• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan yang relevan merupakan urutan sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu dan ada hubungannya dengan penelitian yang hendak dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti mengacu pada penelitian yang relevan terkait dengan pengembangan soft skills yaitu:

1. Marwanti, dengan judul Studi Tentang Soft skill dan Kesiapan Kerja Sebagai Tenaga Kerja Profesional Bidang Boga Mahasiswa Pendidikan Tata Boga Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menemukan bentuk-bentuk soft skill dan mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan kesiapan kerja mahasiswa Pendidikan Tata Boga sebagai calon tenaga kerja profesional bidang boga. Adapun Hasil Penelitian adalah sebagai berikut: (a) Kesiapan kerja mahasiswa dari segi soft skill dan motivasi kerja, (b) Kesiapan kerja mahasiswa sebagai tenaga professional di bidang Boga. Adapun persamaan dari penelitian ini adalah bahwa penelitian ini juga mengkaji tentang soft skill dan Kesiapan kerja. Perbedaannya objek yang diteliti mahasiswa Tata Boga.

2. Siti Mariah, dengan judul Model Pengembangan Soft Skill dalam Pembelajaran Praktik Untuk Kesiapan Kerja Siswa SMK Bidang Keahlian Busana Butik. Model pengembangan soft skill dalam pembelajaran praktik merupakan upaya peningkatan kualitas dan relevansi lulusan pendidikan kejuruan tingkat menengah (SMK) agar sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja di dunia kerja. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut: (a) teridentifikasi karakter kerja yang dibutuhkan industri, (b) ditemukan model pengembangan

karakter kerja yang diintegrasikan dalam pembelajaran praktik di SMK. Adapun persamaan dari penelitian ini adalah mengkaji model pengembangan soft skill dalam pembelajaran praktik untuk kesiapan kerja siwa SMK. Perbedaannya terletak pada objek yang diteliti yaitu siswa bidang keahlian Busana Butik.

3. Sumaryanta, dalam makalahnya yang berjudul Pengembangan Soft Skill dalam Pembelajaran Matematika. Variabel penelitian ini adalah model pengembangan soft skill dalam pembelajaran matematika. Hasil Penelitian ini adalah bahwa pengembangan soft skill bisa diintegrasikan dalam pembelajaran matematika. Persamaannya terletak dalam pengembangan soft skill, sedangkan perbedaannya pengembangan soft skill yang diintegrasikan pada pembelajaran matematika bagi guru-guru matematika di PPPPTK Matematika.

4. Yudi Ganing Dwi Utami dan Hudaniah, dengan judul Self Efficacy dengan Kesiapan Kerja Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kesiapan kerja pada siswa SMK. Metode pengumpulan data menggunakan skala self efficacy dan kesiapan kerja dengan metode analisa data product moment. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara self efficacy dengan kesiapan kerja dengan nilai koefisien korelasi r = 0,676 dan p = 0,000 ; p<0,05. Hal ini berarti semakin tinggi self efficacy semakin tinggi pula kesiapan kerjanya, begitu juga sebaliknya. Persamaan penelitian ini adalah self efficacy adalah salah satu aspek dari soft skill yang menjadikan faktor dalam kesiapan kerja siswa SMK. Perbedaannya adalah penelitian ini hanya mangambil salah satu aspek soft skill dalam membekali kesiapan kerja siswa SMK.

5. Siti Hamidah dan Sri Palupi, dengan judul Peningkatan Soft Skill Tanggung Jawab dan Disiplin Terintegrasi Melalui Pembelajaran Praktik Patiseri. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui pembelajaran praktik, baik dalam kerja

kelompok maupun individu mahasiswa telah mampu menunjukkan kinerja tanggung jawab dan disiplin yang konsisten. Persamaannya bahwa penelitian ini sama-sama meneliti pengembangan soft skill (tanggung jawab dan disiplin) melalui pembelajaran praktik, sedangkan perbedaannya objek yang diteliti yaitu mahasiswa pendidikan Teknik Boga FT UNY.

6. Penelitian oleh Siti Hamidah yang berjudul “Model Pembelajaran Soft Skills terintegrasi pada siswa SMK Program Studi Keahlian Tata Boga tahun 2012”. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan model pembelajaran soft skill yang terintegrasi pada siswa SMK. Model ini dikembangkan berdasarkan kajian-kajian soft skill dikaitkan dengan konteks pembelajarannya pada bidang tata boga, kemudian soft skill dari identifikasi diintegrasikan dengan pendekatan topik dan multi target. Hasil penelitian ini adalah mengkaji model hipotetik dari pembelajaran soft skills siswa SMK Boga kearah konsisten. Hal ini dimungkinkan adanya proses integrasi mulai dari rancangan belajar siswa, implementasi dan evaluasi on going yang didasari semata-mata oleh perbaikan berkelanjutan atau manajemen performen.Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti model pengembangan soft skill, sedangkan perbedaannya adalah objek yang diteliti yaitu untuk siswa SMK Tata Boga.

