• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab III Analisis dan Perancangan Sistem

3.4 Perancangan Antarmuka (Interface)

3.4.1 Rancangan Halaman Home

Halaman home merupakan tampilan yang pertama ditampilkan ketika sistem dijalankan. Pada tampilan halaman home terdapat beberapa menu untuk menjalankan halaman lain seperti terlihat pada gambar 3.13.

Gambar 3.13 Tampilan Halaman Utama Keterangan gambar :

1. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu home

2. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu kompresi file 3. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu dekompresi file 4. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu tentang

5. Label : berisi judul

6. PictureBox : berisi logo institusi

7. Label : berisi identitas pembuat sistem dan instansi pendidikan 3.4.2. Rancangan Halaman Kompresi

Halaman kompresi merupakan halaman proses kompresi file dilakukan. Pada menu kompresi pengguna dapat memasukkan file yang akan dikompresi dan memilih algoritma yang akan digunakan. Di menu ini juga terdapat informasi-informasi dari file yang terkompresi seperti pada gambar 3.14.

Gambar 3.14 Tampilan Halaman Kompresi Pada Sistem Keterangan gambar :

1. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu Home 2. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu Kompresi 3. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu Dekompresi 4. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu Tentang

5. Group box : digunakan untuk mengelompokkan fungsi-fungsi kompresi 6. Button : untuk mengakses file pada direktori komputer

7. TextBox : untuk menampilkan informasi direktori komputer 8. Label : menjelaskan keterangan teks nama file

9. Label : menjelaskan keterangan teks ukuran file 10. Label : menampilkan nama file

11. Label : menampilkan ukuran file

12. Label : menjelaskan keterangan teks pilihan algoritma

13. Button : memproses kompresi file menggunakan algoritma Elias Gamma Code

14. Button : memproses kompresi file menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch

15. Group box : untuk mengelompokkan fungsi-fungsi informasi file terkompresi

16. Label : menjelaskan keterangan teks waktu kompresi 17. Label : menjelaskan keterangan teks Compression of Ratio 18. Label : menjelaskan keterangan teks Space Saving

19. Label : menjelaskan keterangan teks Ratio of Compression 20. Label : menjelaskan keterangan Bitrate

21. Label : menjelaskan keterangan teks ukuran kompresi 22. TextBox : menampilkan waktu kompresi

23. TextBox : menampilkan Compression of Ratio 24. TextBox : menampilkan nilai Space Saving 25. TextBox : menampilkan Ratio of Compression 26. TextBox : menampilkan Bitrate

27. TextBox : menampilkan ukuran file hasil kompresi 28. Button : untuk menyimpan file hasil kompresi 29. Button : untuk mengembalikan halaman seperti awal 3.4.3. Rancangan Halaman Dekompresi

Halaman dekompresi merupakan halaman proses dekompresi file dilakukan. Pada menu dekompresi pengguna memasukkan file yang sudah terkompresi dan memilih algoritma yang akan digunakan. Di menu ini juga terdapat informasi dari file yang telah didekompresi seperti pada gambar 3.15.

Gambar 3.15 Tampilan Halaman Dekompresi Pada Sistem Keterangan gambar :

1. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu home 2. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu kompresi 3. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu dekompresi 4. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu tentang

5. Group box : digunakan untuk mengelompokkan fungsi-fungsi dekompresi 6. Button : untuk mengakses file pada direktori komputer

7. Label : menjelaskan keterangan teks nama file

8. TextBox : untuk menampilkan informasi direktori komputer 9. Label : untuk menampilkan nama file

10. Button : digunakan untuk melakukan proses dekompresi 11. Group box : untuk mengelompokkan fungsi-fungsi informasi file

terdekompresi

12. Label : menjelaskan keterangan teks waktu dekompresi 13. Text box : menampilkan waktu dekompresi

14. Button : untuk menyimpan file hasil kompresi 15. Button : untuk mengembalikan halaman seperti awal 3.4.4. Rancangan Halaman Tentang

Halaman tentang merupakan halaman dimana pengguna dapat melihat informasi penjelasan mengenai sistem serta informasi dari pembuat sistem seperti terlihat pada gambar 3.16.

Gambar 3.16 Tampilan Halaman Tentang Pada Sistem Keterangan gambar :

1. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu home 2. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu kompresi 3. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu dekompresi 4. Tool Strip Menu : digunakan untuk memilih menu tentang

5. Label : menjelaskan keterangan teks mengenai tentang

6. Label : menjelaskan keterangan teks mengenai penjelasan pembuatan sistem

7. Label :untuk menampilkan keterangan teks identitas pembuat sistem

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1. Implementasi

Implementasi merupakan tahap yang dilakukan setelah tahap perancangan sistem.

