, 00 yang berarti instrumen tes mempunyai validitas yang tinggi.

Hasil post-tes menunjukkan bahwa untuk kelompok eksperimen n = 20, mean = 69,90, sedangkan untuk kelompok kontrol jumlah siswa = 20, mean = 58,70, deviasi standar gabungan = 32,85, t hitung = 3,10 dan t tabel = 1, 68. Berdasarkan perhitungan post-tes tersebut t hitung > dari t tabel. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar siswa kelas kelompok eksperimen yang diajar menggunakan peta dan globe dengan siswa kelas kelompok kontrol yang diajar tanpa menggunakan peta dan globe dalam pembelajaran IPS pada taraf kepercayaan 95% sesudah eksperimen diadakan.

Dari hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa perlakuan telah memberikan pengaruh nyata, sehingga kelompok belajar yang menggunakan media peta dan globe memberikan hasil belajar yang tinggi jika dibandingkan kelompok belajar yang tidak menggunakan media peta dan globe. Hal ini didasarkan pada perbedaan rerata post-tes kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Kemudian Penelitian kedua oleh Mustofa (2001) yang berjudul “Pemanfaatan media cetak dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar”, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini dimaksudkan untuk memotret apa adanya tentang variabel strategi pemanfaatan media cetak dalam pembelajaran IPS di SD yang dilakukan oleh 15 orang guru kelas V SD. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrumen panduan analisis satuan pelajaran buatan guru, angket dan wawancara. Selanjutnya data yang terkumpul diolah dan

dianalisis menggunakan teknik persentase sebagai kualifikasi temuan penelitiannya.

Dalam pelaksanaannya di kelas, media cetak pendukung (surat kabar, majalah, dan gambar) dinilai oleh siswa lebih mengasyikan dan menyenangkan. Selain itu, dengan menggunakan media cetak pendukung tersebut siswa tidak cepat bosan. Perhatian siswa menjadi lebih besar pada pembelajaran, karena dengan adanya informasi yang aktual dan sebagaimana yang mereka lihat, dengar dan baca dari media lain di luar pembelajaran formal di bangku sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa jenis-jenis media cetak yang digunakan meliputi buku teks, surat kabar, majalah ataupun gambar (khususnya peta dan atlas) dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran IPS di kelas V SDN se-Kecamatan Sanan Wetan, Kotamadya Blitar. Pemanfaatan media cetak tersebut sifatnya bervariasi, karena keberadaan dan kedudukan media yang digunakan berbeda-beda.

Penelitian ketiga oleh Susanto (2010) yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Menggunakan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw dalam Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Gowongan Tahun Pelajaran 2009/ 2010”. Berdasarkan hasil penelitian ini, penerapan cooperative learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS, khususnya dalam materi mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya di SD Kanisius Gowongan tahun pelajaran 2009/2010.

Hal ini ditandai dengan naiknya nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan. Nilai rata-rata pada kondisi awal 53,69 mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 69, 37 dengan persentase ketuntasan sebesar 62,5 %. Pada siklus II perolehan nilai rata-rata sebesar 81,25 dengan persentase ketuntasan sebesar 81, 25 %.

Penelitian keempat oleh Purnomo (2011) yang berjudul “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Minggir Semester Genap Tahun Ajaran2010/2011”. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I dan siklus II dilaksanakan pembelajaran berbasis masalah dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok dan diberi masalah. Selanjutnya teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner, observasi, tes hasil belajar pada akhir siklus, refleksi, dan wawancara.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IV di SD Kanisius Minggir. Peningkatan motivasi belajar dapat dilihat dari persentase motivasi belajar pada kondisi awal yaitu 70,58% dan pada akhir siklus II menjadi 75,60%. Selain itu, penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan prestasi belajar kelas IV di SD Kanisius Minggir, khususnya pada materi perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Hal tersebut dapat

dilihat dari kondisi awal prestasi belajar siswa yang mencapai KKM sebesar 80,64%, pada akhir siklus II menjadi 100%.

Penelitian kelima oleh Hidayah (2011), yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas IVA di SD Negeri Ungaran II Semester Genap Tahun Pelajaran 2010-2011”. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitiannya adalah seswa kelas IVA SD Negeri Ungaran II, sedangkan objek penelitiannya adalah model pembelajaran berbasis masalah. Selanjutnya, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu; kuesioner, observasi, tes hasil belajar, refleksi, dan wawancara.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas IVA SD Negeri Ungaran II. Peningkatan motivasi belajar dapat ditunjukkan dengan kondisi awal motivasi belajar yaitu 13 siswa (39,39%) dan pada siklus II menjadi 29 siswa (87,88%). Selain itu, peningkatan prestasi belajar dapat ditunjukkan dengan kondisi awal prestasi belajar siswa yang mencapai KKM yaitu 15 siswa (45,45%), dan pada akhir siklus II,prestasi belajat siswa menjadi 100% atau tuntas semua.

Berdasarkan lima penelitian relevan yang telah disebutkan, terdapat dua penelitian yaitu penelitian oleh Purnomo (2011) dan Hidayah (2011)

yang meneliti tentang kualitas proses pembelajaran. Selain itu, terdapat dua penelitian, yaitu penelitian oleh Alwi (2002) dan Susanto (2010), yang meneliti tentang kualitas hasil pembelajaran. Selanjutnya ada satu penelitian, yaitu penelitian oleh Mustofa (2001), yang meneliti tentang media pembelajaran. Peneliti menyajikan gambar atau skema penelitian relevan seperti pada gambar 2, untuk mempermudah dalam melihat posisi penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian yang relevan.

Gambar 2. Skema Penelitian Relevan

Kualitas Proses Kualitas Proses dan Hasil

Purnomo (2011) Peningkatan Motivasi dan

Prestasi Belajar IPS melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas

IV SD Kanisius Minggir Semester Genap Tahun

Ajaran2010/2011.

Hidayah (2011) Peningkatan Motivasi

Belajar dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas IVA di SD

Negeri Ungaran II Semester Genap Tahun

Pelajaran 2010-2011

Alwi (2002) Penggunaan Peta dan

Globe untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS di Sekolah

Dasar

Mustofa (2001) Pemanfaatan media cetak

dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Susanto (2010) Peningkatan Prestasi Belajar Menggunakan

Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw dalam Mata Pelajaran IPS

Siswa Kelas IV SD Kanisius Gowongan Tahun Pelajaran 2009/ 2010. Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Kanisius Condongcatur Menggunakan Media Visual Tahun Ajaran 2012/2013

Dokumen terkait