• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya dengan pembahasan yang sama dapat mendukung penelitian ini yang dijadikan juga sebagai pedoman yaitu, sebagai berikut:

1. Jeetesh Kumar, dkk (2012)

Penelitian berjudul An Evaluation of the Factors for Medical Tourism Destination Selection yaitu Evaluasi Faktor-faktor untuk Pemilihan Tujuan Wisata Medis. Penelitian ini membahas tentang sebelas (11) faktor independen. Hasil penelitian ini menemukan bahwa faktor geografi adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap pemilihan tujuan wisata medis dengan nilai thitung sebesar 5,498 dan faktor kedua yang memiliki pengaruh terhadap pemilihan tujuan wisata medis adalah kualitas layanan medis dengan nilai thitung sebesar 1,389.

2. Tang and Lau (2017)

Penelitian berjudul Modelling the demand for inbound medical tourism: The case of Malaysia yaitu Model permintaan untuk memasarkan pariwisata medis: Kasus Malaysia. Hasil penelitian ini menunjukkan permintaan untuk memasarkan wisata medis di Malaysia adalah elastisitas pendapatan. Selain tingkat kejahatan yang menghasilkan dampak negatif pada pariwisata medis, temuan ini mengungkapkan bahwa faktor-faktor lain seperti kualitas medis, tenaga kerja, dan fasilitas medis memiliki efek positif yang signifikan terhadap permintaan pariwisata medis di Malaysia.

3. Ismi Sarassati (2008)

Judul penelitian “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Memilih Pengobatan Medis Ke Luar Negeri (Studi terhadap masyarakat Kota Medan

yang Berobat Ke Penang, Malaysia)” dengan hasil penelitian pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia saat ini tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga masyarakat Indonesia khususnya didominasi oleh masyarakat kota Medan dan Aceh banyak melakukan pengobatan medis ke luar negeri yaitu ke Penang, Malaysia. Bukan karena peralatan dan teknologi medis yang menjadi faktor utama membanjirnya masyarakat kota Medan di rumah sakit di Penang. Akan tetapi pelayanan yang baik dan interaksi yang baik antara pasien, dokter, dan perawat menjadi faktor utama masyarakat kota Medan lebih nyaman berobat di negeri jiran.

4. Jony Oktavian Haryanto dan Ollivia (2009)

Judul Penelitian “Pengaruh Faktor Pelayanan Rumah Sakit, Tenaga Medis, dan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Intensi Pasien Indonesia Untuk Berobat di Singapura” Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pelayanan rumah sakit bukan penyebab seseorang pergi berobat ke Singapura, tetapi faktor yang menentukan adalah kualitas tenaga medis dan kualitas pelayanan rumah sakit.

5. Ignatius Adiwidjaja dan Lisa Dhuhaniyati (2012)

Judul Penelitian“Implikasi Pelayanan Prima (Service Excellence) Dan Paket Agenda Reformasi Layanan Kesehatan : Pelajaran Menarik Dari Singapura Dan Malaysia Bagi Indonesia”. Hasil penelitian faktor pendorong berobat pasien Indonesia berobat ke Singapura yaitu pelayanan rumah sakit, tenaga medis dan kualitas pelayanan rumah sakit. Pelayanan rumah sakit, tenaga medis dan kualitas pelayanan rumah sakit berpengaruh signifikan terhadap intensi pasien Indonesia yang berobat ke Singapura.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada masyarakat Kota Medan yang sudah pernah berkunjung ke Penang Malaysia. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan Maret 2019.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2014:80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: Objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah masyarakat Kota Medan yang sudah pernah melakukan kunjungan wisata medis ke Penang Malaysia.

3.3.2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling dengan pendekatan Accidental Sampling. Sugiyono (2014:84) berpendapat bahwa nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi kesempatan atau peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sugiyono (2014:85) berpendapat bahwa Accidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/ insidental bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Menurut Umar (2014:80) dalam penentuan sampel jika populasinya sangat banyak dan jumlahnya tidak diketahui secara pasti maka digunakan rumus interval penafsiran sebagai berikut:

n = 96,4 Keterangan :

n = Jumlah sampel

(Z /2) = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan= 1,96 p = Estimator proporsi = 0,5

q = 1-p

d = Penyimpangan yang ditolerir 10% = 0,1

Berdasarkan hasil perhitungan sampel di atas jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 96,4. Namun agar memudahkan penelitian maka dibulatkan menjadi 96 responden.

3.4. Definisi Operasional

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berpikir sebelumnya, maka definisi operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1.

