• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

B. Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya yaitu :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Muktiono Waspodo (2007) dengan judul “Peran Tutor dalam Pembelajaran dengan Pendekatan Andragogik”. Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui peran tutor dalam proses pembelajaran keaksaraan dengan menggunakan pendekatan andragogik. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa dalam pendekatan andragogi, peran tutor adalah sebagai fasilitator yang mempersiapkan perangkat atau prosedur untuk mendorong dan melibatkan secara aktif seluruh warga belajar yang melibatkan elemen-elemen seperti : menciptakan iklim dan suasana yang mendukung proses belajar mandiri, menciptakan mekanisme dan prosedur untuk perencanaan bersama dan partisipatif, mendiagnosis kebutuhan belajar yang spesifik, merumuskan tujuan program yang memenuhi kebutuhan belajar, merencanakan pola pengalaman belajar, melakukan dan menggunakan pengalaman belajar

48

dengan metode dan teknik yang memadai, serta mengevaluasi hasil belajar dan mendiagnosis kembali kebutuhan-kebutuhan belajar. Penelitian yang dilakukan oleh Muktiono Waspodo lebih menekankan pada bagaimana peran tutor dalam program keaksaraan ditinjau dari pendekatan andragogik, sedangkan penelitian yang ingin peneliti lakukan lebih menekankan pada bagaimana peranan tutor dalam mengembangkan usaha mandiri warga belajar program keaksaraan usaha mandiri sehingga cangkupan penelitian yang ingin peneliti lakukan lebih spesifik.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Mustafa Kamil (2007) dengan judul Kompetensi Tenaga Pendidik Pendidikan Non Formal dalam Membangun Kemandirian Warga Belajar. Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui kompetensi pendidik pendidikan nonformal yang berkaitan dengan kemampuan dan ketrampilan pendidik pendidikan nonformal dalam menumbuhkan dan mengembangkan kemandirian warga belajar. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa, kemampuan dan ketrampilan yang harus dimiliki tenaga pendidik pendidikan nonformal adalah : terampil dan profesional dalam mengelola program pendidikan nonformal, terampil dan profesional dalam membaca kebutuhan warga belajar, terampil dan profesional dalam menyiapkan dan menerjemah kurikulum dan materi-materi kurikulum yang dapat membangun kemandirian, terampil dan profesional dalam membaca masalah-masalah warga belajar, terampil dan profesional dalam melihat peluang-peluang baik peluang sosial maupun peluang ekonomi untuk pengembangan

49

program, terampil dan profesional dalam menjual program pendidikan nonformal, dan terampil dan profesional dalam menggali sumber-sumber yang dapat meningkatkan keunggulan program (daya saing) dan kelangsungan program, serta terampil dan kompeten dalam mengarahkan kegiatan pembelajaran. Penelitian yang dilakukan Mustofa Kamil lebih menekankan pada kompetensi yang dimiliki oleh seorang tutor dalam membangun kemandirian warga belajar, sedangkan penelitian yang ingin peneliti teliti lebih menekankan pada bagaimana peranan tutornya dalam mengembangkan kemandirian usaha warga belajar. Meski sama-sama membahas tentang tutor dan kemandirian namun aspek yang dikaji memiliki perbedaan. Mustofa Kamil mengkaji tentang kompetensi tutor dan kemandirian warga belajar dalam belajar, sedangkan peneliti mengkaji tentang peranan tutor dalam mengembangkan kemandirian warga belajar dalam bidang usaha.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Intan Parahita (2010) dengan judul “ Pengaruh Motivasi Menjadi Tutor Terhadap Tingkat Keaktifannya Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Keaksaraan Fungsional Di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang”. Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui(1) motivasi tutordalam mengajar program pendidikan keaksaraan fungsional di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang, (2) tingkat keaktifan tutordalam mengajar program pendidikan keaksaraan fungsional di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang, dan (3) pengaruh yang signifikan antara

50

motivasi tutor dengan tingkat keaktifan dalam mengajar program pendidikan keaksaraan fungsional di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.Populasi dalam penelitian iniadalah tutor program keaksaran fungsional yang berjumlah 44 orang, sedangkan sampel yang digunakan adalah total sampel. Instrumen yang digunakan adalah angket, tenik analisis data yang digunakan adalah prosentase dan regresi sederhana yang diolah menggunakan komputer program SPSS. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa model regresi telah layak regresi (F = 32,089, Sig. = 0,000 2 = 0,433. Berarti bahwa ada pengaruh motivasi terhadap tingkat keaktifan tutordalam pelaksanaan program pendidikan keaksaraan funsional 43,3 %, sedangkan 56,7 % yang lainnya dipengaruhi oleh variabel - variabel atau faktor - faktor lain yang mempengaruhi tingkat keaktifan. Penelitian yang dilakukan Nur Intan Parahita dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang meneliti tentang motivasi tutor dan tingkat keefektifannya, sedangkan peneliti disini meneliti tentang peranan tutor dalam mengembangkan kemandirian usaha warga belajar program keaksaraan usaha mandiri dengan pendekatan kualitatif sehingga, data yang dihasilkan berupa deskriptif kata-kata berbeda dengan pendekatan kualitatif data yang dihasilkan berupa angka. Namun kedua penelitian ini sama-sama membahas tentang program keaksaraan yaitu keaksaraan fungsional dan keaksaraan usaha mandiri.

Ketiga sumber penelitian yang relevan tersebut, dapat digunakan oleh peneliti sebagai tambahan referensi sekaligus sebagai bahan pembanding

51

dalam melakukan penelitian ini. Peranan tutor dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada peranan tutor dalam pengembangan kemandirian usaha warga belajar yaitu : membantu mengidentifikasi jenis usaha yang berpeluang untuk dikembangkan sesuai potensi lingkungan dan pasar, membantu menuliskan dan mengkomunikasikan rancangan usaha mandiri yang akan dikembangkan, membantu memberikan ketrampilan produksi tertentu sesuai dengan usaha yang dikembangkan, membantu memasarkan produk usaha yang dikembangkan, membantu melakukan analisa perhitungan laba/ rugi dari usaha yang dikembangkan, menjalin kemitraan dalam rangka pengembangan dan kelangsungan usaha dan memelihara serta mengembangkan kompetensi membaca, menulis dan berhitung serta berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara berkelanjutan dalam menjalankan kegiatan usaha.

Dari ketiga penelitian tersebut, permasalahannya memiliki kesamaan yaitu membahas tentang tutor dan program keaksaraan. Perbedaannya terdapat pada fokus penelitian dan tujuan penelitian, yaitu dalam penelitian yang dilakukan oleh Muktiono Waspodo menekankan pada peran tutor dengan menggunakan pendekatan andragogik, Mustafa Kamil menekankan pada kompetensi yang dimiliki tenaga pendidik pendidikan nonformal dalam membangun kemandirian warga belajar, Nur Intan Parahita menekankan pada pengaruh motivasi menjadi tutorterhadap tingkat keaktifannya dalam pelaksanaan pembelajaran keaksaraan fungsional sedangkan peneliti membahas tentang peranan tutor dalam pengembangan kemandirian usaha

52

warga belajar program keaksaraan usaha mandiri, pelaksanaan program keaksaraan usaha mandiri dan pengembangan usaha yang dilakukan serta faktor pendukung dan penghambat.

Dokumen terkait