• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

2.1.1. Penelitian Terdahulu Pertama

Motif Pendengar Aktif Program Talkshow di Radio Antariksa Surabaya, Mucholiel Herwanto dan Fitri Andriani 2011. Penelitian ini adalah radio yang mengkhususkan diri di bidang kesehatan, dengan pangsa pendengar usia muda dan dewasa. Penelitian ini menjelaskan program unggulan yaitu talkshow yang menyuguhkan berbagai informasi seputar kesehatan dan gaya hidup sehat dengan tema yang beragam. Penelitian ini dilakukan unuk mengetahui motif pendengar aktif dalam mengikuti program talkshow di Radio Antariksa bukan semata-mata hiburan tetapi juga menginformasikan apa yang dibutuhkan oleh pendengar yaitu pengetahuan seputar kesehatan.

Landasan teori yang digunakan adalah teori Uses And Gratifications yang berarti khalayak menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu dan media akan dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Pada akhirnya media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut sebagai media yang efektif. Menurut Mc.Quail, ada empat motif khalayak dalam mengkonsumsi media: (1) motif informasi, (2) motif identitas pribadi, (3) motif integrasi dan interaksi sosial,

(4) motif hiburan. Kategori inilah yang akan digunakan peneliti untuk melihat bagaimana khalayak aktif di radio Antariksa dalam menikmati program talkshow.

Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Sedangkan, jenis penelitian yang digunakan deskriptif, dengan maksud memperoleh gambaran yang detail mengenai suatu fenomena. Menggunakan teknik available sampling dengan mengambil sampel orang-orang yang berdomisili di wilayah Gerbang Kertasusila. Obyek penelitian ini adalah pendengar yang aktif berpatisipasi dalam program talkshow di Radio Antariksa baik melalui telepon, SMS, email, BBM, dan live streaming. Dari data yang dihimpun peneliti, diperoleh informasi bahwa jumlah pendengar talkshow di radio Antariksa berkisar antara 20-50 orang perhari.

Hasil penelitian ini Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan responden lebih memilih motif hiburan yang dapat melepaskan kejenuhan dan mengisi waktu luang. Dan yang kedua adalah motif integrasi dan interaksi sosial berbagi info seputar kesehatan. Tingginya minat radio Antariksa untuk terus melakukan inovasi. Misalnya dengan menggunakan media lain sebagai pendukung seperti jejaring sosial. Selain itu program talkshow juga dapat dikembangkan dengan melakukan edukasi secara off air baik melalui seminar atau diskusi dengan menggandeng sponsor di bidang kesehatan.

2.1.2 Penelitian Ter dahulu Kedua

Motif Masyarakat Surabaya Dalam Menggunakan iPhone. Tjoa Cynthia Anggraini Wijaya 2013. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana

motif para pengguna ponsel pintar iPhone yang berada di Surabaya. Karena

iPhone memiliki pangsa pasar yang jelas sehingga menjadikan iPhone tetap stabil

dalam penggunaannya. Dalam penelitian ini menjelaskan mengapa orang menggunakan teknologi komunikasi dan motif orang dalam menggunakannya.

iPhone termasuk salah satu jenis smartphone yang memiliki kecanggihan sistem,

yakni touch secreen, resolusi kamera yang tinggi, video dengan kualitas HD, fitur geo tagging, dan dictation.

Metode dalam penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan kuisioner sebagai instrument pengumpulan datanya. konseptualisasi penelitian yang berfokus mengenai smartphone gratifications sought. Dimana dalam hal ini bukan hanya motif orang-orang dalam menggunakan teknologi komunikasi tapi, juga perilaku masyarakat dalam menggunakan teknologi. Subjek penelitian (populasi) seluruh masyarakat Surabaya. Sedangkan sampel penelitian masyakat Surabaya yang menggunakan Iphone. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Karena populasi pengguna Iphone di Surabaya tidak diketahui. Analisis data menggunakan Skala likert untuk mengukur sikap orang terhadap sesuatu objek sikap. Landasan teori apada penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratifications. Teori ini berupaya menjelaskan mengapa orang menggunakan teknologi komunikasi dan motif orang dalam menggunakannya. Uji validitas dilakukan untuk menyatakan sejauh mana kuisioner akan mengukur apa yang diukur. Kuisioner dinyatakan valid apabila pertanyaan dalam kuisioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuisioner tersebut. Uji reliabilitas mengukur kuisioner yang

merupakan indikator dari variabel. Alat ukur tersebut seacara konsisten memberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali, yang berarti tetap stabil dapat di andalkan dan tetap konsisten.

Motif masyarakat Surabaya dalam menggunakan iPhone memliki motif tinggi dari segi akses permaenan, hiburan, interaksi sosial, daya tarik, koneksi, instrumentalitas dan mode status. Namun indikator tertinggi terletak pada hiburan. Dikarenakan mengunggulkan iPhone dalam segi multimedia atau hiburannya, sehingga fitur-fitur andalan iPhone menyajikan berbagai macam fitur multi medialah yang mengikat minat responden dalam menggunakannya. Baik multimedia dari segi foto, video, games dan lain sebagainya, misalnya instragram

dan kamera+.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif masyarakat Surabaya dalam menggunakan iPhone tergolong tinggi. Diketahui bahwa niai motif indikator tertinggi pada segi hiburan dan akses permainan. Pengguaan Iphone memang cenderung menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan hiburannya karena

iPhone juga telah menyajikan teknologi canggih dalam segi multimedianya yang

selalu diperbarui setiap tahunnya dengan seri terbarunya. Hasil penelitian ini terdapat banyak hal yang dapat dikaji lebih mendalam pada penelitian berikutnya. Yaitu penelitian eksplanatif mengenai faktor yang mempengaruhi motif para pengguna iPhone di Surabaya dan juga penelitian kualitatif mengenai motif interaksi sosial para pengguna iPhone di Surabaya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada penelitian sekarang yang dilakukan memiliki perbedaan dan persamaan dengan penelitian terdahulu. Perbedaan penelitian terdahulu pertama terletak pada media, program acara, dan teknik penarikan sampel. Persamaan terletak pada teori uses and gratifications. Perbedaan pada penelitian terdahulu ke dua terletak pada media, teknik penarikan sampel, dan menggunakan alat ukur uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan persamaan terletak pada teori uses and gratifications.

2.2 Landasan Teori

Dokumen terkait