• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Abdurrahman (2011) Pengelolaan pembelajaran ekstrakurikuler di SMPN 1 Banjarnegara Tahun ajaran

Ma n ajem en Pem b elaja ran E k str ak u rik u ler Controling Perencanaan Pengorganisa sian Actuating Prestasi Non akademik

2009/2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran ekstrakurikuler yang baik dan efektif berdampak positif pada prestasi belajar (kompetensi) siswa dalam kegiatan marchingband. Pengelolaan pembelajaran ini berorientasi pada penge-lolaan SDM pembelajaran marchingband, pengepenge-lolaan materi pembelajaran marchingband dan pengelolaan pelaksanaan marchingband di sekolah.

Keunggulan dari penelitian yang dilakukan oleh Abdurrahman (2011) dengan penelitian yang sekarang adalah persamaannya bahwa prestasi yang diraih dengan adanya pembelajaran ekstrakulikuler yang baik dan efektif ini akan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa dalam bidang akademik juga atau non kulikuler.

Terdapat persamaan dan perbedaan dalam penelitian yang dilakukan oleh Abdurrahman (2011) dan penelitian sekarang. Persamaannya bahwa memang terbukti pengelolaan pembelajaran ekstra-kulikuler yang baik akan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun perbedaan penelitian sekarang dan penelitian yang dilakukan oleh Abdurrahman (2011) adalah jika penelitian yang dilakukan oleh Abdurrahman (2011) pembelajaran ekstrakulikuler yang dilakukan terfokus pada penge-lolaan SDM pembelajaran ektrakulikuler marching-band saja, sedangkan penelitian sekarang terfokus pada pengelolaan semua pembelajaran ekstrakulikuler

yang ada di SDN Sidomulyo 03 Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

Ahmad Fajri (2009) Pengelolaan kegiatan ekstra-kurikuler di TK Bina Mutiara Hati Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelancaran ke-giatan marchingband di sekolah karena dikelola secara maksimal dan mendapat dukungan dari masyarakat. Penelitian ini focus pada pengelolaan SDM dan waktu kegiatan ekstrakurikuler.

Keunggulan dari penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fajri (2009) dan penelitian sekarang adalah bahwa keberhasilan atau prestasi yang yang diraih dari kegiatan ekstrakurikuler karena adanya penge-lolaan ekstrakurikuler yang baik.

Terdapat persamaan dan perbedaan dalam penelitian sekarang dan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fajri (2009) persamaannya adalah bahwa kelancaran kegiatan ekstrakurikuler adalah karena pengelolaan pembelajaran ektrakurikuler dikelola secara maksimal dan mendapat dukungan dari warga sekitar serta orangtua siswa. Namun perbedaan pe-nelitian sekarang dengan pepe-nelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fajri (2009) yaitu jika pada penelitian sekarang pembelajaran ekstrakurikuler dilakukan pada anak SD dan pada pembelajan ektrakurikuler yang luas tidak hanya focus pada ekstrakurikuler marchingband saja, sedangkan penelitian yang dilakukan Ahmad Fajri (2009) pembelajaran

ektra-kurikuler dilakukan pada anak TK dam fokus pada pengelolaan SDM dan waktu kegiatan ekstrakurikuler.

Nirmawaty S. Sayiu (2013) Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga Kabupaten Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perencanaan kegiatan ektrakurikuler melalui rapat dewan guru dengan perencanaan program, waktu, tujuan dan jadwal. Akan tetapi waktu program kegi-atan disesuaikan dengan kesedian guru di sekolah. Kepala sekolah juga menyiapkan anggaran dan mengamankan dana untuk kepentingan sekolah, 2) Pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga terdiri dari penyusunan struktur pengelola kegiatan, guru mengembangkan prosedur yang berlaku tidak terdapat persyaratan tertentu bagi guru untuk menjadi instruktur kegiatan namun pihak sekolah hanya perlu kesediaan waktu guru di sekolah, 3) Pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga kepala sekolah dapat mengatur dan memberikan pembagian kerja yang efektif dan efesien sesuai dengan kemampuan guru, pembagian kerja disesuaikan dengan waktu dan kesediaan guru untuk menjadi instruktur, kepala sekolah juga memberikan arahan atau petunjuk teknis terkait pelaksanaan ekstrakurikuler dan memotivasi guru melalui bonus bila pelaksanaan ekstrakurikuler berjalan dengan baik, 4) Pengawasan kegiatan ektrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga dilakukan oleh kepala sekolah

tan yang dihadapi para instruktur atau staf dan tidak semata-mata mencari kesalahan, bantuan dan bimbingan diberikan secara tidak langsung dalam bentuk saran yang efektif yang dilakukan secara berkala pada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.

Keunggulan dari penelitian yang dilakukan oleh Nirmawaty S. Sayiu (2013) dengan penelitian sekarang adalah bahwa prestasi yang diraih dengan kegiatan ekstrakulikuler ini tidak lepas dari campur tangan kepala sekolah dan guru pembina yang bersangkutan. Yang ditandai dengan kegiatan perencanaan yang matang yang telah dilakukan pihak sekolah yaitu Kepala Sekolah dan guru Pembina.

Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian yang dilakukan oleh Nirmawaty S. Sayiu (2013) persamaannya adalah bahwa pengelolaan pembelajaran ekstrakulikuler ini dapat terlaksana dengan baik juga karena berkat campur tangan kepala sekolah dan guru Pembina yang bersangkutan. Perbedaannya jika penelitian sekarang perencanaan yang matang tidak hanya campur tangan kepala sekolah dan guru Pembina saja tapi juga persetujuan orangtua wali murid. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nirmawaty S. Sayiu (2013) perencanaan yang matang diperoleh dari campur tangan kepala sekolah dan guru Pembina ekstrakulikuler yang bersangkutan.

Elizabeth M. Gerber, Jeanne Marie Olson, Dan Rebecca L. D. Komarek (2012) dalam Extracurricular

Design-Based Learning: Preparing Students For Careers In Innovation. Tulisan ini membahas inovasi pendidi-kan dalam bentuk desain pembelajaran berbasis ekstrakurikuler. Model ini memungkinkan siswa untuk berlatih berinovasi, mencari solusi secara otentik, tantangan pro sosial, dan lokal dalam peng-aturan ekstrakurikuler. Penelitian ini memberikan gambaran tentang model dan implementasi dalam Desain untuk siswa Amerika di Northwestern University. Temuan dari survei, catatan harian, wawancara, dan pengamatan menunjukkan bahwa siswa membangun inovasi diri sendiri melalui penyelesaian tugas, persuasi sosial, dan belajar di komunitas praktek dengan klien, rekan-rekan, profesional industri, dan fakultas. Selanjutnya, siswa melaporkan prestasi hasil belajar tersebut yang digariskan oleh Dewan Akreditasi untuk Engineering dan Teknologi.

Keunggulan dari penelitian yang dilakukan oleh Elizabeth M. Gerber, Jeanne Marie Olson, Dan Rebecca L. D. Komarek (2012) dengan penelitian sekarang adalah bahwa kegatan ekstrakulikuler akan mampu memberikan siswa motivasi dan mendorong siswa untuk berkreatif atau berimajinasi sehingga akan mampu meningkatkan daya berpikirnya secara matang.

Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian sekarang dengan penelitian yang dilakukan

Rebecca L. D. Komarek (2012) persamaannya adalah tujuan awal dari pembelajaran ekstrakulikuler ini mampu memberikan siswa motivasi dan mendorong siswa untuk berkreatif atau berimajinasi sehingga akan mampu meningkatkan daya berpikirnya secara matang. Namun perbedaannya adalah jika penelitian sekarang memang murni pembelajaran ekstrakulikuler yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi dan bakat siswa, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Elizabeth M. Gerber, Jeanne Marie Olson, Dan Rebecca L. D. Komarek (2012) merupakan inovasi pendidikan dalam bentuk desain pembelajaran berbasis ekstrakurikuler.

Catherine Levitt dan Cynthia Schriehans (tt) dalam Adding a Community University Educational Summit (CUES) to enhance service learning in management education. Hasil penelitian menunjukkan bahwa acara KKN ini meningkat lima tujuan pembelajaran khusus bagi siswa manajemen; (a) aplikasi praktis dari konsep saja, (b) meningkatkan pengetahuan tentang konsep saja, (c) komitmen untuk mendukung organisasi nirlaba, (d) motivasi untuk berpartisipasi dalam kesukarelaan dan, (e) kesempatan untuk berpartisipasi dalam magang.

Keunggulan dari penelitian yang dilakukan oleh Catherine Levitt dan Cynthia Schriehans dengan penelitian sekarang adalah bahwa kegiatan KKN siswa akan mampu membantu siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler sehingga mampu mencapai prestasi

yang diharapkan sehingga mampu membuat bangga nama Instansi sekolah yang dinaunginya.

Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian yang dilakukan oleh Catherine Levitt dan Cynthia Schriehans. Persamaan-nya bahwa pengawasan pembelajaran ektrakulikuler tidak hanya dilakukan pada guru Pembina atau kepala sekolah saja namun juga orang luar misalnya mahasiswa yang sedang KKN atau PKL. Namun perbedaannya adalah jika penelitian yang dilakukan oleh Catherine Levitt dan Cynthia Schriehans pem-belajaran ekstrakulikuler difokuskan pada siswa manajemen saja sehingga pengawasan yang dilakukan berkisar akan penilaian untuk kegiatan KKN mereka, sedangkan penelitian sekarang murni dilakukan oleh kepala sekolah, guru Pembina ekstrakulikuler dan guru yang diambil dari luar yang tujuannya untuk meningkatkan prestasi, bakat dan minat siswa dalam berekspresi dengan pemilihan bakat yang peserta didik senangi.

Keunggulan dari penelitian yang dilakukan di SDN Sidomulyo 3 Ungaran Timur Kabupaten Semarang adalah bahwa dengan adanya kegiatan ekstrakulikuler akan mampu memberikan siswa motivasi dan mendorong siswa untuk berkreatif atau berimajinasi sehingga akan mampu meningkatkan daya berpikirnya secara matang.

Dokumen terkait