• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LANDASAN TEOR

1) Nama field (field name)

2.18. Metode Penelitian

2.18.1. Penelitian Sejenis

Dalam perbandingan dan sebagai acuan dalam pengembangan suatu Sistem Informasi Manajemen Surat Keputusan, maka perlu dilakukan pengamatan terhadap penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya. Dari hasil pengamatan penulis didapatkan beberapa literatur penelitian sejenis diantaranya dengan judul Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kearsipan Surat Pada Fakultas Sains dan Teknologi mempunyai kelebihan yang terdapat pada sistem ini memberikan kemudahan dalam proses entry dan update data-data surat masuk dan keluar. Mempermudah pembuatan surat keterangan mahasiswa secara otomatis serta mempercepat pencarian surat apabila dibutuhkan.Terdapat pengembangan penyediaan informasi data lokasi sehingga keberadaan surat dapat diketahui.

Namun memiliki kekurangan diantaranya sistem yang dirancang masih bersifat stand alone dan berada di satu komputer saja. Sistem hanya dapat diakses administrator. Pengembangan basis data masih menggunakan Microsoft Access 2003 dan pengembangan aplikasi menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Secara garis besar terdapat beberapa kekurangan yang dimiliki VB diantaranya bersifat komersial dan file VB sering menjadi target serangan virus.

Pada judul Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Surat Akademik (Studi Kasus Fakultas Sains dan Teknologi) memiliki kelebihan pada sistem ini sudah berbasis web sehingga memudahkan pengguna dalam

men-sharing data kepada pengguna yang lain. Pembuatan surat dapat lebih mudah dan mempercepat proses membantu pengguna dalam pencarian surat yang sudah dibuat.

Namun kekurangan pada sistem ini belum ada templete yang terstruktur sehingga terkadang mempersulit dan tidak rapi. Dalam keamanan pun belum terencrypt dengan baik sehingga tingkat keamanan masih rendah.

Pada judul Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Surat Keputusan di Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh November memiliki kelebihan pada sistem informasi surat keputusan sistem yang dikembangkan berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP versi 5 dan database MySQL.

Sedangkan kekurangan sistem ini hanya dapat diakses oleh staf admin kepegawaian saja, seharusnya dosen yang menerima surat keputusan apabila nanti dibutuhkan.

Pada judul Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) berbasis Web. Sistem yang di bangung sudah dilakukan dengan terkomputerisasi dan berbasis web namun memiliki kekurangan pada bagian pembuatan Surat Keputusan (SK) dan sistem inilah yang penulis kembangkan pada skripsi ini.

Dalam judul Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Ciputat.

Data yang dibuat hanya untuk mengolah data belum terdapat sistem penyuratan yang memudah pegawai dalam mengatur tentang penyuratan.

Pada judul Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis Web dalam sistem ini hanya mengurusi bagian kepegawaian yang dikhususkan mendata karyawan , perpindahan pegawai, kenaikan pangkat namun tidak ada sistem yang secara khusus menjelaskan tentang sistem penyuratan dan pembuatan Surat Keputusan yang termanajemen.

2.19. Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak adalah proses pemeriksaan atau evaluasi sistem atau komponen sistem secara manual atau otomatis untuk memverifikasi apakah sistem memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dispesifikasikan atau mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang terjadi (Hariyanto, 2004).

Sasaran pengujian adalah penemuan semaksimum mungkin kesalahan dengan usaha yang dapat dikelola pada rentang waktu realistik. Pengujian perangkat lunak merupakan tahap kritis dalam penjaminan kualitas perangkat lunak dan merupakan review menyeluruh terhadap spesifikasi perancangan dan pengkodean (Hariyanto, 2004).

Glen Myers menyatakan tiga sasaran pengujian, yaitu (Hariyanto, 2004):

a. Pengujian adalah proses mengeksekusi program dengan hasrat menemukan kesalahan.

b. Kasus uji yang bagus adalah mempunyai peluang tinggi menemukan kesalahan yang sebelumnya belum ditemukan.

c. Pengujian yang berhasil adalah pengujian yang menyingkap kesalahan yang sebelumnya belum ditemukan.

Manfaat pengujian (Hariyanto, 2004):

a. Pengujian akan menyingkap kesalahan di perangkat lunak.

b. Pengujian mendemonstrasikan fungsi-fungsi perangkat lunak bekerja sesuai spesifikasi, kebutuhan serta terpenuhi perilaku dan sejenisnya.

Terdapat dua teknik pengujian berdasarkan ketersediaan logik sistem, yaitu black box testing dan white box testing (Hariyanto, 2004).

Pengujian white-box adalah sebuah pengujian yang dilakuan lebih dekat lagi untuk menguji prosedur-prosedur yang ada. Lintasan lojik yang dilalui oleh setiap bagian prosedur yang diuji dengan memberikan kondisi/ loop spesifik. Proses yang terjadi pada pengujian white-box yaitu:

a. Menjamin pengujian terhadap semua lintasan yang tidak bergantungan minimal satu kali.

b. Mencoba semua keputusan lojik dari sisi ‘true’ dan ‘false’.

c. Eksekusi semua loop dalam batasan kondisi dan batasan operasionalnya d. Pengujian validasi struktur data internal.

