• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observational dengan rangcangan crossectional mengenai diskrepansi ukuran gigi pada pasien maloklusi Klas III Angle di RSGM FKG USU berdasarkan Indeks Bolton. Sampel penelitian ini adalah 44 buah model studi, yang terdiri dari 22 buah model studi laki-laki dan 23 buah model studi wanita dengan maloklusi Klas III Angle yang berada pada RSGM FKG Universitas Sumatra Utara.

Berdasarkan data dari kuesioner yang telah diisi, diperoleh data distribusi frekuensi karakteristik umum pada sampel penelitian berdasarkan jenis kelamin (Tabel 1), menunjukkan jumlah sampel model studi jenis kelamin laki-laki yang diambil sebanyak 22 buah (48,9%) dan jumlah sampel model studi jenis kelamin perempuan sebanyak 23 buah (51,1%).

Tabel 1 Distribusi frekuensi karakteristik umum sampel berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan uji normalitas shapiro-wilk didapatkan bahwa data rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi pada model studi laki-laki dan perempuan terdistribusi normal, dengan masing-masing nilai p=0,59 dan p=0,73 (p>0,05).

Berdasarkan uji normalitas shapiro-wilk didapatkan bahwa data rasio anterior diskrepansi ukuran gigi pada model studi laki-laki dan perempuan terdistribusi normal, dengan masing-masing nilai p=0,98 dan p=0,09 (p>0,05). Data hasil uji normalitas shapiro-wilk dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Jenis Kelamin n Persentase (%)

29

Tabel 2 Uji normalitas data diskrepansi ukuran gigi pada pasien maloklusi klas III Angle di RSGM FKG USU berdasarkan indeks Bolton

Variabel p

Rasio Keseluruhan Laki-laki 0.59

Perempuan 0.73

Rasio Anterior Laki-laki 0.98

Perempuan 0.09

Uji Shapiro-Wilk

Hasil dari pengukuran diperoleh rerata rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi pada model studi laki-laki sebesar 92,15 ± 2,14, dan rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi pada model studi perempuan sebesar 92,33 ± 3,57.

Berdasarkan Uji Independent T-Test diperoleh nilai p=0,843 (p>0,05), artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai rerata rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi pada model studi antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Hasil dari pengukuran diperoleh rerata rasio anterior diskrepansi ukuran gigi pada model studi laki-laki sebesar 76,68 ± 3,28, dan rasio anterior diskrepansi ukuran gigi pada model studi perempuan sebesar 78,04 ± 3,37. Berdasarkan Uji Independent T-Test diperoleh nilai p=0,18 (p>0,05), artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai rerata rasio anterior diskrepansi ukuran gigi pada model studi antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Tabel 3 Diskrepansi ukuran gigi pada pasien maloklusi klas III Angle di RSGM FKG USU berdasarkan indeks Bolton

Variabel SD

Laki-laki Perempuan p

Rasio Keseluruhan 92,15 ± 2,15 92,33 ± 3,57 0,84

Rasio Anterior 76,68 ± 3,28 78,04 ± 3,37 0,18

*Signifikan p<0,05, Uji Independent T-Test

Berdasarkan uji normalitas shapiro-wilk didapatkan bahwa data perbedaan rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi pada model studi laki-laki tidak terdistribusi normal, dengan nilai p=0,01 (P<0,05) dan perbedaan rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi pada model studi perempuan terdistribusi normal dengan nilai

30

p=0,13 (p>0,05). Berdasarkan uji normalitas shapiro-wilk didapatkan bahwa data perbedaan rasio anterior diskrepansi ukuran gigi pada model studi laki-laki terdistribusi normal, dengan nilai p=0,17 (P>0,05) dan perbedaan rasio anterior diskrepansi ukuran gigi pada model studi perempuan tidak terdistribusi normal dengan nilai p=0,02 (p<0,05). Data hasil uji normalitas shapiro-wilk dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4 Uji normalitas data diskrepansi ukuran gigi pada pasien maloklusi klas III Angle di RSGM FKG USU berdasarkan indeks Bolton

Variabel P

Hasil dari pengukuran diperoleh rerata perbedaan rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi pada model studi laki-laki sebesar 1,68 ± 1,48, dan perbedaan rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi pada model studi perempuan sebesar 2,82 ± 2,09. Berdasarkan Uji Mann- Whitney Test diperoleh nilai p=0,09 (p>0,05), artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai rerata perbedaan rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi pada model studi antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Hasil dari pengukuran diperoleh rerata perbedaan rasio anterior diskrepansi ukuran gigi pada model studi laki-laki sebesar 1,46 ± 1,89, dan perbedaan rasio anterior diskrepansi ukuran gigi pada model studi perempuan sebesar 1,36 ± 0,82.

