• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

5 Penting Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat mendukung satu elemen atas elemen

2.8 Penelitian Sebelumnya .1 Penelitian Tri Wiyono .1Penelitian Tri Wiyono

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2011 dengan judul penelitian: Sistem Penentuan Prioritas Penanganan Pemeliharaan Jembatan di Kabupaten Karanganyar. Tahapan penelitian meliputi; menentukan kriteria dan subkriteria yang menjadi pertimbangan dalam menentukan prioritas penanganan jembatan, melakukan pembobotan kriteria dan subkriteria dengan metode Proses Hirarki

65

Analisis, membuat sistem pendukung keputusan menggunakan aplikasi Microsoft Office Excel 2007 untuk menentukan urutan prioritas penanganan pemeliharaan jembatan. Berdasarkan hasil studi literatur dan diskusi/ wawancara terhadap 11 stakeholder digunakan lima kriteria dalam menentukan prioritas penanganan jembatan antara lain sebagai berikut:

1. Kondisi kerusakan komponen jembatan. 2. Tingkat kepadatan lalu lintas.

3. Aksesibilitas jembatan. 4. Biaya penanganan.

5. Sistem pengadaan barang dan jasa.

Subkriteria yang digunakan oleh Wiyono dalam penelitiannya adalah: 1. Memerlukan penanganan.

2. Tidak memerlukan penanganan.

2.8.2 Penelitian Anthony Ompusunggu

Penelitian ini berjudul Penentuan Skala Prioritas Pemeliharaan Jembatan Di Jalan Pantura Jawa Timur. Penelitian ini dimulai dari penentuan variabel-variabel/ kriteria-kriteria yang berpengaruh dalam penentuan skala prioritas pemeliharaan jembatan berdasarkan sintesa kajian yang dipertegas oleh resonden expert. Kemudian dilakukan pemilihan alternatif jembatan berdasarkan kriteria-kriteria tersebut dengan menggunakan alat analisa multivariabel yaitu AHP. Tahap selanjutnya dilakukan analisis sensitifitas untuk mengetahui kemapanan kriteria yang digunakan dalam penelitian ini guna menentukan alternatif jembatan dalam

66

program pemeliharaan. Adapun kriteria dan subkriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kriteria financial dengan subkriteria budget/ anggaran dan efisiensi biaya. 2. Kriteria transportasi dengan subkriteria yaitu LHR, kecepatan rata-rata dan

jalan alternatif.

3. Kriteria sosial dengan subkriteria jumlah penduduk.

4. Kriteria teknik dengan subkriteria jenis kerusakan dan waktu pelaksanaan.

2.8.3 Penelitian I Kadek Sutika

Pada Tahun 2010, I Kadek Sutika membuat suatu penelitian yang bertopik Penentuan Skala Prioritas Pemeliharaan Ruas-Ruas Jalan Provinsi di Provinsi Bali dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Struktur hirarki yang didapat dalam penelitian ini terdiri atas 3 level. Level-1 ditempati oleh tujuan, yaitu penentuan skala prioritas pemeliharaan ruas-ruas jalan, sedangkan pada level-2 ditempati kriteria dan level-3 subkriteria. Adapun kriteria dan subkriteria yang dipakai dalam penelitian ini antara lain:

1. Sistem kelembagaan, dengan subkriteria kesesuaian usulan terhadap arahan Renstra dan kesesuaian usulan terhadap usulan Musrenbang.

2. Sistem jaringan, dengan subkriteria kondisi jalan dan fungsi jalan.

3. Sistem tata guna lahan dengan empat subkriteria antara lain keberadaan jalan untuk meningkatkan akses menuju kawasan pariwisata, keberadaan jalan untuk meningkatkan akses menuju kawasan perkantoran, keberadaan jalan untuk meningkatkan akses menuju kawasan pertambangan dan

67

keberadaan jalan untuk meningkatkan akses menuju kawasan suci dan tempat suci.

4. Sistem pergerakan dipengaruhi oleh subkriteria LHR Jalan.

2.8.4 Kajian pustaka terhadap kriteria penelitian sebelumnya

Berdasarkan penelitian sebelumnya, dapat diperoleh gambaran hirarki yang telah digunakan dalam penelitian sejenis yang pernah dilaksanakan dengan obyek penelitian yang berbeda. Struktur hirarki tersebut dapat digunakan sebagai gambaran awal untuk penyusunan hirarki pada penelitian ini. Struktur hirarki tersebut antara lain kriteria dan subkriteria pada penelitian sebelumnya. Pada Tabel 2.8 dapat dilihat perbandingan kriteria pada penelitian sebelumnya.

Tabel 2.8 Kriteria yang Digunakan pada Penelitian Sebelumnya

Sutika Ompusunggu Wiyono

Sistem Jaringan Teknik Kondisi kerusakan komponen jembatan.

