• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA DAKWAH AUDIO VISUAL ERA PANDEMI COVID-19 PADA REMAJA MASJID IBRAHIM JORONG MULYOREJO NAGARI DESA BARU SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA DAKWAH AUDIO VISUAL ERA PANDEMI COVID-19 PADA REMAJA MASJID IBRAHIM JORONG MULYOREJO NAGARI DESA BARU SKRIPSI"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA DAKWAH AUDIO VISUAL ERA PANDEMI COVID-19 PADA REMAJA MASJID IBRAHIM

JORONG MULYOREJO NAGARI DESA BARU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Serjana Sosial (S.Sos) Pada Program Studi S1 Komunikasi dan

Penyiaran Islam

FEBRY RIZKI AL KINDI 4317.029

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIRAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

2021 M/ 1442 H

(2)

ii ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pengembangan Media Dakwah Audio Visual Era Pandemi Covid-19 pada Remaja Masjid Ibrahim Nagari Desa Baru” yang disusun oleh Febry Rizki Al Kindi dengan NIM. 4317029 pada program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan dakwah

Penelitian ini memiliki tiga tujuan utama, Pertama, Mengembangkan Media dakwah audio visual berbentuk video dakwah pada Remaja Masjid Ibrahim Nagari Desa Baru. Kedua, Mengetahui penilaian dari ahli materi dan ahli media audio visual berbentuk video dakwah sebagai pengembangan media dakwah audio visual era pandemic covid-19. Ketiga, Mengetahui deskripsi Ikatan Remaja Masjid Ibrahim Nagari Desa Baru mengenai kelayakan video dakwah sebagai pengembangan media dakwah audio visual era pandemi covid-19 pada remaja masjid Ibrahim nagari desa baru. Penelitian ini dilatar belakangi oleh dua aspek.

Pertama, era pandemi covid-19 yang memberikan pengaruh besar akan kebutuhan dakwah pada media audio visual, melalui video dakwah masyarakat dapat dengan mudah untuk mendengar syiar dakwah islam. Kedua, Pengembangan media dakwah dan kreativias yang belum mencukupi pada remaja masjid Ibrahim nagari desa baru dalam merancang program dakwah islam pada media audio visual.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian research and developmend (r&d) atau disebut juga penelitian pengembangan yang mana tujuan dari model pengembangan ini untuk menghasilkan sebuah produk dan menguji kelayakan produk tersebut, produk yang di hasilkan pada penelitian ini berupa video dakwah. Model pengembangan ini adalah model ADDIE yang singkatan dari Analyisis, Design, Development, Implementation, and Evaluation.

Hasil Penilaian dari ahli media dan ahli materi memperoleh nilai rata-rata seluruh aspek sebesar 85% dan 91,4%, yang termasuk dalam kategori layak, serta penilaian yang diberikan oleh pengguna antaran lain, 96% untuk aspek materi yang disampaikan 87% untuk penyajian suara dan gambar dan 92% untuk aspek kelayakan video dakwah berdasarkan penilaian 10 orang pengguna video dakwah tersebut termasuk dalam kategori layak uji, maka video dakwah peneliti layak dipergunakan sebagai media pengembangan.

Kata Kunci : Media Dakwah, Audio Visual, ADDIE

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah wa syukurillah, puji syukur atas segala rahmat serta nikmat yang senantiasa Allah SWT berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik dan lancar. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang selalu dinantikan syafa’atnya di Yaumil Qiyamah kelak.

Berkat rahmat, taufik dan hidayah yang telah Allah SWT berikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul

“Pengembangan Media Dakwah Audio Visual Era Covid-19 pada Remaja Masjid Ibrahim Nagari Desa Baru”. Skripsi ini disusun guna memenuhi tugas dan persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi.

Pada Kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda Yulizar M.Pd dan Ibunda Rennytafiska S.Pd serta segenap keluarga yang selalu memberikan dukungan dalam mewujudkan cita-cita penulis. Selama proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, motivasi, do’a dan peran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rektor IAIN Bukittinggi ibu Dr.Rida Ahida M.Hum beserta Wakil Rektor Dr, Asyari, S.Ag, M.Si, Dr.Novi Hendri, M.Ag, Dr. Miswardi, M.Hum,

(4)

iv

yang telah memfasilitasi dan mengarahkan ananda selama menuntut ilmu di IAIN Bukittinggi.

2. Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Dr, Nunu Burhanuddin, Lc, M.Ag beserta Wakil Dekan, Dr. Junaidi, M.Pd, Dr. H. Darul Ilmi, M.Pd, dan Drs. Khairuddin, M.Pd, yang telah memfalisitasi ananda di fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah.

3. Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam bapak Yusuf Affandi, Lc, M.Sos yang telah memfasilitasi ananda dalam menimba ilmu di Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Beserta Bapak/ibu Dosen KPI Desi Syafriani, MA, Tomi Hendra, M.Sos, Muhammad Fajri, M.Sos, yang telah memberikan segudang ilmu pengetahuan selama Proses Belajar Mengajar (PBM) di bangku perkuliahan.

4. Dosen pembimbing bapak Dr. H.Darul Ilmi, M.Pd yang telah menyediakan waktu, tenaga, serta fikiran untuk mengarahkan ananda dalam penyusunan skripsi.

5. Bapak/Ibu Dosen serta Staff Karyawan/I Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Bukittinggi baik yang mengajar ananda dan melayani, memfasilitasi ananda dalam perkuliahan.

6. Dosen Pembimbing Akademik ananda, Bapak Dr.Novi Hendri M.Ag yang telah mengarahkan dan membantu ananda selama menuntut ilmu di IAIN Bukittinggi.

(5)

v

7. Tim Validator Ahli Materi dan Ahli Media yaitu Ustadz Arifin Arip S.Pd dan bapak Muhammad Fajri M.Sos yang telah memberikan masukan dan saran pada produk penelitian ananda.

8. Keluarga Besar KPI A 2017 khususnya kelas KPI A yang senasib dan seperjuangan dalam memberikan semangat, dorongan, serta bantuan yang begitu banyak sehingga skripsi ini dapat tertuntaskan dengan penuh suka duka.

Penilis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih perlu penyempurnaan baik dari isi maupun metodologi. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat membantu penulis harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya. Amin.

Bukittinggi, 23 Oktober 2021 Penulis,

Febry Rizki Al Kindi NIM : 4317029

(6)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Penjelasan Judul ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengembangan ... 10

1. Pengertian Pengembangan……….………10

B. Kreativitas dalam Media Dakwah Audio Visual ... 10

1. Pengertian Kreativitas……….. 10

2. Sumber Kreativitas……… ……….. 11

3. Konsep Teori Kreativitas 4P…………..……….. 13

C. Media Dakwah Audio Visual ... 17

1. Konsep Media Dakwah………... 17

2. Media Audio Visual………...19

3. Penelitian Relevan………... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Peneltian ... 23

B. Model Penelitian Pengembangan ... 23

C. Uji Produk………..………23

D. Lokasi dan Waktu Penelitian... 25

E. Informan ... 26

F. Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

G. Teknik Pengumpulan Data ... 26

H. Teknis Analisis Data ... 29

(7)

vii BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Profil Ikatan Remaja Masjid Ibrahim ... 30

B. Model Pengembangan ... 37

C. Prosedur Pengembangan ... 38

1. Implementasi Uji Produk ... 45

2. Evaluasi ... 46

3. Kajian Produk Akhir ... 57

4. Kelebihan Produk………. ... 58

5. Kekurangan Produk……….. ... 58

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Ketua Ikatan Remaja Masjid Ibrahim periode 2016-2021………32

Tabel 1.2 Aspek Penilaian Ahli Materi………..50

Tabel 1.3 Aspek Penilaian Ahli Media………...51

Tabel 1.4 Deskripsi Data Kevalidan Video Dakwah oleh Ahli Media.………….53

Tabel 1.6 Deskripsi Data Kevalidan Video Dakwah oleh Ahli Materi………….55

Tabel 1.7 Masukan dan Saran Ahli Materi………56

Tabel 1.8 Penilaian Validator Mengenai Aspek Kelayakan………..57

Tabel 1.9 Penilaian Angket Responden……….59

Tabel 1.10 Masukan dan Saran Responden……….. 61

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Logo Ikatan Remaja Masjid Ibrahim………29

