BAB II TINJAUAN PUSTAKA
B. Penelitian Relevan
Penelitian relevan yang mendukung penelitian ini yakni penelitian Diana (2009) dengan judul Hubungan Komunikasi Dan Media Informasi Dengan Tingkat Pegetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja (Studi Pada Murid SMK Negeri 2 Sampit) Provinsi Kalimantan Tengah. Jenis penelitian yang digunakan Explanatory research dengan pendekatan metode Cross sectional study. Populasi murid kelas 1 SMK Negeri 2 Sampit, sampel diambil sebanyak 67 responden dengan teknik simple random sampling. Hasil uji statistik Chi-Square, ada hubungan media informasi dengan pengetahuan reproduksi remaja, ada hubungan komunikasi dengan teman sebaya dengan pengetahuan reproduksi remaja, dan ada hubungan komunikasi guru dengan pengetahuan reproduksi remaja. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada
tempat dan waktu pelaksanaan, populasi dan sampel, variable terikatnya, serta jenis uji statistik.
Rahmawati (2011) dengan judul Hubungan Antara Sumber Informasi dan Pengetahuan tentang Menstruasi dengan Perilaku Personal Hygiene selama Menstruasi. Penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 220 siswi, dengan jumlah sampel 60 siswi menggunakan simple random sampling. Analisis hubungan menggunakan uji korelasi product moment. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan tentang menstruasi, pengetahuan tentang menstruasi dengan perilaku personal hygiene selama menstruasi, dan sumber informasi dengan perilaku personal hygiene selama menstruasi. Perbedaan pada penelitian ini terletak pada variabel bebas komunikasi teman sebaya, variable terikat, teknik sampling, dan uji statistik.
Suryati (2012) dengan judul penelitian Perilaku kebersihan remaja saat menstruasi. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan terhadap perilaku kebersihan pada saat menstruasi pada remaja putri. Desain penelitian cross sectional dengan populasi siswi remaja putri yang telah mengalami menstruasi dengan besar sampel 186 responden. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan teknik analisis univariat, bivariat dan multivariat untuk menentukan faktor dominan yang berpengaruh terhadap perilaku kebersihan saat menstruasi. Variabel yang terbukti berhubungan secara statistik bermakna terhadap perilaku kebersihan pada saat
menstruasi adalah pendidikan orang tua, pengetahuan, sikap, ketersediaan fasilitas alat pembersih dan dukungan teman sebaya. Variabel yang secara statistik tidak berhubungan secara bermakna terhadap perilaku kebersihan adalah pekerjaan orangtua, jumlah anak, keterpaparan informasi, ketersediaan fasilitas informasi, dukungan guru, dan dukungan petugas kesehatan. Analisis multivariat model regresi variabel yang paling berpengaruh adalah dukungan teman sebaya.
Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada judul, variabel, populasi dan sampel, dan uji statistik pada analisis bivariate. Penelitan ini pada analisis bivariat menggunakan uji statistik Coeficient Contingency.
Penelitian Khan (2012) berjudul Perceptions and Practices about Menstrual Hygiene among Adolescent Girls in a Rural Area - A Cross- Sectional Study. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesadaran praktik personal hygiene menstruasi pada remaja putri. Metodologi penelitian dengan crossesctional. Jumlah sampel 199 remaja putri yang berada di pedesaan. Analisis statistik : Persentase, Uji Chi-Square. Hasil : Dari 199 responden, 63.31 % subyek tidak mengetahui sumber perdarahan menstruasi, 61,3 % perempuan memiliki pengetahuan tentang menstruasi, 12 % anak perempuan tidak diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga selama menstruasi, 72,05 % dari remaja yang belum menikah menggunakan sepotong kain saat menstruasi dibandingkan dengan 27,9 % sudah menikah. Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada judul, tempat dan waktu, populasi dan sampel serta uji analisis data yang digunakan.
