• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II Landasan Teori

2.5 Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan

oleh penulis yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh (Fitria, Luluk A., Tito W.

Purboyo, dan Anggunmeka L. Prasasti. 2017) dengan judul “A Review of Data Compression Techniques” mengambil kesimpulan bahwa, teknik kompresi bisa mengurangi ukuran file yang besar menjadi ukuran lebih kecil yang dapat menghemat ruang penyimpanan komputer. Kompresi data dapat direalisasikan dengan data teks, gambar, dan video. Berbagai teknik algoritma kompresi memiliki kelebihan dan kekurangan untuk melakukan kompresi.

2. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh (Malaga, Ross A. dan Nicole B.

Koppel. 2017) dengan jurnal yang berjudul “A Comparison of Video Formats for Online Teaching” mengambil kesimpulan bahwa, format AVI menghasilkan video yang terlalu besar dan tidak dapat dimaikan di kebanyakan perangkat.

Namun, karena format AVI tidak terkompresi sangat diharapkan penggunaannya perlu mengedit video. Flash adalah metode yang sangat populer untuk menyediakan video online. Namun, kesulitan dalam mengunduh file Flash dan ketidakmampuan perangkat iOS untuk memainkan Flash membuat format ini tidak cocok dalam lingkungan pendidikan. Selain itu, penerapan HTML5 membuat Flash semakin usang selama beberapa tahun ke depan. QuickTimes adalah tipe lama dan seharusnya tidak digunakan di masa depan karena itu telah digantikan oleh MPEG-4.

3. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh (Sitepu, Nurhennida Br. 2014) dengan judul “Perbandingan Algoritma Elias Gamma Code dengan Shannon-Fano untuk Kompresi File Teks” mengambil kesimpulan bahwa, hasil pengujian menggunakan parameter redundancy data untuk jumlah variasi karakter dan kemunculan karakter maka algoritma yang lebih baik adalah Elias Gamma Code dan algoritma Elias Gamma Code dapat menghasilkan nilai redundancy negatif untuk jumlah karakter berbeda diatas 35 karakter dengan kemunculan satu kali tanpa ada perulangan karakter yang sama karena kode yang dihasilkan semakin panjang.

4. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh (Pratama, Andre. 2009) dengan judul “Studi Perbandingan Kinerja Algoritma Kompresi Lempel Ziv 77, Lempel Ziv 78, Lempel Ziv Welch pada File Text” mengambil kesimpulan bahwa, untuk

ketiga algoritma proses kompresi lebih lama dibandingkan dengan proses dekompresi. Penambahan dictionary (atau buffer) pada setiap algoritma, memberikan peningkatan hasil pada rasio kompresi, namun membutuhkan waktu proses yang semakin lama.

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan salah satu tahap pembangunan sistem untuk menentukan hal-hal yang akan dilakukan pada rancangan sistem, agar sistem dapat berjalan sesuai dengan tujuan utama.

3.1.1. Analisis Masalah

Masalah yang akan dibahas dari penelitian ini yaitu bagaimana perbandingan kinerja algoritma Lempel Ziv Welch dan algoritma Elias Gamma Code pada proses kompresi file video berdasarkan parameter compression ratio (Cr), ratio of compression (Rc), space saving (Ss), bitrate, serta waktu kompresi dan dekompresi yang dihitung dalam satuan milisekon (ms).

Diagram ishikawa digunakan untuk memaparkan identifikasi masalah dengan menunjukkan sebab-sebab terjadinya suatu masalah. Diagram ishikawa sistem ini dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagram Ishikawa Analisis Masalah

Pada gambar diagram 3.1 ada empat kategori penyebab masalah pada penelitian ini, yaitu material, manusia, metode serta mesin (sistem). Setiap detail penyebab masalah tersebut dapat dilihat dengan tanda panah yang mengarah pada masing-masing kategori.

3.1.2. General Arsitektur

General arsitektur digunakan untuk menjelaskan secara keseluruhan dari sebuah sistem yang akan dibangun. Pada general arsitektur terdapat komponen-komponen serta interaksi antar komponen yang terhubung menjadi kesatuan yang utuh.