Definisi Operasional

Variabel Defenisi Operasional Indikator Item Skala Kualitas

kesehatan dapat ditinjau dari pemakai jasa pelayanan kesehatan dan

ditinjau dari

penyelenggara pelayanan kesehatan. Jika ditinjau dari pemakai jasa pelayanan kesehatan maka kualitas pelayanan kesehatan dilihat dari sejauh mana layanan

kesehatan dapat

meningkatkan ketahanan hidup serta kualitas

kesehatan yang

diinginkan, ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi antara petugas dengan pasien, perhatian serta keramahtamahan petugas dalam melayani pasien, kerendahan hati dan kesungguhan, serta terjangkau oleh daya beli (kesanggupan) pasien

sehingga dapat

menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien.

Jika ditinjau dari penyelenggara pelayanan kesehatan maka kulaitas pelayanan kesehatan terkait pada kesesuaian

pelayanan yang

diselenggarakan dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran yang mutakhir yang sesuai dengan kebutuhan pasien

Tabel lanjutan 3.1

Variabel Defenisi Operasional Indikator Item Skala dan menggunakan

prosedur pelayanan kesehatan harus sesuai dengan kode etik standar adalah keputusan yang dipilih seseorang sebelum melakukan perjalanan

wisata dengan

mengeluarkan uang yang

bertujuan untuk

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2014:93). Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dipakai dalam bentuk checklist ataupun pilihan berganda.

Tabel 3.2.

Instrumen Skala Likert Pilihan Jawaban Skor Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-Ragu (RR) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1

Sumber : Sugiyono (2014:94)

3.6. Teknik Pengumpulan Data 3.6.1. Data Primer

Data primer yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner) yang diberikan kepada masyarakat Kota Medan yang sudah pernah berkunjung ke Penang Malaysia.

3.6.2. Data Sekunder

Penelitian ini menggunakan 2 data sekunder, yakni:

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti.

3.7. Metode Analisis Data 3.7.1. Uji Instrumen

Prinsip meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.

Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2014:102). Uji instrumen menggunakan dua jenis pengujian yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

3.7.1.1. Uji Validitas

Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014:121). Penelitian validitas, dapat menggunakan SPSS (Stastistical Package for Social Science). Apabila alat ukur memiliki korelasi yang signifikan antar skor item terhadap skor totalnya maka alat ukur tersebut dinyatakan valid. Jika terdapat data yang tidak valid,

maka data tersebut akan dikeluarkan atau dibuang dari instrumen. Kriteria untuk menentukan suatu kuisioner adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan valid.

b. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

3.7.1.2. Uji Reliabilitas

Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2014:121). Suatu kuesioner dapat dikatakan valid reliable atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah stabil atau konsisten dari waktu ke waktu. Butir pertanyaan yang dinyatakan valid dalam uji validitas kemudian ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria:

a. Jika nilai koefisien reliabilitas (alpha) > 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrument tersebut memiliki reliabilitas yang baik.

b. Jika nilai koefisien reliabilitas (alpha) < 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrument tersebut memiliki reliabilitas yang tidak baik.

3.7.2. Uji Asumsi Dasar 3.7.2.1. Uji Normalitas

Menurut Priyatno (2014: 69) normalitas data merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Normalitas data merupakan hal yang penting karena dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi. Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan dengan metode one sample Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria pengujian:

a. Jika Signifikansi < 0,05, maka kesimpulannya data tidak berdistribusi normal b. Jika Signifikansi > 0,05, maka data berdistribusi normal

3.7.2.2. Uji Linieritas

Menurut Priyatno (2014: 79) uji linieritas digunakan untuk mengetahui linieritas data, yaitu apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi Pearson atau regresi linier. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi (Deviation for Linearity) 0,05.

3.7.3. Analisis Korelasi dan Regresi Linier 3.7.3.1. Analisis Korelasi Sederhana

Menurut Priyatno (2014: 123) analisis korelasi sederhana adalah hubungan antara dua variabel. Perhitungan korelasi akan didapat koefesien korelasi yang menunjukkan keeratan hubungan antar dua variabel tersebut. Nilai koefisien korelasi berkisar antara 0 sampai 1 atau 0 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1, maka hubungan semakin erat, jika mendekati 0 maka hubunga semakin lemah. Analisis korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Pearson atau dikenal juga dengan korelasi product moment yaitu analisis untuk mengukur keeratan hubungan secara linier antara dua variabel yang mempunyai distribusi data normal. Kriteria pengujian signifikansi yaitu:

a. Jika Signifikansi < 0,05 maka dapat simpulkan bahwa ada hubungan antara dua variabel.

b. Jika Signifikansi > 0,05 maka dapat simpulkan bahwa tidak ada hubungan antara dua variabel.

