Pemaparan hasil-hasil penelitian terdahulu diperlukan untuk mendukung materi dalam penelitian ini, berikut ini akan dikemukakan beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan variabel-variabel yang diteliti adalah :
1. Penelitian Tutuk Ningsih dengan judul “Implementasi Pendidikan Multikultural pada Pembelajaran Pendidikan Moral”, disimpulkan bahwa
ada empat pola pembelajaran yang perlu diperhatikan di sekolah, yaitu: (1).
penyusunan program, (2). strategi pembelajaran, (3). proses pembelajaran, (4). valuasi pembelajaran
.
Keempat pola tersebut, perbedaan antar individu dapat dikembangkan sebagai suatu kekuatan kelompok dan peserta didik terbiasa hidup dengan berbagai keragaman budaya, sosial, ekonomi, intelektual dan aspirasi politik.2. Penelitian Moses kollo dengan judul “Integrasi Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran Sejarah (Studi Kasus pada SMA Kristen Mercusuar Kupang)”, disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran sejarah sudah mengintegrasikan pendidikan multikultural yakni guru dalam pembelajaran selalu memberikan perlakuan yang sama terhadap siswa serta guru selalu menghimbau agar siswa saling berbaur dan menerima antar sesama siswa dari berbagai latar belakang agama, suku, etnis, bahasa, dan adat istiadat.
Namun dalam integrasi pendidikan multikultural tersebut kurang maksimal.
3. Penelitian Rizki Agung Novariyanto dengan judul “Model Pembelajaran Sejarah Berbasis Multikultural untuk Menguatkan Nilai Nasionalisme (Studi Kasus Mahasiswa Sejarah Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi)” yang menyimpulkan bahwa Ada pengaruh penerapan model pembelajaran sejarah berbasis multikultural dalam penguatan nilai nasionalisme dalam diri mahasiswa sejarah. Berkaitan dengan ketuntasan belajar, model pembelajaran sejarah berbasis multikultural sangat efektif dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa sejarah.
4. Penelitian Aulia Fitriany dengan Judul Analisis Nilai-Nilai Multikultural dalam Pendidikan Sejarah ( Studi Kasus di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darut Taqwa Purwosari Pasuruan), disimpulkan bahwa dalam pembelajaran sejarah pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darut Taqwa menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dan meimplementasikan nilai-nilai multikultural terhadap pembelajaran sejarah.
5. Jurnal yang ditulis oleh Abdullah Aly dengan judul Studi Deskriptif Tentang Nilai-Nilai Multikultural Dalam Pendidikan di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam yang menjelaskan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang tertua dan berpengaruh di Indonesia, berdasarkan studi deskriptif dalam artikel ini, ternyata telah mengenal dan mengajarkan nilai-nilai multikultural inti diatas kepada para santri. Nilai-nilai ini bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits Nabi, yang diolah dan ditulis oleh para ulama Indonesia pada masa lalu dalam bentuk kitab- kitab kuning, dan menjadi kurikulum pendidikan di sebagain besar pesantren di Indonesia.
6. Jurnal yang ditulis oleh Andik Wahyu Muqoyyidin dengan judul Membangun kesadaran inklusif multikultural untuk deradikalisasi pendidikan Islam yang menyatakan masih banyaknya aksi terorisme di bumi Indonesia merupakan bukti konkrit penggunaan pendekatan keamanan saja tidak cukup efektif untuk membasmi terorisme dan radikalisme Islam hingga akar-akarnya. Berbagai pendekatan penanganan terorisme dan radikalisme Islam lainnya harus pula senantiasa diupayakan. Salah satunya adalah dengan program deradikalisasi melalui pendidikan Islam bernuansa inklusif multikultural. Dalam hal ini perlu memperhatikan faktor kurikulum, pendidik, dan strategi pembelajaran yang digunakan pendidik.
7. Jurnal yang ditulis oleh Wasino dengan judul Indonesia: Dari Pluralisme To Multikulturalisme yang menjelaskan karena kurang pemahaman multikultural, masalah hubungan yang seperti ras, etnis, agama, dan di antara kelompok-kelompok di masyarakat Indonesia sering ditunjukkan oleh hubungan yang kurang harmonis berdasarkan ikatan primordial primer.
Hal ini sering membuat sikap intoleransi dan konflik sosial. Perlu untuk meningkatkan pemahaman multikultural dan kesadaran. Pada tingkat makro, itu harus menjadi keinginan politik dari pemerintah dan negara untuk menerapkan multikulturalisme. Pada tingkat mikro, harus sosialisasi
pemahaman multikultural dan kesadaran seluruh masyarakat Indonesia, di daerah, termasuk melalui pendidikan formal.
8. Jurnal yang ditulis oleh Akhmad Arif Musadad dengan judul Model Manajemen Pembelajaran Sejarah Terintegrasi Pendidikan Multikultural Untuk Membangun Wawasan Kebangsaan yang menunjukkan dengan hasil penelitian bahwa wawasan kebangsaan di kalangan siswa relatif rendah, guru kurang mampu mengelola pembelajaran sejarah, hal itu teridentifikasi dari rendahnya kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, dan mengevaluasi pembelajaran, guru sangat membutuhkan model manajemen pembelajaran sejarah terintegrasi pendidikan multikultural dan model manajemen pembelajaran sejarah terintegrasi pendidikan multikultural terdiri atas langkah-langkah perencanaan pembelajaran, pengorganisasian pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran
9. Jurnal internasional yang ditulis Teresa A. Wasonga dalam jurnalnya yang berjudul Multikultural pengetahuan pendidikan, sikap dan kesiapan untuk keragaman yang disimpulkan bahwa kelas dalam pendidikan multikultural secara signifikan meningkatkan pengetahuan tentang keragaman, sikap terhadap multikulturalisme, dan tingkat kesiapan untuk mengajar anak-anak dari berbagai latar belakang. Tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap multikultural serta antara sikap dan kesiapan untuk mengajar anak-anak dari berbagai latar belakang.