Perancangan seluruh program ini dijabarkan pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 General Arsitektur

Gambar diatas menjelaskan tentang general arsitektur sistem pada penelitian ini. Pengguna memasukkan file video yang akan dikompresi. Setelah itu sistem akan melakukan proses kompresi. Kemudian pengguna memilih metode yang akan digunakan untuk meng-kompresi file video yang telah dimasukkan, yaitu metode Lempel Ziv Welch atau Elias Gamma Code. Setelah itu proses kompresi selesai.

Selanjutnya untuk proses dekompresi, pengguna memasukkan file video hasil dari kompresi. Setelah itu sistem akan melakukan proses dekompresi. Pengguna memilih kembali metode yang akan digunakan untuk meng-dekompresi file, yaitu metode Lempel Ziv Welch ata Elias Gamma Code, maka file video akan kembali seperti semula.

3.1.3. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan tahapan identifikasi kebutuhan yang diperlukan dalam sebuah sistem. Analisis kebutuhan terdiri dari dua jenis kebutuhan, yaitu kebutuhan fungsional dan non-fungsional. Kebutuhan fungsional membahas tentang fungsi-fungsi utama yang ada pada sistem yang dirancang. Sedangkan kebutuhan non-fungsional membahas tentang fungsi-fungsi yang berperan sebagai pelengkap sistem agar mendapat feedback dari pengguna.

1. Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional sistem yang dirancang meliputi :

a. Sistem dapat membaca file video berekstensi .avi yang di input pengguna.

b. Sistem dapat melakukan proses kompresi maupun dekompresi dengan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch dan algoritma Elias Gamma Code pada file video.

c. Sistem dapat menampilkan size bit file video sebelum dan sesudah kompresi, compression ratio (Cr), ratio of compression (Rc), space saving (Ss), bitrate, serta waktu kompresi dan dekompresi yang dihitung dalam satuan milisekon (ms).

2. Kebutuhan non-fungsional

Kebutuhan non-fungsional sistem yang dirancang meliputi : a. Performa

Sistem dapat melakukan proses kompresi dan dekompresi file video dengan jarak waktu yang sedikit.

b. Minimalis

Sistem dibangun dengan tampilan sederhana dan menarik bagi pengguna.

c. Informasi

Sistem menyediakan informasi yang berkaitan dengan data file video yang akan atau telah dikompresi oleh sistem.

d. Kualitas

Sistem yang dibangun harus mampu memberikan hasil kompresi dan dekompresi yang tepat dan akurat, serta menjamin integritas data.

e. Dokumentasi

Sistem dapat menyimpan file hasil kompresi maupun hasil dekompresi

3.2. Pemodelan Sistem

Pemodelan sistem merupakan tahapan yang menjelaskan komponen-komponen dari sistem yang akan dibangun dan keterkaitan antara pengguna dengan sistem.

Pemodelan penelitian ini dilakukan menggunakan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa spesifikasi standar yang digunakan untuk menjelaskan mengenai komponen-komponen untuk membangun sistem dan interaksi antar komponen. Adapun model UML yang digunakan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

3.2.1. Use Case Diagram

Use case diagram merupakan gambaran dari fungsi-fungsi sebuah sistem yang dirancang untuk penggunanya sehingga mudah dipahami. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem, sehingga pengguna dapat dengan mudah memahami sistem tersebut. Pada use case diagram, pengguna berperan untuk menjalankan dan berkomunikasi dengan sistem. Pengguna dan use case diagram dihubungkan dengan garis lurus. Sedangkan use case dengan use case lainya terhubung dengan menggunakan garis putus-putus yang dinamakan dengan include dan untuk menghubungkan sebuah use case dengan use case lainnya jika kondisi terpenuhi disebut dengan extand. Use case diagram pada sistem dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Use Case Diagram Pada Sistem

Use case diagram pada gambar 3.3 menjelaskan bahwa sistem dapat di akses oleh seorang pengguna (aktor) dimana pengguna tersebut dapat melakukan kompresi maupun dekompresi dengan dua algoritma yang digunakan, yaitu algoritma Lempel Ziv Welch dan Elias Gamma Code. Hal pertama yang dilakukan ketika melakukan kompresi yaitu memilih file video berekstensi *.avi yang ingin dikompresikan. Lalu memilih algoritma apa yang akan digunakan pada proses kompresi. Setelah file berhasil dikompresi sistem akan menampilkan informasi terkait hasil kompresi tersebut. Lalu, pengguna juga dapat menyimpan hasil kompresi atau melakukan reset terhadap inputan file.