Sistem dibangun menggunakan bahasa pemrograman C# dan menggunakan aplikasi Sharp Develop 5.1. Berdasarkan rancangan sistem yang telah direncanakan, sistem terdiri dari empat halaman, yaitu halaman home, halaman kompresi, halaman dekompresi, dan halaman tentang.

4.1.1. Halaman Home

Halaman home merupakan halaman yang pertama ditampilkan saat pengguna menjalankan sistem. Pada halaman home terdapat beberapa informasi mengenai sistem seperti judul penelitian, logo universitas, serta identitas pembuat sistem.

Halaman home dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Halaman Home

4.1.2. Halaman Kompresi File

Halaman kompresi adalah halaman yang menampilkan proses kompresi file video dengan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch dan Elias Gamma Code serta menampilkan informasi mengenai file yang telah dikompresi.

Pada Halaman ini terdapat button “Browse” yang berfungsi untuk mengakses file pada direktori komputer untuk dikompresi oleh program. Selain itu terdapat pula button Lempel Ziv Welch dan Elias Gamma Code yang berfungsi untuk memilih algoritma yang akan digunakan untuk proses kompresi. Setelah proses kompresi selesai, akan muncul messageBox dan informasi-informasi pada textBox dari file yang telah dikompresi. Pengguna dapat menyimpan file terkompresi dengan menekan button “Save”. Untuk mengulang proses kompresi pengguna dapat menekan buton

“Reset”. Halaman kompresi file dapat dilihat pada gambar 4.2 sedangkan Source code kompresi Lempel Ziv Welch dan Elias Gamma Code dapat dilihat pada gambar 4.3 dan gambar 4.4.

Gambar 4.2 Halaman Kompresi

Gambar 4.3 Source Code Kompresi Lempel Ziv Welch

Gambar 4.4 Source Code Kompresi Elias Gamma Code 4.1.3. Halaman Dekompresi

Halaman dekompresi adalah halaman yang menampilkan proses dekompresi file hasil kompresi yang dilakukan pada halaman kompresi serta menampilkan file yang telah didekompresi.

Pada halaman ini terdapat button “Browse” yang berfungsi untuk mengakses file yang telah dikompresi pada direktori komputer untuk dilakukan proses dekompresi oleh program. Setelah file dipilih, proses dekompresi dapat dilakukan dengan menekan button “Dekompresi”. Setelah proses dekompresi selesai, akan muncul messageBox yang menandakan bahwa proses dekompresi telah selasai serta akan muncul informasi menegenai waktu yang dibutuhkan untuk proses dekompresi pada textBox. Pengguna dapat menyimpan file hasil dekompresi dengan menekan

button “Save”. Untuk mengulang proses dekompresi pengguna dapat menekan buton

“Reset”. Halaman dekompresi dapat dilihat pada gambar 4.5 sedangkan Source code dekompresi dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.5 Halaman Dekompresi

Gambar 4.6 Source Code Dekompresi 4.1.4. Halaman Tentang

Halaman tentang adalah halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi mengenai sistem serta informasi tentang penulis. Halaman tentang dapat dilihat pada gambar 4.7.

Gambar 4.7 Halaman Tentang

4.2. Pengujian Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun dengan fungsi-fungsi yang sebelumnya telah ditentukan pada tahap analisis dan perancangan sistem serta untuk mengetahui kinerja dari masing-masing algoritma. Tahap pengujian sistem ini dilakukan terhadap file video dengan format *.avi. Proses utama dari sistem ini adalah proses pengujian kompresi dan proses pengujian dekompresi.

4.2.1. Pengujian Proses Kompresi

Tahap awal yang dilakukan untuk memulai proses kompresi adalah dengan memilih file video dengan format *.avi pada direktori komputer dengan menekan button

“Browse” pada tampilan. Pada saat file video sudah dipilih, maka pada textBox akan muncul direktori dimana file video tersebut tersimpan serta nama dan ukuran file video pada label seperti terlihat pada gambar 4.8 berikut :

Gambar 4.8 File Video Sebelum Proses Kompresi

Untuk memulai proses kompresi, pengguna dapat memilih algoritma apa yang akan digunakan dengan menekan button “Elias Gamma Code” atau “Lempel Ziv Welch” pada tampilan. Setelah proses kompresi selesai, maka akan muncul messageBox yang menandakan proses kompresi telah selesai. Seperti terlihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Messagebox Proses Kompresi Selesai

