• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

2. Inteligensi Ruang-Visual

2.3 Hasil Penelitian yang Relevan

2.3.3 Penelitian tentang Pembelajaran Berbasis van Hiele

pembelajaran geometri pada materi prisma berdasarkan teori van Hiele. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk yang didesain menghasilkan skor 3,53 dengan kategori sangat baik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat memberikan pemahaman siswa dalam tahap berfikir geometri.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Kusumawati pada tahun 2015

dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Geometri Materi Lingkaran Berdasarkan Teori van Hiele untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran, untuk menghasilkan perangkat pembelajaran geometri dan untuk mengetahui hasil implementasi perangkat pembelajaran geometri materi lingkaran berdasarkan teori

van Hiele untuk siswa kelas V sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa prestasi siswa yang diperoleh sebelum menggunakan teori van Hiele lebih rendah dibanding setelah siswa menggunakan teori van Hiele.

Kedua penelitian tentang pengembangan yang telah dipaparkan dapat menambah reverensi peneliti terhadap penelitannya tentang pengembangan.

2.3.3 Penelitian tentang Pembelajaran Berbasis van Hiele

Berikut ini merupakan penjabaran 3 dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang pembelajaran berbasis van Hiele.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Safrina, Khusnul dkk tahun 2014

dengan judul “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Geometri melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Teori van Hiele”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah geometri antara siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif berbasis teori van

25

peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol dengan perolehan nilai sig. 0,000 < 0,05 pada uji-t yang dilakukan. Selanjutnya, dari pengujian x2 diperoleh bahwa terdapat hubungan antara tingkat berpikir dengan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan kategori tingkat keeratan hubungan adalah cukup (0,421).

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Nur’aeni, Epon tahun 2010 dengan judul “Pengembangan Kemampuan Komunikasi Geometris Siswa Sekolah Dasar melalui Pembelajaran Berbasis Teori Van Hiele”. Hasil penelitian diperoleh

bahwa kemampuan komunikasi geometris siswa sekolah dasar dapat dikembangkan melalui pembelajaran berbasis teori van Hiele yaitu dengan lima tahap pembelajaran; 1) informasi, 2) orientasi terarah/terpadu, 3) Eksplisitasi, 4) orientasi bebas, 5) integrasi. Dengan tahap pembelajaran van Hiele juga dapat meningkatkan kemampuan berfikir geometris siswa dari level dasar ke level berikutnya secara berurutan.

Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Sasmita, Lisa dkk (2013) dengan

judul “Pengaruh Teori Van Hiele dalam Pembelajaran Geometri Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD di Desa Sinabun”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran geometri dengan teori van Hiele dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Rata-rata hitung hasil belajar kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran geometri dengan menggunakan teori van Hiele sebesar 42,48, dan rata-rata hitung hasil belajar kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran geometri dengan menggunakan pembelajaran konvensional sebesar 32,77. Hal tersebut berarti, hasil belajar kelompok siswa

26

yang mengikuti pembelajaran geometri dengan teori van Hiele lebih baik dari pada hasil belajar kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran geometri dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

Berdasarkan pemaparan ketiga penelitian yang relevan tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran van Hiele dapat membantu siswa dalam memahami konsep geometri. Namun, dalam penelitian yang relevan tersebut belum ada yang membahas tentang pengaruh maupun penerapan model pembelajaran van Hiele di kelas bawah. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk membuat penelitian baru tentang pembelajaran van Hiele yang diterapkan di kelas bawah.

27 2.3.4 Peta Konsep Penelitian yang Relevan

Bagan 2.1 Peta Konsep Penelitian yang Relevan. Pranita, Rindi Widya (2015)

“Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Geometri berbasis teori van Hiele dapat meningkatkan pemahaman siswa sesuai tahap berpikir siswa kelas V SD.

Kusumawati (2015)

“Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Geometri berbasis teori van Hiele dapat meningkatkan prestasi siswa pada materi lingkaran.

Etikawati, Nur (2016)

“Prototipe Perangkat

Pembelajaran Geometri Bangun Datar Sederhana Berdasarkan Teori Van Hiele untuk Siswa

Kelas III Sekolah Dasar”

Safrina, Khusnul dkk (2014)

“Pembelajaran kooperatif

berbasis teori van Hiele meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah

geometri”

Nur’aeni, Epon (2010) “Pembelajaran berbasis teori van Hiele meningkatkan

kemampuan komunikasi

geometris siswa Sekolah

Dasar”

Sasmita, Lisa dkk (2013) “Pembelajaran berbasis teori van Hiele dapat meningkatkan hasil

28 2.2Kerangka Berpikir

Penelitian Safrina (2014) menginspirasi peneliti jika model pembelajaran

van Hiele dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah geometri, bahkan

menurut Sasmita (2013) hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model van hiele lebih baik dibandingkan menggunakan pembelajaran konvensional. Selain itu model pembelajaran van Hiele menurut

penelitian Nur’aeni, Epon juga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi

geometris siswa Sekolah Dasar.

Penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Pranita (2015) juga menginspirasi peneliti jika perangkat pembelajaran geometri berbasis teori van Hiele dapat yang dikembangkan dapat meningkatkan pemahaman siswa sesuai tahap berpikir siswa Sekolah Dasar. Selain itu menurut penelitian Kusumawati (2015) pengembangan perangkat pembelajaran geometri berbasis teori van Hiele dapat meningkatkan prestasi siswa.

Kelima penelitian tersebut menjadi acuan peneliti untuk mengembangkan prototipe perangkat pembelajaran kelas III tentang bangun datar, khususnya mengenai sifat dan unsur bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga dengan menggunakan model van Hiele. Ada dua perangkat pembelajaran yang peneliti kembangkan yaitu: (1) persegi dan persegi panjang, (2) segitiga.

Prototipe perangkat pembelajaran tersebut peneliti kembangkan untuk menjawab permasalahan 28 siswa yang belum memahami tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga. Serta untuk memberi guru tentang 1 contoh model pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami materi geometri khususnya bangun datar.

29 2.3 Pertanyaan Peneliti

2.3.2 Bagaimana prosedur pengembangan prototipe perangkat pembelajaran

Dokumen terkait