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Ikatan Remaja Masjid Ibrahim……….35

Gambar 1.3 Model Pengembangan ADDIE……….38

Gambar 1.4 Menunjukkan Aplikasi Kine Master Video Editor………...41

Gambar 1.5 Tampilan Awal Kine Master Video Editor………...42

Gambar 1.6 Tampilan Aspek Ratio Pengeditan Video……….44

Gambar 1.7 Tampilan Upload/Bacground pada Menu Media………...44

Gambar 1.8 Tampilan Papan Pengeditan dan Menu Edit Suara………...45

Gambar 1.9 Tampilan Mixer Efek Suara………..46

Gambar 1.10 Tampilan Editing Teks pada Menu Lapisan………...46

Gambar 2.1 Masukkan Teks……….47

Gambar 2.2 Menu Save Video……….47

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Validitas Ahli Media Lampiran 2 Hasil Validitas Ahli Materi Lampiran 3 SK Pembimbing Skripsi Lampiran 4 SK Penelitian Skripsi

Lampiran 5 Angket Penilaian Video Dakwah Oleh Pengguna

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan masyarakat, pemahaman serta cara berprilaku, kemajuan media komunikasi dan informasi memberi arti tersendiri bagi kegiatan Berdakwah1. Dakwah harus mampu menyelaraskan kebutuhan Mad’u dengan perkembangan zaman yang senantiasa mengalami perubahan. Masyarakat/Mad’u memerlukan bekal pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang cukup untuk menghadapi tantangan masa depan. Hal tersebut hendaknya dipersiapkan dengan efektif agar dakwah dakwah dapat tersampaikan sesuai anjuran berdakwah di dalam Q.S Ali- Imran : 104

ٞةَّمُأ ۡمُكنِّ م نُكَتۡل َو ِِّۚرَكنُمۡلٱ ِّنَع َن ۡوَهۡنَي َو ِّفو ُرۡعَمۡلٱِّب َنو ُرُمۡأَي َو ِّرۡيَخۡلٱ ىَلِّإ َنوُعۡدَي

َنوُحِّلۡفُمۡلٱ ُمُه َكِّئَٰٓ َل ْوُأَو

Artinya : Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.2

Di era pandemi covid-19 ini, teknologi dan media dakwah sangat berkaitan satu sama lain, penggunaan teknologi yang begitu diminati banyak orang membuat teknologi sebagai salah satu media dakwah yang cukup efektif

1 Yudhi Munadi, Media Dakwah Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press,2008), hlm 1

2 Al-Qur’an dan terjemahan, departemen agama, RI, surat Ali-Imran ayat 104, (Solo, Abyan, 2016), Hal-63

(12)

bagi sasaran dakwah/mad’u. Berbagai bentuk media telah banyak dikenal di dunia dakwah seperti media pembelajaran yang bersifat audio visual yang mampu memberikan kemudahan bagi remaja masjid dalam mengembangkan potensi dakwah berupa konten video dan gambar yang berisikan seruan atau ajakan untuk senantiasa menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan segala larangan Allah SWT walaupun di masa pandemi covid-19 sekalipun tidak akan mengurungkan niat untuk berdakwah. Media dakwah juga di jel askan dalam QS.An-Nahl :125 yang berbunyi:

ُ ع ۡد ٱ

ُِبُ َكِ ب َرُِليِبَسُ ٰىَلِإ ُُ

ُِةَم ۡك ِحۡل ٱ

َُوٱ ُُ

ُِةَظِع ۡوَمۡل

ُ ِةَنَسَحۡل ُُٱ

ُِبُم هۡلِد َٰج َو ُُ

ُيِتَّل ٱ كَّب َرَُّنِإُ ُۚ نَس ۡحَأَُيِه ُُ

ُِهِليِبَسُنَعَُّلَضُنَمِبُ مَل ۡعَأُ َو هُ ََ

ۦ

ُِبُ مَل ۡعَأُ َو ه َو ُُ

َُنيِدَت ۡه مۡل ٱ

ُُ

Artinya:

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.3

Suatu proses yang berkesinambungan adalah suatu proses yang bukan incidental atau kebetulan, melainkan benar-benar direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara terus menerus oleh para pengemban dakwah dalam rangka mengubah prilaku sasaran dakwah sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah dirimuskan.

3 Al-Quran dan Terjemahan DEPAG RI 2002, Hal-241

(13)

Dakwah berperan penting dan dibutuhkan karena kita selaku umat islam selalu dihadapkan pada berbagai tantangan dan problematika kehidupan.

Dakwah yang dilakukan dengan ceramah saat ini sudah sangat populer di berbagai kalangan dan banyak dilakukan oleh para da’I sehingga tidak memungkiri jika berdakwah dengan metode ceramah di atas mimbar terkesan monoton dalam situasi pandemi covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan membuat mad’u merasa jenuh jika dilakukan secara terus- menerus di era milenial seperti saat sekarang. Maka selain ceramah, da’i memerlukan pengembangan media dakwah yang lebih inovatif dan kreatif sehingga menghindari rasa jenuh dan tidak kehilangan simpati dari mad’u.

Berdasarkan hal tersebut pengembangan media sangatlah diperlukan untuk menunjang dakwah yang lebih baik kedepannya, bukan hanya di masa pandemi covid-19 tetapi juga sebagai modal bagi da’I / pendakwah untuk bersaing di era zaman yang semakin canggih. Terfokus pada masalah bagaimana upaya pengembangan media dakwah tersebut, apa saja hal yang di perlu di terapkan untuk mengembangkan media dakwah pada Remaja Masjid Ibrahim Nagari Desa baru.

Observasi Awal, remaja masjid sebagai salah satu tempat berbentuk organisasi terstruktur yang berperan penting dalam aktivitas dakwah, yaitu peran yang berkaitan dengan bagaimana menghadapi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi pada remaja masjid juga memiliki peran aktif untuk

(14)

menghadirkan kreasi dakwah yang menarik dan bermanfaat bagi khalayak masyarakat.

Remaja Masjid Ibrahim adalah salah satu Remaja Masjid di daerah Jorong Mulyorejo, Nagari Desa Baru, Ranah Batahan, Pasaman Barat. Sebagai organisasi yang menampung seluruh pemuda-pemudi yang berperan dalam penyaluran dakwah di lingkup masyarakat. Remaja Masjid Ibrahim bertujuan untuk mencetak pemuda-pemudi yang berakhlakul kharimah serta mampu menjadikan calon pemimpin yang memiliki keterampilan yang memadai dalam menyampaikan syiar agama islam pada masyarakat.

Hal ini direalisasikan dengan dibentuknya Sepakat Stars Light yaitu wadah berkumpulnya para penggiat dakwah lewat media audio visual yang mendiskusikan apa saja rencana untuk menghasilkan konten-konten dakwah yang menarik yang hangat di bicarakan dan memiliki nilai manfaat bagi penyampaian pesan dakwah bagi masyarakat di era covid-19 ini.

Hal inilah yang menjadi ketertarikan bagi penulis untuk melaksanakan penelitian di Remaja Masjid Ibrahim dengan pokok pembahasan tentang

“Pengembangan Media Dakwah Audio Visual Era Pandemi Covid-19 Pada Remaja Masjid Ibrahim Jorong Mulyorejo Nagari Desa Baru”

B. Batasan Masalah

Dalam melaksanakan penelitian, penulis memfokuskan masalah pada bagaimana pengembangan media dakwah audio visual era pandemi covid-19 pada remaja masjid ibrahim jorong mulyorejo nagari desa baru.

