• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode cross sectional yang didukung oleh data primer berupa data yang diperoleh langsung

melalui pengisian kusioner yang dijawab oleh responden.

3.2 Waktu dan Tempat Pengambilan Data Penelitian

Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 bertempat di Desa Birem Puntong kota Langsa dengan mengunjungi rumah warga untuk pengisian kuisioner oleh responden secara langsung.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau yang diteliti (Notoatmojo, 2003). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Desa Birem Puntong Kota Langsa.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel yang digunakan harus memenuhi kriteria inklusi.

Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. masyarakat yang menggunakan antibiotika dalam sebulan terakhir b. masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas

c. masyarakat yang dapat berkomunikasi dengan baik.

Kriteria ekslusi merupakan keadaan yang menyebabkan subjek tidak dapat diikut sertakan dalam penelitian. Adapun kriteria ekslusi yang dimaksud adalah:

a. masyarakat yang tidak bersedia menjawab kuesioner

b. masyarakat yang tidak menjawab kuesioner secara lengkap.

c. Tenaga Kesehatan

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus sampel minimal (Lameshow, 1997).

n =

keterangan: n = jumlah sampel minimal Z1-α/2 = derajat kemaknaan p = proporsi konsumen d = tingkat presisi/deviasi

dengan persen kepercayaan yang diinginkan 95%; Z1-α/2= 1,96; p = 0,5; dan d = 0,05 maka diperoleh besar sampel minimal:

n

= 96,04 orang = 100 orang 3.4 Langkah Penelitian

a. meminta rekomendasi Wakil Dekan I Fakultas Farmasi USU untuk dapat melakukan penelitian di Desa Birem Puntong Kota Langsa.

b. memberikan surat rekomendasi dari Fakultas kepada Kelurahan di Desa Birem Puntong Kota Langsa untuk mendapatkan izin melakukan penelitian.

c. menjumpai masyarakat dan meminta kesediaannya menjadi responden, mengambil data demografi lalu meminta responden mengisi kuesioner.

d. mengumpulkan data hasil pengisian kuesioner dari seluruh responden.

e. menganalisis data dan informasi yang diperoleh, hingga diperoleh suatu kesimpulan

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden yang pernah melakukan pengobatan dengan antibiotika di Desa Birem Puntong Kota Langsa. Kuesioner terdiri dari 4 bagian yaitu:

a. data demografi berupa biodata responden yang terdiri dari 4 poin, yaitu jenis kelamin, umur, pendidikan dan pekerjaan.

b. pengetahuan responden terdiri dari 12 poin pertanyaan yang meliputi pengetahuan umum mengenai pengertian antibiotika, indikasi, reaksi alergi, efek samping, dan golongan antibiotik.

c. keyakinan responden terdiri dari 4 poin pernyataan meliputi sikap responden dalam menyikapi antibiotika.

d. penggunaan antibiotika terdiri dari 5 poin pertanyaan meliputi pola penggunaan antibiotik pada responden.

3.6 Validitas dan Reabilitas Kuesioner

Sebelum kuesioner digunakan untuk pengambilan data yang sebenarnya di dalam penelitian, terlebih dahulu di uji validitas dan reliabilitasnya. Uji ini dilakukan pada minimal 20 orang yang tidak termasuk responden tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden di lokasi penelitian (Notoatmojo, 2010).

3.6.1 Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Situmorang, dkk., 2008).

Dalam penelitian ini, kuesioner telah divalidasi sebanyak 2 kali. Pada uji pertama hasil uji validasi menunjukkan ada beberapa soal memiliki nilai p value >

(0,05) dan dinyatakan tidak valid, sehingga perlu dilakukan perbaikan dalam struktur kalimat untuk memudahkan responden lebih memahami isi dari pertanyaan. Kalimat yang tidak jelas akan menyulitkan responden, sehingga jawaban yang diberikan dapat menyebabkan kuesioner menjadi tidak valid. Pada uji ke dua menunjukkan nilai p value < 0,05 pada seluruh butir pertanyaan, yang berarti terdapat korelasi antara variabel butir soal 1 hingga 12 dengan variabel total sehingga seluruh pertanyaan dinyatakan valid.

3.6.2 Uji reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Untuk mengetahui reliabel atau tidaknya suatu variabel dilakukan uji statistik dengan melihat nilai wilxocon rank test, dimana syarat reliabilitas adalah p value > α (0,05) (Situmorang, dkk., 2008).

