• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.9 Teknik Analisis Data

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 21 for Windows 64-bit yang meliputi beberapa langkah, yaitu:

3.9.1 Uji Normalitas Disribusi data

Uji normalitas data menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Penggunaan teknik Kolmogorov-Smirnov bertujuan untuk mengetahui normalitas distribusi data dan menentukan jenis statistik yang akan digunakan kriteria selanjutnya yang digunakan dalam teknik Kolmogorov-Smirnov (Sarwono, 2010:25), yaitu :

a. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, distribusi data normal. Jika distribusi data normal, teknik statistik inferensial yang digunakan adalah statistik parametrik uji t atau t-test.

b. Jika harga sig.(2-tailed) < 0,05, distribusi data tidak normal. Jika distribusi data tidak normal, teknik statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik Mann-Whitney atau Wilcoxon.

3.9.2 Uji Statistik 3.9.2.1 Uji beda pretest

Uji beda pretest dilakukan untuk mengetahui apakah eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan yang sama. Uji beda ini dilakukan dengan menganalisis hasil pretest yang dilakukan oleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Menurut Priyatno (dalam Trisnawati, 2008:31) jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka varian dari kedua kelompok data adalah sama. Jika hasil uji normalitas data dalam kategori normal, maka pengujian perbedaan skor pretest

menggunakan statistik parametrik independent samples t-test sedangkan statistik non-parametrik Mann-Whitney digunakan apabila hasil uji normalitas data yang diperoleh termasuk kategori tidak normal. Hipotesis statistiknya adalah:

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

32 Kriteria yang digunakan adalah:

1. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama.

2. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak memiliki kemampuan awal yang sama.

3.9.2.2 Uji perbedaan pretest dan posttest

Uji perbedaan pretest dan posttest digunakan untuk memastikan apakah ada kenaikan yang signifikan yang terjadi dalam kelompok kontrol dan eksperimen dengan membandingkan hasil skor pretest ke postest. Jika data terdistribusi normal digunakan paired samples t-tes sedangkan Wilcoxon untuk data yang memiliki distribusi data tidak normal. Perbandingan tersebut menggunakan kriteria sebagai berikut :

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Kriteria yang digunakan adalah:

1. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest ke posttest. Dengan kata lain tidak ada kenaikan skor yang signifikan yang terjadi antara nilai pretest ke

posttest.

2. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest ke posttest. Dengan kata lain ada kenaikan skor yang signifikan yang terjadi antara nilai pretest ke posttest.

3.9.2.3 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest

Uji selisih pretest ke posttest dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta. Data yang memiliki distribusi data normal dianalisis menggunakan independent samples

33

t-test sedangkan data yang memiliki distribusi data tidak normal menggunakan statistik non-parametrik Mann-Whitney. Hipotesis statistiknya adalah :

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen.

1. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, terdapat perbedaan yang signifikan antara

posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain perlakuan penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengevaluasi atau mencipta.

2. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengevaluasi atau mencipta.

3.9.2.4 Menguji besar pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta.

Uji besar pengaruh ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan metode yang digunakan terhadap kemampuan mengevaluasi dan

mencipta, baik metode ceramah maupun metode inkuiri. Uji besar pengaruh untuk distribusi data normal dihitung dengan menggunakan rumus (Field, 2009:57,179):

Keterangan:

r = effect size (menggunakan koefisien korelasi Pearson) t = harga uji t

df = harga derajad kebebasan

34 Rumus untuk data yang terdistribusi tidak normal (Field, 2009:550):

Keterangan:

r = effect size (dengan menggunakan koefesien korelasi Pearson)

Z = harga konversi dari Standard Deviasi (diperoleh dari SPSS uji Wilcoxon) N = jumlah total observasi (2x jumlah siswa)

Sedangkan untuk mengetahui persentase pengaruh tersebut digunakan koefisien determinasi (�2) dengan rumus sebagai berikut:

Kriteria besar pengaruh yaitu:

1. Jika r = ≤ 0,10 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki kecil atau setara dengan 1% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen.

2. Jika r = ≤ 0,30 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki menengah atau setara dengan 9% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen.

Jika r = ≤ 0,50 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki besar atau setara dengan 25% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen

3.9.2.5 Uji retensi pengaruh

Pengujian ini dilakukan setelah 2 bulan sejak posstest I yang bertujuan untuk mengetahui apakah efek yang ditimbulkan masih sekuat seperti pada posttest I. Digunakan uji perbedaan untuk mengetahui apakah posttest II berbeda secara signifikan dengan posttest II. Jika data terdistribusi normal digunakan paired samples t-tes sedangkan Wilcoxon untuk data yang terdistribusi secara tidak normal. Hipotesis statistiknya adalah:

Hnull :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata lain tidak ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara skorposttest I dengan posttest II.

Hi :Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara skor

posttest I ke posttest II.

r =

√�

35 Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II.

Dengan kata lain ada penurunan skor yang signifikan yang terjadi antara posttest I

dan posttest II.

2. Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata lain tidak ada penurunan skor yang signifikan antara posttest I dan posttest II.

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dikemukakan hasil penelitian dan pembahasan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan kognitif pada taksonomi Bloom yaitu kemampuan mengevaluasi dan mencipta. Akan dijelaskan diskripsi data dan analisis data yang dilakukan.

Dokumen terkait