• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAR TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.2 Penelitian Sebelumnya

Berikut merupakan penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

2.1.2.1 Penelitian Tentang Inkuiri

Jika penelitian ini ingin diletakkan dalam penelitian-penelitian sebelumnya maka akan dikemukakan sebagai berikut:

Tessier (2010) meneliti An Inquiry-Based Biology Laboratory Improves

Preservice Elementary Teachers’ Attitudes About Science. Penelitian ini berisi pembelajaran berbasis inkuiri yang merupakan pembelajaran yang dapat

19 meningkatkan kemampuan berpikir secara kritis di dalam kelas. Pembelajaran ini dapat membantu mengurangi pembelajaran tradisional yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan guru Sekolah Dasar untuk menyiapkan pembelajaran berbasis inkuiri dalam mengajar. Penerapan pembelajaran berbasis inkuiri pada mata pelajaran biologi ini telah memengaruhi pemikiran para guru Sekolah Dasar bahwa pembelajaran inkuiri merupakan metode paling tepat dalam pengajaran IPA. Dalam penelitian ini, para guru SD menyambut baik adanya penelitian ini dan akan menerapkannya pada pembelajaran selanjutnya. Penerapan pembelajaran berbasis inkuiri ini akan sangat membantu para guru SD dalam mempersiapkan pembelajaran IPA yang bermakna selanjutnya. Dalam penelitian ini, kelas dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok inkuiri dan kelompok tradisional. Berdasarkan kegiatan pretest dan

posttest yang dilakukan guru dalam menyiapkan sikap siswa menerima pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran serta kegiatan siswa dalam merespon pertanyaan tentang cara terbaik dalam belajar IPA menunjukkan bahwa hasil penelitian dengan skala likert � = . dengan n=52 kelompok tradisional dan n=57 kelompok inkuiri yang berarti kelompok inkuiri lebih antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA.

Wolf (2009) melakukan penelitian Crawl into Inquiry-Based Learning. Penelitian ini berisi percobaan tentang susunan tubuh, habitat, dan pengelompokan kepiting. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan siswa untuk berpikir secara analitik. Subjek penelitian ini adalah kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar. Penelitian ini dilakukan di pesisir pantai dengan mengamati lingkungan hidup kepiting. Dalam penelitian ini, dilakukan kegiatan sebanyak 3. Pada kegiatan pertama, siswa mengamati susunan tubuh kepiting dan menggambarnya. Pada kegiatan kedua, siswa mengamati tentang bentuk tubuh kepiting secara lebih spesifik dan tingkah lakunya. Pada kegiatan ketiga, siswa melakukan percobaan dengan menyediakan pasir dan batuan sebagai habitat kepiting. Dari ketiga percobaan yang dilakukan, hasil menunjukkan bahwa kepiting lebih nyaman hidup di tempat yang gelap. Jadi kepiting lebih suka tinggal di balik batuan daripada di daerah berpasir. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan inkuiri dengan menyajikan beberapa pertanyaan yang dapat dijawab siswa melalui percobaan yang dilakukan.

20 Dengan penelitian ini, siswa akan terbiasa berpikir secara analitik dengan kegiatan investigasi yang dapat membantu membantu mereka berpikir secara kritis.

Rahayu (2012) melakukan penelitian pengaruh strategi inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar ditinjau dari keterampilan observasi. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat. Hasil yang diperoleh menunjukkan ada pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif dan psikomotor dan ada pengaruh keterampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi siswa ranah afektif dan psikomotor. Tetapi tidak ada pengaruh keterampilan observasi pada hasil belajar ranah kognitif siswa kelas X SMA Negeri 1 Kebakkramat Tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan ketrampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa kelas X SMA Negeri 1 Kebakkramat.

2.1.2.2 Penelitian tentang Kemampuan Proses Kognitif

Prihatini (2007) melakukan penelitian eksperimentasi pembelajaran fisika dengan pendekatan keterampilan proses melalui metode demonstrasi dan metode eksperimen terhadap kemampuan kognitif siswa. Hasil yang diperoleh adalah ada perbedaan pengaruh penggunaan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan listrik dinamis. Pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen memberikan pengaruh lebih signifikan daripada pendekatan keterampilan proses melalui metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan listrik dinamis. Ada perbedaan pengaruh kemampuan awal siswa kategori tinggi, sedang, dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan listrik dinamis. Kemampuan awal kategori tinggi memberikan pengaruh terhadap kemampuan kognitif yang lebih baik daripada kemampuan awal kategori sedang dan kategori rendah pada pokok bahasan listrik dinamis. Tidak ada interaksi pengaruh antara metode mengajar dengan kemampuan awal siswa terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan listrik dinamis.

Dianingsih (2007) melakukan penelitian eksperimentasi pembelajaran fisika dengan pendekatan konstruktivisme metode inquiri terpimpin terhadap

21 kemampuan kognitif siswa di SMPN 22 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Hasil dari penelitian ini adalah pengajaran fisika dengan menggunakan metode inquiri terpimpin pada pokok-pokok bahasan perpindahan kalor lebih efektif dari pada metode informasi bagi siswa kelas II semester 1 SMP Negeri 22 Surakarta.

Sasi (2011) melakukan penelitian meningkatkan kemampuan gerak dasar dan kognitif anak melalui senam irama yang dilakukan di di Taman Kanak-kanak Riyadush Sholihin Margahayu Kota Bandung. Hasil penelitiannya adalah

kemampuan gerak dasar anak TK Riyadush Sholihin setelah dilakukan tindakan senam irama yang telah dirancang peneliti bersama guru mengalami peningkatan yang bertahap setiap siklusnya. Kemampuan gerak dasar yang dimaksud adalah berlari, berjalan, membungkuk. Serta dengan adanya penelitian ini kegiatan senam irama di TK Riyadush Sholihin menjadi lebih terarah.

2.1.2.3Literature Map

Berikut ini merupakan literature map dari penelitian terdahulu

Gb 9. Literature map

Dari semua penelitian di atas belum ada yang menyoroti pengaruh metode inkuiri terhadap aspek kognitif mengevaluasi dan mencipta, pada siswa sekolah dasar. Maka penelitian ini memberikan khasanah baru dalam penelitian.

Penggunaan Metode Inkuiri Kemampuan Kognitif

Tesier (2010) Inkuiri-Berpikir kritis

Prihatini (2007) Metode demonstrasi dan

ekperimen - kognitif

Dianingsih (2007) metode inkuiri terpimpin -

kognitif Wolf (2009)

Crawl into Inquiry-Based Learning

Sasi (2011)

Senam irama – kemampuan gerak dasar dan kognitif

Rahayu (2012) Inkuiri-keterampilan observasi

Yang akan diteliti:

Inkuiri – kemampuan mengevaluasi dan mencipta

Dokumen terkait