• Tidak ada hasil yang ditemukan

Plagiarism Checker X - Report

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Plagiarism Checker X - Report"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Plagiarism Checker X - Report

Originality Assessment

Overall Similarity:

21%

Date: Dec 10, 2020

Statistics: 3052 words Plagiarized / 14459 Total words

(2)

TUGAS AKHIR ANALISIS RANCANGAN TEKNIS KEGIATAN REKLAMASI PT.KAMALINDO SOMPURNA DI DESA RANTAU TENANG KECAMATAN PELAWAN KABUPATEN

SAROLANGUN PROVINSI JAMBI. Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1) TONDI MUJAHIT NPM : 1210024427055 TEKNIK PERTAMBANGAN YAYASAN MUHAMMAD YAMIN PADANG SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG 2020 KAMALINDO SOMPURNA DI DESA RANTAU TENANG, KECAMATAN PELAWAN ,KABUPATEN SOROLANGGUN, PROVINSI JAMBI. Nama : Tondi Mujahit NPM 1210024427055 Pembimbing 1 : Rusnoviandi, S.T., M.M Pembimbing 2 : Ahmad Fauzi Pohan, S.Pd., M.Sc RINGKASAN Kegiatan yang berkaitan dengan penambangan biasanya identik dengan kerusakan lingkungan bila tidak dikelola dengan baik, oleh karena itu perlu dilakukannya kegiatan reklamasi dimana suatu kegiatan penataaan lahan untuk mengembalikan lahan bukaan tambang agar dapat digunakan kembali sesuai dengan peruntukannya. Setiap perusahaan wajib menyediakandana jaminan reklamasipada saatmengajukan permohonan IUP operasi produksiperihal tersebut tertuang PP No.2378 Tahun 2010 tentang reklamasidan/Pascatambang dan Permen ESDM 26 tahun 2018 tentang pelaksanaan kaidah pertambangan yang baik dan pengawasan pertambangan mineral dan batubara.Oleh karena itu perlu perencanaan yang baik dan sempurna agar keberhasilan reklamasi dapat terwujud. Rencana reklamasi yang akan dilakukan yaitu berada di inpit dump blok B PT Kamalindo Sompurna dengan luas lahan yang telah dilakukan evaluasi pengukuran pada alat ukur digital GPS yaitu seluas 3,8813 hektar ditanami menggunakan tanaman sengon, kegiatan reklamasi2yang akan dilaksanakanyaitu mulai dari penataan lahan hingga revegetasi. Berdasarkan rancangan teknis kegiatan reklamasi pada inpit dump Blok B PT Kamalindo Sompurna yang

diantaranya adalah kegiatan penataan guna lahan meliputi (penanganan material overburden dan penanganan material (top soil) serta kegiatan revegetasi meliputi (penebaran LCC, Pengajiran, penggalian lubang tanam, penyediaan bibit dan pemupukan/perawatan). Kata kunci: Rancangan reklamasi, biaya, inpit dump ii KAMALINDO, RANTAU TENANG VILLAGE, PELAWAN SUB- DISTRICT, SAROLANGUN

(3)

REGENCY, JAMBI PROVINCE. Name : Tondi Mujahit NPM 1210024427055 Preceptor 1 : Rusnoviandi, S.T., M.M Preceptor 2 : Ahmad Fauzi Pohan, S.Pd., M.Sc ABSTRACT Activities related to mining are usually synonymous with environmental damage if not managed properly, therefore It is necessary to carry out reclamation activities in which a land management activity is needed to return the mine opening so that it can be reused according to its designation. Each company is obliged to provide a reclamation guaranty fund when applying for a production operation IUP. 78 of 2010 concerning reclamation and / post-mining and Permen ESDM 26 of 2018 concerningthe implementation of good mining principles and supervision of mineral and coal mining.Therefore it needs good and perfect planning so that the success of reclamation can be realized.37The reclamation plan that willbe carried outis in the inpit dump block B of PT Kamalindo Sompurna with an area of landthat has beenevaluated on the measurement on a digital GPS measuring

instrument, which is 3.8813 hectares planted using sengon plants, reclamation activities that will50be carried outare starting from land arrangement to revegetation.Based on the technical design reclamation activities on inpit dump Block B PT. Kamalindo Sompurna which include planning activities for land cover (material handling overburden and material handling(topsoil)aswell as the activities ofre-vegetation cover (stocking LCC, Pengajiran, dig a planting hole, provision of seeds and fertilizer / maintenance) Keywords: Reclamation design, inpit dump iii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal ini dengan judul “Analisis Rancangan Teknis Kegiatan Reklamasi PT. Kamalindo Sompurna di Desa Rantau Tenang, Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Penulis menyadari bahwa penulisan Proposal ini belum sempurna karena keterbatasan

kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Walaupun demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini dengan baik. Penyusunan proposal40ini tidak terlepas dari bantuandandukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepadapihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, oleh karena itu dalam

(4)

kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Kedua Orang Tua penulis yang selalu memberikan do’a dan motivasi baik moril maupun materil. 2. Bapak Riko Ervil, M.T. selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang. iv 3. Ibu Riam Marlina A, ST.,M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang. 4. Bapak Rusnoviandi,S.T., M.M. Selaku Pembimbing I

Penyusunan Tugas Akhir. 5. Bapak Ahmad Fauzi Pohan,S.Pd., M.Sc Selaku Pembimbing II Penyusunan Tugas Akhir. 6. Seluruh Dosen Teknik Pertambangan dan Karyawan Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang. 7. Semua karyawan di PT. Kamalindo

Sompurna. 8. Teman-teman Teknik Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari seluruh pihak demi kesempurnaan proposal ini. Padang, Agustus 2020 (Penulis) v DAFTAR ISI Lembar Pengesahan i Abstak ii Kata Pengantar iv Daftar Isi vi Daftar Gambar ix Daftar Tabel x Daftar Lampiran xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Identifikasi Masalah 3 1.3 Batasan Masalah 4 1.4 Rumusan Masalah 4 1.5 Tujuan Penelitian 4 1.6 Manfaat Penelitian 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 6 2.1.1 Pengertian Reklamasi 6 2.1.2 Tujuan Reklamasi 9 2.1.3 Landasan Hukum Kegiatan Reklamasi 13 2.1.4 Perhitungan Jaminan Reklamasi 14 2.1.5 Perencanaan Lokasi yang Akan di Reklamasi 22 2.1.6 Pengaturan Permukaan Lahan 22 vi 2.1.7 Pengendalian Erosi 23 2.1.8 Penebaran Tanah Pucuk 24 2.1.9 Pemilihan Jenis Tanaman 24 2.1.10 Rencana Penanaman Tanah Penutup 25 2.1.11 Pekerjaan Sipil 26 2.1.12 Keadaan Umum Daerah IUP Operasi Produksi 23 2.2 Kerangka Konseptual 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 41 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 41 3.2.1 Tempat Penelitian 41 3.3 Data Dan Sumber Data 41 3.3.1 Data yang dibutuhkan 41 3.3.2 Sumber Data 42 3.4 Teknik Pengambilan Data 42 3.5 Teknik Pengolahan dan Analisa Data 42 3.6 Analisa Data 43 3.9 Kerangka Metodologi 43 BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 45 4.1.1 Waktu Siklus Alat Muat dan Alat Angkut 45 4.1.2 Data Koordinat Yang Akan Direklamasi 45 vii 4.1.3 Jenis Alat Berat Dan Alat Angkut Beserta Harga Sewa 45 4.2 Pengolahan Data 46 4.2.1 Rencana Teknis

(5)

PENGOLAHAN DATA 5.1 Rancangan Teknis Reklamasi pada Inpit Dump 66 5.1 Biaya Langsung 73 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 74 6.2 Saran 75 DAFTAR PUSTAKA LEMBAR KONSULTASI LAMPIRAN viii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Peta Kesampaian Daerah PT.Kamalindo Sompurna 27 Gambar 2.22IUP Operasi Produksi PT.Kamalindo Sompurna 28 Gambar 2.3 Stratigrafi Regional Sorolangun 33 Gambar 2.4 Bagan Produksi Pupuk 36 Gambar 2.5 Kerangka Konseptual 40 Gambar 3.1 Kerangka Metodologi 44 Gambar 4.1 Situasi Penelitian Penelitian Blok B PT.KMS 46 Gambar 4.2 Plot koordinat Lahan Reklamasi 47 Gambar 4.3 Pengimputan Koordinat 48 Gambar 4.4

Penggabungan kedua Koordinat 48 Gambar 4.5 Tampilan Menu Pengimputan Koordinat 49 Gambar 4.6 Hasil Pengukuran Dilapangan 49 Gambar 4.7 Lokasi Bukaan Kebutuhan

Overburden 50 Gambar 5.1 Jarak hauling Material OB ke Area Timbunan/Reklamasi 66 Gambar 5.2 Jarak Hauling Top Soil Dari Bank Soil ke Area Reklamasi 67 Gambar 5.3 Luasan Area Penimbunan Tanah Penutup Pada Periode 1 69 Gambar 5.4 Luasan Area Penimbunan Tanah Penutup Pada Periode 2 70 Gambar 5.5 Luasan Area Penimbunan Tanah Penutup Pada Periode 3 70 Gambar 5.6 Area Yang Telah Di Revegetasi 71 Gambar 5.7 Pinalisasi Kegiatan Revegetasi 72 Gambar 5.8 Peta Hasil Rancangan Teknis Reklamasi PT Kamalindo Sompurna 72 ix DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Faktor Koreksi (S) Unutk kedalaman dan Sudut Putar 16 Tabel 2.2 BFF (Faktor Koreksi) Untuk Alat Gali 16 Tabel 2.3 Koordinat Wilayah IUP-OP PT.Kamalindo Sompurna 29 Tabel 2.4 Analisis Kimia Batugamping 34 Tabel 4.1

koordinat area reklamasi 45 Tabel 4.2 Harga Sewa dan Jenis Alat Yang Digunakan 46 Tabel 4.2 Perhitungan Kebutuhan Pupuk 64 Tabel 5.1 Rekapitulasi Biaya Reklamasi 73 x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Segala aktivitas manusia dalam mengelola sumber daya alam memiliki dampak positif langsung terhadap ketersediaan dan

pemenuhan kebutuhan serta kesejahteraan hidup manusia yang diperoleh dari alam seperti tersedianya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar lokasi tambang.Namun hal lain yang sering timbul secara bersamaan atauyangdapat muncul dikemudian hari adalah dampak negatif terhadap pemanfaatan alamseperti kerusakan lingkungan dan kerusakan terhadap ekosistem lingkungan akibat dari aktifitas penambangan tersebut. Indonesia

(6)

merupakan negara berkembang dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Kemajuan tersebut telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan bahan baku industri diantaranya industri pupuk dan lain-lain.10Pada saat iniPT. Kamalindo Sompurna di Kecamatan Pelawan menguasai lahan tambang . Dengan luas 617 Ha2Sesuai dengan keputusanBupati Sarolangun Nomor 599/ESDM/2014 Tentang Persetujuan

