• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Yang Relevan

Dalam dokumen 1. BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 33-37)

Penelitian terdahulu tentang Evaluasi Kinerja Jalan ditinjau dari Aspek Alinyemen Horisontal dan Alinyemen Vertikal menjadi dasar acuan untuk membuat dan menyusun tugas akhir ini. Berikut adalah hasil dari beberapa paper dan skripsi tersebut antara lain:

a. Heru Budi Santoso (Sarjana universitas sebelas maret Surakarta). Dalam penelitiannya mengemukakan tentang Analisis hubungan geometrik jalan raya dengan tingkat kecelakaan (Studi kasus : ruas jalan Ir.Sutami Surakarta). Tujuan dari makalah ini adalah mengetahui lokasi dimana blackspot di ruas jalan Ir.Sutami berada dan untuk mengetahui adakah

hubungan antara geometrik jalan dengan terjadinya kecelakaan dilihat dari analisis jari-jari tikungan, derajat kelengkungan, dan jarak pandang.

Data analisis yang digunakan adalah menentukan daerah rawan kecelakaan dengan memakai perhitungan EAN, mengetahui hubungan geometrik jalan dengan EAN. Jari-Jari tikungan (R) Jalan Ir.Sutami Surakarta dari hasil analisis diperoleh yaitu : R1 = 204,57 m < 210 m (Standar TPGJAK) Tidak memenuhi syarat, R2 = 150,37 m < 210 m (Standar TPGJAK) tidak memenuhi syarat, R3 = 291,40 m > 210 m (Atandar TPGJAK) Memenuhi Syarat, R4 = 259,64 m > 210 m (Standar TPGJAK) Memenuhi syarat. Bisa dilihat dari nilai R² yang besar ( R² >

0,5) yaitu 0,8609 dan 0,927. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kondisi geometrik jalan dengan tingkat kecelakaan. Tidak terdapat hubungan tinggnya tingkat kecelakaan dengan derajat kejenuhan. Derajat kejenuhan dengan nilai R² < 0,5 yaitu 0,083 artinya perubahan variasi angka kecelakaan dipengaruhi oleh perubahan derajat kejenuhan sebesar 0,083 dan pengaruh lain sebesar 0,917.

b. Robby, Desi Riani, dan Rachmatdani Widiyatmoko merupakan Mahasiswa jurusan Teknik Sipil Universitas Palangkaraya. Dalam penelitiannya mereka menjelaskan tentang analisis geometrik jalan raya pada daerah rawan kecelakaan (studi kasus ruas jalan Kasongan-Pundu km.86,000–km.72,000). Dalam Penelitian ini mereka bermaksud untuk mengetahui apakah geometrik jalan luar kota di ruas jalan Kasongan - Pundu sudah sesuai spesifikasi atau tidak dan mengetahui daerah rawan kecelakaan di ruas jalan Kasongan-Pundu Km.86,000–Km.72,000 . Adapun untuk pengambilan data dilakukan langsung di lapangan dibantu dengan data primer yang meliputi data kecepatan rata-rata, data geometric jalan, dan perlengkapan jalan. Sedangkan data sekunder didapat dari instansi terkait berupa data LHR 5 tahun terakhir dan data tingkat kecelakaan selama 5 tahun terakhir. Berdasarkan hasil studi analisis Kasongan-Pundu km.86,000–km.87,200 dari hasil analisis diperoleh yaitu : R1=188 m > 160,76 m (Standar TPGJAK) memenuhi

syarat. R2 = 196 m > 160,76 m standar TPGJAK memenuhi syarat. R3 = 175 m > 160,76 m (Standar TPGJAK) memenuhi syarat. R4 = 160 m <

160,76 m (standar TPGJAK) tidak memenuhi syarat.

c. Ruas jalan Dekso–Samigaluh terletak di daerah perbukitan dengan kondisi jalan memiliki tikungan–tikungan yang tajam sehingga sering terjadi kecelakaan, maka perlu dilakukan survei dan evaluasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan serta dapat mengetahui geometrik jalan tersebut sudah sesuai dengan pedoman–pedoman yang ada. Evaluasi pada tikungan ruas jalan Dekso-Samigaluh membutuhkan data–data dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral dan data hasil survei sendiri. Evaluasi ini berpedoman pada Bina Marga.