Begitu juga untuk melakukan proses dekompresi, pengguna memilih file yang terkompresi terlebih dahulu dengan membuka file berekstensi *.lzw || *.eg, kemudian proses dekompresi dilakukan dengan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch dan Elias Gamma Code. Setelah itu pengguna dapat menyimpan file hasil dekompresi atau melakukan reset terhadap inputan file.

3.2.2. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan alur aktifitas pengguna terhadap sistem yang dirancang secara berurutan dari awal hingga akhir.

1. Activity Diagram Proses Kompresi

Activity diagram ini merupakan gambaran proses kompresi menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch atau Elias Gamma Code yang dilakukan oleh sistem.

Activity diagram proses kompresi dilihat pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 Activity Diagram Proses Kompresi 2. Activity Diagram Proses Dekompresi

Activity diagram ini merupakan gambaran proses dekompresi yang berjalan pada sistem. Activity diagram proses dekompresi dilihat pada gambar 3.5.

Gambar 3.5 Activity Diagram Proses Dekompresi

Berdasakan gambar 3.5 dapat dilihat bahwa, pada mulanya pengguna harus menginputkan file video yang telah dikompresi, dan sistem akan menerima inputan tersebut. Setelah itu pengguna memilih kembali metode yang akan digunakan untuk meng-dekompresi file, yaitu metode Lempel Ziv Welch atau Elias Gamma Code, setelah proses dekompresi selesai, maka akan tampil informasi dari file yang telah di dekompresi yang berupa waktu dekompresi.

3.2.3. Sequence Diagram

Sequence diagram merupakan gambaran mengenai interaksi antar objek melalui pesan dimana interaksi tersebut disusun berdasarkan urutan waktu. Interaksi antar objek

tersebut berupa perintah terhadap sistem dan juga feedback yang dihasilkan sistem.

Sequence diagram untuk sistem ini dilihat pada gambar seperti berikut.

1. Sequence diagram proses kompresi yang terdapat pada sistem dilihat pada gambar 3.6.

Gambar 3.6 Sequence Diagram Proses Kompresi

2. Sequence diagram proses dekompresi yang terdapat pada sistem dapat dilihat pada gambar 3.7.

Gambar 3.7 Sequence Diagram Proses Dekompresi

3.3. Flowchart

3.3.1. Flowchart Sistem Secara Umum

Flowchart sistem secara umum terdiri dari dua flowchart yaitu flowchart proses kompresi dan flowchart proses dekompresi. Perancangan sistem secara umum digambarkan dengan flowchart seperti pada gambar 3.8.

a. Flowchart proses kompresi b. Flowchart proses dekompresi Gambar 3.8 Flowchart Sistem Secara Umum

3.3.2. Flowchart Algoritma Lempel Ziv Welch

Berikut flowchart kompresi dengan algoritma Lempel Ziv Welch seperti yang terlihat pada gambar 3.9.

Gambar 3.9 Flowchart Kompresi Algoritma Lempel Ziv Welch

Berikut flowchart dekompresi dengan algoritma Lempel Ziv Welch seperti yang terlihat pada gambar 3.10

Gambar 3.10 Flowchart Dekompresi Algoritma Lempel Ziv Welch

3.3.3. Flowchart Algoritma Elias Gamma Code

Berikut flowchart kompresi dengan algoritma Elias Gamma Code seperti yang terlihat pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 Flowchart Kompresi Algoritma Elias Gamma Code Berikut flowchart dekompresi dengan algoritma Elias Gamma Code seperti yang terlihat pada gambar 3.12

Gambar 3.12 Flowchart Dekompresi Algoritma Elias Gamma Code

3.4. Perancangan Antarmuka (Interface)

Perancangan antarmuka sistem dapat memberikan pengaruh penting antara pengguna dan sistem dalam berkomunikasi. Oleh sebab itu diperlukan perancangan antarmuka yang efisien, sederhana dan menarik sehingga mudah dimengerti dan dijalankan oleh pengguna.