Berdasarkan Uji Mann- Whitney Test diperoleh nilai p=0,66 (p>0,05), artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai rerata perbedaan rasio anterior diskrepansi ukuran gigi pada model studi antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

31

Tabel 5 Perbedaan diskrepansi ukuran gigi pada pasien maloklusi klas III Angle di RSGM FKG USU berdasarkan indeks Bolton

Variabel SD

Laki-laki Perempuan P

Rasio Keseluruhan 1,68 ± 1,48 2,82 ± 2,09 0,09

Rasio Anterior 1,46 ± 1,89 1,36 ± 0,82 0,66

*Signifikan p<0,05, Uji Mann-Whitney

32 BAB 5 PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diskrepansi ukuran gigi pada pasien maloklusi Klas III Angle di RSGM FKG USU berdasarkan Indeks Bolton dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan diskrepansi ukuran gigi pada pasien maloklusi Klas III Angle di RSGM FKG USU antara laki-laki dan perempuan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien ortho Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi (RSGM FKG) Universitas Sumatra Utara dengan maloklusi Klas III Angle dan berumur ≥12 tahun. Diskrepansi ukuran gigi adalah kurangnya keselarasan antara ukuran suatu gigi atau sekelompok gigi ketika berhubungan antara satu lengkung rahang atau lengkung rahang yang berlawanan.1,2,3 Masalah diskrepansi ukuran gigi dan ukuran lengkung rahang berfungsi untuk mendiagnosa ortodontik.

Diskrepansi ukuran gigi antara rahang atas dan rahang bawah merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan perawatan.8,9 Analisa Bolton tentang rasio keseluruhan dan rasio anterior adalah analisis yang paling sering di gunakan untuk klinikal ortodontik dan studi ilmiah saat mengevaluasi koresponden antara besar ukuran gigi pada rahang atas dan rahang bawah.14

Data ukuran gigi pasien didapatkan dari pengukuran pada Model studi di departemen ortodonsia dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Universitas Sumatra Utara. Pengukuran lebar mesio-distal gigi dilakukan pada rahang atas dan rahang bawah dengan batas gigi molar permanen pertama. Pengukuran dilakukan menggunakan kaliper degan ketepatan dua angka di belakang koma. Hasil pengukuran yang dilakukan pada penelitian saat ini dibandingkan dengan hasil pengukuran analisis Bolton. Jumlah subjek penelitian yang diambil (Tabel 4.1) sebanyak 22 buah (48,9%) model studi jenis kelamin laki-laki dan 23 buah (51,1%) model studi jenis kelamin perempuan.

Hasil dari pengukuran diperoleh rerata rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi pada model studi laki-laki sebesar 92,15 ± 2,15, dan rasio keseluruhan

33

diskrepansi ukuran gigi pada model studi perempuan sebesar 92,33 ± 3,57.

Berdasarkan Uji Independent T-Test diperoleh nilai p=0,84 (p>0,05), artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai rerata rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi pada model studi antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahmoud NM dkk.

tentang diskrepansi ukuran gigi pada orang sudan dengan kelompok maloklusi berbeda, menemukan bahwa rasio keseluruhan pada laki-laki sebesar 91,82 dan perempuan sebesar 90,87. Tidak ada perbedaan yang signifikan dari nilai rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi antara laki-laki dan perempuan, dengan nilai p=0,1 (p>0,05).2

Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rerata rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi pada model studi dengan maloklusi Klas III Angle didapatkan lebih besar dari 91.3% rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi standard Bolton. Nilai rerata keseluruhan diskrepansi ukuran gigi baik laki-laki maupun perempuan memiliki persentasi yang lebih tinggi dibanding standard Bolton. Hal ini menunjukkan bahwa rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan relatif lebih besar pada gigi geligi rahang bawah dibandingkan dengan gigi geligi rahang atas.