Lalu, setelah proses kompresi selesai maka akan mucul informasi-informasi dari file yang telah dikompresi berupa waktu kompresi, compression ratio, space saving, ratio of compression, dan ukuran file pada textBox yang tersedia. Setelah itu, Pengguna dapat menyimpan file terkompresi dengan menekan button “Save” dan untuk mengulang proses kompresi pengguna dapat menekan buton “Reset”. Hasil proses kompresi menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch dapat dilihat pada gambar 4.10 dan untuk algoritma Elias Gamma Code dapat dilihat pada gambar 4.11.

Gambar 4.10 Hasil Kompresi Menggunakan Algoritma Lempel Ziv Welch

Gambar 4.11 Hasil Kompresi Menggunakan Algoritma Elias Gamma Code

4.2.2. Pengujian Proses Dekompresi

Tahap awal untuk melakukan proses dekompresi adalah dengan memilih file dengan format *.lzw atau *.eg dengan menekan button “Browse” pada tampilan. Pada saat file video sudah dipilih, maka pada textBox akan muncul direktori dimana file video tersebut tersimpan dan nama file yang telah dikompresi pada label seperti terlihat pada gambar 4.12.

Gambar 4.12 File Video Sebelum Proses Dekompresi

Setelah file terkompresi dipilih, pengguna dapat memulai proses dekompresi dengan menekan button “Dekompresi” pada tampilan. Setelah proses dekompresi selesai, maka akan muncul messageBox yang menandakan proses dekompresi telah selesai seperti terlihat pada gambar 4.13.

Gambar 4.13 Messagebox Proses Kompresi Selesai

Lalu, setelah proses dekompresi selesai maka akan mucul informasi menegenai waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses dekompresi pada textBox.

Pengguna dapat menyimpan file hasil dekompresi dengan menekan button “Save”.

Untuk mengulang proses dekompresi pengguna dapat menekan buton “Reset” seperti terlihat pada gambar 4.14.

Gambar 4.14 Hasil Proses Dekompresi 4.2.3. Hasil Pengujian

Setelah pengujian sistem selesai, selanjutnya akan dibandingkan antara algoritma Lempel Ziv Welch dan algoritma Elias Gamma Code mana yang lebih efisien dalam melakukan kompresi file video berekstensi *.avi. Hal ini dilihat berdasarkan hasil pengujian terhadap beberapa parameter yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan beberapa data. Hasil pengujian dengan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch dan algoritma Elias Gamma Code terhadap waktu kompresi dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Kompresi Algoritma Lempel Ziv Welch dan Algoritma Elias Gamma Code terhadap Waktu Kompresi

Algoritma Nama file Ukuran awal (KB)

Ukuran kompresi (KB)

Waktu kompresi (ms) Lempel Ziv

Welch

Sample1.avi 35,67 33,15 74,56

Sample2.avi 36,2 32,1 99,27

Sample3.avi 39,12 36,09 113,67

Berdasarkan informasi pada tabel 4.1 dibuat grafik perbandingan kedua algoritma berdasarkan waktu kompresi. Grafik tersebut dibuat untuk memudahkan melihat hasil perbandingan kedua algoritma. Grafik waktu kompresi terlihat pada gambar 4.15.

Gambar 4.15 Grafik Waktu Kompresi terhadap Ukuran File

Berdasarkan gambar 4.15 dapat dilihat bahwa proses kompresi file video dengan menggunakan algoritma Elias Gamma Code lebih memakan waktu dibandingkan dengan algoritma Lempel Ziv Welch. Selanjutnya, hasil pengujian dengan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch dan Elias Gamma Code terhadap Compression Ratio dapat dilihat pada tabel 4.2.

0

Grafik Waktu Kompresi terhadap Ukuran File

Lempel Ziv Welch Elias Gamma Code

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Kompresi Algoritma Lempel Ziv Welch dan Algoritma Elias Gamma Code terhadap Compression Ratio

Algoritma Nama file Ukuran awal (KB)

Berdasarkan informasi pada tabel 4.2 dibuat grafik perbandingan kedua algoritma berdasarkan compression ratio. Grafik dibuat untuk memudahkan melihat hasil perbandingan kedua algoritma. Grafik compression ratio dapat dilihat pada gambar 4.16.

