Penelitian empiris tentang aktivitas CSR dan manajemen laba yang dalam hubungannya berpengaruh terhadap Return On Equity belum banyak dilakukan. Beberapa penelitian empiris sebelumnya banyak berfokus pada hubungan CSR dengan corporate financial performance (CFP) maupun hubungan CSR dengan manajemen laba.
Chandrayanthi dan Saputra (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE perusahaan pertambangan yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011. Hal berarti dengan mengungkapkan CSR kinerja perusahaan yang diukur dengan ROA dan ROE akan meningkat. Sedangkan terhadap NPM hasil penelitian menunjukkan bahwa
Corporate Social Responsibility berpengaruh negatif terhadap NPM
perusahaan pertambangan yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011. Ini berarti dengan mengungkapkan CSR kinerja perusahaan yang diukur dengan NPM akan mengalami penurunan.
Ekadjaja dan Bunadi (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan (Terhadap Perusahaan Manufaktur yang telah Go Public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility Index (CSRI) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan ROE perusahaan manufaktur yang menjadi sampel di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2008-2011.
Januarti dan Apriyanti (dalam Indrawan, 2011) melakukan penelitian mengenai tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan pada 31 perusahaan dari 15 sub-sektor industri. Dalam penelitian ini, tanggung jawab sosial perusahaan terbagi menjadi biaya kesejahteraan karyawan (dana pendiun) dan biaya untuk komunitas (sumbangan).
Sedangkan kinerja keuangan diukur dengan menggunakan rasio aktivitas dan profitabilitas perusahaan. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa bahwa biaya kesejahteraan karyawan (dana pensiun) dan biaya untuk komunitas (sumbangan) tidak mempunyai pengaruh terhadap Return On
Assets (ROA), biaya kesejahteraan karyawan dan biaya untuk komunitas
berpengaruh signifikan terhadap total Assets Turn Over (ATO), dan secara simultan biaya kesejahteraan karyawan dan biaya untuk komunitas tidak berpengaruh terhadap total Assets Turn Over (ATO).
Yapart, et al. (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan pada Sektor
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2011”. Hasil penelitiannya adalah penelitian ini mencoba untuk menguji pengaruh signifikan antara Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan yang diproaksi melalui rasio keuangan ROA, ROE, dan EPS. Berdasarkan hasil penelitian, analisa serta pembahasan yang dilakukan, maka kesimpulan dari hasil penelitian dari hasil uji t menunjukkan bahwa CSR tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap semua rasio keuangan yang digunakan.
Prior et al. (2008) meneliti hubungan antara CSR, CFP dan manajemen laba. Sampel yang digunakan adalah 593 perusahaan dari 26 negara yang diambil dari database Sustainable Investment Research
International Company (SIRI) dari tahun 2002 hingga 2004. Variabel yang
dan CSR sebagai variabel independen. Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol, yaitu investasi R&D, konsentrasi kepemilikan, kepemilikan institusional, tingkat risiko manajerial, ukuran perusahaan,
leverage, dan sumber daya keuangan. Dari hasil analisis menunjukkan
bahwa kombinasi manajemen laba dan kegiatan CSR adalah kegiatan yang mahal bagi perusahaan dan dibenarkan bahwa praktik manajemen laba memiliki dampak negatif terhadap kinerja keuangan. Dengan kata lain, Prior
et al. (2008) menemukan bahwa hubungan antara CSR dan kinerja
keuangan diperlemah dengan adanya praktik manajemen laba.
Sun et al. (2010) meneliti hubungan antara CED dan manajemen laba dan dampak mekanisme CG terhadap asosiasi tersebut. Menggunakan sampel 245 perusahaan non-keuangan Inggris untuk tahun yang berakhir pada Maret 2007. Mekanisme CG yang digunakan adalah ukuran dewan direksi, jumlah rapat komite audit. Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol, yaitu ukuran perusahaan leverage, profitabilitas dan jenis industri. Sun et al. (2010) menemukan adanya hubungan yang signifikan antara CED dan manajemen laba. Kemudian juga menemukan bahwa jumlah rapat komite audit memiliki hubungan signifikan antara CED dan manajemen laba. Akan tetapi tidak ditemukan pada ukuran dewan direksi.