PeningkatanIzin Usaha PertambanganEksplorasi MenjadiIzin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. KAMALINDO SOMPURNA (KW.116 KP.210410) di Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun Seluas 617 Hektar.Luas wilayah kuasa penambangan PT. Kamalindo Sompurna15Kemampuan manusia yang semakin majuberdasarkan

perkembangan zaman 1 dalam mengeksploitasialam bukan mustahilmenyebabkan terjadinya kerusakan alam, apalagisecara besar-besaran. Salah satu contohnya adalah kerusakan yang dibidang pertambangan. Kegiatan yang berkaitan dengan penambangan biasanya identik dengan kerusakan lingkungan bila tidak dikelola dengan baik, oleh karena itu perlu dilakukannya kegiatan reklamasi dimana suatu kegiatan penataaan lahan untuk mengembalikan lahan tambang kembali agar dapat digunakan sesuai dengan

peruntukannya. Didalam2UU No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubaradinyatakan bahwa “Setiap pemegangIUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus)wajib menyerahkan rencana reklamasi dan rencana pascatambang pada saatmengajukan permohonan IUP Operasi ProduksiatauIUPK

Operasi Produksidan Pemegang IUP dan IUPK wajib menyediakandana jaminan reklamasi dandana jaminan pascatambang.”Kewajiban pemegang IUP,baik itu IUP Eksplorasi maupunIUP Operasi Produksiuntuk melakukan reklamasi tertuang dalam Peraturan Pemerintah23No. 78 Tahun 2010 tentang reklamasidan/Pascatambang danPermen ESDM 26 tahun 2018 tentang pelaksanaan kaidah pertambangan yang baik dan pengawasan pertambangan mineral dan batubara.Perencanaan reklamasi dengan revegetasi haruslah mempunyai perencanaan yang baik,21termasuk dalam halpembiayaan. Dari tahap-tahap kegiatan reklamasi menurut Subrata, dkk (2016), dalam analisis perhitungan biaya teknis reklamasi dapat dihitung biaya langsung maupun biaya tidak langsungnya. pada area. PT.

(7)

Kamalindo sompurna belum mempunyai perencanaan2yang baik dan sempurna serta masih dalam bentuk bench.Lahan bekas tambang yang masih dalambentuk bench yang akan dilakukan kegiatan reklamasiterlebih dahulu harusditutupi dengan top soil sebelum dilakukan kegiatan revegetasi. Menurut Sujiman (2016), dengan melakukan kajian teknis upaya keberhasilan revegetasi maka akan diketahui tahapan pelaksanaan revegetasi lahan bekas tambang, namun dampak negatif15ini sering menjadi masalah pada perusahaan dikarenakan kurang nya pengelolaan lingkungan akibat penambangan, seperti belum terlaksana dengan baik pelaksanaan kegiatan reklamasi atau belum dilakukan pengelolaan berkelanjutan terhadap lahan bekas penambangan. Pemilihan jenis tanaman, dan

parameter tingkat keberhasilan revegetasi2maka dari itudibutuhkan perencanaan yang sangat sempurna.47Sehubungan dengan hal tersebut, makadalam penelitianini penulis

akan membahas lebih lanjut tentang“Analisis rancangan Teknis Kegiatan Reklamasi PT. Kamalindo Sompurna di Desa Rantau Tenang, Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi”. 1.2 Identifikasi10Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka diperoleh identifikasimasalah sebagai berikut: 1.Adanya isu dampak negatif dari kegiatan penambangan PT. Kamalindo sompurna. 2. Lahan bekas tambang PT.

Kamalindo sompurna belum direklamasi. 3. Pelaksanaan kegiatan reklamasi pada PT. Kamalindo sompurna belum dilakukan sesuai dengan rencana reklamasi. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian hanya mengkaji tentang rancangan teknis rencana reklamasi PT. Kamalindo sompurna. 2. Peneliti hanya menghitung biaya langsung dan pada kegiatan reklamasi di PT. Kamalindo sompurna 1.4 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana rancangan teknis reklamasi pada rencana kegiatan reklamasi di PT. Kamalindo sompurna? 2. Berapa biaya langsung yang dikeluarkan pada kegiatan reklamasi di PT. Kamalindo sompurna? 1.5 10Tujuan Penelitian Tujuandaripenelitian ini adalah sebagai berikut 1.Menganalisis

rancangan teknis reklamasi pada rencana kegiatan reklamasi di PT. Kamalindo sompurna 2. Menganalisis biaya langsung yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan reklamasi di PT. Kamalindo sompurna 1.6 Manfaat Penelitian Setelah penelitian ini dilakukan diharapkan

(8)

dapat memberi manfaat bagi perusahaan maupun bagi peneliti. Berikut59manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini:1. Bagi peneliti Peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan2ke dalam bentukpenelitian, dan menambah wawasan peneliti di bidang pertambangan khususnya mengetahui rangkaian kegiatan reklamasi lahan bekas tambang.642. Bagi perusahaan Dapat menjadi bahandan pertimbangan bagi PT. Kamalindo sompurna dalam penerapan kegiatan21reklamasi lahan bekas tambang sertabermanfaat sebagai input (masukan) bagi perusahaan dalam menganalisis rencana kegiatan teknis reklamasi pada daerah bekas penambangan PT. Kamalindo sompurna. 3. Bagi STTIND Padang Penelitian ini bisa dijadikan referensi dan pedoman untuk penelitian selanjutnya bagi mahasiswa60yang melakukan penelitiantentang perencanaan kegiatan reklamasi, tentang pentingnya kegiatan ini di perusahaan pertambangan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan acuan dasar atau dasar teori yang dipergunakan oleh penulis untuk menyusun tugas akhir ini, adapun landasan teori antara lain sebagai berikut: 2.1.1. Pengertian Reklamasi34Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya(Undang– Undang No. 4 Tahun 2009). Dalam pengertian lain21reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambanganumum,agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuaiperuntukan. Adanya proyek penambangan akan mengakibatkan suatu dampak langsung maupun tidak langsung, dampak positif ataupun dampak negatif terhadap

lingkungan di sekitar lokasi penambangan tersebut. Segi positifbiasanya memperoleh nilai (manfaat) sebaliknya dampak yang negatif dapat merugikan lingkungan itu. Dampak tersebut baik itu abiotik atau fisik (tanah, air dan udara), pengaruh biotik (flora dan fauna), serta pengaruh ekonomi dan sosial budaya. Untuk mengatasi dampak lingkungan tersebut terutama dampak negatif sebelumnyadilakukan analisis,lalu digunakan sebagai pedoman atau acuan untuk menangani dampaktersebut. 6Dampak negatif yang dapat terjadi akibat aktifitas kegiatanpenambangan pada tambang terbuka antara lain:1. Perubahan

(9)

morfologi,hal ini disebabkan oleh kegiatanpenggalian/pembongkaran lapisan-lapisan yang menutupi endapan bahan galianitu sendiri. 2.Rusak atau terganggunya sistem aliran air alami, baik aliran permukaan maupun bawah permukaan. Hal ini bila dibiarkan dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan lingkungan lebih jauh lagi, seperti longsoran,

genangan/luapan air permukaan, pencemaran dan lain sebagainya.3.Hilangnya kesuburan tanah. Dampak negatif seperti yang tersebut di atas dapat ditanggulangi dengan segera merencanakan kegiatan pemulihan atau Rehabilitasi Lahan danKonservasi Tanah (RLKT) yaitu usaha memperbaiki, meningkatkan dan mempertahankankondisi lahan2agar dapat berfungsi secara optimal, baik sebagai unsur produksi, media pengatur tata air, maupun sebagai unsur perlindungan alam lingkungan.Reklamasi dapat ditempuh dengan melalui berbagai tahapan, mulai9dengan perbaikan kondisi tanah, pemilihan jenistanaman,

penanaman dan perawatan tanaman.Reklamasi yang dilakukan umumnyabertujuan untuk memperbaikidan menata lahan telah selesai ditambang atau area bekas tambang (mine out area) yang berupa cekungan atau lubang-lubang pada permukaan, agar dapat mendekati kondisi semula diikuti persiapan untuk penanaman. Material-material yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan reklamasi merupakan material-material yang dibongkar dalam kegiatan penambangan yaitu lapisan-lapisan3yang menutupi endapan bahan galian.Material-material tersebut dapat berasal dari tambang itu10sendiri atau dari tambang lain yang berada dalam satu lokasi. Dari keterangandi atas, maka dapat

disimpulkan bahwakegiatan-kegiatan utama dalam reklamasi tambang meliputi: a.

Penentuan lokasi penimbunan overburden baik berupa batuan maupun tanah. b. Pemuatan dan pengangkutan serta penimbunan overburden pada area bekas penambangan (mine out). c. Pemuatan dan pengangkutan serta penebaran kembali lapisan tanah penutup. d. Persiapan lahan untuk penanaman. Selain kegiatan-kegiatan utama tersebut dilakukan juga kegiatan lainnya yang terkait langsung dengan reklamasi, yaitu: 1) Pemeliharaan lapisan tanah penutup agar dapat digunakan kembali pada saat reklamasi. 2) Pengaturan dan pengawasan air limpasan dari lokasi-lokasi penimbunan.7Tujuan utama daripenyimpanan lapisan topsoil adalah untuk mempermudah pemanfaatannya dalam reklamasi nantinya.

(10)

Selain itu dilakukan juga pemeliharaan agar lapisan tanah penutup dapat terjaga kestabilan unsur-unsur yang terkandung didalamnya tidak hilang, sehingga kondisi yang layak masih dapat digunakan nantinya. Adanya usaha reklamasi ini diharapkan dapat memperkecil dampak yang merugikan terhadap lingkungan sebagai akibat kegiatan penambangan. 2.1.2. Tujuan Reklamasi Adapun tujuan dari kegiatan reklamasi9ini adalah agar terciptanya lahan bekas tambang yang kondisinya aman, stabil, dan tidak mudah tererosi sehingga dapat dimanfaatkan kembali sesuai dengan peruntukannya.Selain itu jenis tanaman yang digunakan pada kegiatan revegetsi dipilih dengan memepertimbangkan jenis tanaman lokal setempat, dengan tujuan untuk pemberdayaan masyarakat setempat baik secara individu maupun kolektif agar tingkat kehidupannya menjadi lebih baik. Perencanaan reklamasi dan prosedur operasional yang baik selain dapat meminimalkan dampak-dampak yang merugikan oleh16kegiatan penambangan, jugadapat mendukung effisiensi penggunaan alat, biaya produksi dan manajemen operasional.9Hal-hal yang perlu

diperhatikan dan dipertimbangkan dalam merencanakanreklamasi lahan bekas tambang adalhsebagai berikut : 1.Identifikasi Data Fisik Lahan Data-data fisik lahan untuk

kepentingan reklamasi lahan bekas tambang terdiri dari lapisan tanah pucuk, vegetasi, hidrogeologi dan bentuk lahan 2. Rencana Penggunaan Lahan Para penambang

berkewajiban untuk mengetahui dan memahami rencana peruntukan lahan dilokasi wilayah penambangan sesuai dengan dokumen lingkungan yang telah disusun sehinggaakan mempermudah proses perhitungan jaminan reklamasi yang akan disusun. 3. Batas

Kedalaman Penggalian Batas dalamnya penggalian adalah faktor yang penting yang harus ditaati oleh penambang, sehingga untuk menentukan kedalaman maksimal, perlu

diperhatikan faktor-faktor seperti kedalaman15muka air tanah,pola aliran permukaan setempat, kestabilan lereng, rencana peggunaan lahan masa datang. 4. Bentuk Akhir Lahan Bentuk akhir lahan bekas penambangan harus48sesuai dengan rencanapenggunaan lahan yang telah disepakati,baik oleh PemerintahKabupaten, penambang maupun pemilik lahan. Dengan tercapainya bentuk akhir lahan bekas penambangan yang sesuai dengan rencana, akan mempermudah pelaksanaan reklamasi. 5. Pengelolaan Lapisan Tanah Pucuk Untuk

(11)

lokasi pertambangan yang memiliki tanah penutup, perlu direncanakan pengelolaan yang tepat. Pengelolaan ini meliputi menggali, memindahkaan, mengamankan dan

memanfaatkan kembali. 6. kriteria keberhasilan reklamasi Berdasarkan Permen Esdm/07/2014 pasal 12 ayat 1. kriteria keberhasilan reklamasi terbagi menjadi: a.

14pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib menyusun rencana reklamasi tahap operasi produksi untuk jangka waktu 5(lima)tahun dengan rincian tahunan.b. Dalam hal umur tambang kurang dari 5 (lima) tahun, rencana reklamasi tahap operasi pruduksi disusun sesuai dengan umur tambang. c. Rencana reklamasi tahap operasi produksi meliputi: 1) Tata guna lahan sebelum dan sesudah kegiatan tahap operasi produksi. 2) 6Rencana pembukaan lahan untuk kegiatan tahap operasi produksi yang menyebabkan lahan terganggu.3)Program reklamasi tahap operasi produksi.4)Kriteria keberhasilan reklamasi tahap operasi produksi meliputi standar keberhasilan penatagunaan lahan, revegetasi, pekerjaan sipil, dan penyelesaian akhir.5)Rencana biaya reklamasi tahap operasi produksi.d. Program reklamasi tahap operasi produksi dapat dilaksanakan dalam bentuk revegetasi dan/atau peruntukan lainnya. e. Peruntukan lainnya dapat berupa: 1) Area pemukiman. 2) Pariwisata. 3) Sumber air. 4) Area pembudidayaan. f. Dalam hal pelakasanaankegiatan penambangan secara teknis meninggalkan lubang bekas, maka wajib dibuat rencana pemanfaatan lubang bekas tambang meliputi:1) Stabilisasi lereng. 2) Pengamanan lubang bekas tambang (void).3)Pemulihan dan pemantauan kualitas air serta pengelolaan air dalamlobangbekas tambang (void) sesuaidengan peruntukannya. 4) Pemeliharaan lubang bekas tambang (void).g.12Rencana biaya reklamasi tahap operasi produksi dihitung berdasarkan: 1) Biaya langsung terdiri atas:a) Penataan guna lahan. b) Revegetasi. c)Pencegahan dan penanggulangan air asam tambang.d)Pekerjaan sipil sesuai peruntukan lahan pascatambang. e)Pemanfaatan lubang bekas tambang (void). 2) Biaya tidak langsung, terdiri atas biaya:a)Mobilisasi dan demobilisasi alat.b) Perencanaan reklamasi. c)Administrasi dan keuntungan pihak ketiga sebagai pelaksana reklamasi tahap operasi produksid) Supervisi. h.6Rencana biaya reklamasi tahap operasi produksi harus menutup seluruh biaya pelaksanaan reklamasi tahap operasi produksi termasuk

(12)

pelaksanaan reklamasi tahap operasi produksi yang dilakukanoleh pihak ketiga. i. Penentuan biaya reklamasi tahap operasi produksi pada periode 5(lima)tahun pertama dihitung berdasarkan rencana reklamasi tahap operasi produksi seluas lahan yang dibuka pada periode 5(lima)tahun pertama untuk kegiatan operasi produksi.2.1.3. Landasan Hukum Kegiatan Reklamasi Kebijakan-kebijakan mengenai reklamasi diatur dalam 1. UU No. 042Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral danBatu kapur dijelaskan dalam pasal berikut: a.26Pasal 99 1) Setiap pemegang IUP dan IUPK wajib menyerahkan rencana

reklamasi dan rencana pascatambang pada saat mengajukan permohonan IUP Operasi Produksi 2) Pelaksanaan reklamasi dan kegiatan pascatambang dilakukan sesuai dengan peruntukan lahanpascatambang b. Pasal 100 Pemegang IUP dan IUPK wajib menyediakan dana jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang (2) Menteri, Gubernur, atau

Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya dapat menetapkan pihak ketiga untuk melakukan reklamasi danpascatambang dengan dana jaminantersebut c.Pasal 101 Ketentuan lebih lanjut mengenai reklamasi dan pascatambang serta dana jaminan

reklamasi dan danajamian pascatambangdiatur dengan peraturan pemerintah.2. Kepmen PE441211.K/008/M.PE/1995 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Pertambangan Umum.Pada pasal 6 Kepmen PE 1211.K/008/M.PE/1995 dijelaskan bahwa: Pengusaha pertambangan wajib menyampaikan rencana tahunan pengelolaan lingkungan kepada Kepala Pelaksana Inspeksi tambang dengan tembusan kepada Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang Wilayah28yang memuat antara lain: a. Rencana peruntukan lahan. b. Teknik dan metode pengelolaanlingkungan. c. Jadwalpelaksanaan pekerjaan dan penyelesaian tiap tahap reklamasi. d. Luas lahan yang akan direklamasi. e. Jenis tanaman yang akanditanam. f. Perkiraan biaya. 3.14Permen ESDM No.07 tahun 2014 tentang Pelaksanaan Reklamasi danPasca Tambang. 2.1.4. Perhitungan Jaminan Reklamasi Perhitungan jaminan reklamasi41memuat rencana biaya yang diperlukan untuk mereklamasi lahan yang terganggu dirinci untuk setiap tahun untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.Perhitungan biaya reklamasi terdiri12dari biaya langsungdan biaya tidak langsung(Peraturan Menteri ESDM No. 18 Tahun 2008).1. Biaya Langsung

(13)

Biaya langsingterdiri dari :a. Biaya Penataan Guna Lahan Dalam penataan lahan

dipertimbangkan aspek-aspek terkait penataan lahan yang pada umumnya berhubungan dengan alat berat dan biaya opersional, antara lain: 1) Biaya pengaturan permukaan lahan. Perhitungan produktivitas alat berat: a) Produktifitas Excavator7Alat yang digunakan

sebagai alatgali-muat pada kegiatan reklamasi di PT. Kalimando adalah excavator. Produksi excavator per jam dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut : P= ...2.1 (Sumber : Susi Fatena Rostiyanti, 2008 : 93) Keterangan P :

Produktifitas excavator (m3/jam), V : Kapasitas bucket (m3), S : Faktor koreksi, BFF: Faktor bucket, Eff : Efisiensi kerja alat, CT :Waktu siklus perdetik. Di bawah ini bisa kita lihat tabel faktor koreksi (s) untuk kedalaman dan sudut putar di tabel 2.1 Tabel 2.1 Faktor Koreksi (S) untuk Kedalaman dan Sudut Putar Kedalaman Penggalian (% dari Maks) Sudut Putar (o) 45 60 75 90 120 180 30 1,33 1,26 1,21 1,15 1,08 0,95 50 1,28 1,21 1,16 1,10 1,03 0,91 70 1,16 1,10 1,05 1,00 0,94 0,83 90 1,04 1,00 0,95 0,90 0,85 0,75 (Sumber : Rostiyanti ,2008) Faktor koreksi material bisa dilihat pada tabel 2.2. dibawah ini: Tabel 2.2 BFF (Faktor Koreksi) 27untuk Alat GaliNo Material BFF (%) 1Tanah dan tanah organik 80 – 1102Pasir dan kerikil 90 – 1003Lempung keras 65 – 954Lempung basah 50 – 905Batuan dengan peledakan buruk 40 – 706 Batuan dengan pelefakan baik 70 – 90 b) Produktivitas

dumptruck Produksi perjam dumptruck dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut: P= ... 2.2 Dengan P= Produksi dump truck per jam

(m3/jam), C=Kapasitas dump truck (m3), Eff =Efisiensi kerja alat dan, CT=Waktu siklus alat. c) Motor greader Motor greader digunakan untuk melakukan perataan tanah yang tidak terlalu tinggi, adapun produktivitas motor greader dapat diketahui dengan persamaan berikut æ df

(14)
(15)
(16)

(menit) 2.3 Dengan Df = jarak lurus pergi persiklus (meter) Dr= jarak kembali dalam greading berikutnya (meter) Vf= kecepatan rata pergi (m/menit) Vy= kecepatan rata-rata kembali (m/menit) N= Jumlah pass E= efesiensi d) Pemboran lubang tanam Pemboran lubang tanam ini dilakukan sebagai media tanam tanaman inti, dimana produktivitas pemboran dapat diketahui sebagai berikut: N = 1000Cs = ...rpm 2.4 p D Dengan, N =kecepatan putaran mesin dalam satuan putaran/menit (rpm) Cs = cutting speed (kecepatan potong) dalam satuan m/menit A = diameter mata bor dalam satuan mm D =Diameter mata bor dalam satuan mm 1000=konversi dari satuan meter pada Cs ke mm e) PC breaker Pc breaker36digunakan untuk membuatretakan di sekililing lubang tanam agar memudahkan penjalaran akar. f) Produktivitas buldozer Bulldozer berpungsi sebagai alat bantu bagi excavator dalam melakukan penggalian dan pengumpulan tanah. Buldozer juga dipakai untuk kegiatan land clearing serta proses penebaran top soil serta penimbunan overburden. Rumus untuk untuk menghitung produksi bulldozer dapat dilihat sebagai berikut: Q=22q x 60 x e xE/ Cm 2.5 Sumber : Handbook Komatsu Edition 28 Keterangan Q adalah produktivitas per jam, q adalah kapasitas blade (m³), k adalah blade factor, e adalah faktor konversi (1),57E adalah efisiensi kerja(%),Cm adalah cycle time.b. Biaya3penebaran tanah pucuk (topsoil)Material utama kegiatan penghijauan berupatanah pucuk (topsoil) berasal dari timbunantanah pucuk (topsoilstorage) yang berjarak sekitar beberapa meter dari lokasi yang akan direklamasI 1) Biaya revegetasi 1. Analisis kualitas tanah49Kondisi fisik, kimia dan biologi tanah dijadikan indikator untuk menentukan kualitas tanah. 19Kualitas tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk berfungsi dalam berbagai batas ekosistem untuk mendukung produktivitas biologi, mempertahankan kualitas lingkungan dan meningkatkan kesehatan tanaman, hewan dan manusia. Secara umum, terdapat tiga makna pokok daridefinisitersebut yaitu produksi berkelanjutan yaitu kemampuan tanah untuk meningkatkan produksi dan tahan terhadap erosi, mutu lingkungan yaitu tanah diharapkan mampu untuk mengurangi pencemaran air tanah,udara, penyakit dan kerusakan sekitarnya dan ketiga2kesehatan makhluk hidup.35Dampak negatif dari ketidakmampuan tanah untuk memenuhi fungsinya adalah terganggunya kualitas tanah