3.4.1. Rancangan Halaman Home

Halaman home merupakan tampilan yang pertama ditampilkan ketika sistem dijalankan. Pada tampilan halaman home terdapat beberapa menu untuk menjalankan halaman lain seperti terlihat pada gambar 3.13.

Gambar 3.13 Tampilan Halaman Utama Keterangan gambar :

1. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu home

2. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu kompresi file 3. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu dekompresi file 4. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu tentang

5. Label : berisi judul

6. PictureBox : berisi logo institusi

7. Label : berisi identitas pembuat sistem dan instansi pendidikan 3.4.2. Rancangan Halaman Kompresi

Halaman kompresi merupakan halaman proses kompresi file dilakukan. Pada menu kompresi pengguna dapat memasukkan file yang akan dikompresi dan memilih algoritma yang akan digunakan. Di menu ini juga terdapat informasi-informasi dari file yang terkompresi seperti pada gambar 3.14.

Gambar 3.14 Tampilan Halaman Kompresi Pada Sistem Keterangan gambar :

1. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu Home 2. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu Kompresi 3. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu Dekompresi 4. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu Tentang

5. Group box : digunakan untuk mengelompokkan fungsi-fungsi kompresi 6. Button : untuk mengakses file pada direktori komputer

7. TextBox : untuk menampilkan informasi direktori komputer 8. Label : menjelaskan keterangan teks nama file

9. Label : menjelaskan keterangan teks ukuran file 10. Label : menampilkan nama file

11. Label : menampilkan ukuran file

12. Label : menjelaskan keterangan teks pilihan algoritma

13. Button : memproses kompresi file menggunakan algoritma Elias Gamma Code

14. Button : memproses kompresi file menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch

15. Group box : untuk mengelompokkan fungsi-fungsi informasi file terkompresi

16. Label : menjelaskan keterangan teks waktu kompresi 17. Label : menjelaskan keterangan teks Compression of Ratio 18. Label : menjelaskan keterangan teks Space Saving

19. Label : menjelaskan keterangan teks Ratio of Compression 20. Label : menjelaskan keterangan Bitrate

21. Label : menjelaskan keterangan teks ukuran kompresi 22. TextBox : menampilkan waktu kompresi

23. TextBox : menampilkan Compression of Ratio 24. TextBox : menampilkan nilai Space Saving 25. TextBox : menampilkan Ratio of Compression 26. TextBox : menampilkan Bitrate

27. TextBox : menampilkan ukuran file hasil kompresi 28. Button : untuk menyimpan file hasil kompresi 29. Button : untuk mengembalikan halaman seperti awal 3.4.3. Rancangan Halaman Dekompresi

Halaman dekompresi merupakan halaman proses dekompresi file dilakukan. Pada menu dekompresi pengguna memasukkan file yang sudah terkompresi dan memilih algoritma yang akan digunakan. Di menu ini juga terdapat informasi dari file yang telah didekompresi seperti pada gambar 3.15.

Gambar 3.15 Tampilan Halaman Dekompresi Pada Sistem Keterangan gambar :

1. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu home 2. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu kompresi 3. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu dekompresi 4. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu tentang

5. Group box : digunakan untuk mengelompokkan fungsi-fungsi dekompresi 6. Button : untuk mengakses file pada direktori komputer

7. Label : menjelaskan keterangan teks nama file

8. TextBox : untuk menampilkan informasi direktori komputer 9. Label : untuk menampilkan nama file

10. Button : digunakan untuk melakukan proses dekompresi 11. Group box : untuk mengelompokkan fungsi-fungsi informasi file

terdekompresi

12. Label : menjelaskan keterangan teks waktu dekompresi 13. Text box : menampilkan waktu dekompresi

14. Button : untuk menyimpan file hasil kompresi 15. Button : untuk mengembalikan halaman seperti awal 3.4.4. Rancangan Halaman Tentang

Halaman tentang merupakan halaman dimana pengguna dapat melihat informasi penjelasan mengenai sistem serta informasi dari pembuat sistem seperti terlihat pada gambar 3.16.

Gambar 3.16 Tampilan Halaman Tentang Pada Sistem Keterangan gambar :

1. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu home 2. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu kompresi 3. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu dekompresi 4. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu tentang

5. Label : menjelaskan keterangan teks mengenai tentang

6. Label : menjelaskan keterangan teks mengenai penjelasan pembuatan sistem

7. Label :untuk menampilkan keterangan teks identitas pembuat sistem

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1. Implementasi

Implementasi merupakan tahap yang dilakukan setelah tahap perancangan sistem.