Sistem Tata Guna Lahan Aksesibilitas jembatan.

Sistem Pergerakan Transportasi Tingkat kepadatan lalu lintas. Sosial

Sistem Kelembagaan Financial Biaya penanganan.

Sistem pengadaan barang dan jasa.

Sumber: Pengolahan Data, 2016.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ketiga peneliti menggunakan kriteria yang memiliki pemahaman yang sama satu sama lainnya. Sutika menyebut kriterianya dengan sistem jaringan yang terdiri dari subkriteria kondisi jalan dan fungsi jalan, sementara Ompusunggu menyebutnya dengan kriteria teknik dengan subkriteria jenis kerusakan dan waktu pelaksanaan. Pada penelitian lain, Wiyono menyebut kriteria ini sebagai kriteria kondisi kerusakan jembatan yang pada

68

prinsipnya memiliki pemahaman yang sama dengan kriteria sistem jaringan oleh Sutika maupun kriteria teknik oleh Ompusunggu. Dari ketiga kriteria tersebut kriteria sistem jaringan dari Sutika bersifat lengkap, operasional, tidak berlebihan dan mampu mengakomodir kriteria dari Ompusunggu dan Wiyono yang lebih khusus sebagai subkriterianya, sehingga kriteria sistem jaringan dari Sutika dapat dipertimbangkan sebagai salah satu kriteria dalam penelitian ini.

Sutika menyebut kriterianya yang kedua sebagai kriteria sistem tata guna lahan yang merupakan perwujudan dari empat subkriteria antara lain keberadaan jalan untuk meningkatkan akses menuju kawasan pariwisata, keberadaan jalan untuk meningkatkan akses menuju kawasan perkantoran, keberadaan jalan untuk meningkatkan akses menuju kawasan pertambangan dan keberadaan jalan untuk meningkatkan akses menuju kawasan suci dan tempat suci. Sementara Wiyono untuk kriteria ini menyebutnya dengan aksesibilitas jembatan dalam menghubungkan suatu tata guna lahan. Ompusunggu tidak memiliki kriteria yang memiliki kemiripan makna dengan kriteria dari Sutika dan Wiyono ini. Dari kedua kriteria tersebut kriteria sistem tata guna lahan dari Sutika bersifat lengkap, operasional, tidak berlebihan dan mampu mengakomodir kriteria dari Wiyono yang lebih khusus sebagai subkriterianya, sehingga kriteria sistem tata guna lahan dari penelitian Sutika dapat dipertimbangkan sebagai salah satu kriteria dalam penelitian ini.

Kriteria selanjutnya dari Sutika adalah kriteria sistem pergerakan yang merupakan perwujudan dari subkriteria lalu-lintas harian rata-rata. Pada penelitian Ompusunggu, kriteria ini memiliki kemiripan dengan kriteria transportasi yang

69

merupakan perwujudan tiga subkriteria yaitu LHR, kecepatan rata-rata dan jalan alternatif. Kriteria ini juga memiliki kemiripan makna dengan kriteria social dalam penelitian Ompusunggu, karena faktor social tersebut merupakan perwujudan dari subkriteria jumlah penduduk yang menyebabkan bangkitan dari pergerakan itu sendiri. Dalam penelitian Wiyono terdapat kriteria tingkat kepadatan lalu-lintas yang memiliki kemiripan makna dengan kriteria dari Sutika maupun Ompusunggu. Dari ketiga kriteria tersebut kriteria sistem pergerakan dari penelitian Sutika bersifat lebih lengkap, operasional, tidak berlebihan dan mampu mengakomodir kriteria dari Ompusunggu dan Wiyono yang lebih khusus sebagai subkriterianya, sehingga kriteria sistem pergerakan dari penelitian Sutika dapat dipertimbangkan sebagai salah satu kriteria dalam penelitian ini.

Kriteria terakhir dalam penelitian Sutika adalah kriteria sistem kelembagaan yang merupakan perwujudan dari subkriteria kesesuaian usulan terhadap arahan Renstra dan kesesuaian usulan terhadap usulan Musrenbang. Kriteria ini memiliki kemiripan dengan kriteria financial pada penelitian Ompusunggu. Kriteria Sutika dan Ompusunggu itu juga memiliki kemiripan makna dengan kriteria biaya penanganan dan kriteria sistem pengadaan barang pada penelitian Wiyono. Dari ketiga kriteria tersebut kriteria sistem kelembagaan dari penelitian Sutika bersifat lebih lengkap, operasional, tidak berlebihan dan mampu mengakomodir kriteria dari Ompusunggu dan Wiyono yang lebih khusus sebagai subkriterianya, sehingga kriteria sistem kelembagaan dari penelitian Sutika dapat dipertimbangkan sebagai salah satu kriteria dalam penelitian ini.

Dokumen terkait