• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Media Dakwah Audio Visual

3. Penelitian Relevan

Agar Penelitian ini terhindar dari kemiripan dengan penelitian orang lain, maka penulis melakukan tinjauan pustaka atau sumber-sumber lainnya baik itu literature maupun jurnal-jurnal penelitian sebelumnya yang merujuk kepada permasalahan yang berhubungan dengan judul penelitian ini.

Dari hasil penelusuran yang penulis lakukan, penulis menemukan beberapa pembahasan yang memiliki ikatan dengan masalah yang penulis teliti yakni sebagai berikut:

a. Pengembangan Strategi Dakwah Melalui Media Internet (Peluang dan Tantangan), oleh Muniarty Sirajuddin. Dosen Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar. Al-Irsyad Al-Nafs, Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam Volume 1, No 1, Desember 2014, penelitian ini membahas tentang pengembangan strategi dakwah melalui media internet terlihat perbedaan dengan penelitian penulis yang meneliti pengembangan media dakwah audio visual.

b. Konsep Pengembangan dan Pengelolaan Media Dakwah Visual di Instagram Pondok Pesantren Darussalam, Skripsi Monika Yoan Azkia, NIM 1617102074, IAIN Purwokerto, tujuan penelitian ini menaganalisis pengembangan media dakwah visual di instagram pondok pesantren darussalam, dan menggunakan jenis penelitian kualitatif, terlihat perbedaan dengan penelitian penulis yang bertujuan

mengupayakan pengembangan media dakwah langsung kepada remaja masjid dan penulis menggunakan penelitian pengembangan atau penelitian research and development.

c. Pengembangan Radio MBS 107.80 berdasarkan Aplikasi Android, Skripsi Novia Widyastuti, NIM 1401026001, UIN Walisongo Semarang, dalam penelitian nya Novia menggunakan penelitian research and development model pengembangan ADDIE, yang melakukan pengembangan pada radio yang merupakan media audio, terlihat perbedaan dengan penelitian penulis yang menggunakan model pengembangan Borg and Gall, dan penulis melakukan pengembangan pada media dakwah audio visual yang menampilkan suara dan gambar. Perbedaan lainnya terletak pada hasil penelitian nantinya yang mana skripsi novia menghasilkan berupa radio berbasis android sedangkan pada penelitian penulis menghasilkan karya berupa video dakwah audio visual.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Peneltian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Model Pengembangan yang digunakan pada penelitian dan pengembangan ini adalah model ADDIE yang merupakan singkatan dari Analyisis, Design, Development, Implementation, and Evaluation dan dikembangkan oleh Dick and Carry

21. Model pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk dan menguji kelayakan produk tersebut. Penelitian ini mengembangkan produk berupa video kreatif dengan menggunakan media editing audio visual era pandemi Covid-19 pada remaja masjid ibrahim jorong mulyorejo nagari desa baru.

B. Model Penelitian Pengembangan

Model ADDIE terdiri dari lima tahapan yaitu : tahap analisis (analysis), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development), tahap implementasi (implementation), dan tahap evaluasi (evaluation). 22. Kelima tahap prosedur pengembangan tersebut sebagai berikut:

21 Sugiyono, Metote Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&d,(Bandung:Alfabeta, 2006), Hal-204

22 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Jakarta: (PT Raja Grafindo Persada 2014) Hal-270.

1. Tahap analisis (analiysis)

Tahap analisis (analysis) yakni melakukan analisis program atau media dakwah audio visual dalam bentuk video yang telah diproduksi sebelumnya dan analisis proses pra produksi

2. Tahap perancangan (design)

Tahap perancangan (design) dilakukan dengan kerangka acuan sebagai berikut: menentukan desain produk yang akan dirancang, menentukan sarana dan prasarana penelitian yang dibutuhkan selama proses penelitian dan perancangan membuat breakdown script dakwah, mencari narasumber, mempersiapkan alat-alat.

3. Tahap pengembangan (development)

Tahap pengembangan (development) meliputi kegiatan pembuatan program video dakwah yang sudah direncanakan, pengumpulan bahan atau materi dalam video dakwah, pembuatan gambar-gambar ilustrasi serta editing. Kemudian dilakukan tahap validasi (ahli materi, dan ahli media) dan pengguna/sasaran program yakni remaja masjid ibrahim untuk mengetahui kelayakan media dakwah yang dikembangkan dan mendapatkan saran perbaikan produk.

