BAB II KAJIAN TEORI
C. Penelitian Relevan
Hasil penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian analisis faktor- faktor penyebab bullying di kalangan peserta didik adalah sebagai berikut.
1. Pertama, Sebuah penelitian dilakukan oleh Farisa Handini, mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidyataullah Jakarta pada tahun 2010
dengan judul “Hubungan Konsep Diri dengan Kecenderungan Berperilaku Bullying Siswa SMAN 70 Jakarta”.55 Tujuan penelitiannya ini adalah untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan kecenderungan berperilaku bullying siswa SMAN 70 Jakarta. Jumlah responden sebanyak 40 siswa yang diambil secara acak dari kelas XI IPA 1. Dalam penelitian ini, Farisa menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional dan teknik statistik yang digunakan adalah
Pearson Product Momen dalam SPSS 16 for Windows. Dalam hasil uji korelasi didapatkan nilai r hitung -0,058 yang signifikan pada level 0,05 dimana r tabel 0,312 maka diperoleh kesimpulan ada hubungan antara konsep diri dengan kecenderungan berperilaku bullying siswa SMAN 70 Jakarta yang mengarah pada korelasi negative. Artinya semakin tinggi (positif) konsep diri siswa, maka semakin rendah kecenderungan berperilaku bullyingnya. Begitupun sebaliknya, semakin rendah (negative) konsep diri siswa, maka semakin tinggi kecenderungan berperilaku bullyingnya. Persamaan antara skripsi ini dengan skripsi penulis terletak pada pembahasan yang sama mengenai perilaku
bullying di kalangan peserta didik tingkat SMA/SMK/Sederajat dan
55 Farisa Handini, “Hubungan Konsep Diri dengan Kecenderungan Berperilaku Bullying Siswa
SMAN 70 Jakarta”, Skripsi pada Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2010, tidak dipublikasikan.
menggunakan jenis sumber data yang sama yaitu data primer dan data sekunder untuk menemukan jawaban atas permasalahan bullying ini. Sedangkan, perbedaannya terletak pada adanya variable konsep diri, lokasi penelitian, dan metode penelitian yang digunakan.
2. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Dina Amalia, mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2010
yang berjudul “Hubungan Persepsi Tentang Bullying dengan Intensi Melakukan Bullying Siswa SMA Negeri 82 Jakarta”.56 Jenis penelitiannya adalah korelasional. Sedangkan populasinya adalah siswa kelas XI dan XII SMAN 82 Jakarta Selatan yang diambil dengan teknik stratified random sampling. Sample pada penelitian ini adalah 50 siswa. Instrument pengumpulannya menggunakan skala likert untuk persepsi dan intensi bullying. Analisis data penelitiannya menggunakan metode korelasi (spearman correlation) pada taraf signifikan 0,05 pada two tailed test. Hasil penelitian menyatakan nilai koefisien korelasi (r hitung) antara persepsi bullying dengan intensi melakukan bullying
adalah (0,286) > r tabel ((Sig. 5% ; N 50 = 0,279), maka hipotesis alternative (Ha) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang sginifikan antara persepsi bullying dengan intensi melakukan bullying
diterima. Arah hubungan yang didapat juga menunjukkan postif, yang bermakna bahwa semakin positif persepsi tentang bullying maka akan semakin tinggi intensi mereka melakukan bullying. Persamaan antara skripsi ini dengan skripsi penulis terletak pada pembahasan yang sama mengenai perilaku bullying di kalangan peserta didik tingkat SMA/SMK/Sederajat dan menggunakan jenis sumber data yang sama yaitu data primer dan data sekunder untuk menemukan jawaban atas
56 Dina Amalia, “Hubungan Persepsi tentang Bullying dengan Intensi Melakukan Bullying Siswa
SMAN 82 Jakarta”, Skripsi pada Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2010, tidak dipublikasikan.
permasalahan bullying ini. Sedangkan, perbedaannya terletak pada adanya variable persepsi, lokasi penelitian, dan metode penelitian yang digunakan.
3. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Annisa, mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia pada tahun 2012 yang berjudul
“Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Perilaku Bullying Remaja”.57
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif dan teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling, seluruh responden sebanyak 91 orang adalah siswa-siswi SMK kelas XI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dianalisis terhadap data yang didapatkan, diketahui bahwa mayoritas responden berada pada rentang 16-17 tahun, didominasi oleh responden yang berjenis kelamin laki-laki, mayoritas responden memiliki ibu dengan tingkat pendidikan SMA, didominasi oleh responden dengan ibu tidak bekerja, dan mayoritas responden diasuh secara otoriter serta memiliki keterlibatan dalam perilaku bullying. Selain itu, berdasarkan hasil perhitungan chi-square didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan perilaku bullying remaja (p: 0,001). Artinya, perilaku bullying remaja dipengaruhi pola asuh ibunya. Persamaan antara skripsi ini dengan skripsi penulis terletak pada pembahasan yang sama mengenai perilaku bullying di kalangan peserta didik tingkat SMA/SMK/Sederajat dan menggunakan jenis sumber data yang sama yaitu data primer dan data sekunder untuk menemukan jawaban atas permasalahan bullying ini. Sedangkan, perbedaannya terletak pada adanya variable pola asuh ibu, lokasi penelitian, dan metode penelitian yang digunakan.
57 Annisa, “Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Perilaku
Bullying Remaja”, Skripsi pada Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, 2012, tidak dipublikasikan
4. Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Rina Mulyani, mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
pada tahun 2013 yang berjudul “Pendekatan Konseling Spiritual untuk
Mengatasi Bullying (Kekerasan) Siswa di SMA Negeri 1 Depok Sleman
Yogyakarta”.58
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu Kepala Sekolah, Guru BK, dan 6 siswa yang terlibat kasus kekerasan di SMA Negeri 1 Depok. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman yaitu model interaktif sehingga diperoleh hasil bahwa tipologi bullying
di SMA Negeri 1 Depok terbagi dalam dua jenis yaitu bullying fisik dan
bullying psikis. Sedangkan untuk jenis pendekatan konseling spiritual, konselor SMA Negeri 1 Depok menggunakan intervensi keagamaan, intervensi di dalam dan di luar pertemuan konseling, intervensi dengan merujuk kepada kitab suci, dan intervensi dengan menggunakan komunitas beragama, sedangkan untuk peran konselor lebih banyak mengadopsi sikap ekumenik yaitu pemberian layanan yang tidak bersifat doktrin dan tidak terikat dengan teologis atau praktik-praktik keagamaan yang dianut klien, tetapi bersifat general atau universal. Persamaan antara skripsi ini dengan skripsi penulis terletak pada pembahasan yang sama mengenai perilaku bullying di kalangan peserta didik tingkat SMA/SMK/Sederajat, menggunakan metode penelitian yang sama, dan menggunakan jenis sumber data yang sama yaitu data primer dan data sekunder untuk menemukan jawaban atas permasalahan
bullying ini. Sedangkan, perbedaannya terletak pada adanya variable
58
Rina Mulyani, “Pendekatan Konseling Spiritual untuk Mengatasi Bullying (Kekerasan) Siswa di SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta”, Skripsi pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, 2013, tidak dipublikasikan.
pendekatan konseling spiritual (keagamaan), lokasi penelitian, dan metode penelitian yang digunakan.