(17)

sehingga menimbulkan bertambah luasnya lahan kritis, menurunnya produktivitas tanah dan pencemaran lingkungan.18Dampak tersebut membuat kita untuk mencari indikator dari segi tanah yang dapat digunakan untuk memonitor perubahan kualitas tanah agar tetap memenuhi fungsinya. Penurunan kualitas tanah akan memberikan kontribusi yang besar akan bertambah buruknya kualitas lingkungan secara umum.32Sangat disadari akan kompleknya berbagai proses dan faktor yang mengendalikan kualitas tanah sehingga sangat sulit untuk menyatukan berbagai interaksi antara faktor-faktor tersebut menjadi suatu indikator.Secara umum18indikator kualitas tanah yangbaik adalah sebagai berikut: (1) Mudah pengamatan/pengukurannya. (2) Mampu mengukur setiap perubahan dalam fungsi tanah. (3) Terdiri sifatfisika, kimia dan biologi tanah.(4) Mudah diakses dan

diterapkan di lapangan. (5) Peka terhadap perubahan iklim dan pengelolaan. 2. Pemupukan Biaya pemupukan terhadap pohon3yang akan ditanamdihitung berdasarkan dari jumlah banyaknya pohon yang bisa ditanami dalam areal reklamasi dan berapa jarak antara satu pohon kepohon lainnya. Biaya pemupukan22dihitung berdasarkan hargapupuk saat ini. Jenis pupuk yang digunakan yaitu pupuk kompos20Pupuk Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Beberapa kegunaan kompos adalah:(1)Memperbaiki struktur tanahdan karakteristik tanah. (2)Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir.(3)Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.(4)Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah.(5) Menambah dan mengaktifkan unsur hara. Meningkatkan kesuburan tanah. (6) Meningkatkan aktivitas mikroba tanah. (7) Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman. (8) Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman. (9)

Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah.3. Pengadaan Bibit Biaya pengadaan bibit ditentukan dari berapa harga bibit tanaman yang akan ditanam setiap batang dan disiapkan untuk berapa batang kebutuhan bibit tanaman. c. Biaya Pekerjaan Sipil Biaya yang diperlukan untuk pekerjaan sipil dan secara teknis sesuai dengan AMDAL dan UKL-UPL 2.33Biaya Tidak Langsung Uraian mengenai biaya yang harus dimasukkan dalam perhitungan reklamasi dan sedapat mungkin ditetapkan dengan menggunakan

(18)

standar acuan, yang ditentukan sebagai berikut: a.11Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat sebesar 2,5 % dari biaya langsung atau berdasarkan perhitungan.b.Biaya perencanaan reklamasi sebesar2 %- 10 %dan biaya langsung. c.Biaya administrasi dan keuntungan kontraktor sebesar3 % - 14% dari biaya langsung.d. Biaya supervisi sebesar 2 % - 7% dari biaya langsung TotalBiaya= Biaya Langsung + Biaya Tidak langsungUraian mengenai total biaya langsungditambah denganbiaya tidak langsungdan biaya-biayatersebut sudah harus memperhitungkan pajak-pajak yang berlaku dan dibuat dalam mata uang Rupiah atau Dollar Amerika Serikat.Sumber: (Subrata, Dkk 2016) 2.1.5 Perencanaan4Lokasi yang Akan diReklamasi Sesuai dengan perencanaan awal dari kegiatanreklamasi dan revegetasiluaslahan yang akandilakukan kegiatan reklamasi adalah pada Area

Penambangan yang akan berakhir dalam waktu dekat. Tahapan perencanaanlokasi yang akan direklamasiyaitu sebagai berikut: 1.Pengukuran luas 2. Pengaturan permukaan lahan 3. Memperkecil gaya penggerak atau momen penggerak. 4. Memperkecil gaya melawan atau momen melawan. 5. Pengendalian erosi 6.3Penebaran tanah pucuk7. Pemilihan jenis tanaman 8. Rencana penyediaan bibit 9. Perhitungan jumlah tanamanyang akan ditanam 2.1.6. PengaturanPermukaan Lahan Padalahan yang akan dilakukan kegiatan reklamasi, PT. Kamalindo sompurna mengatur lahan tersebut dengan cara memindahkan dan mendatarkan material dari bench soil ke area reklamasi, kegiatan7ini dilakukan dengan

menggunakan bulldozer.Hal ini dilakukan agar pada saat kegiatan reklamasi berikutnya tidak menemukan kendala yang dapat menghambat kegiatan reklamasi. Pengaturan

bentuk lereng juga termasuk kedalam penggaturan permukaan lahan, karena lereng sangat berpengaruh besar terhadap lahan yang akan di reklamasi. Pada umumnya lereng24yang berada padalahan reklamasi sudah relatif aman, namun untuk menghindari kemungkinan terjadinya longsoran pengamanan lereng perlu dilakukan. 2.1.7. Pengendalian13Erosi Hujan akan menimbulkan erosi jika intensitasnya cukup tinggi dan jatuhnya dalam waktu yang relatif lama. Ukuran butir air hujan sangat berperan dalam menentukan erosi.30Hal

tersebut disebabkan karena dalam proses erosi energi kinetik merupakan penyebab utama dalam menghancurkan agregat–agregat tanah. Besarnya energi kinetik hujan tergantung

(19)

pada jumlah hujan, intensitas dan kecepatan jatuhnya hujan.Kecepatan jatuhnya

butir–butir hujan itu sendiri ditentukan ukuran butir–butir dan angin.13Jadi intensitas butir-butir hujan, kecepatan hujan, bentuk ukuran air hujan, lamanya hujan dan kecepatanangin secara kolektif mempengaruhi kekuatan hujan untuk menimbulkan erosi.Erosi terjadi melalui proses penghancuran18dan pengangkutan partikel-partikel ataumassa tanah oleh hujan, air limpasan, atau angin, maka strategi untuk mencegah dan penanggulangan erosi pada tingkat mikro, haruslah berdasarkan pada hal-hal berikut: 1. Menutup tanah untuk melindunginya dari penghancuran dari butir-butir hujan dengan tumbuh-tumbuhan.132. Meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah untuk mengurangi air limpasan, mengurangi banjir, mengurangierosi tanah, mengisi kembali reservoir air tanah dan menyediakan air pada musim kemarau. 3. Memperbaiki atau meningkatkan stabilitas agregat tanah.4.

Meningkatkan kekasaran permukaan3untuk mengurangi kecepatan airlimpasan. 2.1.8. Penebaran Tanah PucukTanah pucuk merupakan lapisan teratas dari lapisan tanah yang dikupas pada saat penambangan batu kapur secara tambang terbuka. Tanah51pucuk mengandung banyak unsur haratanahyang diperlukan olehtumbuh-tumbuhan.Oleh karena itusaat melaksanakan kegiatan reklamasi tanah pucuk sangat diperlukan untuk melaksanakan kegiatan penanaman kembali. Penggunaan tanah pucuk4dapat dilakukan dengan carapenyebaran, cara ini dilakukan apabila jumlahlapisan tanah pucuk yang tersedia cukup banyak. Sebelum direklamasi, area terlebih dahulu diratakan permukaannya, sehingga mempermudah penanganan selanjutnya. Dengan lapisan tanah pucuk secara merata sehingga diharapkan lahan bekas penambangan akan mendekati keadaan semula. Sumber: (Muhammad Buby Maritio 2015) 2.1.9. Pemilihan Jenis Tanaman Dalam memilih jenis tumbuhan selain dipilih jenis tanaman lokal (sebelum dilakukan36kegiatan

penambangan) yang sesuai denganiklim dan kondisi, tetapi perlu juga dipilih dan dicoba jenis tanamanlain yang dapat berproduksi dan sesuai dengan jenis atau18kondisi tanah, baikitu unsur-unsurhara dalam tanahmaupun pH tanah. Tanaman yang digunakan atau bagi kegiatan penghijauan adalah tanaman jati. Lubang tanam dibuatbeberapa hari sebelummenanam. Pada waktu menggali lubang, tanah36bagian atas dan bawah

(20)

dipisahkan, masing-masing di sebelah Utara dan Selatan lubang.Sumber: (Sujiman Muhammad Icwan 2016) 2.1.10. Rencana penanaman Tanah Penutup Langkah awal

kegiatan revegetasi dimulai dengan melakukan penanaman tanah penutup. Jenis tanaman penutup yang digunakan yaitu Legume Cover Crop (LCC). Tanaman LCC terdiri dari dua jenis yaitu: Colopogonium Mucunoides (CM) dan Centrosema Pubescens (CP). Bibit tanaman LCC sendiri didatangkan dari luar daerah, yaitu di datangkan dari daerah Prabumulih. LCC ditanam9pada daerah yangmiring serta pada gawangan-gawangan tanaman inti. Gawangan adalah daerah-daerah yang terletak antara jarak-jarak tanaman inti. Tujuan penanaman LCCadalah : 1.Mengurangi aliran permukaan dan erosi. 2. Menambahunsur hara tanah.3. Menambah Bahan Organik kedalam tanah dan

memperbaiki unsur tanah. 4. Menekan pertumbuhan gulma. sumber: (Karyudi, 2001) 2.1.11. Pekerja Sipil2yang Ada diLokasi Sehubungan dengan peruntukan pada akhir tambang, pekerjaan sipilyang akan dilaksanakanmeliputi pemeliharaan bangunan sarana prasarana tambang, jalan tambangdan drainase.Pemeliharaan berbagai bangunan sarana prasarana tambang dan jalan kerja dilakukan secara berkala, sedangkan untuk pemeliharaan jalan utama dan drainase diutamakan15pada saat musim hujan,agar tetap berfungsi sebagai mana mestinya. Jalan utama tambang tetap dipertahankan karena akan menjadi akses menuju lahan produktif. 2.1.12. Keadaan Umum daerah6IUP Operasi ProduksiBerdasarkan surat Keputusan Bupati Kabupaten Sarolangun Nomor 599/ESDM/2014 Tentang

Persetujuan PeningkatanIzin Usaha PertambanganEksplorasi MenjadiIzin Usaha Pertambangan Operasi Produksi KepadaPT. Kamalindo Sompurna di Kecamatan Pelawan.Luas area bukit kapur yang dikuasi saat ini adalah 617 Ha (KW 116 KP 210410) pada tanggal 29 Desember 2014. Pada saat ini sumber daya PT. Kamalindo sompurna menguasai lahan tambang Dengan luas 617 Ha2Sesuai dengan keputusanBupati Sarolangun Nomor 599/ESDM/2014 Tentang Persetujuan PeningkatanIzin Usaha