4. Tahap implementasi (implementation)

Tahap implementasi (implementation) pada penelitian dan pengembangan ialah hasil pengembangan diterapkan dalam produksi kembali atau penerapan dari produk yang telah dikembangkan.

5. Tahap evaluasi (evaluation)

Tahap evaluasi (evaluation) ialah melakukan evaluasi formatif, menuliskan evaluasi formatif dilakukan untuk mengumpulkan data pada setiap tahapan yang digunakan untuk penyempurnaan produk. Evaluasi dilakukan untuk pengembangan produk berikutnya.

C. Uji Produk

Program yang sudah di produksi kemudian di uji untuk mendapatkan informasi apakah produk tersebut lebih efektif dibandingkan produk yang sudah ada sebelumnya serta untuk mengetahui evektivitas dari produk yang dikembangkan. Uji produk dilakukan pada sasaran program yakni remaja masjid ibrahim jorong mulyorejo nagari desa baru.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di lingkup kegiatan dakwah yang diterapkan oleh Remaja Masjid Ibrahim Jorong Mulyorejo dan waktu penelitian ini dilaksanakan selama bulan ramadhan 1442 H/ 2021. Data observasi awal di ambil pada tanggal 13 April 2021 bertepatan dengan hari pertama memasuki bulan ramadhan.

E. Informan

Informan pada observasi data yang diperoleh di lapangan yakni Yandra Hanafi Selaku Ketua IRMI, serta Isnaini selaku Bendahara IRMI (Ikatan Remaja Masjid Ibrahim).

F. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya23. Populasi dalam penelitian ini adalah Remaja Masjid Ibrahim Jorong Mulyorejo Nagari Desa Baru

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

G. Subyek Penelitian

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah pengurus dan anggota Ikatan Remaja Masjid Ibrahim yang berjumlah 10 orang diambil secara random, dan 2 orang pakar penguji yakni satu ahli media dan satu ahli materi.

H. Teknik Pengumpulan Data

Dalam Penelitian ini, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi 24:

23 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Edisi Revisi, 2004), Hal-205

24 Joko Subagyo, Metodologi Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), Hal-124

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data di mana pewawancara (peneliti atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan data) dalam mengumpulkan data mengajukan satu pertanyaan kepada yang diwawancarai.

Menurut Muliawan wawancara adalah teknik penelitian yang menggunakan teknik tanya jawab antara peneliti dengan objek yang diteliti. Jadi dalam wawancara, seorang peneliti melakukan tanya jawab terhadap narasumber guna memperoleh suatu informasi.

2. Kuesioner

Menurut Muliawan kuesioner adalah teknik penilitian yang menggunakan cara pengisian daftar pertanyaan yang dibuat oleh peneliti untuk diisi atau dijawab oleh objek sasaran penelitian. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

3. Dokumen

Menurut Sugiyono dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data dokumen yang berbentuk video dan karya-karya kreatf dari remaja masjid yang dapat mendukung penelitian..

I. Teknis Analisis Data

Setelah selesainya pelaksanaan pengumpulan data maka data yang didapatkan perlu yang namanya dianalisis, hal ini dikarenakan data yang kita dapat tidak akan dapat digunakan sebagai dasar terbentuknya sebuah keputusan jika tidak diteliti dan dianalisis terlebih dahulu dengan cepat, dan setelah itu data disimpulkan.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil Ikatan Remaja Masjid Ibrahim (IRMI) 1. Logo Ikatan Masjid Ibrahim

Gambar 1.1 Logo Ikatan Remaja Masjid Ibrahim.

Sumber: Dokumen ADRT Ikatan Remaja Masjid Ibrahim 2. Sejarah singkat berdirinya Ikatan Remaja Masjid Ibrahim

Setelah melakukan observasi dan wawancara, maka dalam bab ini peneliti akan mengemukakan hasil penelitian yang telah didapatkan pada Ikatan Remaja Masjid Ibrahim di dusun sepakat Jorong Mulyorejo, Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat.