Hasil dari pengukuran diperoleh rerata rasio anterior diskrepansi ukuran gigi pada model studi laki-laki sebesar 76,68 ± 3,28, dan rasio anterior diskrepansi ukuran gigi pada model studi perempuan sebesar 78,04 ± 3,37. Berdasarkan Uji Independent T-Test diperoleh nilai p=0,18 (p>0,05), artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai rerata rasio anterior diskrepansi ukuran gigi pada model studi antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahmoud NM dkk. tentang diskrepansi ukuran gigi pada orang sudan dengan kelompok maloklusi berbeda, menemukan bahwa rasio anterior pada laki-laki sebesar 78,34 dan perempuan sebesar 78,30. Tidak ada perbedaan yang signifikan dari nilai rasio anterior diskrepansi ukuran gigi antara laki-laki dan perempuan, dengan nilai p=0,95 (p>0,05).2

34

Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rerata rasio anterior diskrepansi ukuran gigi pada model studi jenis kelamin laki-laki dengan maloklusi Klas III Angle didapatkan lebih kecil dari 77,2% rasio anterior diskrepansi ukuran gigi standard Bolton. Nilai rerata rasio anterior diskrepansi ukuran gigi pada model studi jenis kelamin perempuan dengan maloklusi Klas III Angle didapatkan lebih besar dari 77,2% rasio anterior diskrepansi ukuran gigi standard Bolton. Hal ini menunjukkan adanya kelebihan rasio pada anterior rahang atas pada jenis kelamin laki-laki sedangkan pada jenis kelamin perempuan terdapat kelebihan rasio anterior pada rahang bawah.

Hasil dari pengukuran diperoleh rerata perbedaan rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi pada model studi laki-laki sebesar 1,68 ± 1,48, dan perbedaan rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi pada model studi perempuan sebesar 2,82 ± 2,09. Berdasarkan Uji Mann- Whitney Test diperoleh nilai p=0,09 (p>0,05), artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai rerata perbedaan rasio keseluruhan diskrepansi ukuran gigi pada model studi antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Hasil dari pengukuran diperoleh rerata perbedaan rasio anterior diskrepansi ukuran gigi pada model studi laki-laki sebesar 1,46 ± 1,89, dan perbedaan rasio anterior diskrepansi ukuran gigi pada model studi perempuan sebesar 1,36 ± 0,82.

Berdasarkan Uji Mann- Whitney Test diperoleh nilai p=0,66 (p>0,05), artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai rerata perbedaan rasio anterior diskrepansi ukuran gigi pada model studi antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Berdasarkan dari hasil penelitian ini, didapatkan bahwa diskrepansi ukuran gigi merupakan salah satu penyebab dari maloklusi klas III. Dapat dilihat dari hasil pengukuran didapatkan hasil yang lebih besar dari rasio Bolton dimana ukuran gigi rahang bawah lebih besar dari gigi rahang atas, terutama pada rasio anteriornya. Data dari penelitian Lakshmi dkk, bahwa pasien klas III menunjukkan kelebihan ukuran gigi anterior rahang bawah dan defisiensi ukuran gigi rahang atas. Alasan untuk perbedaan ukuran gigi anterior di klas III maloklusi adalah ukuran mesiodistal dari

35

insisivus lateral lebih kecil pada subjek klas III atau mungkin juga karena akumulasi pada perbedaan ukuran gigi dari masing-masing gigi di rahang atas. Sperry, Nie and Lin, Lavalle mengukapkan perbedaan ukuran gigi pada rahang atas mungkin menjadi salah satu faktor penting dalam penyebab maloklusi, kasus klas III dikarakterisasi oleh dimensi gigi rahang atas yang lebih kecil dan gigi bawah yang lebih besar.

Lundstrom, menemukan bahwa kasus-kasus dengan gigi yang lebih besar di satu rahang dalam hubungannya dengan rahang yang lain akan memiliki kecendrungan untuk crowding yang lebih besar di rahang dengan gigi yang lebih besar besar, dan ukuran yang lebih besar dari gigi rahang bawah di kasus klas III bisa menjadi faktor etiologi dalam crowding pada mandibula.22,38,39,40

Beberapa penelitian yang dilakukan oleh Sperry, Nie dan Lin, Lavelle, dan Sturic, menemukan perbedaan yang tidak signifikan dengan analisis Bolton dan menemukan perbesaran gigi pada mandibular pada maloklusi klas III. Standarisasi Bolton ini mungkin bisa sama dengan berbagai populasi, tetapi pada kelompok etnis yang berbeda mungkin menunjukan perbedaan dengan rasio Bolton.2,18,38

36 BAB 6

Dokumen terkait