3.7.3.2. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan secara linier antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Pada analisis regresi sederhana, hubungan antara satu variabel bersifat linear, dimana perubahan pada variabel X akan diikuti perubahan pada variable Y secara tetap. Hubungan linear antara variabel bebas dan terikat berbentuk sebagai berikut:

a X

Keterangan:

Y : variabel dependen X : variabel independen a : konstanta

b : koefisien regresi, yaitu peningkatan atau penurunan variabel Y yang didasarkan variabel X

3.7.4. Uji Hipotesis

Suatu perhitungan variabel disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak).

Namun sebaliknya, disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Uji Hipotesis yang dilakukan adalah sebagai berikut:

3.7.4.1. Uji Parsial (Uji T)

Uji T digunakan untuk membuktikan apakah Kualitas Pelayanan Medical Tourism berpengaruh terhadap Keputusan Berkunjung ke Penang Malaysia. Kriteria pengambilan keputusan yaitu :

a. Jika thitung < ttabel maka dapat disimpulkan bahwa Kualitas Pelayanan Medical Tourism tidak berpengaruh terhadap Keputusan Berkunjung ke Penang Malaysia.

b. Jika thitung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa Kualitas Pelayanan Medical Tourism berpengaruh terhadap Keputusan Berkunjung ke Penang Malaysia.

Berdasarkan Signifikansi:

a. Jika Signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Kualitas Pelayanan Medical Tourism tidak berpengaruh terhadap Keputusan Berkunjung ke Penang Malaysia.

b. Jika Signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Kualitas Pelayanan Medical Tourism berpengaruh terhadap Keputusan Berkunjung ke Penang Malaysia.

3.7.4.2. Uji Determinasi (R2)

Uji determinasi (𝑅2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel independen menerangkan variasi variabel dependen. Dengan ketentuan sebagai berikut : Jika 𝑅2 berkisar anatar nol sampai dengan satu (0 ≤ 𝑅2 ≤ 1) maka 𝑅2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, bila 𝑅2 semakin besar mendekati 1 maka menunjukkan semakian kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila 𝑅2 mendekati 0 maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Medical Tourism Penang

Pulau Pinang atau Penang merupakan sebuah Negara Bagian Malaysia, yang terdiri dari Pulau Pinang seluas 293 km², dan Seberang Perai yang terletak di pantai barat Semenanjung Malaysia seluas 760 km² . Asal namanya dari pohon Pinang. Pulau ini diasaskan oleh Francis Light pada tahun 1786. Pulau Pinang adalah antara negeri yang termaju dan terkaya dalam Malaysia.

Penang diperkirakan memiliki populasi 1.766.800 pada 2018, memiliki kepadatan populasi tertinggi di semua negara bagian Malaysia (tidak termasuk Kuala Lumpur), yaitu 1.684 / km2. Terlepas dari ukurannya yang kecil, Penang, dianggap sebagai Lembah Silikon Timur, memiliki salah satu ekonomi terbesar di Malaysia, memberikan kontribusi sebesar RM 7 miliar dari pendapatan pajak negara pada tahun 2015.

Sektor ekonomi terbesar di Penang adalah sektor manufaktur yang telah menjadi tulang punggung perekonomian Penang sejak 1970-an dan telah menyumbang 44,8% dari PDB negara pada 2017 dan menarik sebanyak 3.000 perusahaan untuk mendirikan operasi di dalam Negara. Pada sektor jasa telah menyusul sektor manufaktur dengan menyumbang 49,3% dari PDB Penang pada 2017. Selain itu, hampir 3/5 dari tenaga kerja Penang dipekerjakan dalam industri terkait layanan, yang meliputi sub sektor ritel, akomodasi, pariwisata medis, dan makanan dan minuman (F&B). Wisata medis telah muncul sebagai komponen integral dari sektor jasa Penang. George Town, khususnya, telah menjadi pusat

pariwisata medis di Malaysia, menarik sekitar setengah dari kedatangan wisatawan medis di negara itu pada 2013 dan menghasilkan sekitar 70% dari pendapatan pariwisata medis negara itu.