Sebelum merujuk pada pengembangan media dakwah audio vusial era covid-19 pada remaja masjid Ibrahim penulis ingin mengetahui secara singkat sejarah berdirinya organisasi Ikatan Remaja Masjid Ibrahim serta tujuan berdirinya.

Berdasarkan wawancara dengan Yandra Hanafi dan Isnaini selaku ketua Ikatan Remaja Masjid Ibrahim dan bendahara Ikatan Remaja

Masjid Ibrahim menjelaskan tentang sejarah singkat berdirinya organisasi Ikatan Remaja Masjid Ibrahim. IRMI mulai berdiri pada tahun 2015 yang dipelopori oleh praktisi aktivis organisasi yakni Zulyamin dan mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang yang telah berorientasi menjadi UIN Imam Bonjol Padang, yang mana mahasiswa ini berdomisili di dusun sepakat mulyorejo nagari desa baru di sekitar masjid Ibrahim. Ikatan Remaja Masjid Ibrahim diambil dari nama masjid yaitu Masjid Ibrahim. Masjid Ibrahim pada awalnya masih berupa musholla, namun seiring dengan pertambahan penduduk maka pada tahun 1999 musholla tersebut diperbesar dan dijadikan masjid, dan letak posisinya pun masih tetap, dan pada tahun 2016 dibentuklah Ikatan Remaja Masjid Ibrahim yang dipelopori oleh mahasiswa aktif dalam berorganisasi, alasan mengapa jeda waktu berdirinya masjid Ibrahim dengan berdirinya Ikatan Remaja Masjid Ibrahim memiliki rentang waktu yang cukup lama dikarenakan belum adanya penggerak dari kalangan mahasiswa di sekitar daerah masjid Ibrahim, serta minimnya pengetahuan akan ilmu keorganisasian serta latar belakang ekonomi yang menghambat remaja atau generasi muda untuk menimba ilmu di dunia pendidikan.25

Adapun yang menjadi latar belakang berdirinya Ikatan Remaja Masjid Ibrahim adalah kondisi penduduk yang semakin banyak sehingga dipandang perlu di dirikan kelompok pengajian kaum bapak, pengajian kaum ibuk, remaja dan anak-anak. Untuk remaja sendiri di dirikanlah

25 Wawancara bersama Yandra Hanafi selaku ketua Ikatan Remaja Masjid Ibrahim

Ikatan Remaja Masjid Ibrahim yang salah satu kegiatannya adalah melaksanakan pengajian satu kali dalam seminggu bertepatan pada malam rabu setelah sholat magrib, yang mana tujuan dari Ikatan Remaja Masjid ini yaitu sebagai wadah untuk membina keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta membina remaja.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan saudara Yandra Hanafi selaku ketua Ikatan Remaja Masjid Ibrahim Periode 2020-sekarang mengatakan bahwa:

“Menurut pendapat saya ada beberapa tujuan yang cukup jarang kami laksanakan berkaitan dengan kegiatan dakwah baik itu secara lisan maupun tulisan, terutama pada era Covid-19 ini untuk kegiatan dakwah dalam keramaian sangat susah untuk diberlakukan, maka dari itu untuk dakwah melalui media audio visual cukup menjanjikan di era covid-19, masyarakat juga dapat melihat dakwah yang telah di share melalui media sosial".26

Berdasarkan pendapat yang di utarakan oleh ketua Ikatan Remaja Masjid Ibrahim saudara Yandra Hanafi, peneliti memberikan sebuah ide dan rencana dalam pengembangan media dakwah audio visual era covid-19 sebagai penunjang kegiatan dakwah yang kurang terlaksana pada organisasi remaja masjid Ibrahim di era pandemi ini.

26 Wawancara bersama ketua Ikatan Remaja Masjid Ibrahim

Sejak berdirinya Ikatan Remaja Masjid Ibrahim hingga saat ini telah melakukan beberapa pergantian kepemimpinan diantaranya sebagai berikut:

Tabel I

Ketua Ikatan Remaja Masjid Ibrahim Jorong Dusun Sepakat Mulyorejo Nagari Desa Baru