5. Kelima, penelitian individu yang dilakukan oleh Asep Ediana Latip, M.Pd dari Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Syarif Hidyataullah Jakarta pada
tahun 2013 yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Bullying pada Peserta Didik Anak Usia MI/SD”.59 Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku bullying di MI/SD. Dengan hipotesis penelitian terdapat faktor- faktor yang mempengaruhi prilaku bullying pada peserta didik anak usia MI/SD kelas VI. Untuk menguji hipotesis ini dilakukan identifikasi secara teoritik faktor-faktor yang mempengaruhi bullying dan perilaku
bullying di MI/SD terkait dengan faktor temperamen, faktor pola asuh orang tua, faktor konformitas teman sebaya, faktor media, dan faktor iklim sekolah. Kuesioner tersebut diberikan kepada subjek penelitian yang terdiri dari 100 orang peserta didik anak usia MI/SD kelas VI laki- laki dan perempuan dengan distribusi responden dari Madrasah Ibtidaiyah 50 orang dan 50 orang dari Sekolah Dasar. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat pengaruh faktor bullying di Madarasah Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar dengan signifikansi pengaruh yang ditimbulkannya adalah temperamen 0.000, pola asuh orang tua 0.461, konformitas 0.926, media 0.006 dan iklim sekolah 0.787. Hasil tersebut apabila dibandingkan dengan standar batas pengaruh signifikansinya dari faktor-faktor tersebut maka lebih kecil dari 0.050. Namun faktor- faktor yang paling besar pengaruh signifikansinya terhadap terjadinya
bullying di MI/SD adalah faktor temperamen dan faktor media. Dilihat
59 Asep Ediana Latip, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Bullying pada Peserta
Didik Anak Usia MI/SD”, Penelitian Individu Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Syarif Hidyataullah Jakarta, Jakarta, 2013.
dari jenis kelamin yang terkena pengaruh faktor-faktor tersebut, terbukti perilaku bullying banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan. Adapun apabila dilihat dari sisi kelembagaan, madrasah ibtidaiyah memiliki rata-rata pengaruh yang lebih rendah daripada sekolah dasar terhadap terjadinya bullying pada anak usia kelas VI. Persamaan antara skripsi ini dengan skripsi penulis terletak pada pembahasan yang sama mengenai perilaku bullying di kalangan peserta didik dan menggunakan jenis sumber data yang sama yaitu data primer dan data sekunder untuk menemukan jawaban atas permasalahan bullying ini. Sedangkan, perbedaannya terletak pada objek penelitian, lokasi penelitian, dan metode penelitian yang digunakan.
Berikut ini adalah tabel hasil penelitian yang relevan dengan perilaku
bullying di kalangan peserta didik:
Tabel 2.1 Penelitian Relevan
No. Nama, Judul, Instansi Metode Penelitian Hasil 1. Farisa Handini (2010),
Hubungan Konsep Diri dengan Kecenderungan Berperilaku Bullying Siswa SMAN 70 Jakarta, Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jenis: kuantitatif Sumber: primer dan sekunder Lokasi: SMAN 70 Jakarta
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ada hubungan antara konsep diri dengan kecenderungan berperilaku bullying siswa SMAN 70 Jakarta yang
mengarah pada korelasi negatif
2. Dina Amalia (2010), Hubungan Persepsi Tentang Bullying dengan Intensi Melakukan Bullying Jenis: korelasional Sumber: primer dan sekunder Lokasi: SMAN 82 Jakarta
Dari hasil penelitian ini hipotesis alternative (Ha) yang
menyatakan bahwa terdapat arah hubungan yang didapat menunjukkan positif, yang
No. Nama, Judul, Instansi Metode Penelitian Hasil
Siswa SMA Negeri 82 Jakarta, Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
bermakna bahwa semakin positif persepsi tentang bullying maka akan semakin tinggi intensi mereka melakukan bullying
3. Annisa (2012),
Hubungan Antara Pola Asuh Ibu dengan Perilaku Bullying Remaja, Skripsi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Jenis: kuantitatif Sumber: primer dan sekunder Lokasi: SMK Cikini Jakarta
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan analisis terhadap data yang didapatkan, diketahui bahwa mayoritas responden pada rentang 16-17 tahun, didominasi oleh
responden yang berjenis kelamin laki-laki, mayoritas responden memiliki ibu dengan tingkat pendidikan SMA, didominasi oleh responden dengan ibu tidak bekerja, dan mayoritas
responden diasuh secara otoriter serta memiliki keterlibatan dalam perilaku bullying. 4. Rina Mulyani (2013),
Pendekatan Konseling Spiritual untuk
Mengatasi Bullying (Kekerasan) Siswa di SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jenis: kualitatif Sumber: primer dan sekunder Lokasi: SMAN 1 Depok, Sleman, Yogyakarta
Dapat diperoleh hasil penelitian ini bahwa tipologi bullying di SMA Negeri 1 Depok terbagi dalam dua jenis yaitu bullying
fisik dan bullying psikis. Sedangkan untuk jenis
pendekatan konseling spiritual, konselor SMA Negeri 1 Depok menggunakan intervensi
keagamaan, intervensi di dalam dan di luar pertemuan konseling, intervensi dengan merujuk kepada kitab suci, dan intervensi dengan menggunakan komunitas
No. Nama, Judul, Instansi Metode Penelitian Hasil beragama.