Sistem dibangun menggunakan bahasa pemrograman C# dan menggunakan aplikasi Sharp Develop 5.1. Berdasarkan rancangan sistem yang telah direncanakan, sistem terdiri dari empat halaman, yaitu halaman home, halaman kompresi, halaman dekompresi, dan halaman tentang.

4.1.1. Halaman Home

Halaman home merupakan halaman yang pertama ditampilkan saat pengguna menjalankan sistem. Pada halaman home terdapat beberapa informasi mengenai sistem seperti judul penelitian, logo universitas, serta identitas pembuat sistem.

Halaman home dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Halaman Home

4.1.2. Halaman Kompresi File

Halaman kompresi adalah halaman yang menampilkan proses kompresi file video dengan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch dan Elias Gamma Code serta menampilkan informasi mengenai file yang telah dikompresi.

Pada Halaman ini terdapat button “Browse” yang berfungsi untuk mengakses file pada direktori komputer untuk dikompresi oleh program. Selain itu terdapat pula button Lempel Ziv Welch dan Elias Gamma Code yang berfungsi untuk memilih algoritma yang akan digunakan untuk proses kompresi. Setelah proses kompresi selesai, akan muncul messageBox dan informasi-informasi pada textBox dari file yang telah dikompresi. Pengguna dapat menyimpan file terkompresi dengan menekan button “Save”. Untuk mengulang proses kompresi pengguna dapat menekan buton

“Reset”. Halaman kompresi file dapat dilihat pada gambar 4.2 sedangkan Source code kompresi Lempel Ziv Welch dan Elias Gamma Code dapat dilihat pada gambar 4.3 dan gambar 4.4.

Gambar 4.2 Halaman Kompresi

Gambar 4.3 Source Code Kompresi Lempel Ziv Welch

Gambar 4.4 Source Code Kompresi Elias Gamma Code 4.1.3. Halaman Dekompresi

Halaman dekompresi adalah halaman yang menampilkan proses dekompresi file hasil kompresi yang dilakukan pada halaman kompresi serta menampilkan file yang telah didekompresi.

Pada halaman ini terdapat button “Browse” yang berfungsi untuk mengakses file yang telah dikompresi pada direktori komputer untuk dilakukan proses dekompresi oleh program. Setelah file dipilih, proses dekompresi dapat dilakukan dengan menekan button “Dekompresi”. Setelah proses dekompresi selesai, akan muncul messageBox yang menandakan bahwa proses dekompresi telah selasai serta akan muncul informasi menegenai waktu yang dibutuhkan untuk proses dekompresi pada textBox. Pengguna dapat menyimpan file hasil dekompresi dengan menekan

button “Save”. Untuk mengulang proses dekompresi pengguna dapat menekan buton

“Reset”. Halaman dekompresi dapat dilihat pada gambar 4.5 sedangkan Source code dekompresi dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.5 Halaman Dekompresi

Gambar 4.6 Source Code Dekompresi 4.1.4. Halaman Tentang

Halaman tentang adalah halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi mengenai sistem serta informasi tentang penulis. Halaman tentang dapat dilihat pada gambar 4.7.

Gambar 4.7 Halaman Tentang

4.2. Pengujian Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun dengan fungsi-fungsi yang sebelumnya telah ditentukan pada tahap analisis dan perancangan sistem serta untuk mengetahui kinerja dari masing-masing algoritma. Tahap pengujian sistem ini dilakukan terhadap file video dengan format *.avi. Proses utama dari sistem ini adalah proses pengujian kompresi dan proses pengujian dekompresi.