Sumber : Wawancara dan Dokumen Ikatan Remaja Masjid Ibrahim

3. Tujuan Pendirian

a. Membina Remaja Masjid Ibrahim untuk menjalankan syari’at islam yang baik dan benar sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya

b. Memupuk dan memelihara silaturahmi dan rasa ukhwah islamiah serta kekeluargaan dan mewujudkan kerja sama yang utuh dan jiwa pengabdian kepada masyarakat dan menumbuh suburkan kesetiaan

kepada pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

c. Membina anggotanya disadari oleh hubungan emosional sehingga terwujud kesatuan sudut pandag dan pola fikir yang luas, ucapan dan tindakan yang sama.

d. Membina dan memelihara serta menumbuh suburkan kualitas keimanan dan ketaqwaan sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya

e. Menghimpun dan mempersatukan remaja di lingkungan masjid Ibrahim

f. Mendidik para anggota dalam tata cara berorganisasi dalam ikatan yang sejalan dengan tujuan ikatan remaja.

4. Visi dan Misi a. Visi

Visi merupakan cara pandang tentang sesuatu hal, yaitu sesuatu yang dilihat dan dihayati serta hendak dicapai. Kemudian visi tersebut ditindaklanjuti melalui misi dengan rumusan yang jelas dan bermaknaMenjadikan remaja IRMI yang berkualitas dalam IMTAQ dan berakhlakul Qur’ani

b. Misi

Berdasarkan visi diatas, Ikatan Remaja Masjid Ibrahim merumuskan misi sebagai berikut:

1) Mempersatukan anggota IRMI dalam tali (agama) Allah SWT.

2) Memberantas buta huruf Al-Qur’an dikalangan remaja IRMI khususnya masyarakat sekitar dusun sepakat jorong mulyorejo desa baru.

3) Menciptakan dai-dai muda atau kader-kader muda yang kreativ, mandiri serta berkarakter pemimpin yang baik

4) Membentuk sumber daya manusia yang produktif dan berdaya guna

5) Ikut serta berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, 6) Berupaya dengan giat mengembalikan fungsi masjid sebagai

sentral kegiatan umat

7) Memupuk dan memelihara silaturrahmi, ukhwah islamiyah dan kekeluargaan serta mewujudkan kerja sama yang utuh dan jiwa pengabdian kepada masyarakat

8) Pengadaan kegiatan yang berorientasi pada pembinaan remaja yang memiliki nilai positive.27

5. Struktur Organisasi Ikatan Remaja Masjid Ibrahim

Struktur organisasi merupakan pola pembagian dan koordinasi kerja antara sesama pengurus serta proses kerja organisasi antara pengurus dengan anggota dan sebagainya sehingga apa yang harus dipertanggung jawabkan serta ditujukan kepada siapa rasa tanggung jawab kerja masing-masing pemegang

27Dokumen ADART Ikatan Remaja Masjid Ibrahim

jabatan dalam organisasi tersebut. Adapun struktur organisasi pada Ikatan Remaja Masjid Ibrahim sebagai berikut:

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Ikatan Remaja Masjid Ibrahum

6. Program Kegiatan Ikatan Remaja Masjid Ibrahim

Pengurus Ikatan Remaja Masjid Ibrahim memiliki program-program kegiatan yang harus dilaksanakan selama 2 tahun kedepan yaitu:

a. Kegiatan Mingguan berupa

1) Wirid pengajian disetiap malam rabu yang diadakan setelah ba’da magrib sampai azan Isya datang

2) Latihan hadroh

4) Pelatihan organisasi

5) Melatih TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) 6) Olahraga bersama

b. Kegiatan bulanan berupa:

1) Pengajian rutinan dengan acara : Pembukaan, pembacaan yasin, tahlil, do’a, ceramah agama, Tanya jawab dan penutup, yang masing-masing petugas baik dari MC pembacaan yasin, tahlil, do’a bergilir, untuk pembacaan yasin petugasnya adalah yang menjadi tuan rumah (Anggota Ikatan Remaja Masjid Ibrahim). Dan diadakan sebulan sekali.

2) Study banding antar risma diadakan setiap 2 bulan sekali c. Kegiatan peringatan Hari Besar Islam Berupa:

1) Peringatan 1 Muharram 2) Peringatan Maulad 3) Peringatan Isra Mi’raj 4) Peringatan Nuzul Qur’an

5) Peringatan Hari Raya Idul-Adha 6) Peringatan Hari Raya Idul Fitri

Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai kesepakatan bersama antara pengurus dan anggota Ikatan Remaja Masjid Ibrahim dan di usahakan agar semua remaja dapat ikut aktif dalam kegiatatan tersebut.