PertambanganEksplorasi MenjadiIzin Usaha Pertambangan6Operasi Produksi KepadaPT. KAMALINDO SOMPURNA (KW.116 KP.210410) di Kecamatan Pelawan Kabupaten

(21)

PT. Kamalindo sompurna mempekerjakan 89 orang karyawan yang 90% adalah masyarakat local, PT.Kamalindo sompurna telah melakukan penambangan pada areal tersebut. 1. Lokasi Dan Kesampaian Daerah kegiatan Lokasi Izin Usaha Pertambangan PT. KAMALINDO SOMPURNA secara administratif terletak di Desa Rantau Tenang, Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Dengan luas 617 Ha2Sesuai dengan keputusan Bupati Sarolangun Nomor 599/ESDM/2014 Tentang Persetujuan PeningkatanIzin Usaha PertambanganEksplorasi MenjadiIzin Usaha PertambanganOperasi Produksi Kepada PT. KAMALINDO SOMPURNA (KW.116 KP.210410) di Kecamatan Pelawan Kabupaten

Sarolangun Seluas 617 Hektar.Luas wilayah kuasa penambangan PT. Kamalindo Sompurna 3dapat dilihat pada Gambar2.2. Wilayah IUP PT. Kamalindo Sompurnadapat ditempuh melalui jalan darat melalui jalan lintas Sumatera dari provinsi Jambi dengan jarak ±185 km sampai di kota sarolangun kemudian dilanjutkan kearah simpang Pelawan sejauh ±5 km dan menuju Desa Lubuk Sepuh untuk mencapai lokasi IUP Operasi Produksi yang dapat dilihat gambar 2.1 Gambar 2.1 Peta Kesampaian Daerah PT.Kamalindo Sompurna Peta izin usaha penambangan PT. Kamalindo Sompurna bisa dilihat pada gambar 2.2 dibawah ini Gambar 2.1.24Izin Usaha Pertambangan Operasi ProduksiPT. Kamalindo Sompurna Akses jalan menuju lokasi site penambangan batubara PT. Kamalindo Sompurna dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua. Sedangkan dalam lokasi penelitian sebagian daerah dapat dijangkau dengan jalan kaki. Secara geografi wilayah lokasi kerja PT. Kamalindo Sompurna Sejahtera berada pada titik-titik koordinat10yang disajikan padatabel 2.1 dibawah ini Tabel 2.3. Koordinat Wilayah IUP-OP PT. Kamalindo Sompurna TITIK BUJUR TIMUR LINTANG SELATAN ◦ ’ ” ◦ ’ ” 1 102 45 00 02 20 20 2 102 45 00 02 21 29 3 102 44 47 02 21 29 4 102 44 47 02 21 39 5 102 44 35 02 21 39 6 102 44 35 02 21 46 7 102 44 28 02 21 46 8 102 44 28 02 21 56 9 102 44 20 02 21 56 10 102 44 20 02 22 10 11 102 44 02 02 22 10 12 102 44 02 02 22 28 13 102 43 42 02 22 28 14 102 43 42 02 22 50 15 102 43 25 02 22 50 16 102 43 25 02 22 00 17 102 43 11 02 22 00 18 102 43 11 02 22 50 19 102 43 17 02 22 50 20 102 43 17 02 22 37 21 102 43 21 02 22 37 22 102 43 21 02 22 23 23 102 43 27 024822 23 24102 43 27 02 22 12 25 102 43 39 02 22 12 26 102 43 39 02

(22)

21 23 27 102 43 46 02 21 23 28 102 43 46 02 21 17 29 102 43 52 02 21 17 30 102 43 52 02 20 48 31 102 44 23 02 20 48 32 102 44 23 02 20 40 33 102 44 28 02 20 40 34 102 44 28 02 20 34 35 102 44 34 02 20 34 36 102 44 34 02 20 31 37 102 44 38 02 20 31 38 102 44 38 02 20 27 39 102 44 44 02 20 27 40 102 44 44 02 20 24 41 102 44 48 02 20 24 42 102 44 48 02 20 20 2. Iklim16Dan Curah hujanIklim dan cuacamerupakan salah satu faktoryang sangat berpengaruhdalam kegiatan penambangan,karena seluruh aktivitas kerjapada tambang terbukaberhubunganlangsung dengan udara bebas.Hal ini akan mempengaruhi

produktivitas penambangan dan akan berpengaruh pada target produksi perusahaan. Daerah penambangan PT. Kamalindo sompurnaberiklim tropis dengankarakteristikcurah hujan yangdibagi dalamdua musim yaitu : 1.Musim hujan,53biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai April. 2. Musim kemarau dengan sesekali hujan,biasanya terjadi pada bulan April sampaiOktober. 3.4Geologi Regional Dan Sumber Daya MineralUrutan penyelidikan geologiyang dilakukan adalaheksplorasi detailyang bertujuan untuk mendelinasi secara rinci dalam 3 dimensi terhadapendapan mineral yangtelah diketahui dari eksplorasi sebelumnya dan dari lokasi batubara yang sedang ditambang.29Jarak pencontohan sedemikian rapat sehingga ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas dan ciri-ciri yang lain dari endapan mineral tersebut dapat ditentukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi.Jenis perketaan data geologi7yang akan dilakukandi area Blok IUP

meliputi : a.Pemboran dalam (deep drilling) sebanyak dengan maksimal kedalaman 100 meter, b. Pemboran dangkal (shallow drilling) sebanyak dengan kedalaman 40-50 meter, c. Analisa contoh batubara. Pola dan jarak titik bor disesuaikan dengan pola penyebaran batubara dengan4jarak antar titik pemboranbervariasi hingga sampai 250 m dengan kedalaman tiap titik bor bervariasi yang tergantung dengan lokasi pemboran. Sedangkan pada pemboran dangkal pola dan jarak titik bor disesuaikan dengan pola penyebaran batubara denganjarak antar titik pemborandangkal adalah 50 msampai dengan 300m dengan kedalaman rata – rata tiap titik bor 20 – 75 meter. Metoda pemboran dalam maupun dangkal adalah pemboran inti (non-core drilling)2pada lapisan batuandan pemboran inti (coring) pada lapisan batubara dengan ukuran diameter NQ.Batubara yang

(23)

diperoleh dari coring diambil contohnya dan dianalisa dengan metode per lapisan (ply byply).Laboratorium10yang dipergunakan untukmelakukan analisa sampel batubara direncanakan laboratorium PT. Sucofindo dan PT. Geoservice. 4. Stratigrafi Secara Geologi Gegional Wilayah IUP Produksi PT. Kamalindo Sompurna berada pada Peta Geologi Lembar Sarolangun skala 1: 250.000 yang diterbitkan oleh3Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G) Bandung. Berdasarkan Peta Geologi (P3G) Bandung, Lembar Peta

Sarolangun (S.61Gafoer, T. Cobrie & J. Purnomo 1986)maka stratigrafi regional Lembar Sarolangun dan sekitarnya dari tua ke muda tersusun atas: Endapan Alluvial (Qa) : Pasir, Lanau dan Lempung Endapan Rawa (Qs) : Lumpur, Lanau dan Rawa Satuan Gn. Api Muda (Qhv) : Breksi gn. Api, lava dan tufa yang bersifat Andesit Formasi Pasumah (Cb) : Lava dan Tufa bersifat Riolit Formasi Ranau (Qrv) : Tufa yang bersifat Dasit sampai Riolit Andesit : Batuan beku bersifat Andesit berupa retas Formasi Kasai (Qtk) : Tufa, tufa pasiran dan batupasir tufan yang mengandung batuapung Formasi Muarae nim(Tmpm) : Batulempung, batulanau dan batupasir tufan4dengan sisipan batubaraFormasi Airbenakat (Tma) :

Perselingan batulempung dengan batulanau dan serpih. Formasi Gumai (Tmg) :

Batulempung, serpih dibeberapa tempat gampingan. Formasi Talangakar (Tomt) : Batupasir sangat kasar sampai halus, batulanau dan batulempung. Diorit Kuarsa (Kdi) : Diorit,

berkristal halus-sedang. Batugamping (Pl) : Batugamping klastik, terhablurkan ulang, foraminifera. Statigrafi daerah penelitian bisa dilihat pada gambar 2.3. dibawah ini Gambar 2.3. Stratigrafi Regional Sarolangun Secara geologi daerah penyelidikan tersusun oleh Endapan Aluvial (Qa), dengan batuan pembawa batubara (bearing coal) yaitu Formasi Muara Enim yang terdiri dari batulempung, batulanau dan batupasir tufan4dengan sisipan batubaradan ditutup dengan satuan dataran aluvial. 5. Stuktur Geologi Struktur geologi regional pada daerah penyelidikan merupakan lipatan homoklin dengan sayap lipatan miring ke arah Barat-Barat Laut. Arah umum penyebaran batuan pada daerah penyelidikan antara N 200°E s/d N 230°E dengan kemiringan lapisan 12°-22° relatif ke arah Barat-Barat Laut. 6. Ganesa Dan Penyebaran Batugamping Batu gamping46dapat terbentuk melalui beberapa caradiantaranya: organic,secaramekanik dan secara kimia.Ssebahagian besar

(24)

batugamping dialam terbentuk secara organic akibat terjadinya pengendapan cangkang (rumah karang) dan siput, foraminivera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang. Batugampingyang terjadi secara mekanik tidak jauh berbeda dengan batu gamping yang terjadi secara organic,namun dibedakan karenaterjadinya perombakan dari bahangamping tersebutkemudian terbawa oleh arus dandiendapkan dari tempat yang tidakjauh dari tempatsemula.sedangkanyang terjadi secara kimia adalah jenisbatugamping yangterjadi dialamkondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam air laut ataupun air tawar.Selain hal tersebut diatas, 54mata air mineral dapat pula

mengendapkanbatugamping yangdisebut endapan sinter.Jenis batugamping17ini terjadi karena peredaran air panas alam yang melarutkan lapisanbatugampingdibawah

permukaan yang kemudian diendapkan kembalikepermukaan bumi. 7. Analisis Kimia Batugamping PT.Kamalindo sompurna sudah melakukan uji analisis kimia16yang dilakukan oleh PT.Sucofindo. Data hasil analisis kimia batu kapur tersebut adalah sebagai dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut : Tabel 2.4 Analisis Kimia Batu Gamping Parameter Unit Hasil Metode Iron Trioxide (Fe2O3) % 0.52 ICP Aluminium Trioxide (Al2O3) % 0.06 ICP Calcium Oxide (CaO) % 31.91 ICP Calcium Carbonat (CaCO3) % 56.99 - Magnesium Oxide (MgO) % 18.24 ICP Magnesium Carbonat (MgCO3) % 37.57 - Manganese Dioxide (MnO2) % 0.03 ICP Chromium Trioxide (Cr2O3) % Less than 0.01 ICP Sodium Oxide (Na2O) % 0.02 ICP

