3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan retrospektif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara pendekatan observasi, pengumpulan data sekaligus pada satu waktu dan menggunakan data yang lalu (Notoatmodjo, 2010).
Bahan dan sumber data dari penelitian ini diperoleh dari kartu kontrol malaria, dan formulir hasil pemeriksaan laboratorium di 6 puskesmas dalam lingkup Dinas Kesehatan Kota Sabang dari periode Februari 2013 sampai dengan Juli 2015.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 01 November sampai dengan 30 November 2015 di 6 puskesmas dalam lingkup Dinas Kesehatan Kota Sabang.
3.3 Populasi dan Subjek Penelitian 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan penderita malaria falciparum yang berobat ke 6 puskesmas dalam lingkup Dinas Kesehatan Kota Sabang periode Februari 2013 sampai dengan Juli 2015. Jumlah keseluruhan populasi Periode Februari sampai dengan Juli 2015 di Kota Sabang yang teridentifikasi positif malaria falciparum sebanyak 23 data pasien.
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
API ( Per 1000 Penduduk )
Angka Kasus Malaria Positif yang Terkonfirmasi Mikroskop
Number of Positif Malaria Cases API
KASUS MALARIA POSITIF DI SABANG TAHUN 2004 – 13 April 2015
87,80
Gambar 3.1 Data Grafik Kasus Malaria Positif di Kota Sabang mulai tahun 2004 sampai dengan 13 April 2015 (Dinkes Sabang, 2015)
3.3.2 Subjek penelitian
Pada penelitian ini data diambil dari data sekunder dari 6 puskesmas lokasi penelitian periode Februari 2013 sampai denganJuli 2015, yaitu data pasien malaria falciparum tanpa komplikasi yang mendapat pengobatan dengan dihydroartemisinin-piperakuin (ACT) serta primakuin dengan jumlah sampel sebanyak 21 data pasien yang dilakukan secara purposive sampling dari periode Februari 2013 sampai dengan Juli 2015.
3.4 Teknik Pengambilan Data
Evaluasi hasil terapi diperoleh dari data sekunder yang tercatat dari 6
berasal dari kartu kontrol malaria, yang berisi tentang kriteria dari penyakit malaria yang diperoleh dari wawancara responden (pasien) dengan Juru Malaria lingkungan (JML).Pada penelitian ini terdapat kartu kontrol malaria sebanyak 23 data pasien yang diperoleh dari pasien rawat jalan dari enam (6) Puskesmas lokasi penelitian dengan kriteria inklusi sebagai berikut:
a. Pasien dengan sediaan apusan darah positif Plasmodium falciparum stadium aseksual, infeksi tunggal.
b. Riwayat demam selama 48 jam terakhir, atau suhu aksila ≥ c. Menjalani pengobatan sampai selesai.
Berdasarkan kriteria tersebut terdapat 2 pasien yang tidak menjalani pengobatan sampai selesai sehingga data penelitian ini diambil sebanyak 21 data pasien.
3.5 Penilaian Data
Penilaian data pada penelitian ini berdasarkan dari variabel terikat dan parameter dari kerangka pikir penelitian.
3.5.1 Penilaian data demografi pasien
Penilaian demografi pasien diukur berdasarkan umur, jenis kelamin, dan pekerjaan dengan variabel, yaitu:
a. umur: <20 thn, 20-40 thn, >40 thn b. jenis kelamin: pria dan wanita c. pekerjaan: buruh, nelayan, dll.
3.5.2 Penilaian rasionalitas terapi
Penilaiaan rasionalitas terapi diukur berdasarkan empat (4) parameter, yaitu:
a. Tepat indikasi b. Tepat dosis c. Tepat obat d. Tepat pasien
3.5.3 Penilaian kepatuhan pasien
Penilaian kepatuhan pasien diukur dari tanda check list yang terdapat pada kartu kontrol yang dilakukan oleh juru malaria lingkungan (JML), baik saat pemberian obat maupun saat pasien melakukan kontrol ulang.
