• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam jurnalnya yang berjudul "Pengaruh Gaya Hidup Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Perhiasan Berlian di Kota Banjarmasin",

Ilhamiyah dkk menyimpulkan bahwa terdapat sembilan faktor gaya hidup yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian perhiasan berlian di kota Banjarmasin, yaitu :

1. Faktor Status

Meliputi tiga variabel yaitu prestasi, peristiwa sosial, dan perhatian terhadap pekerjaan. Ketiga variabel ini memberikan sumbangan varian sebesar 15,060% dan eigen value sebesar 3,761.

Dari faktor ini dapat diperoleh penjelasan bahwa prestasi adalah sesuatu atau hasil karya yang telah dicapai. Dalam hal ini responden

memandang bahwa prestasi merupakan variabel yang dipertimbangkan dalam membeli perhiasan berlian karena sekarang telah terjadi pergeseran status. Dimana zaman dahulu, seseorang yang terlahir dari lingkungan kerajaan, orang tersebut langsung mempunyai status ningrat. Sekarang hal demikian telah bergeser, dimana orang mendapatkan simbol status melalui proses, yaitu setelah belajar keras dan tanpa lelah meniti tangga karir. Simbol status ini sekarang dijadikan parameter oleh masyarakat untuk menilai kedudukan seseorang. Darah keturunan terpinggirkan oleh prestasi. Peristiwa sosial juga dipertimbangkan konsumen dalam membeli perhiasan berlian. Secara tidak langsung responden dengan adanya acara- acara kemasyarakatan, akan temotivasi untuk membeli perhiasan berlian. Di Banjarmasin perhiasan berlian dipakai pada acara-acara kemasyarakatan.

Berhubungan dengan perhatian terhadap pekerjaan, merupakan variabel yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli perhiasan berlian. Konsumen yang memiliki pekerjaan tertentu umumnya mengkonsumsi barang-barang tertentu yang berbeda dengan jenis pekerjaan lainnya.

2. Faktor Harga

Terdiri dari dua variabel yaitu ekonomi dan produk. Faktor kedua ini memberikan sumbangan varian sebesar 7,752% dengan eigen value sebesar 1,938. Faktor loading mempunyai rentang nilai 64,10% sampai dengan 79,50%.

Dari hasil ini dapat dijelaskan bahwa ekonomi merupakan variabel yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli perhiasan berlian baik dilihat dari harga, kemudahan untuk menjualnya kembali, harga jual perhiasan berlian cenderung naik serta perhiasan berlian bisa sebagai investasi.

Sari segi produk dalam hal ini perhiasan berlian, merupakan variabel yang dipertimbangkan konsumen, terutama desian dan kualitas berlian yang terkenal dengan 4C (carat, clarity, colour, dan cut).

3. Faktor Komunitas

Terdiri dari dua variabel, yaitu aktivitas komunitas dan perhatian terhadap komunitas. Faktor ketiga ini mampu membarikan sumbangan varian sebesar 6,690% dengan eigen value 1,673. Faktor loading

mempunyai rentang nilai dari 72,80% sampai dengan 72,90%. Faktor ketiga ini mengungkapkan bahwa aktivitas komunitas dan perhatian terhadap komunitas merupakan variabel yang dipertimbangkan responden dalam membeli perhiasan berlian. Karena dengan adanya acara-acara kemasyarakatan di lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan kerja, responden cenderung memakai perhiasan berlian untuk penampilan dan simbol status.

4. Faktor Kebiasaan

Terdiri dari dua variabel, yaitu budaya dan bisnis. Dimana kedua variabel ini memberikan sumbangan varian sebesar 6,101% dengan eigen value sebesar 1,938. Faktor loadingnya memberikan rentang nilai 56,90%

sampai dengan 76,80%. Budaya dan bisnis merupakan variabel yang dipertimbangkan dalam membeli perhiasan berlian. Memakai perhiasan di kota Banjarmasin, sudah merupakan kebiasaan atau budaya, dimana apabila seseorang yang sudah bekerja dan mempunyai penghasilan lumayan, artinya sudah dewasa secara ekonomi, mereka aka membeli perhiasan berlian. Ukuran berliannya pun disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing.

Bisnis merupakan variabel yang dipertimbangkan dalam membeli perhiasan berlian. Karena berawal dari hobi seseorang mengoleksi perhiasan berlian dan akhirnya berubah menjadi suatu bisnis yang menjanjikan.

5. Faktor Sosial

Terdiri dari dua variabel, yaitu masa depan dan isu sosial. Faktor kelima ini memberikan sumbangan varian sebesar 5,688% dengan eigen value sebesar 1,417. Faktor loadingnya mempunyai rentang nilai 62,30% sampai dengan 66,20%. Masa depan dan isu sosial merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam membeli perhiasan berlian karena konsumen perhiasan berlian mengharapkan terjadi perubahan dimasa depan mengenai desain perhiasan berlian yang saat ini terkesan konservatif dan membosankan.

6. Faktor Pembelian

Terdiri dari satu variabel yaitu belanja. Faktor ini mampu memberikan sumbangan varian sebesar 5,518% dengan eigen value sebesar

1,379. Faktor loadingnya memiliki nilai sebesar 69,20%. Pernyataan responden yang berhubungan dengan belanja dapat disimpulkan bahwa responden cukup suka berbelanja, baik dipasar tradisional maupun ke mall atau plaza, tergantung tingkat pendapatan responden. Pada umumnya, responden sebelum pergi belanja, mereka merencanakan apa yang mau dibelinya.