(15)

C. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah yang penulis paparkan, maka rumusan masalah utamanya adalah “Bagaimana pengembangan media dakwah audio visual era pandemi covid-19 pada remaja masjid ibrahim jorong mulyorejo nagari desa baru”

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengupayakan pengembangan media dakwah audio visual era pandemi covid-19 pada remaja masjid ibrahim jorong mulyorejo naari desa baru.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat atau kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang pengembangan dan memberikan informasi tentang pelaksanaan pengembangan media dakwah.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

1). Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan secara mendalam mengenai pengembangan dan cara mengembangkan media dakwah audio visual pada remaja masjid ibrahim jorong

(16)

mulyorejo nagari desa baru baik itu metode, model, proses, dan hasilnya.

2). Memberikan pengalaman langsung b. Bagi Remaja Masjid

1). Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dalam melaksanakan pengembangan media dakwah yang efektif, dan secara khusus untuk para pen da’i nantinya.

2). Untuk mengetahui makna pengembangan dan cara mengembangkan media dakwah pada remaja masjid jorong mulyorejo nagari desa baru.

3). Sebagai bahan pertimbangan untuk remaja masjid lain untuk mengembangkan media dakwah anggotanya.

F. Penjelasan Judul 1. Pengembangan

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi peserta didik. Maka pengembangan pembelajaran lebih realistik, bukan sekedar idealisme pendidikan yang sulit diterapkan dalam kehidupan.

(17)

Penelitian pengembangan adalah suatu atau langkah- langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau mengembangkan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan. 4

2. Media Dakwah Audio Visual

Kata Media berasal dari bahasa latin, median, yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara etimologi yang berarti alat perantara. Wilbur Schramn mendefinisikan media sebagai teknologi informasi yang dapat digunakan dalam pengajaran.

Dakwah sebagai suatu kegiatan komunikasi keagamaan dihadapkan kepada perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih, memerlukan suatu adaptasi terhadap kemajuan itu.5

Sesuai dari arti media dakwah audio visual itu sendiri yaitu segala sesuatu yang digunakan atau menjadi penunjang dalam berlangsungnya pesan dari komunikan (da’i) kepada khalayak dengan menampilkan unsur gambar dan suara secara bersamaan pada saat menyampaikan isi pesan dari dakwah.

3. Era Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 memberikan dampak pada banyak pihak, kondisi ini sudah merambah pada dunia pendidikan, pemerintah pusat

4 Hamdani Hamid, Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia, (Bandung:Pustaka Setia) Hal-51

5 Aminuddin, Media Dakwah, Jurnal Al Munir Vol. 9, No. 2, November 2016, hal 344

(18)

sampai pada tingkat daerah memberikan kebijakan untuk meliburkan seluruh lembaga pendidikan dan menghambat syiar dakwah. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19.6

Dengan pemahaman tentang media dakwah yang belum seberapa pada remaja masjid ibrahim dan pembelajaran umum di sekolah tidak terfokus pada penerapan ilmu pembuatan konten video, remaja masjid ibrahim telah mampu bergerak dalam syiar dakwah yang positif dan bermanfaat untuk khalayak ramai, maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti pengembangan media dakwah audio visual era pandemi covid-19 agar dakwah dapat tersampaikan langsung kepada khalayak ramai dan dirasakan langsung manfaat dari pesan dakwah yang disampaikan.

G. Sistematika penulisan Skripsi

Dalam rangka menguraikan pembahasan masalah diatas, peneliti berusaha menyusun kerangka penelitian secara sistematis agar pembahasan lebih terarah dan mudah dipahami. Sistematika pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu:

Bab I : Pendahuluan yang di dalamnya mencakup ruang lingkup penulisan meliputi, latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan penjelasan judul.

6 Andri Anugraha, Hambatan, Solusi, Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 10, No. 3, September 2020, hlm. 282

(19)

Bab II : Tinjauan Pustaka, dalam bab ini penulis menguraikan tentang konsep pengembangan, kreativitas dalam media dakwah audio visual, media dakwah audio visual, dan penelitian relevan

Bab III : Metode Penelitian, dalam bab ini peneliti menguraikan tentang jenis penelitian yang digunakan, metode pengembangan yang digunakan, Uji Produk, lokasi dan waktu penelitian, informan, populasi dan sampel penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

Bab IV : Hasil Penelitian, dalam bab ini peneliti menjabarkan profil Ikatan Remaja Masjid, model pengembangan, prosedur pengembangan, dan evaluasi

Bab V : Penutup, dalam bab ini peneliti menjabarkan kesimpulan serta saran.

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pengembangan 1. Pengertian Pengembangan

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi peserta didik. Maka pengembangan pembelajaran lebih realistik, bukan sekedar idealisme pendidikan yang sulit diterapkan dalam kehidupan.

Penelitian pengembangan adalah suatu atau langkah- langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau mengembangkan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan.7

B. Kreativitas dalam Media Dakwah Audio Visual 1. Pengertian Kreativitas

Secara etimologis, kreativitas (creativity) berasal dari kata

“mencipta” (to creat) yang berarti mempunyai sifat kreatif (creative).

7 Hamdani Hamid, Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia, (Bandung:Pustaka Setia) Hal-51

(21)

Berdasarkan hal tersebut, kreativitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menciptakan sesuatu (ide-cara produk) yang baru. Konotasi kreativitas ini berkaitan dengan sesuatu yang sifatnya masih orisinal.

Menurut Torance kreativitas itu bukan semata-mata merupakan bakat kreatif atau kemampuan kreatif yang dibawa sejak lahir, melainkan merupakan hasil dari hubungan interaktif dan dialektis antara potensi kreatif individu dengan proses belajar dari pengalaman dari luar.8

Berdasarkan pengertian kreativitas diatas, dapat disimpulkan kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau memunculkan produk atau gagasan baru berdasarkan pengalaman, wawasan, maupun hubungannya dengan orang lain dan lingkungan.

2. Sumber Kreativitas

Kreativitas tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena kreatvitas sendiri merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu, kreativiitas manusia di peroleh dari berbagai hal baik itu makhluk hidup, benda mati, kejadian masa lalu, dan lainnya yang dapat disebut dengan sumber kreativitas. Menurut adam, kreativitas muncul karena penemuan tiga komponen yakni pengetahuan (Knowledge).berfikir kreatif (creative thingking), dan Motivasi (motivaion). Berikut penjelasan dari kreativitas tersbut:

8 M. Asrori, Perkembangan Peserta Didik : Pengembangan Kompetensi Pedagogis Guru, (Yogyakarta, Media Akademi, 2015), hlm. 66

(22)

a. Pengetahuan (Knowledge).

Pengetahuan adalah semua pemahaman yang relevan dari seorang individu yang dijadikannya melakukan upaya kreatif.

Menurut Gardiner, ada dua jenis pengetahuan yang menjadi dasar untuk mewujudkan kreativitas yakni pengalaman yang mendalam fokus jangka panjang.

Pengetahuan dapat di peroleh melalui buku maupun melalui media internet, buku berisi kumpulan kata-kata yang menjadi alat komunikasi tulis antara penulis kepada pembaca buku. Ketika anak belajar membaca, anak akan menemukan kata-kata baru sehingga perbendaharaan kata anak semakin banyak. Maka dari itu, anak akan lebih mudah memahami isi bacaan sehingga pengetahuan anak akan semakin luas, selain itu, dengan semakin bertambahnya perbendaharaan kata anak akan lebih mudah dalam membuat karangan, puisi, menulis cerpen, menulis berita, dan lainnya9. Selain buku pengetahuan juga dapat diperoleh di media internet, semakin canggih nya akses informasi komunikasi memudahkan peserta didik dalam mengembangkan kreativitas dengan mempelajari berbagai sumber yang ada. Pengetahuan juga di peroleh dari alam. Alam diciptakan Allah SWT dengan sangat sempurna. Pada alam kita dapat menemukan berbagai makhluk,

9 Jasa Ungguh Muliawan, Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas Anak, (Yogyakarta:

Gava Media, 2016), hlm. 133

(23)

warna, bentuk, suara, bunyi, dan berbagai hal yang dapat dijadikan sumber kreativitas.10

b. Berfikir Kreatif (Kreative Thingking)

Berfikir Kreatif berhubungan dengan bagaimana seseorang mendekati masalah dan hal tersebut berkaitan dengan kepribadiannya, serta dengan gaya berfikir dan bekerjanya. Amabile berpendapat, kunci dari berfikir kreatif yakni rasa nyaman dalam ketidak setujuan orang lain dan mencoba mencari solusi yang menyimpang. Mengkombinasikan pengetahuan dari beberapa wilayah yang berbeda. Kemampuan untuk mengatasi masalah, serta kemampuan untuk melangkah lebih maju.

c. Motivasi (Motivation)

Motivasi asal katanya yakni motif yang diartikan sebagai upaya mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat tertentu terutama bila kebutuhan mencapai sesuatu sangat dirasakan atau mendesak.11

3 . Konsep Teori Kreativitas 4P

Definisi Mengenai Kreativitas tergantung pada segi penekanannya, mengingat kompleksitas dari konsep kreativitas yang dapat dilihat dari berbagai aspek, berikut ini akan dijelaskan lebih dalam lagi mengenai definisi tentang kreativitas.