Gambar 4.16 Grafik Compression Ratio terhadap Ukuran File

0

Grafik Compression Ratio (Cr) terhadap Ukuran File

Lempel Ziv Welch Elias Gamma Code

Dari gambar 4.16 grafik compression ratio dapat disimpulkan bahwa algoritma Lempel Ziv Welch lebih efisien dalam hal compression ratio. Hal ini dikarenakan jika sebuah algoritma yang memiliki nilai Cr lebih besar maka algoritma tersebut lebih baik untuk digunakan dalam proses kompresi. Selanjutnya, hasil pengujian dengan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch dan algoritma Elias Gamma Code terhadap space saving (Ss) dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kompresi Algoritma Lempel Ziv Welch dan Algoritma Elias Gamma Code terhadap Space Saving (Ss)

Algoritma Nama file Ukuran awal (KB)

Berdasarkan informasi pada tabel 4.3 dibuat grafik perbandingan kedua algoritma berdasarkan space saving. Grafik dibuat untuk memudahkan melihat hasil perbandingan dari kedua algoritma. Grafik space saving dapat dilihat dari gambar 4.17.

Gambar 4.17 Grafik Space Saving (Ss) terhadap Ukuran File

Dari gambar 4.17 terlihat dari rata-rata space saving (Ss) hasil kompresi menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch lebih besar daripada Elias Gamma Code. Dapat disimpulkan bahwa algoritma Lempel Ziv Welch lebih baik daripada Elias Gamma Code pada kompresi file video dalam hal space saving (Ss). Selanjutnya, hasil pengujian dengan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch dan algoritma Elias Gamma Code terhadap ratio of compression (Rc) dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Kompresi Algoritma Lempel Ziv Welch dan Algoritma Elias Gamma Code terhadap Ratio Of Compression (Rc)

Algoritma Nama file Ukuran awal (KB)

Grafik Space Saving (Ss) terhadap Ukuran File

Lempel Ziv Welch Elias Gamma Code

Code Sample3.avi 39,12 43,2 110,43%

Sample4.avi 48,39 55,89 115,51%

Sample5.avi 54,52 64,95 119,14%

Berdasarkan informasi pada tabel 4.4 dibuat grafik perbandinganckedua algoritma berdasarkan ratio of compression (Rc). Grafik dibuat untuk memudahkan melihat hasil perbandingan kedua algoritma. Grafik ratio of compression (Rc) dapat dilihat pada gambar 4.18.

Gambar 4.18 Grafik Ratio of Compression (Rc) terhadap Ukuran File

Berdasarkan grafik ratio of compression (Rc) pada gambar 4.18 dapat disimpulkan bahwa ratio of compression (Rc) hasil kompresi menggunakan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch lebih baik dibandingkan dengan algoritma Elias Gamma Code karena rata-rata nilai ratio of compression (Rc) algoritma Lempel Ziv Welch lebih kecil daripada algoritma Elias Gamma Code. Selanjutnya, hasil pengujian dengan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch dan algoritma Elias Gamma Code terhadap bitrate dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Kompresi Algoritma Lempel Ziv Welch dan Algoritma Elias Gamma Code terhadap Bitrate

Grafik Ratio of Compression (Rc) terhadap Ukuran File

Lempel Ziv Welch Elias Gamma Code

Algoritma Nama file Ukuran

Berdasarkan informasi pada tabel 4.5 dibuat grafik perbandingan kedua algoritma berdasarkan bitrate. Grafik dibuat untuk memudahkan melihat hasil perbandingan kedua algoritma. Grafik bitrate dapat dilihat pada gambar 4.19

Gambar 4.19 Grafik Bitrate terhadap Ukuran File

Berdasarkan grafik bitrate pada gambar 4.19 dapat disimpulkan bahwa bitrate hasil kompresi menggunakan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch lebih efisien dibandingkan dengan algoritma Elias Gamma Code karena nilai bitrate algoritma

0

Lempel Ziv Welch lebih rendah dari pada algoritma Elias Gamma Code. Selanjutnya, hasil pengujian dengan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch dan algoritma Elias Gamma Code terhadap waktu dekompresi dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Kompresi Algoritma Lempel Ziv Welch dan Algoritma Elias Gamma Code terhadap Waktu Dekompresi (Ms)

Algoritma Nama file Ukuran awal (KB)

Berdasarkan informasi pada tabel 4.6 dibuat grafik perbandingan kedua algoritma berdasarkan waktu dekompresi. Grafik dibuat untuk memudahkan melihat hasil perbandingan kedua algoritma. Grafik waktu dekompresi dapat dilihat dari gambar 4.20.