5. Asep Ediana Latip, M.Pd (2013), Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perilaku Bullying pada Peserta Didik Anak Usia MI/SD, penelitian individu dari Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jenis: kuantitatif Sumber: primer dan sekunder
Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat pengaruh factor
bullying di Madarasah Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar dengan signifikansi pengaruh yang ditimbulkannya adalah temperamen 0.000, pola asuh orang tua 0.461, konformitas 0.926, media 0.006 dan iklim sekolah 0.787.
Hal-hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian di atas adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2
Persamaan dan Perbedaan Penelitian
No. Persamaan Perbedaan
1. Sama-sama menggunakan jenis sumber data yang sama yaitu data primer dan sekunder untuk menemukan jawaban atas permasalahan bullying ini.
Pada penelitian ini yang diteliti adalah hubungan konsep diri terhadap perilaku bullying, objek penelitian yang berbeda (pada penelitian ini peserta didik tingkat SMA/SMK/Sederajat), lokasi penelitian di tempat yang berbeda dan metode penelitian yang dipakai yaitu kuantitatif
Penelitian
No. Persamaan Perbedaan
sumber data yang sama yaitu data primer dan sekunder untuk menemukan jawaban atas permasalahan bullying ini.
adalah hubungan persepsi atau anggapan tentang bullying terhadap intensitas melakukannya, objek penelitian yang berbeda (pada penelitian ini peserta didik tingkat SMA/SMK/Sederajat), lokasi penelitian yang berbeda dan metode penelitian yang digunakan yaitu korelasional.
3. Sama-sama menggunakan jenis sumber data yang sama yaitu data primer dan sekunder untuk menemukan jawaban atas permasalahan bullying ini.
Pada penelitian ini yang diteliti adalah hubungan pola asuh ibu dalam keluarga terhadap perilaku
bullying, objek penelitian yang berbeda (pada penelitian ini peserta didik tingkat
SMA/SMK/Sederajat), lokasi penelitian yang berbeda dan metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif
4. Sama-sama menggunakan metode penelitian yang sama yaitu metode kualitatif, dan menggunakan jenis sumber data yang sama yaitu data primer dan sekunder untuk menemukan jawaban atas permasalahan bullying ini.
Pada penelitian ini yang diteliti adalah pendekatan konseling spiritual (keagamaan) untuk mengatasi perilaku bullying, objek penelitian yang berbeda (pada penelitian ini peserta didik tingkat SMA/SMK/Sederajat), lokasi penelitian yang berbeda. 5. Sama-sama membahas tentang
perilaku bullying di kalangan peserta didik dan menggunakan jenis sumber data yang sama yaitu data primer dan data sekunder untuk menemukan jawaban atas permasalahan bullying ini.
Pada penelitian ini yang diteliti adalah peserta didik tingkat MI/SD, lokasi penelitian, dan metode penelitian yang digunakan
Berdasarkan penelitian-penelitian diatas diketahui bahwa sudah banyak penelitian yang menjadikan bullying di kalangan peserta didik di sekolah sebagai pokok masalah penelitian, akan tetapi belum ada penelitian yang secara khusus menganalisis bagaimana faktor-faktor penyebab bullying di kalangan peserta didik tingkat SMA/SMK/Sederajat itu bisa terjadi.