Perawatan kesehatan di Penang disediakan secara memadai oleh banyak rumah sakit umum dan swasta di seluruh negara bagian. Rumah sakit ini juga membantu Penang muncul sebagai pusat pariwisata medis di Malaysia. Penang General Hospital, dikelola dan didanai oleh Departemen Kesehatan Malaysia, adalah rumah sakit rujukan tersier utama di Malaysia Utara. Ini didukung oleh lima rumah sakit umum lain di Penang, yang semuanya juga berada di bawah Administrasi Kementerian Kesehatan negara tersebut dan hampir setiap rumah sakit bestandar internasional, dilengkapi fasilitas yang memadai dan memiliki pelayanan kesehatan yang terkenal ramah. Tidak hanya itu, tarif yang ditawarkan juga relatif terjangkau.

Selain rumah sakit umum, Penang adalah rumah bagi 15 rumah sakit swasta, termasuk Rumah Sakit Penang Adventist, Rumah Sakit Lam Wah Ee, Rumah Sakit Mount Miriam Cancer, Gleneagles Medical Centre, Rumah Sakit Island, Loh Guan Lye Specialists Centre dan Rumah Sakit Pantai. Rumah sakit ini melayani tidak hanya untuk populasi lokal, tetapi juga untuk pasien dari negara bagian lain dan wisatawan kesehatan asing khususnya Indonesia dan Negara asing lainnya seperti Amerika, Jepang dan Singapura.

Berikut beberapa rumah di Penang yang sering dikunjungi oleh masyarakat Indonesia khususnya kota Medan berdasarkan hasil penelitian dari 96 responden:

1. Island Hospital

Berlokasi di Macalister Road Town, Georgetown Penang, Malaysia.

Didirikan pada tahun 1996, dengan pembangunan rumah sakit hanya memakan waktu 10 bulan. Pada tahun 2017, pemerintah negara bagian Penang mengumumkan rencana untuk membangun rumah sakit terpisah yang berafiliasi, yang dinamai Island Medical City, di Peel Avenue. Setelah selesai, proyek ini diharapkan memperluas kapasitas rumah sakit hingga 300 tempat tidur.

Layanan unggulan di Island Hospital Penang:

a. Medical Check-Up

Pemeriksaan kesehatan menyeluruh (health screening).

b. Pemeriksaan dan Operasi Payudara

Pemeriksaan, pengobatan, dan operasi tumor/kanker payudara c. Tulang dan Sendi

Dokter Bedah Tulang & Sendi (Ortopedi).

d. Saraf/ Neurologi

Untuk pemeriksaan & pengobatan parkinson, demensia, epilepsi dan masalah saraf lainnya.

e. Operasi Prostat

Untuk pemeriksaan dan operasi prostat.

f. Dokter Kandungan

Pemeriksaan Kandungan, Kesuburan dan Program Kehamilan g. THT

Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT)

h. Tulang Belakang

Untuk saraf kejepit (HNP) dan masalah tulang belakang lainnya.

i. Dokter Anak

Untuk pasien anak (usia 15 tahun ke bawah).

j. Jantung

Untuk check-up dan berobat masalah jantung, tekanan darah tinggi dan masalah jantung lainnya

2. Adventist Hospital

Adventist Hospital Penang merupakan rumah sakit swasta yang telah berdiri sejak 1924, berlokasi di Jalan Burma Pulau Pinang. Penang Adventist Hospital (PAH) adalah rumah sakit swasta di Malaysia yang memiliki jaringan internasional di bawah Adventist Health Network dengan lebih dari 500 rumah sakit dan klinik non-profit yang tersebar di seluruh dunia. Jaringan ini termasuk rumah sakit bereputasi dunia seperti Loma Linda University and Medical Centre in California, U.S.A. Rumah sakit ini juga adalah yang pertama kali berhasil melakukan operasi jantung jenis microvascular, coronary bypass, laser heart surgery (TMR) dan open-heart surgery. PAH juga mengoperasikan sekolah pendidikan untuk perawat yang dinamakan Adventist College of Nursing Penang.

PAH memiliki fasilitas untuk melakukan berbagai tindakan medis seperti pemeriksaan kesehatan (Health Screening/Medical Check Up), pengobatan seperti penyakit jantung, saraf, kandungan hingga program bayi tabung.

3. Loh Guan Lye Specialists Centre

Berdiri sejak 1975 berlokasi di Macalister Road, Penang dan Logan Road, Penang, rumah sakit swasta ini terletak di pusat kota Georgetown, Penang

sekitar 30 menit dari Penang International Airport dan 20 menit dari Batu Ferringhi. Rumah sakit yang memiliki 3 bangunan utama dengan kapasitas 265 kamar ini termasuk salah satu yang terbesar di Penang. Untuk lebih memberikan jasa layanan yang lebih efisien, Loh Guan Lye Hospital juga menggunakan Electronic Medical Record System yang canggih.

