• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penelitian adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh antar variabel-variabel yang diteliti pada hipotesis penelitian, yaitu variabel pengaruh kompensasi, komitmen karyawan dan kinerja karyawan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah PT. PLN (Persero) Area Lubuk Pakam yang terletak di Jalan. Tanjung Garbus desa Jati Sari – Lubuk Pakam. Waktu Penelitian dimulai dari bulan Januari 2014 sampai dengan bulan Maret 2014.

3.3 Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (X) (independent variabel), yang terdiri dari kompensasi dan komitmen karyawan.

2. Variabel terikat (Y) (dependent variabel), yaitu kinerja karyawan.

3.4 Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti/menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.

1. Variabel Bebas (X) yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung terhadap variabel lain. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah kompensasi (X1)

dan komitmen karyawan (X2).

a. Kompensasi (X1) adalah balas jasa yang diberikan oleh organisasi /

perusahaan PT. PLN (Persero) Area Lubuk Pakam kepada karyawan, yang dapat bersifat financial maupun non financial, pada periode yang tetap.

b. Komitmen karyawan (X2). adalah sebagai suatu keadaan dimana

seseorang karyawan PT. PLN (Persero) Area Lubuk Pakam memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut.

2. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan. Yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang karyawan PT. PLN (Persero) Area Lubuk Pakam dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Defenisi dimensi Indikator Skala

ukur

Kompensasi (X1)

Setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada PT. PLN (Persero) Area Lubuk Pakam 1.Kompensasi financial langsung 1.Gaji 2.Insentif 3.Bonus Likert 2.Kompensasi financial tidak langsung 1.Jaminan Sosial 2.Pengobatan 3.THR 4.Pensiun 5.Tunjangan struktural 6.Tunjangan fungsional Komitmen karyawan (X2) Komitmen karyawan adalah suatu keadaan di mana seorang karyawan memihak pada PT. PLN (Persero) Area Lubuk Pakam dan tujuan- tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi atau perusahaan. Komitmen afektif 1.Kepercayaan terhadap perusahaan 2.Keterlibatan dalam organisasi 3.Partisipasi karyawan dalam kegiatan perusahaan Likert Komitmen berkelanjutan

1 .Rasa aman terhadap posisi dalam

organisasi 2. Keinginan untuk

tetap tinggal dalam perusahaan 3.Memaksimalkan kinerja Komitmen normative - 1. Kesetiaan terhadap perusahaan - 2.Rasa memiliki terhadap perusahaan 3.Rasa bangga bekerja

pada perusahaan Kinerja

karyawan (Y)

Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang karyawan dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan PT.PLN (Persero) Area Lubuk Pakam.

1.Kualitas 1.Hasil kerja

2.Ketelitian 3.Pelaksanaan

pekerjaan cepat dan tepat

Likert

2.Kuantitas 1.Volume pekerjaan

2.Pencapaian Target 3.Target kerja

Lanjutan Tabel 3.1

Sumber: Sopiah (2008:157), Robbins (2001:35), Mangkunegara (2000:67) 3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala yang digunakan adalah skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008:86). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument penelitian berupa kuisioner dimana penelitian ini menggunakan lima alternatif jawaban kepada responden untuk masing–masing variabel dengan menggunakan skala 1 sampai 5 seperti berikut ini :

Tabel 3.2 Skor Pertanyaan Keterangan Skor Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Kurang Setuju (KS) 3 Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2008:86) 3.6 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap dan biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari atau

3.Kerjasama 1.Kemampuan bekerja

sama dalam tim 2.Tanggung jawab 3. Komunikasi 4.Pemanfaatan waktu 1.Penggunaan waktu sebaik-baiknya 2.Menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 3.Penggunaan waktu

menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003:118). Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan PT. PLN (Persero) Area Lubuk Pakam yang berjumlah 190 responden.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:116). Untuk mendapatkan sampel yang menggambarkan populasi, teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah proporsional random sampling, dengan menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2004:108), yaitu sebagai berikut:

n = N 1 + N(e)²

Dimana:

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

e = Taraf kesalahan (standar error 10%)