7. Widarto, Pardjono dan Noto Widodo dengan judul Pengembangan Model Pembelajaran Soft Skills dan Hard Skills Untuk Siswa SMK. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Adapun hasil penelitian ini adalah bahwa model pengembangan soft skill dapat membekali kesiapan kerja siswa. Persamaannya adalah model pengembangan soft skill untuk kesiapan kerja siswa SMK, sedangkan perbedaannya adalah model pengembangan penelitian ini dilaksanakan ketika praktik kerja di teaching factory.

8. Penelitian oleh Widarto yang berjudul “Model Pembelajaran Soft Skills pada pendidikan Vokasi Bidang Manufaktur”, Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Adapun hasil penelitian ini adalah bahwa model pengembangan soft skill sangat diperlukan bagi pendidikan vokasi bidang manufaktur. Persamaannya adalah sama-sama meneliti tentang soft skills di dunia pendidikan. Perbedaannya terletak pada populasi yang diteliti.

9. Siti Hamidah, dengan judul “Model Pembelajaran Soft Skills pada siswa keahlian tata boga”. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Adapun hasil penelitian ini adalah bahwa pengembangan soft skill sangat penting dibutuhkan bagi siswa keahlian tata boga. Persamaannya adalah sama-sama penelitian pengembangan soft skill, sedangkan perbedaannya yang diteliti siswa keahlian tata boga.

10. Kelebogile Paadi (2014) yang berjudul “Perceptions On Employability Skill Necessary to Enhance Human Resource Management Graduates Prospects of Securing a relevant place in the labour market”. Adapun hasil penelitian ini adalah Soft Skill memiliki konstribusi untuk kesuksesan kerja dan kepuasan kerja. Persamaan dari penelitian ini adalah meneliti masalah Soft Skill, sedangkan perbedaannya adalah selain soft skill untuk kesuksesan kerja, soft skill juga berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

11. Jennifer Pritchard, yang berjudul “The Inportance of Soft Skill in entry level employment and PostSecondary Success: Perspectives from employers and community colleges”. Hasil penelitian ini adalah Pengintegrasian soft skill dan mempromosikan soft skill dapat mengembangkan kesiapan kerja. Adapun persamaan penelitian ini adalah soft skill dapat mengembangkan kesiapan kerja, sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini mengintegrasikan dalam kurikulum dengan menyusun pedoman praktek pengembangan soft skill. 12. B. Sangamitra, N.S. Vishnu Priya (2015), yang berjudul “Employability with

Soft Skills: An Overview”. Hasil penelitian ini adalah mengintegrasikan program pelatihan soft skill ke dalam kurikulum”. Persamaannya adalah materi yang diteliti adalah soft skill, sedangkan perbedaannya adalah pengembangan soft skill dibuatkan program pelatihan sendiri dalam kurikulum.

13. Nurkaliza Khalid, et al (2014) dengan judul “Impotance of soft skill for Industrial Training Program: Employers Perspective”. Hasil penelitian adalah dengan pendidikan pelatihan industri dapat membekali siswa tidak hanya dengan kemampuan intelektual tetapi soft skill juga diterapkan secara praktis sehingga mempengaruhi kesiapan kerja siswa. Persamaannya adalah

penelitian ini mengembangkan soft skill untuk membekali kesiapan kerja siswa, sedangkan perbedaanya adalah pengembangan soft skill melalui pelatihan industri.

14. Jane Andrews and Helen Higson (2008) dengan judul “Graduate Employability, ‘soft skills’ Versus ‘Hard’ Business Knowledge: A. European Study”. Penelitian ini adalah meneliti tentang ketrampilan-ketrampilan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh lulusan untuk kesiapan kerja. Persamaannya adalah kompetensi soft skill dibutuhkan bagi lulusan untuk kesiapan kerja, sedangkan penelitian ini tidak hanya soft skill saja yang dibutuhkan tetapi hard skill juga dibutuhkan dalam kesiapan kerja siswa. 15. Christie Brugardt, Ph.D (2011) dengan judul “The Intersection Between Soft

Skill Development and Leadership Education”. Hasil penelitian ini adalah dengan adanya gelar sarjana kepemimpinan yang diberikan tidak membuat perubahan signifikan yang terbatas dalam kemampuan soft skill lulusan dibandingkan dengan lulusan yang menerima sertifikat kepemimpinan. Persamaan penelitian ini adalah pengembangan soft skill dalam pendidikan (pendidikan kepemimpinan), sedangkan perbedaannya adalah populasi yang diteliti adalah pendidikan kepemimpinan.

Dokumen terkait