Layanan unggulan di RS Loh Guan Lye Penang:

a. Medical Check-Up

Pemeriksaan kesehatan menyeluruh (health screening), check up jantung, check up payudara dan lainnya.

b. Payudara

Check-up, konsultasi, biopsi, operasi dan terapi tumor/ kanker payudara.

c. DISFAGIA

Pemeriksaan dan Pengobatan DISFAGIA d. Kandungan dan Kebidanan

Pemeriksaan masalah kandungan, operasi kista/miom dan laparoskopi.

e. Bayi Tabung

Pemeriksaan kesuburan dan program bayi tabung f. THT

Telinga, hidung dan tenggorokan (THT) g. Tulang dan Sendi

Untuk pemeriksaan dan operasi tulang, sendi dan tulang belakang h. Kanker

Pemeriksaan dan pengobatan kanker i. Dokter-Dokter Spesialis

4. Lam Wah Ee Hospital

Berlokasi di Jalan Tan Sri Teh Ewe Lim, Pulau Pinang. Rumah sakit yang didirikan pada 1876 oleh para pemimpin komunitas China di Pulau Penang ini awalnya menggunakan bahan pengobatan tradisional China untuk merawat para pasiennya. Seiring perkembangan waktu, mereka mengadopsi teknik pengobatan modern ala Barat dan menggunakan tenaga medis modern hingga kini. Lam Wah Ee Hospital memiliki perawatan tersier dengan 700 tempat tidur.

Rumah sakit swasta nirlaba ini diakreditasi untuk kualitas kesehatan dan bersertifikat ISO 9001: 2008. Selain itu juga memiliki Lam Wah Ee Nursing College, perguruan tinggi keperawatan swasta pertama di wilayah utara Semenanjung Malaysia.

Di kalangan pasien Indonesia, Hospital Lam Wah Ee cukup populer berkat layanan In Vitro Fertilizations (IVF) atau yang lebih dikenal dengan program bayi tabung. Hospital Lam Wah Ee terletak di kawasan George Town, dengan jumlah spesialis mencapai 30 dan dokter-dokter berpengalaman yang bertanggung jawab menanganinya. Staf di Lam Wah Ee Hospital menguasai setidaknya empat bahasa, yakni Inggris, Tiongkok, Melayu, dan Indonesia.

Beberapa di antaranya bahkan menguasai Bahasa Tamil atau India.

5. Pantai Hospital Penang

Pantai Hospital Penang terletak di kawasan Bayan Baru, sekitar 10 menit berkendara dari Bandara Internasional Penang Penang. Umumnya, orang-orang Indonesia yang berobat ke Pantai Hospital Penang merupakan pasien penderita penyakit jantung atau stroke. Hal ini tidak mengherankan, mengingat bahwa beberapa spesialisasi unggulan dari Pantai Hospital Penang memang mencakup

Cardiology, Cardiothoracic Surgery, dan Stroke Centre dan memiliki pusat medis seperti kelas pendidikan kelahiran, kardiologi, klinik gigi, pemeriksaan kesehatan, rawat inap pengobatan serta fisik dan rehabilitasi.

Memiliki fasilitas 190 tempat tidur untuk pasien rawat inap, Pantai Hospital Penang menyediakan lebih dari 37 dokter residen. Beberapa yang cukup terkenal adalah Dr. Alfred Charles Poey (Cardiothoracic Surgery), Dr. Wong Yee Choon (Neurology), dan Dr. Wong Chee Leong (Orthopaedic Surgery). Karena komitmennya yang tinggi terhadap perawatan medis dan pengalaman berobat pasien, Pantai Hospital Penang telah mendapatkan akreditasi dari Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) dan menerima sertifikasi MS ISO 9001:2008.

6. Gleneagles Hospital

Gleneages Penang berdiri sejak 1973 sebagai rumah sakit swasta pertama di Penang, Malaysia. Memiliki bangunan baru yang mencapai 19 lantai, Gleneagles Penang kini memiliki 360 tempat tidur rawat inap yang melayani pasien dari Malaysia maupun Indonesia.

Gleneagles Hospital Penang memiliki peralatan medis yang lengkap dengan teknologi terbaru untuk memberikan layanan pemeriksaan dan pengobatan yang maksimal. Pelayanan medis di Gleneages Penang didukung oleh lebih dari 60 dokter spesialis tetap (full time), dan sekitar 20-an dokter spesialis part-time.

Sebagai rumah sakit dengan standar Internasional, Gleneagles Penang mendapatkan akreditasi Internasional dari Joint Commission International (JCI) dan juga dari The Malaysian Society for Quality in Health (MSQH).

Dokumen terkait