Potassium Oxide (K2O) % 0.02 ICP Silicon Dioxide (SiO2) % 4.52 Gravimetri Titanium Dioxide (TiO2) % Less than 0.01 ICP Moisture content (MC) % 0.08 Gravimetri Sumber: PT. Sucofindo, 2011 8. Kegiatan Produksi PT.Kamalindo Sompurna Secara ringkas proses hasil produksi yang dilakukan dalam menghasilkan pupuk batu kapur dan kapur pertanian,dan calcium carbonat. Proses produksi pupuk dapat diketahui seperti berikut : 9.Pupuk

Dolomite (Pupuk Kelapa Sawit) dan Kapur Pertanian Pada dasarnya proses produksi pupuk dolomite dan kapur pertanian adalah sama, Sebagai langkah awal proses pengolahan adalah pengambilan bahan baku yang dilakukan excavator dan dilansir dengan truk yang jaraknya± 30 kmdari lokasi batu kapur. Selanjutnya, setelah sampai di lokasi pabrikbatu tersebut masuk ke proses penghancuran dengan menggunakan stone crusher sehingga

(25)

kita dapatkan sirtu (pasir batu). Pasir batu tersebut langsung keluar melalui conveyor dan masuk ke proses penggilingan dengan menggunakan hammer milk sehingga

menghasilkan tepung batu yang telah ditentukan kehalusannya (mesh-nya) yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Hasil penggilingan tersebut langsung ditampung dengan karung yang diletakkandiatastimbangan dengan berat setiap karung adalah 50 kg. Selanjutnya pupuk dolomite disimpan di gudang dan siap dikirim. Pupuk dolomite dan pupuk pertanian tersedia dalam ukuran mesh 80 dan100.Dolomiteadalah pupuk yang memiliki kandungan hara kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) tinggi dan sangat bermanfaat untuk pengapuran tanahmasamdan juga sebagai pupuk bagi tanah dan tanaman yang berfungsi menyuplai unsur Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) untuk kebutuhan tanaman. Bagan produksi pupuk dolomite dapat dilihat pada Gambar 2.4sebagai berikut : Gambar 2.4. Bagan Produksi Pupuk 10. Sistem Penambangan

15Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral ataubatu kapur yang rneliputipenyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,2penambangan, pengolahan dan pemurnian,

pengangkutan dan penjualan,serta kegiatan pascatambang (Undang UndangNo. 4 Tahun 2009).Irwandy Arif (2000 : III-1)secara garis besarmetode penambangan dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu: a. Sistem7Tambang Terbuka (Surface mining) Merupakanmetoda penambangan yangsegala kegiatan atau aktivitas penambangan dilakukan di atas atau relatif dekatdenganpermukaan bumi dan tempatkerjanyaberhubungan langsung dengan

udara luar Irwandy Arif (2000 : III-4). Beberapa jenis4metoda tambang terbuka yaitu sebagai berikut: 1) Open pit/open cast/open cut/open mine2) Quarry 3) Stripe mine 4) Aluvial mine b. Sistem7Tambang Bawah Tanah(Underground mining) Merupakan metoda penambangan yangsegala kegiatan atau aktivitas penambangan dilakukan dibawah

permukaan bumi dan tempat kerja berhubungan langsung denganpermukaan, metoda

tambang bawah tanahyaitu2sebagai berikut: 1)Room and pillar. 2) Sublevel stoping. 3) Longwall. 4) Block caving. c. Tambang Bawah Air Merupakan metoda penambangan yang segala kegiatan atau aktivitas penambangan dilakukan di bawah permukaan air atau

(26)

endapan bahan galian atau mineral berharga yang terletak di bawah permukaan air.Untuk pemilihan metode penambangan yang cocok untuk perancangan penambangan, dipilih berdasarkan pada metoda yang dapat memberikan keuntungan yang terbesar dan bukan pada kedalaman atau dangkal tidaknya letak endapan bahan galian , serta perolehan tambang (mining42recovery) yang terbaik.Pemilihan berdasarkan keuntungan perlu dilakukan karena industri pertambangan dalam usahanyadikenal sebagai wasting assets, dengan resiko tinggi, sedangkanmineral atau endapanbahan galian tersebut tidak dapat diperbaharui (non renewable resources). 11. Aktivitas Dasar7Penambangan Secara garis

besar,Aktivitas yang dilaksanakan pada persiapan sampai dengan penambangan PT. Kamalindo Sompurna terdiri atas beberapa bagian : a. Pembabatan (clearing)43Yang dimaksud dengan pembabatan adalah pembersihan daerah yang akan ditambang dari semak-semak, pepohonan,tanah maupun bongkahan- bongkahanbatu yang menghalangi pekerjaan selanjutnya.38b. Pengupasan Tanah Penutup (stripping) Pengupasan tanah penutup dimaksudkan untuk membuang tanah penutup (overburden) agar endapan bahan galiannya terkupas dan mudahditambang. c.45Pembongkaran atau Pemberaian(Breaking/ Loosening) Pembongkaran adalah serangkaianpekerjaan yang dilakukan untuk

membebaskan bahan galian dari endapan induknya.1Untuk melakukan pembongkaran diperlukan alat-alat yang sesuai dan tepat untuk daerah yang akan dikerjakan. Pemilihan alat-alat tersebut tergantung pada faktor teknis dan ekonomis. Faktor teknis misalnya jenis, sifat fisik dan letak endapansedangfaktor ekonomis misalnya harga alat dan biaya

perawatan alat tersebut.Alat gali non mekanis misalnya cangkul, linggis, balincong, sekop dan lain-lain. Serta alat-alat mekanis misalnya Power Scraper, Bulldozer, Bucket Whell Excavator, Hydroulic Shovel, dan lain-lain. d. Pemuatan Setelah pembongkaran dilakukan maka pekerjaan selanjutnya adalah pemuatan. Pengertian pemuatan di sini1adalah serangkaian kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan untuk mengambil dan memuat material bahan galian ke dalam alat angkutatau kesuatu alat pengatur aliran material (hooper, bin, feeder dansebagainya).Alat-alat yang dipakai pada kegiatan pemuatan sangat bermacam-macam baik bentuk maupun cara kerjanya. Beberapa macam dari alat

(27)

muat tersebut adalahPower Shovel, Dragline, Back Hoe, Clam,Truck Loader, Wheel Loader, Bucket Whell Excavator, Hydrolic Shover atau bulldozer untuk kondisi tertentu. e.

Pengangkutan Pengertian pengangkutan di sini1adalah serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk mengangkut endapan bahan galian dari suatu operasi penambangan. Pengangkutan ini sangat mempengaruhi kegiatan penambangan, kadang-kadang untung ataurugi suatu perusahaan pertambangan terletak pada lancar atau tidaknya

pengangkutan.Beberapa macamalat angkut yang sering digunakan pada tambang terbuka adalahDumptruck,Lori dan Lokomotif,Conveyors,Cable Way Transportation, Power Scraper, pipa dan pompa, tongkang dan kapal tunda,dan kapal curah. f.7Reklamasi

Kegiatan reklamasimerupakankegiatan yang dilakukan secara bertahapdan sudah akan dilakukan pada saat kegiatan penambangan dilakukan, yang berakhir pada saat paska penambangan.21Pada tahap penambangankegiatan reklamasi dilakukan pada lahan bukaan yang di atasnya sudah tidak ada aktifitas penambangan yang kegiatannya dapat meliputi penataan lahan, pengaturan sistem penyaliran, dan penghijauan (revegetasi) dengan menanam berbagai macam jenis tumbuh-tumbuhan (produktif) yang sesuai dengan kondisi tanah dan berdasarkan kesepakatan dengan pemilik lahan 2.2. Kerangka Konseptual Berdasarkan dari landasan teori maka dapat dibuat kerangka konseptual seperti gambar 2.5. Gambar 2.5 Kerangka Konseptual10BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukana dalah penelitian yang bersifat terapan (applied research), yaitu penelitian yang hati-hati, sistematik dan terus menerus terhadap 52suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu (Menurut Sedarmayanti,2002). Hasil dari penelitian yang dilakukan tidak perlu sebagai suatu penemuan baru, akan tetapi merupakan aplikasi yang baru dari penelitian yang telah ada. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan. Pada PT.Kamalindo Sompurna1terletak di DesaRantau Tenang, Kecamatan PelawanKabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.3.3 Data dan Sumber Data 3.3.1 Data Data yang peneliti

butuhkandalam penelitian iniadalah: 1. Data Primer Data primer10yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:a. Data koordinat yang akan direklamasi. b. Jarak pemindahan OB. c.

(28)

Jarak Pemindahan Top soil d. Cycle time alat 41 2. Data SekunderData sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:a. Spesifikasi alat b. daftar harga sewa alat berat. c. Peta topografi. d. Peta geologi. e. Peta situasi f. Harga bibit jati,harga pupuk. 3.3.2 Sumber data Sumber data yang peneliti dapatkan berasal dari pengamatan langsung dan arsip dari PT. Kamalindo sompurna serta studi kepustakaan. 3.4 Teknik Pengambilan Data Dalam teknik pengumpulan data dilakukan dengan dengan cara yaitu: 1. Mencari koordinat lahan 2yang di reklamasidengan cara mengukur area tersebut menggunakan alat GPS. (Tabel 4.1 pada bab 4) 2. Mengukur jarak pemindahan OB dan top soil menggunakan alat GPS

Tracking. 3. Untuk mendapatkan cycle time menggunakan stopwatch (lampiran 3) 3.5 Teknik Pengolahan Teknik pengolahan10data yang digunakan dalam penelitian ini adalah denganmenggunakan rumus-rumussebagai berikut: 1.Merancang teknis dari11kegiatan reklamasi menggunakanbantuan software autocad dan persamaan 2.1 sampai persamaan 2.2, biaya-biaya yang akan dihitung berupabiaya pengaturan permukaan lahan danbiaya revegetasi. 2. Perhitungan biaya langsung darikegiatan reklamasi menggunakanmicrosoft excel biaya-biaya yang akan dihitung berupabiaya pengaturan permukaan lahan danbiaya revegetasi. 3.6 Analisa Data Setelah melalui tahap dalam pengumpulan data dan

pengolahan data maka dilakukan analisis data dari1pengolahan data yang didapat.Pada analisis data ini dapat menentukan hasil akhir dari penelitian yang dilakukan, yaitu tentang kajian teknis dari kegiatan reklamasi. 3.6. Kerangka Metodologi Kerangka metodologi 16yang digunakan adalahseperti diperlihatkanpada gambar di bawah ini. Data Primer a. Data koordinat yang akan direklamasi. b. Jarak pemindahan OB. c. Jarak Pemindahan4Top soil d. Cycle time alatData Sekunder a. Spesifikasi alat. b. Harga sewa alat berat. c. Peta topografi. d. Peta geologi. e. Peta situasi f. Harga sewa, bibit jati,harga pupuk. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Penelitian46BAB IV PENGOLAHANDATA 4.1. Pengumpulan Data Untuk melakukan pengolahan data, tentunya perlu terlebih dahulu dikumpulkan data-data yang berhubungan dengan tujuan penelitian, data yang dikumpulkan tersebut terdiri dari data primer dan data sekunder, berikut adalah data-data yang dikumpulkan: 4.1.1. Waktu siklus1alat muat dan alat angkutDataini digunakan untukperhitunganproduksi alat muat

(29)

dan alat angkut sepertiterlihat pada lampiran 3. 4.1.2. Data Kordinat2yang akan

direklamasiData koordinatyang akan direklamasiseperti terlihat pada tabel 4.1. dibawah 10ini : Tabel4.1 Koordinat Area Reklamasi No Sudut Lahan Easting Northing 1 R1

248620.9728 9740224.306 2 R2 248597.3142 9740132.071 3 R3 248640.7734 9740134.242 4 R4 248903.8097 9740308.025 5 R5 248812.0024 9740381.292 4.1.3. Jenis4alat berat dan alat angkutbeserta harga sewanya. Jenisalat berat dan alat angkutbeserta harga sewa bisa dilihat pada tabel4.2 berikut: Tabel 4.2 Harga Sewa Dan Jenis Alat Yang Digunakan No Jenis Alat Harga Sewa/jam 1.Excavator Komatsu PC 300Rp. 200.000,- 2. Bulldozer Komatsu D85E,SS Rp. 280.000,- 3. Dumptruck Hino 500 Rp. 130.000,- Sumber:PT. KMS 4.2.

