Sebagai salah satu kegiatan penelitian, maka peneliti menggunakan kajian relevan dari pencarian beberapa literatur seperti tugas akhir, laporan penelitian, maupun jurnal–jurmal online. Dari serangkaian hasil penelitian terkait pembinaan pendidikan karakter, dipilih beberapa untuk dijadikan acuan relevan. Berikut ini adalah hasil penelitian yang relevan:
58
1. Tugas Akhir Tesis tahun 2013 oleh Yustinus Rimawan P, S.H dari prodi S2 Manajemen Pendidikan UNY, yang meneliti terkait manajemen pendidikan karakter di SMA De Britto Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi berupa kata-kata, catatan, laporan, dan dokumen dari kepala sekolah, wakil kepala, dan beberapa guru. Analisis data pada penelitian ini menggunakan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan pengamatan, triangulasi, diskusi teman sejawat, dan referensi. Pada penelitiannya dipaparkan terkait serangkaian kegiatan proses manajemen karakter dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, hingga evaluasi. Selain itu, juga diberikan pemaparan terkait apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen pendidikan karakter. Menurut hasil yang diperoleh perencanaan pendidikan karakter di sekolah ini dilakukan secara terbuka dan demokratis dan ditetapkan oleh Serikat Yesuit. Pengorganisasian pendidikan karakter adalah kepada pejabat khusus (pamong siswa) yang mengawasi dan mengevaluasi pendidikan karakter. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah tersebut juga menerapkan aktivitas dan program keteladanan, ekstrakurikuler, perwalian, presidium, pembinaan rohani, pelatihan kepemimpinan, dan bimbingan konseling. Pada tataran kontrol/pengawasan, dilakukan oleh pamong siswa dengan pendampingan individu dan penerapan sanksi, sedangkan pada tahap evaluasi tidak digunakan
59
sebagai bahan ujian, tetapi semacam penyelenggaraan kegiatan geladi rohani untuk evaluasi diri dan pengokohan jati diri siswa.
Sehingga bertolak dari penelitian tersebut, peneliti sama–sama menggunakan pendekatan penelitian yang serupa, subjek penelitian yang sama, dan analisis melalui reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan serta keabsahan data dengan triangulasi. Prinsip manajemen yang dapat digunakan sebagai referensi dalam pendidikan karakter berbasis agama juga serupa baik dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
2. Tugas Akhir Tesis tahun 2015 oleh Agustin Wahyuningtyas dari Prodi S2 Manajemen Pendidikan UNY, yang meneliti tentang Manajemen Pendidikan Karakter pada SMP Full Day School di Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis fenomenologi. Subjek pada penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala kurikulum, wakil kepala kesiswaan, guru, karyawan, dan siswa. Objek penelitian adalah di SMP Full Day School seperti SMP Stella Duce 1, SMP IT Abu Bakar, SMP IT Masjid Syuhada, SMP IT Bina Anak Sekolah, MTs Mualimat, dan MTs Mualimin. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dengan menggunakan triangulasi, referensi, dan member check. Teknik analisis data menggunakan analisis Miles Huberman yang meliputi reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pendidikan karakter dilakukan sesuai dengan visi misi dan tujuan sekolah dengan melibatkan seluruh komponen. Komponen tersebut meliputi kurikulum, pengelola, guru, dan siswa. Pengorganisasian pendidikan
60
karakter dilakukan di bawah wakasek kesiswaan. Pelaksanaan pendidikan karakter adalah melalui integrasi dalam mata pelajaran, integrasi ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah, membangun komunikasi dengan orang tua dan pengkondisian lingkungan. Pada tahap evaluasi menggunakan pengendalian berupa peneguran dan pemberlakuan buku tata tertib siswa. Sehingga bertolak dari penelitian tersebut, peneliti sama-sama menggunakan teknik analisis dan keabsahan data yang serupa dan kegiatan manajemen yang dilakukan oleh sekolah terutama dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian berupa evaluasi.
3. Marzuki, dosen Fakultas Ilmu Sosial UNY yang meneliti tentang pembinaan karakter siswa berbasis pendidikan agama di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013. Penelitian ini menekankan pada penemuan model pembinaan karakter siswa SMP berbasis pendidikan agama di beberapa sekolah. Hasilnya, rata–rata sekolah menggunakan variasi model kurikuler dan pengembangan kultur sekolah. Umumnya semua sekolah, SMP yang dijadikan sampel tersebut telah melakukan pembinaan karakter berbasis agama dan terdapat salah satu sekolah yang cukup menonjol, yaitu SMP berpredikat Negeri.