Berdasarkan hasil evaluasi tikungan di ruas jalan Dekso – Samigaluh dapat diperoleh bahwa jari–jari tikungan sebesar 37 m, sedangkan radius minimum yang diijinkan Bina Marga sebesar 26,00592 m, pelebaran perkerasan pada tikungan tidak ada yang sesuai dengan desain perhitungan dan landai relatif tidak ada yang memenuhi syarat dengan perhitungan menurut pedoman dari Bina Marga.

d. Agus Sumarsono, Florentina Pungki Pramesti dan Djoko sarwono adalah mahasiswa Jurusan teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian yang mereka ambil berjudul Model Kecelakaan Lalu Lintas di Tikungan Karena Pengaruh Konsistensi Alinyemen Horisontal Dalam Desain Geometrik Jalan Raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketidak konsistenan desain alinyemen horisontal pada daerah blackspot di tikungan dan mengembangkan model yang menjelaskan hubungan salah satu aspek konsistensi desain geometrik jalan raya yaitu alinyemen horisontal dan kecepatan operasional dengan tingkat kecelakaan lalu lintas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ketidak konsistenan desain geometrik khususnya desain horisontal segmen jalan yang ditinjau. Model yang di hasilkan menunjukkan bahwa tingkat kecelakaan akan turu jika radius tikungan lebih tinggi daripada rata-rata radius tikungan dari segmen jalan tinjauan.

e. Djoko purwanto, Amelia Kusuma Indriastuti, Kami Hari Basuki adalah mahasiswa jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang.

Dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan antara kecepatan dan kondisi geometrik jalan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas pada tikungan menyebutkan bahwa tingkat kecelakaan pada tikungan tajam masih saja tinggi. Hal ini diperburuk dengan perilaku berkendara dengan kecepatan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab kecelakaan lalu lintas dan perilaku pengemudi di tikungan, mengkaji ulang geometrik tikungan, serta memodelkan hubungan kecepatan dan geometrik tikungan terhadap kecelakaan di tikungan yang dikaji. Sampel yang digunakan adalah tiga tikungan tajam rawan kecelakaan di kabupaten Batang. Faktor penyebab kecelakaan yang dominan adalah manusia dan jalan. Faktor manusia terutama kecepatan tinggi, sementara faktor jalan terutama berupa radius di tikungan kecil. Perilaku pengemudi di tunjukkan dengan kecepatan saat memasuki, saat berada didalam dan saat akan keluar tikungan.

Umumnya pengendara menurunkan kecepatan saat masuk tikungan.

Terdapat variasi kecepatan yang cukup signifikan yang berpotensi meningkatkan jumlah kecelakaan. Hubungan antara kecepatan, geometrik tikungan dan kecelakaan adalah: kecepatan = 0,095 radius + 42.889, banyaknya kecelakaan = 0,785 radius + 0.008 kecepatan – 284.301 dan EAN = 0.028 kecepatan – 1108.689.

f. H.M.T. Rustxell P.Simanungkalit1, Yusandy Aswad ST.MT adalah Staff Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl.Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan. Dalam penelitiannya yang berjudul Analisa Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Di Ruas Jalan Sisingamangaraja (Sta 00+000 – Sta 10+000) Kota Medan menyebutkan bahwa Daerah / lokasi rawan kecelakaan (black spot) adalah suatu lokasi dimana tingkat kecelakaan tinggi dengan kejadian kecelakaan berulang dalam suatu ruang dan rentang waktu yang relatif sama yang diakibatkan oleh suatu penyebab tertentu. Metode yang digunakan untuk menentukan lokasi rawan kecelakaan pada penelitian ini adalah metode tingkat

kecelakaan. Data yang digunakan adalah data jumlah kecelakaan yang terjadi di ruas Jalan Sisingamangaraja Kota Medan yang terjadi pada tahun 2007 – 2011 yang dikelompokkan berdasarkan karateristik kecelakaan berupa waktu kecelakaan, tingkat kecelakaan, tipe tabrakan, jenis kendaraan, kelas korban, jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan.

Daerah rawan kecelakaan didapat dengan mengunakan data geometrik, meliputi data kondisi jalan antara lain panjang jalan, jumlah jalur, jumlah lajur, dan median. Data volume lalu lintas, meliputi data lalu lintas harian rata-rata (LHRT). Gambaran komposisi karakteristik kecelakaan adalah:

hari Sabtu sebanyak 57 kecelakaan (22,10 %). Waktu Terang (06.00-18.00) sebanyak 141 kecelakaan (54,65 %). Luka Berat (LB) sebanyak 231 orang (60 %).Kecelakaan Berat sebanyak 165 kecelakaan (63,96 %).

Tabrakan sisi (samping) sebanyak 135 kecelakaan (52,33 %). Sepeda Motor sebanyak 249 unit (65,88 %)Jenis kelamin laki-laki sebanyak 273 orang (70,91 %). Usia diatas 46 tahun sebanyak 84 orang (21,82 %).

Jenis pekerjaan peg. swasta/karyawan sebanyak 231 orang (60 %).

Analisis menunjukkan bahwa terdapat 3 titik lokasi rawan kecelakaan (black spot) di segmen ruas jalan sisingamangaraja yaitu Sta 9 – 10 , Sta 8 – 9 , Sta 6 – 7. Dan dari hasil uji chi – kuadrat terlihat adanya hubungan antara faktor usia, cuaca, jenis pekerjaan dan jenis kelamin dengan jumlah kecelakaan yang terjadi.

Dalam dokumen 1. BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 33-37)

Dokumen terkait