• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian mengenai peranan tutor dalam pengembangan kemandirian usaha warga belajar Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di PKBM Ingin Wasis yang telah diuraikan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran yang berguna bagi tutor keaksaraan usaha mandiri pada umumnya, maupun bagi warga belajar, penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri agar program yang dilaksanakan dapat mencapai tujuannya dan mendapatkan penilaian dari masyarakat dan penilik pendidikan luar sekolah maupun dinas pendidikan yang terkait.

140

Berikut beberapa saran yang diajukan dalam penelitian ini diantaranya adalah :

1. Bagi lembaga pendidikan luar sekolah :

a. Tutor perlu diberikan pelatihan mengenai wirausaha khususnya dalam hal mempromosikan hasil usaha warga belajar, karena proses mempromosikan produk usaha masih terbatas diwilayah Temon. b. Perlu diadakan sebuah pameran yang mewadahi produk-produk

hasil usaha warga belajar dengan mengundang dinas-dinas yang terkait dan media agar masyarakat menjadi tahu tentang adanya usaha warga belajar dalam program KUM.

2. Bagi tutor program KUM :

a. Tutor lebih meningkatkan peranannya dalam memotivasi warga belajar yang belum mandiri dalam usaha.

b. Tutor lebih mengembangkan peranannya dalam membantu mempromosikan produk hasil usaha warga belajar program keaksaraan usaha mandiri.

3. Bagi warga belajar program KUM :

a. Warga belajar hendaknya selalu berinovasi untuk membuat produk yang kreatif, sehingga memberikan peluang yang lebih besar dalam pasar.

b. Warga belajar selalu aktif membantu dan memotivasi warga belajar program keaksaraan usaha mandiri lain yang belum mandiri dalam usaha.

141

DAFTAR PUSTAKA

Akram . (2006). Kompetensi Tutor Keaksaraan Fungsional dalam Pengelolaan Pembelajaran di Kecamatan Waro Utara Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmiah Visi PTK-PNF (Vol.1 No 1).Hlm 69.

Anan Sutisna. (2007). Uji Kompetensi dan Program Sertifikasi Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Luar Sekolah. Jurnal Ilmiah Visi PTK- PNF (Vol.2 No1). Hlm 4.

Anisah Basleman. (2006). Peranan Tutor dalam Program Keaksaraan Fungsional. Jurnal Ilmiah Visi PTK-PNF (Vol. 1 No 1). Hlm 20.

Anonim. (2005). UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta : Cemerlang.

Anonim. (2006). Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5/Tahun 2006

mengenai Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar/

Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA). Jakarta : Cemerlang.

Anonim.(2003). Undang- Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (2003). Jakarta : Cemerlang.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kemendiknas. (2011). Buta Huruf di Indonesia. Diambil dari file.BPS./....// Kemendiknas 2011/ buta huruf di Indonesia.pdf.pada tanggal 9 April 2012, Jam 9.00 WIB.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2011). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka. Yogyakarta : Badan Pusat Statistik Propinsi DIY

Dikmas. (2010). Acuan Pengajuan dan Pengelolaan Dana Program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri.Jakarta: Depdikbud. Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Informal. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

Dikmas. (2011). Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan Penyelenggaraan Keaksaraan Dasar dan Keaksaraan Usaha Mandiri (dekonsentrasi . Jakarta : Depdikbud. Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal.

Dikmas. (2012). Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Peyelenggaraan Keaksaraan Dasar, Keaksaraan Usaha Mandiri, dan Taman Bacaan

Masyarakat Rintisan (Dekonsentrasi). Jakarta : Depdikbud. Ditjen

142

Direktorat File UPI. (2009). PKBM (Kominkan) dan Model Pengembangannya diakses dari file.upi.edu/ac.id/ 11/ ic/13/6/ PKBM (kominkan) dan model Pengembangannya.pdf. pada tanggal 8 April 2012, Jam 13.30 WIB.

Djudju Sudjana. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : Rosdakarya.

Endang Poerwanti. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Malang :UMM Malang. Fasli Djalal & Sardjuni (eds). (2009). Reformasi pendidikan melalui

pemberantasan buta aksara. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa.