10 E. Mulyasa, Manajemen Paud, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm.108

11 Sardiman, interaksi dan motivasi belajar mengajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2001), hlm.71

(24)

Rhodes dalam artikelnya yang berjuduk “An Anlysis of Creativity” menganalisis lebih fri 40 definisi tentang kreativitas, menyimpulkan bahwa pada umumnnya kreativitas dirumuskan dalam istilah pribadi (person), proses (Process), pendorong (press), dan Produk, (product). Rodhes menyebut keempat jenis definisi ini sebagai The Four P’s of Creativity. Teori ini yang kemudian diadopsi oleh Utami Munandar sebagai teori 4P yang melandasi pengembangan kreativitas anak. Berikut definisi tentang kreativitas berdasarkan 4P menurut para ahli

a. Person (Pribadi)

Memandang kreativitas dari segi ciri-ciri individu yang menandai kepribadian orang kreatif berkaitan dengan kreativitas12. Ciri orang kreatif yang didasarkan pada pengembangan sejumlah kualitas pribadi seperti:

1). Nilai intelektual dan artistic, seperti membaca buku bermutu

2). Minat akan kompleksitas, ditunjukkan dari ketertarikan pada menjelajahi masalah sulit dan rumit untuk mendapatkan solusi dan memahami masalah tersebut

3). Kepedulian pada pekerjaan dan pencapaian, ini ditunjukkan oleh disiplin diri yang berkaitan dengan pekerjaan, dengan motivasi yang tinggi, serta peduli terhadap usaha mencapai keunggulan.

12 Muhammad Ali,Psikologi Remaja, Jakarta: Bumi Aksara,2014. Hlm 42

(25)

4). Ketekunan, orang yang kreatif biasanya mempunyai tekad keras untuk mencapai tujuan dan mengindentifikasi serta memecahkan masalah di tempat kerja, mempunyai keyakinan kuat akan kekuatan, dan keterampilan yang mendukung tekadnya.

5). Pemikiran mandiri. Orang yang kreatif dan inovatif menunjukkan kemandirian dalam membuat keputusan, meski di antaranya ada kecendrungan menyesuaikan diri dengan pandangan mayoritas atau yang mempunyai kedudukan lebih tinggi.

6). Toleransi terhadap keraguan. Orang kreatif merespons secara positif terhadap positif terhadap situasi yang dianggap meragukan atau tidak menentu.

b. Press (Pendorong)

Menekankan pada pentingnya faktor-faktor yang mendorong mendukung timbulnya kreatvitas pada individu.Menurut Robert Franken dalam buku ”Human Motivation” yang dikutip oleh Momon Sudarma, ada tiga dorongan yang menyebabkan orang bisa kreatif, yaitu:13

1). Kebutuhan untuk memiliki sesuatu yang baru, bervariasi, dan lebih baik

2). Dorongan untuk mengomunikasikan nilai dan ide

13 Momon Sudarma, Mengembangkan Keterampilan Berfikir Kreatif, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013, hlm. 49

(26)

3). Keinginan untuk memecahkan masalah.

c. Process (Proses)

Menurut Rothernberg dalam buku “The Creativity Question”

dikutip oleh Nugroho J. Setiadi, proses kreatif identik dengan berpikir manusia, yaitu suatu tipe berpikir divergen yang berusaha melihat berbagai dimensi yang beragam atau bahkan bertentangan menjadi suatu pemikiran yang baru.

d. Product (Produk)

Menunjuk kepada hasil perbuatan, kinerja, atau karya seseorang dalam bentuk barang atau gagasan. Kriteria ini merupakan paling eksplisit untuk menentukan kreativitas seseorang, sehingga disebut sebagai kriteria puncak (the ultimate criteria) bagi kreativitas

Menurut Haefele dalam buku “Creativity and Innovation” yang dikutip Utami Munandar, Bahwa Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial.

Definisi Haefele ini menunjukkan bahwa tidak keseluruhan produk it harus baru, tetapi kombinasinya.

Definisi Haefele menekankan pula bahwa suatu produk kreatif tidak hanya harus baru tetapi juga di akui sebagai bermakna. Sesuatu yang

(27)

baru disini bukan berarti harus sama sekali baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada sebelumnya.14

C. Media Dakwah Audio Visual 1. Konsep Media Dakwah

a. Pengertian Dakwah dan Media Dakwah

Dakwah secara etimologis berasal dari bahasa Arab da’a-yad’u yang berarti memanggil atau menyeru, mengajak atau mengundang, secara harifiyah dakwah merupakan mashdar dari fi’il (kata kerja) da’a dengan arti ajakan, seruan, undangan dan panggilan15. Warson Munir menyebutkan bahwa dakwah berarti memanggil (to call), mengundang (to invite), megajak (to summon), menyeru (to purpose), mendorong (to urge), dan memohon (to pray).16

Secara bahasa Arab media/wasilah yang berarti al-wasilah, at attishad yaitu segala hal yang dapat mengantarkan terciptannya kepada sesuatu yang dimaksud. Pada bagian lain juga dikemukakan bahwa media (wasilah) dakwah yaitu alat yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah (ajaran islam) kepada mad’u.17

Dari pendapat di atas, dapat diberikan pengertian secara rasional dari media dakwah yaitu segala sesuatu yang digunakan

14 Dedi Supriadi, Kreativitas, Kebudayaan dan Perkembangan Iptek , (Bandung:

Alvabeta, 1994), hlm. 6

15 Ridho Syahibi, Metodologi Ilmu Dakwah (Kajian Ontologis Dakwah Ikhwan Al-Safa), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, Hal-42

16 Amin Samsul Munir, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah,2009, Hal-1

17 Zulfikar Ghazali, Pemanfaatan Media Sosial Facebook Sebagai Media Dakwah Dalam Masyarakat Virtual, Jurnal Al-Muttaqin, Vol. 4, No. 1, Desember 2016-Mei 2017, Hal-86

(28)

atau menjadi penunjang dalam berlangsungnya pesan dari komunikan (da’i) kepada khalayak. Atau dengan kata lain bahwa segala sesuatu yang dapat menjadi penunjang/alat dalam proses dakwah yang berfungsi mengektifkan penyampaian ide (pesan) dakwah dari komunikator (da.i) kepada komunikan (khalayak) Dengan banyaknya media yang ada, maka da’i harus pandai memilih media yang efektif untuk mencapai tujuan dakwah.

Tentunya dengan memilih yang tepat atau dengan prinsip-prinsip media. Dakwah sebagai suatu kegiatan komunikasi keagamaan dihadapkan kepada perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih, memerlukan suatu adaptasi terhadap kemajuan itu. Artinya dakwah dituntut untuk dikemas dengan terapan media komunikasi sesuai dengan aneka mad’u (komunikan) yang dihadapi. Laju perkembangan zaman berpacu dengan tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, todak terkecuali teknologi komunikasi yang merupakan suatu sarana yang menghubungkan suatu masyarakat.18

Dalam suatu proses dakwah , seorang da’i dapat menggunakan berbagai media. Salah satu unsur keberhasilan dalam berdakwah adalah kepandaian seorang da’i dalam memilih dan menggunakan sarana atau media yang ada.