Gambar 4.20 Grafik Waktu Dekompresi Terhadap Ukuran File

Berdasarkan gambar 4.20 dapat dilihat bahwa proses dekompresi dengan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan menggunakan algoritma Elias Gamma Code.

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000

35,67 36,2 39,12 48,39 54,52

Waktu Dekompresi (ms)

Ukuran file (KB) Waktu Dekompresi

Lempel Ziv Welch Elias Gamma Code

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pengujian yang dilakukan pada penelitian ini, diperoleh beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan perbandingan kinerja kompresi dari algoritma Lempel Ziv Welch dan algoritma Elias Gamma Code. Di antaranya sebagai berikut:

1. Dilihat dari hasil waktu kompresi yang diperoleh dari pengujian sistem kompresi file video, diketahui bahwa algoritma Elias Gamma Code membutuhkan waktu lebih banyak dibandingkan dengan algoritma Lempel Ziv Welch.

2. Dilihat dari hasil Compression Ratio (Cr) yang diperoleh dari pengujian sistem kompresi file video, diketahui bahwa algoritma Lempel Ziv Welch lebih efisien dalam hal Compression Ratio. Hal ini dikarenakan jika sebuah algoritma yang memiliki nilai Cr lebih besar maka algoritma tersebut lebih baik untuk digunakan dalam proses kompresi.

3. Dilihat dari hasil Space saving (Ss) yang diperoleh dari pengujian sistem kompresi file video, diketahui bahwa algoritma Lempel Ziv Welch lebih baik daripada Elias Gamma Code karena algoritma Lempel Ziv Welch menghasilkan rata-rata nilai Space saving (Ss) yang lebih besar.

4. Dilihat dari hasil Ratio of Compression (Rc) yang diperoleh dari pengujian sistem kompresi file video, diketahui bahwa algoritma Lempel Ziv Welch lebih baik dibandingkan dengan algoritma Elias Gamma Code karena rata-rata nilai Ratio of Compression (Rc) algoritma Lempel Ziv Welch lebih kecil daripada algoritma Elias Gamma Code.

5. Dilihat dari hasil Bitrate yang diperoleh dari pengujian sistem kompresi file video, diketahui bahwa algoritma Lempel Ziv Welch lebih baik dibandingkan dengan algoritma Elias Gamma Code karena nilai Bitrate algoritma Lempel Ziv Welch lebih rendah daripada algoritma Elias Gamma Code.

6. Dilihat dari hasil waktu dekompresi yang diperoleh dari pengujian sistem kompresi file video, diketahui bahwa algoritma Lempel Ziv Welch lebih memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan algoritma Elias Gamma Code.

7. Pada pengujian algoritma Elias Gamma Code, ukuran file yang dihasilkan tidak mengecil, hal tersebut dikarenakan bit pada file video sangat banyak dan variatif, sehingga kode Elias Gamma Code yang dihasilkan jauh lebih banyak dari jumlah bit sebelum dikompresi.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini, proses kompresi hanya dapat melakukan proses kompresi terhadap file video yang berekstensi *.avi, untuk itu diharapkan pada penelitian selanjutnya mampu mengkompresi file video dengan ekstensi lainnya, seperti

*.mp4, *.mov, *.flv dan lain-lain.

2. Pada penelitian ini, kompresi hanya dilakukan pada file video, setelahnya diharapkan dapat mengkompresi bentuk file lain seperti file teks, audio, dan lain-lain.

3. Pada penelitian ini, sistem yang dibangun hanya dapat barjalan pada platform desktop, untuk itu pada penelitian berikutnya sistem diharapkan dapat berjalan pada platform web, mobile, dan lain-lain.

Daftar Pustaka

Canovas, Rodrigo. 2015. Practical Compression for Multi-Alignment Genomic Files.

Department of Computing and Information Systems. The University Of Melbourne.

Fitria, Luluk A., Tito W. Purboyo, dan Anggunmeka L. Prasasti. (2017). A Review of Data Compression Techniques. International Journal of Applied Engineering Research ISSN 0973-4562 Volume 12, Number 19.

Hidayat., Wendi Zarman., dan Tri Pamungkas. 2013, Implementasi Algoritma Kompresi LZW pada Database Server. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika.

Vol. 2, No. 1, ISSN : 2089-9033. Teknik Komputer Unikom. Bandung.

Kaur, Sandeep dan Sukhjeet Singh. 2016. Entropy Coding and Different Coding Techniques. Journal of Network Communications and Emerging Technologies (JNCET) Volume 6.