Pada penelitian ini, uji reabilitas dilakukan dengan metode uji ulang (Test retest), yaitu pengujian keandalan dengan memberikan kuesioner yang sama

kepada seorang responden dengan waktu yang berbeda. Dari hasil uji reabilitas didapatkan nilai wilxocon rank test menunjukkan p value > 0,05 pada seluruh butir pertanyaan yang berarti seluruh pertanyaan dinyatakan reliabel.

3.7 Penilaian Pengetahuan, Keyakinan dan Penggunaan 3.7.1 Penilaian Pengetahuan

Pada penilaian pengetahuan terdapat 12 (dua belas) soal pertanyaan, setiap jawaban yang benar pada kuesioner diberi nilai 1, jawaban yang salah dan tidak tahu diberi nilai 0. skala pengukuran untuk pengetahuan dapat dikategorikan :

a. baik, bila responden menjawab 9-12 pertanyan dengan benar.

b. cukup, bila responden menjawab 5-8 pertanyan dengan benar.

c. kurang, bila responden menjawab 0–4 pertanyan dengan benar.

3.7.2 Penilaian Keyakinan

Skala pengukuran untuk keyakinan dapat dikategorikan : a. Sangat baik, bila menjawab tidak setuju 4 pernyataan a. baik, bila menjawab tidak setuju 3 pernyataan

b. cukup, bila menjawab tidak setuju 2 pernyataan c. kurang, bila menjawab tidak setuju 1 pernyataan d. buruk, bila menjawab setuju 4 pernyataan 3.7.3 Penilaian Penggunaan

Pada setiap jawaban yang diperoleh dari responden dijumlahkan dan dimasukkan sebagai data sehingga diperoleh gambaran penggunaan antibiotika.

3.8 Teknik pengolahan data

a. Editing, yaitu data yang sudah terkumpul diperiksa kembali untuk memastikan kelengkapan, kesesuaian, dan kejelasan.

b. Coding (pengkodean data), setelah dilakukan pengeditan, kemudian dilakukan pengkodean. Data yang diedit kemudian diubah dalam bentuk angka yaitu dengan cara memberikan kode pada setiap variabel.

c. Imput data, kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam IBM SPSS Statistic 23.0.

d. Cleaning data, setelah data dimasukkan kemudian diperiksa kembali untuk memastikan apakah data bersih dari kesalahan dan siap dianalisis. Proses pembersihan data dilakukan dengan pengecekan kembali data yang sudah di entry.

3.9 Analisis Data

Pengolahan dan analisis statistik dari data yang diperoleh dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan alat bantu program statistical package for social sciences ( SPSS ). Data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk tabel dan

grafik sedangkan data kualitatif akan disajikan dalam bentuk uraian. Awalnya data dilakukan uji normalitas untuk mengetahui uji yang dilakukan.

3.9.1 Analisis univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoadmodjo, 2003). Dimana analisis univariat dengan statistik deskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi karakteristik sosiodemografi, tingkat pengetahuan, tingkat keyakinan dan penggunaan antibiotik.

3.9.2 Analisis bivariate

Analisis yang digunakan adalah Uji kai kuadrat dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variable. Uji kai kuadrat dapat dilakukan bila syarat ujinya terpenuhi, yaitu tidak lebih dari 20% sel yang memiliki nilai harapan kurang dari 5. Penarikkan kesimpulan dilakukan berdasarkan nilai p dari Pearson Chi-Square. Apabila syarat uji kai kuadrat tidak

terpenuhi, maka digunakan uji mutlak Fisher. Penarikan kesimpulan pada uji mutlak Fisher dilakukan berdasarkan nilai p dari Fisher’s Exact Test yang terdapat pada kolom Exact Sig.(2-sided) (Dahlan, 2011). Apabila diperoleh nilai p

< α, baik dari uji kai kuadrat ataupun uji mutlak Fisher, maka dikatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kedua variable yang diuji. (Dahlan, 2011). Sebelum di analisis data awalnya data dilakukan uji normalitas untuk mengetahui uji yang dilakukan.

3.10 Definisi Operasional

Definisi operasional yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional Kuisioner penelitian Variabel Defenisi

Observasi Lembar kuesioner

a. laki-laki b. perempuan Umur total lama waktu

hidup subyek

Observasi Lembar kuesioner

Observasi Lembar kuesioner

Observasi Lembar kuesioner

Observasi Lembar kuesioner

a.baik b.cukup c.kurang d.buruk Penggunaan Penggunaan antibiotik

responden

Observasi Lembar kuesioner

Pola Penggunaan

BAB IV

Dokumen terkait