Dengan mengikuti kegiatan tersebut maka para remaja akan mendapat

pengalaman keagamaan dan menambah kemantapan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

B. Model Pengembangan

Metode penelitia yang digunakan adalah metode Research &

Development (R&D) atau dalam Bahasa Indonesia disebut metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan, validitas rancangan yang telah dibuat sehingga menjadi produk yang teruji dan dapat dimanfaatkan masyarakat luas. Produk yang dikembangkan dan dihasilkan pada penelitian ini berupa pengembangan media dakwah audio visual era covid-19 pada remaja masjid Ibrahim nagari desa baru.

Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model ADDIE (Anlisis, Desain, Development, Implementasi, Evaluation) yang terdiri dari 5 fase yaitu:

Gambar 1.3

Model Pengembangan ADDIE

Analisis

Evaluation Implementasi

Development Desain

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pelaksanaan penelitian pengembangan dari ADDIE dibatasi dan disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Penelitian pengembangan menggunakan desain ADDIE dibatasi sampai tahap pengembangan.

1. Analisis

Pada tahap ini peneliti menganalisis kebutuhan yang diperlukan oleh pengguna yaitu dengan melihat potensi dan masalah yang ada di lokasi penelitian. Potensi yang dimiliki oleh Ikatan Remaja Masjid Ibrahim Nagari Desa baru adalah kurang nya pemahaman akan media dakwah yang tepat untuk dijadikan sebagai wadah penampung kegiatan dakwah serta masalah terhadap pengeditan video pada media dakwah, kegiatan keagamaan Ikatan Remaja Masjid Ibrahim cenderung mengarah kepada kegiatan social keagmaan masyarakat, sedangkan pada masa pandemi covid-19 kegiatan dakwah secara tatap muka menjadi terhambat, namun untuk kegiatan dakwah pada media belum tertera pada progres program kerja kedepan dari Ikatan Remaja Masjid Ibrahim, maka dari itu untuk memudahkan pengurus dan seluruh anggota peneliti menerapkan pengembangan media dakwah audio visual yang dapat menghasilkan sebuah video dakwah singkat pada remaja masjid Ibrahim sehingga dapat membantu progress kegiatan dakwah era pandemi covid-19.

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara factual, maka selanjutnya dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk yang diharapkan dapat

mengatasi masalah tersebut. Dalam rangka pengumpulan informasi peneliti mendatangi langsung pengurus inti dari Ikatan Remaja Masjid Ibrahim untuk berdiskusi membicarakan perihal potensi masalah yang terjadi dalam melaksanakan progress kegiatan dakwah melalui media audio visual yang berupa video dakwah singkat, serta mempersiapkan desain video dakwah yang hendak di olah.

2. Desain

Desain merupakan langkah kedua ADDIE. Pembuatan video dakwah audio visual pada remaja masjid Ibrahim disini peneliti merancang desain melalui aplikasi android Kine Master, sebuah aplikasi editing video gratis dan mudah untuk di operasikan bagi pemula dalam mengedit video, sebelum melakukan editing video langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan pengguna dapat mengakses aplikasi tersebut berjalan dengan lancer, mempersiapkan background, backsound, serta melakukan perekaman suara yang akan di edit pada aplikasi tersebut.

3. Development

Tahap yang selanjutnya yaitu tahap pembuatan video dakwah pada aplikasi editing video android , tahapan ini meliputi:

a. Proses penginstalan aplikasi editing video dakwah pada smartphone berikut gambaran dari sketsa aplikasi editing video tersebut:

Gambar 1.4 menunjukkan aplikasi Kine Master video editor

Gambar 1.5 menunjukkan tampilan awal dari Kine Master Video Editor

b. Pengeditan video dakwah melalui aplikasi Kine Master di smartphone Langkah dalam pengeditan video dakwah pada aplikasi smartphone yang pertama yaitu membuka aplikasi kine master, yang dapat di download langsung di play store. Setelah membuka aplikasi Kine Master selanjutnya di halaman awal, pilih menu “buat baru”, untuk memulai pengeditan. Selanjutnya pilih aspek ratio atau ukuran yang sesuai untuk video yang dikembangkan, pilih aspek ratio berukuran 16:9, kemudian aplikasi menampilkan berbagai menu pengeditan, namun sebelum beralih pada menu pengeditan upload terlebih dahulu background yang telah disediakan dan backsound yang telah di download , setelah semua telah tertera pada papan pengeditan, klik menu “suara” masukkan suara yang berisikan konten video dakwah pada papan pengeditan, kemudian atur efek suara, kecepatan suara, dan volume suara sesuai dengan yang dibutuhkan, langkah selanjutnya masukkan teks, menu teks terletak pada menu lapisan, ketikkan teks dan edit sesuai yang di inginkan.

Setelah tahapan diatas selesai, simpan data editing video dakwah pada media penyimpanan smartphone untuk siap di publish pada media sosial, agar seluruh masyarakat baik itu teman dan kerabat dapat menyaksikan hasil karya video dakwah yang di buat.

Gambar 1.6 tampilan aspek ratio saat membuka Kine Master pilih 16:9

Gambar 1.7 tampilan upload background, pada menu media

Gambar 1.8 Tampilan papan pengeditan dan menu edit suara

Gambar 1.9 Tampilan mixer efek suara keceoatan suara, serta volume suara Papan pengeditan

Menu edit suara

Gambar 1.10 Tampilan editing teks pada menu lapisan

Gambar 2.1 Masukkan teks

Gambar 2.2 Simpan video dengan resolusi HD 720p agar menghasilkan gambar yang jelas dan siap dibagikan.

Menu masukkan teks

c. Implementasi Uji Produk

Proses perancangan dan pengeditan video dakwah telah selesai, pada bagian isi dakwah yang disampaikan peneliti mengambil sebuah tema kesabaran, sabar dalam ajaran agama islam, serta manfaat atau hikmah yang diperoleh dari kesabaran. Alasan peneliti mengambil tema tersebut dikarenakan pada era covid-19 ini merupakan sebuah pukulan keras yang sangat berdampak pada kehidupan masyarakat baik dari aspek ekonomi maupun aspek sosial bermasyarakat, kesabaran sangat dibutuhkan untuk menahan segala cobaan, sabar dalam menjalani kehidupan di era pandemi covid-19.

Pada bagian ini peneliti juga melakukan uji coba keefektifan untuk mengetahui tingkat keberhasilan perancangan pengembangan media dakwah audio visual era covid-19 pada remaja masjid Ibrahim.

Uji coba dilakukan di sekretariat Ikatan Remaja Masjid Ibrahim yang bertempat di belakang masjid Ibrahim Desa baru dengan menggunakan media audio visual yang terdapat pada smartphone, peneliti menjabarkan dan memperlihatkan isi kandungan yang terdapat pada video dakwah serta menjelaskan cara atau langkah-langkah untuk membuat video dakwah pada aplikasi Kine Master pada smartphone.

Langkah awal peneliti melakukan uji coba efektivitas dengan membuat angket/kuesioner untuk ahli media, ahli materi, dan pengguna.

d. Evaluasi

Pada tahap evaluasi, pengembangan media dakwah audio visual era covid-19 pada remaja masjid Ibrahim nagari desa baru divalidasi oleh dua orang ahli meliputi, ahli materi, dan ahli media untuk memberi penilaian guna memperoleh data kevalidan dan data kelayakan.

Data kevalidan diperoleh dari beberapa aspek dan kriteria penilaian, adapun aspek dan kriteria penilaian untuk ahli materi meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

Tabel 1.2

Aspek Penilaian Ahli Materi Aspek

Materi Kelayakan Penyajian

Kelengkapan Materi Konten Dakwah Keluasan Materi

Aspek dan kriteria penilaian pengembangan media dakwah audio viaual pada remaja masjid Ibrahim nagari desa baru, untuk ahli media meliputi dua aspek, yaitu aspek tampilan video dan aspek efek suara dan pengambilan gambar.

Tabel 1.3

Aspek Penilaian Ahli Media Aspek

Tampilan Video Aspek Efek Suara dan Pengambilan

Tampilan Video Aspek Efek Suara dan Pengambilan

Dokumen terkait