Malaga, Ross A. dan Nicole B. Koppel. 2017. A Comparison of Video Formats for Online Teaching. Contemporary Issues in Education Research-First Quarter 2017 Volume 10, Number 1, ISSN: 1940-5847. Montclair State University, USA.

Pratama, Andre. 2009. Studi Perbandingan Kinerja Algoritma Kompresi Lempel Ziv 77, Lempel Ziv 78, dan Lempel Ziv Welch pada File Text. Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara.

Salomon, D. 2007. Variable-length Codes for Data Compression. London: Springer.

Saravanan, C. dan M. Suender. 2013. Enhancing Efficiency of Huffman Coding using Lempel Ziv Coding for Image Compression. International Journal of Soft Computing and Engineering (IJSCE) ISSN: 2231-2307. Volume-2.

Sitepu, Nurhennida Br. 2014. Perbandingan Algoritma Elias Gamma Code dengan Shannon-Fano untuk Kompresi File Teks. Skripsi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Universitas Sumatera Utara.

Sukiman dan Tintin Chandra. 2013. Aplikasi Kompresi File dengan Algoritma Elias Gamma. Jurnal CORE IT Vol. 1 No. 1. Teknik Informatika STMIK IBBI.

LISTING PROGRAM

void KompresiToolStripMenuItemClick(object sender, EventArgs e)

void DekompresiToolStripMenuItemClick(object sender, EventArg s e)

void BantuanToolStripMenuItemClick(object sender, EventArgs e)

Kompresi.cs

void DekompresiToolStripMenuItemClick(object sender, EventArg s e)

void BantuanToolStripMenuItemClick(object sender, EventArgs e)

void HomeToolStripMenuItemClick(object sender, EventArgs e) {

MainForm fpindah = new MainForm();

this.Hide();

fpindah.Show();

}

String.Format("{0:##.##}", byteCount / 1073741824.0) + " GB";

else if (byteCount >= 1048576.0) size =

String.Format("{0:##.##}", byteCount / 1048576.0) + " MB";

else if (byteCount >= 1024.0) size =

String.Format("{0:##.##}", byteCount / 1024.0) + " KB";

else if (byteCount > 0 && byteCount < 1024.0)

ClassEliasGamma.StringToStb(plain, ClassEliasGamma.ch, ClassEliasGamm

= 0; n < ClassEliasGamma.egc.Length; n++)

namespace EliasLZW

String.Format("{0:##.##}", byteCount / 1073741824.0) + " GB";

else if (byteCount >= 1048576.0) size =

String.Format("{0:##.##}", byteCount / 1048576.0) + " MB";

else if (byteCount >= 1024.0) size =

String.Format("{0:##.##}", byteCount / 1024.0) + " KB";

else if (byteCount > 0 && byteCount < 1024.0) size = byteCount.ToString() + " Bytes";

return size;

}

void KompresiToolStripMenuItemClick(object sender, EventArgs e)

void BantuanToolStripMenuItemClick(object sender, EventArgs e)

void HomeToolStripMenuItemClick(object sender, EventArgs e)

= new StreamReader(fstreamm);

LZWDecoder decoder = new LZWDecoder();

void KompresiToolStripMenuItemClick(object sender, EventArgs e)

void DekompresiToolStripMenuItemClick(object sender, EventArg s e)

{

Dekompresi fpindah = new Dekompresi();

this.Hide();

fpindah.Show();

}

void HomeToolStripMenuItemClick(object sender, EventArgs e) {

MainForm fpindah = new MainForm();

this.Hide();

fpindah.Show();

} } }

CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap : Hafni Megasari Sitompul Nama Panggilan : Hafni Nomor Telepon : 082272208597

E-mail

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Program Studi S1 Ilmu Komputer

SD Negeri 101570 Pasar Ujung Batu 2003-2009

Programming: C/C++, C#

Database : MySQL

Software : Ms. Office, Adobe Premiere

No Organisasi/Kepanitiaan Jabatan Tahun

1. CSA Anggota Peralatan 2015

2. PORSENI Anggota Acara 2016

3. ISRA’ MI’RAJ Anggota Konsumsi 2017

SEMINAR

No. Seminar Tahun

1. Seminar Technopreneurship 2015

2. Seminar What will you be 2015

3. Indonesia Next 2017 2017

4. Artechno 2017 2017

KEMAMPUAN KOMPUTER

PENGALAMAN ORGANISASI/KEPANITIAAN

Dokumen terkait