18 Aminuddin, Media Dakwah, Jurnal Al-Munir, Vol.9, No.2, November 2016 hal 347

(29)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu memilih media adalah19:

1) Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk keseluruhan masalah masalah atau tujuan dakwah. Sebab setiap media memiliki karakteristik (kelebihan, kekurangan, keserasian) yang berbeda-beda.

2) Media yang dipilih sesuai dengan tujuan dakwah yang hendak dicapai.

3) Media yang dipilih sesuai dengan kemampuan sasaran dakwahnya.

4) Media yang dipilih sesuai dengan materi dakwahnya.

5) Pemilihan media hendaknya dilakukan dengan cara objektif, artinya pemilihan media bukan atas dasar kesukaan da’i 6) Kesempatan dan ketersediaan media perlu mendapat

perhatian.

7) Efektifitas dan efesiensi harus diperhatikan 2. Media Audio-visual

a. Media Audio-visual dalam dakwah

Media audio-visual adalah media kombinasi antara audio dan visual yang diciptakan sendiri seperti, slide yang dikombinasikan dengan kaset audio. Menurut Wina Sanjaya media audio-visual adalah

19 Ibid, hal 348

(30)

media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar yang bisa dilihat misalnya rekaman video, slide, suara, dan sebagainya.

Media audio-visual memainkan peran penting dalam proses dakwah, terutama ketika digunakan oleh da’i pada mad’u. Media audio visual memberikan banyak stimulus kepada individu, karena sifat audio visual/suara-gambar. Audio visual memperkaya lingkungan dakwah, memelihara eksplorasi, mendorong da’i untuk mengembangkan kreativitas yang ada di fikirannya agar dakwah yang disampaikan terlihat menarik dan diminati oleh mad’u.

b. Jenis Media Audio-visual dalam dakwah

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain media audio visual dibagi menjadi dua yaitu:

1). Audio-visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar seperti bingkai suara (sound slide)

2). Audio-visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar bergerak seperti film dan video.

Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan- tujuan hiburan, dokumentasi dan pendidikan. Film dan video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep- konsep yang rumit, mengajarkan kterampilan, dan pengembangan kreativitas individu.20

20 Joni Purwono, dkk, Penggunaan Media Audio-visual, Jurnal Teknologi pendidikan dan Pembelajaran, Vol.2, No.2, hlm 128-131

(31)

3. Penelitian Relevan

Agar Penelitian ini terhindar dari kemiripan dengan penelitian orang lain, maka penulis melakukan tinjauan pustaka atau sumber-sumber lainnya baik itu literature maupun jurnal-jurnal penelitian sebelumnya yang merujuk kepada permasalahan yang berhubungan dengan judul penelitian ini.

Dari hasil penelusuran yang penulis lakukan, penulis menemukan beberapa pembahasan yang memiliki ikatan dengan masalah yang penulis teliti yakni sebagai berikut:

a. Pengembangan Strategi Dakwah Melalui Media Internet (Peluang dan Tantangan), oleh Muniarty Sirajuddin. Dosen Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar. Al-Irsyad Al-Nafs, Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam Volume 1, No 1, Desember 2014, penelitian ini membahas tentang pengembangan strategi dakwah melalui media internet terlihat perbedaan dengan penelitian penulis yang meneliti pengembangan media dakwah audio visual.

b. Konsep Pengembangan dan Pengelolaan Media Dakwah Visual di Instagram Pondok Pesantren Darussalam, Skripsi Monika Yoan Azkia, NIM 1617102074, IAIN Purwokerto, tujuan penelitian ini menaganalisis pengembangan media dakwah visual di instagram pondok pesantren darussalam, dan menggunakan jenis penelitian kualitatif, terlihat perbedaan dengan penelitian penulis yang bertujuan

(32)

mengupayakan pengembangan media dakwah langsung kepada remaja masjid dan penulis menggunakan penelitian pengembangan atau penelitian research and development.

c. Pengembangan Radio MBS 107.80 berdasarkan Aplikasi Android, Skripsi Novia Widyastuti, NIM 1401026001, UIN Walisongo Semarang, dalam penelitian nya Novia menggunakan penelitian research and development model pengembangan ADDIE, yang melakukan pengembangan pada radio yang merupakan media audio, terlihat perbedaan dengan penelitian penulis yang menggunakan model pengembangan Borg and Gall, dan penulis melakukan pengembangan pada media dakwah audio visual yang menampilkan suara dan gambar. Perbedaan lainnya terletak pada hasil penelitian nantinya yang mana skripsi novia menghasilkan berupa radio berbasis android sedangkan pada penelitian penulis menghasilkan karya berupa video dakwah audio visual.

(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Peneltian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Model Pengembangan yang digunakan pada penelitian dan pengembangan ini adalah model ADDIE yang merupakan singkatan dari Analyisis, Design, Development, Implementation, and Evaluation dan dikembangkan oleh Dick and Carry

21. Model pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk dan menguji kelayakan produk tersebut. Penelitian ini mengembangkan produk berupa video kreatif dengan menggunakan media editing audio visual era pandemi Covid-19 pada remaja masjid ibrahim jorong mulyorejo nagari desa baru.

B. Model Penelitian Pengembangan

Model ADDIE terdiri dari lima tahapan yaitu : tahap analisis (analysis), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development), tahap implementasi (implementation), dan tahap evaluasi (evaluation). 22. Kelima tahap prosedur pengembangan tersebut sebagai berikut:

21 Sugiyono, Metote Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&d,(Bandung:Alfabeta, 2006), Hal-204

22 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Jakarta: (PT Raja Grafindo Persada 2014) Hal-270.

(34)

1. Tahap analisis (analiysis)

Tahap analisis (analysis) yakni melakukan analisis program atau media dakwah audio visual dalam bentuk video yang telah diproduksi sebelumnya dan analisis proses pra produksi

2. Tahap perancangan (design)

Tahap perancangan (design) dilakukan dengan kerangka acuan sebagai berikut: menentukan desain produk yang akan dirancang, menentukan sarana dan prasarana penelitian yang dibutuhkan selama proses penelitian dan perancangan membuat breakdown script dakwah, mencari narasumber, mempersiapkan alat-alat.

3. Tahap pengembangan (development)

Tahap pengembangan (development) meliputi kegiatan pembuatan program video dakwah yang sudah direncanakan, pengumpulan bahan atau materi dalam video dakwah, pembuatan gambar-gambar ilustrasi serta editing. Kemudian dilakukan tahap validasi (ahli materi, dan ahli media) dan pengguna/sasaran program yakni remaja masjid ibrahim untuk mengetahui kelayakan media dakwah yang dikembangkan dan mendapatkan saran perbaikan produk.

(35)

4. Tahap implementasi (implementation)

Tahap implementasi (implementation) pada penelitian dan pengembangan ialah hasil pengembangan diterapkan dalam produksi kembali atau penerapan dari produk yang telah dikembangkan.

5. Tahap evaluasi (evaluation)

Tahap evaluasi (evaluation) ialah melakukan evaluasi formatif, menuliskan evaluasi formatif dilakukan untuk mengumpulkan data pada setiap tahapan yang digunakan untuk penyempurnaan produk. Evaluasi dilakukan untuk pengembangan produk berikutnya.

C. Uji Produk

Program yang sudah di produksi kemudian di uji untuk mendapatkan informasi apakah produk tersebut lebih efektif dibandingkan produk yang sudah ada sebelumnya serta untuk mengetahui evektivitas dari produk yang dikembangkan. Uji produk dilakukan pada sasaran program yakni remaja masjid ibrahim jorong mulyorejo nagari desa baru.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di lingkup kegiatan dakwah yang diterapkan oleh Remaja Masjid Ibrahim Jorong Mulyorejo dan waktu penelitian ini dilaksanakan selama bulan ramadhan 1442 H/ 2021. Data observasi awal di ambil pada tanggal 13 April 2021 bertepatan dengan hari pertama memasuki bulan ramadhan.

(36)

E. Informan

Informan pada observasi data yang diperoleh di lapangan yakni Yandra Hanafi Selaku Ketua IRMI, serta Isnaini selaku Bendahara IRMI (Ikatan Remaja Masjid Ibrahim).

F. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya23. Populasi dalam penelitian ini adalah Remaja Masjid Ibrahim Jorong Mulyorejo Nagari Desa Baru

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

G. Subyek Penelitian

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah pengurus dan anggota Ikatan Remaja Masjid Ibrahim yang berjumlah 10 orang diambil secara random, dan 2 orang pakar penguji yakni satu ahli media dan satu ahli materi.

H. Teknik Pengumpulan Data

Dalam Penelitian ini, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi 24:

23 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Edisi Revisi, 2004), Hal-205

24 Joko Subagyo, Metodologi Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), Hal-124

(37)

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data di mana pewawancara (peneliti atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan data) dalam mengumpulkan data mengajukan satu pertanyaan kepada yang diwawancarai.

Menurut Muliawan wawancara adalah teknik penelitian yang menggunakan teknik tanya jawab antara peneliti dengan objek yang diteliti. Jadi dalam wawancara, seorang peneliti melakukan tanya jawab terhadap narasumber guna memperoleh suatu informasi.

2. Kuesioner

Menurut Muliawan kuesioner adalah teknik penilitian yang menggunakan cara pengisian daftar pertanyaan yang dibuat oleh peneliti untuk diisi atau dijawab oleh objek sasaran penelitian. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

3. Dokumen

Menurut Sugiyono dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data dokumen yang berbentuk video dan karya-karya kreatf dari remaja masjid yang dapat mendukung penelitian..

(38)

I. Teknis Analisis Data

Setelah selesainya pelaksanaan pengumpulan data maka data yang didapatkan perlu yang namanya dianalisis, hal ini dikarenakan data yang kita dapat tidak akan dapat digunakan sebagai dasar terbentuknya sebuah keputusan jika tidak diteliti dan dianalisis terlebih dahulu dengan cepat, dan setelah itu data disimpulkan.

(39)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil Ikatan Remaja Masjid Ibrahim (IRMI) 1. Logo Ikatan Masjid Ibrahim

Gambar 1.1 Logo Ikatan Remaja Masjid Ibrahim.

Sumber: Dokumen ADRT Ikatan Remaja Masjid Ibrahim 2. Sejarah singkat berdirinya Ikatan Remaja Masjid Ibrahim

Setelah melakukan observasi dan wawancara, maka dalam bab ini peneliti akan mengemukakan hasil penelitian yang telah didapatkan pada Ikatan Remaja Masjid Ibrahim di dusun sepakat Jorong Mulyorejo, Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat.

Sebelum merujuk pada pengembangan media dakwah audio vusial era covid-19 pada remaja masjid Ibrahim penulis ingin mengetahui secara singkat sejarah berdirinya organisasi Ikatan Remaja Masjid Ibrahim serta tujuan berdirinya.

Berdasarkan wawancara dengan Yandra Hanafi dan Isnaini selaku ketua Ikatan Remaja Masjid Ibrahim dan bendahara Ikatan Remaja

(40)

Masjid Ibrahim menjelaskan tentang sejarah singkat berdirinya organisasi Ikatan Remaja Masjid Ibrahim. IRMI mulai berdiri pada tahun 2015 yang dipelopori oleh praktisi aktivis organisasi yakni Zulyamin dan mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang yang telah berorientasi menjadi UIN Imam Bonjol Padang, yang mana mahasiswa ini berdomisili di dusun sepakat mulyorejo nagari desa baru di sekitar masjid Ibrahim. Ikatan Remaja Masjid Ibrahim diambil dari nama masjid yaitu Masjid Ibrahim. Masjid Ibrahim pada awalnya masih berupa musholla, namun seiring dengan pertambahan penduduk maka pada tahun 1999 musholla tersebut diperbesar dan dijadikan masjid, dan letak posisinya pun masih tetap, dan pada tahun 2016 dibentuklah Ikatan Remaja Masjid Ibrahim yang dipelopori oleh mahasiswa aktif dalam berorganisasi, alasan mengapa jeda waktu berdirinya masjid Ibrahim dengan berdirinya Ikatan Remaja Masjid Ibrahim memiliki rentang waktu yang cukup lama dikarenakan belum adanya penggerak dari kalangan mahasiswa di sekitar daerah masjid Ibrahim, serta minimnya pengetahuan akan ilmu keorganisasian serta latar belakang ekonomi yang menghambat remaja atau generasi muda untuk menimba ilmu di dunia pendidikan.25

Adapun yang menjadi latar belakang berdirinya Ikatan Remaja Masjid Ibrahim adalah kondisi penduduk yang semakin banyak sehingga dipandang perlu di dirikan kelompok pengajian kaum bapak, pengajian kaum ibuk, remaja dan anak-anak. Untuk remaja sendiri di dirikanlah

25 Wawancara bersama Yandra Hanafi selaku ketua Ikatan Remaja Masjid Ibrahim

(41)

Ikatan Remaja Masjid Ibrahim yang salah satu kegiatannya adalah melaksanakan pengajian satu kali dalam seminggu bertepatan pada malam rabu setelah sholat magrib, yang mana tujuan dari Ikatan Remaja Masjid ini yaitu sebagai wadah untuk membina keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta membina remaja.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan saudara Yandra Hanafi selaku ketua Ikatan Remaja Masjid Ibrahim Periode 2020-sekarang mengatakan bahwa:

“Menurut pendapat saya ada beberapa tujuan yang cukup jarang kami laksanakan berkaitan dengan kegiatan dakwah baik itu secara lisan maupun tulisan, terutama pada era Covid-19 ini untuk kegiatan dakwah dalam keramaian sangat susah untuk diberlakukan, maka dari itu untuk dakwah melalui media audio visual cukup menjanjikan di era covid-19, masyarakat juga dapat melihat dakwah yang telah di share melalui media sosial".26

Berdasarkan pendapat yang di utarakan oleh ketua Ikatan Remaja Masjid Ibrahim saudara Yandra Hanafi, peneliti memberikan sebuah ide dan rencana dalam pengembangan media dakwah audio visual era covid- 19 sebagai penunjang kegiatan dakwah yang kurang terlaksana pada organisasi remaja masjid Ibrahim di era pandemi ini.

26 Wawancara bersama ketua Ikatan Remaja Masjid Ibrahim

(42)

Sejak berdirinya Ikatan Remaja Masjid Ibrahim hingga saat ini telah melakukan beberapa pergantian kepemimpinan diantaranya sebagai berikut:

Tabel I

Ketua Ikatan Remaja Masjid Ibrahim Jorong Dusun Sepakat Mulyorejo Nagari Desa Baru

Periode 2016-2021

No Nama Periode

1 2 3

Zulkifli Zulkhoirot Yandra Hanafi

2016-2018 2018-2020 2020-Sekarang

Sumber : Wawancara dan Dokumen Ikatan Remaja Masjid Ibrahim

3. Tujuan Pendirian

a. Membina Remaja Masjid Ibrahim untuk menjalankan syari’at islam yang baik dan benar sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya

b. Memupuk dan memelihara silaturahmi dan rasa ukhwah islamiah serta kekeluargaan dan mewujudkan kerja sama yang utuh dan jiwa pengabdian kepada masyarakat dan menumbuh suburkan kesetiaan

(43)

kepada pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

c. Membina anggotanya disadari oleh hubungan emosional sehingga terwujud kesatuan sudut pandag dan pola fikir yang luas, ucapan dan tindakan yang sama.

d. Membina dan memelihara serta menumbuh suburkan kualitas keimanan dan ketaqwaan sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya

e. Menghimpun dan mempersatukan remaja di lingkungan masjid Ibrahim

f. Mendidik para anggota dalam tata cara berorganisasi dalam ikatan yang sejalan dengan tujuan ikatan remaja.

4. Visi dan Misi a. Visi

Visi merupakan cara pandang tentang sesuatu hal, yaitu sesuatu yang dilihat dan dihayati serta hendak dicapai. Kemudian visi tersebut ditindaklanjuti melalui misi dengan rumusan yang jelas dan bermaknaMenjadikan remaja IRMI yang berkualitas dalam IMTAQ dan berakhlakul Qur’ani

b. Misi

Berdasarkan visi diatas, Ikatan Remaja Masjid Ibrahim merumuskan misi sebagai berikut:

1) Mempersatukan anggota IRMI dalam tali (agama) Allah SWT.