Dengan menggunakan rumus diatas, maka dapat dihitung jumlah sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:

n = 190

1 + 190 (0,1)² n = 65,517 orang n = 66 orang

Jadi jumlah sampelnya yaitu 66 orang dengan kriteria : usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama bekerja. Sampel diambil dari jumlah populasi yaitu sebanyak 190 karyawan yang terdiri dari karyawan bagian jaringan, bagian sdm dan bagian transaksi energy. Untuk menarik sampel dari populasi digunakan teknik proportional random sampling. Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut:

n NN

Keterangan:

n1 = Anggota sampel pada proporsi ke I

N1 = Populasi ke I

n = Sampel yang diambil dalam penelitian N = Populasi total

Contoh: Sampel bagian Jaringan:

n 9 ,4

Tabel 3.3

Distribusi sampel karyawan PT. PLN (Persero) Area Lubuk Pakam

Bagian Populasi Sampel

Jaringan 76 Orang 27 Orang

Sumber Daya Manusia 64 Orang 22 Orang Transaksi Energi 50 Orang 17 Orang

Total 190 Orang 66 Orang

3.7 Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data primer adalah data yang diperoleh oleh penulis melalui observasi atau pengamatan langsung dari perusahaan, baik itu melalui observasi,

kuesioner dan wawancara langsung dengan pimpinan dan staf perusahaan sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian ini.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau data tersebut diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan, dan buku-buku literature yang memberikan informasi tentang kompensasi, komitmen karyawan dan kinerja karyawan.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kuesioner / Daftar Pertanyaan

Teknik ini dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Kuesioner ini menggunakan skala Likert yang bernilai 1-5.

2. Wawancara

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data-data dengan komunikasi langsung/tanya jawab kepada pihak yang mempunyai wewenang untuk memberikan data-data yang berkaitan dengan penelitian.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah dengan mencari, membaca, dan membandingkan buku-buku, bahan tulisan, catatan dan dokumen yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.9.1 Uji Validitas

Penelitian untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik, sudah semestinya rangkaian penelitian harus dilakukan dengan baik. Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Bila koefisien korelasi (r) lebih besar dari r table (0,361), maka pertanyaan tersebut dikatakan valid. (Sugiyono,2005:109).

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid. 2. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. 3. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total

correlation.

Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar sampel penelitian yang dilakukan di PT. PLN (Persero) Area Medan. Nilai r tabel dengan ketentuan df = 30 dan tingkat signifikansi 5 % adalah 0,361

Tabel 3.4 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001 140.37 392.654 .637 .967 VAR00002 140.77 378.254 .782 .967 VAR00003 140.83 385.109 .622 .968 VAR00004 140.70 396.217 .394 .969 VAR00005 140.40 383.283 .799 .967 VAR00006 140.67 393.954 .493 .968 VAR00007 140.47 383.361 .697 .967 VAR00008 140.57 386.047 .643 .968 VAR00009 141.37 395.068 .595 .968 VAR00010 141.50 392.672 .637 .967 VAR00011 140.60 383.076 .688 .967 VAR00012 140.83 392.213 .623 .968 VAR00013 140.53 386.120 .716 .967 VAR00014 140.70 397.941 .480 .968 VAR00015 140.77 391.082 .676 .967 VAR00016 140.73 390.409 .710 .967 VAR00017 140.27 389.789 .736 .967 VAR00018 140.40 389.972 .709 .967 VAR00019 140.43 388.875 .679 .967 VAR00020 140.50 384.534 .680 .967 VAR00021 140.33 391.747 .703 .967 VAR00022 140.43 390.323 .672 .967 VAR00023 140.73 392.823 .579 .968 VAR00024 140.47 389.430 .785 .967 VAR00025 141.10 396.300 .643 .968 VAR00026 140.47 391.223 .664 .967 VAR00027 141.30 399.597 .623 .968

VAR00028 140.63 390.378 .555 .968 VAR00029 140.53 386.878 .730 .967 VAR00030 140.53 389.775 .603 .968 VAR00031 140.27 386.892 .701 .967 VAR00032 141.13 387.913 .581 .968 VAR00033 140.37 396.240 .548 .968 VAR00034 140.57 391.082 .769 .967 VAR00035 140.30 388.562 .747 .967 VAR00036 140.27 386.547 .800 .967 VAR00037 140.37 385.413 .848 .967 VAR00038 140.83 383.316 .756 .967

Sumber : Hasil pengolahan SPSS 17.0 (2014)

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation di atas 0,361. Dengan demikian kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama (Sugiyono, 2005:116). Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan realibilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

1. jika nilai Cronbach’ Alpha > 0.60 maka pertanyaan reliabel. 2. jika nilai Cronbach’ Alpha > 0.80 maka pertanyaan reliable.