7. Faktor Situasi

Terdiri dari satu variabel yaitu politik. Faktor ini memberikan sumbangan varian sebesar 4,904 % dengan eigen value sebesar 1,226. Faktor loadingnya sebesar 80,30 %. Isu politik yang barkembang akan mempengaruhi kurs dollar terhadap rupiah. Akibatnya harga perhiasan berlian juga cenderung menyesuaikan nilai tukar yang berkembang saat itu. 8. Faktor Referensi

Faktor ini terdiri atas tiga variabel, yaitu keluarga, pendidikan dan media massa. Ketiga variabel ini memberikan sumbangan varian sebesar 4,699 % dengan eigen value sebesar 1,175. Faktor loadingnya mempunyai rentang 51,20 % sampai dengan 70,30%. Keputusan dalam membeli perhiasan berlian perlu mendapat pertimbangan keluarga terutama keluarga terutama keluarga yang berpengalaman dalam membeli perhiasan berlian sihingga keluarga dapat memberikan saran-saran tentang berliam yang berkualitas.

Pendidikan juga merupakan variabel yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli berlian. Karena pendidikan yang berhasil

diselesaikan konsumen biasanya menentukan pendapatan dan kelas sosial seseorang. Selain itu pendidikan juga menentukan tingkat intelektualitas seseorang. Pada gilirannya intelektualitas ini akan menentukan pilihan barang-barang, merek, jenis hiburan, dan sebagainya.

Media masa baik media cetak ataupun media elektronik merupakan sumber informasi dan telah menjadi bagian dari hidup manusia. Dalam kehidupan sehari hari media masa tak terpisahkan dalam gaya hidup kita. Media masa turut menentukan tren dan perannya sebagai perpanjangan alat indra publik.

9. Faktor Kesenangan

Faktor ini terdiri dari dua variabel, yaitu hobbi dan keanggotaan klub. Kedua variabel ini memberikan sumbangan varian sebesar 4,356 % dengan

eigen value sebesar 1,089. Faktor loadingnya mempunyai rentang 58,80 % sampai dengan 74,50 %. Hobi merupakan salah satu pemanfaatan waktu luang, yang memberikan warna dalam gaya hidup seseorang. Dalam hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa pada umumnya responden mempunyai hobi mengoleksi perhiasan, dan hanya sedikit responden yang mendapatkan uang dari hobinya. Dari jawaban responden dapat disimpulkan bahwa responden menekuni hobi hanya sekedar memanfaatkan waktu luang bukan untuk membentuk network.

Ikut serta dalam kesenangan klub merupakan variabel yang dipertimbangkan responden dalam membeli perhiasan berlian. Karena responden mempunyai pemikiran bahwa dengan ikut serta dalam

keanggotaan klub, respondan dapat menembah wawasan dan menjalin tali silaturahmi. Dan untuk menjaga penampilannya responden senderung untuk menggunakan perhiasan berlian yang dimilikinya.

Dengan demikin, keputusan pembelian perhiasan berlian di Banjarmasin dapat dijelaskan dari kesembilan faktor gaya hidup tersebut.

Berkaitan dengan faktor yang memberikan pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian perhiasan berlian. Faktor kebiasaan memiliki koefisien regresi terbesar, sehingga faktor ini merupakan faktor yang paling besar memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian perhiasan berlian di Kota Banjarmasin. Faktor kebiasaan yang terdiri dari variabel bisnis dan budaya memberikan pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian perhiasan berlian disebabkan masyarakat Banjarmasin termotivasi untuk membeli perhiasan berlian karena budaya setempat menuntut mereka yang dewasa secara ekonomi untuk memiliki perhiasan berlian. Sedangkan hubungannya dengan variabel bisnis yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli perhiasan berlian karena berawal dari hobbi dan akhirnya berubah menjadi suatu bisnis yang menjanjikan secara tidak langsung akan meningkatkan pembelian perhiasan berlian.

Sedangkan Yohanes Sondang Kunto dan Peter remy Pasla (2006) dalam jurnalnya yang berjudul : Segmentasi Gaya Hidup Mahasiswa Program Studi Pemasaran Universitas Kristen Petra, menyebutkan mahasiswa program studi pemasaran Universitas Kristen Perta terbagi atas 3 segmen. Yaitu mahasiswa

dinamis (39.8%), mahasiswa pencari identitas (40.7%), dan mahasiswa

konservatiftrendsetter (19.4%).

Ketiga segmen mahasiswa tersebut ternyata memiliki kesamaan dalam pola pengalokasian waktu belajar dan mengerjakan tugas setiap minggunya yaitu kurang dari 5 jam. Mahasiswa dinamis menyukai kegiatan menonton sepak bola, mengikuti tour, dan olah raga. Kegiatan yang mereka gemari sesuai dengan nilai dinamis yang dianutnya.

Mahasiswa pencari identitas menyukai kegiatan pergi ke mall. Hal ini sesuai dengan hasil analisa biplot yang menampakkan bahwa mereka masih belum menampakkan nilai yang dianut secara tegas, sehingga mahasiswa pada segmen ini cenderung masih mencari identitas dirinya. Diduga bahwa pergi ke mall adalah salah satu upaya mereka untuk mencari identitas dirinya.

Mahasiswa konservatif-trendsetter menyukai kegiatan membaca. Kegiatan yang mereka gemari ini diduga karena mereka menganut nilai konservatif bahwa membaca adalah budaya orang yang berpendidikan.

Achmad Hamdi dalam skripsinya yang berjudul pengaruh life style

terhadap keputusan pembelian rokok mild pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menemukan bahwa variabel aktivities, interest, dan

opinion secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pembelian rokok mild pada mahasiswa UIN. Nilai R Square sebesar 0,484. Menunjukan bahwa perubahan tingkat keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel independen (activity, interest dan opinion) sebesar 48,4% dan sisanya sebesar 51,6% dijelaskan oleh variabel lainnya.

Dokumen terkait