10. Jurnal Internasional yang ditulis Stanley C. Treent and Alfredo J. Artiles yang berjudul “ Multicultural Teacher Education in Special And Bilingual Education: Eksploring Multiple Measurement Strategies To Assess Teacher Learning” . Remedial and Special Education. Dalam penelitian tersebut berfokus pada dampak yang dihasilkan dari sebuah pendidikan multikultural yang diajarkan di Michigan State University (MSU) dan University of California Los Angles (UCLA).
11. Jurnal internasional yang ditulis Jeena Min Shim yang berjudul :
Multicultural education as an emotional situation: practice encountering the unexpected in teacher education. Dalam penelitian tersebut program pendidikan guru, kursus mengajar yang multikultural berorientasi, ada banyak kali lain ketika penulis menjadi sangat rentan terhadap murid-muridnya 'komentar dan pertanyaan.
12. Jurnal internasional yang ditulis Robsan Margo Egne yang berjudul Representation of the Ethiopian Multicultural Society in Secondary Teacher Education Curricula. Dalam penelitian tersebut mengatakan Masalah pendidikan multi etnis dan multikultural yang tinggi pada agenda di seluruh dunia, terutama dalam sistem pendidikan guru dari negara-negara yang ditandai dengan keragaman.
13. Jurnal internasional yang ditulis oleh Sidney C. Li dengan judul Advancing Multicultural Education: New Historicism in the High School English Classroom Dalam penelitian tersebut mengatakan kurikulum multikultural yang lebih ketat untuk siswa akan membayar dividen dalam memperkuat kemampuan intelektual dan sosial dari siswa global dan warga.
14. Jurnal internasional yang ditulis MA Dana Likeschová, Ph.D. a, Assoc.
Prof. Alena Ticha, M.Sc., Ph.D. b dengan judul Multicultural education, creativity and innovation at universities in the Czech Republic. Dalam penelitian tersebut mengatakan Republik Ceko merasa sangat kuat kebutuhan akses sistematis untuk membangun sistem pendidikan pada semua tingkatan. Pada saat yang sama perlu untuk mempertimbangkan tingkat yang diperlukan pendidikan tentang pengetahuan teoritis ditambah keterampilan praktis.
15. Jurnal internasional yang ditulis Tatiana Voronchenkoa, Tatiana Klimenkob dan Irina Kostinab dengan judul Learning To Live In A Global World:
Project-Based Learning In Multicultural Student Groups As A Pedagogy Of Tolerance Strategy yang mengatakan Toleransi yang diajarkan melalui pembelajaran berbasis proyek mendefinisikan pilihan lebih lanjut dari
strategi kerjasama, menghormati contoh perbedaan pendapat, memahami fenomena sosial yang berbeda. Dengan demikian, pembelajaran berbasis proyek menghasilkan kompetensi profesional tidak hanya, tetapi budaya toleran terhadap orang yang akan siap untuk secara positif mengubah masyarakat dunia.
16.Jurnal internasional yang ditulis oleh Kim Fong Poon-McBrayera dengan judul A Call for Multicultural Special Education in Hong Kong: Insights from a Case Study menjelaskan guru Hong Kong telah ditemukan untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam aspek-aspek ini, isu persiapan guru untuk lingkungan CLD belum ditangani. Untuk saat ini, pendidikan khusus bilingual atau multikultural pada dasarnya tidak pernah terjadi di Hong Kong. Dengan demikian, menyerukan kebijakan mengintegrasikan pendidikan guru khusus dan multikultural seperti yang dilakukan di banyak negara Barat.
17.Jurnal internasional yang ditulis oleh Hasan Jashari dengan judul Multicultural education and the treatment of others in schoolbooks yang menjelaskan isu-isu yang harus dilakukan dengan pendidikan multikultural di Makedonia dan tantangan organisasi di bawah kondisi demokrasi dan hubungan antaretnis rumit. Makedonia, sebagai negara multietnis dan multi-agama, setelah tahun 1991 mencoba untuk memperkaya pendidikan generasi muda dengan paradigma baru dari masyarakat demokratis. Salah satu fitur tersebut adalah keragaman, rasa hormat dari perbedaan dan masuknya orang lain dalam proses yang berbeda.
18.Jurnal internasional yang ditulis oleh Shalva Tabatadze dengan judul Teachers’ approaches to multicultural education in Georgian classrooms
yang berisi mengeksplorasi strategi pendidikan multikultural yang digunakan oleh guru sekolah dasar di Georgia. Desain / metodologi / pendekatan. Dalam wawancara mendalam dengan 65 guru sekolah dasar.
Wawancara dianalisis dengan menggunakan kerangka teoritis pendekatan
pendidikan multikultural yang didefinisikan oleh James Banks.
19. Dari kedelapan belas penelitian yang relevan tersebut, belum terdapat penelitian yang membahas tentang implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran sejarah tingkat sekolah menengah atas khususnya Kota Surakarta. Maka pada kesempatan ini peneliti membahas tentang implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 3 Surakarta. Tahapan kajian mulai dari pemahaman guru, latar belakang sosiokultural siswa, perencanaan, implementasi dan dampak implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 3 Surakarta.