Fasli Jalal (2003). Paduan Penyelenggaraan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (Membangun Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Jakarta : BP-PLSP Jayagiri

Herimurti Subanar. (2001). Manajemen Usaha Kecil. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Ishak Abdulhak . (2000). Metodologi Pembelajaran Orang Dewasa. Bandung: Andara.

Iskandar Wiryokusumo. (2011). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung : Rafika Aditama

Kasmir. (2006).Kewirausahaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Kedaulatan Rakyat (KR). (2011). Gaji dan Profesialisme Pendidik Non Formal. Yogayakarta : KR Press

Kemdiknas. (2011). Daftar Tutor Pendidikan Keaksaraan Berdasarkan Tingkat Pendidikan. Diambil dari www.psp.Kemdiknas.Go.id/uploads/statistik pendidikan/ 0910/ index pnf 0910. Pdf. Pada tanggal 5 Mei 2012, jam 21.00 WIB.

Khairuddin. (2002). Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Liberty.

Kusnadi, dkk. (2005). Keaksaraan Fungsional di Indonesia. Jakarta: Mustika Aksara.

La OdeTurin. (2008). Bagaimana Tutor dalam Penerapan Andragogi (Aplikasi

Andragogi Dalam Pembelajaran Pendidikan Non Formal). Diambil dari

http://www.jugaguru.com/article/49/tahun/2006/bulan/10/tanggal/10/id/18 4/ pdf.Pada tanggal10 Mei 2012.

143

Lexy J Moleong. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Moertopo . (2000). Strategi Pembangunan Nasional. Jakarta : Centre For Strategic and International Studies.

Muktiono Waspodo. (2007). Peran Tutor dalam Pembelajaran dengan Pendekatan Andragogik. Jurnal Ilmiah Visi PTK-PNF (Vol. 2 No. 2). Hlm11.

Mustafa Kamil. (2007). Kompetensi Tenaga Pendidik Pendidikan Non Formal dalam Membangun Kemandirian Warga Belajar. Jurnal Ilmiah Visi PTK- PNF (Vol 2 No 2). Hlm 11.

Mustofa Kamil. (2009). Pendidikan Non Formal. Bandung : Alfabeta.

Nur Intan Parahita. (2010). Pengaruh Motivasi Menjadi Tutor terhadap Tingkat Keaktifannya dalam Pelaksanaan Pembelajaran Keaksaraan Fungsional di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Jurnal Ilmiah Visi PTK-PNF (Vol 5 No. 2). Hlm 55.

Rita Eka Izzaty dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta : UNY Press.

Soedomo. (2000). Pendidikan Luar Sekolah ke Arah Pengembangan Sistem Belajar Masyarakat. Jakarta : Direktorat Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Sudjana. (2000). Manajemen Pendidikan untuk Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan SDM. Bandung: Falah Production.

Sudjana. (2005). Strategi Pembelajaran (Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif). Bandung : Falah production.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian. Bandung : Salemba.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Suharsono Sagir. (2002). Pendidikan Luar Sekolah dan Entrepreneurship. Bandung : UPI.

Suprijanto.(2005). Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta : Bumi Aksara.

Suryana. (2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses. Bandung : Salemba.

144

Umberto Sihombing. (1999). Pendidikan Luar Sekolah Kini dan Masa Depan :Konsep, Kiat dan Pelaksanaan. Jakarta : PD. Mahkota.

UmbertoSihombing. (2000). Pendidikan luar sekolah : Manajemen Strategi. Jakarta : PD Mahkota.

Wasti Soemanto. (2002). Pendidikan Wiraswasta. Bandung : Salemba.

Yudikustina.(2011). Pendekatan dan Bentuk Belajar PLS. Diambil dari http://yudikustiana.wordpress.com/2011/05/25/pendekatan-dan-bentuk- belajar-pls/-pdf. pada tanggal 26 Maret 2012, Jam 07.30 WIB.

Zimmerer T. (1996) Enterpreneurship and The New Venture Formation. New Jersey : Prentice Hall international.

145

146

Dokumen terkait