Maka hasil penelitian tersebut dapat dijadikan referensi terutama dalam penerapan pembinaan karakter terutama dalam konten model yang digunakan peneliti. Sehingga melalui penelitian tersebut, peneliti memilih model melalui penerapan pada mata pelajaran, penerapan budaya sekolah, dan pada kegiatan pengembangan diri.
61 G.Kerangka Berpikir
Penulis menggunakan kerangka berfikir bertolak dari permasalahan yang ada pada latar belakang, dimana banyak sumber yang menyatakan bahwa pendidikan karakter di Indonesia masih belum berhasil, sehingga masih serig ditemui degradasi moral pada anak usia sekolah di Indonesia. Hal yang umum adalah terjadinya tawuran antar pelajar yang merupakan tradisi secara turun temurun. Sehingga krisis moral masih terjadi pada anak Indonesia.
Program pemerintah dalam mengupayakan pendidikan karakter pada nyatanya terlihat sangat nyata seperti pengintegrasian pendidikan karakter pada mata pelajaran, namun demikian hal tersebut tidak sepenuhnya didukung oleh kemampuan sumber daya dan sarana prasarana pada setiap satuan pendidikan. Hal ini terbukti dengan kegiatan manajemen yang kurang baik masih ditemui pada setiap sekolah. Manajemen sekolah yang kurang baik tentu juga akan dipastikan visi dan misi dari sekolah tersebut kurang tercapai. Sehingga berbagai fungsi pada manajemen berbasis karakter juga tidak maksimal. Beberapa sekolah nyatanya telah mengintegrasikan mata pelajaran karakter ke keseluruhan mata pelajaran terutama pada pendidikan agama dan kewarganegaraan.
Agama sebagai mata pelajaran harus dapat digunakan sebagai ajang perkembangan budi pekerti melalui implementasi secara nyata, sehingga nantinya dapat mencetak manusia unggul yang tidak hanya cerdas tetapi juga beriman dan bertaqwa. Manajemen pembinaan pendidikan karakter agama tentunya akan berhasil sedemikian manakala didalamnya terdapat kegiatan manajemen.
62
Kegiatan pembinaan dengan pola manajemen tersebut dilakukan melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaannya diintegrasikan pada berbagai model yang terintegrasi pada mata pelajaran, pengembangan diri, dan pembiasaan melalui kultur sekolah. Sehingga nantinya melalui penerapan tersebut akan tercipta suatu kebiasaan, pembinaan disiplin, dan keteladanan yang ada pada suatu kultur sekolah yang pada akhirnya membentuk siswa berkarakter.
Gambar 1. Kerangka Pikir Pendidikan Karakter
Manajemen Sekolah
Misi Visi
ManajemenProgram Pembinaan Karakter Berbasis Agama
Evaluasi Pelaksanaan
Perencanaan
Pembinaan Karakter Siswa Degradasi Karakter
63 H.Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana perencanaan pembinaan karakter berbasis agama di SMA Negeri 5 Yogyakarta ?
a. Bagaimana perencanaan perumusan program karakter berbasis agama?
b. Bagaimana perencanaan struktur dan muatan kurikulum karakter berbasis agama?
c. Bagaimana merencanakan kurikulum berbasis karakter?
d. Bagaimana sekolah merencanakan komponen fasilitas, anggaran, dan personil untuk kegiatan pembinaan pendidikan karakter?
e. Bagaimana proses dan siapa saja yang ikut merencanakan pembinaan karakter berbasis agama di SMA Negeri 5 Yogyakarta?
f. Kapan dilakukan perencanaan program pembinaan karakter berbasis agama? 2. Bagaimana pelaksanaan pembinaan karakter berbasis agama di SMA Negeri 5
Yogyakarta ?
a. Bagaimana implementasi pelaksanaan pembinaan karakter berbasis agama pada mata pelajaran?
b. Bagaimana implementasi pelaksanaan pembinaan karakter berbasis agama pada pengembangan diri ekstrakurikuler?
c. Bagaimana implementasi pelaksanaan pembinaan karakter berbasis agama pada keseharian pembudayaan sekolah?
d. Bagaimana efektivitas pemanfaatan pelaksanaan dari segi fasilitas, anggaran, dan personil?
64
3. Bagaimana evaluasi pembinaan karakter berbasis agama di SMA Negeri 5 Yogyakarta ?
a. Bagaimana upaya sekolah dalam melalukan evaluasi komponen (fasilitas, anggaran, dan personil) terkait pembinaan karakter agama?
b. Bagaimana evaluasi pada kegiatan monitoring/pemantauan pembinaan karakter berbasis agama?
c. Bagaimana mekanisme penilaian pembinaan karakter berbasis agama? Bagaimana instrumen dan indikator penilaian yang digunakan?
65 BAB III