• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian pada bidang sosiolinguistik sudah banyak yang meneliti. Salah satu bidang penelitian sosiolinguistik dalah alih kode dan campur kode. Berikut ini dipaparkan secara ringkas berbagai penelitian alih kode dan campur kode.

Skripsi Fitria (2012) dengan judul “Alih Kode dalam acara Opera Van Java di Trans 7”, merupakan penelitian dengan metode deskriptif pada acara panggung hiburan di acara televisi. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui jenis alih kode dalam acara Opera Van Java. Temuan dalam skripsi tersebut adalah jenis alih kode intern dan jenis alih kode ekstern. Alih kode intern, yang terdiri dari alih kode antarragam dan alih kode antarbahasa. Alih kode ekstern terdiri dari (1) alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa

Inggris (2) alih kode bahasa dari bahasa Indonesia ke bahasa Arab (3) alih kode bahasa dari bahasa Indonesia ke bahasa India.

Erma Martiningsih (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Alih Kode dan Campur Kode dalam Pengajian di Lombok Timur Nusa Tenggara Barat”, merupakan penelitian studi kasus fenomena kebahasaan dengan terjun langsung ke lapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis dan faktor penyebab alih kode dan campur kode dalam pengajian di Lombok Timur. Jenis alih kode yang ditemukan antara lain (1) alih kode antar bahasa (2) alih kode antarragam. Faktor penyebab alih kode yang ditemukan adalah (1) pencapaian tujuan tertentu (2) perubahan topik pembicaraan (3) penguasaan bahasa penutur. Sedangkan jenis campur kode yang ditemukan antara lain (1) campur kode ke dalam (2) campur kode keluar. Faktor penyebab terjadinya campur kode adalah (1) ketiadaan padanan kata yang tepat (2) pencapaian tujuan tertentu (3) kesulitan mencari padanan kata (4) pengaruh bahasa asli (5) perubahan topik pembicaraan (6) peniruan kalimat lain.

Skripsi Raditya Agung Arsana (2000) dengan judul “Peristiwa campur kode dalam Novel Balada Dara-Dara Mendut karya Y.B. Mangunwijaya”, merupakan penelitian dengan metode deskriptif pada naskah yang diteliti tanpa adanya perbandingan dengan naskah yang lainnya. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mendeskripsikan fungsi campur kode pada novel Balada Dara-Dara Mendut. Temuan dalam skripsi ini adalah fungsi campur kode adalah untuk menjelaskan bahwa pengarang novel merupakan seorang yang

terpelajar dan menguasai beberapa bahasa. Disamping itu fungsi lainnya adalah untuk memberi variasi bahasa. Hal ini dapat menghindarkan kebosanan yang mungkin timbul dalam membaca sebuah novel historis.

Ami Santia (2001) dalam skripsinya yang berjudul “Alih Kode dan Campur kode Bahasa Batak dalam Penggunaan Bahasa Indonesia Sehari-hari (di Kalangan Gereja HKBP Kartanegara)”. Merupakan studi kasus campur kode di kalangan pemuda Gereja HKBP Kartanegara. Tujuan penelitian tersebut adalah (a) mengetahui konteks-konteks tutur yang melatarbelakangi terjadinya alih kode dan campur kode pada para pemuda HKBP Kartanegara (b) mengetahui pokok - pokok pembicaraan apa alih kode dan campur kode yang sering terjadi (c) meneliti faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode dan fungsi sosialnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Temuan dalam skripsi tersebut adalah (1) faktor-faktor terjadinya campur kode dan alih kode yaitu karena maksud penutur, masuknya orang ketiga, status sosial penutur, topik tuturan dan warna emosi. (2) Alih kode dan campur kode sering terjadi di kalangan pemuda HKBP Kartanegara karena kecintaan yang dalam untuk menggunakan bahasa Batak. (3) Proses alih kode dan campur kode terjadi karena interaksi sosial yang menimbulkan situasi sosial yakni situasi antara individu dengan individu yang terjadi karena adanya naluri untuk hidup besama, keinginan untuk menyesuaikan diri dengan pihak lain, keinginan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Penelitian tentang alih kode dalam acara Talk Show “Bukan Empat Mata” di Trans 7 dipilih untuk diteliti karena banyak ditemukan tuturan yang menjadi sumber data dalam penelitian ini. Tuturan yang diteliti berupa peristiwa peralihan antarbahasa yang terjadi selama acara Talk Show“Bukan Empat Mata” berlangsung.

Di samping itu, penelitian ini berusaha melengkapi penelitian mengenai alih kode yang terdahulu, dengan harapan kajian skripsi alih kode dalam acara Talk Show “Bukan Empat Mata” di Trans 7 dapat dijadikan inspirasi untuk melengkapi penelitian selanjutnya.

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu pendekatan metodologis dan pendekatan teoretis. Pendekatan metodologis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan deskriptif. Bodgan dan Taylor dalam Moleong (2007:10) menyatakan bahwa pendekatan kualitatif adalah pendekatan dalam suatu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Arikunto (2006:10) menyatakan pendekatan deskriptif adalah pendekatan yang dilakukan dengan menjelaskan atau menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan kualitatif karena data yang digunakan berupa bentuk-bentuk verbal bahasa yang berwujud tuturan dalam acara Talk Show “Bukan Empat Mata” di Trans 7.

Secara teoretis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiolinguistik. Pendekatan sosiolinguistik dalam penilitian ini digunakan karena data yang diteliti berupa ujaran yang terdapat dalam acara Talk Show “Bukan Empat Mata” di Trans 7 yang difokuskan pada pengklasifikasian jenis alih kode dan fungsi alih kode. Batasan penelitian sosiolinguistik yang sederhana secara implisit ini mencakup penggunaan bahasa, komunikasi, konteks, dan penafsiran (Rustono 1999:5).

B. Data dan Sumber Data

Data penelitian ini berupa penggalan tuturan percakapan dalam acara Talk Show “Bukan Empat Mata” di Trans 7. Tidak semua percakapan dalam acara Talk Show “Bukan Empat Mata” di Trans 7 dapat dijadikan sebagai data penelitian, sehingga harus dianalisis terlebih dahulu untuk menentukan data yang tepat. Jadi, data penelitian ini adalah penggalan tuturan percakapan dalam acara Talk Show “Bukan Empat Mata” di Trans 7 setelah dipilah dan dianalisis.

Sumber data penelitian ini adalah tuturan percakapan yang terdapat dalam acara Talk Show “Bukan Empat Mata” di Trans 7. Sumber data diperoleh dengan merekam percakapan episode tertentu acara Talk Show “Bukan Empat Mata” di Trans 7. Acara Talk Show “Bukan Empat Mata”di Trans 7 tayang setiap hari Senin sampai Jumat mulai pukul 22.00-00.00 WIB. Jumlah episode yang akan dijadikan data dalam penelitian ini adalah lima episode yang ditayangkan pada bulan Desember 2013. Kelima episode tersebut ditayangkan pada tanggal: 1) 06 Desember 2013 dengan tema Pencuri Gaib, 2) 11 Desember 2013 dengan tema Dangdutan Yuk, 3) 20 Desember 2013 dengan tema Misteri Bintaro, 4) 21 Desember 2013 dengan tema Campursari, dan 5) 25 Desember dengan tema Amazing Christmast. Kelima episode tersebut dinilai sudah mencukupi kebutuhan data dalam penelitian ini.

Dokumen terkait