Pengolahan Data Pada pengolahan data, ada beberapa topik1yang akan dibahas,

diantarnya: 4.2.1 Rencana Teknis Reklamasi di Area Bekas penambangan PIT A1 Blok KMS Selatan PT Kamalindo 1. Desain Area Reklamasi Sesuai dengan perencanaan awal dari kegiatan9reklamasi dan revegetasiPT. Kamalindo Sompurna tahun 2018, luas area bekas penambangan PIT A1 Blok KMS Selatan21yang telah dilakukanpengukuran dengan alat GPS diperoleh luas area seluas 2.9 Ha. Dimana lokasi tersebut dapat dilihat pada Gambar Berikut: Gambar 4.1 Situasi Lokasi Penelitian Blok Utara dan Selatan PT.KMS Luasan Area Ex-PIT A1 yang akan direklamasi adalah seluas 29,957 m² luasan tersebut diperoleh dari hasil pengukuran dengan GPS dan dilakukan pengolahan dengan bantuan software

Autocad. Langkah-langkah dalam pengolahan penentuan12luas area yang akan direklamasi diantara dimulai dari: 1. Pengambilan posisi sudut lahan dengan cara tekan MARK pada GPS 2. Selanjutnya ubah nama titik koordinat tersebut sesuai name project kita. 3. Tekan Enter untuk save titik koordinat2lahan yang akan direklamasi4. Lakukan 3 langkah diatas secara kontinue sampai semua titik polygon lahan area bekas penambangan. Gambar 4.2 Plot Koordinat lahan reklamasi 5. Setelah selesai pengambilan polygon luasan area

reklamasi selanjutnya lakukan registrasi koordinat lahan dengan bantuan software autocad dan excel dengan cara inputkan koordinat sudut lahan ke excel seperti3pada gambar berikutGambar 4.3 input data koordinat UTM ke excel 6. Data easthing dan northing koordinat tersebut digabungkan dengan formula pada microsoft excel (CONCATENATE)

(30)

sebelum dicopykan ke autocad Gambar 4.4 Penggabungan Kedua koordinat 7. Selanjutnya copykan PO Koordinat tersebut dan dipaste kan ke kolom comand pada software autocad Gambar 4.5 Tampilan Menu Pengimputan Koordinat 8. Polygonkan semua sudut koordinat tersebut untuk mengetahui luasan area2yang akan direklamasi,dimana dari hasil

pengambilan data dilapangan dan pengolahan diautocad diperoleh luas lahan seluas 29.957 m2. Gambar 4.6 Hasil pengukuran dilapangan Kebutuhan lapisan material penutup untuk penimbunan penataan lahan baru Area Reklamasi inpit dump Blok A1 PT Kamalindo Sompurna diketahui dengan perhitungan sebagai berikut: Luas : 29.957 M² Dengan

kedalaman lahan bekas penambangan 17 M. Jadi, Total kebutuhan material penutup untuk penimbunan adalah: Kebutuhan material =29.957 m² × 17 m Kebutuhan material =

509.269 m³ (BCM) Material yang dibutuhkan bagi in-pit filling areal bekas tambang berasal dari kegiatan pengupasan overburden PIT A2. Sedangkan kebutuhan tanah pucuk (topsoil) berasal dari topsoil storage60yang di dapat daripengupasan overburden awal penggalian dari morfologi original. Gambar 4.7 Lokasi Bukaan Kebutuhan overburden 2 Penataan Lahan Pada penataan lahan disini seperti yang telah dibahas pada perhitungan sebelumnya dimana telah diketahui total1volume untuk materialpenutup lubang bukaan sebesar 509.269 bcm. Maka demikian untuk kebutuhan tanah pucuk (topsoil) untuk zona pengakaran dengan (ketebalan rata-rata 0,40 m) adalah: Ketebalan rata-rata =29.957 m²×0,4 m Ketebalan rata-rata =11.982 m³ Jadi, total kebutuhan overburden untuk

pengisian lubang bukaan pada inpit dump Pit A1 PT Kamalindo Sompurna adalah: Volume Overburden = Volume Keseluruhan – Volume Top soil Total = 509.269 Bcm – 11.982Bcm Total = 497.287 Bcm. Daerah sumber produksi untuk2top soil dan overburdenberasal dari daerah lokasi yang berbeda dimana untuk lokasi bank soil memiliki jarak 300 meter dan lokasi pengupasan overburden memiliki jarak 400 meter dari daerah lubang bukaan inpit dump Pit A1 PT Kamalindo Sompurna. 3.21Perhitungan Kebutuhan AlatSama seperti halnya bahan galian, material overburden juga memerlukan penggalian dan pengangkutan serta penebarannya di lokasi timbunan Inpit Dump Pit A1 PT Kamalindo Sompurna. Alat 4yang digunakan untukmembuka lahan guna memperoleh material overburden adalah

(31)

Excavator Komatsu PC 300diangkut dengan Dumptruck Hino 500 dan ditebar dengan Bulldozer D-85 E S. Kebutuhan masing-masing unit alat berat dapat ditentukan dengan menghitung masing-masing produktivitas alat. Perhitungan tersebut dapat dihitung sebagai berikut: a. Penebaran overburden 1) Excavator Kobelco PC 300 Produksi excavator per jam1dapat dihitung dengan menggunakan rumusberikut: P =(Sumber : Susi Fatena Rostiyanti, 2008 : 93) dengan P adalah Produktifitas excavator (m3/jam), V adalah Kapasitas bucket (m3),31S adalah Faktor koreksi, BFF adalah Faktorbucket, Eff adalah Efisiensi kerja alat, CTadalah Waktu siklusperdetik. Diketahui22: V :1,6 Bcm S : 1,15 (Tabel 3.3) BFF : 90% (Tabel 3.4) Material timbunan Clay Eff :80% (data perusahaan) Ct : 0,48 (lampiran 2)

Produktifitas Excavator (P) = =165,6 Bcm/jam Waktu Pengerjaan = = = 3,002 jam Jam jalan tersedia = Jam jalan efektif/bulan x rencana jadwal produksi. = 496,25 jam/bulan (Lampiran 5 ) x 5 bulan = 2.481 jam Dari hasil perhitungan diatas maka jumlah excavator untuk

produksi overburden adalah 1 unit karena jam jalan efektif untuk produksi kurang dari jam jalan tersedia. Sehingga cukup untuk penggunaan661 unit excavator.2)1dump truck Hino 500 Dumptruckyang digunakan untuk mengangkut materialtop soil dan overburden pada PT.Kamalindo Sompurna adalah dumptruck Hino 500 Jarak angkut dari lokasi pengupasan ke lokasi timbunan tidak terlalu jauh, yaitu 400 meter. Untuk menghitung produksi dum truck22dapat dihitung denganpersamaan berikut: Produktivitas Dumptruck = Keterangan : C = 11,36 Bcm Eff = 0,8 (data perusahaan) CT = 8,89 (lampiran 2 ) Produktivitas Dumptruck = 11,36x 60 x0,8 8,89 = 61,3 Bcm/jam Dengan jam jalan efektif 3.002 jam(mengikuti jam jalan efektif alat gali overburden), makaproduksi per unit:Produksi/Unit = Produktivitas x Jam Jalan Efektif Alat = 61,3 bcm/jam x 3.002jam =184,02 bcm/jam Dengan target volume galian 497.287 bcm maka kebutuhan alat yang running di lapangan adalah : = = 497.208 Bcm 184,02 Bcm/Jam = 2,70 ≈ 3 unit Maka jumlah7dump truck yang dibutuhkan untuk pengangkutan material overburden menuju inpit dump Pit A1 PT Kamalindo Sompurna adalah sebanyak 3 unit.43) Bulldozer komatsuD 85 E SS untuk meratakanlokasi yang akan ditanami digunakan bulldozer jenis D85Edengan panjang blade 4,37 meter dan lebar blade 1,07 meter, maka diperoleh kapasitas blade sebagai berikut: Kapasitas Blade (V) = 5 bcm

(32)

Produktifitas Bulldozer = Keterangan: Eff = 0,8 (Data Perusahaan) Ct = 1,53 (Lampiran 3) Produktifitas Bulldozer = = = 156,86 bcm/jam Dengan jam jalan efektif 3.002 jam

(mengikuti jam jalan efektif alat gali overburden), maka22produksi per unitD 85 E: Produksi/Unit = Produktivitas x jam jalan efektif alat x PA = 156,86 x 3.002 x 85 % =

399.596,22 bcm Dengan target volume galian sebanyak497.287 bcm, maka kebutuhan alat running dilapangan adalah: running9di lapangan adalah: = = =1,24 ≈1 unit Jadi,

kebutuhan bulldozer untuk perataan tanah4yaitu sebanyak 1unit. b. Penebaran Top Soil 1) Excavator Komatsu PC 300 Produksi excavator per jam1dapat dihitung dengan

menggunakan rumusberikut: P = , (Sumber :Susi Fatena Rostiyanti, 2008 : 93) dengan P adalah Produktifitas excavator (m3/jam), V adalah Kapasitas bucket (m3),31S adalah Faktor koreksi, BFF adalah Faktorbucket, Eff adalah Efisiensi kerja alat, CTadalah Waktu siklus perdetik. Diketahui22: V :1,6 Bcm S : 1,15 (Tabel 3.3) BFF : 90% (Tabel 3.4) Material

timbunan tanah dan tanah organik Eff :80% (data perusahaan) Ct : 0,30 (lampiran 2) =265 Bcm/jam Waktu Pengerjaan = = = 45.21 jam Jam jalan tersedia = Jam jalan efektif/bulan x rencana jadwal produksi = 496,25 jam/bulan (Lampiran ) x 1 bulan = 496,25 jam Dari hasil perhitungan diatas maka jumlah excavator untuk produksi overburden adalah 1 unit karena jam jalan efektif untuk produksi kurang dari jam jalan tersedia. Sehingga cukup untuk penggunaan661 unit excavator.2) dump truck Hina 500 Dumptruck36yang digunakan untuk mengangkutmaterial top soil pada PT.Kamalindo sompurna adalah dumptruck Hino 500 Jarak angkut dari lokasi bench soil ke lokasi timbunantidak terlalu jauh,yaitu 250 meter. Untuk menghitung produksi dum truck dapat dihitung dengan persamaan berikut: Produktivitas Dumptruck = Keterangan : C Eff = 11,36 Bcm = 0,8 (data perusahaan) CT = 5,11 (lampiran 2) =106,708 Bcm/jam Dengan jam jalan efektif 45.21jam (mengikuti jam jalan efektif alat gali top soil), maka produksi per unit: Produksi/Unit = Produktivitas x Jam Jalan Efektif Alat = 106,708 bcm/jam x 45.21jam = 4.824,268bcm/jam Dengan target volume galian 6,8bcm maka kebutuhan alat yang running9di lapangan adalah: = = = 2,48 ≈ 2 unit Maka jumlah7dump truck yang dibutuhkan untukpengangkutan material top soil menuju inpit dump Pit A1 PT Kamalindo Sompurna adalah sebanyak 2 unit.43) Bulldozer

