• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan studi empiris yang dilakukan untuk membuktikan adanya hubungan antara intellectual capital (yang diukur dengan VAIC™) dengan kinerja keuangan (financial performance). Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis yang diajukan terkait dengan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan sektor perbankan di indonesia yang terdaftar di BEI. Tempat penelitian berdasarkan studi kepustakaan. Waktu Pengamatan ini dilakukan selama dua bulan berturut-turut sejak bulan ke-6 dan ke-7 tahun 2013. Pemilihan metode penelitian ini berdasarkan pertimbangan dan periode data yang ada.

3.3 Batasan Operasional

Untuk mendapatkan data yang relevan yang akan dijadikan batasan operasional dalam penyusunan skripsi ini maka penulis melakukan penelitian terlebih dahulu. Yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah

Intellectual Capital sebagai variabel independen yaitu yang meliputi Human Capital Efficiency, Structural Capital Efficiency, Capital Employed Efficiency. Sedangkan yang menjadi variabel dependen yaitu ROA (Return On Asset). Untuk

itu penulis melakukan penelitian ini sebagai dasar untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

3.4 Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Independent

a. Modal manusia (Human Capital/HC) dapat didefinisikan sebagai nilai kolektif dari modal intelektual perusahaan yaitu kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan, diukur dengan Human Capital Efficiency (HCE) yang merupakan indikator efisiensi nilai tambah (value added/VA) modal manusia.

b. Modal struktural (Structural Capital/SC) dapat didefinisikan sebagai sistem informasi, kebijakan, proses, dan sebagainya, hasil dari produk atau sistem perusahaan yang telah diciptakan dari waktu ke waktu diukur dengan Structural Capital Efficiency (SCE) yang merupakan indikator efisiensi nilai tambah (Value Added/VA) modal stuktural. c. Modal yang digunakan (Capital Employed/CE) didefinisikan sebagai

total modal yang dimanfaatkan dalam aset tetap dan lancar suatu perusahaan diukur dengan Capital Efficiency Employed (CEE) yang merupakan indikator efisiensi nilai tambah (Value Added/VA) modal yang digunakan.

2. Variabel dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan. Variabel kinerja keuangan, yang mencerminkan efisiensi perusahaan terhadap total aktiva didefinisikan sebagai berikut:

Return on asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA (Return on Asset) merefleksikan keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total asset.

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda. Dimana untuk mengukur efisiensi tiga jenis input perusahaan yang meliputiHuman capital efficiency, Structural Capital Efficiency, Capital Employed Efficiency dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

a. Rumus untuk menghitung Human Capital Efficiency yaitu : HCE = VA : HC

Dimana:

HC = Gaji Dan Tunjangan Karyawan VA = Value Added

b. Rumus untuk menghitung Structural Capital Efficiency yaitu : SCE = SC : VA

SC = VA – HC

c. Rumus untuk menghitung Capital Employed Efficiency yaitu : CEE = VA : CE

CE = Nilai Buku aktiva bersih

Dimana data tersebut akan diproses menggunakan pengolahan data program SPSS.

3.6 Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sektor perbankan pada umumnya menawarkan bidang penelitian intellectual capital yang ideal. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan selama 5 tahun terakhir yaitu dari tahun 2007, 2008, 2009, 2010, 2011 yang merupakan data terbaru perusahaan yang dapat memberikan gambaran terkini tentang kinerja keuangan perusahaan.

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu pemilhan sampel tidak acak yang informasinya diperoleh tentang pertimbangan atau kriteria tertentu (indriantoro atau criteria tertentu, 2002). Kriteria tersebut yaitu perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan keuangan selama lima tahun berturut-turut dari tahun 2007, 2008, 2009, 2010, 2011 yang telah dipublikasikan.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh jumlah sampel untuk 2007-2011 sebanyak 31 perusahaan perbankan.

Nilai HCE atau Human Capital Efficiency, SCE atau Structural Capital Efficiency, dan CEE atau Capital Employed Efficiency serta Return on asset (Roa dari perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 sampai dengan 2012, data ini diperoleh dari pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) 2011.

3.7 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter)yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) dari tahun 2007, 2008, 2009, 2010, 2011

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data dokumenter. Metode dokumenter adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari catatan-catatan atau dokumentasi perusahaan seesuai dengan data yang diperlukan. Dari data perusahaan yang dikumpulkan dan memenuhi kriteria selama periode pengamatan

3.9 Teknik Analisis

Dengan menganalisis data yang diperoleh untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel tidak bebas digunakan model ekonometrika dengan meregres variabel yang ada melalui fungsi yang ditransformasikan kedalam model persamaan regresi linear berganda (multiple regresion) dengan spesipikasi model sebagai berikut :

ROA = a + b1 HCE + b2 SCE + b3 CEE + e Dimana :

a = Konstanta

b1, b2, b3 = koefisien regresi dari X1, X2, X3 e = eror term

Bentuk hipotesis diatas secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut: ��

��1> 0, artinya jika X1 (Human Capital Efficiency) meningkat maka Y (Return

On Asset) akan mengalami peningkatan, cateris paribus. ��

��2>0, artinya jika X2 (Structural Capital Efficiency) meningkat maka Y (Return

On Asset) akan mengalami peningkatan, cateris paribus. ��

��3> 0, artinya jika X3 (Capital Employed Efficiency) meningkat maka Y (Return On Asset) akan mengalami peningkatan, cateris paribus.

4.1 Test Goodnest Of Fit (Uji Kesesuaian)

4.1.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Dari sini akan diketahui seberapa besar variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk mempreddiksi variasi variabel dependen.

4.1.2 Uji Hipotesis SecaraParsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Cara untuk mengetahuinya yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel. Apabila nilai t hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel maka berarti t hitung tersebut signifikan artinya hipotesis alternative diterima yaitu variable independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, bisa dilakukan dengan melihat apakah P-Value dari masing-masing variabel. Hipotesis diterima apabila P-Value 5% (Ghozali, 2007).

4.1.3 Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel, bila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis yang menyatakan bahwa semua variabel independen seecara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

4.2 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

4.2.1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Cara untuk mengetahui terjadi multikolonieritas atau tidak yaitu dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai custoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF>10 (Ghozali, 2006).

4.2.2 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji sesuatu dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau periode sebelumnya. Cara untuk mengetahui terjadi autokorelasi atau tidak yaitu dengan menggunakan Run Test. Run Test

digunakan untuk melihat data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis). Tidak terjadi autokorelasi yaitu apabila probabilitas signifikan lebih besar dari α = 0,05

4.2.3 Uji Hipotesis

Dalam uji asumsi klasik dapat dilakukan analisis hasil regresi atau uji hipotesis. Uji hipotesis meliputi : uji parsial (t-test), uji pengaruh simultan (F-test), uji koefisien determinasi (R2).

BAB IV

Dokumen terkait