(44)

2) Memberantas buta huruf Al-Qur’an dikalangan remaja IRMI khususnya masyarakat sekitar dusun sepakat jorong mulyorejo desa baru.

3) Menciptakan dai-dai muda atau kader-kader muda yang kreativ, mandiri serta berkarakter pemimpin yang baik

4) Membentuk sumber daya manusia yang produktif dan berdaya guna

5) Ikut serta berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, 6) Berupaya dengan giat mengembalikan fungsi masjid sebagai

sentral kegiatan umat

7) Memupuk dan memelihara silaturrahmi, ukhwah islamiyah dan kekeluargaan serta mewujudkan kerja sama yang utuh dan jiwa pengabdian kepada masyarakat

8) Pengadaan kegiatan yang berorientasi pada pembinaan remaja yang memiliki nilai positive.27

5. Struktur Organisasi Ikatan Remaja Masjid Ibrahim

Struktur organisasi merupakan pola pembagian dan koordinasi kerja antara sesama pengurus serta proses kerja organisasi antara pengurus dengan anggota dan sebagainya sehingga apa yang harus dipertanggung jawabkan serta ditujukan kepada siapa rasa tanggung jawab kerja masing-masing pemegang

27Dokumen ADART Ikatan Remaja Masjid Ibrahim

(45)

jabatan dalam organisasi tersebut. Adapun struktur organisasi pada Ikatan Remaja Masjid Ibrahim sebagai berikut:

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Ikatan Remaja Masjid Ibrahum

6. Program Kegiatan Ikatan Remaja Masjid Ibrahim

Pengurus Ikatan Remaja Masjid Ibrahim memiliki program- program kegiatan yang harus dilaksanakan selama 2 tahun kedepan yaitu:

a. Kegiatan Mingguan berupa

1) Wirid pengajian disetiap malam rabu yang diadakan setelah ba’da magrib sampai azan Isya datang

2) Latihan hadroh 3) Tahsin Al-Quran

PEMBINA Zulyamin S.Pd

WAKIL KETUA M.AL-Fajri

KETUA Yandra Hanafi

ANGGOTA SEKRETARIS

Oktia Verinda

BENDAHARA Isnaini

(46)

4) Pelatihan organisasi

5) Melatih TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) 6) Olahraga bersama

b. Kegiatan bulanan berupa:

1) Pengajian rutinan dengan acara : Pembukaan, pembacaan yasin, tahlil, do’a, ceramah agama, Tanya jawab dan penutup, yang masing-masing petugas baik dari MC pembacaan yasin, tahlil, do’a bergilir, untuk pembacaan yasin petugasnya adalah yang menjadi tuan rumah (Anggota Ikatan Remaja Masjid Ibrahim). Dan diadakan sebulan sekali.

2) Study banding antar risma diadakan setiap 2 bulan sekali c. Kegiatan peringatan Hari Besar Islam Berupa:

1) Peringatan 1 Muharram 2) Peringatan Maulad 3) Peringatan Isra Mi’raj 4) Peringatan Nuzul Qur’an

5) Peringatan Hari Raya Idul-Adha 6) Peringatan Hari Raya Idul Fitri

Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai kesepakatan bersama antara pengurus dan anggota Ikatan Remaja Masjid Ibrahim dan di usahakan agar semua remaja dapat ikut aktif dalam kegiatatan tersebut.

Dengan mengikuti kegiatan tersebut maka para remaja akan mendapat

(47)

pengalaman keagamaan dan menambah kemantapan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

B. Model Pengembangan

Metode penelitia yang digunakan adalah metode Research &

Development (R&D) atau dalam Bahasa Indonesia disebut metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan, validitas rancangan yang telah dibuat sehingga menjadi produk yang teruji dan dapat dimanfaatkan masyarakat luas. Produk yang dikembangkan dan dihasilkan pada penelitian ini berupa pengembangan media dakwah audio visual era covid-19 pada remaja masjid Ibrahim nagari desa baru.

Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model ADDIE (Anlisis, Desain, Development, Implementasi, Evaluation) yang terdiri dari 5 fase yaitu:

Gambar 1.3

Model Pengembangan ADDIE

Analisis

Evaluation Implementasi

Development Desain

(48)

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pelaksanaan penelitian pengembangan dari ADDIE dibatasi dan disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Penelitian pengembangan menggunakan desain ADDIE dibatasi sampai tahap pengembangan.

1. Analisis

Pada tahap ini peneliti menganalisis kebutuhan yang diperlukan oleh pengguna yaitu dengan melihat potensi dan masalah yang ada di lokasi penelitian. Potensi yang dimiliki oleh Ikatan Remaja Masjid Ibrahim Nagari Desa baru adalah kurang nya pemahaman akan media dakwah yang tepat untuk dijadikan sebagai wadah penampung kegiatan dakwah serta masalah terhadap pengeditan video pada media dakwah, kegiatan keagamaan Ikatan Remaja Masjid Ibrahim cenderung mengarah kepada kegiatan social keagmaan masyarakat, sedangkan pada masa pandemi covid-19 kegiatan dakwah secara tatap muka menjadi terhambat, namun untuk kegiatan dakwah pada media belum tertera pada progres program kerja kedepan dari Ikatan Remaja Masjid Ibrahim, maka dari itu untuk memudahkan pengurus dan seluruh anggota peneliti menerapkan pengembangan media dakwah audio visual yang dapat menghasilkan sebuah video dakwah singkat pada remaja masjid Ibrahim sehingga dapat membantu progress kegiatan dakwah era pandemi covid-19.

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara factual, maka selanjutnya dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk yang diharapkan dapat

(49)

mengatasi masalah tersebut. Dalam rangka pengumpulan informasi peneliti mendatangi langsung pengurus inti dari Ikatan Remaja Masjid Ibrahim untuk berdiskusi membicarakan perihal potensi masalah yang terjadi dalam melaksanakan progress kegiatan dakwah melalui media audio visual yang berupa video dakwah singkat, serta mempersiapkan desain video dakwah yang hendak di olah.

2. Desain

Desain merupakan langkah kedua ADDIE. Pembuatan video dakwah audio visual pada remaja masjid Ibrahim disini peneliti merancang desain melalui aplikasi android Kine Master, sebuah aplikasi editing video gratis dan mudah untuk di operasikan bagi pemula dalam mengedit video, sebelum melakukan editing video langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan pengguna dapat mengakses aplikasi tersebut berjalan dengan lancer, mempersiapkan background, backsound, serta melakukan perekaman suara yang akan di edit pada aplikasi tersebut.

3. Development

Tahap yang selanjutnya yaitu tahap pembuatan video dakwah pada aplikasi editing video android , tahapan ini meliputi:

a. Proses penginstalan aplikasi editing video dakwah pada smartphone berikut gambaran dari sketsa aplikasi editing video tersebut:

(50)

Gambar 1.4 menunjukkan aplikasi Kine Master video editor

Gambar 1.5 menunjukkan tampilan awal dari Kine Master Video Editor

(51)

b. Pengeditan video dakwah melalui aplikasi Kine Master di smartphone Langkah dalam pengeditan video dakwah pada aplikasi smartphone yang pertama yaitu membuka aplikasi kine master, yang dapat di download langsung di play store. Setelah membuka aplikasi Kine Master selanjutnya di halaman awal, pilih menu “buat baru”, untuk memulai pengeditan. Selanjutnya pilih aspek ratio atau ukuran yang sesuai untuk video yang dikembangkan, pilih aspek ratio berukuran 16:9, kemudian aplikasi menampilkan berbagai menu pengeditan, namun sebelum beralih pada menu pengeditan upload terlebih dahulu background yang telah disediakan dan backsound yang telah di download , setelah semua telah tertera pada papan pengeditan, klik menu “suara” masukkan suara yang berisikan konten video dakwah pada papan pengeditan, kemudian atur efek suara, kecepatan suara, dan volume suara sesuai dengan yang dibutuhkan, langkah selanjutnya masukkan teks, menu teks terletak pada menu lapisan, ketikkan teks dan edit sesuai yang di inginkan.