(33)

komatsuD 85 E SS untuk meratakanlokasi yang akanditanami digunakan bulldozer jenis D85E dengan panjang blade 4,37 meter dan lebar blade 1,07 meter, maka diperoleh kapasitas blade sebagai berikut: Kapasitas Blade (V) = 5 bcm Produktifitas Bulldozer = Keterangan: Eff = 0,8 (Data Perusahaan) Ct = 1,53 (Lampiran 2) Produktifitas Bulldozer = = = 156,86 bcm/jam Dengan jam jalan efektif 45.21 jam (mengikuti jam jalan efektif alat gali Top soil), maka22produksi per unitD 85 E: Produksi/Unit = Produktivitas x jam jalan efektif alat x PA = 156,86 x 45.21 x 85 % = 6.027,89 bcm Dengan target volume galian sebanyak 11.982 bcm, maka kebutuhan alat running dilapangan adalah: running9di lapangan adalah : = = =1,98 ≈ 2 unit Jadi, kebutuhan bulldozer untuk perataan tanah4yaitu sebanyak 1unit. 4.2.2 Biaya Langsung Biaya langsung yang dikeluarkan untuk kegiatan reklamasiadalah sebagai berikut : a.Biaya Sewa Alat 1) Pengupasan overburden Jumlah alat yang dibutuh kan untuk kegiatan pengupadsan overburden adalah sebnyak15 unit alatdengan jumlah excavator sebanyak 1 unit, dumptruck sebanyak 3 unit, dan bulldozer sebanyalk 1 unit. Total biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pengupasan overburden adalah sebesar Rp. 2.110.590.000 seperti terlihat pada lampiran 7 2)16Pengupasan Top SoilJumlah alat yang dibutuh kan untuk kegiatan pengupadsan overburden adalah sebnyak 5 unit alat dengan jumlah excavator sebanyak 1 unit, dumptruck sebanyak 3 unit, dan bulldozer sebanyalk 1 unit. Total biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pengupasan top soil adalah sebesar Rp. 129.540.700 seperti terlihat pada lampiran 7 b. Biaya Revegetasi Kawasan yang akan direvegetasi akan ditanami dengan tanaman sengon. Sebelum ditanami dengan tanaman inti, lahan tersebutt akan ditanami LCC terlebih dahulu, tujuan ditanami LCC ini adalah 9untuk mencegah terjadinya erosi.Tanaman inti kemudian ditanam setelah tanaman LCC disemai selama 2 bulan. Maka tahapan-tahapan revegetasi dapat dijelaskan2sebagai berikut: 1)Biaya LCC Pekerjaan penebaran LCC pada seluruh arealyang akan direklamasi dan tanaman pokok, dengan satuan harga sebagai berikut (divisi OHSE PT.Kalimando sompurna): a) Pembelian benih LCC Pembelian benih LCC dengan ratio 10 kg/ha seharga Rp 100.000/kg. Kebutuhan dan luas area reklamasi adalah seluas 2,9 ha. Total biaya yang dikeluarkan untuk pembelian benih LLC adalah sebesar Rp 2.900.000, Perhitungan biaya

(34)

yang dikeluarkan untuk pembelian benih LCC terlihat pada lampiran 7 b) Tenaga kerja Tenaga kerja sebanyak 2 org dengan upah sebesar Rp.86.000 /org. Diasumsikan waktu untuk penebaran cover crop yaitu 1 hari/ ha.4dengan luas arealahan 2,9ha maka di asumsikan 3hari. Total biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja adalah sebesar Rp 516.000, perhitungan biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja terlihat pada lampiran 7. 2) Pemasangan Ajir Pemasangan ajir diperlukan sebagai titik patok untuk pembuatan lubang tanaman. Jarak pembuatan ajir sama dengan jarak tanaman inti yang akan ditanam pada lahan tersebut. Jenis tanaman inti yang akan ditanam adalah jenis tanaman sengon. Jarak tanam untuk sengon adalah 5 meter x 5 meter. Pemasangan ajir disesuaikan dengan jumlah tumbuhanyang akan ditanam,kegiatan ini ditargetkan 10 hari pengerjaan dan dikerjakan oleh 5 orang pekerja anggota HSE dengan pengerjaan 2 orang untuk pengukuran jarak dan lurus, 2 orang untuk penentuan titik lubang dan 1 orang untuk penanaman patok ajir, untuk kebutuhan ajir56dapat dihitung dengan rumusberikut: Jumlah Batang = maka untuk perhitungan jumlah tanamandapat dihitung sebagai berikut: jumlah tanaman = = 1.198 batang Maka jumlah titip patok yang akan dipasang adalah sebanyak 1.198 patok ajir. Dan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemasangan ajir sebesar Rp. 4.300.000 perhitungan biaya pemasangan ajir terdapat pada lampiran 7. c. Pembuatan Lubang Tanaman Setelah patok ajir selesai dipasang maka langkah selanjutnya pembuatan lubang dimana patok ajir tersebut dipasang. Lubang tanaman digali dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 30 cm.16Kegiatan ini dilakukan olehbagian environment. Anggota environ berjumlah 5 orang. Target pembuatan lubang adalah 50 lubang/orang dalam sehari (10 jam kerja). Maka jumlah hari unuk pengerjaan pembuatan lubang ini dapat diitung sebagai berikut:22Jumlah hari kerja = = = 4,7 ≈ 4 hari kerja untuk pembuatan lubang d. Penyediaan Bibit Dalam perencanaan revegetasi, jarak tanam pohon sengon yaitu 5m x 5m jumlah per hektarnya 400 batang. Dengan harga bibit sengon Rp 4.500,- per batang serta luas areal yang akan direvegetasi seluas 2,9 ha, maka : Jumlah kebutuhan bibit keseluruhan = jumlah bibit/ha x luas kebutuhan = 400 batang/ha x 2,9 ha = 1.160 batang Total biaya yang dikeluarkan untuk bibit adalah sebesar Rp. 5.220.000 perhitungan biaya

(35)

pemasangan ajir terdapat pada lampiran 7. e. Penanaman Kemampuan buruh guna

penanaman bibit sengon sangatlah bervariatif, dikarenakan lokasi situasi dan kondisi kerja yang berkontak langsung dengan atmosfer permukaan bumi dimana situasi cuaca seperti terik panas matahari dan hujan sangatlah mempengaruhi kegiatan pengerjaan. Yang mengakibatkan kerja buruh kurang produktif dan total penanaman perhari tidak bisa ditetapkan dengan jumlah target penanaman. Akan tetapi untuk waktu pengerjaan penanaman telah ditargetkan oleh departemen environ selesai dalam 2 minggu (14 hari) sehingga untuk menanam 1.160 bibit dengan tenaga kerja sebanyak 5 orang,15dengan gaji Rp.90.000,- perhari, maka diperoleh biaya penanaman sebagai berikut: Biaya penanaman = Jumlah hari x jumlah buruh x upah buruh =14 hari x 5 orang x Rp 90.000,-/hari/orang = Rp. 6.300.000,- a. Pemupukan Dalam pertumbuhan tanaman mempunyai4beberapa faktor yang mempengaruhi percepatan pertumbuhan.25Beberapa diantara faktor yang mempercepat pertumbuhan adalah jenis benih yang digunakan, unsur hara, ph (zat

keasaman) tanah, ketersediaan air, ketinggian dari permukaan air laut, suplai sinar matahari dan pupuk.Saatmenanam pohon sengonfaktor pemupukanjuga sangat mempengaruhi dalam pertumbuhannya. Maka untuk menganalisis kebutuhan pupuk2yang digunakan padatanaman sengon dapat diketahui dengan perhitunganpada tabel berikut:Tabel 4.2 Perhitungan Kebutuhan Pupuk Umur Dosis pupuk (Kg/batang) Jadwal pemupukan (bulan) Total pemupukan/ tahun kebutuhan /1160 btg (Kg) Total kebutuhan pupuk 0-12 0,5 1 12 800 9600 12 24 0,5 1,5 8 800 6400 24-36 0,5 1,5 8 800 6400 36-48 0,5 1,5 8 800 6400 48-60 0,5 1,5 8 800 6400 Total kebutuhan pupuk = 35.200 Kg Sumber : Analisis Pengamatan Dilapangan Hasil analisis perhitungan kebutuhan pupuk diatas24diperoleh dari kegiatan pengamatan dilapangan. Bahwasanya pemupukan dilakukan saat tanaman berumur satu (1) tahun58dosis yang diberikan 0,5Kg/ batang dengan pemupukan dilakukan 1 bulan sekali dan selanjutnya dari umur 2 tahun sampai umur 5 tahun pemupukan dilakukan 1,5 bulan sekali. Maka demikian total Kebutuhan pupuk untuk tanaman sengon 1160 batang adalah 35.200 Kg. Harga Pupuk kompos yang dibeli oleh PT Kamalindo Sompurna

Referensi

Dokumen terkait

Sugiyono (2018:14) menyatakan bahwa 14 metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

selama menit ke 66 memperlihatkan proses terjadinya swabakar.Dan batubara dengan pola tumpukan windrow temperature yang terus naik menandakan proses 4 oksidasi melepas panas dan

SIMPULAN DAN 1 SARAN Berdasarkan hasil analisis data yang didukung oleh kajian teori dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Pengelolaan 4 sistem informasi perpustakaan di SMKN 1 Pacitan sudah berjalan dengan baik dan dikelola oleh orang yang ahli dalam bidangnya.

SARAN Berdasarkan hasil 1 analisis data yang didukung oleh kajian teori dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan

Dengan siswa memberikan respon penggunaan gadget sabagai sarana pembelajaran mereka selama kegiatan belajar mengajar menggunakan media ini siswa merasa tidak senang, dan siswa

intanpuspitasari509@gmai.com 2Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP PGRI Pacitan Email: enyines76@gmail.com 3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP PGRI

Hasil Penetuan Sampel Kriteria Jumlah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI 128 Perusahaan dengan annual report tidak lengkap (31) Perusahaan yang sahamnya tidak aktif