Dianita dan Rahmawati (2011) meneliti tentang pengaruh adanya manajemen laba terhadap kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan dan mengenai pengaruh hubungan keduanya terhadap kinerja keuangan perusahaan pada masa yang akan datang. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 27 perusahaan yang terdaftar di Indonesian Stocks
Exchange selama periode tahun 2006-2008. Dalam penelitian ini
menggunakan manajemen laba sebagai variabel independen dan pemoderasi. Sedangkan variabel dependennya adalah CSR dan kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA. Penelitian ini menggunakan ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, konsentrasi kepemilikan, kepemilikan konstitusional dan leverage sebagai variabel kontrol. Hasil penelitian ini adalah praktik manajemen laba tidak mempunyai pengaruh pada kegiatan CSR. Kegiatan CSR yang dihubungkan dengan manajemen laba yang dilakukan manajer sebagai strategi pertahanan diri mempunyai pengaruh negatif dalam kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
Pusparini, Hernita, Dwiesti (2011) meneliti mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap manajemen laba dengan pengungkapan
Corporate Sosial Responsibility dan Good Corporate Governance sebagai
variabel pemoderasi. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2009. Sampel penelitian ini menggunakan sampel 12 perusahaan. Dalam penelitian ini menggunakan kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA sebagai variabel independen. Sedangkan variabel dependennya adalah Manajemen Laba dan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini menggunakan ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, konsentrasi
kepemilikan, kepemilikan konstitusional dan leverage sebagai variabel kontrol. Hasil Penelitian ini adalah Tidak terdapat pengaruh positif signifikan dari variabel ROA terhadap manajemen laba perusahaan manufaktur, Tidak terdapat pengaruh kinerja keuangan terhadap manajemen laba yang dimoderasi oleh pengungkapan CSR perusahaan manufaktur dan Tidak terdapat pengaruh kinerja keuangan terhadap manajemen laba yang dimoderasi oleh GCG perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-2009.
Ringkasan dari penelitian-penelitian terdahulu tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut :
Ringkasan Penelitian Tabel 2.1
Peneliti Judul Penelitian Variabel Peneleitian Hasil Penelitian
Chandrayanthi dan
Saputra (2013) Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia)
Independen: Corporate Social Responsibility Depanden: ROA, ROE dan NPM.
Hasil penelitian ini menunjukkan
Corporate Social Responsibility
berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE perusahaan pertambangan yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia 2010-2011
Ekadjaja dan Bunadi
(2012) Pengaruh Corporate Social Responsibility
terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur yang Go Public Independen : Corporate Social Responsibility
Dependen : ROA dan ROE Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility Index (CSRI) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan ROE perusahaan manufaktur Januarti dan
Apriyanti (2005) Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Independen: tanggung jawab sosial perusahaan (biaya kesejahteraan karyawan dan biaya untuk komunitas) Dependen: kinerja keuangan (rasio aktivitas dan profitabilitas) Biaya kesejahteraan karyawan dan biaya untuk komunitas tidak mempunyai pengaruh terhadap (ROA) Biaya kesejahteraan karyawan dan biaya untuk komunitas berpengaruh signifikan terhadap total (ATO) Yaparto, et al. (2013) Pengaruh Corporate
Social Responsibility
terhadap Kinerja Keuangan pada sektor Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2011 Independen : Corporate Social Responsibility Dependen : ROA, ROE dan EPS
Hasil uji t menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap semua rasio keuangan yang digunakan .
Prior et al.(2008) Earnings
management and Corporate Social Responsibility
Independen:
Manajemen laba dan CFP. Dependen: CSR Kontrol: Investasi R&D, kepemilikan institusional , ukuran perusahaan, leverage, financial resources Perusahaan dengan aktivitas CSR yang tinggi sangat mungkin terlibat dalam praktik manajemen laba.
Sun et al.(2010) Corporate Environmental Disclosure, Corporate Governance and Earnings Management Independen: manajemen laba Dependen: CED Moderating: CG (ukuran dewan ireksi, jumlah rapat komite audit) Kontrol: ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, jenis industry Menemukan adanya hubungan signifikan antara CED dan manajemen laba. Jumlah rapat komite audit memiliki hubungan signifikan antara CED dan manajemen laba. Akan tetapi tidak ditemukan pada ukuran dewan direksi.
Dianita dan
Rahmawati (2011) Analysis of the Effect of Corporate Social Responsibility on financial Performance with Earning Management as Moderating Variabel Independen: CSR dan CFP Dependen: manajemen laba Moderating: manajemen laba Kontrol: ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, konsentrasi kepemilikan, kepemilikan konstitusional, leverage Praktik manajemen laba tidak mempunyai pengaruh pada
kegiatan CSR. Kegiatan CSR yang dihubungkan dengan manajemen laba yang dilakukan manajer sebagai strrategi pertahanan diri mempunyai pengaruh negatif dalam kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
Pusparini, Hernita,
Dwiesti (2011) Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Manajemen Laba dengan Corporate
Social Responsibility
dan Good Corporate
Governance sebagai Variabel Pemoderasi Independen: Kinerja Keuangan Dependen: Manajemen laba Moderating: CSR dan GCG Tidak terdapat pengaruh positif signifikan dari variabel ROA terhadap manajemen laba perusahaan manufaktur, Tidak terdapat pengaruh kinerja keuangan terhadap manajemen laba yang di moderasi oleh pengungkapan CSR perusahaan manufaktur dan Tidak terdapat
pengaruh kinerja keuangan terhadap manajemen laba yang di moderasi oleh GCG perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-2009.
Sumber: Ringkasan berbagai hasil penelitian