Setelah tahapan diatas selesai, simpan data editing video dakwah pada media penyimpanan smartphone untuk siap di publish pada media sosial, agar seluruh masyarakat baik itu teman dan kerabat dapat menyaksikan hasil karya video dakwah yang di buat.

(52)

Gambar 1.6 tampilan aspek ratio saat membuka Kine Master pilih 16:9

Gambar 1.7 tampilan upload background, pada menu media

(53)

Gambar 1.8 Tampilan papan pengeditan dan menu edit suara

Gambar 1.9 Tampilan mixer efek suara keceoatan suara, serta volume suara Papan pengeditan

Menu edit suara

(54)

Gambar 1.10 Tampilan editing teks pada menu lapisan

Gambar 2.1 Masukkan teks

Gambar 2.2 Simpan video dengan resolusi HD 720p agar menghasilkan gambar yang jelas dan siap dibagikan.

Menu masukkan teks

(55)

c. Implementasi Uji Produk

Proses perancangan dan pengeditan video dakwah telah selesai, pada bagian isi dakwah yang disampaikan peneliti mengambil sebuah tema kesabaran, sabar dalam ajaran agama islam, serta manfaat atau hikmah yang diperoleh dari kesabaran. Alasan peneliti mengambil tema tersebut dikarenakan pada era covid-19 ini merupakan sebuah pukulan keras yang sangat berdampak pada kehidupan masyarakat baik dari aspek ekonomi maupun aspek sosial bermasyarakat, kesabaran sangat dibutuhkan untuk menahan segala cobaan, sabar dalam menjalani kehidupan di era pandemi covid-19.

Pada bagian ini peneliti juga melakukan uji coba keefektifan untuk mengetahui tingkat keberhasilan perancangan pengembangan media dakwah audio visual era covid-19 pada remaja masjid Ibrahim.

Uji coba dilakukan di sekretariat Ikatan Remaja Masjid Ibrahim yang bertempat di belakang masjid Ibrahim Desa baru dengan menggunakan media audio visual yang terdapat pada smartphone, peneliti menjabarkan dan memperlihatkan isi kandungan yang terdapat pada video dakwah serta menjelaskan cara atau langkah-langkah untuk membuat video dakwah pada aplikasi Kine Master pada smartphone.

Langkah awal peneliti melakukan uji coba efektivitas dengan membuat angket/kuesioner untuk ahli media, ahli materi, dan pengguna.

(56)

d. Evaluasi

Pada tahap evaluasi, pengembangan media dakwah audio visual era covid-19 pada remaja masjid Ibrahim nagari desa baru divalidasi oleh dua orang ahli meliputi, ahli materi, dan ahli media untuk memberi penilaian guna memperoleh data kevalidan dan data kelayakan.

Data kevalidan diperoleh dari beberapa aspek dan kriteria penilaian, adapun aspek dan kriteria penilaian untuk ahli materi meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

Tabel 1.2

Aspek Penilaian Ahli Materi Aspek

Materi Kelayakan Penyajian

Kelengkapan Materi Konten Dakwah Keluasan Materi

Aspek dan kriteria penilaian pengembangan media dakwah audio viaual pada remaja masjid Ibrahim nagari desa baru, untuk ahli media meliputi dua aspek, yaitu aspek tampilan video dan aspek efek suara dan pengambilan gambar.

(57)

Tabel 1.3

Aspek Penilaian Ahli Media Aspek

Tampilan Video Aspek Efek Suara dan Pengambilan

Gambar Kejelasan gambar/video

Durasi Video Ketetapan tata letak Ukuran Font/huruf

Pemilihan background video Bentuk atau jenis huruf

Komposisi warna gambar/video

Ilustrasi music pengiring dakwah Volume suara da’i

Volume suara musik

Efek suara pendukung program dakwah Intonasi suara

Selain mendapat data kevalidan, tahap evaluasi juga merupakan tahapan yang peniliti gunakan untuk mendapat data kelayakan, data kelayakan didapat dari kolom penilaian, komentar, saran dan masukan dari kedua validator.

1) Deskripsi data kevalidan

Deskripsi data kevalidan pengembangan media dakwah audio visual era covid-19 pada remaja masjid Ibrahim nagari desa baru disajikan sebagai berikut:

(58)

a) Deskripsi data oleh ahli media

Validator pertama ialah dosen IAIN Bukittinggi yang mengajar di Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah pada prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam yang bernama bapak Muhammad Fajri M.Sos, peneliti memilih beliau sebagai validator dikarenakan pada mata kuliah yang berkaitan dengan video editing pada media audo visual terkonsentrasi pada bapak Muhammad Fajri.

Validitas data mencakup aspek tampilan video dan aspek efek suara dan pengambilan gambar. Setelah dilakukan uji validasi oleh ahli media, validator juga menghasilkan data deskriptif berupa masukan dan saran terhadap konten video dakwah audio visual. Data masukan dan saran nya sebagai berikut:

Tabel 1.4

Deskripsi Data Kevalidan Video Dakwah Audio Visual oleh Ahli Media

No Indikator Penilaian Nilai

1. Aspek Tampilan Video

Kejelasan Gambar/ video 5

Durasi Video 4

Ketepatan tata letak 5

Ukuran font/huruf 5

Pemilihan background video Bentuk atau jenis huruf

4 3

(59)

Komposisi warna gambar/video 5 2. Aspek Efek Suara

dan Pengambilan Gambar

Ilustrasi musik pengiring dakwah 5

Volume suara da’i 4

Volume suara music 3

Efek suara pendukung program dakwah

4

Intonasi suara 4

Jumlah skor 51

Rata-rata total validitas 4,25

Tabel 1.5

Masukan dan Saran Ahli Media No Nama Validator Masukan dan Saran

1 Muhammad Fajri M.Sos Video dakwah bagus dan menarik, namun pada spasi antar kata dkoreksi

kembali, suara agak di bass kan atau di bulatkan.

Terdapat 2 indikator dalam aspek penilaian ahli media, inditakor tersebut yaitu tampilan video, dan efek suara pengambilan gambar, tampilan video memperoleh rata-rata 5 yang termasuk kategori sangat layak dan kategori efek suara pengambilan gambar memperoleh rata-rata 4 yang termasuk dalam kategori layak uji. Berdasarkan table 1.4 diperoleh jumlah

Gambar

Gambar 1.1 Logo Ikatan Remaja Masjid Ibrahim.
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Ikatan Remaja Masjid Ibrahum
Gambar 1.4 menunjukkan aplikasi Kine Master video editor
Gambar 1.8 Tampilan papan pengeditan dan menu edit suara
+3

Referensi

Dokumen terkait

Menuju Tatanan Baru Era Pandemi COVID 19. Budaya Media Sosial, Edukasi Masyarakat dan Pandemi COVID-19. Virus Corona: Hal-hal apa yang perlu

Menurut Slameto (2003: 82) “jadwal adalah pembagian waktu untuk sejumlah kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorang setiap harinya”. Tujuan utama dibuatnya

Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit kerja yang dibentuk di seluruh Kementrian atau Lembaga atau Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Institusi Lainnya untuk

Mungkin sebelum di skors untuk pembicaraan informal rnohon ada suatu kesepahaman dulu bahwa untuk batas bawah kita sudah mengkrucut bahwa itu akan di PP dan

$es yang lebih baruan dikembangkan% :oberts <pperception $est for )hildren 2:<$)3% lebih dekat untuk memenuhi standar psikometri untuk penyusunan tes dan e'aluasi daripada

Untuk menghitung produksi dum truck dapat dihitung dengan persamaan berikut: Produktivitas Dumptruck = Keterangan : C Eff = 11,36 Bcm = 0,8 (data perusahaan) CT = 5,11 (lampiran

Di dalam perjanjian ini juga terdapat kemungkinan adanya wanprestasi karena kelalaian atau kegagalan pengusaha atau pemborong dalam melaksanakan kewajiban atau kontrak