4.2.1. Pengujian Proses Kompresi

Tahap awal yang dilakukan untuk memulai proses kompresi adalah dengan memilih file video dengan format *.avi pada direktori komputer dengan menekan button

“Browse” pada tampilan. Pada saat file video sudah dipilih, maka pada textBox akan muncul direktori dimana file video tersebut tersimpan serta nama dan ukuran file video pada label seperti terlihat pada gambar 4.8 berikut :

Gambar 4.8 File Video Sebelum Proses Kompresi

Untuk memulai proses kompresi, pengguna dapat memilih algoritma apa yang akan digunakan dengan menekan button “Elias Gamma Code” atau “Lempel Ziv Welch” pada tampilan. Setelah proses kompresi selesai, maka akan muncul messageBox yang menandakan proses kompresi telah selesai. Seperti terlihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Messagebox Proses Kompresi Selesai

Lalu, setelah proses kompresi selesai maka akan mucul informasi-informasi dari file yang telah dikompresi berupa waktu kompresi, compression ratio, space saving, ratio of compression, dan ukuran file pada textBox yang tersedia. Setelah itu, Pengguna dapat menyimpan file terkompresi dengan menekan button “Save” dan untuk mengulang proses kompresi pengguna dapat menekan buton “Reset”. Hasil proses kompresi menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch dapat dilihat pada gambar 4.10 dan untuk algoritma Elias Gamma Code dapat dilihat pada gambar 4.11.

Gambar 4.10 Hasil Kompresi Menggunakan Algoritma Lempel Ziv Welch

Gambar 4.11 Hasil Kompresi Menggunakan Algoritma Elias Gamma Code

4.2.2. Pengujian Proses Dekompresi

Tahap awal untuk melakukan proses dekompresi adalah dengan memilih file dengan format *.lzw atau *.eg dengan menekan button “Browse” pada tampilan. Pada saat file video sudah dipilih, maka pada textBox akan muncul direktori dimana file video tersebut tersimpan dan nama file yang telah dikompresi pada label seperti terlihat pada gambar 4.12.

Gambar 4.12 File Video Sebelum Proses Dekompresi

Setelah file terkompresi dipilih, pengguna dapat memulai proses dekompresi dengan menekan button “Dekompresi” pada tampilan. Setelah proses dekompresi selesai, maka akan muncul messageBox yang menandakan proses dekompresi telah selesai seperti terlihat pada gambar 4.13.

Gambar 4.13 Messagebox Proses Kompresi Selesai

Lalu, setelah proses dekompresi selesai maka akan mucul informasi menegenai waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses dekompresi pada textBox.

Pengguna dapat menyimpan file hasil dekompresi dengan menekan button “Save”.

Untuk mengulang proses dekompresi pengguna dapat menekan buton “Reset” seperti terlihat pada gambar 4.14.

Gambar 4.14 Hasil Proses Dekompresi 4.2.3. Hasil Pengujian

Setelah pengujian sistem selesai, selanjutnya akan dibandingkan antara algoritma Lempel Ziv Welch dan algoritma Elias Gamma Code mana yang lebih efisien dalam melakukan kompresi file video berekstensi *.avi. Hal ini dilihat berdasarkan hasil pengujian terhadap beberapa parameter yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan beberapa data. Hasil pengujian dengan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch dan algoritma Elias Gamma Code terhadap waktu kompresi dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Kompresi Algoritma Lempel Ziv Welch dan Algoritma Elias Gamma Code terhadap Waktu Kompresi

Algoritma Nama file Ukuran awal (KB)

Ukuran kompresi (KB)

Waktu kompresi (ms) Lempel Ziv

Welch

Sample1.avi 35,67 33,15 74,56

Sample2.avi 36,2 32,1 99,27

Sample3.avi 39,12 36,09 113,67

Berdasarkan informasi pada tabel 4.1 dibuat grafik perbandingan kedua algoritma berdasarkan waktu kompresi. Grafik tersebut dibuat untuk memudahkan melihat hasil perbandingan kedua algoritma. Grafik waktu kompresi terlihat pada gambar 4.15.

Gambar 4.15 Grafik Waktu Kompresi terhadap Ukuran File

Berdasarkan gambar 4.15 dapat dilihat bahwa proses kompresi file video dengan menggunakan algoritma Elias Gamma Code lebih memakan waktu dibandingkan dengan algoritma Lempel Ziv Welch. Selanjutnya, hasil pengujian dengan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch dan Elias Gamma Code terhadap Compression Ratio dapat dilihat pada tabel 4.2.

0

Grafik Waktu Kompresi terhadap Ukuran File

Lempel Ziv Welch Elias Gamma Code

Dokumen terkait