3.5.4 Penilaian data keberhasilan terapi
Penilaian keberhasilan terapi diukur dari penilaian diagnosa klinis dan diagnosa mikroskopik.
a. Penilaian diagnosa klinis, yaitu pemeriksaan secara fisik antara lain:
i. demam dengan pengukuran dengan thermometer suhu menunjukkan
≥ .
ii. konjungtiva atau telapak tangan pucat iii. pembesaran limpha (splenomegali)
iv. pembesaran hati (hepatomegali) (Depkes RI, 2008).
Pada kartu kontrol malaria yang di temukan hanya pemeriksaan demam.
b. Penilaian diagnosa mikroskopis
i. Plasmodium falciparum positif, dilihat dari gametositnya seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.2 di bawah ini:
Gambar 3.2 Stadium gametosit dari Plasmodium Falciparum
Kedua gambar diatas merupakan parasit malaria dari spesies Plasmodium falciparum pada stadium mikrogametosit.Ciri morfologinya yaitu:
a. Memiliki bentuk yang tumpul.
b. Inti sel diffusi di tengah cenderung menyebar.
i. Plasmodium falciparum negatif, tidak ditemukannya lagi parasitema, tetapi hanya eritrosit muda yang tampak seperti pada Gambar 3.3 dibawah ini:
Gambar 3.3 Eritrosit muda dari Plasmodium falciparum negatif 3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen (alat) yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar evaluasi kartu kontrol malaria yang berisi tentang data demografi pasien, diagnosa, terapi, hasil terapi, dan kepatuhan pasien.
3.7 Analisis Data
Data diolah menggunakan program Microsoft Excel, disajikan dalam bentuk tabel.
3.8 DefinisiOperasional
- Kartu kontrol malaria adalah kartu yang berisi tentang data demografi pasien dan topografi wilayah, serta riwayat penyakit dari pasien dan durasi waktu pengontrolan pasien.
- Juru malaria lingkungan adalah individu atau kelompok masyarakat yang direkrut dari lingkungan setempat dan dilatih untuk penanganan pencegahan malaria dan mensosialisasikan program pemberantasan malaria oleh Dinas Kesehatan Kota Sabang.
- Relaps (kambuh) adalah munculnya kembali penyakit setelah periode bebas penyakit. Relaps teridentifikasi jika proteinuria ≥ 2+ (proteinuria ≥ 40 mg/m² LPB/ jam) setelah respon awal kurang dari 4× per tahun pengamatan (Nizar, 2013).
- Resistensi obat malaria adalah kemampuan dari parasit untuk terus hidup dalam tubuh manusia, berkembangbiak dan menimbulkan gejala penyakit meskipun telah diberikan pengobatan secara teratur baik dengan dosis standar maupun dengan dosis yang lebih tinggi yang masih bias ditolerir oleh pemakai obat (Talisuna, Bloland and Alessandro, 2004).
- Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh plasmodium dan ditularkan kepada manusia melalui vektor nyamuk anopheles ( Harijanto, 2000).
- Kasus malaria impor adalah suatu kasus dikarenakan individu atau kelompok yang pernah terjangkit atau terindikasi penyakit malaria di daerah asal bermigrasi ke wilayah lain yang endemik malaria.
3.9 Langkah Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Meminta izin Dekan Fakultas Farmasi USU untuk melakukan penelitian di Dinas Kesehatan Kota Sabang. Menyiapkan lembar evaluasi kartu kontrol malaria untuk evaluasi terapi kombinasi dihydroartemisinin-piperakuin dan primakuin pada malaria falciparum tanpa komplikasi di 6 puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.
b. Mengunjungi Dinas Kesehatan Kota Sabang dan meminta izin kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Sabang untuk mendapatkan izin melakukan penelitian.
c. Menyiapkan lembar evaluasi kartu kontrol malaria untuk evaluasi terapi kombinasi dihydroartemisinin-piperakuin dan primakuin pada malaria falciparum tanpa komplikasi di 6 puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.
d. Mengumpulkan lembar evaluasi kartu kontrol malaria.
e. Menilai lembar evaluasi kartu kontrol malaria untuk penilaian evaluasi terapi kombinasi dihydroartemisinin-piperakuin dan primakuin pada malaria falciparum tanpa komplikasi di 6 puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang..
f. Melakukan analisis data hasil lembar evaluasi kartu kontrol malaria dan membuat laporan penelitian.
BAB IV