Konsep black box testing digunakan untuk merepresentasikan sistem yang cara kerja di dalamnya tidak tersedia untuk diinspeksi. Di dalam kotak hitam, item-item yang diuji dianggap “gelap” karena logiknya tidak diketahui, yang diketahui hanya apa yang masuk dan apa yang keluar. Pada black box

testing, kasus-kasus pengujian berdasarkan pada spesifikasi sistem. Pada black box testing, dicobakan beragam masukan dan memeriksa keluaran yang

dihasilkan. Teknik black box testing juga dapat digunakan untuk pengujian berbasis skenario di mana isi dalam sistem mungkin tidak tersedia untuk diinspeksi tapi masukan dan keluaran yang didefinisikan dengan usecase dan informasi analisis yang lain (Hariyanto, 2004). Black box testing berusaha menemukan kesalahan dalam kategori, sebagai berikut (Pressman, 2002): a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

b. Kesalahan antarmuka.

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database. d. Kesalahan kinerja.

Pengujian black box testing merupakan pengujian yang dilakukan oleh pengembang sistem. Karena pengguna akhir sistem memiliki pemahaman tentang sistem informasi dengan tingkatan yang berbeda, maka seberapa jauh pengguna akhir dapat memahami dan menerima sistem harus diuji. Pengujian inilah yang dinamakan dengan user acceptance test. Pengujian ini dilakukan untuk menjamin bahwa sistem telah melayani kebutuhan organisasi.

76

3.1 MetodePenelitian

Metodologi penelitian ini bertujuan agar mengetahui sistematika proses yang berjalan pada pembuatan penulisan. Pada tahapan ini banyak teknik yang dilakukan seperti observasi/studi lapangan, wawancara dan studi pustaka. Pada penelitian ini perlu diperhatikan pemahaman tentang cara berpikir dan cara melaksanakan hasil berpikir menurut langkah-langkah ilmiah.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data berguna nantinya pada saat melakukan analisis terkait tentang penelitian yang sedang dilakukan. Data yang didapat nantinya akan digunakan untuk acuan lebih lanjut. Proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik-teknik tertentu, tergantung pada karakteristik penelitian.

a. Observasi / Studi Lapangan

Pada observasi ini penulis langsung mengamati sistem yang berjalan pada SIMPEG di Subbagian Administrasi Kepegawaian Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta menganalisis kebutuhan sistem. Saat melakukan observasi/studi lapangan terlibat langsung dengan pegawai yang ada di disana.

Penulis mengamati langsung proses input data pribadi dan data kepegawaian seorang pegawai, mutasi pegawai, diantaranya proses pembuatan SK kenaikan pangkat, kenaikan jabatan, pensiun, pindah antar instansi serta

laporan yang dihasilkan yang dihasilkan sistem. Hal ini sangat dibutuhkan agar penulis dapat melakukan analisis terhadap sistem yang telah berjalan serta menentukan rancangan pengembangan sistem baru yang akan dibangun agar tetap sinkron dengan sistem yang sudah ada.

Selain menganalisis kebutuhan penulis juga mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk pembangunan aplikasi. Data yang dimaksud adalah

sample data pegawai, format SK kenaikan pangkat, kenaikan jabatan, pensiun,

pindah antar instansi Kepegawaian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Wawancara

Penulis melakukan wawancara secara langsung dengan pihak terkait yang ada di Subbagian Administrasi Kepegawaian Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta seperti bapak Suhendro Tri Anggono, S.Ag, M.Si. pada subag Admin Kepegawaian yang menjelaskan tentang proses mutasi dalam sistem kepegawaian, bapak Bambang pada Subag Ortala dan Perundang Undangan menyangkut tentang undang-undang yang nanti akan ada dalam surat keputusan dan ibu Halimah pada Subag Kesejahteraan Pegawai guna mengetahui tentang kenaikan gaji berkala yang disesuaikan dengan kenaikan golongan.

c. Studi Pustaka

Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, penulis mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti. Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, toko buku, maupun secara online melalui internet. Penulis juga mencari data-data sekunder yang terkait dengan masalah kepegawaian dari Kementrian Agama RI seperti buku Petunjuk Teknis

Kenaikan Pangkat, Kenaikan Gaji Berkala dan Pensiun dari BKN. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang relevan tersebut, penulis lalu mencari informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini dari referensi-referensi tersebut. Informasi yang didapatkan digunakan dalam penyusunan landasan teori, metodologi penelitian serta pengembangan aplikasinya secara langsung. Pustaka- pustaka yang dijadikan acuan dapat dilihat di Daftar Pustaka.

3.3 Metode Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem diartikan sebagai sekumpulan aktivitas, metode, best practice, deliverable dan tools-tools otomatis yang digunakan

stakeholder untuk mengembangkan sistem informasi dan software secara kontinu,

artinya pengembangan yang dilakukan secara bertahap dari hal-hal yang menjadi kendala sistem sampai hal-hal yang menjadi kebutuhan sistem. Untuk mengembangkan sistem, dibutuhkan metode yang tepat agar memenuhi tujuannya.

Dalam pengembangan aplikasi Sistem Kepegawaian (SIMPEG) ini, dengan menggunakan metode pemodelan berorientasi objek, dengan alur pendekatan strategi pengembangan aplikasi cepat atau yang biasa disebut Rapid

Application Development (RAD). Model RAD merupakan model inkremental (bertingkat) dari proses pengembangan perangkat lunak yang menekankan pada sedikitnya siklus pengembangan. Model ini memecah suatu proyek menjadi bagian- bagian kecil yang mana tiap bagiannya dibangun dengan model yang mirip dengan Waterfall.

Berikut akan dibahas dengan lebih jelas alasan mengapa menggunakan strategi pengembangan sistem RAD dalam pengembangan aplikasi SIMPEG dan tahapan dari alur RAD tersebut.

Dokumen terkait