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas

Sumber : Hasil pengelohan SPSS 17.0 (2014)

Pada 38 pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha (Cronbach’ alpha) adalah sebesar 0.968, ini berarti 0.968 > 0.60 dan 0.968 > 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Teknik analisis Data A. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi.

B. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang seefisien dan tidak bias maka dilakukan uji asumsi klasik. Beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mendekati distribusi normal, yaitu data dengan bentuk lonceng, data tidak

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

diagonal. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% (0,05), maka jika nilai Asymp.Sign (2-tailed) di atas nilai signifikansi 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Sugiyono, 2008:207).

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas merupakan varians variabel independent konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independent. Alat untuk menguji heteroskedastisitas dibagi menjadi dua bagian yaitu analisis grafik dan uji Glejser.

Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, sedangkan kriteria pengambilan keputusan uji Glejser adalah :

a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas

b. Jika nilai signifikan < 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. (Umar,2004:181)

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas artinya variabel independent yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF (variance inflation factor) dengan menggunakan program SPSS 17.0. Tolerance mengukur variabilitas

variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Model yang paling baik adalah apabila tidak terjadi multikolinearitas (Umar,2004:182)

C. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari kompensasi dan komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan. Model persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan: Y = Kinerja karyawan X1 = Kompensasi X2 = Komitmen karyawan b1,2 = Koefisien regresi e = Standar error a = Konstanta D. Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikasi Simultan (Uji F)

Dilakukan untuk menguji pengaruh setiap variabel bebas (X1, X2) berupa

variabel kompensasi dan komitmen karyawan terhadap variabel terikat (Y) yaitu variabel kinerja karyawan secara bersama-sama. Pengambilan keputusannya

dengan membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel. Bila nilai Fhitung lebih

besar dari Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam

model mempengaruhi variabel dependen. Kriteria pengujian sebagai berikut:

H0 : b1,b2 = 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan

signifikan dari variabel bebas (X1, X2) variabel kompensasi dan komitmen

karyawan terhadap variabel terikat (Y) yaitu variabel kinerja karyawan.

Hi : b1,b2 ≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel bebas (X1, X2) variabel kompensasi dan komitmen karyawan

variabel terikat (Y) yaitu variabel kinerja karyawan. H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α= 5%

Hi diterima jika Fhitung > Ftabel pada α= 5% 2. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi parsial. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dengan menerangkan variasi variabel terikat.

Kriteria pengujian sebagai berikut:

H0 : b1,b2 = 0, artinya suatu variabel bebas (X1, X2) variabel kompensasi dan

komitmen karyawan secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu variabel kinerja karyawan.

Hi : b1, b2 ≠ 0, artinya suatu variabel bebas (X1, X2) variabel kompensasi dan

komitmen karyawan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu variabel kinerja karyawan.

Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika thitung < ttabel pada α= 5% .

Hi diterima jika thitung > ttabel pada α= 5% . 3. Identifikasi determinan (R2)

Identifikasi determinan (R2)digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel (X) bebas (X1,X2) variabel kompensasi dan komitmen karyawan secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu variabel kinerja karyawan dimana 0 < R2 < 1 .

Berdasarkan model persamaan D = R2akan dapat dihitung R2 atau coefficient of determination yang menunjukkan persentase dari variasi variabel keputusan yang mampu dijelaskan oleh model. Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati sama, maka variabel bebas (X1, X2) variabel kompensasi dan

komitmen karyawan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu variabel kinerja karyawan semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati satu, maka variabel bebas (X1, X2) variabel

kompensasi dan komitmen karyawan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu variabel kinerja karyawan semakin kecil.

Dokumen terkait