Subhash, B et al. (2011) dalam penelitian berjudul Menstrual Hygiene: Knowledge and Practice among Adolescent School Girls of Saoner, Nagpur District dengan tujuan penelitian, untuk menilai pengetahuan dan praktik kebersihan menstruasi remaja putri antara sekolah pedesaan dan perkotaan. Jenis penelitian communitas based pendekatan waktu cross sectional, teknik sampling menggunkan purposive sampling 387 sisiwi kelas 8 dan 9. Pengumpulan data dengan interview. Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada variabel X2 (komunikasi teman sebaya) dan Y (personal hygiene mensruasi). Selain hal tersebut, tempat dan waktu penelitian, populasi sampel, teknik sampling menggunakan simple random sampling, serta instrument dan teknik pengambilan data.
Penelitian Sommer (2013) berjudul Girls’ and women’s unmet needs for menstrual hygiene management (MHM): the interactions between MHM and
sanitation systems in low-income countries. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi pengetahuan tentang keyakinan dan perilaku menstruasi dan managemen perempuan saat menstruasi dalam kaitannya dengan sistem sanitasi yang ada di negara-negara berpenghasilan rendah. Mengeksplorasi bagaimana pembuangan pembalut yang telah digunakan saat menstruasi, dan konsekuensi dari praktek-praktek pembuangan yang berbeda untuk fungsi sistem sanitasi. Perbedaan dengan penelitiaan ini terletak pada jenis variabel X dan Y, tujuan penelitian, tempat penelitian, populasi dan sampel, jenis penelitian, teknik sampling dan analisis data.
Sridevi (2013) penelitian berjudul A Cross Sectional Study On Menstrual Hygiene Among Adolescent Girls In Urban Health Center Field Practice Area Of A Medical College In West Godavari District, Andhra Pradesh. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola menstruasi di kalangan remaja perempuan, serta mengetahui pengetahuan, sikap dan praktek kebersihan menstruasi di kalangan remaja perempuan. Pendekatan waktu dengan
crossectional. Penelitian dilakukan pada siswi kelas 8, 9 dan 11 di sekolah pemerintahan dan perguruan tinggi di daerah perkotaan praktek lapangan dari sebuah perguruan tinggi medis di distrik barat Godavari dengan jumlah sampel 374 siswi. Hasil penelitian 13,07 % lama menstruasi lebih dari 5 hari, 16,8 % memiliki siklus menstruasi kurang dari 28 hari. 22.93 % memiliki perdarahan yang berlebihan. Pengetahuan tentang menstruasi sebelum menarche adalah 6,13% tapi setelah menarche 80.27 % anak perempuan tahu benar bahwa vagina adalah rute menstruasi. Mengenai sikap 80,8 % dari gadis-gadis tertarik untuk belajar tetapi merasa malu untuk belajar tentang menstruasi. Mengenai praktek-praktek 74,4 % menggunakan pembalut dan 99,2 % dari gadis-gadis praktek kebersihan pribadi. 68.01 % membuang pembalut dengan cara yang benar. Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada variabel X2 yaitu komunikasi teman sebaya, tujuan penelitian, tempat dan tahun pelaksanaan, teknik sampling serta uji analisis data.
C. KERANGKA PIKIR
Keterangan: : diteliti : tidak diteliti
Gambar 2.1 Kerangka pikir hubungan pengetahuan tentang menstruasi dan komunikasi teman sebaya dengan personal hygiene selama menstruasi
Faktor eksternal: Pengalaman pribadi Pengaruh kebudayaan Situasi Media massa Personal hygiene menstruasi Komunikasi teman sebaya Faktor Internal: Fisiologis Psikologis Motif Awareness Interest Evaluation Trial Adoption Pengetahuan
Percaya, sikap positif, sikap terbuka, situasi, kondisi Pendidikan, pengalaman, usia, informasi, sosial ekonomi, lingkungan budaya commit to user